26.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Jajaki Pelayanan Berstandar ISO

PDAM Titra Bulian Menuju Profesionalitas Pelayanan  

PERUSAHAAN Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bulian di Jalan Pusara Pejuang, Tebingtinggi adalah perusahaan pelayanan jasa kepada masyarakat dalam menyediakan air bersih bagi kebutuhan hidup masyarakat kota Tebingtinggi.

SANTUNI ANAK YATIM: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan  Direktur PDAM Tirta Bulian, Oki Doni Siregar menyantuni anak yatim
SANTUNI ANAK YATIM: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan dan Direktur PDAM Tirta Bulian, Oki Doni Siregar menyantuni anak yatim

Direktur Utama PDAM Tirta Bulian Kota Tebingtinggi, Oki Doni Siregar, mengatakan pemberian layanan air bersih bagi warga Tebingtinggi adalah buah atas kesamaan persepsi seluruh staf tentang bagaimana menjalankan visi dan misi perusahaan yang berorientasi pada pelayanan prima bagi konsumen.
“Dalam mencapai target pelayanan yang sempurna kami butuh masukan masyarakat Tebingtinggi selaku konsumen. Target kami PDAM menjadi perusahaan negara yang memberikan pelayanan prima layaknya korporasi juga,” ungkap Oki kepada Sumut Pos, Selasa (18/12).

Guna mencapai target sebagai perusahaan air minum yang profesional, mandiri, dan terbaik di Sumut, Oki menyatakan, dapat dilihat dari jumlah pelanggan yang terus bertambah. Saat ini tercatat 10.000 rumah tangga menjadi pelanggan PDAM. Tingkat kesehatan perusahaan juga masuk kategori cukup sehat pada 2009 hingga 2012. Padahal selama lima tahun, sejak 2003 hingga 2008, PDAM Tirta Bulian termasuk kategori ‘sakit’.

Jangkauan pelayanannya juga terus meningkat. Pada 2011 lalu jaringan pipa PDAM Titabulian sudah mengkaver 53,31 persen dari seluruh wilayah kota Tebingtinggi. Tahun sebelumnya hanya sekitar 46 persen. Pada tahun ini luas jangkauan itu meningkat hingga 60 persen. ‘’Target kami tahun depan jaringannya sudah bisa mencakup 72 persen dari seluruh wilayah kota ini,” ungkapnya.

Sedikit kilas balik ke belakang, Oki mengingatkan, selama kurun empat tahun yakni 2002-2006, PDAM Tirta Bulian tercatat perusahaan daerah yang ‘sakit’ akibat hutang yang bertumpuk. Sejak dirinya menjabat sebagai orang nomor satu di perusahaan itu, Oki mulai membenahi pengelolaan PDAM Tirta Bulian.

Tumpukan hutang ditemukan bersumber dari akumulasi pembebanan pada tahun-tahun sebelumnya, yang meliputi antara lain tunggakan dana pensiun sejak 1993 hingga 2007 yang mencapai Rp2,4 miliar. Tunggakan ini dituntaskan pada seluruhnya tahun ini. Setelah itu dilakukan pelunasan hutang operasional yang menumpuk sejak 2006.

Begitu pula dengan tunggakan retribusi APU (air permukaan) yang menggunung selama lima tahun, dari tahun 2003-2007. Oki juga melakukan penghapusan piutang untuk rekening yang tak tertagih sejak 1990 hingga 2006, dan menghapus piutang perusahaan pada tahun 2009 yang membebani buku anggaran tahunan perusahaan.

Program penyehatan merupakan buah dari restrukturisasi hutang PDAM sesuai Permenkue Nomor 120/PMK.05/2005 dan dimonitor  penghapusannya oleh Menteri Keungan sehingga tercapai target melakukan full cost recovery.

Dalam program peningkatan pelayanan pelanggan, sekali lagi Oki mengaku dirinya harus menguras akal. Akhirnya, program pembenahan di tingkat operasional dilakukan dengan menetapkan standar operasi prosedur (SOP) dengan standar mutu pelayanan ISO 9001 tahun 2008. Indikator lainnya adalah melakukan pekerjaan sesuai Auditor Standard Australia International Global (SAI Global) International Certifier.

