25 C
Medan
Friday, December 19, 2025
Home Blog Page 14072

Empat Tersangka Sudah di Jaksa

Kasus Dugaan Korupsi Rp4,5 Miliar di Polmed

MEDAN -Empat tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan alat pendidikan dan laboratorium bengkel  Elektro Politeknik Negeri Medan (Polmed), sudah diserahkan ke jaksa.

“Empat tersangka masing-masing Sihar Simamora, Syahbuddin Siregar, Herman Taher dan Dewi Komariah dalam proses penuntutan,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dir Reskrimsus) Poldasu, Kombes Pol Sadono Budi Nugroho kepada Sumut Pos di kantor Wali Kota, usai bertemua Wali Kota Medan, Rabu (18/1) siang.

Dijelaskannya, awalnya polisi menyerahkan Sihar Simamora dan Syahrudin Siregar kemudian tersangka Herman Taher dan Dewi Komariah.
Sadono menambahkan, bila nanti ada data yang bisa membuktikan adanya keterlibatan orang lain selain dari 4 tersangka yang telah dikirim ke jaksa tim penyidik akan menindaklanjuti.

Sekadar diketahui, Dewi Komariah merupakan Direktur CV Medika Karya dan Pelaksana Proyek dari PT Astasari Sartika, Herman Taher. Dari hasil audit BPKP dalam kasus ini negara dirugikan sebesar Rp2,1 miliar dari total anggaran Rp4,5 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2010.
Keempat tersangka dikenakan Pasal 2 Ayat 1 Sub Pasal 3 Sub Pasal 11 lebih sub lagi Pasal 12 huruf a dan b UU RI No 31 Tahun 1999 Perubahan UU Nomor 20 Tahun 2001, tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.(mag-5/adl)

KPSI Ikut Kongres Tahunan PSSI

JAKARTA – Ada perkembangan terbaru soal isu seputar Kongres Luar Biasa (KLB) yang  disuarakan  Komite Penyelamt Sepak Bola Indonesia  (KPSI) yang mendapat mandat dari 452 anggota PSSI.

Setelah  turunnya surat AFC dan FIFA kepada PSSI tertanggal 13 Januari, kemarin KPSI menyatakan akan mengikuti kongres tersebut. Kongres tahunan (KPSI) yang awalnya akan dilangsungkan Sabtu lusa (21/1) akan tetap digelar dengan nama pra kongres.

“Kami menghormati  AFC dan FIFA. Para anggota yang memberi mandat kepada kami  akan mengikuti kongres tahunan PSSI yang dijadwalkan pada 18 Maret mendatang. Sedangkan kongres tahunan yang rencana semula kita rencanakan 21 Januari tetap kita gelar dengan nama pra kongres. Tempatnya di Jakarta,” kata Hinca Panjaitan, Sekretaris KPSI kemarin.

“Dalam kongres 18 Maret nanti kami tetap akan memperjuangkan KLB.  Pemilik suara akan mendesak  dalma kongres itu dibentuk  Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan yang selanjutnya akan melaksanakan KLB,” sambungnya.

Seperti diketahui, FIFA memberi warning kepada PSSI jika sampai pada 20 Maret belum bisa menuntaskan konflik yang terjadi, maka apa yang terjadi di Indonesia akan dibawa ke sidang Komite Asosiasi FIFA dan kemungkinan bisa terkena sanksi.

Untuk menghindari jatuhnya sanksi dan mengikuti arahan FIFA, PSSI mengagendakan menggelar kongres tahunan pada 18 Maret mendatang atau hanya berselang dua hari sebelum tenggat waktu yang diberikan FIFA berakhir.

Deputy Sekjen bidang kompetisi Saleh Mukadar mengungkapkan pada PSSI menerima surat dari AFC dan FIFA tertanggal 13 Desember. Salah satu isinya adalah PSSI harus secepatnya menggelar kongres tahunan untuk mencari solisi terbaik atas apa yang terjadi saat ini. “Tanggal kongresnya sudah ditetapkan. tapi lokasi belum ditetapkan. Tapi Yang jelas diwilayah Jabodetabek,” kata Saleh Ismail Mukadar.

