25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 14426

Dua Oknum Polisi Adu Jotos

BINJAI- Wajah kepolisian kembali tercoreng akibat ulah dua oknum Polsek Binjai Timur, Bripka Riko dan Briptu OS. Pasalnya, kedua oknum polisi ini, saling baku hantam di sebuah warung di depan kantor Polsek Binjai Timur, Selasa (14/11) sekitar pukul 15.00 WIB.

Keterangan diperoleh wartawan Sumut Pos di lokasi menyebutkan, awalnya, kedua oknum polisi ini lagi asyik bersantai di sebuah warung bersama teman-teman polisinya di sebuah warung, di depan kantor mereka.

Bahkan, keduanya disebutkan, sempat mengisap rokok bersama-sama sembari menikmati minuman yang dipesannya dari warung itu.

Namun, tiba-tiba, asbak rokok dan benda-benda lain yang ada di atas meja mereka tempat mereka duduk, berjatuhan dan berhamburan ke lantai, akibat perkelahian kedua oknum tadi. Melihat pertikaian kedua pengayom masyarakat ini, pemilik warung sontak berteriak. Bahkan, seorang petugas Provos yang kebetulan duduk bersama mereka, kewalahan memisah keduanya.

Mendengar teriakan pemilik warung, Kapolsek Binjai Timur AKP Ismui, keluar dari ruangannya. Selanjutnya, kedua oknum polisi itu dipanggil dan dibawa ke ruangannya. Akibat kejadian ini, pelipis kiri Briptu OS berdarah.

Kapolsek Binjai Timur AKP Ismui, kepada wartawan Sumut Pos mengaku, kejadian itu hanya salah paham. “Salah paham saja, sudah tidak ada masalah,” kata AKP Ismui.(dan)

Pemkab Taati Proses Hukum

Buntut Dilapornya Kepala Puskesmas ke Polisi

LANGKAT- Pemkab Langkat tidak akan mencampuri proses hukum saat ini ditangani polisi, menyusul dilaporkannya Kepala Puskesmas (KaPus) Sei Banban Kecamatan Batang Serangan terkait dugaan penipuan dan penggelapan bermodus mampu mengurus menjadi CPNS.

“Kalau sudah diproses, berarti sudah dibawa masuk ranah hukum. Sementara kita melalui Inspektorat sifatnya hanya memediasi, nah jadi dengan demikian Pemkab taat dan ikuti hukum yang sedang berproses,” kata Kabag Humas Pemkab Langkat, H Syahrizal.

Syahrizal ketika dihubungi, Senin (14/11), mengungkapkan juga pihaknya belum ada menerima pengaduan dari permasalahan tersebut. Sebab, kasus dimaksud melibatkan dua PNS jajaran Pemkab Langkat yakni Heru sebagai pelapor atau korban dan dokter IW yang dituduhkan sebagai pelaku.

Apabila antara keduanya baik pelapor maupun terlapor, sambung dia, mengadukan atau berkoordinasi dengan Pemkab sebagaimana layaknya anggota Korpri jajaran korps PNS di Langkat maka langkah dilakukan memediasi antara keduanya melalui Inspektorat.

Seperti diketahui, sebelumnya mantan Camat Kutambaru ini menyebutkan pihaknya akan memediasi persoalan dimaksud melalui Inspektorat. Namun, karena kasusnya keburu dilaporkan ke Polres Langkat maka tak ada pilihan selain mentaati proses hukum sedang berlangsung dan dilakukan penyidik polisi.

Nurul Azhar Lubis anggota DPRD Sumut dari PPP menyikapi munculnya kasus laporan pengaduan melibatkan dua PNS, terlibat dugaan sogok menyogok pengurusan masuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di jajaran Pemkab Langkat meminta prosesnya ditangani transparan.

“Karena kasusnya dugaan sogok menyogok masuk CPNS, sekaligus melibatkan dua PNS jajaran Pemkab Langkat maka penanganannya harus transparan. Ini berkaitan dengan upaya pemerintah dalam mereformasi birokrasi, makanya kaum birokrat harus mampu menjadi tauladan bukannya mengajarkan cara-cara yang tidak benar,” seru Nurul.
Politisi asal Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat ini menegaskan, harus ada sanksi tegas yang transparan bagi kedua oknum jika nantinya hasil proses hukum membuktikan terjadinya pelanggaran. Selain membuat efek jera kepada PNS lainnya, sekaligus memperlihatkan kepada masyarakat bahwa masuk tidaknya sesorang menjadi CPNS bukannya melalui jalur illegal.

