25 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Balas Blues

Chelsea vs Man United

MATCHDAY kesembilan Premier League yang berlangsung empat hari lalu, benar-benar tak dapat dilupakan fans The Blues. Dua kartu merah yang diterima Branislav Ivanovic dan Fernando Torres berdampak kekalahan pada tim kebanggan mereka, Chelsea.

Meski kekalahan itu tak membuat posisi The Blues lengser dari puncak klasemen, namun itu adalah kekalahan pertama mereka di hadapan pendukungnya sendiri.
Kekecewaan fans semakin tersulut karena gol penentu kemenangan The Red Devils yang dicetak Javier “Chicharito” Hernandez mereka anggap berbau offside.

Tapi, yang membuat fans semakin kecewa adalah kekalahan itu merupakan kekalahan pertama The Blues atas The Red Devils dalam sepuluh tahun terakhir di Stamford Bridge. Tak salah bila akhirnya wasit Mark Clatteburg menjadi sasaran amarah dan sumpah serapah karena dianggap sebagai biang dari kekalahan The Blues tadi.

Pun demikian, fans The Blues tak harus larut dalam kesedihan, karena dini hari nanti di Stamford Bridge, The Blues berpeluang melakukan revans saat kedua tim kembali bertemu pada babak perdelapan final Piala Liga.
Ambisi untuk memetik kemenangan pantas diusung, selain untuk  menebus kekalahan pada akhir pekan lalu, juga untuk mempertahankan tradisi tak pernah kalah atas The Red Devils di pentas Piala Liga.

Dari dua pertemuan yang sudah berlangsung sebelumnya The Blues menorehkan catatan sekali menang dan sekali imbang. Kedua tim terakhir kali bertemu di Piala Liga adalah pada babak semi-final musim 2004/05. Ketika itu keduanya bermain imbang tanpa gol di Stamford Bridge, namun Chelsea menang 2-1 di Old Trafford. Chelsea pun melaju ke final dan menjadi juara setelah mengalahkan Liverpool 3-2 melalui babak perpanjangan waktu.

“Kami sangat kecewa setelah kalah, sebab pertandingan itu merupakan pertandingan yang mempertemukan tim peringkat pertama melawan tim peringkat kedua. Kami sangat ingin memenangkan pertandingan untuk memperlebar jarak dengan mereka (Manchester United, Red),” bilang Roberto Di Matteo, pelatih Chelsea.

“Tapi semuanya telah terjadi. Kami kalah di sana, tapi kami akan membalasnya pada pertandingan besok (dini hari nanti, Red). Kami ingin melupakannya (kekalahan, Red) sehingga kami bisa fokus untuk meraih kemenangan,” tambah Di Matteo lagi.

Meski Di Matteo telah mengapungkan tekadnya untuk menjungkalkan United, namun pelatih berkebangsaan Italia itu pun menyadari jika memetik kemenangan atas United bukan pekerjaan yang gampang dilakukan saat The Blues tak dapat menurunkan Branislav Ivanovic dan Fernando Torres.

“Sebelumnya kami telah kehilangan Frank Lampard dan John Terry. Kini kami kehilangan dua pemain berpengaruh. Sungguh ini tidak adil jika melihat padatnya jadwal pertandingan yang akan kami lalui. Kini semuanya terlihat berbeda jika dibanding beberapa pekan terakhir. Kini semuanya menjadi semakin sulit,” tambah mantan pemain Lazio ini.

Berbeda dengan Chelsea, sang tamu Manchester United justru sangat bergairan menatap semua pertandingan yang bakal dilakoni. Kemenangan atas The Blues membuat mental seluruh pemain kian terdongkrak.
Setidaknya, para pemain memiliki ambisi untuk meraih kemenangan, seperti yang mereka raih pada babak 32 besar ketika mengalahkan Newcastle United dengan skor 2-1.
“Tiga poin yang sangat bermakna. Kami tak pernah menang dalam waktu yang sangat lama melawan rival terberat. Tapi itu sudah kami tuntaskan. Dan kini kami mengejar kemenangan berikutnya,” bilang Sir Alex Ferguson, pelatih Manchester United.

“Melawan para rival seperti Liverpool dan Chelsea dan Arsenal kami harus meraihi poin. Itu sebabnya kemenangan atas mereka (Chelsea) begitu krusial. Itu (kemenangan, Red) adalah bekal yang bagus,” lanjutnya.
Terlepas dari siapapun yang akan memenangkan pertandingan dini hari nanti, yang pasti pemenangnya akan memperbesar peluang merengkuh trofi Piala Liga untuk kali kelima. (*)

Chelsea vs Man United

MATCHDAY kesembilan Premier League yang berlangsung empat hari lalu, benar-benar tak dapat dilupakan fans The Blues. Dua kartu merah yang diterima Branislav Ivanovic dan Fernando Torres berdampak kekalahan pada tim kebanggan mereka, Chelsea.

