25 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 14015

Bukan Bernard Bear

Oleh : Iwan Junaidi
Redaktur Pelaksana Sumut Pos

ADAKAH orangtua yang tak sayang sama anaknya? Rasanya, tak ada. Hampir semua orangtua pasti mengaku sayang dengan anaknya. Jadi, jangan heran bila ada seorang ibu yang sampai menangis terisak-isak ketika melihat anaknya terbaring lemah akibat sakit atau hal lainnya Beberapa hari lalu di sebuah ruangan. Tak ada tawa renyah yang lepas khas anak-anak. Semua yang ada di ruangan itu hanya tertunduk lesu.

Bahkan sebagian besar di antaranya meletakkan tangannya tepat di wajah. Entah malu, entah karena ketidakberdayaan mereka. Ada apa?

Kembali masyarakat, utamanya para orangtua dikejutkan dengan kabar tragis saat sejumlah anak harus dilarikan ke rumah sakit akibat  keracunan.

Ups, jelas ini bukan kasus pertama. Sebelumnya juga sering didapat cerita tentang sejumlah anak yang mengalami mual-mual dan muntah-muntah setelah melahap jajanan yang ada di depan sekolahnya.
Artinya, meski para guru dan orangtua telah berusaha menjaga anak-anaknya, tetap saja ada celah yang bisa membuat mereka berada di luar kontrol.

Dan celah yang sangat kecil itu, bisa berujung pada sebuah penyesalan yang berkepanjangan, jika tidak ditemukan solusinya. Betapa tidak, besarnya rasa sayang orangtua kepada anak terkadang membuat mereka mengesampingkan rasio. Akibatnya, tanpa disadari, para orangtua tadi justru telah memberi kesempatan kepada sang anak, atau bahkan orang-orang yang berada di lingkungan sang anak untuk melakukan hal-hal negatif seperti penculikan, pencabulan hingga keracunan makanan.

Coba bayangkan saat sejumlah anak seperti si Ucok, si Buyung, si Adi dll berlari berhamburan keluar dari gerbang sekolah dengan segala keriangannya. Dengan segala keluguan yang mereka miliki, membuat mereka tak menaruh curiga kepada orang asing yang berpura-pura baik kepada mereka.
Bisa jadi mereka akan langsung menyambar apapun yang ditawarkan kepada, termasuk air nira yang akhirnya mengantarkan mereka ke rumah sakit.

Oke lah jika itu mutlak karena kelalaian sang pedagang yang ingin mendapat keuntungan sebesar-besarnya dari menjual barang yang sudah tak layak. Lantas, bagaimana bila dengan kesadaran penuh, oleh seseorang,   anak-anak tadi ditawari sesuatu yang lebih merusak dari sekadar air nira?

Ugh… sungguh mengerikan. Namun tak dapat disangkal bahwa itu bisa saja terjadi, dan bahkan pernah terjadi. Ya, beragam makanan dan mainan anak sering disulap menjadi sesuatu yang bisa membawa anak-anak ke alam bawah sadar. Kasus bonbon berbalut narkoba seperti yang pernah terjadi di Makassar mungkin layak menjadi peringatan para orangtua.

Setidaknya, kita-kita para orangtua harus mampu memproteksi anak dari segala hal yang dapat membuat mereka dalam posisi tak menguntungkan. Ingat, mereka bukan Bernard Bear, tokoh kartun anak yang sering mangalami kesialan.

Jadi, agar anak kita tetap dapat menunggu dan menonton Bernard Bear dengan tenang, maka hindarkanlah mereka dari segala hal yang dapat membuat nasib mereka seperti beruang kutub itu. Sanggupkah? Harus sanggup! (*)

Mata Sempat Buta, Rindu Kembali ke Sekolah

Sila Ardita, Dua Tahun Lumpuh karena Penyakit Misterius

Mata Sila Ardita berbinar melihat teman-temannya bermain. Begitupun ketika teman-temannya itu berlompatan, berlari, hingga berkejaran. Tapi, tak lama kemudian, sinar itu langsung berubah 180 derajat. Gadis cilik berusia 9 tahun itu memang tak bisa bergabung. Tangannya sulit digerakkan, kakinya pun mengalami kelumpuhan.]

