27 C
Medan
Monday, December 29, 2025
Home Blog Page 14296

Rp1.000 akan Jadi Rp1

Tahun Depan, RUU Redenominasi Rupiah Diajukan ke DPR

Pemerintah bakal mengajukan RUU Redenominasi Rupiah ke DPR. Menkeu Agus Martowardojo mengatakan, draf undang-undang yang mengatur penyederhanaan penyebutan mata uang rupiah segera dibahas tahun depan.

Menurut Menkeu, draf RUU tersebut sudah sampai tahap harmonisasi di Kementerian Hukum dan HAM. Substansi dari RUU tersebut merupakan hasil koordinasi antara pemerintah dan Bank Indonesia.

“Nanti kalau sudah selesai harmonisasi, RUU Redenominasi kami akan masukkan ke DPR. Kami harapkan bisa dibahas 2012,” kata Agus setelah sosialisasi Undang-Undang Mata Uang di Jakarta, kemarin.

Agus mengatakan, secara prinsip pemerintah mendukung usul bank sentral mengenai redenominasi. Namun, untuk bisa diimplementasikan, setidaknya butuh waktu 5-10 tahun lagi. Pemerintah, kata Agus, harus mempelajari dampak positif dan negatif dari kebijakan tersebut lebih dahulu.

“Kami akan mengambil pelajaran dari negara-negara yang sudah sukses menjalankan redenominasi uang dan tentu kami juga ambil pelajaran dari negara yang tidak berhasil. Kami mengharapkan nanti untuk Indonesia akan berhasil,” kata Agus.

Redenominasi berbeda dengan devaluasi mata uang era Orde Lama. Sebab, nilai uang tidak berubah. Perubahan hanya pada penyebutan. Misalnya, Rp1.000 menjadi Rp1. Namun, nilai mata uang yang diredenominasi tetap sama.
Dengan disahkannya Undang-Undang No 7/2011 tentang Mata Uang pada Mei lalu, penggunaan mata uang rupiah dalam setiap transaksi keuangan dan perdagangan menjadi mengikat bagi setiap orang atau badan. Dalam pasal 21 dan 23 disebutkan kewajiban penggunaan uang rupiah sebagai alat pembayaran, penyelesaian kewajiban, dan transaksi keuangan lain, serta larangan menolak pembayaran dengan rupiah bagi penerima pembayaran.

“Kalau seandainya di daerah perbatasan atau di daerah pariwisata, kemudian ada pihak yang melakukan kegiatan ekonomi dan tidak mau menerima pembayaran dalam rupiah, itu nanti akan diangggap melanggar hukum,” ujar Agus.
Menurut dia, rupiah harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Pengaturan ini hanya terbatas pada uang kartal (kertas dan logam). Transaksi dengan uang giral akan diatur tersendiri. Menkeu berharap agar kedudukan rupiah akan semakin kuat dengan dijalankannya UU Mata Uang.(sof/c1/nw/jpnn)

Untungkan Sektor Ritel

Redemonasi (proses penyederhanaan nilai mata uang) rupiah dengan menghapus tiga nol dipastikan akan menguntungkan sektor ritel Indonesia dan mempermudah transaksi bagi orang asing di Indonesia. Demikian disampaikan Ketua Harian Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta, Rabu (7/12).

“Selama ini orang asing merasa kesulitan. Dengan adanya redenominasi, orang asing juga akan diuntungkan. Kita juga tidak dikenal sebagai orang yang kuno, banyak uang dengan angka yang banyak tapi miskin,” katanya.

Ia mengatakan, wacana redenominasi semakin nyata setelah ada RUU redenominasi rupiah. Bagi peritel, lanjut Tutum, kenyataan ini bukan suatu masalah yang penting sosialisasi yang baik ke masyarakat.

“Saya senang-senang saja. Yang penting nilai dari uangnya tak berkurang. Redenominasi itu hanya penskalaan mata uang saja seperti peta,” katanya.

Tutum menuturkan, pelaku ritel sudah menyampaikan masukan masalah redenominasi ke Bank Indonesia. Secara kultur, masalah ‘redenominasi’ sudah menjadi kebiasaan yang tak tertulis seperti penulisan harga di ritel, seperti menulis kecil tiga angka nol di belakang.

“Memang prinsipnya sudah melakukan, coba ke restoran kadang-kadang mereka nol nya kecil-kecil itu membuktikan, masyarakat sudah mengerti. Itu sudah dilakukan di ritel, sudah melakukan itu,” katanya.