“Pemkab harus berani memberikan contoh, berikan sanksi tegas melalui skorsing atau pemecatan bila perlu kepada yang terlibat dugaan permainan kotor itu biar kapok (jera) pihak-pihak melakukan praktik curang.
Kalau sudah begitu maka masyarakat tak mudah terjebak iming-iming dari siapapun, apalagi mencoba peruntungan misalnya menggunakan syarat administrasi asli tapi palsu,” tutup Nurul.

Sekedar mengingatkan, dokter IW, Kapus Sei Banban Kecamatan Batang Serangan, dilaporkan Heru, warga Kecamatan Tanjung Pura yang disebut-sebut Sekretaris Kecamatan (Sekcam) di salah satu kecamatan di Kabupaten Langkat ke polisi dengan tuduhan penipuan dan penggelapan bermodus mampu mengurus kelulusan saksi Anggun menjadi CPNS di jajaran Pemkab Langkat dengan uang berkisar Rp79 juta lebih. (mag-4)

150 Orang Ikut Pelatihan Daur Ulang Sampah

MEDAN- Produksi sampah di Indonesia belum mengalami proses daur ulang menjadi barang bernilai ekonomi. Padahal, sampah bisa dimanfaatkan menjadi barang bernilai ekonomis dan menjadi mata pencarian masyarakat jika dikelola dengan baik. Hal itu dikatakan Ketua Pemuda Cinta Alam (PCA), Chairul Amri.

Dia menyebutkan, produksi sampah yang terbesar saat ini berasal dari kalangan rumah tangga. Makanya, lanjut Chairul, jumlah sampah yang didaur ulang sangat sedikit. Hal itu disebabkan pengaruh pola hidup masyarakat yang kurang memerhatikan kebesihan lingkungan.

“Kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan menjadi kendala percepatan proses daur ulang,” jelasnya usai menggelar pelatihan daur ulang sampah yang berlangsung 3-5 Nopember 2011 lalu di Vila Siti Hajar, Sibolangit.
Bahkan, sebut Chairul, selama ini masyarakat belum terbiasa memisahkan sampah rumah tangga yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi jika diolah dengan baik. Masyarakat cenderung menyatukan sampah basah dan kering saat membuangnya.

Untuk itu, katanya, dalam pelatihan daur ulang sampah yang diikuti 150  orang peserta dari kalangan pemuda ini, bertujuan untuk mendidik generasi muda untuk berpartisipasi menciptakan lingkungan sehat dan bersih serta  mampu mengelola sampah menjadi barang bernilai.

Dengan begitu, lanjutnya, generasi muda akan lebih terbiasa mandiri dan  memiliki kemahiran mengelola sampah organik yang bisa diolah menjadi kompos dan non organik dijadikan aneka kerajinan. “Kita berharap agar kiranya kegiatan ini mampu melahirkan generasi yang  menjadi barisan terdepan  yang peduli terhadap alam dan lingkungan serta mampu merangsang seluruh lapisan masyarakat dalam melestarikan dan menjaga lingkungan,”  ujarnya.
Kegiatan daur ulang sampah tersebut juga disemarakkan dengan pelaksanaan outbond 7-9 Nopember 2011 di lokasi yang sama untuk  memotivasi dan memupuk rasa persaudaraan yang kuat, sehingga melahirkan generasi muda yang memiliki SDM berkualitas. (ila)

Ternak Ayam Ganggu Ekosistem Lingkungan

MEDAN- Tim Yayasan Hayati Indonesia, melakukan kunjungan ke Desa Nogo Rejo, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, meninjau lokasi budidaya tanaman unggul berupa pohon induk berbagai bibit tanaman yang sedang dikembangkan di kawasan tersebut, kemarin (14/11).

