30.6 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Jamu PSSB di Kebun Bunga

MEDAN- Kekhawatiran batalnya laga kontra PSMS versi PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) kontra PSSB Bireuen, Minggu (30/6) tak terjadi. Laga dipastikan dihelat menyusul kepastian dari Laskar Batee Kureng, julukan PSSB bertolak ke Medan, Jumat (28/6) kemarin. Duel ini akan dihelat di Stadion Mini Kebun Bunga, tempat latihan PSMS selama ini.

“Tadi saya sudah berkomunikasi dengan pelatih PSSB Bireuen, beliau katakan mereka akan berangkat malam ini menuju Medan, jadi besok pagi sudah tiba di sini. Sehingga sudah bisa dipastikan kita bakal main dengan mereka besok,” ujar pelatih kepala PSMS LPIS, Edy Syahputra.

Sebelumnya PSMS tergusur dari Stadion Teladan pasca kehadiran legenda sepak bola asal Argentina, Diego Armando Maradona, Minggu (30/6) besok. Penggunaan Kebun Bunga sendiri merupakan langkah penghematan menyusul kondisi finansial yang buruk saat ini. Sejauh ini persiapan juga tak seperti biasa diurus langsung pengurus PSMS dalam hal ini Julius Raja sebagai penanggung jawab.
“Sudah pasti bermain di Kebun Bunga. PSSB juga sudah siap dan besok pagi (hari ini, Red) akan coba lapangan. Wasit dan PP sudah datang malam ini (kemarin). Panitia yang diambil alih langsung pengurus juga sudah mempersiapkan segala sesuatunya,” ujar Raja saat dihubungi kemarin.

Salah satunya soal tiket. Dengan kapasitas Kebun Bunga yang terbatas, panitia hanya mencetak 2.000 tiket. Jumlah yang jauh berbeda jika laga digelar di Teladan. “Ya memang kapasitasnya di bawah Teladan. Tapi kita juga berkaca dari hasil penjualan tiket di Teladan tidak banyak. Sejauh ini panitia tekor terus. Jadi untuk apa cetak tiket banyak-banyak kalau penjualannya tidak sebanyak itu. Kalau memang habis terjual kita bersyukur,” ujarnya.

Di Kebun Bunga juga terdapat tribun tertutup dan terbuka. Hanya saja tribun tertutup hanya sanggup menampung 250an penonton. Berbeda dengan tribun terbuka yang berada di dua sisi di timur. Karena itu panitia kali ini tak mengklasifikasikan tiket.
“Tiket kita pukul rata saja. Rp20 ribu untuk semua mau tertutup atau terbuka. Jadi tidak dibeda-bedakan seperti Teladan. Apalagi tempatnya juga tidak memungkinkan,” ujarnya.

Selain tiket, panitia juga sudah menyiapkan panitia keamanan lewat Polresta Medan maupun izin keamanan dari Poldasu. “Ya itu prosedur keamanan untuk menggelar partai kandang kita pasti sudah menyiapkan izinnya. Termasuk personil keamanan,” bebernya.

Namun yang menjadi kekhawatiran tentu saja kondisi Kebun Bunga yang jauh lebih buruk dari Teladan. Sektor lapangan tidak rata dan berpotensi membuat para pemain cedera. Selain itu juga akses masuk ke Kebun Bunga yang cukup mudah riskan membuat penonton bisa masuk ke stadion tanpa tiket. “Ya kami sudah mewanti-wanti itu. Tapi pada intinya kami mengharapkan kedewasaan masyarakat untuk ikut sama-sama membangun PSMS ini. Lagipula di Jawa Barat, Bekasi dan lainnya juga lapangannya bahkan jauh lebih parah. Tapi bisa juganya panitia menggelar pertandingan. Apalagi kondisinya bukan tidak memungkinkan,” ujarnya.