Meski kekalahan itu tak membuat posisi The Blues lengser dari puncak klasemen, namun itu adalah kekalahan pertama mereka di hadapan pendukungnya sendiri.
Kekecewaan fans semakin tersulut karena gol penentu kemenangan The Red Devils yang dicetak Javier “Chicharito” Hernandez mereka anggap berbau offside.

Tapi, yang membuat fans semakin kecewa adalah kekalahan itu merupakan kekalahan pertama The Blues atas The Red Devils dalam sepuluh tahun terakhir di Stamford Bridge. Tak salah bila akhirnya wasit Mark Clatteburg menjadi sasaran amarah dan sumpah serapah karena dianggap sebagai biang dari kekalahan The Blues tadi.

Pun demikian, fans The Blues tak harus larut dalam kesedihan, karena dini hari nanti di Stamford Bridge, The Blues berpeluang melakukan revans saat kedua tim kembali bertemu pada babak perdelapan final Piala Liga.
Ambisi untuk memetik kemenangan pantas diusung, selain untuk  menebus kekalahan pada akhir pekan lalu, juga untuk mempertahankan tradisi tak pernah kalah atas The Red Devils di pentas Piala Liga.

Dari dua pertemuan yang sudah berlangsung sebelumnya The Blues menorehkan catatan sekali menang dan sekali imbang. Kedua tim terakhir kali bertemu di Piala Liga adalah pada babak semi-final musim 2004/05. Ketika itu keduanya bermain imbang tanpa gol di Stamford Bridge, namun Chelsea menang 2-1 di Old Trafford. Chelsea pun melaju ke final dan menjadi juara setelah mengalahkan Liverpool 3-2 melalui babak perpanjangan waktu.

“Kami sangat kecewa setelah kalah, sebab pertandingan itu merupakan pertandingan yang mempertemukan tim peringkat pertama melawan tim peringkat kedua. Kami sangat ingin memenangkan pertandingan untuk memperlebar jarak dengan mereka (Manchester United, Red),” bilang Roberto Di Matteo, pelatih Chelsea.

“Tapi semuanya telah terjadi. Kami kalah di sana, tapi kami akan membalasnya pada pertandingan besok (dini hari nanti, Red). Kami ingin melupakannya (kekalahan, Red) sehingga kami bisa fokus untuk meraih kemenangan,” tambah Di Matteo lagi.

Meski Di Matteo telah mengapungkan tekadnya untuk menjungkalkan United, namun pelatih berkebangsaan Italia itu pun menyadari jika memetik kemenangan atas United bukan pekerjaan yang gampang dilakukan saat The Blues tak dapat menurunkan Branislav Ivanovic dan Fernando Torres.

“Sebelumnya kami telah kehilangan Frank Lampard dan John Terry. Kini kami kehilangan dua pemain berpengaruh. Sungguh ini tidak adil jika melihat padatnya jadwal pertandingan yang akan kami lalui. Kini semuanya terlihat berbeda jika dibanding beberapa pekan terakhir. Kini semuanya menjadi semakin sulit,” tambah mantan pemain Lazio ini.

Berbeda dengan Chelsea, sang tamu Manchester United justru sangat bergairan menatap semua pertandingan yang bakal dilakoni. Kemenangan atas The Blues membuat mental seluruh pemain kian terdongkrak.
Setidaknya, para pemain memiliki ambisi untuk meraih kemenangan, seperti yang mereka raih pada babak 32 besar ketika mengalahkan Newcastle United dengan skor 2-1.
“Tiga poin yang sangat bermakna. Kami tak pernah menang dalam waktu yang sangat lama melawan rival terberat. Tapi itu sudah kami tuntaskan. Dan kini kami mengejar kemenangan berikutnya,” bilang Sir Alex Ferguson, pelatih Manchester United.

“Melawan para rival seperti Liverpool dan Chelsea dan Arsenal kami harus meraihi poin. Itu sebabnya kemenangan atas mereka (Chelsea) begitu krusial. Itu (kemenangan, Red) adalah bekal yang bagus,” lanjutnya.
Terlepas dari siapapun yang akan memenangkan pertandingan dini hari nanti, yang pasti pemenangnya akan memperbesar peluang merengkuh trofi Piala Liga untuk kali kelima. (*)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/