24 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 14345

Imigran Kabur Belum Terlacak

MEDAN- Kantor Wilayah Imigrasi Kementrian Hukum dan HAM Sumut terus memburu M Zaman dan Amanullah, dua Imigran gelap asal Afghanistan yang melarikan diri saat sedang rekreasi ke Pantai Cermin. Pengejaran itu dengan cara menyebar petugas ke sejumlah titik yang dicurigai.

Kantor imigrasi sedang menyelidik kemungkinan dua imigran gelap itu bersembunyi di tempat penampungan imigran gelap di kawasan Padang Bulan. “Kalau dapat, kami langsung memasukkannya ke karantina serta segera dideportasi ke Negara asalnya,” ucap Kepala Divisi Imigrasi Kemenkumham Kanwil Sumut, Bambang Widodo, Selasa (29/11).
Selama pencarian dan pelacakan, kantor imigran bekerjasama dengan kepolisian serta mengharapkan partisipasi masyarakat. “Masyarakat yang mengetahui informasi tersebut diimbau segera melaporkannya pada kami, ataupun pada aparat kepolisian,” pintanya.

Seperti diketahui, 11 dari 89 orang imigran kabur saat rekreasi di Pantai Cermin, Kamis (17/11) sekira pukul 10.00 WIB. Sembilan dari meeka berhasl ditangkap, sedang dua orang lagi masih dicari. Para keseluruhan imigran itu 57 orang berasal dari Afghanistan, Myanmar 24 orang dan Sri Lanka 8 orang. (rud)

Wali Kota Tebing Sidak Puskesmas

TEBING TINGGI- Wali Kota Tebing Tinggi, Ir Umar Zunaidi Hasibuan didampingi Wakil Wali Kota, Irham Taufik, Kadis Kesehatan Ramses Siregar dan Kabag Humas, Hadi Sucipto sidak di Puskesmas di Kelurahan Pabatu, Kota Tebing Tinggi, Selasa (29/11) pagi. Wali kota ingin mengetahui sejauh mana pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
“Saya minta kepada Kadis Kesehatan untuk membuat perencanaan perbaikan Puskesmas, rumah tinggal dokter dan perawat,” pinta Umar Zunaidi.

Kadis Kesehatan Kota Tebing Tinggi, Ramses Siregar mengatakan akan menindaklanjuti perintah Wali Kota Tebing Tinggi. “ Kita tetap mengupayakan pelayanan kepada warga kurang mampu. Untuk perbaikan puskesmas yang telah rusak, akan segera kita laksanakan,” ujar Ramses. (mag-3)

Optimis Tembus Lima Besar

MEDAN-Olahraga Sumut di bawah kepempimpinan Gus Irawan Pasaribu  diyakini lebih berkembang, dan diharapkan mampu menembus tiga besar atau minimal lima besar pada PON XVIII/2012 di Pekanbaru.

Ketua Umum KONI Pusat Rita Subowo mengatakan hal itu ketika melantik pengurus KONI Sumatera Utara periode 2011-2016 di Hotel Polonia Medan, Selasa (29/11).

Rita Subowo juga memberikan apresiasi kapada para atlet Sumut yang telah memberikan kontribusi besar kepada Indonesia di even SEA Games 2011 lalu dengan menyumbangkan 11 medali emas.

“Sumut memang sudah layak memiliki sport center, karena atlet-atlet dari daerah ini sangat potensial,” ungkap Rita Subowo yang bakal meninggalkan tugasnya sebagai Ketua Umum KONI Pusat setelah habis periode.
Rita menilai, keberhasilan Indonesia menjadi juara umum pada SEA Games 2011 lalu, merupakan berkat dukungan KONI daerah, termasuk KONI Sumatera Utara. Karena itu, pihaknya meminta agar daerah jangan pernah berhenti untuk membina atlet.

