26 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 14224

Iraq Perintahkan Tangkap Wapres

Dituduh Dalangi Aksi Terorisme

BAGHDAD – Tanda-tanda bakal terjadinya pertikaian dan konflik sektarian di Iraq pasca-penarikan pasukan AS dari negara itu sepertinya mulai muncul. Hanya berselang beberapa hari setelah upacara resmi mundurnya seluruh tentara AS, pemerintah Iraq pada Senin lalu (19/12) waktu setempat atau dini hari kemarin (20/12) menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap Wakil Presiden (Wapres) Tariq al-Hashimi.

Tokoh dari kelompok minoritas Muslim Sunni tersebut dituding terlibat dalam aksi terorisme di Iraq. Hashimi (69), dituduh mendalangi aksi pengeboman dan pembunuhan.

“Pemerintah menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap Wakil Presiden Tariq al-Hashimi berdasar pasal 4 undang-undang antiteror. Surat perintah itu ditandatangani oleh lima hakim dan harus segera dijalankan,” terang Juru Bicara (Jubir) Kementerian Dalam Negeri Iraq Mayjen Adel Daham kemarin. Dia lantas memperlihatkan surat itu kepada seluruh awak media yang hadir dalam jumpa pers.

Surat perintah penangkapan terhadap Hashimi tersebut dirilis setelah polisi menginterogasi sejumlah tersangka pengeboman dan pembunuhan. Kepada para penyidik, tiga tersangka mengakui sebagai pengawal pribadi Hashimi. Mereka juga mengaku mendapatkan perintah dari Hashimi untuk melancarkan aksi mematikan terhadap para pejabat pemerintah dan militer Iraq tersebut.

Demi kelancaran penyelidikan, pemerintahan Perdana Menteri (PM) Nuri al-Maliki langsung menerbitkan surat perintah penangkapan atas Hashimi. Sebelumnya, sarjana ekonomi lulusan Al-Mustansiriya University tersebut juga dicekal oleh pemerintah Iraq yang kini didominasi Syiah. Dia dilarang meninggalkan Iraq atau bepergian ke luar negeri. Saat surat itu dirilis, Hashimi ada di Sulaimaniyah, kota wilayah Kurdi di utara Iraq.

Kemarin, begitu tahu soal surat perintah penangkapan terhadap dirinya, Hashimi menyatakan terkejut. Politikus yang baru saja bertemu dengan Presiden Jalal Talabani di wilayah Kurdi itu lantas menggelar jumpa pers. Di hadapan media, dia pun membantah seluruh tuduhan yang diarahkan kepada dirinya. Termasuk, tudingan bahwa dia merupakan dalang di balik serangkaian aksi teror terhadap pasukan dan pejabat pemerintah.

“Saya tak pernah melakukan kejahatan apapun terhadap (pemerintah) Iraq. Seluruh tuduhan itu hanya re/kayasa,” tegasnya dari Kota Arbil, ibu kota wilayah otonomi Kurdi di Iraq.    Terkait surat perintah itu, dia menyatakan tidak gentar. Bahkan, Hashimi siap ditangkap dan disidang. Syaratnya, dia meminta kasus tersebut disidangkan di wilayah Kurdi yang terletak di kawasan utara Iraq. “Saya menyarankan kepada pemerintah untuk melimpahkan kasus hukum itu ke Kurdi. Jika mereka bersedia melakukan itu, saya akan siap menjalani sidang,” kata Hashimi. Dia juga mengundang perwakilan Liga Arab untuk terlibat dalam penyelidikan kasus yang melibatkan dirinya. Dengan demikian, proses hukum bisa berjalan lebih obyektif.

Bersamaan dengan pernyataan Hashimi itu, pemerintah Iraq merilis video pernyataan pengakuan pengawal pribadi sang wapres kepada polisi. Dalam tayangan yang disebar lewat stasiun televisi Iraqiya tersebut, tiga pengawal yang berstatus tersangka tersebut mengaku menerima perintah dari ajudan Hashimi untuk melancarkan aksi pengeboman. Selain menanam ranjau di pinggir jalan, mereka mengaku diperintahkan untuk menembaki para pejabat pemerintah.
Seorang di antaranya malah mengaku mendapat bayaran USD 3.000 (sekitar Rp 27 juta) dari kocek Hashimi secara langsung. Sayang, identitas tiga pria dalam tayangan video itu tidak bisa dikonfirmasi. Hashimi menyebut video itu sebagai rekayasa. “Ini hanya skenario untuk menjatuhkan nama saya,” tudingnya. (ap/afp/rtr/hep/dwi/jpnn)

Selingkuhan Berlusconi Melahirkan

ROMA – Penari klab malam asal Maroko, Karima El Mahroug, yang pernah diberitakan terlibat skandal seks dengan mantan Perdana Menteri (PM) Italia Silvio Berlusconi. Perempuan 19 tahun yang punya nama panggung Ruby Rubacuori itu kemarin (20/12) kembali menjadi pemberitaan media di Italia. Kali ini terkait dengan kabar bahwa dia melahirkan seorang bayi perempuan.

Tetapi, sang bayi itu bukanlah hasil hubungan selingkuh dengan Berlusconi. Bayi tersebut merupakan buah cinta Ruby dengan pasangannya, Luca Risso (42).  “Kondisi ibu dan bayinya sehat,” tutur Risso, seperti dilansir Daily Mail. Bayi cantik dengan bobot 3,5 kilogram itu dilahirkan di sebuah rumah sakit swasta di Kota Genoa, Italia.

Menurut Risso, kelahiran putrinya maju lima hari dari jadwal. Awalnya Ruby diperkirakan melahirkan tepat saat hari Natal. Proses kelahiran bayi pertama Ruby itu berjalan sangat cepat. Ruby hanya butuh waktu sekitar lima menit untuk melahirkan sang putri.  “Ruby amat bahagia. Saya pun tak bisa menggambarkan kebahagiaan kami. Tapi, saya belum bisa bilang dia mirip siapa,” katanya. (afp/dml/hep/dwi/jpnn)

Partai Larang Anggotanya Beragama

BEIJING- Pemimpin Partai Komunis Cina memperingatkan anggotanya agar tidak memeluk agama, jika tidak ingin mendapat hukuman. Ancaman itu menyusul semakin banyaknya anggota Partai Komunis yang memeluk agama dan melakukan praktek ibadah.

Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua Departemen Persatuan Pekerja Lini Depan Komite Pusat Partai Komunis, Zhu Weiqun, seperti dilansir Xinhua, Senin (19/12).

Dia menyebutkan,  anggota haruslah tetap atheis sesuai dengan teori, ideologi dan praktek paham Marxisme yang dianut partai. Zhu mengatakan agama akan dijadikan alat musuh-musuh Cina dalam menghancurkan pemerintahan.

“Partai akan melemah dalam menghadapi serangan separatisme. Musuh dari dalam  dan luar negeri melakukan segala cara menggunakan agama sebagai dasar aktivitas separatisme mereka di wilayah-wilayah etnis di Cina,” katanya.

Pernyataan Zhu ini menyusul banyaknya anggota partai yang menginginkan pencabutan larangan beragama bagi para anggota. Mereka mendata alasan dan keuntungan agama bagi para anggota partai, dan berargumen bahwa larangan beragama bertentangan dengan konstitusi Cina.

“Anggota partai dilarang menggunakan kekuasaannya untuk menimbulkan fanatisme keagamaan dan turut membangun rumah ibadah. Jika mereka menolak tunduk dan tidak membenahi diri, maka akan dihukum,” kata Zhu tanpa menyebutkan bentuk hukumannya. (net/jpnn)

Gubsu Diminta Bongkar APBD Deli Serdang 2012

Abaikan Masyarakat, Anggota DPRD Utamakan Kepentingan Politis

LUBUK PAKAM-Sejumlah anggota DPRD Deli Serdang masih terus berpolemik terkait pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Deli Serdang 2012 senilai Rp2.1 triliun.

Ketua Fraksi PDI-Perjuangan Apoan Simanungkalit menyatakan dengan tegas, rapat Banggar tidak pernah melakukan penandatanganan kesepakatan kebijakan umum anggaran (KUA) dan dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Ta 2012. “Kalau ada, mana dokumentasinya? Soalnya sebelum-sebelumnya penandatanganan KUA PPAS didokumentasikan,” ujarnya.

Ia mengakui, tidak ada aturan secara terperinci menjelaskan dimana lokasi KUA dan PPAS diteken. Tetapi Banggar harus mematuhi Permendagri No 22 tahun 2011 tentang pedoman penyusunan APBD tahun 2012. Bahkan, Banggar tidak boleh sembunyi-sembunyi membahas KUA PPAS Ta 2012 karena yang dibahas itu adalah uang rakyat. Bukan uang anggota DPRD atau Pemkab Deli Serdang. Keanehan lain adalah nota pengantar R-APBD Ta 2012 diantar Wakil Bupati Zainuddin Mars hanya berselang dua hari usai penandatanggan KUA PPAS.

Dengan demikian, ada sesuatu yang disembunyikan anggota Banggar sehingga terkesan tertutup bahkan nekat melanggar aturan. Padahal usai penandatanggan KUA PPAS, dibutuhkan waktu sepekan bagi Bupati Deli Serdang menerbitkan surat edaran pedoman RKA-SKPD. Kemudian RKA SKPD itulah dibahas oleh Banggar. Faktanya, dari 23 SKPD hanya dua yang datang. SKPD tersebut adalah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, serta Dinas Cipta Karya dan Pertambangan. Sisanya tidak hadir.

Oleh karena itu, politisi muda Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu meminta agar Gubernur lebih serius melakukan eksaminasi terhadap APBD Deliserdang Ta 2012. “Cuma itu harapan kita. Soalnya bila Gubsu tidak teliti, maka dipastikan laporan keuangan Deliserdang bakal kembali bernasib disclaimer,” katanya.

Apakah ada kemungkinan upaya fraksi PDI-Perjuangan untuk menghempang APBD Ta 2012 yang baru disahkan itu agar gagal diekseminasi? Apoan mengatakan, pihaknya hanya berharap, inilah jalan masuk PBKP serta BKP RI memperiksa laporan keuangan Pemkab Deliserdang. Pondasinya sudah tidak taat dengan peraturan, pastilah hasilnya tidak bagus.

Ketua Fraksi PDS Renjo Siregar juga mengakui ada kegiatan acara makan malam antar anggota Banggar di rumah makan Garuda di Jalan Adam Malik Medan, Sabtu (3/12) silam. “Kami makan malam. Bukan penandatanganan KUA PPAS,” bilangnya.

Sedangkan Wakil Ketua DPRD Deli Serdang Ruben Tarigan menilai penetapan KUA dan PPAS serta proses pembahasan R-APBD dan penetapan menjadi APBD Ta 2012 dengan nilai Rp2,1 triliun tidak lazim, namun sah. “Siapa bilang APBD Ta 2012 tidak sah, itu sah namun tidak lazim. Karena dibahas di hotel dan di ruang pertemuan rumah makan di Medan,” bilangnya beberapa waktu silam.

Ruben menegaskan, tidak ada penjelasan secara terperinci bahwa pembahasan harus di gedung DPRD. Dimana saja boleh dibahas asalkan yang membahas anggota badan anggaran legislatif dan eksekutif. Namun, Ruben tidak merinci apakah Banggar membahas draf R-APBD Ta 2012.

Menyikapi polemik di tingkat anggota dewan, pengamat ekonomi dari Universitas Sumatera Utara (USU) John Tafbu Ritonga yakin, cepat atau lambat pengesahan APBD Deliserdang 2012 pada prinsipnya tidak akan menjadi persoalan utama. Yang patut diperhatikan dan diawasi adalah realisasi APBD tersebut, baik dari kuartal satu hingga empat, dimana diharapkan jangan sampai terjadi daya serap anggaran yang rendah pada akhir tahun anggaran.

