28 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 14337

Menangis Lihat Kucing Terpejit

Femke Den Haas, Sepuluh Tahun di Indonesia demi Binatang

Tidak banyak orang, apalagi perempuan, yang rela meninggalkan negaranya hanya untuk merawat binatang. Namun, itu tak berlaku bagi Femke Den Haas. Selama sepuluh tahun, warga negara Belanda tersebut menghabiskan waktu di Indonesia untuk pekerjaan yang oleh sebagian orang dianggap tak penting itu.

DHIMAS GINANJAR, Jakarta

USIA kandungan tujuh bulan membuat perut Femke buncit. Namun, itu tidak membuat dia kehilangan kelincahan. Saat Jawa Pos menemuinya di kantornya, Jalan Kemang Timur, Jakarta Selatan, dia cukup energik untuk mengerjakan berbagai tugas. Termasuk, naik turun tangga dari kantornya di lantai 2.

Perempuan 34 tahun tersebut mengaku baru saja selesai mengurus pemindahan monyet. Sehari sebelumnya, dia malah berada di Kepulauan Seribu untuk melakukan vaksinasi dan sterilisasi kucing liar.

Dia memelopori hal itu lantaran populasi kucing di Kepulauan Seribu sudah terlalu banyak. “Kepulauan Seribu juga menjadi lokasi untuk menyelamatkan populasi elang bondol dan elang laut,” ujarnya.

Dia juga memberikan pelatihan daur ulang sampah kepada warga setempat. Itulah alasan dia sering bolak-balik Jakarta-Kepulauan Seribu meski perutnya terus membesar.

Kecintaan terhadap binatang dan alam membuat dia tetap bersemangat setiap saat. Bukan hanya itu, Kamis lalu (17/11) dia juga melawat ke Surabaya. Femke mengunjungi Kebun Binatang Surabaya (KBS). Tujuannya, melihat lebih dekat perkembangan satwa di kebun binatang yang pengurusnya tak henti-henti terlibat konflik tersebut. Termasuk, meng-update informasi mengenai pengelolaan KBS yang masih karut-marut.

Orang-orang di sekitarnya kerap khawatir dengan kondisinya. Bukan cuma masalah hamil dan kegigihannya dalam bekerja, melainkan kesehatan bayi di kandungan itu yang lebih mengkhawatirkan.

Femke mengatakan, banyak yang mengkhawatirkan bayinya bakal tertular penyakit jika dirinya terus bersentuhan dengan hewan. Misalnya, toxoplasma. Penyakit yang biasanya dibawa kucing atau anjing tersebut bisa mengakibatkan bayi cacat.

“Tidak masalah. Sebab, saya selalu cuci tangan. Toxo itu dari feses, saya tidak pegang itu,” imbuh dia.
Dokter hewan (veterinary nurse) lulusan Leiden University, Belanda, tersebut juga menyatakan tidak menggunakan berbagai vaksin untuk kehamilannya. Perempuan bersuami orang Indonesia itu tidak ingin ada jarak antara dirinya dan binatang. Apalagi, di rumahnya juga ada 19 binatang.

Yakni, seekor anjing berusia 16 tahun yang dia bawa dari Belanda, enam anjing biasa, dan 12 kucing hasil penyelamatan. Femke lantas menceritakan alasannya sangat tertarik dengan binatang.

Semuanya berawal saat dia masih berusia sekitar enam tahun. Ketika itu dia dan keluarga yang sedang berada di salah satu pantai di Spanyol mendapati seekor kucing terluka. Hewan mamalia tersebut terjepit kayu dan sekarat.

Femke kecil langsung menangis begitu melihat hewan yang mulai tidak berdaya itu mengerang. Dia lantas meminta orangtuanya segera menyelamatkan kucing tersebut. Namun sia-sia, orangtua Femke menolak dengan alasan bahwa kucing itu hendak mati.

Sejak itu, dia terus kepikiran, betapa malang kucing tersebut karena telat diselamatkan dan mati. Femke lantas tumbuh menjadi sosok yang sangat cinta binatang. Dia tidak ingin lagi ada binatang yang tersakiti dan tidak dihargai. “Usia delapan tahun, saya sudah tidak makan daging,” ungkapnya, lantas tersenyum.

