27 C
Medan
Sunday, December 21, 2025
Home Blog Page 14057

Rekor Ipung

BERHASIL masuk final Inalum Cup tiga kali berturut-turut, merupakan rekor tersendiri bagi pelatih Inalum FC, Syahriful Us yang akrab disapa Ipung. Sejak dipercaya menukangi Inalum FC pada 2010, Ipung selalu berhasil membawa timnya masuk final.

Di tahun pertamanya, Ipung bahkan tak hanya masuk final karena dia berhasil merenggut gelar juara. Saat itu di partai puncak, Inalum FC menang 1-0 atas PSSA Asahan. Setahun berikutnya, Inalum FC juga dibawa kembali masuk final. Namun sayangnya mereka kalah di final oleh Pra PON Sumut lewat adu penalti.

Inalum Cup 2012 ini, menjadi final ketiganya. Selain harapan untuk meraih gelar juara, Ipung juga punya peluang untuk membalaskan dendam atas PON Sumut yang mengalahkan mereka tahun lalu. “Kami akan berusaha menang di final. Kami ingin meraih gelar juara,” kata Ipung.

Pria kelahiran Dolok Merangi 3 Maret 1968 itu, memang masih dipercaya oleh Inalum FC. Maka itu, kesempatan ini akan coba dimanfaatkan demi hasil terbaik. “Kepercayaan ini sungguh membanggakan. Dan saya sangat berterimakasih kepada Inalum yang masih memberi kepercayaan kepada saya,” katanya.

Soal pengalaman, Ipung memang memiliki jam terbang mencukupi. Ipung yang semasa bermain sempat membela PS Medan Putra, Eco Lima 41 dan PS Kinantan itu berhasil membawa sejumlah tim yang sudah ditukanginya meraih gelar juara, atau dibawa promosi ke kasta lebih tinggi.

2001-2004, Ipung berhasil meraih gelar juara antar PPLP se-Indonesia ketika membesut PPLP Sumut. Bersama tim sama, Ipung juga berhasil menyumbang gelar juara  Popnas di Palembang.

Kemudian Ipung juga sempat membesut PSSA Asahan musim 2004-2005 dan berhasil dia bawa promosi ke Divisi I. Setahun berikutnya musim 2005 hingga 2007, Ipung membesut PSKPS Padang Sidempuan dan kembali mampu membawa tim ini promosi ke Divisi I.

Ketika Membesut Panajam Medan Jaya, Ipung juga berhasil membawa timnya promosi ke Divisi I Nasional. Terakhir Ipung membela Mitra Asahan pada 2008-2009 dan berlaga di Divisi III. (ful)

Amankan Imlek, Poldasu Kerahkan 1.350 Personel

MEDAN- Untuk mengamankan jalannya perayaan Tahun Baru Imlek 2563, Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara (Sumut) mengerahkan 1.350 personel yang ditempatkan menjaga rumah ibadah seperti vihara dan kelenteng di Medan. Selain itu, pihak kepolisian juga mendirikan 13 Pos Pengamanan (Pospam) di beberapa titik keramaian.

Wakil Kepala Kepolisian daerah Sumatera Utara (Wakapolda) Brigjen Pol S Allagan yang dikonfirmasi Sumut Pos, Jumat (20/1), mengatakan, hal ini sebagai upaya dari kepolisian untuk melayani masyarakat yang akan merayakan atau melakukan ibadah.

Menurut Allagan, pengamanan terhadap 411 rumah ibadah ini juga dilakukan dengan pola terbuka dan tertutup, yakni petugas berpakaian sipil dan dinas.
Allagan juga menjelaskan, secara keseluruhan personel yang dilibatkan untuk pengamanan Imlek mencapai 12 ribu personel di seluruh Sumut. Jumlah tersebut dilakukan guna meningkatkan kegiatan rutin seperti patroli, pengaturan dan penjagaan.

Sementara Wakapolresta Medan AKBP Pranyoto mengatakan, pihaknya akan mendirikan enam Pospam dan mengerahkan 150 personil untuk mengamankan lima lokasi vihara yang dianggap rawan saat imlek berlangsung. Selain di lokasi sembahyang, pengamanan juga dilakukan di berbagai objek vital yang dianggap rawan bentuk tindak kejahatan dapat terjadi.

