28 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 14350

Main Game, 20 Pelajar Dirazia

BINJAI- Sedikitnya 20 pelajar tingkat SMP dan SMA terjaring razia kasih sayang oleh petugas Polres Binjai. Puluhan pelajar itu diamankan saat bolos jam sekolah dan didapati sedang asik bermain game online di warung internet dan play station, Senin (28/11).

Para pelajar yang terjaring razia kasing sayang ini, diamankan petugas Polres Binjai dari empat titik permainan ketangkasan di Kota Binjai. Bahkan ada dua pelajar yang berasal dari Kabupaten Langkat, dan satu orang pelajar wanita dari satu SMA swasta di Binjai.

Kapolres Binjai, AKBP Musa Tampubolon mengatakan operasi kasih sayang dilakukan Polres Binjai dalam rangka meningkatkan kualitas dan peduli pendidikan di Kota Binjai. “Setelah membuat surat surat perjanjian untuk tidak mengulangi perbuatannya kepada polisi. Para pelajar dikembalikan ke orangtuanya atau dijemput guru masing-masing,” ucapnya.(dan)

Cuaca Buruk Landa Pantai Barat

MEDAN- Anomali cuaca perlu diantisipasi, khususnya bagi warga yang hendak melaut atau tinggal tepatnya di wilayah Pantai Barat hingga akhir minggu ini. Imbauan itu disampaikan Kepala Seksi Data, Analisa dan Informasi BMKG Stasiun I Bandara Polonia Medan, Hartanto, Senin (28/11).

Menurut dia,  cuaca buruk dengan kondisi berawan tebal dan hitam disertai hujan yang turun secara merata, akan bertahan hingga akhir minggu ini di wilayah Pantai Barat, sedangkan di Pantai Timur masih relatif aman.
“Kalau wilayah Pantai Timur dan Kota Medan sendiri masih aman dari cuaca buruk. Untuk suhu dauara berada di kisaran 31 derajat celcius,” sebutnya.(jon)

Cafe di Dekat Musala Resahkan Warga

TEBING TINGGI- Masyarakat Jalan Sungai Mati, Lingkungan I, Kelurahan Brohol, Kecamatan Bajenis, Kota Tebing Tinggi resah karena café yang terletak persis disamping Mushola Al-Hikmah.

Seorang pengurus musala, Anwar Saragih mengaku telah meminta agar café tersebut dipindahkan jauh dari lokasi tempat ibadah. “Kita sudah pernah menggalang tanda tangan warga untuk menutup kafe tersebut, tetapi pemiliknya tidak mau menutupnya bahkan sang pemilik justru sering mengajak cekcok mulut kepada pihak masyarakat,” ucapnya kepada Sumut Pos, Senin (28/11) sore.

Wakil Wali Kota Tebing Tinggi, Irham Taufik SH berjanji menindaklanjuti permasalahan ini. “Besok, saya akan langsung mendatangi lokasi tersebut dan laporan ini harus segera ditindaklanjuti,” kata Irham. (mag-3)

Jalan Datuk Kabu Babak Belur

081361568xxx

Kepada Yth pak Wali Kota Medan, Rahudman Harahap kami warga Jalan Datuk Kabu/Pasar III Kelurahan Denai,  Medan Denai sangat resah karena jalanan kami sudah babak belur. Akibatnya kami menjadi langganan banjir setiap kali ada hujan. Warga juga sudah melaporkannya ke Kelurahan Denai, Medan Denai dan Desa Tembung, tapi hingga kini tak ada tanggapannya.

Kami Tinjau

Terima kasih informasinya, wilayah tersebut merupakan kawasan perbatasan antara Kota Medan dengan Deli Serdang. Sehingga, pembangunannya membutuhkan koordinasi antar daerah. Kami akan memfasilitasinya dan segera mengkoordinasikan ke Pemkab Deli Serdang dan Provinsi. Selanjutnya, kami akan turunkan tim kami ke lokasi tersebut untuk meninjau kondisi jalannya. Setelah itu akan dievaluasi dengan kemampaun anggaran maupun aturan yang ada, karena pembangunan wilayah perbatasan ada aturan khususnya, harus berkoordinasi dengan provinsi.