Prinsipnya, manusia bisa hidup berdampingan dengan binatang tanpa saling menyakiti. Manusia hidup, binatang juga hidup. Dengan keyakinan itu, alam akan menjadi lebih baik. Pandangan itu pula yang membuat dia mulai bekerja sosial untuk binatang di Belanda. Tugasnya adalah menyelamatkan binatang yang tertabrak kendaraan.

Sekitar 1996, ayahnya yang bekerja di Kedutaan Besar Belanda untuk Indonesia mengajaknya ikut serta ke wilayah tugasnya. Dia mempelajari berbagai hal tentang kekayaan fauna di bumi pertiwi ini. Salah satu yang menurut dia paling menarik adalah primata, terutama orangutan. “Karena itu, saya pengin banget jadi sukarelawan orangutan di Kalimantan,” tuturnya.

Begitu sampai di Indonesia, dia tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengirim aplikasi ke Kalimantan Wanariset Orangutan demi proyek rehabilitasi. Femke beruntung karena aplikasinya diterima. Namun, dia tidak lantas bertolak ke Kalimantan karena masih harus bersitegang dengan ayahnya.

“Femke, kenapa harus menghentikan sekolah juga” ucapnya, menirukan perkataan ayahnya yang tidak setuju kala itu.
Femke tetap pada pendiriannya. Bagi dia, menghentikan semua kegiatan, termasuk pendidikan di sekolah, sebanding dengan hasil yang bakal didapatnya. Setelah mendapat izin, dia mengikuti program penyelamatan orangutan. Selama empat bulan, dia tinggal di hutan dan melepaskan sekelompok hewan primata tersebut.

Setelah itu, dia kembali ke Belanda, mengambil studi paramedis hewan empat tahun di Leiden University. Setelah itu, dia melanjutkan pendidikan dengan mengambil kursus untuk satwa liar di Utrecht dan bekerja di sana. Kali ini dia bekerja menangani satwa selundupan yang masuk ke negara Ratu Beatrix tersebut.

Nah, pekerjaan itulah yang membuat dia ingin kembali ke Indonesia. Sebab, banyak penyelundupan yang melibatkan hewan dari Indonesia, seperti primata jenis kukang dan monyet. Keinginan tersebut terwujud setelah dia menyelesaikan tugas bekerja di Afrika untuk konservasi simpanse dan Animal Shelter di Yunani pada 2002.
Pada Agustus 2002 kakinya kembali menginjak bumi Indonesia. Itu terjadi atas undangan Pusat Primata Schmutzer (PPS) Kebun Binatang Ragunan. Kebetulan, dia mengenal pendiri PPS Pauline Antoinette Schmutzer-versteegh sebelum sosok itu meninggal pada 1998. “Diundang untuk membentuk standardisasi pusat primata,” ungkapnya.

Pikir dia saat itu, hanya satu tahun berada di Indonesia. Tetapi ternyata, ada yang tertarik untuk menggunakan jasanya. Yakni, Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Tegal Alur, Cengkareng, Tangerang. Tugasnya khusus mengurus hewan-hewan sitaan dari perdagangan gelap.

Pekerjaan tersebut sangat berat. Digambarkan Femke, dirinya benar-benar mengorbankan seluruh waktu untuk mengurus binatang. Yang paling membuat Femke mengelus dada adalah sempitnya lahan PPS Tegal Alur. Terlalu sempit untuk menampung ribuan satwa. “Dari situ, muncul konservasi di Kepulauan Seribu,” jelasnya.
Femke semakin “betah” di Indonesia setelah 3,5 tahun di PPS Tegal Alur dan mendirikan Jakarta Animal Aid Networks (JAAN) pada 2008. Bagi dia, ibu kota memiliki masalah binatang paling banyak. Beberapa isu yang diangkat ketika JAAN berdiri adalah kuda untuk andong.

Femke bukan tidak setuju dengan alat transportasi itu. Tetapi, dia melihat, banyak pemilik andong yang kurang paham merawat kuda. Misalnya, kuku kuda dibiarkan panjang hingga luka yang dirawat, tetapi dengan pengobatan secara kejam. “Ada yang mengobati luka dengan membakarnya pakai serbuk hitam baterai,” kenangnya, lantas mengembuskan napas panjang.