SOPIAN, Tebingtinggi

Kesedihan Sila terlihat jelas ketika Sumut Pos mendatangi rumahnya di di Jalan Syek Beringin, Lingkungan 1, Kelurahan Tebingtinggi, Kecamatan Padanghilir, Kota Tebingtinggi, kemarin. Sila hanya duduk di kursi plastik berwarna hijau di depan rumahnya. Sementara teman sebayanya bebas berlarian. Sila hanya menonton.

”Kadang mereka ngajak aku turun ke tanah, tapi aku cuma bisa duduk,” buka Sila yang saat itu memakai baju merah.
Pemilik senyum manis ini sesekali tertangkap memandang kosong entah ke mana saat berbicara. “Pernah juga dia ajak teman-teman bermain, tapi aku gak bisa gerakan kaki. Rasanya sakit dan kebas. Aku cuma bisa menonton, Om,” terangnya.

Terlihat jelas setiap Sila bicara kalau ada keinginan yang tidak bisa digapai. Buah hati Armaja (38) dan Mustika Wati (34) ini tampaknya ingin mengulang masa cerianya dulu yang bisa berlari dan bermain di rumah maupun di sekolah. “ Ingin, Om, seperti mereka bisa berjalan. Aku ingin bermain dan sekolah bersama teman-temanku,” tutur Sila.

Ya, Sila seperti pengakuan sang ayah, Armaja, memang sempat bersekolah. Dulu saat Sila berumur 6 tahun, dia terlihat segar bugar tidak mengalami gangguan penyakit apa pun. Bahkan, Sila sempat bersekolah hingga kelas dua sekolah dasarn
“Tapi saat Sila berumur tujuh tahun saat naik ke kelas tiga, dia diserang penyakit aneh. Matanya sampai buta. Tapi setelah dilakukan pengobatan secara rutin, penglihatan Sila kembali membaik. Tapi kondisi tangan dan kakinya mengecil sehingga terjadi kelumpuhan,” terang Armaja.

“Berbagai pengobatan sudah kami lakukan, seperti membawa ke dokter dan pengobatan tradisional yang ada. Tapi selama berobat, penyakit yang diderita Sila tak kunjung sembuh,” ungkap Armaja.

Soal penyakit aneh yang diderita Sila hingga kini masih menjadi misteri. Sang ibu, Mustika Wati, mengatakan telah berbagai tempat mereka datangi untuk kesembuhan sang buah hati. Lucunya, pernah seorang dokter mengatakan bahwa penyakit yang diderita Sila Ardita itu tidak ada. Tapi, Sila malah dikatakan terkena penyakit stroke ringan. Tak pelak, keterangan sang dokter membuat dia dan suami bingung. “Masak untuk anak berusia tujuh tahun udah terkena stroke ringan, stroke itu kan dialami orang pada usai 35 tahun ke atas,” ucap Mustika.

Untuk mengetahui jenis penyakit yang diderita anak perempuannya, Mustika tetap melakukan pengobatan walapun dengan cara harus mengutang kepada orang lain untuk biaya perobatannya. “Kami berharap penyakit aneh diderita Sila bisa diketahui penyebab dan namanya. Sebelumnya Sila hanya menderita demam tinggi, kemudian dibawa berobat ke klinik. Bukan kesembuhan didapat, malah anak saya mengalami kebutaan dan lumpuh kaki dan tangan,” ujarnya.

Kini, pengobatan untuk Sila hanya dengan pengobatan alternatif. Pasalnya, pengobatan secara kedokteran tak bisa dilanjutkan karena uang yang dimiliki sudah habis untuk pengobatan awal.

Armaja hanya bekerja sebagai  pegawai honorer di Telkom di Kota Tebingtinggi. Upah yang diterima sebulan tidak mencukupi untuk membiayai pengobatan anaknya, belum lagi untuk keperluan kebutuhan sehari-hari keluarganya; selain Sila, Armaja masih memiliki dua anak lagi.Rumah tempat tinggal pun tidak ada. Meraka terpaksa menumpang di rumah orangtua Armaja.

Sementara Mustika Wati dalam kesehari-hariannya hanya mengurus Sila dan kedua adiknya. “Saya tidak bekerja hanya mengurus Sila di rumah,” ujar Mutika Wati.