“Saya cukup bangga, karena selama ini persatuan antara KONI daerah sangat kuat, sehingga kita bisa menjadi juara umum SEA Games 2011 lalu,” papar Rita yang bakal fokus di Komite Olimpiade Indonesia (KOI) tersebut.
Rita juga menyambut baik keinginan Sumatera Utara untuk menjadi tuan rumah PON 2020 mendatang. Menurutnya, kans Sumut untuk menjadi tuan rumah PON sangat besar, dengan syarat harus membangun sarana olahraga mulai dari sekarang.

“Seringlah gelar even internasional dan KOI siap mambantu Sumut, sehingga peluang menjadi tuan rumah PON sangat besar,” terangnya.

Sementara itu, Plt Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho mengucapkan terima kasih kepada KONI Sumatera Utara, karena telah mampu melahirkan atlet berprestasi di even internasional, khususnya SEA Games 2011 lalu, dengan torehan 10 medali emas. “Kita yakin dengan olahraga akan menaikkan martabat bangsa,” ucapnya.
“Kita akan tetap mendukung atlet-atlet Sumut yang berprestasi di tingkat internasional dengan pemberian apresiasi,” janji Gatot.

Gatot berharap kepada Ketua Umum KONI Sumut Gus Irawan Pasaribu yang usai resmi dilantik dapat mempertahankan prestasi gemilang di SEA Game XXVI/2011. Ke depan atlet Sumut semakin bertambah untuk membela Indonesia di ajang internasional.

Sedangkan, Ketua KONI Dumut H Gus Irawan Pasaribu yang baru dilantik mengucapkan terima kasih kepada masyarakat olahraga provinsi ini  yang telah mempercayakannya kembali memimpin induk olahraga di Sumatera Utara ini. Tidak mudah memang dalam menggembleng atlet untuk mencapai prestasi puncak. Perlu kerja keras dan dukungan dari seluruh pengurus dan insan olahraga.

“SEA Game XXVI/2011 baru saja berlalu. Kegembiraan insan olahraga Sumatera Utara masih terlihat. Atlet dari Sumatera Utara berhasil menyumbangkan sebeleas medali emas. Tentu ini hasil yang sangat memuaskan bagi KONI dan insan olahraga Sumatera Utara. Inilah kontribusi atlet Sumut bagi kontingen tuan rumah Indonesia di SEA Game XXVI/2011,” pungkas Gus Irawan Pasaribu.(jun)

PS Pemprovsu Kalahkan Ikapras

MEDAN-PS Pemprovsu mencatat kemenangan telak 5-1 dalam laga persahabatan melawan Ikatan Keluarga Besar Pulau Raja (Ikapras),Sabtu (26/11).

Meski bertandang dan bertanding  di Lapangan Pulau Raja Kabupaten Asahan, ternyata tidak membuat PS Pemprovsu tampil bertahan.

Tim yang diperkuat Sekdaprovsu Nurdin Lubis SH MM justru tampil menyerang. Bahkan Nurdin yang merupakan putra daerah Pulau Raja, berhasil menyumbangkan dua dari lima gol yang dilesakkan timnya.

Sama seperti Sekdaprovsu Nurdin Lubis, mantan pemain PSMS era 1980-an Zulkifli Yus juga meyumbang dua gol dalam laga ini. Sedangkan satu lainnya diciptakan Jumiran Abdi.

Nurdin Lubis  kepada wartawan di Medan, Senin (28/11) menjelaskan, meski bermaterikan tim old crack, namun PS Pemprovsu pimpinan Drs Ardjoni Munir dan dimanejeri H Bahar Siagian rutin melakoni laga-laga persahabatan. “Tujuannya yang tidak lagi prestasi, tapi silaturahmi,” tambahnya.

“Seperti kehadiran mereka di Pulau Raja ini,dimaksudkan untuk lebih memeriahkan pelantikan Pengurus Ikapras,”  ujarnya lagi.