Meskipun ia memberikan catatan untuk masyarakat-masyarakat generasi tua yang tak tersentuh dunia pendidikan dan masyarakat pelosok perlu sosialisasi khusus terkait redominasi ini. Selain itu, mengenai adanya kekhawatiran pembulatan harga dari dampak redenominasi, ia mengaku tak khawatir. Menurutnya harga-harga saat ini sudah sangat jarang yang berada di bawah Rp1000, apalagi kalau melihat konteks 5-10 tahun ke depan akan lebih sulit menemukan barang yang seharga itu.(net/jpnn)

Tahap Redenominasi

  • 2011-2012: Masa Sosialisasi
    BI menyosialisasikan redenominasi kepada masyarakat. Sistem akuntansi, pencatatan, dan sistem informasi juga disesuaikan secara bertahap.
  • 2013-2015: Masa Transisi
    BI mengeluarkan uang baru yang nilainya 1.000 kali uang lama. Pada masa ini, barang akan memiliki dua label harga, yakni “harga dengan uang lama” dan “harga dengan uang baru”.
  • 2016-2018: Masa Penarikan Uang Lama
    BI akan menarik uang lama secara bertahap. Akhir 2018, diharapkan hanya beredar uang baru di Indonesia.
  • 2019-2020: Masa Pemantapan
    Pada periode ini, BI akan mengganti uang baru yang ditulisi “uang baru”, dengan uang baru tanpa tulisan “uang baru”. Dengan demikian, pada 2021, Indonesia memasuki tahap baru setelah rangkaian redenominasi.Sumber: BI

 

XL Sediakan Layanan Pendidikan Axara

MEDAN- Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) semakin maju dan menawarkan berbagai manfaat bagi penggunanya. Penggunaan TIK yang tepat telah diakui mampu meningkatkan produktivitas dan kinerja, tidak terkecuali bagi para pelajar. Kemarin, PT XL Axiata Tbk (XL) meluncurkan layanan inovatif dan kaya manfaat bagi pelajar, yaitu XL Axara.

Vice President Strategic Business & Innovation XL Jeremiah de la Cruz, mengatakan, secara bijak, pihaknya bisa memanfaatkan TIK untuk memajukan kualitas kehidupan sosial masyarakat yang masih tertinggal, antara lain pendidikan. “XL Axara kami hadirkan untuk mendukung proses belajar mengajar generasi muda Indonesia. Kami berharap inovasi layanan dan upaya ini merupakan persembahan yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
XL Axara merupakan suatu layanan pendidikan yang terintegrasi, yang menawarkan layanan yang sesuai dengan pelajaran yang diterima di sekolah seperti Matematika, Fisika, Sains, Kimia, atau Biologi, maupun materi yang sifatnya non-pelajaran seperti kursus Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, ataupun tips motivasi dan English Proverb.

XL Axara didesain untuk bisa dimanfaatkan oleh siswa dan orangtua didik. Layanan ini berbasis kurikulum sekolah. Pelanggan dapat menikmati layanan ini dengan berbagai cara, baik melalui SMS, mengakses USSD Menu Browser, maupun membuka portal WAP XL Axara.

Biaya yang dibebankan kepada pengguna XL Axara didisain khusus sesuai dengan tingkat kemampuan segmen siswa atau pelajar. Dengan biaya Rp550 per SMS (hanya 2 kali SMS diterima per minggu), ditambah dengan free trial selama 1 minggu pertama untuk semua layanan, menawarkan suatu layanan yang sangat terjangkau.

Selain SMS, pelanggan juga dapat menikmati layanan ini dalam bentuk video dengan tarif Rp1/KB. Untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan dalam menikmati layanan XL Axara, XL menyediakan beberapa pilihan cara penggunaan , yaitu diantaranya dengan: ?mengirimkan SMS berisi “AXARA” ke 5100, atau ?mengakses UMB *123*525#, atau membuka portal WAP XL Axara yaitu http://bit.ly/xl-axara kemudian pelanggan dapat memilih materi pelajaran yang dikehendaki dan tingkat/kelas-nya.