Karena itu, kini pihak keluarga sangat berharap dengan bantuan dari Pemerintah Kota Tebingtinggi. “Masa depan anak saya sangat tergantung dengan bantuan orang lain,” pungkas Armaja.(*)

Minta Masjid yang Roboh Dibangun Lagi

Ratusan Massa Serbu Hotel Emerald Garden

MEDAN-Ratuan massa  Aliansi Ormas Islam Pembela Masjid Sumut menggelar demo ke kantor PT Jati Masindo,  di Hotel Emerald Garden, usai salat Jumat berjamaah di lokasi Masjid Raudhatul Islam, Jalan Putri Hijau dan Masjid Al Khairiyah, Jumat (27/1) siang.
Aksi itu dilakukan karena perusahaan pengembang dituding telah menghancurkan masjid Dalam pernyataan sikapnya, massa meminta PT Jati Masindo segera membangun kembali masjid. Massa juga meminta kepada PT Jati Masindo tidak mengusik Umat Islam karena bisa memancing kerusuhan.

Selain itu, kepada Polisi, Massa juga meminta untuk menangkap pelaku penghancuran Masjid Raudhatul Islam dengan menggunakan buldozer. Massa juga meminta Wali Kota Medan Rahudman Harahap untuk tidak menjadi antek-antek pengembang yang rela menghancurkan masjid-masjid di Kota Medan. Massa juga mengimbau dan mengajak Umat Islam untuk bersama-bersama membela, utamanya terkait  aksi pemukulan yang dialami warga oleh sekuriti hotel segera ditangkap.

Saat melakukan aksi ratusan massa membawa pengeras suara, spanduk. Massa juga membakar ban bekas. Dalam aksi itu seorang pendemo diamankan polisi karena membakar tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram dan membuangnya di tengah Jalan Putri Hijau Medan. Beruntung polisi langsung memadamkan api di tabung gas tersebut.Massa juga sempat marah saat polisi mencoba memadamkan api yang membakar ban bekas dan menyemprotkan gas air mata serta datangnya mobil water canon.

Setelah 2 jam melakukan orasi di depan hotel pendemo melakukan salat Ashar berjamaah di depan hotel. “Aksi  ini dilakukan untuk meminta pertanggungjawaban dari pihak pengembang karena sudah menghancurkan Masjid Raudhatul Islam. Perobohan masjid sama artinya telah menghalang-halangi Umat Islam untuk melaksanakan ibadah,” tegas Ketua Aliansi Ormas Islam Pembela Masjid Sumut, Drs Leo Imsar Adenan kepada Sumut Pos.

Leo juga meminta pertanggungjawaban telah menghancurkan Masjid Al Khairiyah yang letaknya di Komplek Perumahan Emeral Garden. Masjid Al Khairiyah dihancurkan sementara rumah ibadah yang letaknya bersebelahan dengan masjid tersebut malah tidak dihancurkan.

“Inikan diskriminatif terhadap Umat Islam. Masjid Al Khairiyah dirobohkan sementara rumah ibadah di sebelahnya tidak dirobohkan. Tentu saja ini memancing kemarahan Umat Islam yang selama ini diam saja dan masih menahan diri,” sebut Leo
Hal senada juga diungkapkan koordinator aksi, Amirullah Hidayat SSos. Dalam orasinya Amirullah meminta agar pembongkaran masjid segera diusut, meminta agar pimpinan Hotel Emerald meminta maaf dan membangun kembali masjid yang dibongkar.

“Ini tidak bisa dibiarkan karena ini sudah sangat bertentangan. Pemerintah jangan menutup mata dan jangan memberikan semuanya kepada para pengembang dimana ini merupakan hak rakyat,” jelasnya.

Setelah melakukan salat Ashar berjamaah ratusan massa membubarkan diri. Aksi ini mendapatkan pengawal ketat dari Satuan Sabhara Polresta Medan dan Satuan Brimob Polda Sumut. Akibat aksi itu Jalan Putri Hijau sempat macet total.

Sekadar diketahui masjid yang sudah dirobohkan di Kota Medan yakni Masjid At Thoyibah di Jalan Multatuli, Masjid  Sudirman di Padangbulan, Masjid Al Khairiyah, Masjid Raudhatul Islam, Masjid Al Ikhlas Jalan Timor Medan. Satu lagi Masjid Nurul Hidayah Jalan Williem Iskandar yang terancamakan dihancurkan.