Dalam lawatan tandingnya ini, PS Pemprovsu, selain diperkuat  Nurdin Lubis, Jumiran Abdi dan Zulkifli Yus, juga bermaterikan H Sakiruddin SE MM, Lukmanul Hakim, Ogeng Sugianto, Supriyono dan penjaga gawang Wiluyo Santoso. (jun)

Flexi NBL Indonesia Permudah Akses untuk Fans

SURABAYA-Penggemar liga basket tertinggi di Indonesia bakal mendapat akses lebih mudah untuk menyaksikan tim favoritnya berlaga. Untuk Flexi National Basketball League (NBL) Indonesia 2011-2012 yang dimulai pada 10 Desember mendatang, puluhan game bakal bisa ditonton via stasiun televisi nasional maupun live streaming.

“Sebanyak sepuluh pertandingan bakal ditayangkan live oleh ANTV, termasuk partai pembukaan dan final. Selain itu, minimal 50 pertandingan bakal kami tayangkan dalam bentuk live streaming eksklusif di situs resmi kami, nblindonesia.com,” jelas Azrul Ananda, direktur PT DBL Indonesia sebagai pengelola liga sekaligus commissioner NBL Indonesia.

Azrul menambahkan, pihaknya mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada ANTV, yang terus memberikan dukungan di musim kedua ini. “Musim lalu, ketika basket mencoba bangkit, ANTV memberikan dukungan dengan menayangkan delapan pertandingan. Musim kedua nanti, jumlah game yang di-live-kan bertambah menjadi sepuluh,” ujarnya.

Pihak ANTV mengaku kelanjutan dukungan ini merupakan buah dari kerja sama yang baik pada musim perdana lalu. “Melihat pertandingan NBL Indonesia musim lalu yang sangat sukses dan menarik perhatian publik serta penggemar basket, maka pada kesempatan kali ini ANTV kembali memanjakan pemirsanya, khususnya para pencinta basket melalui tayangan NBL. Dan kami berharap, tontonan ini dapat memberikan manfaat yang positif bagi masyarakat Indonesia,” ujar H. Azkarmin Zaini, direktur News, Sports & Corporate Communications ANTV.

Dari sepuluh pertandingan yang ditayangkan live di ANTV, yang paling menonjol adalah tip-off musim 2011-2012, antara Garuda Speedy Bandung melawan juara bertahan Satria Muda Britama Jakarta, dari C-Tra Arena Bandung, 10 Desember mendatang. “Bandung punya fans yang sangat fanatis. Pertandingan itu bakal menjadi sebuah even yang luar biasa,” tandas Azrul Ananda.

Mengenai live streaming eksklusif, Azrul memaparkan kalau upaya itu sudah menjadi keinginan PT DBL Indonesia sejak sebelum musim perdana. Karena dengan demikian, penggemar di seluruh dunia bisa menonton tim favoritnya di Flexi NBL Indonesia 2011-2012.

Dalam beberapa even sebelum ini, pihak PT DBL Indonesia telah melakukan beberapa kali uji coba, bekerja sama dengan Mitranet. “Hasilnya positif. Kami pun melakukan investasi khusus untuk menghasilkan tayangan live streaming yang lebih baik. Kami bangga, karena menjadi liga olahraga pertama di Indonesia yang serius mengembangkan live streaming. Terima kasih pula kepada Mitranet untuk mewujudkan langkah bersejarah di arena olahraga Indonesia ini,” pungkasnya.

Pihak Mitranet pun mengaku antusias bisa melanjutkan kerja sama luar biasa ini. “Semoga ke depannya, ada lebih banyak lagi program berbasis teknologi yang bisa dikembangkan untuk memuaskan seluruh pecinta basket tanah air. Melihat perkembangan liga yang semakin profesional, kami berharap NBL Indonesia tidak hanya jadi barometer penyelenggaraan event olahraga di Indonesia, tapi juga di Asia.” ungkap Romi H. Budiharjo, direktur Mitranet.
Jadwal lengkap tayangan langsung ANTV bisa dilihat di lampiran. Jadwal live streaming akan diumumkan lebih lanjut via situs resmi www.nblindonesia.com. (azz/jpnn)

Yamaha Siap Fasilitasi Pembalap PON Sumut

MEDAN-Tim balap Sumatera Utara yang berlaga pada babak Pra PON baru lalu, akhirnya meloloskan pembalap di tiga kelas berbeda pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII mendatang. Jumlah ini merupakan yang terbanyak dibanding provinsi lainnya yang ada di Pulau Sematera.