Menurut Saleh, sesuai statuta semua pemilik suara PSSI akan mendapatkan pemberitahuan delapan pekan sebelum pelaksanaan kongres. Jumlah pemilik suara PSSI yang berhak menyalurkan aspirasinya pada kongres berjumlah 108 suara. Setelah itu, empat pekan sebelum kongres panitia akan memberitahukan data terakhir pemilik suara termasuk agenda yang akan dibahas pada Kongres Tahunan.

Terkait Kongres Luar Biasa (KLB) yang disuarakan sebagian anggota PSSI, dalam suratnya FIFA dan AFC menegaksan tidak dalam posisi mengomentari permintaan KLB itu.

“Terkait informasi yang diberikan itu, FIFA dan AFC tidak dalam posisi memberikan komentar tentang validitas permintaan KLB. Kami (FIFA dan AFC) mengacu pada pasal 29 poin I yang menyatakan PSSI harus menggelar kongres biasa tiap tahun,” demikian diantara bunyi surat terbaru AFC dan FIFA ke PSSI. (ali/jpnn)

Kembalikan Aset Pemko

Nilai objek aset Pemko Medan tahun 2011 sebesar Rp5,8 triliun. Apa saja? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos, Adlansyah Nasution dengan Kepala Bagian Aset dan Perlengkapan Setda Kota Medan HM Husni.

Mengapa perlu dilakukan penilaian aset?
Hal itu dilakukan untuk melakukan inventarisir data aset yang terbaru dan update ke BPK RI. Selama ini data aset yang ada belum terinventarisir dengan baik. Untuk itu data aset Pemko Medan dengan nilainya akan terus meningkat. Dengan begitu, tim emko Medan khusunya bahagian aset terus bergerak melakukan penilaian terhadap nilai aset. Karena sampai saat ini penilaian terhadap aset baik berupa bangunan maupun kendaraan bergerak sedang dilakukan dan masih bisa berubah lebih besar lagi. Kalau saat ini ribuan aset kita sudah didata dari tahun 2010 dan baru bisa diberikan penilaian terhadap nilai objek aset tahun 2011 dengan nilai Rp5,8 triliun.

Bagaimana penilaian aset tahun 2011?
Tahun 2011 penyempurnaan data aset juga terus dilakukan termasuk upaya pencarian aset bergerak dari mantan pejabat Pemko Medan. Tahun 2011setidaknya 12 mantan pejabat sudah mengembalikan kendaraan dinasnya berupa mobil sedan maupun minibus. Berbagai upaya sedang kita lakukan termasuk dengan pendekatan secara individu pada mantan pejabat untuk mengembalikan kendaraan dinasnya.

Siapa saja mantan pejabat Pemko Medan yang sudah mengembalikan?
Kalau untuk mantan pejabat Pemko Medan seperti Wali Kota Medan H Abdillah telah memulangkan mobil dinas sedan Toyota Soluna sejak Desember 2011. Selain itu 11 mantan pejabat Pemko Medan juga telah memulangkan kendaraan dinas berupa mobil dinas sedan maupun minibus antara lain, Toyota Kijang Kapsul dari Ramli Purba, Toyota Kijang Kapsul dari Rusdi, Toyota Kijang dari Ghozali. Selanjutnya, 3 unit Daihatsu Espas dari Zakaria Purba, Sukirno dan Alm Hj Supriati. Selain itu, dua minibus Daihatsu Taruna dari mantan Camat Tuntungan Ebenezer dan mantan pejabat Disbudpar Medan Safarudin, Suzuki Eskudo dari Mantan Kadisperindag Medan Basirul Kamal, Kijang Kapsul mantan Asisten Ekbang Pemko Medan Harmes Jhoni serta sedan Toyota All New Corolla mantan Asisten Umum Pemko Medan Sulaiman Hasibuan.

Bagaimana dengan pejabat yang belum mengembailkan?
Kepada mantan pejabat Pemko Medan dan mantan Anggota DPRD yang belum mengembalikan kendaraan dinasnya agar segera memulangkannya. Kita berharap etikat baik dari teman-teman mantan pejabat dan anggota dewan, karena kita juga sudah membentuk tim gabungan penertiban kendaraan dinas.