‘’Maksud program ini adalah menyediakan ruang pelayanan prima bagi pelanggan,’’ katanya. Dia yakin pencapaian target bisnis perusahaan akan terealisasi asalkan ada dukungan anggaran, komunikasi dengan instansi lokal dan nasional. “Kami mencoba menggalang dukungan pendanaan dari pihak ketiga dan berkolaborasi dengan perusahaan swasta,” tukasnya.

Buah kerja keras itu mulai terlihat belakangan ini. Seperti disampaikan Dirut PDAM Tirta Bulian Oki Doni Siregar,  perusahaan asuhannya itu telah menyabet Sertifikat International Standard Organization (ISO) yakni ISO 9001. Tahun 2008 diperoleh pula penghargaan dari SAI Global, perusahaan sertifikasi dari Australia.

Berkat lobi-lobi Oki pula PDAM Tirta Bulian mampu menyakinkan Departemen Keuangan untuk menghapuskan hutang non pokok (bunga) sebesar Rp5,8 miliar. Dia juga meyakinkan agar Pemko Tebingtinggi terlibat dalam penyertaan modal untuk pembayaran hutang pokok senilai Rp1,8 miliar.
“Saya ingin menyehatkan PDAM Tirta Bulian, dari yang dulunya nyaris bangkrut menjadi perusahaan berlaba. Saya berjuang keras menyehatkan kembali PDAM Tirta Bulian,”papar Oki Doni Siregar, yang juga Ketua Tanfiziah Nahdlatul Ulama (NU) Kota Tebingtinggi.

Alhasil setelah empat tahun memimpin perusahaan air minum ini, Oki boleh berbangga hati bila PDAM Tirta Bulian- yang dulunya sempat terpuruk- kini sudah menjadi perusahaan yang sehat dan normal. Saat ini PDAM Torta Bulian merupakan satu-satunya PDAM yang tak memiliki hutang di Sumut. Laporan audit BPKP dan BPP SPAM juga memuji PDAM Tirta Bulian sebagai perusahaan daerah tersehat di Sumut pada 2010. Tahun itu juga PDAM Tirat Bulian diganjar ‘PERPAMSI AWARD’.

“Kami meraih banyak penghargaan. Misalnya Indonesia Executive dan Proporsional Golden Awards’ pada 2008, serta ‘International Best Executive Citra Awards’ pada tahun 2009 dan 2010,” ungkapnya. (mag-3)

Target Menjadi yang Terbaik di Sumut

MENJADI perusahaan profesional, sehat, dan mandiri plus penghargaan sebagai yang terbaik di Sumut adalah obsesi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bulian, Tebingtinggi. Impian itu adalah menciptakan perusahaan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.

Dari sekitar 301 PDAM di Indonesia, PDAM Tirta Bulian adalah salah satu perusahaan yang sehat dengan pendapatan usaha yang terus membaik setiap tahun. Secara perlahan ketergantungan pada bantuan pemerintah lewat Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah APBD) Kota Tebingtinggi. Justru PDAM tengah mengarahkan kemudinya agar memberikan kontribusi penerimaan asli daerah (PAD) ke kas Pemko Tebingtinggi.

Oki Doni Siregar, yang saat ini dipercaya selaku Direktur PDAM Tirta Bulian, menyiapkan program pelayanan air minum kepada kota Tebingtinggi dengan standar mutu internasional. Memberikan pelayanan yang lebih baik dari yang diharapkan pelanggan, mengurangi keluhan pelanggan, membina karyawan/karyawati agar bekerja profesional adalah langkah ke arah sana. ‘’Kami muali belajar mengelola perusahaan dengan prinsip transparansi dan Good Corporate Governance (GCG) atau tata kelola perusahaan yang baik, bersih, dan transparan,’’ katanya.

Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan mengingatkan air adalah komoditas infrastruktur dan kebutuhan vital bagi masyarakat Kota Tebingtinggi. PDAM harus menyadari kebutuhan masyarakat Tebingtingi akan air yang bersih dan sehat untuk kehidupan sehari-hari. “Mutu air  selayaknya dikontrol secara periodik. Jangan membiarkan masyarakat mengonsumsi air yang tak layak dan kotor,’’ katanya.