Layanan XL Axara didukung oleh beberapa narasumber yang terpercaya seperti Pesona Edu, Global Language, Ai Learning, dan dalam waktu dekat beberapa narasumber lain juga akan turut bergabung untuk mengisi konten pendidikan ini.(ila)

Dua Kubu Warga Saling Serang

Sengketa Eks HGU PTPN 2

BINJAI- Konflik lahan eks Hak Guna Usaha (HGU) PTPN2 Sei Semayang di Kelurahan Tunggurono, Binjai Timur kembali bergejolak. Pasalnya, dua kubu warga setempat saling rebutan lahan dan akhirnya saling serang menggunakan batu, Rabu (7/12) sekitar pukul 10.00 WIB.

Informasi yang dihimpun Sumut Pos di lokasi kejadian menyebutkan, kedua kelompok warga saling serang, ketika satu kelompok warga sedang melakukan penanaman di atas lahan eks HGU PTPN2 Sei Semayang didatangi satu kelompok lainnya.

Saat itulah kelompok warga lain yang diduga sudah ditunggangi pihak ketiga ke lokasi warga yang melakukan penanaman tersebut. Puluhan warga datang dengan berbagai macam senjata tajam seperti, parang, kelewang, cakar, bambu runcing dan sejumlah jenis senjata tajam lainnya.

Anehnya, satu kelompok warga pendatang itu menyuruh warga yang sedang melakukan penanaman segara ke luar dari lahan eks HGU PTPN2 Sei Semayang tersebut. Namun, warga yang melakukan penanaman enggan untuk keluar. Akibatnya kedua kelompok terjadi percekcokan dan berujung bentrokan.

Di lahan itu, kedua kelompok warga itu saling mengejar dengan menggunakan senjata tajam, sedangkan lainnya menyerang dengan menggunakan batu. Konflik itu membuat kemacetan hingga ke Jalan Gajah Mada. Selang beberapa lama kemudian, Polsek Binjai Timur dan Polres Binjai di bantu petugas Arhanud, turun ke lokasi kejadian untuk menghentikan aksi kedua kubu warga tersebut.

Setelah beberapa menit kehadiran petugas, akhirnya situasi menjadi tenang. Apalagi, setelah diamankannya 15 orang warga yang terlibat bentrok serta sejumlah sepeda motor milik warga. Beruntung, dalam aksi itu tidak ada korban jiwa, hanya ada beberapa korban luka lecet dan lebam.

Seorang warga, Sampa (45) mengaku rumahnya rusak akibat peristiwa ini, dan dia sangat tarauma dengan kejadian tersebut. Sebab, tanpa sepengetahuannya dua kelompok warga berlarian ke arah rumahnya dengan membawa senjata tajam.

“Melihat hal itu saya panik dan berusaha menyelamatkan diri serta menantu yang baru melahirkan,” ujar Sampa.
Sementara itu, satu dari belasan warga yang diamankan, Misdiono menerangkan bentrokan itu terjadi karena mereka diserang warga yang juga ingin menguasai lahan eks HGU PTPN2 tersebut. “Memang lahan yang kami kerjai itu tidak ada melibatkan warga setempat. Tetapi, kami membayar warga lain untuk mengerjakan lahan itu,” ujarnya.
Menurut dia, tidak terlibatnya warga dalam pengerjaan lahan eks HGU PTPN 2 itu dikarenakan warga setempat tidak pernah mau diajak bersama-sama memperjuangkan lahannya.

“Masak kami mau diusir ketika menanami di atas lahan eks HGU PTPN2. Ya enak kalilah mereka, sudah tidak mau berjuang begitu lahan ditanami mereka mau menanami juga, parahnya kami mau diusir dari lahan yang telah kami garap. Karena kami ingin bertahan akhirnya terjadilah bentrokan ini,” ucapnya saat ditemui di Mapolres Binjai.
Kapolsek Binjai Timur AKP Ismui ditemui di lokasi kejadian mengatakan, masalah ini memang dipicu pihak lain yang ingin menanami lahan eks HGU PTPN itu.

“Kita akan terus mengantisipasi konflik di daerah yang rawan, dengan cara menjaga dan mengerahkan anggotanya  untuk patroli,” ujar AKP Ismui.