Sementara itu, Stasiun Pengisian Bahan Umum (SPBU) yang berada persis di depan Hotel Emerald Garden, Jalan Yos Sudarso memilih tutup dan tidak beroperasi karena tidak mau mengambil risiko.
“Karena ada aksi bakar ban kami tutup sementara. Itu diperintahkan bos kami,” jelas seorang petugas SPBU. (jon/adl/gus)

Jaksa Cross Check Hasil Auditor Investigasi BPKP

Dugaan Korupsi di RSU Pirngadi Medan

MEDAN-Investigasi yang dilakukan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terhadap dugaan korupsi penyimpangan anggaran operasional di Rumah Sakit Umum dr Pirngadi Medan masih belum final. Jaksa masih melakukan cross check hasil auditor investigasi tersebut sebelum mengeluarkan kesimpulan.

“Ada beberapa yang harus di-cross check dari tim auditor investigasi sebelum dibuat kesimpulan,” tegas  Kasi Penkum Kejatisu, Marcos Simaremare SH, beberapa hari lalu.
Menurutnya, konfirmasi terhadap pejabat di RSUD dr Pirngadi Medan mulai dari direktur, bagian keuangan, kepala instalasi farmasi dan lainnya.

“Justru hasil BPKP yang akan dijadikan focal point. Kalau ada ditemukan akan dilakukan penyelidikan,” tegas Marcos.
Sebelumnya, dugaan korupsi di RSU dr Pirngadi Medan terungkap berdasarkan audit yang dilakukan BPKP. Dalam audit itu ditemukan adanya penyimpangan dana operasional rumah sakit termasuk penyimpangan dana operasional obat yang dikelola oleh pihak farmasi serta dugaan penyimpangan penggunaan alat pencucian darah Apa tanggapan petinggi RSU dr Pirngadi Medan? “Nanti setelah semua selesai diperiksa oleh tim Kejatisu dan tim BPKP hasilnya pasti akan kita ekspose dan kita beritahukan. Untuk saat ini belum bisa karena masih dalam pemeriksaan,” kata Wakil Direktur RSU dr Pirngadi Medan, Yasin, Selasa (24/1) lalu.

Berapa orang yang dimintai keterangan sebagai saksi? “Tidak ada yang dimintai keterangan sebagai saksi,” tegasnya.
Tapi, Kasubbag Hukum dan Humas RSU dr Pirngadi Medan, Edison Perangin-angin SH MKes mengaku ada 15 orang yang dimintai keterangan sebagai saksi oleh tim penyidik.

“Memang ada dimintai keterangan sebagai saksi sebanyak 15 orang tapi saya tidak pernah tahu siapa-siapa orangnya karena tidak ada diberitahukan kepada saya,” katanya.

Mengenai hasil pemeriksaan, Edison Perangin-angin menerangkan, juga tak mengetahui karena tak pernah diberitahukan juga.
Ditambahkan Edison, dirinya tak tahu menahu mengenai hasil pemeriksaan dari tim penyidik karena tak pernah diikutsertakan rapat. (jon/rud)

Gagal Transaksi Sabu Rp80 Juta

MEDAN-Tersangka pengedar sabu-sabu, Anwar Muhammad alias Iwan (42), warga Jalan Medan-Batang Kuis, Pasar X Tembung, Desa Bandar Klippa ditang kap petugas Satuan Narkoba Polresta Medan, Sabtu (21/1) lalu.

Penangkapan itu dilakukan setelah polisi mendapatkan informasi dari masyarakat adanya pengedar narkoba di kawasan Jalan Medan-Batang Kuis, Desa Bandar Klippa, Percut Sei Tuann Polisi kemudian melakukan penyelidikan. Saat hendak melakukan transaksi, tersangka Anwar langsung ditangkap di kawasan tersebut. Dalam penangkapan itu, polisi menyita satu amplop yang di dalamnya berisi satu bungkus plastik berisi sabu-sabu seberat 1 ons dengan harga Rp80 juta.

“Tersangka bersama barang bukti plastik berisi sabu-sabu seberat 1 ons, 1 unit timbangan, 1 unit handphone,” kata Kasat Narkoba Polresta Medan Kompol Juli Agung Pramono di ruang kerjanya, Jumat (27/1).

Juli Agung mengatakan, polisi masih melakukan pengembangan memburu bandarnya.
Tersangka, kata Anwar, dijerat pasal 114 ayat 2 sub 112 ayat 2 UU RI nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan hukuman maksimal 20 tahun penjara.