“Yang menjadi pertanyaan bukan cepat atau lambatnya pengesahan. Karena bukan hanya APBD, APBN pun seperti itu. Yang terpenting adalah realisasinya terhadap kebutuhan dan kepentingan masyarakat itu sendiri. Jadi kalau realisasi APBD nya tidak menyerap kebutuhan dan kepentingan masyarakat, selain gaji guru dan PNS maka sebaiknya Undang-undangnya yang harus direvisi. Kalau karena cepat atau lambatnya, sampai sekarang apa pernah pengalokasian anggaran berdasarkan APBD yang lama. Ini belum pernah terjadi,” urai John Tafbu.

Bagaimana dengan adanya pertemuan anggota DPRD Deliserdang yang membahas APBD 2012 di tempat tertentu? John Tafbu enggan mengomentarinya. “Untuk yang itu, yang bisa menjawabnya anggota dewan itu sendiri,” jawabnya.
Apakah dengan waktu relatif singkat untuk mengesahkan APBD tersebut tidak rawan penyelewengan hukum dan berpotensi menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)?

Menyangkut hal itu, John Tafbu menyatakan, legislatif dan eksekutif di Deliserdang lah yang mengetahui hal itu.
“Ya iya. Produk hukumnya adalah yang membuat anggota dewan dan eksekutif itu sendiri. Mereka yang tahu, sebelum itu disahkan. Saya lebih berpikir, kalau tidak untuk kepentingan masyarakat, itu harus dievaluasi. Artinya, jika anggaran tidak demi kepentingan rakyat maka sebaiknya aturan atau undang-undang atau Perda-nya yang harus direvisi,” tegasnya.

Bagaimana dengan pertentangan yang terjadi antara anggota DPRD Deliserdang, menyangkut APBD 2012 tersebut?
“Ini lucunya. Harusnya pertentangan dan perdebatan itu terjadi sebelum pengesahan. Kalau sudah disahkan untuk apa dipertentangkan. Kalau sudah disahkan, yang harus dikawal dan diperdebatkan itu realisasinya. Kenyataan ini menunjukkan, anggota DPRD Deliserdang lebih mengutamakan kepentingan politis ketimbang kepentingan masyarakat dan rakyat banyak,” tandasnya.(btr/ari)

Februari 2011 15 Mahasiswa Medan Selamat dari Kerusuhan Mesir

Kaleidoskop 2011

2 Februari
Nurbaeti (20), mahasiswa asal Rantauprapat dan 119 nahasiswa asal Sumut dan Indonesia yang belajar di Mesir, tiba di Jakarta dengan Garuda Indonesia. Sekitar 118 rekannya kembali ke Tanah Air dua hari kemudian, menyusul kerusuhan sosial yang terjadi di Mesir.

  • Ribuan etnis Tionghoa dan etnis lain memadati Maha Vihara Maitreya Jalan Cemara Boulevard Utara No 8 Komplek Cemara Asri Medan, merayakan malam Imlek 2562. Mereka berdo’a di altar Dewa Maitreya lalu menuliskan permintaan pada secarik kertas, kemudian digantungkan di sebuah pohon harapan
  • Nurbaeti (20), mahasiswa asal Rantauprapat dan 119 nahasiswa asal Sumut dan Indonesia yang belajar di Mesir, tiba di Jakarta dengan Garuda Indonesia. Sekitar 118 rekannya kembali ke Tanah Air dua hari kemudian, menyusul kerusuhan sosial yang terjadi di Mesir.

3 Februari
50 kepala keluarga dari Kampung Gereja Katolik dan Kampung Puskesmas, Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, mengungsi setelah kampung mereka dihantam banjir bandang. Sedikitnya 40 rumah terendam dengan ketinggian air satu meter lebih. Kondisi kembali normal sehari kemudian, petugas mulai membenahi sarana dan prasarana yang rusak.

4 Februari

  • Setelah beberapa hari tidak bisa berkomunikasi akibat krisis politik di Mesir, 15 mahasiswa Sumut yang belajar di Mesir sampai di Medan.
  • PSMS menang 2-1 atas Persita. Kemenangan ini diwarnai protes dan lemparan botol untuk wasit Supratman. Wasit asal Lampung itu dinilai memimpin laga dengan buruk.
  • Dewanti Br Sitorus, mahasiswa pascasarjana (S-2) di Michigan University, Amerika Serikat, diculik sopir taksi sejak dari Bandara Polonia Medan. Uang dolar AS, laptop dan barang-barang berharga lain berkisar Rp40 juta diambil penculik. Orangtuanya, L Sitorus (60) dan M Br Sijabat (58) yang datang langsung dari Desa Lumban Julu, Toba Samosir, akhirnya bisa memeluk Dewanti dua hari kemudian.

6 Februari
Pukul 00: 50 WIB, ratusan anggota geng motor bersenjata samurai, kelewang, broti, besi dan alat pemukul lain, mengamuk dan merusak mobil KIA hitam BK 1156 HB dan Honda Jazz silver BK 1023 HV. Sambil meneriakkan yel-yel ’Hidup R n R’, mereka menganiaya 4 penumpang Honda Jazz hingga sekarat di KH Jalan Wahid Hasyim.

7 Februari

  • 10 anggota geng motor RNR diamankan polisi dari sekolahnya masing-masing. Mereka umumnya pelajar SMU di Kota Medan dan dipimpin YS.
  • Wali Kota Pematangsiantar periode 2005-2010, RE Siahaan, ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). RE Siahaan diduga menyelewengkan APBD senilai Rp8,7 miliar

8 Februari
Khatibul Angkat, tahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Klas I A Tanjung Gusta Medan atas kasus pencurian, kabur setelah mengelabui petugas rutan. Khatibul menumbalkan pembesuk bernama Daud, dengan cara meninggalkannya dalam tahanan.

10 Februari

  • Bentrok antarpetani penggarap dengan karyawan PTPN II pecah di lahan Marelan Pasar 11, Kelurahan Tanah Enam Ratus, Medan Marelan. Sedikitnya 8 unit rumah terbakar akibat peristiwa itu.
  • Anto alias Herher (30), dimassa warga Karang Sari, Medan Polonia, karena ketahuan menculik dan mengeksploitasi Muhamad Rizki (6). Anto yang dihajar hingga susah berdiri itu diarak lalu diserahkan ke Polresta Medan.