Sejauh ini, lanjut Pranyoto, belum ada ditemukan bentuk kecurigaan menjelang perayaan hari raya imlek. Namun, pihaknya tetap mengantisipasi keamanan di setiap lokasi vihara hingga arus lalu lintas.(mag-5/gus)

Sambil Menyelam Minum Air

TANJUNG GADING: Skuad PSMS U-21 dan TGM Medan masih akan berlaga di perebutan tempat ketiga, Inalum Cup 2012, Minggu (22/1). Keduanya sama-sama yakin mampu meraih hasil terbaik.

Bagi PSMS U-21, Inalum Cup 2012 memang sangat membantu pembentukan tim yang sedang dipersiapkan ikut Indonesian Super League (ISL) U-21 yang akan bergulir Maret nanti. Kini, skuad PSMS U-21 memang belum dipastikan. Tapi lewat Inalum Cup 2012, pihak pelatih sudah bisa melihat kerangka tim yang akan masuk skuad.

Ibarat pepatah, Sambil Menyelam Minum Air. Itulah yang saat ini dilakoni PSMS. Selain membentuk tim, turnamen ini juga jadi ajang seleksi pemain. Sama seperti yang dilakukan PSSA Asahan sebelumnya. Namun PSSA kandas lebih dulu di penyisihan.

Sejak awal, target PSMS memang hanya ingin ikuti turnamen. Namun berhasil mencapat target lanjutan masuk  semi final. Kini peluang untuk angkat tropi masih terbuka meskipun hanya tropi peringkat tiga. Dan itu akan dimaksimalkan tentunya.

“Sejak awal kami ikuti turnamen ini untuk membentuk tim yang akan diikutkan di ISL U-21. Kini setidaknya kami sudah tahu gambaran tim,” kata Zefri Zal.
Tapi, peluang tampil di perebutan tempat ketiga ini tentu saja akan dimaksimalkan untuk meraih setidaknya gelar ketiga. “Sudah sampai sini kami tentu akan tampil lebih baik. Memang lawan TGM bakal berat tapi tak ada yang tak mungkin,” sambungnya.

Berbagai evaluasi masih tetap akan dimanfaatkan pihak PSMS. “Kami sadar masih banyak kekurangan tim ini. Misalnya lini depan yang masih kurang padu,” pungkasnya. (ful)

Mobil Dinas Pasar Dicuri

LUBUK PAKAM- Mobil dinas jenis kijang pick up BK 8799 M warna hitam milik Dinas Pasar Deli Serdang raib digondol maling, Jumat (20/1) dini hari pukul 4.00 WIB. Raibnya kendaraan dinas itu pertama sekali diketahui Jarmen Sijabat, staf yang berkerja di Dinas Pasar Pemkab Deli Serdang.

Selama ini, mobil dinas itu digunakan Jarmen Sijabat untuk menunjang kinerjanya sebagai pegawai di Dinas Pasar. Lantas, mobil tersebut di simpannya di bagasi rumahnya di Jalan Kebun Sayur, Dusun Sadar Barat, Desa Sekip, Kecamatan Lubukpakam. Atas kehingan kendaran dinas itu, Jarmen Sijabat membuat laporan ke Polres Deli Serdang.

Sementara menurut Kabid Aset Pemkab Deli Serdang Rusdi Ritonga SH, selain telah membuat laporan ke polisi, Jarmen juga harus bertanggung jawab secara kedinasan. Pasalnya, setiap aset miliki Pemkab Deli Serdang yang dikuasai oleh PNS, baik itu staf atau pimpinan SKPD harus dipertanggungjawabkan.

“Kita akan panggil oknum PNS itu untuk diminta keterangan. Meskipun telah ada laporan polisinya, kita tidak langsung percaya. Boleh saja dibilang hilang, jangan-jangan ada sesuatu,” bilangnya.(btr)

Serba Batik di Oceaneer Butik

MEDAN- Stylish dengan batik? Kenapa tidak.  Karena dewasa ini, batik sudah bermetamorfosis dari motif resmi ke motif santai namun tak menghilangkan kesan elegan  di setiap design-nya.