Untuk memastikan air yang diproduksi PDAM Tirta Bulian itu betul-betul bersih dan sehat, Umar mengingatkan, jaringan dan komponen instalasi harus terawat. “Masyarakat akan percaya dengan pola pelayanan  PDAM Tirta Bulian jika mereka mampu mengelola dari hal-hal yang kecil, misalnya jalan air yang kecil. Sebisa mungkin distribusi air bersih jangan tiba di rumah warga dengan menetes-netes,” pinta Umar. Kebocoran pipa juga harus dijaga agar tak memperlambat jalannya air. “Kerja keras dan paham tugas pokok fungsi karyawan akan membuat PDAM Tirta Bulian menjadi perusahaan air terbaik di Sumut,” pungkas Umar. (*)

Bangun Etos Kerja Korporasi

DALAM masa-masa kepemimpinannya, Dirut PDAM Oki Doni Siregar berterus terang dirinya punya target menciptakan PDAM Tirta Bulian sebagai perusahaan daerah yang punya mental dan beretos kerja korporasi.

“Paling utama adalah menyediakan layanan air bersih yang prima dan terbaik bagi seluruh masyarakat Tebingtinggi. Obsesi lainnya adalah menjadikan PDAM Tirta Bulian sebagai perusahaan air minum terbaik di Sumut.

Oki melihat kompetisi antar-perusahaan akan semakin hebat dan kuat.  Jika tak cepat-cepat mengembangkan diri dengan orientasi pelayanan pelanggan sesuai tagline atau jargon ‘The Best Water Provider’ tentunya keinginan menjadi yang terbaik mustahil terwujud. Tahun 2013 sudah di ambang mata. Adanya konsep regionalisasi air akan membuat perusahaan yang dipimpinnya berpacu dengan kualitas pelayanan. Konsep regionalisasi air itu akan membuka kran kerja sama operasi (KSO)  pengelolaan air dengan pemerintah kabupaten/kota bertetangga. Dalam konteks ini, Pemko Tebingtinggi akan menyuppor Pemkab Serdang Bedagai (Sergai) untuk melayani air bersih bagi warga Sergai. Siapa lagi yang melakukan ini kalau bukan PDAM Tirta Bulian. ‘’Kami sudah siap berinvestasi mengembangkan sistem pengelolaan air yang profesional untuk melayani Tebingtinggi dan Sergai,’’ ujar Oki.

Program ini mendapatkan dukungan besar dari Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan dan DPRD Tebingtinggi. Sebagai realiasasi atas dukungan tersebut ditandatangani pula kesepakatan bersama dalam acara ‘Visioning Workshop’ yang difasilitasi IUWASH. “Pemko Tebingtinggi mendorong PDAM agar terus berkembang dalam dua tahun terakhir. Kami suppor mereka dengan suntikan dana penyertaan modal,”tukas Umar.

Atas suppor Wali Kota Tebingtinggi itu, Oki menyarankan, penting diamati isu-isu strategis, seperti persiapan pembangunan jalan bebas hambatan (tol) Medan-Tebingtinggi. Jika infrastruktur jalan itu terwujud bukan mustahil pertumbuhan properti di kota Tebingtinggi akan meningkat hebat. Dengan begitu populasi dan kehidupan sektor ekonomi juga naik tajam.

“Tapi semua itu nggak selalu berjalan sesuai rencana di atas kertas. Kendala pasti ada. Contohnya kenaikan tarif dasar listrik (TDL) tahun depan jelas memengaruhi operasional PDAM. TDL naik tapi harga satuan air tetap. Tentunya dibutuhkan kebijakan dari stake holders agar PDAM juga diberikan keleluasaan melakukan penyesuaian tarif air minum secara periodik. Penyesuaian tarif ini modal terpenting meningkatkan kesehatan perusahaan,” jelasnya. (mag-3)

PDAM Titra Bulian Menuju Profesionalitas Pelayanan  

PERUSAHAAN Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bulian di Jalan Pusara Pejuang, Tebingtinggi adalah perusahaan pelayanan jasa kepada masyarakat dalam menyediakan air bersih bagi kebutuhan hidup masyarakat kota Tebingtinggi.

