29 C
Medan
Monday, June 17, 2024

PSMS Ikuti Aturan Pemerintah

TERKAPAR: Pemain PSMS Anis Nabar terkapar di lapangan saat menghadapi Tiga Naga di Stadion Teladan, beberapa waktu lalu. triadi wibowo/sumut pos
TERKAPAR: Pemain PSMS Anis Nabar terkapar di lapangan saat menghadapi Tiga Naga di Stadion Teladan, beberapa waktu lalu. triadi wibowo/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wacana untuk menggelar kompetisi tanpa penonton, ditanggapi dingin oleh PSMS Medan. Ayam Kinantan menegaskan mengikuti aturan pemerintah.

KOMPETISI di Indonesia belum jelas kapan digulirkan kembali. Sebab hingga kini status pendemi Covid-19 belum menurun. Setiap hari terjadi penambahan korban yang terinfeksi virus yang pertama kali muncul di Wuhan tersebut.

Pendemi Covid-19 ini juga membuat aktivitas olahraga, khususnya sepak bola dihentikan di Indonesia. Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 yang sempat bergulir, belum jelas kapan diputar kembali. PSSI sebagai induk organisasi sepak bola di Indonesia, menunggu situasi hingga akhir Mei untuk mengambil keputusan.

Sesuai dengan SK PSSI terakhir, jika hingga akhir Mei wabah ini belum berakhir, maka kompetisi di Indonesia dihentikan. Artinya Liga 1 dan Liga 2 musim ini tidak akan digelar lagi hingga akhir 2020.

Meski begitu, muncul beberapa usulan. Diantaranya adalah menggelar pertandingan sepak bola tanpa penonton. Usulan tersebut mendapat pro kontra dari klub Indonesia.

Tim asal Medan, PSMS enggan menanggapi wacana tersebut. Tim yang dijuluki Ayam Kinantan tersebut enggan berandai-andai. “Kita tidak mau berandai-andai. Kita hanya mengikuti aturan pemerintah,” ujar Sekretaris Umum PSMS, Julius Raja kepada Sumut Pos, Minggu (26/4) malam.

Diungkapkan, saat ini ada Maklumat Kapolri yang melarang masyarakat berkumpul. Artinya, pertandingan sepak bola juga dilarang. “Meskipun tanpa penonton, pertandingan tetap dianggap sebagai tempat berkumpulnya orang-orang,” paparnya.

Untuk itu, pria yang akrab dipanggil King ini memprediksi, pertandingan tanpa penonton juga akan sulit mendapat izin dari polisi, jika wabah covid-19 ini belum berakhir. “Pasti tidak akan mendapatkan izin, karena hingga kini masih ada Maklumat Kapolri,” paparnya.

King menambahkan, solusi untuk pertandingan sepak bola di Indonsia adalah wabah covis-19 segara berakhir. Jika berakhir pada akhir Mei, maka tim-tim bisa bersiap pada Juni. Kemudian kompetisi kembali digelar pada Juli.

“Solusinya, marilah berdoa agar wabah ini segera berakhir. Kalau berakhir, maka pertandingan sepak bola akan kembali digelar,” ajaknya.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan juga kurang setuju pertandingan digelar tanpa penonton.”Saya pikir Indonesia belum akan mencontoh negara lain yang melakukan itu tertutup. Contoh laga yang diputuskan digelar tanpa penonton dan sudah disosialisasikan jauh-jauh hari saja, masih didatangi oleh ribuan fans,” kata Iriawan.

“Mereka tetap rela mendukung tim kesayangannya dengan hanya bernyanyi di luar stadion tanpa bisa melihat pertandingan itu sendiri,” sambung sosok yang juga biasa disapa Iwan Bule ini.

“Ada kekhawatiran kalau PSSI tetap memutar liga dengan tanpa penonton, para suporter tetap akan datang berkerumun, dan itu menyalahi sosial distancing yang sedang dijalankan pemerintah,” tegasnya.