Sebelumnya, puluhan warga yang tergabung dalam kelompok tani Anugrah Tunggurono melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Lurah Mencirim. Kedatangan puluhan warga untuk meminta lurah segara membebaskan warganya yang sudah diamankan di Polres Binjai. Menurut warga penangkapan terhadap satu warga itu sudah menyalahi prosedur. Karena tak menunjukkan surat penangkapan. (dan)

Pemko Latih Nelayan Buat Abon dan Kerupuk Ikan

LABUHAN- Guna meningkatkan keterampilan dan menambah penghasilan keluarga nelayan, Pemko Medan melalui Dinas Pertanian dan Kelautan bekerjasama dengan Balai Pendidikan Pelatihan Perikanan (BPPP) Medan, DPC HNSI Medan, AKUNTAN dan KUB Nelayan Deli Makmur, mengelar pelatihan keterampilan pembuatan Abon dan kerupuk ikan, yang diikuti 45 peserta dari berbagai kelompok usaha bersama (KUB) selama 6 hari yang dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan ( Kasitanla) Kota  Medan Ir H Wahid Msi, Selasa (6/11), di Aula BPPP di Kelurahan Nelayan Indah, Kecamatan Medan Labuhan.

Kadistanla Medan Ir H Wahid mengatakan, dirinya sangat apresiasi kepada pihak panitia pelaksana yang telah berupaya mengelar kegiatan yang bermanfaat bagi kepentingan yang bersentuhan langsung pada masyarakat pesisir khususnya nelayan Kota Medan.

“Tahun depan pelatihan ini nantinya bisa ditingkatkan lagi dengan melibatkan dan kerjasama dengan Disperindag, Dinsos serta lembaga-lembaga lainnya yang peduli dengan masyarakat nelayan,” Ucap Wahid.

Lanjut Wahid, kegiatan ini merupakan salah satu program alih usaha bagi masyarakat nelayan, dimana masyarakat nelayan tergabung dalam kelompok usaha bersama. Untuk tahun ini, sebanyak sepuluh kelompok usaha bersama yang telah memberitahuan kelompoknya ke Dinas Pertanian dan Kelauatan Kota Medan. Nantinya, kelompok usaha bersama ini mendapatkan bantuan langsung dari Pemerintah Pusat dengan anggaran sebesar Rp100 juta per kelompok usaha bersama dengan berbasis bantuan usaha penangkapan ikan.
Sedangkan, pada 2012 nantinya bantuan juga diberikan pada kelompok usaha bersama yang berbasis budidaya dan penggolahan ikan, dimana yang diutamakan bagi kelompok usaha bersama yaitu, usaha yang telah berjalan selama setahun dan tetap eksis.

“Kita berharap dari kegiatan ini nantinya menghasilkan produksi yang mampu bersaing dan bisa dipasarkan serta dipamerkan di setiap kegiatan atau event Pemko Medan. Terpenting, ibu-ibu nelayan punya tekad kuat untuk berusaha memajukan usaha sebab pelatihan ini adalah sebagai motivator,” pesan Wahid.

Sedangkan, Zulham Nasution selaku Ketua Panitia mengemukakan, digelarnya kegiatan selama seminggu bagi 45 peserta ini adalah untuk memberikan pendidikan serta keterampilan dalam menggolah hasil perikanan. Sebagai alternatif menambah penghasilan keluarga nelayan khususnya bagi kalangan wanita nelayan dan kegiatan ini berupaya untuk meningkatkan kwalitas ekonomi masyarakat nelayan. Sementara itu, Ketua DPC HNSI Kota Medan Zulfachri Siagian menilai, kegiatan ini perlu mendapatkan dukungan semua elemen masyarakat nelayan serta pemerintah. Apalagi saat ini masyarakat nelayan sedang menghadapi krisis ekonomi.

“Tak selamanya nelayan bisa melaut, ada kalanya musim berombak serta kapal rusak sehingga sangat diperlukan pekerjaan alternatif. Salah satunya dengan diadaknya kegiatan ini, sehingga kedepannya bagi ibu-ibu nelayan dapat menambah penghasilan keluarga,” ujar Zulfahri. (mag-16)

Cinta Dirgantara di Usia Dini

MEDAN- Sebanyak 162 siswa-siswi taman kanak-kanak dan SD-IT Raudatus dan tiga sekolah dasar di dampingi 31 guru telah mengadakan kunjungan ke Lanud Medan, Rabu (7/12).

Adapun murid-murid dari ke tiga sekolah yang mengadakan kunjungan ke Lanud Medan, murid SD Raudatus Sakinah, murid taman kanak-kanak Raudatus Sakinah, kelurahan Ranges Pulau Medan dan murid TK Yayasan TK Anak Raja, Jalan Setia Budi Tanjung Sari Medan.

