25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Industri Lokal Merambah Manca

Industri sepeda nasional sedang berada dalam masa keemasan. Saat kapasitas produksi kurang dari 2 juta unit per tahun, kebutuhan diperkirakan sudah menembus 6 juta unit per tahun. Pasar yang sangat potensial untuk digarap.
Ya, tanpa disadari, geliat kegemaran bersepeda di tanah air itu menjadi sarana empuk industri sepeda. Ibarat roket, pertumbuhan produksi sepeda di tanah air melesat selama tiga tahun terakhir. Simak saja data Badan Pusat Statistik yang telah diolah Pusat Data dan Informasi Perdagangan Kementerian Perdagangan berikut ini.

Pada 2009, produksi nasional sepeda di tanah air hanya 390 ribu unit. Setahun kemudian, total produksi menembus angka 1.260.000 unit atau meningkat sekitar 223 persen. Tahun ini, Asosiasi Industri Persepedaan Indonesia (AIPI) berani memprediksi total produksi bisa mencapai 3,5 juta unit.

“Industri sepeda memang menunjukkan perkembangan yang positif. Dalam dua tahun terakhir, produksinya sangat banyak,” kata Direktur Industri Alat Transportasi Darat Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Supriyanto.

Peningkatan produksi yang cukup fantastis itu masih bisa terus dipertahankan. Sebab, utilitas industri sepeda nasional masih berada di kisaran 70-80 persen di antara total kapasitas produksi. Pada 2009, kapasitas terpasang yang mencapai 750.000 unit baru dimanfaatkan untuk memproduksi 390 ribu unit.

Begitu juga pada 2010. Dari kapasitas terpasang 1.750.000 unit, yang baru digunakan untuk memproduksi 1.260.000 unit. Apalagi kalau melihat kebutuhan sepeda yang saat ini sudah mencapai 6 juta unit per tahun. “Artinya, dapat dikatakan, prospek industri sepeda dalam negeri untuk berkembang masih besar,” ucap dia.

Sejumlah industri sepeda berskala besar di tanah air pun telah membaca peluang tersebut. Polygon, misalnya. Brand sepeda yang diproduksi PT Insera Sena itu rutin mengeluarkan seri-seri baru setiap tahun. Perubahan desain dan warna sepeda juga terus dilakukan mengikuti perkembangan selera pasar.

Soal harga, Polygon berusaha menjangkau semua lapisan masyarakat. Harga terendah sekitar Rp1,175 juta, sedangkan harga tertinggi mencapai Rp80 juta. Harga tertinggi itu adalah seri Helios TTX (Triathlon) yang biasa digunakan kalangan profesional di lintasan balap. Namun, sebagian produk Polygon yang dijual di kisaran Rp50 juta juga kerap terlihat di jalan-jalan saat weekend.

Dari sisi kualitas, industri sepeda di tanah air sebenarnya sudah bisa disejajarkan dengan produsen dari luar negeri. Produksi sejumlah pabrikan besar di tanah air bahkan sudah merambah luar negeri.

“Catatan kami, ekspor sepeda produksi Indonesia sudah merambah 20 negara,” terang Supriyanto.
Selain itu, hampir seluruh produsen sepeda nasional juga menerima pesanan sepeda merek asing. Sifat pemesanan hingga proses produksinya kebanyakan dirahasiakan dan terikat kontrak ketat. Sebab, produsen sepeda asing khawatir produk dan desain mereka akan bocor di pasar Indonesia. (res/gen/zul/c5/fat/jpnn)

Industri sepeda nasional sedang berada dalam masa keemasan. Saat kapasitas produksi kurang dari 2 juta unit per tahun, kebutuhan diperkirakan sudah menembus 6 juta unit per tahun. Pasar yang sangat potensial untuk digarap.
Ya, tanpa disadari, geliat kegemaran bersepeda di tanah air itu menjadi sarana empuk industri sepeda. Ibarat roket, pertumbuhan produksi sepeda di tanah air melesat selama tiga tahun terakhir. Simak saja data Badan Pusat Statistik yang telah diolah Pusat Data dan Informasi Perdagangan Kementerian Perdagangan berikut ini.

Pada 2009, produksi nasional sepeda di tanah air hanya 390 ribu unit. Setahun kemudian, total produksi menembus angka 1.260.000 unit atau meningkat sekitar 223 persen. Tahun ini, Asosiasi Industri Persepedaan Indonesia (AIPI) berani memprediksi total produksi bisa mencapai 3,5 juta unit.

“Industri sepeda memang menunjukkan perkembangan yang positif. Dalam dua tahun terakhir, produksinya sangat banyak,” kata Direktur Industri Alat Transportasi Darat Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Supriyanto.

Peningkatan produksi yang cukup fantastis itu masih bisa terus dipertahankan. Sebab, utilitas industri sepeda nasional masih berada di kisaran 70-80 persen di antara total kapasitas produksi. Pada 2009, kapasitas terpasang yang mencapai 750.000 unit baru dimanfaatkan untuk memproduksi 390 ribu unit.

Begitu juga pada 2010. Dari kapasitas terpasang 1.750.000 unit, yang baru digunakan untuk memproduksi 1.260.000 unit. Apalagi kalau melihat kebutuhan sepeda yang saat ini sudah mencapai 6 juta unit per tahun. “Artinya, dapat dikatakan, prospek industri sepeda dalam negeri untuk berkembang masih besar,” ucap dia.

Sejumlah industri sepeda berskala besar di tanah air pun telah membaca peluang tersebut. Polygon, misalnya. Brand sepeda yang diproduksi PT Insera Sena itu rutin mengeluarkan seri-seri baru setiap tahun. Perubahan desain dan warna sepeda juga terus dilakukan mengikuti perkembangan selera pasar.

Soal harga, Polygon berusaha menjangkau semua lapisan masyarakat. Harga terendah sekitar Rp1,175 juta, sedangkan harga tertinggi mencapai Rp80 juta. Harga tertinggi itu adalah seri Helios TTX (Triathlon) yang biasa digunakan kalangan profesional di lintasan balap. Namun, sebagian produk Polygon yang dijual di kisaran Rp50 juta juga kerap terlihat di jalan-jalan saat weekend.

Dari sisi kualitas, industri sepeda di tanah air sebenarnya sudah bisa disejajarkan dengan produsen dari luar negeri. Produksi sejumlah pabrikan besar di tanah air bahkan sudah merambah luar negeri.

“Catatan kami, ekspor sepeda produksi Indonesia sudah merambah 20 negara,” terang Supriyanto.
Selain itu, hampir seluruh produsen sepeda nasional juga menerima pesanan sepeda merek asing. Sifat pemesanan hingga proses produksinya kebanyakan dirahasiakan dan terikat kontrak ketat. Sebab, produsen sepeda asing khawatir produk dan desain mereka akan bocor di pasar Indonesia. (res/gen/zul/c5/fat/jpnn)

Artikel Terkait

Gatot Ligat Permulus Jalan Sumut

Gatot-Sutias Saling Setia

Erry Nuradi Minta PNS Profesional

Terpopuler

Artikel Terbaru

/