Tidak mudah memang membuat para pemilik andong mengerti. Tetapi, akhirnya pemilik andong mau menerima JAAN. Apalagi, saat dia menggratiskan berbagai biaya perawatan dengan syarat pengobatan secara kejam dihentikan.
Organisasi itu kembali mencuri perhatian saat memprotes pergelaran topeng monyet. Dia menuturkan, selama 2,5 tahun, kebanyakan waktunya digunakan untuk kampanye antitopeng monyet.

Femke akhirnya benar-benar tertarik dan memilih tinggal di Indonesia, apalagi setelah menikah dan hamil. Keinginannya kembali ke Belanda sudah tidak lagi menggebu. Dia ingin melanjutkan apa yang sudah dibangun selama ini. “Kadang saya ingin pulang, tapi untuk kunjungan,” ucap dia.

Apalagi, JAAN sekarang sudah memiliki 50 sukarelawan aktif dan 1.500 member di Jakarta. Banyak juga anak sekolah yang bergabung dengan dirinya untuk ikut menyayangi binatang. “Sering telepon masuk hanya untuk kasih tahu bahwa ada binatang yang tertabrak atau tetangga yang memperlakukan binatang dengan kejam,” urainya.

Perjuangan Femke memotong rantai perdagangan hewan juga belum tuntas meski dirinya mengatakan tahu banyak tentang jalur itu. Namun, yang banyak ditelan hanya pil kekecewaan karena aparat tidak banyak bergerak dengan alasan kekurangan dana. “Di jalanan, banyak binatang dilindungi yang masih dijual bebas,” terangnya. (*)

Atas Nama Kerukunan dan Kesejahteraan Masyarakat

Oegroseno Terima Hasil Mubes Pujakesuma

JAKARTA: Ketua Pengurus Wilayah Pujakesuma Sumut, Joko Susilo, menyerahkan hasil musyawarah besar (mubes) kepada Ketua Umum Pujakesuma Pusat, Komjen Pol Oegroseno di Jakarta, Rabu (30/11). Dalam pertemuan itu, Joko Susilo didampingi Ketua Pengurus Pujakesuma Wilayah Jabodetabek Ir Adhie Widiharto serta Sekjen Pujakesuma Choking Susilo Sakeh.

Dalam pertemuan itu, Ketua Pujakesuma Wilayah Jabodetabek. Ir Adhie Widhiharto kepada wartawan koran ini mengatakan, Oegroseno mengharapkan agar peguyuban Pujakesuma bisa lebih ditingkatkan lagi dan bisa menghindari hal-hal yang memecah belah.

“Dalam anggaran dasar rumah tangga kita  segala etnis boleh bergabung. Kontribusinya untuk kerukunan warga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Menurutnya, Pujakesuma ke depan lebih berkonsentrasi kepada ekonomi kerakyatan dengan membentuk koperasi dan pengembangan kebudayaan.

Menurut Adhie, dalam silaturahmi itu juga Oegroseno menyatakan bahwa Pujakesuma tidak mau ikut campur ke jalur politik. Meskipun demikian, anggota Pujakesuma dipersilakan memilih masuk ke berbagai partai.

“Intinya kita tak mendukung sana-sini,” kata Adhie menirukan ucapan Oegroseno.

Menurut Adhie dalam pertemuan itu juga dibahas tentang 8 provinsi di Sumatera yang sudah memiliki pengurus. Selain itu, Banten, Jabodetabek, serta Surabaya yang sudah meminta untuk bergabung dan segera membentuk kepengurusan.

Dalam arahannya, Oegroseno juga berterima kasih atas amanah yang diberikan warga Pujakesuma kepadanya. Oegroseno yang juga mantan Kapolda Sumut ini mengakui, selama bertugas di Sumatera Utara dirinya banyak bergaul dengan warga Pujakesuma dan mengenal lebih dekat Paguyuban Keluarga Besar Pujakesuma sebagai organisasi masyarakat Jawa tertua dan terbesar di Sumatera.

“Banyak nilai-nilai luhur di Pujakesuma yang harus dipertahankan, untuk menjadi benteng moral harkat dan martabat bangsa,” kata Oegroseno.