Iriawan pernah mengalami situasi tersebut saat Timnas Indonesia berhadapan dengan Persita Tangerang di Stadion Madya. Laga uji coba sejatinya berlangsung tertutup, namun tetap ada suporter Persita yang datang hingga akhirnya diizinkan masuk ke tribun. (bbs/dek)

TERKAPAR: Pemain PSMS Anis Nabar terkapar di lapangan saat menghadapi Tiga Naga di Stadion Teladan, beberapa waktu lalu. triadi wibowo/sumut pos
TERKAPAR: Pemain PSMS Anis Nabar terkapar di lapangan saat menghadapi Tiga Naga di Stadion Teladan, beberapa waktu lalu. triadi wibowo/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wacana untuk menggelar kompetisi tanpa penonton, ditanggapi dingin oleh PSMS Medan. Ayam Kinantan menegaskan mengikuti aturan pemerintah.

KOMPETISI di Indonesia belum jelas kapan digulirkan kembali. Sebab hingga kini status pendemi Covid-19 belum menurun. Setiap hari terjadi penambahan korban yang terinfeksi virus yang pertama kali muncul di Wuhan tersebut.

Pendemi Covid-19 ini juga membuat aktivitas olahraga, khususnya sepak bola dihentikan di Indonesia. Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 yang sempat bergulir, belum jelas kapan diputar kembali. PSSI sebagai induk organisasi sepak bola di Indonesia, menunggu situasi hingga akhir Mei untuk mengambil keputusan.

Sesuai dengan SK PSSI terakhir, jika hingga akhir Mei wabah ini belum berakhir, maka kompetisi di Indonesia dihentikan. Artinya Liga 1 dan Liga 2 musim ini tidak akan digelar lagi hingga akhir 2020.

Meski begitu, muncul beberapa usulan. Diantaranya adalah menggelar pertandingan sepak bola tanpa penonton. Usulan tersebut mendapat pro kontra dari klub Indonesia.

Tim asal Medan, PSMS enggan menanggapi wacana tersebut. Tim yang dijuluki Ayam Kinantan tersebut enggan berandai-andai. “Kita tidak mau berandai-andai. Kita hanya mengikuti aturan pemerintah,” ujar Sekretaris Umum PSMS, Julius Raja kepada Sumut Pos, Minggu (26/4) malam.

Diungkapkan, saat ini ada Maklumat Kapolri yang melarang masyarakat berkumpul. Artinya, pertandingan sepak bola juga dilarang. “Meskipun tanpa penonton, pertandingan tetap dianggap sebagai tempat berkumpulnya orang-orang,” paparnya.

Untuk itu, pria yang akrab dipanggil King ini memprediksi, pertandingan tanpa penonton juga akan sulit mendapat izin dari polisi, jika wabah covid-19 ini belum berakhir. “Pasti tidak akan mendapatkan izin, karena hingga kini masih ada Maklumat Kapolri,” paparnya.

King menambahkan, solusi untuk pertandingan sepak bola di Indonsia adalah wabah covis-19 segara berakhir. Jika berakhir pada akhir Mei, maka tim-tim bisa bersiap pada Juni. Kemudian kompetisi kembali digelar pada Juli.

“Solusinya, marilah berdoa agar wabah ini segera berakhir. Kalau berakhir, maka pertandingan sepak bola akan kembali digelar,” ajaknya.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan juga kurang setuju pertandingan digelar tanpa penonton.”Saya pikir Indonesia belum akan mencontoh negara lain yang melakukan itu tertutup. Contoh laga yang diputuskan digelar tanpa penonton dan sudah disosialisasikan jauh-jauh hari saja, masih didatangi oleh ribuan fans,” kata Iriawan.

“Mereka tetap rela mendukung tim kesayangannya dengan hanya bernyanyi di luar stadion tanpa bisa melihat pertandingan itu sendiri,” sambung sosok yang juga biasa disapa Iwan Bule ini.

“Ada kekhawatiran kalau PSSI tetap memutar liga dengan tanpa penonton, para suporter tetap akan datang berkerumun, dan itu menyalahi sosial distancing yang sedang dijalankan pemerintah,” tegasnya.

Iriawan pernah mengalami situasi tersebut saat Timnas Indonesia berhadapan dengan Persita Tangerang di Stadion Madya. Laga uji coba sejatinya berlangsung tertutup, namun tetap ada suporter Persita yang datang hingga akhirnya diizinkan masuk ke tribun. (bbs/dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/