Bagaimana  dengan aset tidak bergerak?
Data aset yang sudah didata dan terinventarisir saat ini antara lain untuk tanah yakni meliputi tanah bangunan kantor pemerintah, camat, lurah, puskesmas sebanyak 220 persil, bangunan sekolah 541 persil, tanah lapangan besar 6 persil, tanah kosong 6 persil serta lapangan olahraga kecil 82 persil. Untuk objek aset bergerak antara lain sepeda motor 1116 unit, gerobak sampah sorong 120 gerobak, mobil penumpang tipe minibus 214 unit hingga kendaraan dinas operasional seperti truk sampah, backloder, pick up, alat berat, kendaraan bermotor khusus untuk mobil kesehatan masyarakat jumlahnya sebanyak 227 unit. Ditambah aset bangunan berupa 108 unit ruko dan 172 unit bangunan rumah-rumah dinas camat, kepala puskesmas sampai rumah dinas wali kota. Selain itu, ada 15 persil aset kita yang dalam proses hukum. Tapi proses hukum itu karena adanya pihak yang mengklaim sebagai pemilik, namun dari 15 persil itu seluruhnya kita memiliki sertifikatnya. (*)

Usai Duduk-duduk Gantung Diri

MEDAN-Julianto (37), warga Dusun II, Desa Kolam, Percut Seituan ditemukan tewas tergantung di dalam kamar rumahnya, Rabu (18/1) sekira pukul 13.00 WIB.

Informasi yang dihimpun beberapa jam sebelum ditemukan tergantung, pria yang sudah 10 tahun ditinggal pergi oleh istrinya itu, terlihat duduk-duduk di depan rumahnya sambil bercengkerama dengan putranya bernama Ari.

Setelah itu, Julianto pergi ke warung. Ternyata, Julianto membeli tali nilon. Selanjutnya, Julianto pulang ke rumah dan masuk ke kamarnya. Sejak itu Julianto tak keluar lagi dari dalam kamar.

Mayat Julianto pertama kali ditemukan oleh ibu kandungnya Jumirah (60). Saat itu Jumirah hendak ke dapur. Dilihatnya pintu kamar terbuka dan terlihat Julianto tergantung dengan cara mengikatkan tali tiang plafon kamarnya.

Jumirah spontan menjerit. Keluarga yang ada di rumah bersama warga melaporkan hal itu ke polisi. Jenazah pedagang kerupuk itu kemudian diturunkan.
Keluarga Julinato menyebutkan beberapa tahun  belakangan ini korban sering belajar ilmu keagamaan.
Sejak saat itu korban berubah. Istrinya yang melihat perubahan itu pun meninggalkan korban berikut anak semata wayangnya bernama Ari berusia 12 tahun.

Kanit Reskrim Polsek Percut Seituan, AKP Faidir Chan menjelaskan, korban murni gantung diri karena diduga stres dan mengalami gangguan jiwa. (gus)

Fraksi Demokrat Tolak Berkantor Sementara di Paladium

MEDAN-Fraksi Partai Demokrat DPRD Medan menolak kantor sementara dewan di lokasi pusat perbelanjaan, tepatnya di Mal Paladium di Jalan Kapten Maulana Lubis. Alasannya, mal merupakan tempat mewah tidak layak untuk pemerintahan serta menyampaikan aspirasi bagi masyarakat.
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Medan, Herry Zulkarnain mengatakan, bukan hanya masyarakat yang akan kesulitan menyampaikan aspirasi tetapi juga bisa menurunkan kinerja anggota dewan.

“Konsentrasi anggota dewan juga akan terganggu karena di sana ada tempat jajanan, bioskop dan lainnyan
Jelas Paladium tidak cocok untuk kantor,” ujarnya.