Pakaian bermotif batik saat ini juga mudah ditemui. Salah satunya di butik Oceaneer milik Evi. Toko l yang terletak di Background Mall Palladium ini menjual segala jenis barang bermotif batik.  Oceaneer dibuka sejak tahun 2010 dimana toko  ini khusus menjual barang bermotif batik baik itu batik tulis maupun batik printing.

“Saya memang melirik batik sejak awal karena bisnis batik ini bisa dibilang cukup menjanjikan. Apalagi setelah pemerintah mewajibkan menggunakan batik di setiap instansi dan birokrasi,” terang Evi pada wartawan koran ini, Jumat (20/1)

Batik-batiknya ini sengaja ia didatangkan dari Solo dan Pekalongan. Menurut Evi,  corak batiknya di tokonya lebih banyak, lebih cerah dan bahannya pun bagus. Ada berbagai motif batik yang ia jual. Seperti motif serindit, motif mega mendung, corak kacang-kacang, corak parang, corak undak-undakan dan banyak lagi motif serta corak batik yang ia miliki. “Dengan batik, saya juga ikut berpartisipasi untuk mengenalkan budaya Indonesia agar lebih dikenal masyarakat,” urainya.

Toko batik Oceaneer tidak hanya menjual batik dari jenis pakaian saja, tapi juga menjual sendal, sepatu, tas, hingga selendang motif batik. Dengan banyaknya variasi dan pilihan, pembeli bisa memilih batik sesuai dengan selera dan keinginan.

“Walaupun toko ini bertempat di mall, tapi harganya gak mahal. Berkisar dari Rp75 ribu   sampai Rp 350 ribu “ beber Evi   (mag-11)

Tak Terganggu Akumulasi

SKUAD Inalum FC bakal tak komplit saat melakoni laga final Inalum Cup 2012. Itu terjadi karena salah satu pemain yang selama ini kerap jadi andalan, mendapat akumulasi kartu kuning. Dia adalah Dikki Zulhijar.

Bermain di bek kiri, Dikki hampir pasti menjadi pilihan utama Ipung-pelatih Inalum FC. Penampilan enerjik pemain bernomor punggung 4 itu, membuat lini pertahanan Inalum FC cukup kuat. Apalagi Dikki punya kemampuan membantu serangan.

Namun saat laga kontra PSSA Asahan, Dikki meraih satu kartu kuning. Sialnya, ketika di partai semi final kontra PSMS U-21, Dikki kembali meraih kartu kuning. Alhasil, dia harus absen di partai final lantaran menerima akumulasi dua kartu kuning.

Sesuai peraturan yang sudah dicanangkan tim panitia dan skuad berdasarkan kesepakatan di technical meeting, pemain yang dapat dua kartu kuning harus absen satu laga. Sedangkan yang kena kartu merah langsung harus absen dua laga. Dan peraturan itu berlaku sepanjang turnamen.

Tapi Ipung tak terganggu dengan masalah itu. Menurutnya, masih ada beberapa pemain yang bisa ditempatkan di posisi Dikki.

“Mungkin kami akan tempatkan Wahyu di posisi Dikki. Dia tampil cukup bagus selama latihan dan uji coba. Memang akumulasi ini tak begitu berpengaruh di tim,” katanya. (ful)

Pemkab Karo Bohongi Publik

Terkait Pungli di Pos Retribusi Doulu

KARO- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo, dituding  bohong dalam memberikan informasi kepada masyarakat, terkait kasus pungutan liar (pungli) yang terjadi di Pos Retribusi Pajak Hasil Bumi di Desa Doulu, Kecamatan Berastagi.

Pernyataan tegas tersebut disampaikan Wakil Ketua DPRD Karo Ferianta Purba, kepada Sumut Pos, Jumat  (20/1).
Menurut  politisi Partai Golkar ini, saat gelar sidak, yang bertepatan dengan penangkapan lima pegawai Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Kekayaan Asli Daerah di pos retribusi, masih di temui aktivitas pungutan liar (pungli).

