25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 14121

Bermain Cantik dan Menang

MEDAN- Hingga laga kontra Persib Senin (9/1) lalu, PSMS masih memperagakan strategi penyerangan dengan satu striker. Hasilnya, dari tiga laga sebelumnya dipetik satu kali kemenangan dan dua kali seri.

Berbeda saat bertandang ke Stadion Si Jalak Harupat markas Persib, tim bejuluk Ayam Kinantan ini memang memperlihatkan skema penyerangan apik dengan sodoran-sodoran bola pendek yang cantik mampu disuguhkan dan sangat menghibur. Namun, hasilnya PSMS harus takluk 3-1 di kandang Maung Bandung, julukan Persib.
Pelatih PSMS Raja Isa menuturkan sejumlah statement yang bertolak belakang dengan pelatih kontroversial Jose Mourinho. Pasalnya, pelatih fenomenal asal Portugal ini sempat mengemukakan satu pernyataan, yakni ‘Bermain cantik tapi kalah atau bermain buruk tapi menang. Saya memilih yang kedua.’

Sedang pelatih asal Malaysia ini menuturkan tak memilih satu pun dari dua pilihan yang diungkapkan Jose Mourinho. “Saya  ingin tim ini bermain bagus, menghibur dan menang. Hanya saja butuh proses untuk menciptakan kemungkinan itu,” tuturnya, Selasa (10/1).

Eks pelatih Persiram dan Persipura ini mengakui derajat kualitas Zulkarnain dkk terus meningkat meski tidak signifikan. Kerangka permainan yang didominasi umpan-umpan pendek dengan intensitas tinggi mulai mampu diperagakan.
Tak terlepas dari berkembangnya pemahaman tim atas formasi 4-2-3-1 yang sewaktu-waktu bertransfomasi cepat ke skema diamond 4-4-2.

Menurutnya, bukan satu hal mudah menghadapi empat klub besar dengan waktu kurang dari sebulan. “Kita tahu keempat klub ini diisi banyak pemain berlabel Timnas. Saya menyebut mereka miniatur Timnas. Kami gagal memberi kejutan, meski ada ragam pembelajaran bagi tim mendalami kesejatian rap-rap ini. Kerangka dan karakter awal sudah berbentuk,” kata Raja Isa.

Ia juga mengatakan, lini depan yang ditempati Osas Saha sebagai ujung tombak mengalami kemajuan pesat.(saz)

TGM vs PSSA Asahan, Sama-Sama Optimis

TANJUNG GADING: Laga kedua Inalum Cup 2012 akan mempertemukan TGM FC dan PSSA Asahan. Laga ini diyakini akan berlangsung seru karena skuad yang disiapkan sudah punya pengalaman main di liga, meski sebatas Divisi II. Kedua tim yakin bisa memberikan hasil terbaik.

TGM awalnya masuk kandidat mencapai hasil maksimal, lantaran tim ini runner up pada perebutan tiket Divisi II PSSI belum lama ini. Mental juara juga sudah mulai ditunjukkan anak asuh Sabda Lumbantoruan itu.

Tim yang sama dengan hanya sedikit pergantian, membuat TGM lebih percaya diri menatap turnamen ini.
Sabda menilai skuadnya mampu memberikan kejutan di ajang ini. Tak tanggung-tanggung TGM menarget juara. Dan langkah awal harus dibuktikan dengan menjamu tim tak kalah kuat semisal PSSA Asahan.

“Di atas kertas mungkin saja ada dugaan-dugaan. Tapi fakta itu terjadi di lapangan. Jadi kami siap melakoni laga melawan siapa saja,” kata Sabda menebar psy war.

Tak ada yang harus ditakuti, itulah yang kerap diutarakan Sabda kepada skuadnya. “Tim harus tetap solid dalam memiminalisir tekanan-tekanan yang mungkin terjadi. Kekompakan harus terus dijaga,” sambungnya.
Apakah sudah tahu apa yang harus diterapkan guna meredam serangan PSSA Asahan? “Ada kebijakan baru di Inalum Cup 2012 ini, yakni memainkan skuad U-23. Jadi tak lagi bebas seperti tahun-tahun sebelumnya. Tapi tak masalah, ini juga bagus untuk pembinaan, meskipun pada akhirnya kami jadi buta kekuatan lawan. Kami baru bisa menggambar kekuatan tim lain dari laga perdana,” lanjut Sabda.

So, apa komentar pihak Asahan? Lewat pelatih bergelar Insinyur, Budi Sianturi pun menebar ancaman. Baginya, melawan TGM merupakan laga yang sudah biasa dilakoni. Bahkan menurut Budi, di tingkatan kelompok umur bebas, TGM menurutnya tak pernah menang melawan PSSA Asahan. Tapi kebijakan hanya boleh menurunkan skuad U-23 di ajang kali ini, membuat Budi tak tahu  pasti apa yang disiapkan TGM.