Maksud dari tujuan kunjungan tersebut menurut para guru yang menyertai kunjungan tersebut, untuk mengenalkan wahana kedirgantaraan khususnya pesawat pada anak usia dini untuk memperkenalkan cinta dirgantara pada anak.
Acara kunjungan cinta kedirgantaraan ini dipandu Kasi Binpotdirga Kapten Pnb Dedy P Brahmana didampingi Kasubsi PLLU Kapten Lek Agus Suriyad dan didukung sepenuhnya Komandan Lanud Medan Kolonel Pnb A Rasyid Jauhari. (ndi)

Disdiksu Serahkan Beasiswa Rp700 Juta

BATUBARA- Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut, meluncurkan dana pendidikan yang diperuntukkan bagi anak sekolah tidak mampu di Kabupaten Batubara.
Dengan program tersebut, diharapkan tidak boleh ada lagi anak usia sekolah yang tidak mengenyam pendidikan di Kabupaten Batubara karena dalih ketiadaan biaya.

Hal itu dikemukakan Ir Zahir MAP, selaku Staf Ahli Disdiksu pada acara Seminar Sehari yang mengambil tema “Gerakan Sadar Hukum dan Sadar Pendidikan”, yang digelar Forum Peduli Desa bekerjasama dengan Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Batubara (IPMBB), di Aula Kantor Kepala Desa Perupuk, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batubara, Selasa (6/12).

Pemakalah dalam kegiatan tersebut antara lain, Junaidi Arsyad, MA yang memaparkan makalahnya mengenai Fun Teaching atau Kiat mengajar menyenangkan,   Abdul Manaf, SH, MH, dengan Undang-undang Perlindungan Anak dan Ir Zahir, MAP tentang Peran Pendidikan antara harapan dan kenyataan.

Pada kesempatan tersebut, Junaidi menuturkan, untuk menjadi guru dan tenaga pendidik yang baik dan disenangi, maka diharapkan guru atau tenaga pendidik tersebut harus merubah cara pembelajaran konvensional menjadi modern dan religius dan menyenangkan sesuai dengan tingkatannya.

Sementara itu, Abdul Manaf SH, MH pada kesempatan tersebut menyatakan, guru harus memberi contoh teladan bagi siswa-siswinya, sehingga siswa dapat termotivasi dan percaya kepada guru yang mendidiknya.
“Mendidik tidak boleh lagi menggunakan kekerasan dan intimidasi, karena kekerasan dalam pendidikan dilarang sesuai dengan pasal 87 undang-undang perlindungan anak,” ungkap Abdul Manaf.

Ir Zahir pada kesempatan itu mengungkapkan, agar sistem pembelajaran di Batubara kedepan dapat menjadi lebih baik lagi sesuai dengan perkembangan dan kemajuan tekhnologi.

“Seharusnya tidak boleh lagi ada satupun  anak Batubara yang tidak mendapat pendidkan akibat kemiskinan dan ketidakmampuan orang tua dalam membiayai anak sekolahnya karena Pemerintah telah menyiapkan dana BOS dan BOM yang diberikan kepada siswa-siswi,” ungkap pria yang juga mantan anggota DPRD Kabupaten Batubara dari Fraksi PDIP tersebut.

Tambahnya, bahwa tahun 2011 Disdiksu telah menyalurkan beasiswa bagi siswa miskin untuk SD di Kabupaten Batubara sebesar Rp700 juta, dengan Rp360 ribu per siswa dan penyaluran dana tersebut telah diserahkan secara langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujonugroho, ST di AulaAmir Hamzah Disdiksu beberapa waktu di Medan.(ari)

Watoni Gelar Pelatihan Life Skill Pelajar se-Sumut

MEDAN- Menciptakan kreativitas di kalangan pemuda dan remaja untuk mampu bersaing di era globalisasi ini, Wadah Terampil, Olahraga dan Seni (Watoni) menggelar pelatihan life skill yang diikuti pelajar se-Sumatera Utara.
Ketua Watoni Bukhari A Rahman didampingi Sekretaris Beni Fifriansyah Rambe, kepada wartawan, Rabu (7/12), mengatakan, kegiatan tersebut mendapat respon positif dari kalangan pelajar karena sangat bermanfaat bagi pribadi serta dapat disosialisasikan ke masyarakat.