SANTUNI ANAK YATIM: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan  Direktur PDAM Tirta Bulian, Oki Doni Siregar menyantuni anak yatim
SANTUNI ANAK YATIM: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan dan Direktur PDAM Tirta Bulian, Oki Doni Siregar menyantuni anak yatim

Direktur Utama PDAM Tirta Bulian Kota Tebingtinggi, Oki Doni Siregar, mengatakan pemberian layanan air bersih bagi warga Tebingtinggi adalah buah atas kesamaan persepsi seluruh staf tentang bagaimana menjalankan visi dan misi perusahaan yang berorientasi pada pelayanan prima bagi konsumen.
“Dalam mencapai target pelayanan yang sempurna kami butuh masukan masyarakat Tebingtinggi selaku konsumen. Target kami PDAM menjadi perusahaan negara yang memberikan pelayanan prima layaknya korporasi juga,” ungkap Oki kepada Sumut Pos, Selasa (18/12).

Guna mencapai target sebagai perusahaan air minum yang profesional, mandiri, dan terbaik di Sumut, Oki menyatakan, dapat dilihat dari jumlah pelanggan yang terus bertambah. Saat ini tercatat 10.000 rumah tangga menjadi pelanggan PDAM. Tingkat kesehatan perusahaan juga masuk kategori cukup sehat pada 2009 hingga 2012. Padahal selama lima tahun, sejak 2003 hingga 2008, PDAM Tirta Bulian termasuk kategori ‘sakit’.

Jangkauan pelayanannya juga terus meningkat. Pada 2011 lalu jaringan pipa PDAM Titabulian sudah mengkaver 53,31 persen dari seluruh wilayah kota Tebingtinggi. Tahun sebelumnya hanya sekitar 46 persen. Pada tahun ini luas jangkauan itu meningkat hingga 60 persen. ‘’Target kami tahun depan jaringannya sudah bisa mencakup 72 persen dari seluruh wilayah kota ini,” ungkapnya.

Sedikit kilas balik ke belakang, Oki mengingatkan, selama kurun empat tahun yakni 2002-2006, PDAM Tirta Bulian tercatat perusahaan daerah yang ‘sakit’ akibat hutang yang bertumpuk. Sejak dirinya menjabat sebagai orang nomor satu di perusahaan itu, Oki mulai membenahi pengelolaan PDAM Tirta Bulian.

Tumpukan hutang ditemukan bersumber dari akumulasi pembebanan pada tahun-tahun sebelumnya, yang meliputi antara lain tunggakan dana pensiun sejak 1993 hingga 2007 yang mencapai Rp2,4 miliar. Tunggakan ini dituntaskan pada seluruhnya tahun ini. Setelah itu dilakukan pelunasan hutang operasional yang menumpuk sejak 2006.

Begitu pula dengan tunggakan retribusi APU (air permukaan) yang menggunung selama lima tahun, dari tahun 2003-2007. Oki juga melakukan penghapusan piutang untuk rekening yang tak tertagih sejak 1990 hingga 2006, dan menghapus piutang perusahaan pada tahun 2009 yang membebani buku anggaran tahunan perusahaan.

Program penyehatan merupakan buah dari restrukturisasi hutang PDAM sesuai Permenkue Nomor 120/PMK.05/2005 dan dimonitor  penghapusannya oleh Menteri Keungan sehingga tercapai target melakukan full cost recovery.

Dalam program peningkatan pelayanan pelanggan, sekali lagi Oki mengaku dirinya harus menguras akal. Akhirnya, program pembenahan di tingkat operasional dilakukan dengan menetapkan standar operasi prosedur (SOP) dengan standar mutu pelayanan ISO 9001 tahun 2008. Indikator lainnya adalah melakukan pekerjaan sesuai Auditor Standard Australia International Global (SAI Global) International Certifier.