Pati Polri yang dikenal dengan slogan ‘Jangan Ada Lagi Darah dan Air Mata di Kantor Polisi’ itu mencontohkan seperti nilai guyub maupun semangat rukun, reket, regeng dan rumekso yang menjadi roh-nya Pujakesuma. “Saya kagumi warga Pujakesuma, karena dengan mengaplikasikan nilai dan semangat tersebut mereka mampu luwes dalam pergaulan lintas etnis dimanapun berada,” ujarnya.

Dalam pertemuan itu Ketua Panitia Mubes/Musywil, Joko Susilo menyerahkan hasil mubes dan dalam waktu dekat akan ada pertemuan dengan pengurus Pujakesuma di Kota Medan. (fal)

TNI Borong Peralatan Tempur

MEDAN-Indonesia memborong peralatan perang untuk menggantikan peralatan tempur TNI yang sudah tua, khususnya di Angkatan Darat.

“Pembelian peralatan tempur dari beberapa negara di Eropa sudah mendapatkan persetujuan dari DPR RI. Insyah Allah, tahun 2012 peralatan tempur itu akan tiba di Indonesia,” kata Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI AY Nasution kepada wartawan, di Hotel Emeral Garden usai menghadari Munas ke VIII Pemuda Panca Marga, Rabu (30/11).

Pembelian alat utama sistem senjata (alutsista), sambungnya, dikhususkan untuk Angkatan Darat untuk menggantikan peralatan tempur yang sudah tua. (rud)

Truk Tangki Berisi Minyak Sawit Dibajak, 2 Oknum Aparat Terlibat

Supir Diikat, Dilakban dan Ditikam

BELAWAN-Aksi pembajakan truk tangki kembali terjadi. Kali ini, truk tangki BK 8152 BT yang membawa minyak mentah kelapa sawit sebanyak 26 ton berasal dari Pelabuhan Belawan tujuan Tanjung Balai dibajak kawanan perampok di pintu tol Tanjung Mulia, Medan Deli, Selasa (29/11) sekitar pukul 20.00 WIB.

Pembajakan yang dilakukan sekitar 5 orang di antaranya 2 oknum aparat dengan menggunakan mobil Avanza Hitam bernomor plat polisi BK 1198 BO (plat palsu). Kawanan pembajak menyekap supir tangki, T Manurung (40), kedua tangan dan kaki diikat, mata dilakban dan dada kiri ditikam, kemudian menjarah muatan yang berada di dalam mobil tangki dan ditimbun ke gudang illegal di Pintu Tol Hanif, Desa Pematang Johar, Kec. Labuhan Deli.

Keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan, aksi pembajakan itu berlangsung ketika T Manurung membawa truk tangki dari Pelabuhan Belawan mau menuju ke Tanjung Balai. Dengan menggunakan jalan tol, T Manurung singgah ke kantor kawasan Tanjung Mulia, Medan Deli untuk mengambil uang operasional.

Setelah biaya operasional diambil, T Manurung kembali membawa truk tangki menuju ke pintu tol Tanjung Mulia, Medan Deli. Nah, sekitar 200 meter sebelum pintu tol, satu unit mobil Avanza Hitam memepetnya hingga berhenti mendadak.

Dari dalam mobil itu keluar sekitar 4 orang yang di antaranya 2 aparat yang bertugas di Belawan, dengan dilengkapi senjata tajam, supir tangki tersebut diperintahkan turun. Merasa ketakutan, T Manurung pun turun dari mobil langsung digelandang untuk naik ke dalam mobil Avanza. Kemudian, tangki dibawa pelaku menuju ke arah tol Tanjung Mulia, Medan Deli.

Sementara itu, T Manurung yang berada di dalam mobil Avanza langsung diborgol tangannya, kaki diikat, mata dilakban, karena melakukan perlawanan maka dada kiri supir tangki tersebut mengalami luka tikaman. Kemudian, truk tangki yang dibawa langsung dimasukkan kedalam gudang ilegal Pintu Tol Hanif, Labuhan Deli para pelaku menguras seperempat isi yang ada di dalam tangki.