“Hari  Selasa (17/1) tengah malam, jelang dini hari, saat melakukan sidak dalam rangka pengawasan, kami masih menemukan  kegiatan pungli di pos itu. Sebelum kami tiba, masih terlihat penyetopan sejumlah kenderaan (truk,red). Bahkan terlihat sejumlah kendaraan yang  berhenti di depan pos, memberikan uang kepada petugas,” ujar Feri.

Selain pandangan visual, pria yang juga menjabat Ketua Partai Golkar Kabupaten Karo ini, menemukan bukti konkrit berupa kwitansi pembayaran pasca tanggal 1 Januari 2012, yang bertentangan dengan UU No 28 Tahun 2009, serta pernyataan sejumlah supir kenderaan yang sempat di wawancarai pihaknya di sekitar Pos Retribusi.

“Bukan hanya kita yang keberatan atas tindakan pungli ini. Buktinya tiga orang anggota DPRD Kabupaten tetangga (Kabupaten Dairi) juga ikut  menghantarkan seorang supir sebagai saksi ke Mapolres Tanah Karo, Rabu (18/1) lalu. Jadi, selain sidak kami di lapangan, kedatangan ketiga anggota legislatif Dairi itu juga membawa bukti berupa kwitansi yang diterima pihaknya dari supir asal daerahnya, yang diikuti pihak pos sebelumnya,” papar Feri.

Terpisah, terkait tudingan terhadap pihak kepolisian yang sengaja melakukan penyetopan dan mengarahkan sejumlah supir untuk memberikan uang ke petugas pos, yang saat itu sedang  berada di ruang istirahat, sesuai klarifikasi pihak Pemkab Karo terhadap sejumlah koran, Kapolres Tanah Karo AKBP Ig Agung Prasetyoko, ketika ditemui wartawan koran ini di Polres Tanah Karo, membantah klarifikasi yang dikeluarkan Pemkab Karo.

“Kita selidiki saja sesuai fakta di lapangan. Apakah mungkin polisi melakukan tindakan seperti itu. Di TKP ada dua Kasat. Kasat Reskrim dan Kasat Intel beserta anggotanya. Bahkan saat itu anggota DPRD Karo juga ada di lapangan. Jadi apakah masuk akal (logis,red) anggota kepolisian berbuat demikian di depan anggota DPRD Karo,” kata Kapolres tersenyum.

Ketika  dihubungi melalui telepon selularnya, Plt Kadis Kominfo dan PDE Kabupaten Karo M Hanafiah menyatakan, tidak berada di TKP saat penagkapan berlangsung. Terkait berita klarifikasi, Hanafiah membantah bertanggung jawab atas hal tersebut. Dikatakannya, berita klarifikasi kemarin merupakan bagian pihak Humas.

“Rencananya saya masih mau ke kator, tetapi saat ini saya masih berobat. Masih ada lagi tiga orang yang antre sebelum saya. Maag saya sakit, hubungi saja Humas, mereka yang lebih tahu  menerangkan hal ini,” ungkap Hanafiah. Sedangkan Kabid Humas Jhonson Tarigan, saat ditemui mengatakan, konsep berita klarifikasi itu diberikan Bupati Karo kepadanya, yang selanjutnya ia serahkan untuk ditanda tangani Hanafiah.

“Saya dipanggil Bupati Karo, dan diberikan konsep berita klarifikasi untuk sejumlah media yang menerbitkan berita penangkapan pegawai di Pos Retribusi. Lalu saya serahkan kepada Plt Kadis Kominfo dan PDE untuk ditandatangani selanjutnya dikirimkan ke sejumlah media cetak terbitan Medan. Keterangan yang saya terima, klarifikasi itu sesuai keterangan Kapos Retribusi Rasmi Bangun kepada pimpinan, sebelum dia menyerahkan diri,” katanya.(wan)

Bisnis Salon Karena Cinta Kecantikan

Cindy Camelia Meliala, Putri Medan Metropolitan 2006

Tekad dan ambisi yang kuat menjadi pengusaha kecantikan, memotivasinya bekerja dan belajar dengan keras. Meski tercatat sebagai sarjana dari Fakultas Sastra Jepang USU, tetapi keinginannya membuka usaha bidang kecantikan mendorong dirinya belajar tentang pendidikan kecantikan di Martha Tilaar, Diploma CIBTAC Jakarta.