“Masih buta, kita masih meraba-raba kekuatan lawan. Tapi kami yakin bisa merebut angka penuh pada laga ini,” kata Budi.

Begitupun, Budi bilang kalau timnya harus waspada penuh. Apalagi skuad yang dibawanya merupakan skuad seleksi yang dipersiapkan mengikuti kompetisi Divisi II PSSI.

“Jadi sambil membentuk tim, kami ikuti turnamen ini sebagai bahan evaluasi. Kesempatan ini sangat bagus dan akan kami maksimalkan,” kata Budi. “Kalau bisa tembus semi final saja saya rasa sudah sangat bagus. Itulah target utama yang diusung karena tim ini belum begitu maksimal. Kami baru dua pekan membentuk tim,” lanjutnya. (ful)

SSB Rajawali Gelar Festival Sepak Bola

MEDAN- Wali Kota Medan, Drs H Rahudman Harahap MM diwakili Kadispora Medan, Drs Hanas Hasibuan MAP, Sabtu (7/1) resmi membuka pertandingan festival sepak bola U-12 dan U-14 antar SSB Se Kota Medan di Lapangan SSB Rajawali Jalan Suasa Raya Lingkungan V Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli.
Acara itu juga dirangkaikan dengan HUT ke III SSB Rajawali.

Dalam sambutannya Hanas Hasibuan mengatakan langkah SSB Rajawali untuk menggelar pertandingan festival sepak bola U-12 dan U-14 antar SSB se Kota Medan sangat baik. Pasalnya, lewat gelaran tersebut, dapat menciptakan bibit pemain handal sepak bola di masa depan.

“Untuk itu, Pemko Medan sangat mengapresiasi apa yang dilakukan SSB Rajawali Medan untuk kemajuan olahraga di Kota Medan,” bilang Hanas yang juga pemain tenis meja kelas eksekutif itu.
Selanjutnya Hanas menyebutkan kiranya apa yang dilakukan SSB Rajawali untuk memanjukan dunia persepakbolaan di kota Medan dan patut dicontoh SSB lainnya.

“Semakin sering dilakukan pertandingan festival sepak bola antar SSB Kota Medan. Semakin bertambah bibit unggul pesepak bola yang handal,” ungkap Hanas.

Sementara itu, Ketua SSB Rajawali H Eko Ariawan menyebutkan ada 66 tim yang mengikuti festival sepak bola U-12 dan U-14. Dimana ke-66 tim yang tampil terdiri dari 33 tim U-12 dan 30 tim U-14. (omi)

Tebak Skor Hingga Balon Berisi Uang

SALAH satu hal unik yang digelar panitia Inalum Cup 2012 adalah tebak skor pertandingan setiap laga. Siapa yang beruntung maka akan mendapat hadiah menarik berbungkus kado. Lebih menarik lagi, panitia juga melepas balon gas ke udara. Bagi yang menemukan balon tersebut maka ada hadiah Rp1juta yang bisa diklaim ke panitia.

Hal itu dibenarkan Ketua Panitia Inalum Cup 2012 Moranta Simajuntak. “Ya, memang pernik-pernik kecil ini rutin kami gelar setiap turnamen. Itu salah satu pemancing penonton meramaikan pertandingan,” katanya didampingi staf humas Julian.

Saban tahun ada saja warga yang beruntung mendapatkan uang di dalam balon gas yang terbang tadi. Kadang kala, balon itu turun di ladang dan didapat petani karet yang sedang mendodos. Pernah juga mencapai Rantau Prapat yang jaraknya cukup jauh. “Panitia sampai naik getek menyebrang sungai untuk mengantarkan hadiah tersebut,” lanjut Moranta.

Pernah jugaa hadiah tersebut jatuh di tengah laut dan ditemukan oleh nelayan yang sedang mencari ikan di malam hari. “Jadi di balon itu nanti kita cantumkan nomor telepon. Silakan telpon nomor tersebut dan kami akan respon. Yang menemukan berarti sangat beruntung,” pungkasnya. (ful)

Membantu PSSI Lewat Pembinaan

EVEN Inalum Cup yang konsisten digelar saban tahun sejak 2001, sudah dikenal luas oleh publik sepak bola Sumut sebagai turnamen berkelas.

Selain menawarkan hadiah cukup besar, even ini juga termasuk sebagai kalender even yang wajib dicatat oleh tim-tim sepak bola di Sumut. Ir H Subagiyo Ibnu, Senior Manajer Humas PT Inalum menjelaskan, seiring waktu pihaknya menggelar even tersebut untuk turut membantu PSSI melakukan pembinaan. Maka itu, Inalum Cup 2012 kini hanya boleh diisi skuad Under 23, alias pemain yang boleh turun hanya diperkenankan jika usianya tak lebih dari 23 tahun.
Tahun-tahun sebelumnya, even ini memperbolehkan skuad usia bebas bertandingan. Namun begitu, kualitas kompetisi sejauh ini masih cukup menghibur.