Selanjutnya, mobil tangki tersebut diparkirkan sekitar 100 meter bersama supir tangki yang telah diikat dan mengalami luka tikaman diletakkan di dalam mobil tangki tersebut. Selanjutnya, salah satu dari pelaku menjaga truk tangki tersebut.

Pihak perusahaan pengangkutan yang menerima informasi kejadian itu langsung melaporkan peristiwa itu ke Polres Pelabuhan Belawan dan Polisi Militer TNI AL (POMAL).

Setelah dilakukan monitor, pihak perusahaan bersama POMAL dan Polres Pelabuhan Belawan berhasil mengamankan 2 oknum aparat berinisial T dan S serta seorang warga sipil bernama Handoko. Sementara Truk tangki dan supir yang berada di dalam truk dengan kondisi luka tikaman langsung dibawa ke rumah sakit terdekat.

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Hamam yang dikonfirmasi membenarkan pihaknya telah mengamankan Handoko. “Ya sudah kita amankan dan masih dalam pemeriksaan dan kita juga masih mengembangkan lagi dengan pelaku lainnya,” katanya singkat.

Sementara, Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Mayor Mar H Sinuhaji yang dikonfirmasi melalui telepon mengaku ada 2 oknum aparat yang diperiksa dan diamankan di POMAL. (ril/smg)

Fokus Kuliner Nasional

William Wongso

Sebagai negara yang kaya akan suku bangsa dan budaya, varian masakan Indonesia pun sangat beragam. Menurut pakar kuliner ternama William Wongso, masakan dan bahan masakan Indonesia memiliki peluang besar untuk bersaing di dunia kuliner internasional. Namun, pria 64 tahun itu sangat menyesalkan kurangnya kesadaran dari masyarakat dan pemerintah Indonesia terhadap keragaman dan keunikan masakan daerah.

“Seharusnya masakan daerah Indonesia itu bisa masuk globalisasi forum. Sayang, kurang ada perhatian dari masyarakat dan pemerintah. Padahal, masakan kita ini sangat kaya dan beragam,” jelas William di Jakarta pekan lalu.
Karena itu, ahli kuliner seni masakan Eropa dan Asia tersebut berupaya berfokus pada banyak kuliner nasional Nusantara saat ini. (ken/c10/agm/jpnn)

Sanksi Pemutusan hingga Bayar Denda

Harus diakui, salah satu penyebab listrik padam mendadak akibat loses energi listrik yang di antaranya disebabkan  pencurian arus listrik. Untuk menertibkan pencurian arus listrik yang marak terjadi, langkah tepat diambil PT PLN (Persero)  dengan membentuk Tim Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL).

Nah, P2TL sendiri disyahkan melalui Peraturan Menteri ESDM RI No 07 tahun 2010 tanggal 30 Juni 2010. Lalu, melalui Keputusan Direksi No 234.K/DIR/2008 tanggal 23 Juli 2008 tentang P2TL yang disyahkan oleh Keputusan Direktur Jendral Listrik dan Pemanfaatan Energi Nomor : 318-12/20/600.I/2008 tanggal 11 Agustus 2008.

Sedangkan mengenai sanksi bagi pelanggan dan non pelanggan yang melakukan penyimpangan dan kelainan dalam penggunaan pemakaian tenaga listrik, adalah sebagai berikut:

Sanksi bagi pelanggan yang melakukan pelanggaran atau didapati kelainanan

  1. Pemutusan Sementara
    Pemutusan sementara adalah penghentian untuk sementara penyaluran tenaga listrik ke instalasi pelanggan.
  2. Pembongkaran Rampung
    Pembongkaran rampung adalah penghentian untuk seterusnya penyaluran Tenaga listrik ke instalasi pelanggan dengan mengambil seluruh Instalasi PLN yang dipergunakan untuk penyaluran tenaga listrik ke instalasi pelanggan.
  3. Pembayaran Tagihan Susulan.
    Tagihan Susulan (TS) adalah tagihan yang dikenakan kepada pelanggan sebagai akibat adanya Pelanggaran atau Kelainan Pemakai Tenaga Listrik yang dipasok dari PLN.
  4. Pembayaran Biaya P2TL dan lainnya Pembayaran Biaya P2TL. meliputi bea materai, biaya penyegelan kembali, biaya penggantian material dan pemasangan atas SL dan atau APP dan atau perlengkapan APP yang harus diganti beserta kewajiban lainnya seperti tunggakan listrik dan biaya mutasi pelanggan.