Ir Syaiful Bahri Lubis
Sekda Kota Medan

Pembangunan Harus Merata

Wilayah perbatasan sebenarnya bukan menjadi alasan diperlambatnya pembangunan sebuah wilayah, melainkan pembangunan harus merata di seluruh wilayah di Kota Medan. mendengarkan laporan di wilayah Datuk Kabu kerusakannya sangat parah, sebaiknya Wali Kota Medan melalui tim anggarannya segera memasukkannya dalam belanja, karena nantinya bisa dimasukkan dalam APBD 2012. Terkait wilayah itu bagian dari jalannya provinsi, sebenarnya bisa digunakan anggarannya dengan pendekatan anggaran Bantuan Daerah Bawahan (BDB) ataupun langsung berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga Provinsi untuk kondisi jalan tersebut.

Ikrimah Hamidy
Wakil Ketua DPRD Medan

Polisi Gadungan Merampok Sepeda Motor

BINJAI- Perampok sepeda motor yang menyaru oknum polisi berkeliaran di Kota Binjai. Kejadian itu dialami, M Alfian (19) warga Tanjung Keliling, Salapian, Langkat. Namun, korban kesulitan membuat laporan ke polisi diakibatkan tak membawa saksi.

Peristiwa naas itu dialami Alfian, Minggu (27/11) sekira pukul 00.00. Ketika itu, dia baru saja pulanng dari rumah temannya di Pasar VIII, Kelurahan Tanjung Jati, Binjai Barat. Dengan menumpangi sepeda motor Hoda Beat BK 2019 RAF milik temannya.

Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Ronni Bonic, mengatakan pihaknya akan menyelidiki kasus ini . “Saya juga mengimbau masyarakat agar menanyakan Surat Perintah (Sprin) tugas dan identitas anggota, jika orang yang mengaku oknum polisi itu tidak menggunakan pakaian dinas,” ujar AKP Ronni.

Di tengah perjalanan, tepatnya di sebuah rumah makan di daerah Lincun, Binjai Barat, Alfian berhenti untuk makan. Setelah makan, karena waktu sudah sangat larut, dia terburu- buru untuk kembali ke rumahnya. Tapi, baru saja berjarak sekitar 100 meter dari rumah makan tersebut, dia dihadang dua orang pemuda berpakaian preman yang mengendarai sepeda motor Mio warna biru tanpa plat polisi.

“Ketika dihadang, kedua pemuda itu mengaku sebagai polisi. Terus mereka meminta KTP saya, karena saya masih pelajar, saya bilang tidak ada. Lantas, mereka meminta STNK, saya bilang tidak ada. Sebab, sepeda motor saya pinjam dari teman. Setelah itu, mereka mengajak saya jalan, kata mereka saya akan dibawa ke pos. Saat itu saya dibonceng menggunakan sepeda motor yang saya bawa,” tururnya.

Alfian menambahkan, kedua pemuda yang menyaru sebagai oknum polisi itu tidak membawanya ke pos seperti yang dikatakan sebelumnya. Tapi, korban di bawa ke Jalan Cut Nyak Dien sekitar sekitar 100 meter dari Pos Polisi, yang berada di Tugu Kota Binjai.

“Saya diturunkan dan sepeda motor saya dibawa kabur. Ketika itu saya hanya mengadu ke sejumlah abang becak yang ada di persimpangan jalan, kalau saya telah dirampok,” ujarnya. “Saya yakin kalau kedua pemuda polisi, karena satu diantara mereka memakai tas pinggang, yang disangkanya berisikan pistol (senjata api, Red),”tambahnya.
Dia menyempatkan diri makan di sebuah rumah makan di daerah Lincun, Binjai Barat. Dikarenakan hari semakin larut, iapun buru-buru untuk kembali ke rumah. Namun, baru saja ia berjarak sekitar 100 meter dari rumah makan itu, ia dihadang oleh dua orang pemuda berpakaian preman yang mengendarai sepeda motor Mio warna biru tanpa plat polisi.

“Ketika dihadang, kedua pemuda itu mengaku sebagai oknum polisi. Trus mereka meminta KTP saya, karena saya masih pelajar, saya bilang tidak ada. Lantas, mereka meminta STNK, saya bilang juga tidak ada. Sebab, sepeda motor ini saya pinjam dari teman. Setelah itu, mereka mengajak saya jalan, kata mereka saya akan dibawa ke pos. Saat itu saya dibonceng menggunakan sepeda motor yang saya bawa,” ungkap M Alfian.