“Kami harap apa yang kami gelar ini bisa membantu PSSI mencari bibit   pesepak bola. Dan kami rasa hal itu mulai kelihatan,” kata Subagiyo Ibnu yang lebih akrab disapa Ibnu itu.

Selain menggelar turnamen sepak bola, Inalum juga menggelar sejumlah kegiatan lain. Ini berkaitan dengan Ulang Tahun ke -36 PT Inalum. “Ya ini bagian dari  rangkaian ulang tahun PT Inalum juga. Ada even olahraga lain seperti golf, bola voli, dan lainnya. Kegiatan sosial juga ada seperti donor darah dan program CSR lainnya yang berguna untuk masyarakat sekitar komplek dan sekitar pabrik,” pungkasnya. (ful)

Dua Minggu Lampu Jalan Mati

08126520xxx

Sumut Pos, tolong disampaikan pada yang berwenang sudah 2 minggu lampu jalan di Jalan Merak Medan Sunggal mati. Ke mana dibuat Pemko retribusi Pajak Penerangan jalan Umum (PPJU) yang dari warga?

Kami Lakukan Perbaikan

Terima kasih informasinya. Terlebih dahulu kami sampaikan kepada warga, hingga kini kami terus melakukan perbaikan di sejumlah wilayah di Kota Medan. Hanya saja, perbaikannya tidak bisa secara keseluruhan dilaksanakan serentak. Hal itu dikarenakan keterbatasan jumlah pegawai kami. Maka perbaikan pun dilakukan bertahap. Khusus untuk pelaksanaan perbaikan ini tetap dilaksanakan di seluruh penjuru Kota Medan. Untuk itu, kami meminta kepada warga agar bersabar menunggunya, karena petugas kami sedang bekerja di lapangan.

Erwin Lubis
Kadis Pertamanan Kota Medan

Perkuat Koordinasi dengan Kecamatan

Banyaknya lampu jalan yang mati di Kota Medan, sebenarnya bukan disebabkan pasokan energi listrik yang kurang, tapi diakibatkan kurang dilakukannya perawatan lampu jalan pada tahun-tahun sebelumnya, sehingga, kepemimpinan saat ini cendrung hanya bertugas memperbaiki saja.

Seharusnya, Dinas Pertamanan Kota Medan berkoordinasi dengan pihak kecamatan, khususnya untuk pendataan kerusakan atau kondisi lampu jalan masing-masing kecamatan. Bila ada kerusakan segera melaporkannya ke Dinas Pertamanan Kota Medan, selanjutnya setiap tiga bulan petugas patroli Dinas Pertamanan juga melakukan pengecakan rutin terhadap lampu jalan yang ada. Tanpa keduanya dilaksanakan, maka sepenuhnya masyarakat hanya membayar pajak saja sedangkan pelayanan yang diberikan seperti mendapatkan penerangan jalan jauh dari harapan. Kami minta agar segera dilakukan perbaikan lampu jalan, jangan sampai masyarakat semakin tak percaya dengan pemerintahan ini.

Ahmad Arif
Ketua Fraksi PAN DPRD Medan

Kenapa Kasek SD N 067089 Belum Diperiksa?

083198986xxx

Selamat malam Sumut Pos, semoga semakin sukses dan semakin terdepan. Kenapa Kepala Sekolah SD Negeri 067098 tidak diperiksa Kepala Dinas Kota Medan atas penyelewengan dana (BOS). Kami sebagai generasi penerus bangsa sangat kecewa, kami minta kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengambil alih kasus ini supaya dituntaskan demi tercapainya  kemajuan anak bangsa. Sekian dan terima kasih.

Malam Ini Saya Cek ke Staf

Terima kasih untuk informasinya. Malam ini akan saya cek dengan staf saya . Sehingga didapat letak permasalahan pastinya. Tentu saja penyalahgunaan dana BOS merupakan sebuah pelanggaran. Begitu pun kita tetap menjunjung azas praduga tidak bersalah.

H Rajab Lubis
Kadis Pendidikan Kota Medan

Pedagang Ikan di Sudirejo 2 Meresahkan

085276123xxx

Asalamualaikum Pak Wali Kota Medan mungkin ini sudah sekian kali saya buat pengaduan di koran ini tentang padagang ikan yang jualan di Jalan Tanjung Bunga 1 Keluran Sudirejo 2 Kecamatan Medan Kota. Kenapa P3T itu sudah hampir 15 hari lebih mereka masih jualan? Apa memang P3T bayar ke Pemko untuk berjualan di jalan umum? Kabar Lurah dapat Rp300 ribu per hari. Berarti Camat dan wali kota dapat juga dong.

