PSMS vs Perak FC
MEDAN- PSMS dibikin malu didepan publik sendiri. Menjamu dua klub asal negeri jiran Malaysia, PSMS sekali takluk 0-1 atas Sime Darby, dan hanya bisa main imbang tanpa gol kontra Perak FC. Ini bukti, lini depan PSMS bermasalah.
Bermain di Stadion Teladan dengan dukungan fans, PSMS main buruk. Tidak ada peluang bisa dikonversi jadi gol.
Anehnya pelatih PSMS Raja Isa merasa hal itu tidak jadi masalah. “Secara teknis memang saya belum puas. Namun, tak menghasilkan gol pada dua laga ini bukan satu masalah. Karena kita melawan dua klub besar dari Malaysia,” ungkapnya santai.
Ia malah memuji, tim besutannya mengalami peningkatan kolektivitas permainan.
“Mereka sudah berkembang, namun belum signifikan, itu butuh waktu. Laga eksebisi ini untuk menemukan perpaduan tim yang solid,” kilah pelatih asal Malaysia itu.
Raja Isa menuturkan, laga eksebisi ini merupakan modal utama pada lanjutan kompetisi ISL pada Januari 2012 mendatang.
Karena menurutnya, pola permainan yang disuguhkan Sime Darby dan Perak FC memiliki kemiripan dengan lawan PSMS berikutnya, yakni Pelita Jaya dan Persib.
Padahal kalau diperhatikan seksama, PSMS memang mengkhawatirkan di lini depan. Dari dua laga yang sudah dilakoni, PSMS baru bisa mencetak dua gol. Melawan Pelita dan Persib di kandang masing-masing, sudah barang tentu PSMS akan semakin susah menciptakan gol.
Pelatih Perak FC Norizam Bakar menuturkan, pada pertandingan eksebisi ini ia berharap mampu menemukan perpaduan antar pemain di timnya. Karena pemain impor yang didatangkan dari Serbia Lazar Popovic praktis baru bergabung selama dua minggu berjalan. “Kita masih membentuk kesepahaman antar pemain dalam tim. Dan kita berharap hal itu bisa ditemukan dari berjalannya pertandingan di sini,” ujarnya.
Menurutnya, PSMS sudah menunjukkan permainan yang cukup baik. “Perlawanan sengit dari PSMS saya akui sedikit banyak sangat mempengaruhi permainan kami,” tutur Norizam.
Kapten Perak FC, Syahrul Nizam sempat bikin ulah pada laga itu. Dia sempat protes berlebihan kepada asisten wasit dengan cara mencampakkan ban kaptennya. Ironisnya wasit tak memberinya kartu.
“Mereka cukup letih melewati beberapa pertandingan di sini. Mungkin itu yang menyebabkan terjadinya pertandingan dengan tensi tinggi tadi. Dan hasilnya kapten tak bisa menahan emosi,” bela pelatih Perak. (saz)