13 Februari
Andreas (30), dimassa dan dibakar setelah tertangkap tangan mencuri sepeda motor Feri (26) di Jalan Harmonika, Kelurahan Selayang II, Kecamatan Medan Selayang. “Biar para pencuri lain jera,” demikian alasan sejumlah warga yang ditemui di lokasi.

14 Februari

  • Puluhan kaum Hawa pingsan saat konser ST 12 di Lapangan Benteng Medan. – Diduga keracunan jajanan bermerek Buavanta merah 180 ml yang diproduksi Omama Opapa Food, Salefi Natalia Boru Dachi (7), warga Jalan Menteng VII, Gang Wakaf Ujung, Kecamatan Medan Denai, meninggal dunia dengan seluruh tubuh membiru. Sedangkan Dea Indri (7) dan Andre (7) kritis.

16 Februari
Si jago merah memusnahkan 8 unit rumah di Jalan Mandala By Pass, Kecamatan Medan Tembung. Tiga unit mobil yang berada juga ikut terbakar.

20 Februari

  • Bintang Medan kalah menyakitkan 1 gol tanpa balas di kandang sendiri kontra Jakarta 1928 dalam lanjutan kompetisi Indonesia Premier League (IPL). Badai cedera yang melanda Bintang Medan dijadikan alasan kekalahan.
  • Sebanyak 40 rumah disapu puting beliung di Patumbak dan Delitua. Seorang nenek dan cucunya tertimpa dinding rumah, sedangkan kubah masjid terlempar 20 meter. Saksi mata menggambarkan peristiwa ini seperti mau kiamat

21 Februari

  • Kapoldasu Irjen Pol Oegroseno memimpin gelar perkara pemerasan Rp300 juta yang dilakukan Kanit Idik I Sat Narkoba AKP Dedi H, terhadap tersangka kasus narkoba, Said Ikhsan. Dipaparkan Kapolda, dugaan pelanggaran tersebut merupakan pelanggaran kode etik profesi oleh anggota polisi.
  • Penyidik Kejatisu menahan mantan Bupati Tobasa Monang Sitorus, usai penyidik Poldasu melakukan pelimpahan tahap II terkait kasus dugaan korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2005 senilai Rp3 miliar. Sedangkan Bendahara Disdik Simalungun, Lamhot Tua Parulian Haloho, ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penggelapan pembayaran pesanan dan pemasangan material rehab bangunan DAK tahun 2009 sebesar Rp4,3 miliar di Tipikor Sat Reskrim Polres Simalungun.

22 Februari
Pemko Pematangsiantar dihebohkan dengan kedatangan Tim KPK yang memintai keterangan sejumlah pejabat dan mantan pejabat di kantor itu. Hal ini terkait dugaan korupsi dana Bansos APBD Kota Pematangsiantar TA 2007 yang merugikan negara senilai Rp8,7 miliar, dengan tersangka mantan Wali Kota Siantar RE Siahaan.

23 Februari

  • Sedikitnya 30 murid SD Alwasliyah di Jalan Bromo, Gang Santun, Kelurahan Tegal Sari III, Kecamatan Medan Area keracunan diduga setelah membeli dan mengkonsumsi minuman merk Super Juice. Nyawa mereka tertolong setelah mendapatkan perawatan medis.
  • Sekitar 1.500 karyawan PTPN II Sawit Sebrang bentrok dengan seribu petani penggarap di Desa Sei Litur, Kecamatan Sawit Sebrang, Langkat. Perang-parang dan batu mengakibatkan belasan orang terluka. Bentrokan dipicu rebutan lahan antara warga dengan pihak PTPN II Sawit Sebrang.

24 Februari

  • Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Nias, Ny Lenny Binahati, diperiksa KPK. Istri Bupati Nias Binahati B Baeha itu dimintai keterangan sebagai saksi perkara dugaan korupsi dana bantuan penanggulangan bencana tsunami di Kabupaten Nias tahun 2006 senilai Rp9,4 miliar.
  •  Suporter Medan Cinta Kinantan (Smeck) biasanya mendukung PSMS Medan, melakukan aksi turun ke jalan menentang kemimpinan Nurdin Halid sebagai ketua umum PSSI periode 2011-2015. Mereka membawa sejumlah atribut serta keranda mayat sebagai simbol matinya matinya kejayaan PSSI di bawah kepemimpinan Nurdin Halid dan berkonvoi keliling Medan.(*)

 

Anugerah Keris Panglima

Ajang Medan Tourism Award 2011

MEDAN-Dalam rangka mendukung Visit Medan Year 2012, Pemerintah Kota Medan lewat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan menyelenggarakan ajang Medan Tourism Award 2011 yang dinamakan dengan Anugerah Keris Panglima bertempat di Ballroom Garuda Plaza Hotel Medan, Senin (19/12).

Saat acara berlangsung, Wali Kota Medan Rahudman Harahap sedang di Jakarta dan akan hadir di pengujung acara untuk menutup acara. Karenanya, mengawali pembukaan acara, sambutan Wali Kota Medan Rahudman Harahap yang diwakili Sekda Kota Medan, Syaiful Bahri.

Dalam kata sambutannya, diadakannya kegiatan tersebut untuk memberikan penghargaan kepada para stakeholders pariwisata dan kebudayaan yang selama ini telah menunjukkan dedikasinya terhadap upaya peningkatan jumlah wisatawan serta usaha-usaha pelestarian budaya di Kota Medan.

“Ini kita lakukan sebagai upaya Pemko Medan merevitalisasi sejumlah gedung warisan di Jalan Hindu sebagai rangkaian program visit Medan Year 2012, serta untuk mendukung atraksi wisata utama Kota Medan, yaitu warisan gedung-gedung bersejarah,” katanya.

Menurutnya nama Anugerah Keris Panglima didasarkan pada kesadaran terhadap kekuatan simbolisasi keris yang dipakai oleh hampir seluruh suku di Indonesia, termasuk etnik-etnik yang bermukim di Kota Medan. Penghargaan ini juga sebagai sumber motivasi bagi semua pihak untuk bersama memenangkan kompetisi pasar wisata yang semakin ketak di kota-kota Asia Tenggara.