Setelah itu lanjutnya, kedua pemuda yang menyaru sebagai oknum polisi itu tidak membawanya ke pos seperti yang dikatakan sebelumnya. Tetapi, korban di bawa ke Jalan Cut Nyakdin, hanya berjarak sekitar 100 meter dari Pos Polisi yang berada di Tugu Kota Binjai. “Saya tidak bisa berbuat banyak, ketika sepeda motor saya dibawa kabur dan saya ditinggal di Jalan Cut Nyakdin itu. Saya hanya mengadu ke sejumlah abang becak yang ada di persimpangan jalan, kalau saya telah dirampok,” ujar M Alfian, seraya menambahkan, ia yakin kalau kedua pemuda itu benar polisi, karena satu diantara mereka memakai tas pinggang, yang disangkanya berisikan pistol (senjata api-red).

Sepeda motor pinajaman yang dikendarainya telah dibawa kabur, Alfian pergi ke rumah gurunya yang berada di Binjai Timur. Di sana, dia mengadu kalau dirinya telah kehilangan sepeda motor. “Saya gak tahu lagi mau berbuat apa, setelah dari rumah guru. Saya pulang dan mencoba membuat pengaduan ke Polsek Binjai Barat, tapi tidak diterima, katanya tidak ada saksi. Gitu juga di Polres, laporan saya belum diterima. Saya disarankan untuk mencari saksi. Inilah saya mau pergi mencari abang becak yang sempat saya temui malam itu untuk dijadikan saksi,” katanya sembari pergi bersama kedua orang tuanya.

Kasat Reskrim Polres Binjai AKP Ronni Bonic, saat dikonfirmasi terkait masalah ini mengatakan, pihaknya akan selidiki kasus ini untuk mengungkap pelakunya. “Tentunya kami selidiki dulu agar kita dapat mengungkap siapa pelakunya. Saya mengimbau kepada masyarakat, agar menanyakan Surat Perintah (Sprin) tugas dan identitas anggota jika ada orang yang mengaku oknum polisi tapi tidak menggunakan pakaian dinas,” ujarnya.

Dikarenakan sepeda motor yang dikendarainya sudah dibawa kabur, akhirnya ia pergi ke rumah gurunya yang berada di Binjai Timur. Disana, ia mengadu kalau dirinya telah kehilangan sepeda motor. “Saya gak tahu lagi mau berbuat apa, setelah dari rumah guru. Saya pulang dan mengadukan kejadian ini ke orang tuanya,” sebutnya.

Mendengar laporan itu, kedua orang tuanya menemani Alfian membuat laporan ke Polsek Binjai Barat, namun karena tidak ada saksi maka tak diterima. Begitu juga, di Polres Binjai, lagi-lagi Alfian diminta terlebih dahulu mencari saksi baru membuat laporan. “Saya disarankan mencari saksi. Inilah saya mau pergi mencari abang becak yang melihat saya saat ditinggal perampok itu,” ucapnya sembari pergi bersama kedua orang tuanya mencari abang becak yang akan dijadikannya sebagai saksi.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Ronni Bonic, saat dikonfirmasi terkait masalah ini mengatakan, pihaknya akan selidiki kasus ini untuk mengungkap pelakunya. “Tentunya kita selidiki dulu agar kita dapat mengungkap siapa pelakunya. Saya juga menghimbau kepada masyarakat, agar menanyakan Surat Perintah (Sprin) tugas dan identitas anggota tersebut, jika orang yang mengaku oknum polisi itu tidak menggunakan pakaian dinas,” ujar AKP Ronni. (dan)

Pengurus PD Washliyah Medan Dilantik

MEDAN- Kader Al Washliyah di Kota Medan harus lebih berperan aktif dalam menggalakkan kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan, pendidikan, keagamaan dan kegiatan positif lainnya yang bersentuhan dengan masyarakat banyak.
Pernyataan itu disampaikan Ketua Pengurus Daerah (PD) Al Jam’iyatul Washliyah Kota Medan Ir H Azzam Rizal M Eng dalam sambutannya seusai pelantikan pengurus PD Al Jam’iyatul Washliyah Kota Medan Periode 2011-2015.
Pengurus PD Al Jam’iyatul Washliyah Kota Medan dilantik oleh Ketua PW Al Jam’iyatul Washliyah Sumut, H Hasbullah Hadi SH MKn di Gelanggang Remaja Jalan Sutomo Medan, Minggu (27/11).