Karena itu, pihaknya tidak pernah mengusulkan perpindahan kantor sementara ke pusat perbelanjaan. Menurut Herry, kantor sementara dewan lebih baik ke eks gedung pemerintahan yang masih bisa di pakai seperti Kantor Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) di Jalan Williem Iskandar, bekas Dinas Perhubungan (Dishub) Sumut di Jalan Prof Ahmad Yamin dan eks gedung Dirga Surya di Jalan Imam Bonjol dan lainnya yang dinilai lebih representatif.
Dengan begitu, masyarakat akan lebih mudah menjangkau wakil rakyatnya. Selain itu dewan bisa fokus mengerjakan berbagai tugas yang dibebankan kepadanya.

Pihaknya berharap proses pemilihan kantor sementara ini bisa lebih cepat karena berdampak terhadap jadwal pembangunan gedung DPRD Medan. Pembangunan akan molor dari jadwal awal Maret 2012.

Lebih baik proses pemilihan kantor sementara ini dilakukan dengan proses tender terbuka karena anggaran sewanya sudah di atas Rp100 juta. Sesuai dengan anggaran APBD 2012 tercatat biaya sewa kantor sementara dewan dalam setahun sebesar Rp1 miliar. “Dianggarkan untuk dua tahun anggaran,” ujarnya.(adl)

Program Jampersal Belum Dirasakan Masyarakat

MEDAN-Dinas kesehatan kabupaten/kota diimbau untuk lebih memaksimalkan jangkauan program Jaminan Persalinan (Jampersal) gratis.
Demikian dikatakan Kepala Dinkes Sumut, Candra Syafei melalui Kepala Seksi Jaminan Pelayanan Kesehatan (JPK) Dinkes Sumut, Alexander Gultom, Selasa (17/1).

“Pogram ini diharapkan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Kita juga sudah berulangkali menyampaikan ke seluruh kabupaten/kota dalam rapat koordinasi tiap tiga bulan sekali agar memperbanyak provider Jamkesmas dan Jampersal,” kata Alexander Gultom.

Menurutnya, saat ini sudah ada petunjuk teknis terbaru yang diatur dalam Permenkes No 2562/MENKES/PER/XII/2011 yang diterbitkan pada 27 Desember 2011.

Dalam juknis terbaru itu, ada peningkatan klaim pelayanan. Untuk pemeriksaan selama kehamilan sebanyak empat kali sebesar Rp80 ribu. Persalinan normal Rp500 ribu. Pelayanan nifas dan  bayi baru lahir empat kali Rp80 ribu.

“Program Jampersal ini merupakan jaminan pembiayaan biaya persalinan yang meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk pelayanan KB pasca persalinan dan pelayanan bayi baru lahir yang dilakukan tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan secara gratis,” ujarnya.

Dijelaskannya, untuk pelayanan dalam penanganan pendarahan pasca keguguran, persalinan per vaginam dengan tindakan emergency dasar yaitu Rp650 ribu, jika pelayanan rujukan ke rumah sakit, mengikuti juknis Jamkesmas.

“Dengan peningkatan pembayaran dari pemerintah terhadap pelayanan dasar ini, diharapkan peran serta para bidan swasta, klinik persalinan swasta, praktik dokter kebidanan swasta untuk menjadi provider Jampersal,” ucap Alexander.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan dr Edwin Effendi MSc mengaku, pada pelaksanaan program Jampersal di 2011, hingga kini belum satupun klinik bidan swasta yang menjadi provider selain rumah sakit provider Jamkesmas. Akibatnya, program Jampersal ini tidak bisa maksimal dirasakan oleh masyarakat Kota Medan.

“Memang masih belum ada klinik bidan swasta yang menjadi provider jampersal. Saat ini, kita masih mencari format kerjasama agar pelaksanaannya dengan klinik bidan swasta. Tapi, tahun ini, kita akan maksimalkan dan akan mensosialisasikan program ini ke klinik bidan swasta,” ungkap Edwin (mag-11)

Jabatan Kepala Sekolah Dievaluasi

MEDAN-Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan M Rajab Lubis berjanji akan mengevaluasi seluruh jabatan kepala sekolah tingkat SD, SMP dan SMA. Aalasannya, masih banyak jabatan kepala sekolah (kepsek) dan para guru di Medan yang tidak memiliki kemampuan kompetensi. Seperti, hanya memiliki kemampuan mengajar namun tidak sanggup untuk mendidik.