Berikut penjelasan sanksi bagi non pelanggan yang memakai tenaga listrik tanpa berdasararkan alas hak yang sah, yaitu :

  1. Pemutusan Rampung
    Pemutusan Rampung adalah penghentian untuk seterusnya penyaluran tenaga listrik ke instalasi Bukan Pelanggan dengan memutus saluran seluruh peralatan untuk penyaluran tenaga listrik ke instalasi Bukan Pelanggan.
  2. Pembayaran Ganti Rugi Pemakaian Tenaga Listrik.
    Ganti Rugi adalah biaya yang harus dibayar oleh Bukan Pelanggan baik orang atau Badan Usaha atau Badan/lembaga lain yang menghuni atau bertanggung jawab atas persil/bangunan tersebut atas pemakaian tenaga listrik secara ilegal.
    Apabila bukan pelanggan tersebut tidak membayar ganti rugi atas pemakaian aliran listrik ilegal tersebut maka penyelesaiannya akan diserahkan kepada pihak yang berwajib.
  3. Pembayaran Biaya P2TL dan lainnya.
    Selanjutnya, kami mengharapkan kerjasama kepada Anda apabila Anda telah melihat suatu penggunaan aliran tenaga listrik yang tidak benar maka sampaikan informasi tersebut kepada PLN Area Pelayanan terdekat secara detail dan jelas, kerahasiaan identitas Anda akan terjaga.  Pada akhirnya, gunakanlah listrik ditempat Anda secara baik dan benar sesuai peruntukannya. (*)

Program Perdana di Sumut

Road Show Jurnalis ‘Goes to School’

Wali Kota Medan Rahudman Harahap menilai pelaksanaan road show jurnalis ‘Goes to School’ yang dilaksanakan Kordinator Wartawan Unit Pemko Medan, dapat menjadi contoh kemitraan bagi daerah lain. Selain itu, road show jurnalis ini sangat positif bagi kalangan siswa dalam pemahamannya mengenai dunia jurnalis.

“Ini saya anggap sangat penting, makanya saya bersama Pak Wakil Wali Kota HT Dzulmi Eldin menyempatkan diri datang kemari. Ini juga menjadi salah satu contoh bagi daerah lain dengan gagasan ide yang cemerlang dari Pemko Medan bersama Kordinator Wartawan Unit Pemko Medan,” kata Wali Kota Medan Rahudman Harahap, di SMA Negeri 3 Medan, saat membuka Road Show Jurnalis “Goes to School” didampingi Wakil Wali Kota Medan HT Dzulmi Eldin dan Mantan Pj Wali Kota Medan Afiffuddin Lubis, Rabu (30/11).

Dalam kesempatan itu, Rahudman juga memberikan arahan pada panitia pelaksana Road Show Jurnalis dan siswa untuk mendengar dengan serius apa yang disampaikan pemateri. Rahudman menilai materi mengenai jurnalistik ini sangat perlu dan jarang diperoleh dimana pun, untuk itu harus benar-benar dimanfaatkan.

“Apresiasi dan dukungan yang setinggi-tingginya saya sampaikan pada rekan-rekan wartawan unit pemko atas ide kreatifnya menggelar acara ini. Sungguh kepedulian yang sangat baik dalam membina generasi muda serta mengarahkan mereka kepada kegiatan yang positif dan tentunya juga mendukung akademik di sekolah,” jelasnya.
Wali Kota juga berpesan seorang jurnalis adalah sebuah pekerjaan yang mulia. Seorang jurnalis juga harus selalu tanggap terhadap lingkungannya, kemudian pemikirannya ditambah pengetahuannya seorang jurnalis memberitakan setiap peristiwa yang ditangkap oleh indranya.

Tak lupa, Wali Kota juga mengingatkan bagi siswa di seluruh Kota Medan dalam waktu dekat akan menggelar lomba photografi. “Dalam waktu dekat, kita akan buat lomba photografi bagi siswa-siswi di Medan dengan hadiah-hadiah menarik. Ini salah satu kepedulian kita untuk menggali bakat siswa,” ujarnya.