Tersangka Iwan mengaku belum mendapatkan upah yang dijanjikan bandarnya kepadanya.
“Baru sekali ini jadi pengedar. Katanya mau dikasih Rp2 juta kalau sudah terjual,” ujarnya. (gus)

Izin tak Juga Diurus Developer

Pembangunan Perumahan Elit Jalan Terus

MEDAN-Meski sudah ditindak  tim terpadu Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) Kota Medan, developer  rumah elit di Jalan Jangka, Kelurahan Sei Putih Barat I, Medan Petisah tetap tak juga mengurus SIMB.

“Kami memberi waktu seminggu sejak dibongkar kepada pemilik untuk mengurus izinnya. Bila sampai seminggu tidak juga diurus izinya, Dinas TRTB akan membongkarnya kembali,” kata Kepala Dinas TRTB Medan, Syampurno Pohan.

Menurut Syampurno pemilik tidak mentaati peraturan. “Soal kenapa dia (pemilik) tidak mengurus izinnya tanya saja langsung ke pemiliknya. Bila tidak ada izin dari Dinas TRTB pasti kita bongkar Jadi tim akan terus melakukan pengawasan,” katanya.
Pantauan wartawan Sumut Pos, pembangunan masih terus berlangsung.

“Lihatlah masih ada juga pekerja yang diam-diam bekerja,” ucap warga sekitar.
Developer yang coba ditemui Sumut Pos di kantor pemasaran tidak diizinka masuk oleh pekerja bangunan. “Nggak ada orang di dalam. Besok-besok aja kalau mau masuk,” cetusnya.

Sekadar mengingatkan, tim terpadu Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) Kota Medan membongkar 14 unit bangunan berlantai dua di Jalan Jangka, Kelurahan Sei Putih Barat I, Medan Petisah, Rabu (25/1) siang.

Pembongkaran dilakukan karena bangunan yang akan dijadikan perumahan elit itu terbukti melanggar garis sepadan bangunan (GSB).
Terungkapnya kasus itu setelah seorang warga Br Pangaribuan, yang tinggal di sebelah bangunan perumahan itu, melayangkan pengaduan ke Dinas TRTB.

Dalam pengaduannya, Br Pangaribuan keberatan karena bangunan perumahan itu dibangun persis di sebelah rumahnya dan tidak menyisakan jarak sedikit pun.

Walau sudah tiga kali diberi surat peringatan, namun pemilik bangunan tak juga mengindahkannya. Akibatnya, pegawai Dinas TRTB Medan membongkar langsung bangunan dibantu personel Satpol PP, Polsekta dan Koramil setempat. (adl)

Rusunawa untuk Warga Pinggir Sungai Deli

Pemko Medan berencana membangun rumah susun umum sewa (rusunawa) untuk menampung warga yang berada di pinggir Sungai Deli. Seperti apa? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos, Adlansyah Nasution dengan Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman, Iriadi Irawadin

Dimana saja Pemko sudah membangun rusunawa?
Kita sudah membangun empat rusunawa di kawasan Sei Mati, Medan Labuhan dan saat ini sedang dalam proses pembangunan dua lagi di kawasan Kayu Putih. Dua rusunawa yang di Labuhan sudah digunakan tinggal dua lagi, satu rusunawa bisa menampung sebanyak 94 KK. Dari dua rusunawa di Medan Labuhan dan dua rusunawa yang saat ini sedang dibangun di Kayu Putih, memang belum bisa menampung keseluruhan masyarakat yang berada di pinggir sungai Deli. Kalau kita perhitungkan, rusunawa yang ada saat ini memang belum memadai. Masih kurang dari kebutuhan karena untuk masyarakat yang ada di pinggir Sungai Deli saja itu sudah mencapai ribuan, belum lagi kebutuhan untuk masyarakat yang berpenghasilan rendah dari daerah lainnya.

Kenapa hanya untuk warga Sungai Deli?
Karena rumah yang kini mereka huni rawan terhadap banjir. Kita sudah menyediakan tempat yang lebih aman, makanya sekarang tinggal dari mereka lagi yang menginginkan mau pindah ke tempat yang aman atau tidak. Selama ini mereka sudah turun temurun di situ dan sudah berusaha di sekitar situ.

