Pentas Capital One selesai sudah dengan Swansea City tampil sebagai pemenang. Ajang Premier League masih menyisakan tujuh pertandingan, dengan Manchester United kokoh di puncak klasemen.
Praktis, bagi Tottenham ajang Europa League adalah target realistis yang harus diraih, Namun melihat penampilan tim berjuluk The Lilywhites pada dua pertandingan terakhir, yakni ketika ditahan imbang 1-1 versus Evrton dan saat berbagi angka imbang 2-2 dengan Basel pada leg pertama Europa League di White Hart Lane, rasanya kecil kemungkinan tim besutan Adre Villas-Boas bisa meraih sukses di even kasta kedua kompetisi antar klub Eropa itu.
Betapa tidak, dengan hasil imbang atas Basel, maka Adebayor dkk dituntut meraih kemengan saat melakukan laga away ke markas Basel di Stadion St. Jakob-Park. Sungguh ini bukan pekerjaan yang gampang untuk dilakukan. Musim lalu saja, sebelum terdepak dari persaingan di pentas Champions League, The Red Devils (julukan Manchester United) harus mengakui keunggulan Basel dengan skor 1-2.
Terlebih lagi, pada laga dini hari nanti Spurs hampir dipastikan tampil tanpa tiga pemain pilarnya Gareth Bale, Aaron Lennon dan Jermain Defoe. “Ini menjadi pekerjaan yang berat. Tapi kami yakin masih bisa meraih hasil maksimal di sana,” bilang Andre Villas-Boas, pelatih Tottenham.
Yang membuat mantan pelatih Chelsea itu optimis tentu saja mental bertanding anak asuhnya, yang menurutnya tak kenal kata menyerah.
“Siapa pernah menduga jika kekalahan 0-2 yang kami alami atas Basel akhirnya mampu kami kejar, sehingga tim terhindar dari kekalahan,” tambah Villas-Boas merujuk pertemuan pertama kedua tim di White Hart Lane.
Satu lagi yang membuat Villas-Boas semakin yakin adalah kembalinya bek tangguh Younes Kaboul yang telah pulih dari cedera.
Sebelumnya, akibat cedera pemain ini sempat dimagangkan bersama Tottenham U-21. Dirinya juga sempat masuk dalam tim reserve (cadangan) Tottenham.
“Kembalinya dia bakal menambah kokoh lini pertahanan tim. Ini yang kami butuhkan karena lawan (Basel) adalah tim yang memiliki filosofi menyerang sangat baik jika tampil di hadapan pendukungnya sendiri,” tandas Villas-Boas.
Di tempat terpisah pelatih Basel Murat Yakin mengatakan dirinya ingin membawa Basel lolos ke babak semifinal kompetisi antarklub Eropa untuk kali pertama.
Terakhir kali Basel tersingkir dari babak perempatfinal Europa League adalah pada tahun 2006. Saat itu Basel kalah agregat 3-4 saat menghadapi Midlesbrough.
“Itu takkan terjadi lagi. Saya memberi apresiasi kepada pemain yang mengeluarkan segenap kemampuan terbaiknya pada setiap pertandingan. Kami ingin mencetak sejarah. Saya pikir, ini adalah saat yang tepat untuk itu,” tandas Yakin.
Memang, jika berkaca pada hasil leg pertama lalu, harusnya mengalahkan Tottenham di St. Jakob-Park bukanlah pekerjaan yang sulit. Pasalnya, saat bertanding di White Hart Lane saja Bebbi (julukan FC Basel) sempat unggul dua gol lebih dulu lewat aksi Valentin Stocker (30′) dan Fabian Frei (34′).
“Saya ingin melakukannya lagi (mencetak gol). Itu akan menjadi hari yang istimewa. Merayakan ulang tahun dengan meloloskan tim ke babak semifinal kompetisi Eropa untuk kali pertama. Semua orang menginginkannya, meski tak semua orang memiliki kesempatan untuk itu,” bilang Valentin Stoker yang terlahir pada 12 April 1989 itu. (*)