Azam memaparkan Al Washliyah sebagai organisasi Islam, perlu lebih meningkatkan penyuluhan-penyuluhan keagamaan di tengah-tengah masyarakat agar umat Islam tidak meninggalkan syariat Islam dalam melaksanakan aktifitasnya sehari-hari, khususnya berbangsa dan bernegara.

Sementara itu, Ketua PW Al Jam’iyatul Washilayah Sumut, H Hasbullah Hadi, dalam arahannya mengatakan, banyak kader-kader Al Washliyah yang berkecimpung di dunia politik, pendidikan, cendekiawan, birokrasi pemerintahan dan lainnya dengan jabatan strategis. Namun semua itu adalah satu.  “Di partai politik misalnya. Banyak kader-kader berkecimpung di sana, seperti di Partai Demokrat, Golkar, PPP, PKS, atau di sejumlah partai politik lainnya. Tapi semua itu tidak menunjukkan perbedaan karena telah tertanam di diri kader kalau mereka adalah satu di bawah naungan Washliyah,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Wakil Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin berharap agar para pengurus yang baru dilantik harus teguh dalam menjalankan program-program organisasi.Susunan pengurus yang dilantik antara lain Ketua Ir H Azzam Rizal M Eng, Sekretaris H Darius SH MH, Bendahara Azhari Pasaribu SE MSi. Kegiatan yang dirangkai dengan Tabligh Akbar 1 Muharram 1433 H yang dibawakan Ustadz Hafidz Ismail dengan tema Masyarakat Ukhuwah Membangun Washilyah itu antara lain Wakil Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin, perwakilan Polresta Medan, Kodam I/BB, tokoh partai politik, tokoh agama, dan elemen masyarakat lainnya. (*/ril)

Pentingnya Pembenahan dan Peningkatan Moral

Memaknai Tahun Baru Hijrah

MEDAN-Anggota DPD RI DR H Rahmat Shah menekankan pentingnya arti Hijrah bagi peradaban manusia. Dalam situasi dan kondisi tertentu, Hijrah menjadi sebuah keniscayaan.  Hijrah dari sisi buruk menuju sisi yang lebih baik. Hijrah dari kegelapan menuju cahaya yang terang benderang serta hijrah dari keterpurukan menuju ketinggian moral dan akhlak. Oleh karenanya, momentum Tahun Baru Islam  merupakan hal yang memiliki arti dan nilai penting bagi umat untuk membentuk kesemangatan baru dalam menapaki hari-hari yang akan datang.

Hal ini disampaikan Rahmat kepada media, melalui Staff Ahli DPD RI Bechta Perkasa Asky, MA dalam rangka menyambut datangnya Muharram sebagai bulan pertama tahun 1433 H yang jatuh bertepatan pada hari Minggu, 27 November 2011. Dalam sejarah, penandaan awal tahun baru Hijriah dikaitkan dengan peristiwa hijrah (berpindahnya)  Rasulullah SAW dari kota Mekkah ke kota Madinah lebih dari 1400 tahun yang lalu. Menurut Rahmat, hijrah bermakna kesinambungan sebuah perjuangan. Dalam konteks perjuangan membela kebenaran dan menegakkan keadilan, tidak ada kata berhenti dan menyerah. Yang dapat dibenarkan,  adalah berpindah sementara untuk mempersiapkan sebuah kekuatan baru yang diperlukan untuk meneruskan perjuangan.

Selain itu, lanjutnya, hijrah juga dapat dimaknai sebagai sebuah jalan untuk menuju suatu tujuan. “Bila kita sekarang ini berada dalam kondisi yang kurang beruntung maka hendaklah kita berani dan teguh untuk berhijrah, mengambil jalan untuk berpindah dari kondisi kita yang buruk sekarang ini menuju kondisi yang lebih baik tentunya,” tuturnya.
Rahmat meyakini bahwa saat ini bangsa ini perlu berhijrah dari keburukan moral yang melekat di diri anak bangsa menuju moral dan perilaku yang mulia. Berani dan selalu berbuat kebaikan sekecil apapun, kepada siapapun dan dimanapun berada.

“Bangsa ini hendaknya bertekad kuat untuk berhijrah dari ketidakpedulian kepada kepekaan dan kepedulian terhadap sesama. Hendaknya kita senantiasa berbuat kebaikan dan kebenaran sekecil apapun tapi perbuatan itu ada dan nyata untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai keadilan,” kata Rahmat Shah.