Untuk kelas 110 Cc pembalap Sumut Dery Irfandi berhak tampil pada PON XVIII setelah menempati peringkat keempat. Sukses yang diraih Dery Irfandi ini juga diikuti rekannya Irfansyah Putra yang berlomba di kelas 125 Cc.
“Pada babak Pra PON lalu, panitia menetapkan satu provinsi hanya diwakili seorang pembalap. Nah, berdasarkan waktu QTT yang dicatatkan pembalap Sumut, Dery Irfandi dan Irfansyah Putra mencatatkan waktu terbaik. Makanya mereka yang kita pilih berlaga pada babak Pra PON,” bilang pelatih Kabid Olahraga IMI Sumut Kisharyanto Pasaribu didampingi pelatih Syabra Buana, Senin (29/11).

Sementara itu satu kelas lainnya yang juga meloloskan pembalap Sumut adalah nomor beregu 110 Cc. “Karena kemarin penampilan Dery dan Irafnsyah sedang top form, maka di kelas ini pun kita percayakan kepada mereka. Bersyukur, hasilnya juga memuaskan,” tambahnya. Menanggapi lolosnya Sumut di tiga kelas tadi, pelatih tim balap Sumut Syabra Buana mengatakan bahwa pihaknya akan terus menggenjot para pembalap di lintasan multi fungsi IMI Sumut Jalan Pancing Medan.

Semoga dengan altihan intensif kita meraih hasil yang memuaskan dan mampu melewati raihan dua medali perunggu yang diraih pada PON XVI di Palembang,” harap Sabra.

Harapan yang sama juga dimiliki Ketua IMI Sumut Ijeck. Bahkan secara tegas Ijeck mewanti-wanti para pembalap Sumut tadi untuk bersijkap disiplin. “Tanpa disiplin mustahil prestasi terbaik dapat diraih bilang Ijeck.
Di tempat terpisah, Promotion and Motorsports Manager PT Alfa Scorpii Yong Tiong Lee menegaskan komitmennya untuk memberikan yang terbaik kepada para pembalap Sumut yang berlaga pada PON XVIII nanti.
“Yamaha dipercaya sebagai sepeda motor yang akan dipergunakan pada PON XVIII nanti. Karenanya, kami akan melakukan yang terbaik bagi para pembalap Sumut,” bilang Yong Ting Lee.
“Kami yakin mereka (pembalap Sumut) mampu menjadi yang terbaik, karena selain dibekali skil yang mumpuni, para pembalap Sumut tadi pun memiliki jam terbang yang cukup tinggi,” bilang Yong Ting Lee. (omi)

Banyak Mahasiswa Asing Terjaring

Disdukcapil Razia KTP di Asrama USU

MEDAN-Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Medan bersama Polresta Medan kembali menggelar razia Kartu Tanda Penduduk (KTP), Selasa (29/11) siang. Razia kali ini dilakukan di asrama mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU), mengingat selama ini banyak mahasiswa asing yang tak memiliki identitas diri.

“Berdasarkan data yang ada, masih banyak mahasiswa asing di Medan yangn tidak memiliki identitas. Makanya, untuk kali ini kita gelar razia di asrama mahasiswa USU,” kata Kadisdukcapil Kota Medan, Darusalam Pohan.

Dikatakannya, seharusnya bagi warga asing yang berdomisili di kota Medan setelah lebih enam bulan, harus memiliki KTP. “Namun, banyak kita temukan selama ini, selain tidak ada KTP, juga ada yang tidak memiliki KTP asal,” terang Darussalam yang tidak bisa merincikan berapa jumlah mahasiswa asing di Medan yang belum memiliki KTP. “Inikan masih kita lakukan razia, makanya datanya belum kita rekap lagi,” jelasnya.