Dalam tinjauan itu, Tim Yayasan Hayati Indonesia menemukan adanya pencemaran lingkungan diduga berasal dari peternakan ayam di kawasan tersebut.

Menurut Direktur Eksekutif Yayasan Hayati Indonesia Marwan Ashari Harahap, maraknya peternakan ayam di kawasan budidaya tanaman unggul, sangat berpotensi merusak ekosistem lingkungan.

“Keberadaan budidaya tanaman unggul berupa pohon induk yang ada di kawasan Desa Nogo Rejo harus dilindungi, dipertahankan dan dilestarikan keberadaan, karena kawasan tersebut merupakan asset daerah Sumut yang sangat penting bagi kemajuan dan peningkatan budidaya tanaman pertanian dan perkebunan di pentas nasional dan global,” sebutnya.
Pada kesempatan itu, Yayasan Hayati Indonesia meminta Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, serta pihak terkait lainnya, untuk segera menutup usaha peternakan ayam ilegal yang ada di Desa Nogo Rejo, apalagi sekarang ini sedang giat-giatnya membuka lahan peternakan baru yang disinyalir tanpa izin berpotensi.

, yang sewaktu-waktu dapat menilbulkan dampak terhadap lingkungan dan bertambahnya populasi lalat yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat setempat.

Marwan Ashari yang juga Sekretaris Umum Waspada Green Club (WGC) mengatakan, menjamurnya peternakan yang tidak memperhatikan kaedah pelestarian lingkungan, akan mengancam kelestarian budidaya tanaman unggul yang berada di kawasan Nogo Rejo, karena lalat-lalat dan hama yang muncul dari limbah peternakan mulai menyerang bibit tanaman unggul di kawasan tersebut. (uma)

Korban Jadi Tersangka

MEDAN- Rudy Popeye (45), warga Jalan Nibung Medan, tak tahu mau berbuat apa. Pengusaha asal Medan ini merasa menjadi korban rekayasa hukum oleh petugas Polresta Medan. “Saya yang melapor dalam kasus pencurian kok saya yang malah dijadikan tersangka, inikan gak benar lagi,” kata Rudy, pengusaha showroom ini kepada wartawan di Jalan S Parman Medan, Senin (14/11).

Rudy  membeberkan kronologis sehingga dirinya diancam polisi jadi tersangka. Peristiwa ini bermula pada akhir 2007 korban membuka usaha galian C di kawasan Selesai, Kabupaten Langkat.  Untuk memajukan usaha itu, Rudy membeli kredit  60 unit dump truk, 35 unit dileasingkannya, sedangkan sisanya dioperasikan di kawasan galian C.

Korban mempercayakan usahanya kepada Edi Kartono alias Ahok untuk mengelola usahanya di Jalan Nibung Medan. Akhir April 2009 Ahok melarikan diri diduga karena banyak utang pribadi. Dua bulan menghilang Edi kembali ke kantor lalu mencuri sejumlah BPKB yang disimpan Rudy dalam berankas. “27 BPKB hilang, karena berankas itu cuma saya dan dia (Edi) yang tahu, kecurigaan saya bertambah karena ada pangaduan atas nama Irwan dari Perusahaan Gaya Makmur mengadukan saya dalam kasus pencurian dan penggelapan mobil dumptruk,” terangnya.

Dalam pengaduan itu Irwan menuduh Rudy menjual dumptruk kepada Edi yang  meleasingkan kepada Irwan. ”Saya yakin Edi dan Irwan bersekongkol ingin mengadukan saya, karena BKPB saya yang hilang dalam berankas itu dijadikan barang bukti untuk mengadukan saya,” terangnya.
Mengetahui itu, Rudy balik mengadu ke Polresta Medan pada tanggal 18 Mei 2011 dengan No LP: 1310/V/2011/SU/Resta Medan. ”Aneh dalam pengaduan saya, malah saya diperiksa dan ditetapkan sebagai tersangka,” keluhnya.(azw)

saya malah dituduh mengada-ngada, saya diperiksa mulai dari Unit Ekonomi, Ranmor dan Resum, dan saya terus diancam  penjara dalam waktu dekat ini,” keluhnya.
Demi mencari keadilan selama dalam pemeriksaan di Polresta Medan, Rudy telah melayangkan surat ke Mabes Polri pada tanggal 20 Oktober 2011. Hasilnya surat itu ditanggapi pihak Mabes Polri dan akan turun ke Medan, Rabu (16/11) mendatang. (azw)