“Paling lambat akhir Januari  sudah kita lakukan. Yang memberhentikan bukan saya, namun sistem dan hasil evaluasi,” kata Rajab Lubis.
Rajab siap menggaransi tidak akan terjadi jual beli maupun yang disebut setoran untuk mendapatkan posisi kepsek.  “Saya akan buktikan sogok menyogok tidak akan ada lagi,” bebernya.

Sementara anggota DPRD Medan meminta seluruh program yang disampaikan Kadisdik tidak hanya teori atau hanya omongan saja yang perlu pembuktian.
“Kadisdik perlu melakukan perubahan manajemen di kantor disdik, khusunya peningkatan SDM para guru dan kepsek. Pengawasan penyaluran dana BOS dan menindak tegas oknum yang melakukan pungli sertifikasi guru,” ujar anggota DPRD Medan, Roma Simare-mare.

Kritikan juga disampaikan anggota DPRD lainnya, Bahrumsyah. Menurutnya, selama ini dunia pendidikan di Kota Medan cukup memprihatinkan bahkan carut marut. Proses belajar mengajar terkesan dikesampingkan dan pejabat disdik lebih mengurusi proyek.  “Diharapkan, Kadisdik harus memberikan penilaian kompetensi terhadap penunjukan jabatan kepsek, sehingga guru berprestasi dapat diberdayakan. Begitu juga masalah pengadaan buku di sekolah selama ini dimonopoli dan interpensi dari kepala dinas. Kalau hari ini saja sama dengan kemarin dunia pendidikan di Medan akan celaka,” cetus Bahrumsyah. (adl)

Personel Kostrad akan Terjun di Wilayah Medan

MEDAN-Personel Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad) akan melakukan latihan terjun di wilayah Kota Medan dan sekitarnya, sebagai bentuk penyegaran dari satuan Kostrad yang direncanakan akan digelar minggu kedua sampai minggu ketiga Februari 2012.

“Sambil berhitung mulai dari berangkat, sampai masuk ke tempat latihan, berapa waktu yang dapat ditempuh, sampai kita bisa melaksanakan ini dengan baik, dan nantinya peserta latihan ini berkisar 1.000-1.500 personel, dan kita lihat kondisi pesawatnya,” kata Kepala Staf Kostrad Mayjend TNI Zahari Siregar bersama rombongan, saat mengunjungi kantor Wali Kota Medan, Rabu (18/1).

Dikatakannya, Kostrad memiliki wilayah tidak hanya Kota Medan sebagai wilayah tanggung jawabnya, tetapi wilayah itu dari Sabang sampai Marauke. Kesempatan untuk tahun ini mulai dari wilayah Utara, dari wilayah pinggir.

“Apabila suatu saat nanti terjadi kondisi krisis di daerah ini, maka permintaan Kodam. Kita bisa dengan cepat menggerakkan satuan kita untuk mendamaikannya, menetralisir dengan waktu yang sudah bisa ditentukan. Jadi untuk mendahului ini kita lakukan dahulu latihan terjun,” bebernya.
Wali Kota Medan, Rahudman Harahap mengatakan, kalau pelatihan terjun merupakan salah satu bentuk pengamanan taktis wilayah dari TNI.
“Pemko Medan ikut mendukung dan membantu suksesnya pelatihan terjun dengan ketinggian 10 km, dan selanjutnya akan diadakan malam keakraban antara Kostrad dengan masyarakat,” jelasnya.

Dijelaskannya, diharapkan tempat penerjunan lapangan bola Martubung, Medan Deli dan juga di Lapangan Benteng.
“Malan keakraban untuk melihat keakraban antar TNI bersama-sama rakyat, selain itu juga akan dilakukan kegiatan sosial dengan para parjurit TNI yang diantaranya penanaman pohon, kesehatan dan lain sebagainya,” bebernya.(adl)

Berharap Pemberantasan Korupsi pada 2012

Tahun 2011 telah berlalu. Namun para koruptor yang dijuluki tikus berdasi masih tetap menggerogoti bangsa ini. Para koruptor tumbuh subur, patah tumbuh hilang berganti di berbagai lembaga mulai dari centra kekuasaan negara seperti eksekutif, legislatif dan yudikatif hingga tingkat kelurahan, bahkan sampai tingkat RT.