Menurutnnya, mahasiswa asing yang sudah enam bulan berdomisili di Medan, harus mengurus kartu izin tinggal dari Imigrasi, lalu berdasarkan kartu tersebutlah Disdukcapil dapat menerbitkan Kartu Keluarga (KK) juga KTP nya. “Razia ini kita lakukan untuk membina, sebab berdasarkan UU No 23 Tahun 2006 tentang Kependudukan, semua masyarakat yang berdomisili di suatu daerah wajib memiliki KTP,” terangnya.

Ketika disinggung dengan razia KTP yang dilakukan Disdukcapil hanya untuk menakut-nakuti warga dan menjadi ajang pungutan liar (pungli), Darusalam membantahnya. “Justru kita membuat razia KTP ini untuk membina dan bukan untuk menakuti, razia yang kita lakukan juga masih belum memberikan sanksi, kita masih melakukan pembinaan dan sosialisasi,” ujar Darussalam.

Kemudian dengan UU yang telah mengatur sanksi bagi masyarakat yang tidak memiliki KTP sebesar Rp50 ribu, Disdukcapil belum menerapkannya. “Sanksi untuk sekarang ini belum kita terapkan. Dalam razia yang kita lakukan kita masih melakukan sosialisasi dana pembinaan dulu,” terang Darussalam.

Sebelumnya, Darussalam menyebutkan sanksi denda akan diterapkan tahun depan. Sehingga, bagi warga yang tidak memiliki KTP tahun depan akan dikenakan sanksi sebesar Rp50 ribu. “Saat ini dalam razia yang kita gelar memang belum menerapkan sanksi, tapi kita masih melakukan sosialisasi, namun tahun depan bagi masyarakat yang tidak memiliki ktp akan langsung kita kenakan denda,” kata Darussalam.

Sementara, kalau ada warga di luar Kota Medan yang belum memiliki KTP saat dirazia, akan langsung dipulangkan ke asal domisilinya. “Kalau ada warga di luar Kota Medan kita temukan tidak memiliki KTP datang ke Medan, akan langsung kita pulangkan, sebab kalau dia tidak membawa kartu identitas berarti dia penduduk yang tidak jelas,” tegas Darussalam.

Namun, razia KTP (yustisi) yang dilakukan Pemerintah Kota Medan pada 2012 disambut dingin kalangan DPRD. Langkah tersebut dinilai kurang efektif menekan urbanisasi dan lebih jauh lagi bisa jadi ajang pungutan liar (pungli).(adl)

Panitera Pemeras Divonis 2 Tahun

MEDAN- Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Medan Edy Suhairy yang menjadi terdakwa pemerasan terhadap keluarga terdakwa perkara narkoba Said Ikhsan di vonis 2 tahun, denda Rp50 juta subsidair 2 tahun penjara. Putusan tersebut dijatuhkan majelis hakim PN Medan yang dipimpin M Nur, dalam persidangan lanjutan yang digelar di Pengadilan Negeri Medan, Selasa (29/11).

Mendengar putusan yang dijatuhkan hakim M Nur, terdakwa Edy Suhairy hanya bisa tertunduk lesu di kursi pesakitan. M Nur dalam persidangan mengatakan, terdakwa  Edy Suhary telah terbukti bersalah melanggar UU pasal 11 No 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi dan KUHPidana.

Tidak itu saja, dalam amar putusan majelis hakim memerintahkan pada JPU Maya SH, untuk mengembalikan uang pada Syarifah Hazanah sebesar Rp50 juta. “Uang yang selama ini disita sebagai barang bukti pemerasan tersebut harus dikembalikan pada Syarifah Hazanah ibu terpidana narkoba Said Ikhsan,” tegas M Nur SH.

Lebih lanjut dikatakan M Nur, putusan ini menolak tuntutan JPU pada persidangan sebelumnya agar majelis hakim menyita uang sebesar Rp50 juta untuk negara.

Hal-hal yang memberatkan terdakwa dalam amar putusan majelis hakim, terdakwa Edy Suhairi tidak mengindahkan peraturan pemerintah tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.