Pemko Sedang Menata Para Pedagang

Informasi ini sudah kita teruskan ke Camat Medan Kota. Perlu disampaikan dalam masalah ini, Pemko Medan tidak ada menerima bayaran dari pihak mana pun. Saat ini Pemko justru sedang menata pedagang-pedagang tersebut sehubungan dengan permasalahan dengan pihak PT Inatex Simpang Limun. Terima kasih.

Budi Heriono
Kabag Humas Pemko Medan

Polisi dan Dokter Kompak Nyatakan Tewas Karena Sakit

Jenazah Manajer TPL Masih di Pirngadi

MEDAN- Jenazah Manajer PT Toba Pulp Lestari (TPL), Moises Doguran (38), warga Filipina yang tewas di dalam kamar No 552 My Hotel, Jalan Surabaya Medan, hingga Selasa (10/1) masih berada di kamar mayat RSU dr Pirngadi Medan.
Polisi dibantu pihak PT TPL sudah memberitahukan hal tersebut kepada keluarga korban di Filipina. Tapi hingga Selasa (10/1), pihak keluarga tak kunjung tiba.

“Informasinya keluarga korban akan segera tiba di RSU Pirngadi Medan untuk mengambil jenazah korban,” kata Kanit Reskrim Polsekta Medan Kota, AKP Sangkot Simaremare SH, Selasa (10/1).

Menurut Sangkot, dari hasil pemeriksaan korban meninggal karena sakit.  “Korban diduga meninggal karena sakit dan tidak ada unsur lain. Saksi yang dimintai keterangan empat orang diantaranya dua pegawai My Hotel dan dua pegawai PT TPL yang ikut saat itu bersama dengan korban,” sebutnya.

Kepala Instalasi Ruang Jenazah RSU Pirngadi Medan, Dr Surjit Singh SpF saat ditemui mengaku, keluarga korban memang belum juga tiba. “Jenazah korban masih tetap berada di dalam lemari jenazah. Mungkin pihak keluarga harus mengurus surat-surat terlebih dahulu di negara asalnya,” ungkapnya.

Disinggung penyebab kematian korban, Surjit Singh mengaku berdasarkan hasil pemeriksaan korban meninggal karena sakit. “Untuk lebih pastinya tanyakan penyidik saja karena semua informasi terkait korban ada di polisi,” pungkasnya.(jon)

Ashanty Terlalu Seksi

Gara-gara memakai pakaian terlalu ketat saat tampil di Dahsyat, Ashanty menjadi bahan perbincangan di dunia maya. Namun, dia tak menyadari pakaian yang dikenakannya terlalu seksi.

Pasangan duet Anang Hermansyah itu memang jarang terlihat seksi di televisi. Bahkan, pemandangan yang cukup aneh saat foto-foto seksi di acara musik tersebut beredar.

“Itu karena aku yang pakai, coba orang lain yang pakai, pasti akan biasa saja. Sebenarnya bukan karena aku siapa, tapi karena aku nggak pernah pakai sebelumnya,” tutur Ashanty saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (10/1).

Ashanty memang tak terlalu memikirkan tentang busana yang dikenakannya. Asal nyaman dipakai, ia pun tak akan berpikir panjang untuk tampil dengan busana tersebut.

“Selagi aku nyaman, aku akan pakai,” ujar pelantun ‘Sumpah Mati’ itu.

Atas kejadian itu, Ashanty menjadi mawas diri. Mencoba belajar dari pengalaman, teman duet Anang Hermansyah inipun akan lebih berhati-hati dalam penampilan.

“Aku akan pakai baju yang nyaman buatku, dan selama ini aku suka enggak kepikiran deh kalau jadi bumerang. Kan aku mikirnya cuma nyanyi yang bagus saja,” kata Ashanty.

Pelantun Jodohku ini juga akan memilih pakaian yang lebih sopan. “Jadi masukan buat kita kedepannya, aku akan lebih dipikirkan mengenai busana yang akan aku pakai,” imbuhnya.

Mengenai komentar miring lantaran pakaian ketat tersebut, wanita keturunan Arab ini tak bisa melarang orang menilai dirinya.

“Kita enggak bisa menilai hal itu. Hal yang aku bilang biasa tapi buat orang lain enggak, namun aku enggak ingin bikin heboh,” tandasnya.

Ashanty pada saat itu tampil dengan busana ketat berwarna biru. Sedangkan Anang seperti biasanya, tampil dengan kemeja hitam dan celana jins.

Namun, baju Ashanty itu sepertinya terlalu ketat, sehingga membuat lekukan tubuhnya terlihat dengan jelas. Termasuk belahan pahanya. (net/jpnn)