Soal kalkulasi biaya, Raja mengakui lebih hemat menggelar laga di kebun Bunga. “Kalau di sini paling hanya Rp15 jutaan. Kalau di Teladan bisa di atas 20 juta,” pungkasnya. (don)

MEDAN- Kekhawatiran batalnya laga kontra PSMS versi PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) kontra PSSB Bireuen, Minggu (30/6) tak terjadi. Laga dipastikan dihelat menyusul kepastian dari Laskar Batee Kureng, julukan PSSB bertolak ke Medan, Jumat (28/6) kemarin. Duel ini akan dihelat di Stadion Mini Kebun Bunga, tempat latihan PSMS selama ini.

“Tadi saya sudah berkomunikasi dengan pelatih PSSB Bireuen, beliau katakan mereka akan berangkat malam ini menuju Medan, jadi besok pagi sudah tiba di sini. Sehingga sudah bisa dipastikan kita bakal main dengan mereka besok,” ujar pelatih kepala PSMS LPIS, Edy Syahputra.

Sebelumnya PSMS tergusur dari Stadion Teladan pasca kehadiran legenda sepak bola asal Argentina, Diego Armando Maradona, Minggu (30/6) besok. Penggunaan Kebun Bunga sendiri merupakan langkah penghematan menyusul kondisi finansial yang buruk saat ini. Sejauh ini persiapan juga tak seperti biasa diurus langsung pengurus PSMS dalam hal ini Julius Raja sebagai penanggung jawab.
“Sudah pasti bermain di Kebun Bunga. PSSB juga sudah siap dan besok pagi (hari ini, Red) akan coba lapangan. Wasit dan PP sudah datang malam ini (kemarin). Panitia yang diambil alih langsung pengurus juga sudah mempersiapkan segala sesuatunya,” ujar Raja saat dihubungi kemarin.

Salah satunya soal tiket. Dengan kapasitas Kebun Bunga yang terbatas, panitia hanya mencetak 2.000 tiket. Jumlah yang jauh berbeda jika laga digelar di Teladan. “Ya memang kapasitasnya di bawah Teladan. Tapi kita juga berkaca dari hasil penjualan tiket di Teladan tidak banyak. Sejauh ini panitia tekor terus. Jadi untuk apa cetak tiket banyak-banyak kalau penjualannya tidak sebanyak itu. Kalau memang habis terjual kita bersyukur,” ujarnya.

Di Kebun Bunga juga terdapat tribun tertutup dan terbuka. Hanya saja tribun tertutup hanya sanggup menampung 250an penonton. Berbeda dengan tribun terbuka yang berada di dua sisi di timur. Karena itu panitia kali ini tak mengklasifikasikan tiket.
“Tiket kita pukul rata saja. Rp20 ribu untuk semua mau tertutup atau terbuka. Jadi tidak dibeda-bedakan seperti Teladan. Apalagi tempatnya juga tidak memungkinkan,” ujarnya.

Selain tiket, panitia juga sudah menyiapkan panitia keamanan lewat Polresta Medan maupun izin keamanan dari Poldasu. “Ya itu prosedur keamanan untuk menggelar partai kandang kita pasti sudah menyiapkan izinnya. Termasuk personil keamanan,” bebernya.

Namun yang menjadi kekhawatiran tentu saja kondisi Kebun Bunga yang jauh lebih buruk dari Teladan. Sektor lapangan tidak rata dan berpotensi membuat para pemain cedera. Selain itu juga akses masuk ke Kebun Bunga yang cukup mudah riskan membuat penonton bisa masuk ke stadion tanpa tiket. “Ya kami sudah mewanti-wanti itu. Tapi pada intinya kami mengharapkan kedewasaan masyarakat untuk ikut sama-sama membangun PSMS ini. Lagipula di Jawa Barat, Bekasi dan lainnya juga lapangannya bahkan jauh lebih parah. Tapi bisa juganya panitia menggelar pertandingan. Apalagi kondisinya bukan tidak memungkinkan,” ujarnya.

Soal kalkulasi biaya, Raja mengakui lebih hemat menggelar laga di kebun Bunga. “Kalau di sini paling hanya Rp15 jutaan. Kalau di Teladan bisa di atas 20 juta,” pungkasnya. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/