Apakah rusunawa hanya untuk warga Medan Labuhan?
Rusunawa ini tidak hanya untuk warga Medan Labuhan, tetapi juga untuk warga lainnya yang tinggal di luar Medan Labuhan khususnya yang berpenghasilan rendah. Syaratnya, harus melapor ke camat, kemudian camatlah nanti yang akan berkoordinasi dengan PD Pembangunan untuk menempatkan warganya di rusunawa tersebut. Bagi yang berminat tinggal di rusunawa harus memenuhi syarat yakni tidak memiliki rumah lagi. Selain itu, bagi warga yang menempati rusunawa itu hanya diberi waktu sewa selama 3 tahun saja. Hal itu untuk memberi kesempatan bagi masyarakat lain yang tidak memiliki rumah.

Apakah waktu 3 tahun itu sudah lama?
Jangka waktu tiga tahun tersebut sudah terlalu lama dan bagi masyarakat tersebut sudah dikatakan pantas untuk mendapatkan rumah baru dengan kegiatannya masing-masing. Dengan jangka waktu selama tiga tahun, pasti bisalah untuk memiliki rumah baru. Kan masih banyak lagi masyarakat kita yang membutuhkannya. Sedangkan untuk fasilitas yang diberikan setiap penghuni diberikan 1 unit kamar yang di dalamnya sudah disediakan kamar mandi dan listrik serta air dari sumur bor. Untuk biaya sewa hanya membayar Rp50 ribu per bulan ke PD Pembagunan. Bila tidak membayar sesuai jangka waktu yang disepakati akan diberikan teguran keras. Kalau sampai mengusirnya tidak mungkin lah kita masih memberikan peringatan dengan sanksi lain tapi tidak diusir.

Bagaimana untuk memenuhi kekurangan rusunawa?
Untuk memenuhi  kebutuhan rusunawa bagi masyarakat khususnya masyarakat di bantaran Sungai Deli, Pemko Medan terus berkoordinasi dengan Menteri Perumahan Rakyat (Menpera). Kita tetap terus berhubungan dengan Menpera seperti mana lagi kawasan yang akan kita bangun, sebab untuk membangun ini kita juga terkait anggaran dari pusat.(*)

Welcome iPhone 4S

Besutan terakhir Steve Jobs yakni iPhone 4S hadir telah di Indonesia. Ada dua operator yang memasarkan produk tersebut yakni Telkomsel dan XL. Peluncuran resmi iPhone 4S Telkomsel dilakukan di Gandaria City Mall, Jakarta, Jumat (27/1).

“Sinergi antara Apple dengan Telkomsel akan memberikan pengalaman komunikasi yang baik bagi konsumen,” kata Edward Ying, Commerce Director of Telkomsel.

Telkomsel memberikan fleksibilitas harga dengan menyediakan paket spesial untuk iPhone 4S. “Ini merupakan upaya kami dalam menghadirkan inovasi di Tanah Air,” ucapnya.

Untuk pelanggan prabayar, baik lama maupun baru, disediakan paket harian dan bulanan khusus yakni biaya paket Rp5 ribu untuk harian, Rp99 ribu untuk bulanan, bicara 5 menit dan data unlimited sampai 512 kbps dengan batas ambang 60MB untuk paket harian, dan bicara 100 menit, SMS 400, dan data unlimited sampai 1 Mbps dengan batas ambang 1,5GB.

Sedangkan untuk pelanggan Kartu Halo, juga disediakan harga khusus. Paket pascabayar mendapatkan gratis bicara mulai dari 100 menit sampai 600 menit, gratis SMS dari 400 sampai 2 ribu SMS, dan gratis data unlimited mulai dari 1Mbps dengan batas 2GB sampai 14,4Mbps dengan batas 8GB selama 12 bulan.

Pelanggan yang mempunyai kartu kredit BCA, BNI, Mandiri, Citibank, atau HSBC bisa mendapatkan cash back Rp1 juta untuk 100 pembeli pertama. Sayangnya, paket cash back hanya tersedia di Grapari Gandaria City. Dan perangkat ini hanya tersedia di 8 Grapari Telkomsel seluruh Jakarta. (net/jpnn)

Andy Cole Dukung United

LEGENDA klub Manchester United Andy Cole optimistis mantan klubnya tersebut mampu menaklukkan Liverpool di Anfield, hari ini (28/01).
Mantan striker andalan United tersebut menilai bila skuad Setan Merah mampu menampilkan permainan seperti saat menghadapi Arsenal, maka mereka akan mampu mengalahkan Liverpool.