Oleh:
Susanto Al-Yamin*)

Koruptor adalah musuh terbesar bangsa Indonesia. Mereka telah ada sejak negeri ini merdeka, mulai dari Orde Lama, Orde Baru hingga masa reformasi. Dan yang sangat memperihatinkan adalah di masa reformasi ini para koruptor malah semakin merata dan mengganas.

Menurut catatan Litbang Kompas, selama 2005 sampai 2009 saja, terjadi kasus korupsi besar di 21 lembaga, mulai dari lembaga negara seperti penegak hukum, BUMN, departemen, pemerintah daerah, partai politik hingga para anggota parlemen (Muhammadun, 2011: 4).

Sementara pada 2010 tercatat ada tiga kasus besar yang menonjol ketika itu, yakni pemberian dana talangan Rp6,7 triliun untuk Bank Century, mafia pajak yang melibatkan mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak Gayus Tambunan, dan pembagian cek perjalanan saat pemilihan Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia 2004.

Sedangkan pada 2011 muncul kasus korupsi yang tak kalah fenomenal, yaitu mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Namun, setelah melalui epi sode buron ke luar negeri, Nazaruddin akhirnya ditangkap KPK dan mulai mengungkap siapa saja petinggi partainya yang ikut menikmati hasil korupsi. Dia menuding Ketua Umum Partai Demokrat dan sejumlah nama politikus partai itu.

Di akhir 2011 lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jilid kedua di akhir periode jabatan mereka berhasil menangkap Nunun Nurbaeti. Istri mantan Wakil Kapolri Adang Daradjatun yang didakwa memberi suap.  Namun, peran Nunun diyakini sebatas perantara suap ke anggota DPR. Sementara Miranda S Goeltom yang terpilih sebagai DGS BI dan merupakan orang yang paling berkepentingan dalam pemilihan itu belum tersentuh.
Selain itu, masih banyak para koruptor lainnya tak terungkap atau bahkan ada tersangka kasus korupsi yang dibebaskan. Para koruptor muncul silih berganti dan semakin mengganas bahkan bertambah banyak setiap tahunnya.

Menurut Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang dimuat Riau Pos (24/12/2011) disebutkan, kasus korupsi pada 2011 meningkat bila dibanding tahun sebelumnya. Di mana ada 59 persen atau 175 terlapor tindak pidana korupsi dari 294 laporan tindak pidana sepanjang 2011.
Dan menurut prediksi Ketua PPATK M Yusuf, kasus korupsi masih akan menjadi persoalan yang berkelanjutan pada 2012.
Koruptor adalah musuh terbesar bangsa ini. Mereka telah merusak seluruh sistem kehidupan dan mengubur nilai-nilai agama dan warisan luhur para pendiri bangsa.

Sehingga berakibat pada rapuhnya pembangunan, lumpuhnya ekonomi, lemahnya penegakan hukum, tersumbatnya pendidikan, meningkatnya angka kemiskinan dan pada akhirnya berpotensi menghancurkan bangsa ini. Sungguh tindakan korupsi merupakan perbuatan keji dan berbahaya.
Dan wajar jika seluruh agama besar di dunia ini melarang tindakan korupsi dan mengutuk para pelakunya. Bahkan dalam Islam, tindakan korupsi merupakan dosa besar dan pelakunya sangat dilaknat.

Islam memerintahkan umatnya untuk mencari rezeki dengan cara yang halal lagi baik (QS al-Baqarah/2: 168), dan melarang pengikutnya mengambil harta dengan cara yang batil (QS al-Baqarah/2: 188), seperti tindakan korupsi/penggelapan (QS al-Imran/3: 161), suap (risywah), aklu al-suht atau mengambil harta orang lain dengan cara yang diharamkan (QS al-Maidah/5: 62).