Dia menyebutkan, kegiatan yang dilaksanakan 18-20 Nopember 2011 kemarin, bukan sekadar life skill, namun juga digelar perlombaan di antaranya futsal untuk kalangan pelajar di lapangan futsal Jalan Garu III, Kecamatan Medan Amplas. “Sedangkan pelatihan life skill kita adakan di panti Asuhan Al Washliyah, Pulo Brayan,” jelasnya.

Dia melanjutkan, pelatihan life skill berthemakan “Ajang Kreatifitas Pemuda dan Remaja” yang diajarkan kepada pelajar berupa  sablon, cetak pin dan membuat stempel. Sementara untuk perlombaan selain futsal, katanya, juga diadakan perlombaan nasyid, mewarnai dan Da’i.

“Kegiatan pelatihan life skill senantiasa membuka peluang bisnis bagi pemuda dan remaja. Disamping itu pemuda yakni pelajar juga mampu berkreatifitas memberikan terbaik bagi dirinya, keluarga maupun bangsa dan tidak mudah putus asa serta menjauhkan sifat mandiri yang tidak lain bisa membawanya kepada kesuksesan,” ujar Bukhari.

Sementara disinggung bagaimana sambutan para peserta, Bukhari mengatakan, sambutan peserta yakni pelajar sangat antusias dan mereka berharap kegiatan pelatihan life skill tidak berhenti saat ini, namun terus berlangsung pada tahun depan agar pelajar mampu menjadi sosok mandiri, terampil dan kreatif di tengah-tengah masyarakat.
“Dalam kegiatan ini juga memiliki tujuan mempererat tali silaturrahmi antar pelajar se-Sumatera Utara supaya keakraban dan pertemanan terus tererat,” katanya. (ila)

Pertamina Kurangi Jatah, Solar Habis di Tebing Tinggi

TEBING TINGGI- Sebanyak delapan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)  di Kota Tebing Tinggi kehabisan stok Bahan Bakar Minyak (BMM) jenis solar. Kekosongan itu diakibatkan PT Pertamina mengurangi jatah solar untuk setiap SPBU yang ada di Kota Tebing Tinggi.

Seperti diakui seorang pekerja di SPBU No. 14206162 di Jalan KL Yosudarso Kota Tebing Tinggi, Ucok Nasution mengatakan PT Pertamina Medan mengurangi jatah solar untuk setiap SPBU yang ada di Tebing Tinggi . “Sebulan yang lalu, kami hanya dipasok 126 ribu liter (7 tangki). Manalah cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen,” jelas Ucok kepada Sumut Pos, Rabu (7/12).

Dia menyampaikan, pihaknya tidak mengetahui alasan dikurangi jatahnya oleh PT Pertamina Medan, padahal sebelumnya mendapat jatah solar sebanyak 15 tangki ukuran 18.000 liter perbulan, sekarang menjadi 7 tangki sebulan. “Apakah ini diakibatkan akan adanya kenaikan harga BBM pada 2012 mendatang, jadi kemungkinan mereka menghemat cara membatasi pasokan solar ke daerah,” ucapnya.

Di SPBU No 14206183 lainnya di Jalan Sisingamangaraja Tebing Tinggi, melalui seorang pokerjanya, Sinok mengaku solar sudah habis sejak kemarin malam, hal itu disebabkan pihak PT Pertamina telah membatasi jumlah pemesanan, sama halnya premium juga dibatasi.

“ Masyarakat pengguna jalan raya khusunya bahan bakar solar banyak kecewa, pasalnya setiap memasuki Kota Tebing tinggi solar susah sekali didapatkan, bahkan di SPBU kami sudah tiga hari tidak ada bahan bakar solar,” ujar Sinok.
Seorang supir truk jurusan Medan -Jakarta, Sutrisno (45) mengaku khwatir dalam perjalanan menuju ke Jakarta, hal ini disebakan kelangkaan solar di pasaran, sementara membeli dipengecer harga solar bisa mencapai Rp6.000 perliternya. (mag-3)

Ada Bekas Kekerasan di Kemaluan Korban

Penemuan Dua Jenazah Wanita

SIANTAR –  Pasca ditemukannya dua jenazah wanita, Nurhayati br Silitonga (35) dan Lina br Saragih (18) tewas di dalam parit di Dusun VIII, Kampung Panda Mayu VIII, Talawi Batubara. Tim forensik RSUD Djasamen Saragih menemukan ada tanda kekerasan di kemaluan korban Lina Saragih.

