26 C
Medan
Thursday, October 10, 2024
spot_img

Agar Brand Tidak Monopoli Peran

MARKETING SERIES (39)

Selain sembilan peran dalam komunitas seperti yang diuraikan kemarin, masih ada sembilan lainnya. Yaitu, pertama adalah provider, seseorang yang selalu siap mau jadi tuan rumah dan bahkan take care anggota lain.
Kini banyak komunitas yang menjadi forum tanya jawab bagi para anggotanya. Dengan demikian brand tidak perlu menjawab sendiri persoalan yang ada pada para anggota. Mereka akan saling mendukung dengan sendirinya. Cost jadi turun dan bahkan lebih real time. Tinggal sekarang bagaimana brand tersebut memberikan dorongan.

Kedua, greeter. Yaitu, orang yang selalu mau menyambut dengan hangat para anggota baru. Dialah yang juga memperkenalkan ritual, kepribadian, maupun nilai-nilai komunitas yang bersangkutan. Sedangkan yang ketiga, guide, berfungsi sebagai pembimbing anggota baru agar mengikuti budaya komunitas. Dia mau jadi personal coach supaya para anggota baru jadi betah.

Keempat, catalyst. Yaitu, orang yang memperkenalkan anggota baru kepada anggota lama. Para incumbent seringkali merasa bahwa dirinya lebih punya ownership terhadap suatu komunitas. Agar anggota baru merasa nyaman, dia akan diperkenalkan kepada orang-orang tersebut.

Kelima, performer. Yaitu, orang yang suka berada di spotlight. Orang yang suka menjadi focus of attention. Belum tentu dia the real champion, tapi dia memang suka narsis. Ini juga merupakan daya tarik pada seseorang yang tidak punya kesempatan narsis di tempat lain.

Orang yang suka nyanyi, misalnya, hanya berani tampil di komunitasnya saat karaoke bareng-bareng. Tapi, belum tentu di depan umum dia punya nyali. Sebab, di komunitasnya, dia merasa aman. Tidak ada yang menertawakannya atau kalau ada yang memberikan komentar biasanya lebih bernada positif, bahkan menyanjung.

Keenam, supporter. Yakni, orang-orang yang lebih banyak pasif tapi tetap diperlukan para performer. Sebab, orang tidak akan perform kalau tidak ada yang jadi audiens. Anda lebih bersemangat menyanyi di karaoke ketika didengarkan dan dipuji teman-teman, kan? Daripada menyanyi sendirian di sebuah hall megah sekalipun, tapi kosong.

Ketujuh, ambassador. Yaitu, orang yang akan mempromosikan komunitas ke luar. Dia adalah salesperson yang selalu memperkenalkan komunitas kepada orang lain yang belum menjadi anggotanya.
Kedelapan, accountant. Yaitu, orang yang terus menghitung tingkat partisipasi anggota. Dalam komunitas online, tingkat aktivitas anggota masing-masing dengan mudah dihitung dan diinformasikan supaya terjadi kompetisi. Dan, dengan dibandingkan dengan anggota lain, seseorang akan lebih aktif lagi.

Kesembilan, talent scout. Yaitu, orang yang bertugas merekrut anggota baru. Itu penting supaya yang masuk komunitas terus bertambah. Tapi, yang masuk harus sebisa mungkin terseleksi agar bisa tahan lama dan aktif di komunitas, sehingga ikut membangun komunitas hingga makin kuat.

Jadi, itulah peran-peran yang bisa diberikan kepada anggota agar tak terjadi monopoli oleh brand sebagai pendiri komunitas. Hal itu tak hanya berlaku bagi komunitas online, tapi juga off-line!
Bagaimana pendapat Anda? (*)

MARKETING SERIES (39)

Selain sembilan peran dalam komunitas seperti yang diuraikan kemarin, masih ada sembilan lainnya. Yaitu, pertama adalah provider, seseorang yang selalu siap mau jadi tuan rumah dan bahkan take care anggota lain.
Kini banyak komunitas yang menjadi forum tanya jawab bagi para anggotanya. Dengan demikian brand tidak perlu menjawab sendiri persoalan yang ada pada para anggota. Mereka akan saling mendukung dengan sendirinya. Cost jadi turun dan bahkan lebih real time. Tinggal sekarang bagaimana brand tersebut memberikan dorongan.

Kedua, greeter. Yaitu, orang yang selalu mau menyambut dengan hangat para anggota baru. Dialah yang juga memperkenalkan ritual, kepribadian, maupun nilai-nilai komunitas yang bersangkutan. Sedangkan yang ketiga, guide, berfungsi sebagai pembimbing anggota baru agar mengikuti budaya komunitas. Dia mau jadi personal coach supaya para anggota baru jadi betah.

Keempat, catalyst. Yaitu, orang yang memperkenalkan anggota baru kepada anggota lama. Para incumbent seringkali merasa bahwa dirinya lebih punya ownership terhadap suatu komunitas. Agar anggota baru merasa nyaman, dia akan diperkenalkan kepada orang-orang tersebut.

Kelima, performer. Yaitu, orang yang suka berada di spotlight. Orang yang suka menjadi focus of attention. Belum tentu dia the real champion, tapi dia memang suka narsis. Ini juga merupakan daya tarik pada seseorang yang tidak punya kesempatan narsis di tempat lain.

Orang yang suka nyanyi, misalnya, hanya berani tampil di komunitasnya saat karaoke bareng-bareng. Tapi, belum tentu di depan umum dia punya nyali. Sebab, di komunitasnya, dia merasa aman. Tidak ada yang menertawakannya atau kalau ada yang memberikan komentar biasanya lebih bernada positif, bahkan menyanjung.

Keenam, supporter. Yakni, orang-orang yang lebih banyak pasif tapi tetap diperlukan para performer. Sebab, orang tidak akan perform kalau tidak ada yang jadi audiens. Anda lebih bersemangat menyanyi di karaoke ketika didengarkan dan dipuji teman-teman, kan? Daripada menyanyi sendirian di sebuah hall megah sekalipun, tapi kosong.

Ketujuh, ambassador. Yaitu, orang yang akan mempromosikan komunitas ke luar. Dia adalah salesperson yang selalu memperkenalkan komunitas kepada orang lain yang belum menjadi anggotanya.
Kedelapan, accountant. Yaitu, orang yang terus menghitung tingkat partisipasi anggota. Dalam komunitas online, tingkat aktivitas anggota masing-masing dengan mudah dihitung dan diinformasikan supaya terjadi kompetisi. Dan, dengan dibandingkan dengan anggota lain, seseorang akan lebih aktif lagi.

Kesembilan, talent scout. Yaitu, orang yang bertugas merekrut anggota baru. Itu penting supaya yang masuk komunitas terus bertambah. Tapi, yang masuk harus sebisa mungkin terseleksi agar bisa tahan lama dan aktif di komunitas, sehingga ikut membangun komunitas hingga makin kuat.

Jadi, itulah peran-peran yang bisa diberikan kepada anggota agar tak terjadi monopoli oleh brand sebagai pendiri komunitas. Hal itu tak hanya berlaku bagi komunitas online, tapi juga off-line!
Bagaimana pendapat Anda? (*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/