Dalam perspektif Alquran, setiap perbuatan yang dilarang akan menimbulkan kemudaratan (dampak negatif), dan setiap kemudaratan harus ditolak. Bagi yang tetap melakukan larangan Allah SWT tersebut akan mendapat celaan dan hukuman baik di dunia maupun akhirat. Adapun celaan untuk para koruptor adalah laknat Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang yang beriman.

Konsekuensi dari laknat Allah terhadap koruptor adalah kehancuran baik di dunia maupun akhirat. Allah SWT akan mengazab mereka dengan azab yang pedih serta menjauhkan mereka dari kasih sayang-Nya, seperti yang dialami oleh Setan terlaknat (QS al-Hijr: 33-35 dan QS Shaad: 75-78), orang-orang zalim (QS Huud: 18), kaum Nabi Luth yang melakukan hubungan sejenis sehingga dibinasakan dari muka bumi ini, Fir’aun yang Allah tenggelamkan dan Qorun yang Allah benamkan ke dalam tanah, serta masih banyak lagi manusia terlaknat yang telah dibinasakan oleh Allah SWT. Maka tidak menutup kemungkinan para koruptor di negeri ini akan dibinasakan dengan azab yang pedih.

Dan azab yang Allah berikan itu tidak hanya dirasakan oleh para koruptor yang zalim tetapi turut juga dirasakan oleh insan yang alim (lihat, QS al-Anfal/8: 25), karena setiap muslim memiliki tanggung jawab untuk mencegah semua perbuatan keji dan terlarang termasuk tindakan korupsi.
Oleh karena itu wahai para koruptor, selagi mentari masih terbit di timur, nafas masih berhembus dan pintu taubat masih terbuka, segeralah bertaubat dan memohon ampun kepada Ilahi serta carilah rezeki yang halal lagi baik di muka bumi ini.

Bagi setiap muslim lakukanlah gerakan-gerakan anti korupsi dalam rangka amar makruf nahi munkar, karena setiap muslim bertanggung jawab dalam mengajak pada kebaikan dan melarang berbuat keburukan (QS al-Imran/3: 110).

Dan kepada pemimpin dan penegak hukum, tegakkanlah keadilan, jangan hanya ber gairah ketika mengadili anak negeri yang dituduh mencuri sandal jepit namun lemah tak berdaya ketika mengusut dan mengadili kasus korupsi besar seperti kasus Bank Century, Nunun Nurbaeti serta kasus-kasus korupsi lainnya.

Mudah-mudahan pada 2012 ini di bawah pimpinan Abraham Samad (pimpinan KPK yang baru), seluruh kasus korupsi yang belum tuntas pada 2011 lalu dapat dituntaskan dengan baik dan adil serta pelakunya diberikan hukuman yang setimpal. Sehingga mereka sadar dan jera untuk melakukan tindakan terlaknat ini. Semoga. (*)

Penulis adalah Kandidat Duta Riau pada MTQ Nasional 2012 di Ambon

Dirikan Sanggar Wins Sharing Club

Win RG, penulis muda berbakat

“Semua orang-orang besar menuliskan catatannya, sesederhana apa pun. Sebab, itu berarti meninggalkan jejak pada sejarah, mengispirasi, mengilhami manusia-manusia sesudahnya. Karena itulah, harganya menjadi mahal, hanya bisa ditukar dengan pahala abadi”.

Tak banyak kita temukan wanita, masih muda, yang senang bergiat di dunia kepenulisan. Seiring maraknya bisnis model dan kecantikan, kerja yang mengasah otak tersebut pun tak begitu diminati. Memang, untuk mendapatkan honor besar dan hidup glamour, sebaiknya jangan memilih profesi jadi penulis.

Begitulah kira-kira yang hendak disampaikan oleh Winarti, penulis yang sudah menghasilkan 7 buku ini.  Yakni,  Novel “Bintang” (Wal Ashri Publishing, 2008), Novel “Biarkan Bintang Benderang”, Novel kedua dari trilogi Bintang (WalAshri Publishing, 2010), Antologi Puisi “Ini Tentangmu, Perempuanku” (Format Publishing, 2010), Antologi Cerpen “Kerdam Cinta Palestina” (Polifenol, 2010), Antologi Puisi “Nuun” (Format Publishing, 2010), Novel “Gelas Jodoh” (Format Publishing, 2011), Novel Anak “Pohon Asam yang Seram”  yang ditulis bersama dengan penulis cilik,Vail, 10 tahun.