Jenazah Nelayan Indonesia Sudah Dikebumikan

MEDAN- Jenazah Elly Jailani (34), warga Dusun II Desa Sipaluhsibaji, Kecamatan Pantai Labu, Deli Serdang, nelayan asal Indonesia yang tewas dalam penjara Malaysia, Kamis (10/11) lalu, tiba di UBGK (Unit Bisnis Gudang & Kargo) Bandara Polonia Medan, Senin (14/11) pagi.

Jenazah disambut keluarga, yang sebelumnya sudah tiba terlebih dahulu di UBGK Bandara Polonia Medan bersama rombongan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Deli Serdang.

Sekretaris DPC HNSI Deli Serdang Muhammad Sarif, saat ditemui di UBGK Bandara Polonia Medan mengaku, Elly Jailani ditangkap tentara laut Diraja Malaysia Agustus 2011 lalu saat sedang menangkap ikan di wilayah Indonesia.  “Elly ditangkap bulan Agustus 2011 lalu, saat sedang menangkap ikan di wilayah perairan Indonesia. Elly meninggal di dalam penjara karena sakit, walaupun dia sakit, seharusnya kesehatannya diperhatikan ketika sedang berada di penjara tetangga kita itu. Malaysia mengklaim itu wilayah mereka, namun, itu masih wilayah kita” katanya.

Menurutnya, Pemerintah Indonesia harus lebih jelas lagi memperhatikan wilayahnya, agar negara tetangga tidak seenaknya mengklaim wilayah perairan Indonesia. “KBRI yang ada di Malaysia mengaku, Elly memang meninggal karena sakit dan memang dia ada sakit dalamnya. Menurut saudara Elly, Mukhlis yang berada dan bekerja di Malaysia, memang dia sakit dan memang mempunyai penyakit dalam,” ujarnya kembali.

Sementara, isak tangis serta histeris mewarnai penyambutan jenazah almarhum Elly Jailani (34), di rumah duka di Dusun II, Desa Paluh Sibaji, Kecamatan Pantai Labu, Ketika mobil ambulan milik RSUD Deli Serdang BK 8063 YY tiba sekira pukul 10.30 WIB. Sejumlah sanak saudara almarhum pingsan. Tangisan histeris tidak terbendung dari anak almarhum dan ayah kandungnya. Bahkan, istri almarhum Rusmawati pingsan tak sanggup menahan sedih. Tak berapa lama disemayamkan di rumah duka, akhirnya jasad korban kemudian di salatkan dan selanjutnya dimakamkan di TPU daerah setempat.(jon/btr)

Pemerintah Bakal Naikkan Harga BBM

Kesepakatan Kepala Negara APEC di Honolulu

PresidenSusilo Bambang Yudhoyono mengatakan pemerintah berkomitmen untuk menghilangkan secara bertahab subsidi harga bahan bakar minyak (BBM). Penghilangan subsidi harga BBM tersebut adalah salah salah satu kesepakatan dalam pertemuan puncak 21 kepala negara anggota APEC di Honolulu, Hawai, Amerika Serikat.

“Indonesia juga melakukan penataan subsidi (harga BBM) selain upaya securitisasi energi melalui pengurangan volume (konsumsi) BBM, (produksi) listrik juga tidak dari BBM. Kita juga akan melakukan subsidi (harga BBM) yang tepat,” tutur SBY dalam keterangan pers di Hotel Trump Waikiki, Minggu (13/11) atau Senin petang (14/11).

Presiden mengatakan, Indonesia setiap hari menghasilkan minyak bumi, gas, dan batu-bara setara dengan 6 juta barel minyak bumi. Cadangan gas Indonesia diperkirakan akan habis 70 tahun, sementara cadangan batu-bara akan habis 120 tahun mendatang.

“Untuk mengamankan energi kita, kita ingin mendiversifikasi energi sehingga tidak tergantung bahan bakar fosil. Panas bumi kita punya potensi besar, energi lepas pantai dan laut dalam juga belum tereksploitasi. Kita akan mengarah ke sana,” tuturnya.