‘’Maksud program ini adalah menyediakan ruang pelayanan prima bagi pelanggan,’’ katanya. Dia yakin pencapaian target bisnis perusahaan akan terealisasi asalkan ada dukungan anggaran, komunikasi dengan instansi lokal dan nasional. “Kami mencoba menggalang dukungan pendanaan dari pihak ketiga dan berkolaborasi dengan perusahaan swasta,” tukasnya.

Buah kerja keras itu mulai terlihat belakangan ini. Seperti disampaikan Dirut PDAM Tirta Bulian Oki Doni Siregar,  perusahaan asuhannya itu telah menyabet Sertifikat International Standard Organization (ISO) yakni ISO 9001. Tahun 2008 diperoleh pula penghargaan dari SAI Global, perusahaan sertifikasi dari Australia.

Berkat lobi-lobi Oki pula PDAM Tirta Bulian mampu menyakinkan Departemen Keuangan untuk menghapuskan hutang non pokok (bunga) sebesar Rp5,8 miliar. Dia juga meyakinkan agar Pemko Tebingtinggi terlibat dalam penyertaan modal untuk pembayaran hutang pokok senilai Rp1,8 miliar.
“Saya ingin menyehatkan PDAM Tirta Bulian, dari yang dulunya nyaris bangkrut menjadi perusahaan berlaba. Saya berjuang keras menyehatkan kembali PDAM Tirta Bulian,”papar Oki Doni Siregar, yang juga Ketua Tanfiziah Nahdlatul Ulama (NU) Kota Tebingtinggi.

Alhasil setelah empat tahun memimpin perusahaan air minum ini, Oki boleh berbangga hati bila PDAM Tirta Bulian- yang dulunya sempat terpuruk- kini sudah menjadi perusahaan yang sehat dan normal. Saat ini PDAM Torta Bulian merupakan satu-satunya PDAM yang tak memiliki hutang di Sumut. Laporan audit BPKP dan BPP SPAM juga memuji PDAM Tirta Bulian sebagai perusahaan daerah tersehat di Sumut pada 2010. Tahun itu juga PDAM Tirat Bulian diganjar ‘PERPAMSI AWARD’.

“Kami meraih banyak penghargaan. Misalnya Indonesia Executive dan Proporsional Golden Awards’ pada 2008, serta ‘International Best Executive Citra Awards’ pada tahun 2009 dan 2010,” ungkapnya. (mag-3)

Target Menjadi yang Terbaik di Sumut

MENJADI perusahaan profesional, sehat, dan mandiri plus penghargaan sebagai yang terbaik di Sumut adalah obsesi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bulian, Tebingtinggi. Impian itu adalah menciptakan perusahaan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.

Dari sekitar 301 PDAM di Indonesia, PDAM Tirta Bulian adalah salah satu perusahaan yang sehat dengan pendapatan usaha yang terus membaik setiap tahun. Secara perlahan ketergantungan pada bantuan pemerintah lewat Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah APBD) Kota Tebingtinggi. Justru PDAM tengah mengarahkan kemudinya agar memberikan kontribusi penerimaan asli daerah (PAD) ke kas Pemko Tebingtinggi.

Oki Doni Siregar, yang saat ini dipercaya selaku Direktur PDAM Tirta Bulian, menyiapkan program pelayanan air minum kepada kota Tebingtinggi dengan standar mutu internasional. Memberikan pelayanan yang lebih baik dari yang diharapkan pelanggan, mengurangi keluhan pelanggan, membina karyawan/karyawati agar bekerja profesional adalah langkah ke arah sana. ‘’Kami muali belajar mengelola perusahaan dengan prinsip transparansi dan Good Corporate Governance (GCG) atau tata kelola perusahaan yang baik, bersih, dan transparan,’’ katanya.

Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan mengingatkan air adalah komoditas infrastruktur dan kebutuhan vital bagi masyarakat Kota Tebingtinggi. PDAM harus menyadari kebutuhan masyarakat Tebingtingi akan air yang bersih dan sehat untuk kehidupan sehari-hari. “Mutu air  selayaknya dikontrol secara periodik. Jangan membiarkan masyarakat mengonsumsi air yang tak layak dan kotor,’’ katanya.