Sementara itu  hal yang meringankan menurut majelis hakim, terdakwa Edy Suhairy belum pernah dihukum, mengakui perbuatannya, menyesal atas perbuatannya dan belum sempat menikmati hasil uang tersebut.

Diketahui, Panitera pengganti di PN Medan Eddi Suhairy (50), resmi dijadikan tersangka dan berstatus tahanan Dit Reskrim Poldasu pada 27 Maret 2011 lalu. Eddi tertangkap tangan memeras Syarifah Hazanah (50), orangtua Said Ikshan (20), terdakwa kepemilikian sabu-sabu seberat 17 gram.

Beradasarkan laporan pemerasan tersebut di Poldasu, polisi bersama korban Syarifah Hazanah berhasil meringkus Eddi di Jalan Amal Luhur, tepatnya di Grosir Aceh sesuai dengan kesepakatan dari kedua belah pihak untuk bertemu dan mengambil uang muka sekitar pukul 14.00 WIB.

Polisi yang meringkus Eddi mengamankan barang bukti uang masih dalam bungkusan sebanyak Rp50 juta sebagai uang muka, rekaman pembicaraan dan rekaman video saat penyerahan uang tersebut diambil oleh Eddi.

Korban mengaku dihubungi pelaku lewat ponsel untuk menyerahkan uang sejumlah Rp100 juta. Imbalannya, anak korban, Said Iksan, akan divonis bebas dalam perkara terkait kepemilikan narkoba jenis sabu yang saat itu dalam proses persidangan dan sudah dituntut 6 tahun penjara oleh JPU Teddy SH yang diketuai M Sabir SH, Selasa 1 Maret lalu.

Lazimnya, terdakwa kasus pidana yang sudah melalui agenda tuntutan, akan divonis tidak lama kemudian. Biasanya, hanya berselang seminggu saja. Namun dalam kasus ini, hingga panitera pengganti Eddi ditangkap, Said Ikhsan belum juga dipidana.

Sumber-sumber di kepolisian menduga, ada hubungan keterlambatan vonis ini dengan upaya pemerasan yang dilakukan panitera. Pasalnya, agenda vonis mestinya sudah berlangsung Rabu (23/3), dua hari sebelum ketua majelis hakim M Sabir SH mengetuk palu vonis. Tetapi dengan alas an yang tidak jelas, majelis hakim menunda vonis hingga Rabu (30/3). (rud)

Rumah Warga Dilempari Batu

Protes Pembangunan Gedung Sekolah Nanyang

MEDAN- Diduga karena tak senang atas penolakan warga atas pembangunan gedung baru Yayasan Nanyang International School, para buruh bangunan melempari rumah warga, M Sianipar dengan batu, Selasa (29/11) siang pukul 14.00 WIB. Tidak senang rumahnya diteror dengan lemparan batu, Alfrida Br Napitulu istri M Sianipar melaporkan kejadian itu ke Polsekta Medan Baru.

Alfrida br Napitupulu mengung kapkan, saat kejadian dirinya ber ada di dalam rumah. Tiba-tiba mendengar hujan batu beberapa kali yang menghantam atap rumahnya yang diduga berasal dari lantai II bangunan sekolah Nanyangn
“Saya tidak senang rumah saya dilempar dan saya laporkan ke Polsekta Medan Baru,” ujar Alfrida.

Selain itu, M Sianipar mengatakan, teror pelemparan batu terhadap atap rumahnya akan dibawa ke jalur hukum. “Saya sudah melaporkan hal ini kepada pihak kepolisian untuk mengunmgkap pelaku pelemparan rumah saya yang berasal dari lantai II bangunan sekolah Nanyang,” ungkap M Sianipar sembari memperlihatkan surat laporan dengan No.STPL/2877/XI/SU/2011/Polresta Medan/sek Medan Baru.

Sementara Pelita, warga Jalan Tomat lainnya mengatakan, teror pelemparan batu itu terjadi mulai Senin (28/11), usai warga Jalan Tomat melakukan aksi di depan sekolah Nanyang meminta agar pembangunan sekolah tersebut dihentikan.