“Untuk menentukan pemenang penghargaan ini, Pemko Medan telah menunjuk tim juri sebanyak 5 orang yang berasal dari perguruan tinggi, pemerhati wisata, aktivis warisan dan budaya. Untuk tahap awal mereka memilih nominator untuk 10 kategori penilaian, lalu dari nominasi tersebut akan dipilih 10 pemenang untuk tiap kategori diantaranya travel agent, hotel, pekerja seni, angkutan umum ramah wisata, airlines, rumah makan, restoran, media massa, gedung bersejarah dan tokoh pariwisata,” ujarnya.
Sambungnya, dengan menyelenggarakan penghargaan dibidang pariwisata ini, maka Medan adalah kota pertama di Indonesia yang memberikan award kepada stakeholders nya dan anugerah tersebut tercatat sebagai ajang penghargaan ketiga dari penghargaan sejenis di Indonesia setelah Indonesia Tourism Award yang dilaksanakan Kementerian Pariwisata dan penghargaan serupa di Provinsi Sumatera Barat.
Saat di penghujung acara, Rahudman tiba di lokasi acara dan memberikan kata sambutannya. Dalam sambutannya, Rahudman Harahap mengatakan agar Kota Medan terus berbenah terutama dalam mengembangkan pariwisata dengan meningkatkan jumlah wisatawan baik domestik maupun mancanegara dan mampu berdaya saing pada era globalisasi untuk menjadi lebih baik.
“Selain itu kita harapkan agar nantinya Kota Medan menjadi tujuan transit pariwisata. Kita usahakan bagaimana supaya makin banyak pesawat yang masuk ke Kota Medan dan menjadi pusat central pesawat,” ucapnya.

Menurutnya ke depan akan dilakukan pendataan untuk mendorong pariwisata di Kota Medan semakin berkembang. Saat ini permasalahan di Kota Medan adalah soal kemacetan. “Masalah kemacetan di Kota Medan tidak dapat dianggap sepele. Bukan hanya masyarakat kita saja yang mengeluhkan hal itu, tapi juga para wisatawan juga mengeluhkan soal macet ini. Jadi, nanti akan kita carikan solusinya. Selain itu, soal bangunan tua peninggalan sejarah, kita tidak akan memberi izin siapapun yang merusak bangunan bersejarah di Medan. Nantinya akan kita tinjau dan ditata lebih baik,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPP Association of The Indonesian Tour dan Travel Agencies, Ben Sukma yang mendapatkan penghargaan sebagai tokoh Pariwisata Kota Medan mengatakan saat ini sebanyak 180 ribu wisatawan di Kota Medan. Targetnya, jumlah tersebut akan ditingkatkan seperti pada tahun 1991 yang jumlah wisatawannya mencapai 360 ribu orang.

“Dulunya, jumlah wisatawan di Medan sangat tinggi. Nanti keberhasilan itu akan kita ulang lagi. Maka akan kita usahakan makin banyak nantinya jumlah pesawat yang masuk ke Kota Medan dan menjadi tujuan pariwisata mancanegara,” jelasnya.

Kegiatan tersebut ditutup dengan Wali Kota Medan, Rahudman Harahap memberikan award secara langsung kepada Ketua DPP Association of The Indonesian Tour dan Travel Agencies, Ben Sukma sebagai tokoh Pariwisata Kota Medan.
Sedangkan acara tersebut dilaksanakan dengan memakai tema Pasar Malam Esplanade 1920 dimana suasana Lapangan Merdeka Medan tempo dulu dihadirkan. Selain itu, acara tersebut juga dihadiri anggota DPRD Kota Medan, Dinas Pariwisata serta para instansi lainnya. (mag-11)

Gatot Akui Kelemahan Pemprovsu

20 Hektar Aset Pemprovsu Dijual Rp16 M

MEDAN- Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) mengakui kelemahannya, terutama dalam pemenuhan kuota 20 persen anggaran belanja fungsi pendidikan. Bila hal tersebut dibandingkan dengan pemerintah Kabupaten/kota.

Pemprovsu beralasan, selain dibatasi kewenangan, hal terjadi karena Pemprovsu juga harus memprioritaskan penganggaran kegiatan penanganan infrastruktur jalan dan jembatan. Dua hal tersebut membutuhkan penyediaan dana dalam jumlah besar.

Pengakuan itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujo Nugroho saat membacakan Nota Jawaban Gubernur Sumatera Utara terhadap Pemandangan Umum Anggota Fraksi-fraksi DPRD Provsu tentang Nota Keuangan dan Ranperda APBD Provsu Tahun Anggaran 2012, Senin (19/12) di Gedung DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol, Medan.
Kendati demikian, Gatot berjanji Pemrovsu akan mampu memenuhi kuota anggaran 20 persen untuk pendidikan, sesuai amanah undang-undang. Hal itu akan mudah tercapai hanya dengan menganggarkan gaji dan tunjangan guru PNS di daerah. “Namun demikian, Pemrovsu akan terus berupaya meningkatkan anggaran fungsi pendidikan secara terarah sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi yang berkembang,” ujar Gubsu.

Jawaban tersebut menanggapi pemandangan umum Fraksi Demkorat dimana sesuai amanah undang-undang, pemerintah berkewajiban memenuhi alokasi 20 persen anggaran bagi sektor pendidikan dari total jumlah APBD.
Gatot menjelaskan bahwa Pemrovsu telah berupaya memenuhi ketentuan dimaksud. Tidak hanya melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang melaksanakan fungsi pendidikan, juga menganggarkan bantuan keuangan kepada kabupaten/kota untuk kegiatan yang berhubungan dengan sektor pendidikan. Selain itu, menganggarkan belanja hibah dan bantuan sosial kepada lembaga/organisasi yang berorientasi pada bidang pendidikan. Semua telah diupayakan walaupun secara jumlah keseluruhan juga belum mencapai 20 persen dari jumlah anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2012.

Untuk pembangunan dan perawatan infrastruktur, lanjut Gatot, Pemprovsu berkewajiban menganggarkan belanja bagi hasil pajak kepada kabupaten/kota, pemberian bantuan keuangan kepada kabupaten/kota dalam mendukung pencapaian target pembangunan dan penyediaan layanan bagi masyarakat yang juga memerlukan biaya yang cukup besar pula.