Untuk memastikan air yang diproduksi PDAM Tirta Bulian itu betul-betul bersih dan sehat, Umar mengingatkan, jaringan dan komponen instalasi harus terawat. “Masyarakat akan percaya dengan pola pelayanan  PDAM Tirta Bulian jika mereka mampu mengelola dari hal-hal yang kecil, misalnya jalan air yang kecil. Sebisa mungkin distribusi air bersih jangan tiba di rumah warga dengan menetes-netes,” pinta Umar. Kebocoran pipa juga harus dijaga agar tak memperlambat jalannya air. “Kerja keras dan paham tugas pokok fungsi karyawan akan membuat PDAM Tirta Bulian menjadi perusahaan air terbaik di Sumut,” pungkas Umar. (*)

Bangun Etos Kerja Korporasi

DALAM masa-masa kepemimpinannya, Dirut PDAM Oki Doni Siregar berterus terang dirinya punya target menciptakan PDAM Tirta Bulian sebagai perusahaan daerah yang punya mental dan beretos kerja korporasi.

“Paling utama adalah menyediakan layanan air bersih yang prima dan terbaik bagi seluruh masyarakat Tebingtinggi. Obsesi lainnya adalah menjadikan PDAM Tirta Bulian sebagai perusahaan air minum terbaik di Sumut.

Oki melihat kompetisi antar-perusahaan akan semakin hebat dan kuat.  Jika tak cepat-cepat mengembangkan diri dengan orientasi pelayanan pelanggan sesuai tagline atau jargon ‘The Best Water Provider’ tentunya keinginan menjadi yang terbaik mustahil terwujud. Tahun 2013 sudah di ambang mata. Adanya konsep regionalisasi air akan membuat perusahaan yang dipimpinnya berpacu dengan kualitas pelayanan. Konsep regionalisasi air itu akan membuka kran kerja sama operasi (KSO)  pengelolaan air dengan pemerintah kabupaten/kota bertetangga. Dalam konteks ini, Pemko Tebingtinggi akan menyuppor Pemkab Serdang Bedagai (Sergai) untuk melayani air bersih bagi warga Sergai. Siapa lagi yang melakukan ini kalau bukan PDAM Tirta Bulian. ‘’Kami sudah siap berinvestasi mengembangkan sistem pengelolaan air yang profesional untuk melayani Tebingtinggi dan Sergai,’’ ujar Oki.

Program ini mendapatkan dukungan besar dari Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan dan DPRD Tebingtinggi. Sebagai realiasasi atas dukungan tersebut ditandatangani pula kesepakatan bersama dalam acara ‘Visioning Workshop’ yang difasilitasi IUWASH. “Pemko Tebingtinggi mendorong PDAM agar terus berkembang dalam dua tahun terakhir. Kami suppor mereka dengan suntikan dana penyertaan modal,”tukas Umar.

Atas suppor Wali Kota Tebingtinggi itu, Oki menyarankan, penting diamati isu-isu strategis, seperti persiapan pembangunan jalan bebas hambatan (tol) Medan-Tebingtinggi. Jika infrastruktur jalan itu terwujud bukan mustahil pertumbuhan properti di kota Tebingtinggi akan meningkat hebat. Dengan begitu populasi dan kehidupan sektor ekonomi juga naik tajam.

“Tapi semua itu nggak selalu berjalan sesuai rencana di atas kertas. Kendala pasti ada. Contohnya kenaikan tarif dasar listrik (TDL) tahun depan jelas memengaruhi operasional PDAM. TDL naik tapi harga satuan air tetap. Tentunya dibutuhkan kebijakan dari stake holders agar PDAM juga diberikan keleluasaan melakukan penyesuaian tarif air minum secara periodik. Penyesuaian tarif ini modal terpenting meningkatkan kesehatan perusahaan,” jelasnya. (mag-3)

Artikel Terkait

Gatot Ligat Permulus Jalan Sumut

Gatot-Sutias Saling Setia

Erry Nuradi Minta PNS Profesional

Terpopuler

Artikel Terbaru

/