“Lihat bagaimana performa United menghadapi Arsenal, jika kami pergi ke Anfield dan bermain seperti itu, maka kami harus percaya diri. Liverpool kesulitan menemukan performa mereka akhir-akhir ini, dan jika kami bermain seperti saat menghadapi Arsenal, maka saya tidak melihat mengapa kami tidak mampu meraih hasil positif,” ujar Cole kepada ManUtd.com.
Cole yakin skuad United saat ini mampu menghentikan rekor buruk mereka, yaitu tidak pernah meraih kemenangan di Anfield selama empat tahun terakhir.

“Sudah lama kami tidak meraih hasil bagus di Anfield. Saya pikir kami bermain dengan baik di sana awal musim ini dan Liverpool tidak mencetak terlalu banyak gol saat ini. Saya pikir kami dapat pergi ke sana dengan optimistis,” tandas Cole. (net/jpnn)

Pelampiasan Galacticos

real madrid v Real Zaragoza

MADRID- Skuad Real Madrid akan mencari pelipur lara usai tercampak dari Copa del Rel karena disingkirkan Barcelona. Pelipur lara itu adalah ketika klub asuhan Jose Mourinho itu menjamu Real Zaragoza di Santiago Bernabeu, Minggu (29/1) dini hari.
Bagi Mou, kekalahan di Copa del Rey sangat sakit. Sakit karena mereka disingkirkan rival bebuyutan Barcelona, apalagi mereka berstatus juara bertahan. Lebih pedih lagi, Mou baru saja ulang tahun sehari usai tersingkir.

Tapi, mereka akan dengan cepat untuk sementara waktu melupakan hasil itu. Di kancah La Liga, Real Madrid sedang bagus. Mereka sedang memimpin hingga saat ini. Dalam empat laga terakhir, Madrid sukses menangi semuanya. Maka itu, kini mereka sukses memperlebar jarak dari kejaran Barcelona di peringkat dua, dengan gap lima angka.
Patennya lagi, dalam empat kemenangan itu, Cristiano Ronaldo dkk sukses bikin 17 gol dan hanya kebobolan lima kali. Catatan sempurna akan mereka lanjutkan ketika menjamu Zaragoza tentunya.

Meski begitu, Cristiano Ronaldo yang sudah buat 23 gol sedang meradang karena sempat dihina fans sendiri. Tapi Angel di Maria (13 assist) dan Mesut Oezil (sembilan assist), tak ada masalah dan siap memberikan yang terbaik.
Meski di atas kertas tampaknya Madrid bakal mencabik-cabik Zaragoza, namun statistik pertemuan kedua tim pada 29 April 2011, Zaragoza pernah menjungkalkan Madrid dengan skor 2-3 di hadapan pendukungnya sendiri. Saat itu, hanya Zaragoza lah yang mampu mengalahkan Madrid di kandang sendiri, selain Barcelona.

Tapi itu pun hanya sebatas perbandingan yang mungkin saja tak lagi relevan. Musim ini, Zaragoza berada di posisi juru kunci alias di posisi 20, dengan raihan 12 angka. Dan menurut statistik yang dirangkum dari Eurosport, hanya ada empat dari 12 tim yang bisa lolos dari degradasi dengan nilai 12 dari 19 laga.

Lebih para lagi, The Manos – julukan Real Zaragoza- sudah 12 pertandingan tanpa kemenangan. Kalau tiga laga lagi tak kunjung menang, maka mereka akan menyamai rekor buruk atas nama mereka sendiri yang terukir musim 1942-43.

Zaragoza adalah tim dengan dengan rekor tandang terburuk musim ini di liga, dengan hanya tiga poin (semuanya imbang) dari 30 poin yang bisa diambil
Pasukan Manolo Jimenez hanya mencetak dua gol di delapan laga terakhir di liga. Hal itu bakal lebih memperparah pertemunan dini hari ini.

Sementara bagi Real Madrid, mereka sudah mencetak 67 gol di 19 laga. Itu merupakan rekor tersendiri untuk seluruh tim yang pernah bermain di kompetisi top Spanyol.
Mudahnya, Madrid diyakini akan memenangkan laga ini. Namun anehnya, jika mereka sampai kalah lagi atas Zaragoza seperti tragedi April tahun lalu. (ful)