Dalam paparannya di depan para pemimpin negara anggota APEC, Presiden SBY membanggakan keberhasilan pemerintahan mengurangi penggunaan minyak tanah di akhir masa bakti Kabinet Indonesia Bersatu jilid pertama.
Keberhasilan konversi minyak tanah untuk rumah tangga menjadi elpiji tersebut diyakininya sebagai keberhasilan besar karena menghemat miliaran dolar subsidi BBM, mendatangkan investasi USD 2,5 miliar dan mampu mengubah kebiasaan 40 juta warganya untuk menggunakan energi yang lebih ramah lingkungan.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menambahkan, pengurangan subsidi harga BBM akan dilakukan bertahap selama tiga hingga lima tahun ke depan. Meski demikian, Hatta menegaskan pemerintah akan tetap memberikan subsidi dalam bentuk lain kepada masyarakat.

“Subsidi itu akan berubah menjadi program perlindungan kesejahteraan atau subsidi langsung,” terangnya.
Menanggapi hasil pertemuan APEC, Hatta menilai pemerintah sudah melaksanakan kenaikan harga BBM secara bertahap sejak 2004. “Pemerintah sudah secara bertahap menaikkan harga bensin dari 2.500 menjadi 4.500. Kita perlu menyesuaikan dengan road map 3-5 tahun ke depan untuk menetapkan pricing policy BBM agar energi tetap terjangkau, terjamin, dan tersedia,” terangnya.

Jeda waktu tiga hingga lima tahun diperlukan agar kesepakatan APEC tentang pengurangan subsidi BBM tidak bertabrakan dengan kepentingan pemerintah untuk menjaga kenaikan harga BBM tidak berdampak serius pada kenaikan inflasi dan penurunan daya beli masyarakat.

Dalam bagian lain, SBY menegaskan bahwa pelaksanaan perdagangan bebas dan liberalisasi ekonomi menimbulkan masalah di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Karena itu, dalam pertemuan dengan pemimpin negara-negara anggota APEC, SBY mengingatkan bahwa Bogor Goals yang menyepakati perdagangan bebas di negara maju pada 2010 dan di negara berkembang pada 2020 dibarengi dengan peningkatan kapasitas dan bantuan teknis.
“Indonesia menyadari free dan open trade menimbulkan masalah tertentu di negara berkembang, saya termasuk penganut faham free dan fair trade. Peningkatan kapasitas dan bantuan teknis itu yang disebut dengan fair trade,” terangnya.

Karena itu, SBY menegaskan bahwa Indonesia belum akan bergabung dengan negara-negara yang sepakat untuk berhimpun dalam Trans Pacific Partnerships. (noe/jpnn)

Orang Kaya Disubsidi Rp1,2 Juta per Bulan

DEWAN Perwakilan Rakyat (DPR) menyatakan pemberian BBM subsidi masih jauh dari sasaran. Masih banyak orang mampu yang mengkonsumsi BBM subsidi.

Dengan tidak tepat sasarannya BBM subsidi tersebut, pemerintah sama saja dengan membiayai orang mampu hingga Rp1,2 juta per bulan.”Kita subsidi BBM-nya memang tidak tepat sasaran sejauh ini. Dengan seperti itu orang mampu malah disubsidi dengan anggaran hingga Rp1,2 juta sebulan,” kata Sohibul Iman, Aggota Komisi VII DPR RI dalam diskusi di Jakarta, Senin (14/11).

Dirinya melanjutkan dengan seperti itu, justru masyarakat yang tidak mampu disubsidi dengan perbandingan anggaran yang sangat sedikit. “Masyarakat yang tidak mampu, itu yang cuma naik transportasi umum dia hanya disubsidi Rp100 ribu sebulan. Makanya ketidaktepatsasaran ini harus dikurangi,” pintanya.

Sohibul mengatakan, DPR secara garis besar sudah sepakat supaya pemerintah segera melakukan pengaturan terhadap BBM subsidi. Hal tersebut sudah dibahas sebelumnya dalam pembahasan dengan pemerintah di Senayan sejak beberapa bulan sebelumnya.