Dijelaskannya, pelaksanaan Road Show Jurnalis oleh Kordinator Wartawan Unit Pemko Medan ini baru pertama kali digelar di Sumut. Menurutnya, pemahaman siswa tentang jurnalis sangat diperlukan. “Di Sumut, saya rasa ini baru pertama kali. Jurnalis ke sekolah memberikan pemahaman dunia jurnalis. Ini sangat penting untuk diikuti oleh seluruh siswa,” tegasnya.

Kepala Sekolah SMAN 3 Medan Sahlan Daulay mengaku, sangat bangga sekolahnya menjadi salah satu sekolah yang diberikan pemahaman jurnalis oleh Kordinator Wartawan Unit Pemko Medan. Sahlan menilai, SMAN 3 Medan mendapat apresiasi yang besar dengan digelarnya road show jurnalis ini.

“Kami sangat berterima kasih dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada Kordinator Wartawan Unit Pemko Medan yang sudah mendatangi sekolah kami untuk memberikan ilmu jurnalistik pada siswa. Saya selaku Kepala Sekolah, tidak bisa lagi mengungkapkan apresiasi apa yang dapat disampaikan pada pengurus maupun panitia pelaksana acara ini. Saya berharap tidak hanya sekali ini saja, kegiatan serupa dilakukan namun berlanjut dikemudian hari,” tegasnya. (adl)

Cuper Tinggalkan Santander

SANTANDER – Hector Cuper hanya bertahan lima bulan di Liga Primera musim ini. Kemarin, pelatih berkebangsaan Argentina itu mengundurkan diri sebagai pelatih Racing Santander. Alasannya, Cuper merasa bertanggung jawab atas terpuruknya Santander di dasar klasemen hingga jornada ke-13.

Keputusan mundur Cuper diambil setelah pelatih 56 tahun itu menggelar pertemuan selama dua jam dengan pengurus Santander di El Sardinero. Seusai pertemuan, Cuper yang sudah lebih dulu berpamitan kepada para pemain itu memilih bungkam.

“Keputusan ini dianggap sebagai solusi terbaik mengatasi performa buruk klub. Untuk sementara, tim dipimpin para asisten pelatih, Juan Jose Gonzalez, Fede Castanos, dan Pablo Pinillos”. Demikian rilis Santander di situs resmi klub.
Di bawah kendali Cuper, The Highlanders -julukan Santander- hanya sekali meraih kemenangan meski pernah menahan imbang 0-0 Real Madrid di El Sardinero (21/9). Cuper digaet The Highlanders musim panas lalu dan dikontrak untuk semusim.

“Saya menyesal dengan situasi yang kami alami dan meminta maaf kepada fans karena gagal memberikan banyak kemenangan,” kata Cuper setelah kekalahan 1-2 dari Real Mallorca akhir pekan lalu (27/11).

Apa yang dialami Cuper mengingatkan memori empat tahun lalu saat dirinya juga bertahan lima bulan bersama Real Betis. Bedanya, kala itu, Cuper tidak mundur, melainkan dipecat. Kendati karirnya buruk bersama Santander dan Betis, Cuper pernah sukses di Spanyol saat menukangi Real Mallorca (1997-1999) dan Valencia (1999-2001). (dns/jpnn)
Di sisi lain, Cuper tercatat sebagai pelatih kedua yang mengundurkan diri di Liga Primera musim ini. Yang pertama adalah Michael Laudrup yang meninggalkan Mallorca dua bulan lalu (27/9). Posisi Laudrup lantas digantikan Joaquin Caparros. (dns/jpnn)

Ikhwanul Muslimin Raih 40 Persen Suara

KAIRO- Ikhwanul Muslimin meraih 40 persen suara dalam penghitungan kotak suara hasil pemilihan umum pertama usai tumbangnya Presiden Husni Mubarak. Demikian disampaikan sumber terpercaya, Rabu (30/11) waktu setempat setelah panitia pemungutan berhasil mengumpulkan hampir seluruh kotak suara yang ada.