Setelah menimba ilmu dan mencoba freelance sebagai make-up artis, semangatnya membuka usaha kecantikan kembali menggelora. Dengan modal seadanya, Cindy Camelia Meliala, Putri Medan Metropolitan 2006 ini pun mulai membuka usaha salon.

“Aku pingin sekali punya salon, karena bagi aku setiap wanita itu cantik, jadi mereka harus merawat kecantikan mereka,” ujar Cindy, putri dari pasangan Drg JS Meliala dan Hertyana Kaban ini kepada For Ladies.

Untuk menggapai impiannya, anak bungsu dari dua bersaudara ini menghemat semua pengeluaran untuk dirinya. Setiap tawaran model dan iklan yang diterimanya langsung disisihkan dan disimpan. Merasa penghasilannya sebagai model tidak mencukupi, Cindy pun mulai mengikuti usaha sang mama, membantu sang ibu untuk memasarkan berlian dan permata. “Kalau bisnis ini untungnya besar. Sekitar 60 persen salon ini berasal dari gaji aku bantuin mama,” ungkapnya sambil tersenyum manis.

Awal modal membuka salon asli dari keringatnya sendiri. Sedangkan bantuan dari orang tua hanya berupa gedung, semangat, dan doa. Sisanya, Cindy berjuang untuk menutupi keperluan salon. “Aku mikirnya begini: kalau tidak bisa sekaligus, perlahan saja, biar semuanya tertutupi,” tambah gadis kelahiran Sidikalang, 27 Juli 1986 ini.

Pendapatan salon secara perlahan mulai mendapatkan hasil. Cindy pun meluaskan usahanya. Salon yang awalnya lebih pada make-up, cat rambut, creambath, pedicure, medicure, dan lainnya dikembangkan menjadi spa yang diberi nama Chey Spa berada di Jalan Industri Ring Road. Dirinya membaca pasar, di mana para kaum hawa mengharapkan paket kecantikan yang lengkap, mulai dari luluran, pijat (refleksi), mandi sauna, mandi susu, dan lainnya.

Dia menyadari, usia yang masih muda, wajah yang eksotis, dan penampilan yang menarik dapat memberikan kesan negative. Apalagi dirinya memilih salon sebagai bisnisnya. “Aku tahu dan sadar dengan pandangan negatif orang. Tapi aku gak mau ambil pusing, karena aku gak neko-neko. Lagian jika wanita memiliki bisnis salon, apa harus dipandang jelek?” tambah Cindy.

Karena itu, Cindy bertekad agar bisnis Salon dan Spa yang didirikannya dengan keringat sendiri dapat dipandang dengan baik. Salah satu yang akan difasilitasinya adalah membentuk asosiasi Spa Wellnes, yaitu Spa yang menjalankan tugasnya dengan tanggung jawab. “Aku tidak ingin bisnis aku dicap sebagai spa plus-plus,” tambahnya.

Sejak masih remaja, Cindy sudah sangat mencintai dunia kecantikan. “Aku sangat menyukai dunia kecantikan, karena bersentuhan langsung dengan wanita. Banyak yang harus diperhatikan oleh wanita, karena itu aku sangat bangga menjadi wanita,” tambahnya. Rasa bangganya menjadi wanita juga membuat dirinya bertekad untuk menjadi inspirasi bagi wanita.  (ram)

Target Berat Kejutan di Kandang Singa

Jelang PSMS Kontra Arema Indonesia

MEDAN- Menghadapi partai tandang pada lanjutan laga di kompetisi ISL, PSMS siap buat kejutan lagi. Kali ini tim berjuluk Ayam Kinantan ini akan dijamu Arema Indonesia di Stadion Kanjuruhan, besok (22/1).

Pelatih PSMS Raja Isa menuturkan, setiap partai yang dilakoni tim berjuluk Ayam Kinantan ini merupakan partai final. “Semua tim bertanding pasti menginginkan kemenangan. Namun, kali ini kita akan siap buat kejutan lagi bagi masyarakat Kota Medan,” ungkapnya, Jumat (20/1).

