25 C
Medan
Thursday, May 23, 2024

Justian Gagal Jadi Presiden BWF

WAKIL Indonesia Justian Suhandinata gagal menjadi presiden Federasi Bulutangkis Dunia (BWF). Suhandinata harus mengakui keunggulan Poul-Erik Hoyer.
Dalam pemilihan yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (18/5/2013), Suhandinata hanya mengumpulkan 120 suara. Dia tertinggal 25 suara dari mantan juara Olimpiade, Hoyer, yang mengumpulkan 145 suara, sekaligus menjadi orang Eropa pertama yang menjadi Presiden BWF.

Hoyer pernah mendapat medali emas di Olimpiade Atlanta 1996. Pria berusia 47 tahun itu akan menggantikan posisi Kang Young Joong yang memutuskan mundur setelah delapan tahun menjabat sebagai orang nomor satu di BWF.

Setelah pemilihan, Hoyer berjanji akan menghapus semua jenis pengaturan pertandingan. Selain itu, pria asal Denmark itu juga memprioritaskan bulutangkis sebagai olahraga 10 besar di Olimpiade nanti.

Diketahui, dunia bulutangkis sempat dikejutkan ulah permainan memalukan delapan atlet dari Asia pada Olympiade London. Mereka menolak bermain dan mencoba untuk mengalah demi mendapat lawan yang menguntungkan.

Praktis, keberhasilan Hoyer itu disambut oleh Presiden Federasi Bulutangkis Denmark Peter Jensen. “Poul-Erik sudah melakukan tugas yang luar biasa dengan terpilih sebagai presiden BWF dan sangat menyenangkan melihat kerja kerasnya terbayar,” kata Jansen. (bbs/jpnn)

WAKIL Indonesia Justian Suhandinata gagal menjadi presiden Federasi Bulutangkis Dunia (BWF). Suhandinata harus mengakui keunggulan Poul-Erik Hoyer.
Dalam pemilihan yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (18/5/2013), Suhandinata hanya mengumpulkan 120 suara. Dia tertinggal 25 suara dari mantan juara Olimpiade, Hoyer, yang mengumpulkan 145 suara, sekaligus menjadi orang Eropa pertama yang menjadi Presiden BWF.

Hoyer pernah mendapat medali emas di Olimpiade Atlanta 1996. Pria berusia 47 tahun itu akan menggantikan posisi Kang Young Joong yang memutuskan mundur setelah delapan tahun menjabat sebagai orang nomor satu di BWF.

Setelah pemilihan, Hoyer berjanji akan menghapus semua jenis pengaturan pertandingan. Selain itu, pria asal Denmark itu juga memprioritaskan bulutangkis sebagai olahraga 10 besar di Olimpiade nanti.

Diketahui, dunia bulutangkis sempat dikejutkan ulah permainan memalukan delapan atlet dari Asia pada Olympiade London. Mereka menolak bermain dan mencoba untuk mengalah demi mendapat lawan yang menguntungkan.

Praktis, keberhasilan Hoyer itu disambut oleh Presiden Federasi Bulutangkis Denmark Peter Jensen. “Poul-Erik sudah melakukan tugas yang luar biasa dengan terpilih sebagai presiden BWF dan sangat menyenangkan melihat kerja kerasnya terbayar,” kata Jansen. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/