Rahmat yang dalam beberapa kesempatan senantiasa diminta tanggapannya mengenai akar dari segala permasalahan yang ada di tengah-tengah bangsa ini menegaskan,  bahwa moral adalah sesuatu yang harus diperbaiki dan dibenahi. Moral merupakan  pangkal dari banyak permasalahan yang membelit negara Indonesia.

“Karena,  begitu banyak kata-kata yang baik, ucapan-ucapan yang bagus, tulisan, saran, solusi dan janji serta rencana-rencana yang sangat baik dan bagus dari berbagai pihak. Tanpa ada tindakan nyata yang sebenarnya, semua  akan sia-sia dan tak bermakna. Dan tanpa moral dari pelaksananya, maka semua itu akan menjadi sebuah kegagalan dan kemunduran,” bilang Rahmat Shah.

Karenanya, Rahmat berharap semangat tahun baru hijriah 1433 H dapat memompakan semangat optimisme baru kepada masyarakat untuk menatap masa depan yang lebih baik dan bermakna.    “ Mari kita meningkatkan kebersamaan, menjaga hubungan, memelihara komunikasi dan saling berbagi informasi yang baik serta menghindarkan diri dari kesalahan-kesalahan masa lalu,” pungkas Rahmat (*/ila)

PIA AG Lanud Medan Peringati HUT ke-55

Peringatan Ulang Tahun diharapkan dapat dijadikan momentum untuk instropeksi dan evaluasi terhadap kinerja PIA Ardhya Garini selama ini, sehingga tujuan organisasi yang sama-sama diinginkan, dapat tercapai.
Tujuan dimaksud, secara internal adalah untuk memelihara dan meningkatkan kesejahteraan anggota TNI Angkatan Udara, berdasarkan nilai kebersamaan dan kekeluargaan. Sedangkan secara eksternal, turut serta meningkatkan peran Wanita Indonesia, melalui pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia dan kemandirian di segala bidang.
Demikian sambutan tertulis Ketua Umum PIA Ardhya Garini Ny. Dra. Maya Imam Sufaat yang dibacakan Ketua PIA Ardhya Garini Cabang 15/D.I Lanud Medan Ny. A. Rasyid Jauhari pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-55 PIA Ardhya Garini Di Restoran Avia Samudra, Jumat(25/11).

Kekeluargaan dan kebersamaan, lanjut Ketum PIA AG selalu menjadi inspirasi yang menyemangati kiprah organisasi PIA Ardhya Garini selama ini.Itu saja, ujarnya belum cukup. Masih ada satu hal yang tidak kalah pentingnya yaitu kepedulian sosial. Kepedulian sosial merupakan menifestasi dari moralitas. ‘’Sebagai anggota isteri TNI AU khususnya PIA Ardhya Garini yang dikenal moralitasnya, saya sangat berharap ibu-ibu anggota PIA Ardhya Garini, memiliki kepedulian sosial yang tinggi, yang merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan di era seperti sekarang ini,”ujarnya.

Pentingnya kepedulian sosial itu semakin terasa, sambungnya, seiring  masih banyaknya saudara-saudara yang mengalami kesulitan dan hidupnya masih jauh dari sejahtera. ‘’Karenanya, kepedulian sosial untuk mewujudkan kesejahteraan keluarga tetap menjadi program yang amat penting,” kata Ny. Imam Sufaat. Acara yang berlangsung sederhana namun khidmat ini dihadiri oleh Ketua IKKT Kosek III Medan Ny Bonar H Hutagaol dan para pengurus dan anggota PIA Ardhya Garini Cab 15/DI Lanud Medan dan para Warakawuri serta perwakilan Wara.  Pada acara ini juga diberikan hadiah kepada ibu-ibu yang berhasil memenangkan perlombaan. Adapun perlombaaan yang diselenggarakan antara lain  lomba kebersihan sekolah Angkasa Lanud Medan, lomba kebersihan antar dinas, lomba pertandingan bola voly putri, dan kegiatan baksos dan anjangsana. (rel/sih)

Minat Baca Warga Medan Rendah

Dikhawatirkan Lahirnya Generasi Bodoh

MEDAN- Minat baca dan menulis masyarakat Indonesia masih relatif rendah. Sehingga wajar apabila indeks Sumber Daya Manusia (SDM) nya juga terbilang rendah. Meskipun pemerintah melalui lembaga yang relevan telah mencanangkan program minat baca, namun upaya yang dilakukan belum optimal. Hal ini dikatakan Kepala Balai Bahasa, Amrin Saragih, Kamis (24/11) disela Kegiatan Lomba Membaca dan Rajin Menulis (Gema Rame) di Balai Bahasa Medan Jalan Kolam (Ujung) Nomor 7, Medan Estate.