“Setiap kami melakukan aksi di depan sekolah Nanyang, pasti salah satu rumah warga dilempari batu kerikil secara bertubi-tubi. Ini merupakan hari kedua kami menerima lemparan. Kami menduga yang melakukan adalah tukang-tukang yang bekerja di sekolah Nanyang,” kata Pelita.

Dijelaskannya, awalnya warga meminta agar para tukang yang sedang bekerja untuk berhenti bekerja. Tetapi para tukang tidak mengindahkan permintaan warga dengan mengejek mereka. “Kami meminta mereka untuk berhenti membangun. Malah kami yang dilawani tukang itu dengan mnengejek. Tukang tersebut membuka seperuh pakaiannya dengan menunjukkan kemaluannya,” jelas Pelita.

Untuk itu, lanjut Pelita, warga akan terus melakukan aksi guna menolak pembangunan gedung sekolah Nanyang International di Jalan Sriwijaya. Karena dinilai pihak yayasan sekolah Nanyang International tak mempedulikan dampak yang dirasakan warga sekitar atas pembangunan gedung baru sekolah yang menyalahi aturan.(adl/gus)

Waspadai DBD

Di musim hujan seperti saat ini, masyarakat diimbau untuk mewaspadai wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Salah satunya dengan memberantas sarang nyamuk yang ada di lingkungan kita. Imbauan ini disampaikan Kepala Puskesmas Kota Matsum, Dr Elfina Razali kepadan wartawan Sumut Pos Jhonson Siahaan, kemarin. Berikut petikan wawancaranya.

Apa saja program Puskesmas Kota Matsum saat ini?
Saat ini ada beberapa program yang dijalankan Puskesmas Kota Matsum, yaitu Programa PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk), Pemberantasan Penularan Penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue), Program KB (Keluarga Berencana), Program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dan Program P2M (Pemberantasan Penyakit Menular).

Dalam menjalankan program tersebut, langkah apa yang dilakukan?
Petugas melakukan kerjasama dengan petugas kecamatan dan petugas kesehatan lainnya. Tidak hanya itu, kita juga berfkoordinasi dengan masyarakat. Petugas juga turun langsung ke lapangan bersama petugas kecamatan. Kita juga melakukan Jumat bersih untuk memberantas sarang nyamuk.

Dalam hal pemberantasan sarang nyamuk dan pemberantasan penularan penyakit DBD, langkah apa yang utama dari Puskesmas?
Petugas Patroli Kesehatan setiap harinya tetap melakukan tugasnya yaitu memberikan penyuluhan mengenai pemberantasan sarang nyamuk dan petugas kita tetap melakukan konseling kepada masyarakat agar tetap menjaga lingkungan bersih. Petugas juga melakukan pendataan dan pengamatan wilayah mana yang rawan tempat nyamuk bersarang. Namun, sejauh ini wilayah yang berada di bawah pengawasan Puskesmas Kota Matsum masih aman. Kita juga membagikan bubuk abate untuk langkah selanjutnya agar nyamuk tidak bersarang.

Berapa jumlah penderita DBD yang dirawat inap sejak Januari hingga November?
Berdasarkan data yang masuk, Januari jumlahnya 7 orang, Februari 3 orang, Maret tidak ada, April tidak ada, Mei 2 orang, Juni 1 orang, Juli 1 orang, Agustus tidak ada, September jumlahnya 3 orang, Oktober jumlahnya 5 orang dan November jumlahnya 1 orang. Jadi semuanya 23 orang.

Lantas, apa saja kendala yang dihadapi Puskesmas ini?
Kendala yang kita hadapi, masih minimnya SDM dan jumlah dokter di Puskesmas Kota Matsum ini. Dokter di sini hanya ada dua dokter umum dan dua dokter gigi.

Imbauan Anda kepada masyarakat, terkait pencegahan DBD seperti apa?
Saya harap agar masyarakat sama-sama menjaga lingkungan yang bersih dan berkoordinasi dengan petugas patroli kesehatan agar lingkungan menjadi bersih dari sarang nyamuk.(*)