Salah satu hal mendesak untuk dipenuhi adalah tuntutan masyarakat akan perbaikan kualitas infrastruktur jalan yang juga menjadi prioritas  Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Hal ini seiring dengan semakin meningkatnya pembiayaan perbaikan infrastruktur jalan dari tahun ke tahun.

“Perbaikan kualitas jalan tidak cukup hanya mengandalkan alokasi dana APBD yang jumlahnya terbatas. Ke depan pembiayaan dari pusat dan peran pelaku industri dalam bentuk kerjasama bisa menjadi pemikiran bersama,” ungkap Gubsu.

Selama dua tahun ke depan, katanya, penanganan infrastruktur jalan diprioritaskan pada pemeliharaan ruas-ruas jalan agar kualitasnya tidak mengalami penurunan.

Dia menjelaskan selama 7 (tujuh) tahun terakhir panjang ruas jalan provinsi tidak mengalami penambahan. Hal ini menunggu perubahan status fungsi jalan nasional yang baru pada akhir tahun 2010, maka ruas jalan provinsi akan mengalami perubahan juga. Diharapkan, awal 2012 ruas jalan provinsi bertambah 287,40 km yakni yang semula 2.752,4 km menjadi 3.039,8 km.

20 Hektar Dijual Rp16 M

Gatot juga membeber pengalihan kepemilikan 20 hektar aset pemprovsu di Jalan Wiliam Iskandar, Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan. Lahan itu ternyata sudah dilepaskan dengan cara ganti rugi kepada PT Pembangunan Perumahan, pada 1997 lalu. Tetapi dari PT PP, lahan itu dilego ke pihak ketiga dan dibagun perumahan mewah.

Gatot mengungkapkan, berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubsu No.593.4/239/K/1983 tentang penunjukan peruntukan beberapa bidang tanah eks HGU PTPN IX di Medan Estate, diperuntukkan bagi perkantoran Gubsu semula seluas 45 hektar. Namun pada Tahun 1996 lalu, Gubsu membutuhkan dana guna penyelesaian pembangunan kantor Gubsu di Jalan Diponegoro, Medan. Atas dasar itu, berdasarkan SK Mendagri No.593.22-056 tanggal 21 Januari 1997 tentang pengesahan pelepasan tanah Pemprovsu kepada PT Pembangunan Perumahan (PP) Cabang I dengan pembayaran ganti rugi seluas 20 hektar.

“Pelepasan itu tertuang dalam berita acara serah terima tanah No 593/6714/17/BA/1997 tanggal 5 Mei 1997 antara Pemda Tk I Sumut dengan PT PP,” ungkap Gatot di hadapan rapat paripurna DPRD Sumut.

Gatot menegaskan, tanah seluas 25,51 hektar dengan sertifikat No. AJ.574022 di Jalan Willem Iskandar tersebut masih menjadi aset Pemprovsu. Dan lahan tersebut terdaftar pada buku inventaris Biro Perlengkapan dan Pengelolaan Aset, dimana saat ini telah berdiri komplek perkantoran Pemprovsu.

“Jadi pembangunan perumahan mewah yang berada di belakang komplek perkantoran itu (seluas 20 hektar) bukan lagi milik Pemprovsu,” akunya.

Dalam SK Mendagri No 593.22-056 tanggal 21 Januari 1997 itu, telah disepakati nilai ganti rugi yang dibayarkan atas pelepasan lahan 20 hektar itu senilai Rp16,11 miliar.

Nominal tersebut telah dianggap berdasarkan hasil penaksiran yang dilakukan tim penaksir harga tanah, sesuai berita acara penaksiran harga tanah yang akan dilepaskan No.593.33/16749.

Kemudian, pelepasan lahan ini juga mendapat persetujuan dari DPRD Sumut sesuai Surat Keputusan (SK) DPRD Sumut No.14/K/1996 tanggal 19 November 1996.

Mengenai hal itu, sejumlah anggota Komisi C DPRD Sumut mulai bersuara, antara lain anggota Komisi C DPRD Sumut dari Fraksi Golkar dan PAN yakni, Mulkan Ritonga dan Muslim Simbolon. Muslim Simbolon menyatakan, memang pengalihan aset itu dari pemerintah ke pemerintah Pemprovsu ke PT PP (BUMN).  Namun masalahnya, PT PP kemudian melakukan kerjasama dan menjual lahan itu pada pihak lain. Karena kerjasama itu, akibatnya lahan tersebut berubah peruntukannya. Padahal sesuai pelepasan dari PTPN IX, lahan itu untuk fasilitas pendidikan, sosial dan pemerintah. Bukan sarana komersil.

“Komisi C akan memanggil PT PP untuk mendudukkan persoalan ini. Seperti apa kronologisnya, sehingga itu bisa beralih pada pihak ketiga. Kami menilai, PT PP tahu persis apa yang terjadi dalam pengalihan tanah ini. Kenapa bisa dialihkan ke pihak lain yang akhirnya menyalahi peruntukan pelepasan,” ungkapnya.

Lebih jauh Mulkan Ritonga mengatakan, persoalan penjualan lahan ini patut ditelusuri. Sebab berdasarkan informasi yang ia peroleh, lahan yang saat ini telah dikelola pengembang di Jalan Williem Iskandar atau Jalan Pancing tersebut diperoleh pengembang dari proses lelang di Kantor Lelang Negara.

“Data yang kami dapat ini, menjadi bahan untuk penelusuran itu. Bagaimana lahan itu bisa dilelang? Kami akan menelusurinya dari proses awal pelepasan itu,” tukasnya.

Saat ini yang harus diungkap adalah bagaimana lahan tetap berada dalam satu pagar lahan milik Pemprovsu. Kata dia, orang-orang yang terlibat dalam proses pelepasan ke PT PP, yang saat ini masih ada, diharapkan bisa menjelaskan itu.(ari)

Pengamanan Natal Diminta Libatkan Warga Muslim

JAKARTA- Direktur Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kemendagri, Tanribali Lamon
berharap pengamanan Natal meniru model yang diterapkan di Manado, Sulut. Di sana, pengamanan tempat-tempat ibadah saat Natal melibatkan warga muslim.