Sederhana, cerdas, dan relijius. Begitu kesan yang ditangkap saat kali pertama bertemu sapa dengan perempuan yang sudah malang melintang di dunia aksara ini. Menulis bukan proses mudah dan sederhana. Penulis adalah seseorang yang sudah berhasil menghadirkan cerita, mengaplikasikannya menjadi  tulisan, dan mempublikasikannya ke media  ataupun penerbit buku.

Win RG  begitu nama pena yang selalu tertera setiap kali ia mencipta karya.Penulis muda kelahiran Batubara 29 tahun lalu ini mengaku sangat menekuni dunia tulis menulis sejak sekolah dasar.  Profesi ini digelutinya karena ‘menulis’ merupakan panggilan hati, bukan dipaksakan apalagi sekedar ikut-ikutan. Saking senangnya dengan dunia ini, Win juga mendirikan sanggar menulis  Wins Sharing Club (WSC),  yang menampung para remaja atau siapapun yang punya niat dan minat dalam dunia tulis menulis. Di sanggar ini, ia memberikan arahan dan pembelajaran bagaimana menumbuhkan ide dan imajinasi, serta bagaimana menghasilkan tulisan dengan bahasa yang indah sehingga membangkitkan ketertarikan pembacanya.

‘’Ya menulis adalah sebuah cita-cita, sebuah mimpi besar sejak kecil. Karena dari balita saya senang dengan cerita dan punya daya imajinasi yang tinggi,”ujar Win.

Kelas 2 SD, Win mulai menulis puisi, kelas 3 SD mulai menulis prosa, kelas 4 SD sudah punya buku harian, kelas 5 SD menulis lagu, masa SMP mulai tekun nulis cerpen, dan akhirnya ketika kuliah mulai nulis novel.  (mag – 11)

Yang Terpenting adalah Kaya Hati

Win RG. Ada sesuatu yang rahasia dibalik dua inisial di belakang namanya tersebut. Itu rahasia penulis. Suatu saat akan diberitahukan juga ke publik,” ujar Win.

Di sela kesibukannya sebagai penulis, perempuan berjilbab ini juga masih sempat membaktikan ilmunya sebagai pengajar di Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara  sekaligus menjadi  sekretaris jurusan program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di universitas yang sama. Suatu pengabdian tanpa henti, dan tanpa batas.

Banyak  hal yang ia dapatkan dari profesi  menulis ini. “Menjadi penulis sangat bisa menjadi kaya. Tidak pun kaya harta yang terpenting adalah kaya hati. Kepekaan kita terhadap lingkungan semakin tajam, kita peduli terhadap kesulitan orang lain, hati kita diasah untuk memiliki jiwa peduli yang tinggi,” beber Win .

“Alhamdulillah dari novel pertama saya bisa beli motor, kemudian dari tulisan-tulisan dan buku selanjutnya saya sudah bisa sedikit-sedikit merehab rumah orangtua di kampung halaman di Indrapura dan tak lupa ber-infaq tentu saja.” ujarnya tanpa bermaksud menyombongkan diri  menjelaskan penghasilan yang ia dapatkan dari jerih payahnya membangun cerita menjadi tulisan,” ucapnya.

Kini, semakin menjamurnya penulis-penulis muda di Indonesia, banyak juga remaja yang ingin unjuk gigi dalam bidang ini. Baik itu menulis di surat kabar, majalah, berkarya dengan antologi, atau bahkan sudah memiliki buku sendiri. Terlepas dari tujuan awalnya, namun suatu karya haruslah diapresiasi dengan sejujur-jujurnya.

“Apapun impian dan latar belakangnya, kita semua berhak menjadi penulis. Sebab menulis membuat hidup jauh lebih sehat, lebih bahagia dan lebih muda.  Menulis adalah kebutuhan jiwa. Jadi, menulislah pesan Win menutup perbincangan siang itu.  (mag-11)