Mengenai materi pemain yang memiliki persiapan minim, menurutnya tetap layak mempersembahkan yang terbaik bagi tim dan para pendukungnya. “Kita memiliki materi pemain yang rata-rata debutan dan hanya memiliki tiga pemain yang sempat bermain di ISL kompetisi lalu. Walau demikian, dengan kesiapn mental pemain semua bisa terjadi di sepak bola,” kata pelatih berkebangsaan Malaysia ini.

Eks pelatih Persipura dan Persiram ini juga menuturkan, yang terpenting yang harus dilakoni anak-anak asuhannya adalah bermain sabar, fokus dan konsisten. “Mereka harus sabar untuk bermain fokus dan konsekuen. Kita harus menutupi ruang-ruang gerak pemain lawan, jangan memberikan ruang bebas untuk mereka (Arema, Red),” kata Raja Isa.

Menurut Raja Isa, saat ini Singa Edan julukan Arema memang berada di posisi bawah klasemen sementara. Namun, tak berarti tim tersebut tak memiliki keunggulan. “Arema memiliki sejumlah pemain dengan kemampuan cukup baik. Dan kita harus tetap mewaspadai tiap strategi dan taktik yang diperagakan,” ucapnya.

“Mereka memiliki beberapa pemain potensial seperti Kim Young Hee. Dan mereka sangat bergantung pada pemain-pemain tersebut. Dan ini menjadi satu kesempatan bagi kita memanfaatkan celah-celah yang tak tertutup,” tambah Raja Isa.

Untuk pertandingan ini, Raja Isa membawa 18 pemain terbaiknya. Dari daftar nama ini tak banyak perubahan. Hanya pemain Korsel Inkyun Oh yang sempat absen di pertandingan lawan Persipura sudah bisa kembali memperkuat skuad.
“Persoalan Inkyun memang kehadirannya memberi kesan yang luar biasa,” ujar Raja Isa lagi.

Namun, kembali Raja Isa tetap menekankan, PSMS tak bergantung pada seorang pemain. “PSMS bermain secara tim. Saya sedang membentuk tim secara bertahan dan tetap berusaha merotasi beberapa posisi. Akan tetapi kolektivitas dan kebersamaan tim adalah kuncinya,” jelasnya.

Adapun 18 pemain PSMS yang diboyong yakni Markus Haris Maulana, Eddy Kurnia, Sasa Zecevic, Novi Handriawan, Ledi Utomo, Ramadhan Saputra, Rahmad, Wawan Widiantoro, Anton Samba, Zainal Anwar, Zulkarnaen, Alamsyah Nasution,  Antoni, Luis Pena, Inkyun Oh, Choi Dong Soo, Osas Saha dan Arie Supriatna. (saz)

Personel Polres Sergai Kenakan Pakaian Adat

SERGAI- Guna menciptakan hubungan harmonis antara polisi dengan masyarakat, Polres Sergai mewajibkan seluruh petugas pelayanan seperti petugas pembuat SIM di Satlantas, Samsat, dan  Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK), mengenakan pakaian adat melayu, Jumat (20/1).

Penggunaan pakaian adat ini, bertujuan agar petugas lebih bersahabat dan dekat kepada masyarakat yang merupakan program strategi Polri tahun 2012.
Dikatakan Kapolres Sergai AKBP Arif Budiman, didampingi Kasat Lantas AKP Gunadi dan Kasubag Humas Polres Sergai AKP ZN Siregar, pakaian adat melayu ini akan dikenakan setiap hari Jumat.
Keunikan di kantor pelayanan itu pun, membuat warga heran. Karena baru kali pertama melihat petugas kepolisian mengenakan seragam adat.

Mahadi (21) warga Pasar Bengkel Perbaungan, yang sedang mengurus SIM C mengatakan, baru pertama kali melihat personel polisi mengenakan pakaian adat di seragamnya, sehingga terlihat sangat berbeda.
“Lucu, tapi petugasnya lebih berwibawa dan lebih akrab kelihatannya,” uangkap Mahadi.(mag-16)