Sumber itu menyebutkan, meski belum dinyatakan 100 persen memenangi perebutan kursi parlemen, organisasi yang didirikan oleh intelektual Hassan al-Bana itu diperkirakan akan menguasai mayoritas kursi parlemen. Namun keputusan tersebut masih menunggu enam pekan lagi.

Pemilu putaran pertama yang berlangsung pada Senin dan Selasa diwarnai kekerasan. Bahkan sejumlah orang tewas akibat bentrok dengan aparat kepolisian di Lapangan Tahrir. Pemungutan suara juga merupakan yang pertama kalinya digelar sejak Presiden Husni Mubarak jatuh pada Februari lalu.

Total kursi yang diperebutkan oleh partai-partai politik sebanyak 498 kursi. Seluruhnya diperebutkan oleh wakil-wakil partai dan calon individu. “Partai Keadilan dan Kebebasan (FJP) unggul di beberapa provinsi dalam pemungutan suara putaran pertama mengalahkan Ikhwanul Muslimin,” ujar seorang sumber di FJP.

Penghitungan hasil akhir pemungutan suara putaran pertama Senin dan Selasa diharapkan akan diketahui hari ini. Pemungutan suara putaran pertama berlangsung di sembilan provinsi, termasuk di Kairo, yakni Alexandria, Port Said, Damietta, Luxor, dan Assiut. (net/jpnn)

Kembali Dekati Rival Abadi

Barcelona vs Rayo Vallecano

BARCELONA – Barcelona bangkit. Setelah menelan kekalahan pertama musim ini dari Getafe (0-1) akhir pekan lalu (26/11), Barca – sebutan Barca – menjadikan Rayo Vallecano sebagai pelampiasan.

Vallecano yang melawat ke Nou Camp kemarin dini hari WIB digasak empat gol tanpa balas. Semua gol diborong trio penyerang mereka. Alexis Sanchez memborong dua gol (29’ dan 41’), sedangkan sisanya dibagi rata David Villa (43’) dan Lionel Messi (50’).

Hasil itu membuat Barca kembali mendekati rival abadinya, Real Madrid, di puncak klasemen. Barca kini hanya tertinggal tiga angka (31-34) sekalipun memainkan satu laga lebih banyak (14-13).  “Kami meraih kemenangan mudah. Kami harus bermain seperti ini di laga kandang,” kata Villa sebagaimana dilansir EFE.

Sekalipun menang relatif mudah, entrenador Barca Josep Guardiola memuji permainan berani pemain Vallecano. “Saya memberi selamat kepada Rayo karena memainkan sepak bola bagus. Tidak mudah mengalahkan mereka. Saya bertaruh mereka akan bertahan di liga ini,” tuturnya kepada Marca.

Sayang, kemenangan Barca ternoda dengan aksi Gerard Pique yang sengaja mencari kartu kuning pada menit ke-84. Pique sengaja membuang-buang waktu selama 36 detik saat akan mengambil bola. Bagi tim yang sudah dalam posisi unggul 4-0, tindakan Pique jelas tidak wajar.

Itu adalah kartu kuning kelima Pique musim ini. Sesuai aturan, dia harus absen dalam laga berikutnya kontra Levante (3/12). Namun, ada dugaan Pique ingin absen saat melawan Levante agar menghadapi Real Madrid di Santiago Bernabeu (10/12) tanpa risiko kartu. Sebab, jika bermain lawan Levante, pemain 24 tahun itu berisiko menerima kartu kuning dan absen di Bernabeu.

Tentu saja, tudingan itu dibantah Guardiola. “Semua orang melihatnya dan itulah yang terjadi. Saya juga tidak akan berkomentar mengenai keputusan wasit. Saya melakukan sikap yang sama ketika kami dihukum penalti saat menghadapi Valencia dan gol yang dianulir karena offside lawan Getafe,” papar Guardiola.
Di sisi lain, otoritas Liga Primera bakal melakukan investigasi atas kartu kuning Pique. Jika terbukti sengaja mencari kartu kuning, Pique bisa dihukum skors dua laga plus denda 600 euro (Rp7 juta). Ancaman skor dan  denda itu sesuai dengan pasal 112 ayat 3 Kode Disiplin RFEF (Federasi Sepak Bola Spanyol). (dns/bas/jpnn)