“Kita berharap semua pihak menciptakan kerukunan umat beragama. Ada contoh di beberapa daerah. Di Manado, umat muslim menjaga gereja saat Natal,” ujar Tanribali Lamo di Jakarta, Senin (19/12).

Ditanya apakah ada indikasi potensi kerawanan menjelang dan saat Natal tahun ini, Tanri enggan menjawab. “Itu kewenangan kepolisian,” ujarnya.

Mengenai model pengamanan Natal di Manado, Pdt Patris Pangalia menjelaskan, memang setiap Natal di Manado, tidak pernah pengamanannya melibatkan kepolisian. Pasalnya, warga umat muslim secara sukarela memberikan pengamanan di gereja-gereja.

“Saudara-saudara umat muslim mengajukan pengamanan ke pihak gereja. Malah tidak ada polisi,” ujar Pdt Patris, asal Manado, kepada koran ini.

Umat muslim yang secara sukarela itu tidak membawa atribut ormas-ormas Islam tertentu. “Mereka hanya mengenakan kopiah, sarung, baik yang tua maupun muda-mudi,” terang Patris.

Dijelaskan Patris, model pengamanan Natal di Manado ini sudah berlangsung bertahun-tahun. “Sejak ada kerusuhan di Ambon,” ujarnya. Saat lebaran, imbuhnya, umat Kristiani secara sukarela giliran menjaga masjid-masjid. (sam)

Anggap Tarian Bukan Makanan, tak Mau Bikin Franchise

Ultah ke-55 Namarina, Sekolah Balet Tertua di Asia Tenggara

Sudah 55 tahun sekolah tari dan balet Namarina berdiri. Selama itu pula, sekolah balet terua di Asia Tenggara tersebut mencetak ribuan penari. Sabtu (17/12) dan Minggu (18/12) mereka merayakan 55 tahun usianya dengan menggelar drama tari dan musikal. Vicky Burky adalah salah satu ikon tari hasil gemblengannya.

AGUNG PUTU ISKANDAR, Jakarta

KARINA sedang galau. Gadis manis yang masih duduk di bangku SMU itu bingung bukan buatan. Di satu sisi, dia senang karena mendapat beasiswa untuk sekolah balet di Amerika Serikat. Di sisi lain, sang ibu menghendakinya untuk fokus di sekolah. “Ibu tidak mau kamu terlalu serius di tari,” kata Vita Soebais yang berperan sebagai ibunda Karina.
Gadis berambut panjang itu sedih. Menjadi penari adalah mimpinya. Tapi, dia juga tidak ingin mengecewakan orang tua semata wayangnya. Dengan berat hati Karina akhirnya mengurungkan niat menjadi penari.

“Tapi, saya berjanji. Tidak akan ada lagi anak-anak Indonesia yang gagal menjadi penari. Saya akan mendirikan sekolah tari,” kata Karina lantas dipeluk belasan teman dekatnya dengan haru.

Kisah tersebut menjadi plot drama tari musikal berjudul Dream On yang digelar sekolah tari dan balet Namarina di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Sabtu (17/12) malam. “Ini kisah tentang mimpi, keputusan, dan sikap kita terhadap keputusan-keputusan hidup kita,” kata Pimpinan Sekolah dan Direktur Artistik Maya Tamara saat ditemui seusai acara.

Suguhan drama tak hanya tari balet. Juga ada tari tradisional seperti tari ondel-ondel dan tari saman khas Aceh. Tari modern seperti breakdance, cheerleading, bahkan tari samba dari Brasil juga disajikan. Tak heran, rangkaian drama tari berdurasi tiga jam itu menyita perhatian penonton hingga akhir acara.

Acara itu didukung berbagai penari. Mulai Namarina Youth Dance, murid-murid pilihan Namarina dari tingkat mahir, dan penari profesional Indonesia dari beragam disiplin tari. Sejumlah artis kondang juga ikut memeriahkan. Di antaranya, artis senior Niniek L. Karim yang berperan sebagai Karina dewasa, Vicky Burki sebagai guru drama, dan presenter infotainment Feny Rose sebagai guru pengurus audisi bakat. Vicky dan Feny merupakan produk asli Namarina.

Sambutan terhadap drama tersebut sangat meriah. Ratusan peserta sudah antre setengah jam sebelum pertunjukan dimulai. Tribun penonton tiga lantai terisi penuh. Kursi-kursi kosong hanya tersisa di pojok-pojok sisi kanan dan kiri tribun. Maklum, view dari dua tempat tersebut tidak sempurna untuk menghadap ke panggung.

Namarina merupakan sekolah tari dan balet yang didirikan mendiang Nanny Lubis pada 31 Desember 1956. Saat ini tongkat estafet digantikan putri Nanny, Maya Tamara. Di Asia Tenggara, Namarina merupakan sekolah balet tertua.
Sejatinya sekolah tersebut tidak hanya tempat belajar tari modern dan balet. Juga diajarkan musik jazz dan kebugaran alias fitness.

Maya menuturkan, setelah lebih dari setengah abad berdiri, sekolah mereka cukup kerepotan menerima murid baru. Setiap bulan lebih dari 50 siswa baru mendaftar. Padahal, mereka sudah memiliki enam cabang yang tersebar di Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Bintaro, dan Jakarta Pusat. Di antaranya di Pondok Indah, Tebet, dan Kebayoran.
Kendati sudah sangat dikenal, Maya tidak terlalu berpikir untuk memperluas sekolah. Apalagi, membuka cabang-cabang model franchise alias waralaba. Menurut dia, tari balet tidak bisa disamakan dengan model wirausaha yang sedang booming itu. “Memangnya ini makanan, mau ada franchise-nya,” katanya lantas terkekeh.

Menurut Maya, mengajar tari tidak sama dengan berdagang. Sebab, mengajar memerlukan pendekatan khusus. Kualitas guru tari juga sangat menentukan keberhasilan siswa menguasai balet. Guru tari yang dimiliki Namarina harus melalui serangkaian standar sebelum bisa menjadi guru.