Menurutnya minat baca dan menulis perlu ditanamkan sejak dini, agar bangsa Indonesia dapat mengejar kemajuan yang telah dicapai oleh negara-negara tetangga. “Kita prihatin, minat baca masyarakat Indonesia masih jauh tertinggal dengan negara lain. Ini tak lain karena Indonesia menganut budaya lisan bukan budaya tulis. Akibatnya, kebiasaan membaca dan menulis menjadi lemah. Dengan menumbuhkan minat baca sejak anak-anak masih dini, diharapkan budaya membaca juga dapat ditingkatkan,” serunya.

Dikatakannya hingga saat ini minat baca masih menjadi pembahasan yang cukup aktual dan sering dijadikan topik dalam pertemuan ilmiah dan diskusi oleh para pemerhati dan pakar yang peduli terhadap perkembangan minat baca di Indonesia. Namun, hasil dari pertemuan ilmiah tersebut belum memberikan suatu rekomendasi yang tepat bagi perkembangan yang signifikan terhadap minat baca masyarakat.

“Secara umum minat baca warga Indonesia khususnya warga Kota Medan masih rendah terutama di kalangan pelajar ataupun mahasiswa. Saya tidak bisa mengatakan berapa persentasenya, tapi, kita sudah tertinggal jauh dibanding negara lain, jika ini berlangsung lama, maka dikhawatirkan lahirnya generasi bodoh,” tegasnya.

Kegiatan yang baru pertamakali diadakan di Kota Medan ini diikuti  240 peserta dari 30 sekolah diantaranya siswa SD, SMP dan SMA se-Sumatera Utara. Serangkaian perlombaan diadakan seperti membaca puisi tingkat SD, mengarang tingkat SD, membaca wacana ilmiah tingkat SLTP dan lainnya. (mag-11)

Sumut Dapat 23.987 Sertifikasi Guru

MEDAN –Sumatera Utara mendapatkan kuota 23.987 guru yang akan disertifikasi pada tahun 2012. Jumlah itu jauh lebih besar dibandingkan tahun 2011 lalu yakni sebanyak 20 ribu guru.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Peningkatan Mutu Pendidik Tenaga Kependidikan (PMPTK) Dinas Pendidikan Sumut, Eduard Sinaga kepada wartawan, Senin(28/11). “Jumlah itu akan mulai menjalani sertifikasi pada awal tahun 2012. Dengan sistem pelaksanaan sertifikasi yang berbeda dari tahun sebelumnya. Untuk pelaksanaan sertifikasi guru tahun 2012, pendaftaran melalui sistem daring (online system). Pendaftaran peserta dan pengumumannya akan langsung melalui website,” terangnya.

Dia juga mengatakan, sistem itu diberlakukan dengan tujuan agar setiap peserta yang mengikuti sertifikasi dapat terlihat secara jelas.

Pasalnya, nama peserta akan dipublikasikan terlebih dahulu sebelum ditetapkan sebagai peserta. Hal itu bertujuan untuk menjamin objektivitas dan keadilan.

“Setelah itu, tahapannya uji kompetensi, perankingan dimulai dari usia, masa kerja, dan golongan. Selanjutnya penjadwalan untuk pelaksanaan sertifikasi,” ujarnya.

Selain itu, data guru yang ditampilkan sebagai calon peserta sertifikasi diambil dari database Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) dengan hasil perbaikan per tanggal 30 September 2011.

Bagi peserta sertifikasi 2012 bisa mengakses di website sergur.pusbangprodik.org <http://sergur.pusbangprodik.org>. Untuk data guru bisa ditampilkan dalam website dan yang menjadi peserta nantinya adalah guru yang memenuhi persyaratan sertifikasi guru dan belum memiliki sertifikat pendidik.  “Bila menemukan data yang tidak benar dapat menghubungi Dinas Pendidikan setempat,” sarannya. (uma)