“Kami menemukan ada tanda kekerasan di kemaluan korban Lina Saragih, dan kami kirim sampel paru ke Laboratorium Forensik Poldasu untuk memastikan apakah korban tewas di dalam air atau sesudah tewas baru di buang ke dalam air,” kata dr Reinhard JD Hutahaean S PF, ketika dikonfirmasi METRO (Grup Sumut Pos) di ruang kerjanya, Rabu (7/12).

Untuk itu, paparnya pihaknya masih menunggu menunggu hasil pemeriksaan paru-paru dari laboratorium untuk membenarkan apakah korban tewas di dalam air atau atau tidak.

Saat akan dikebumikan kedua jasad korban di Kampung  Panda Mayu VIII, keluarga meminta kepolisian segera mengusut kasus ini. Karena keluarga curiga atas  kematiannya, apalagi saat dilihat jasad korban banyak ditemukan luka, yang diduga ada bekas penganiayaan.

Sekedar mengingatkan, sebelum ditemukannya Nurhayati br Silitonga dan Lina Br Saragi  tewas oleh warga, sebelumnya Nurhayati br Silitonga dan Lina Br Saragih serta Novianti br Simanjuntak (18) pergi ke kebun, Senin (5/12).

Diakui Novianti kepada sejumlah warga, dianya dua temannya itu dikejar centeng kebun karena kedapatan memungut brondolan buah sawit. “Saya lari dan nggak tertangkap centeng,” ucapnya. (cr1/smg)

Pemerintah Canangkan Tambah Proporsi SMK

MEDAN- Pemerintah mencanangkan proporsi sekolah menengah kejuruan (SMK) di tahun 2015 lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya, yakni 60 berbanding 40. Dimana pada tahun sebelumnya, perbandingan porsi sekolah menengah umum lebih mendominasi yakni 65 persen lebih besar dibanding sekolah kejuruan yang hanya 35 persen.
Adanya peningkatan daya tampung sekolah menengah kejuruan (SMK) itu dibarengi dengan peningkatan mutu dan  sarana/prasarana sesuai dengan arah kebijakan dan pengembangan pendidikan kejuruan. “2015, jumlah sekolah kejuruan (SMK) sudah akan lebih banyak proporsinya dibanding sekolah menengah umum. Ini menunjukkan sebuah pengembangan sumberdaya yang lebih berorientasi pada  dunia kerja yang dijadikan sebagai prioritas utama,” ungkap Sekretaris Disdiksu Bahauddin Manik, ketika membuka acara Lomba Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (LKS SMK) tingkat provinsi tahun 2011 di Hotel  Madani, Selasa (16/12).

Kendati demikian, sebut Bahauddin, Disdiksu selama ini penyelenggaraan pendidikan SMK masih kurang  memperhatikan sistem pembelajaran yang relevan dengan pengetahuan dan kecakapan hidup keseharian (life skill) mencakup kompetensi kognitif, afektif dan psikomotorik.

“Reorientasi pendidikan SMK perlu dilakukan dengan penyempurnaan model  pembelajaran serta perangkat yang mendukungnya untuk menghasilkan inovasi pembelajaran. Mengingat pendidikan kejuruan dirancang untuk mengembangkan keterampilan,  kecakapan, pemahaman, sikap, kebiasaan kerja dan nilai-nilai yang diperlukan untuk bekerja  atau mengembangkan menjadi lebih produktif,” ucapnya.

Selain membekali siswa dengan keterampilan sesuai dengan tuntutan lapangan kerja, bilang Bahauddin, siswa juga perlu diberikan pembinaan pengetahuan dan keterampilan serta dilatih secara terus  menerus.

Sehingga lanjutnya, lomba kompetensi siswa SMK ini merupakan salah satu langkah dalam  pembinaan dan pengembangan link and match, sekaligus sebagai wahana untuk melakukan promosi  kepada dunia usaha dan industri.
“Untuk itu kepada para peserta lomba saya minta berkompetisi dengan semangat  sportifitas tinggi sehingga dapat membuktikan diri memiliki bakat dan prestasi yang paling  baik,” terangnya.

Ketua Panita Pelaksana Kabid Dikmenti Latifah Hanum, dalam laporannya menyebutkan, LKS tingkat provinsi Sumut tahun 2011 ini diikuti 257 peserta utusan 25  kabupaten/kota se-Sumut.  Masing-masing peserta lomba didampingi guru pembimbing dibawah  koordinasi ketua kontingen kabupaten/kota.(uma)