“Ini soal SDM (sumber daya manusia, Red). Tidak bisa kami membuka cabang di mana-mana. Nanti kualitasnya bagaimana?” kata orang Indonesia pertama yang menerima sertifikat dari The Royal Academy of Dancing, London, Inggris, itu. “Tapi, saya sih berharap kami bisa bikin sekolah kejuruan tari di masa depan,” imbuhnya.
Maya mengakui, selama ini balet telanjur dianggap seni kelas tinggi. Para penggemarnya datang dari kalangan menengah ke atas. Tapi, dia menampik anggapan tersebut. Menurut dia, semua orang bisa berlatih balet dengan biaya murah. Bahkan, banyak tari lain dengan harga kursus yang lebih mahal daripada tari balet.

Perempuan 51 tahun itu menambahkan, tari balet sejatinya sangat bermanfaat bagi kesehatan. Khususnya, untuk membentuk postur badan. Mereka yang rutin berlatih balet terlihat dari fisik yang tidak membungkuk, tegap, dan anggun. “Kalau soal kesehatan tidak usah ditanya. Banyak kalori yang terbakar,” katanya.

Maya menuturkan, balet untuk putri sebaiknya dimulai sejak usia lima tahun. Sebab, saat itulah tulang dan postur mereka bisa dibentuk sejak dini. Jika agak tua, proses pembentukan karakter balet agak sulit. Lain dengan lelaki. Mereka bisa mulai belajar tari di usia dewasa. “Tapi, harus benar-benar niat serius dan sangat mencintai balet,” kata Maya mewanti-wanti.

Ibu dua anak itu menuturkan, melatih balet pada anak lima tahun susah-susah gampang. Seorang guru balet juga harus bisa ngemong saat mereka rewel. Tapi, kata dia, tidak perlu terlalu repot membujuk mereka agar mau berlatih dansa.
“Kalau mereka rewel atau ngambek, biarkan saja. Mereka akan melihat teman-temannya menari. Nanti pasti ikut-ikut sendiri,” katanya.

Beberapa kerepotan saat melatih anak-anak menari balet adalah mereka menolak mengikuti instruksi. Selain itu, mereka menangis dan memaksa pulang. Ada pula balerina kecil itu yang tidak mau masuk ruang latihan.
Perempuan yang ikut menyumbang koreografi untuk Senam Kebugaran Jasmani (SKJ) bagi dewasa dan anak itu menambahkan, mengajar anak menari ada tahapnya. Para guru tidak bisa langsung mengajarkan teknik. Pengajaran tari balet harus diawali permainan.

Setelah itu, baru mengenalkan siswa dengan ritme dan gerakan-gerakan simpel. Jika sudah menguasai, mereka tinggal melatihnya ke level selanjutnya seperti jongkok dan lompat.

Jika calon balerina sudah melampaui tahap itu, selanjutnya bisa sangat gampang. Sebab, kecintaan mereka kepada balet sudah terbentuk. Karena dimulai sejak usia dini, balet sudah menjadi bagian dari hidup mereka. Tinggal mereka mengasahnya lagi dengan teknik dan latihan rutin.

Maya mengakui, tari sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Banyak ragam tari yang diperkenalkan kepada masyarakat. Misalnya, breakdance dan joget hip hop. Tapi, Maya tidak pernah khawatir. Dia tidak pernah melihat mereka sebagai pesaing.

Peraih Indonesian Fitness Leader of the Year dari lembaga fitness profesional di Australia itu mengungkapkan, semakin banyak genre tari bermunculan justru menyenangkan dirinya. Itu berarti para pencinta tari semakin banyak.
“Balet sudah sangat tersegmentasi. Penggemarnya dari kalangan yang sangat tertentu. Justru kalau ada genre baru, semakin kaya khasanah tari kita,” katanya lantas tersenyum. (c2/lk/jpnn)

Miss Indonesia 2012 Medan Kirim 18 Wakil

MEDAN-Pencarian Miss Indonesia 2012 yang memiliki syarat MISS (Manner, Impresive, Smart and Social) telah dilakukan di kota Medan beberapa waktu lalu. Dari seleksi yang dilakukan di Grand Swiss-Bel Hotel, ada 87 peserta yang mengikuti audisi dan 18 orang diantaranya lolos mengikuti proses selanjutnya.

Marcomm Dept RCTI Miss Indonesia Sari Rachtia, Senin (19/12), mengatakan, para peserta audisi Miss Indonesia di Medan mengikuti beberapa tahapan, mulai dari pengukuran tinggi badan, pengukuran berat badan, registrasi, mengisi beberapa pertanyaan soal wawasan dan pengetahuan umum, serta interview dengan juri.

“Jadi, dari ratusan peserta yang mengikuti seleksi tersebut, yang memenuhi syarat hanya 87 peserta. Lalu, bagi mereka yang lolos dari proses penjurian masuk ke tahap video booth. Sedangkan untuk mereka yang tidak memenuhi syarat dasar yakni tinggi minimal 167 cm, tidak dapat mengikuti audisi. Jadi dari Kota Medan terpilih sebanyak 18 peserta yang lolos dan nantinya diadu lagi dengan peserta dari daerah lain,” jelas Sari Rachtia.

Menurutnya, proses audisi Miss Indonesia ini memang berbeda dari ajang lain. Di sini, panitia benar-benar selektif dan objektif mencari sosok Miss Indonesia, karena di ajang Miss World persyaratan tinggi badan adalah mutlak. Seperti diketahui, pemenang Miss Indonesia 2012 akan menjadi wakil Indonesia di ajang Miss World 2012.

“Ke-18 peserta yang telah lolos kemarin akan dipertandingkan lagi dengan peserta dari tujuh kota lain seperti Makassar, Manado, Semarang, Surabaya, Bali, Bandung dan Jakarta melalui proses penjurian nasional pada 14 Maret 2012 di Jakarta,” ucapnya.

Dia mengimbau, ke-18 peserta yang baru lolos tahap penjurian lokal di Medan ini, diharapkan mempersiapkan diri untuk menjalani seleksi dengan peserta dari daerah lain. “Nantinya dipilih sebanyak 33 finalis yang akan mengikuti proses karantina dan menjadi Miss Indonesia 2012,” beber Sari Rachtia. (mag-11)