Namun, pemerintah hingga kini belum mau melaksanakan arah yang kongkrit untuk melakukan tindakan mengurangi ketidaktepatsasaran BBM subsidi. Misalnya, dengan melakukan pembatasan, atau melakukan pengaturan BBM subsidi.
Sampai saat ini pemerintah belum menunjukkan tanda-tanda ke arah itu. Menaikkan harga pun tidak. Padahal kuota BBM subsidi yang sudah ditentukan dalam APBN-P 2011 sebesar 40,5 juta KL pun sudah terancam bobol. Per Oktober 2011 lalu, total konsumsi BBM subsidi sudah mencapai 34 juta KL. Banyak yang menilai konsumsi hingga akhir tahun nanti terancam bobol. “Pemerintah harus segera mengurangi tidaktepatnya sasaran ini. Mereka bisa melakukannya dengan melaksanakan pengaturan, diversifikai energi (BBM ke gas), atau menaikkan harga BBM subsidi, namun untuk transportasi umum dan angkutan barang diberlakukan kepada mereka sistem cash back,” tutur Sohibul. (net/jpnn)

Bukan Laga Biasa

Jerman vs Belanda

Jerman dan Belanda dapat dibilang memiliki rivalitas klasik di dunia sepakbola. Maka partai persahabatan Jerman kontra Belanda bukanlah benar-benar duel yang bersahabat. Jerman akan menjamu Belanda di Stadion Imtech Arena, Rabu (16/11) dinihari WIB. Labelnya memang partai friendly saja, tetapi laga ini niscaya tetap sarat emosi dan gengsi.

Ditilik dari aspek sejarah non-sepakbola, ada nuansa dendam pasca Perang Dunia II di laga tersebut. Dendam lain, terkait sepakbola, juga terpelihara sejak tahun 1974.

Ketika itu Belanda selaku favorit juara dengan Total Football di bawah komando Johan Cruijff takluk 1-2 dari Jerman Barat yang dipimpin Der Kaizer, Franz Beckenbauer.

Laga persahabatan di kota Hamburg dinihari nanti akan menjadi pertemuan yang ke-37 di antara keduanya. Dari pertemuan itu Jerman unggul 13 kali dan Belanda menang 10 kali. Hasil seri mewarnai 14 partai lain.
Mark Van Bommel, kapten Belanda, menyebut partai itu bukan sekadar pertandingan uji coba atau persahabatan belaka. “Pertandingan persahabatan tak eksis lagi, tidak melawan Jerman,” seru Van Bommel kepada De Telegraf.
“Ini adalah pertandingan spesial dengan melibatkan banyak emosi. Aku benar-benar menantikan pertandingan ini,” tambah gelandang asal AC Milan itu.

Senada dengan van Bommel, di tempat terpisah manajer tim nasional Jerman Oliver Bierhoff menyerukan kepada pasukannya bahwa pertandingan menghadapi skuad Jerman adalah pertandingan yang serius.
Karenanya, Bierhoof mengingatkan sang pelatih Joachim Low untuk tidak bereksperimen.

Himbauan Bierhoof ini terkait dengan kebijakan Low yang melakukan eksperimen saat Jerman belakoni laga ujicoba melawan Ukraina, akhir pekan lalu. Hasilnya, Jerman hampir kalah, ketika sempat tertinggal 1-3. Beruntung, Jerman terhindar dari malu, saat Der Panzer berhasil bangkit dan akhirnya menyamakan kedudukan, 3-3.
“Duel ini bukan uji coba melawan tim lemah, atau ketika kami melakukan percobaan melawan Ukraina. Duel ini merupakan laga yang serius,” bilang Bierhoff.

“Meski tak menentukan apa-apa, tapi tetap saya kami ingin mengirim sinyal bahwa Jerman bisa mengalahkan tim besar seperti Belanda,” tandas Bierhoff .

Menghadapi De Oranje, dinihari nanti memang laga yang spesial. Sejarah kedua negara, dari segi politik, perang di masa lalu sampai segala sesuatu yang berurusan dengan lapangan hijau, selalu menarik untuk diikuti.

“Tentu saja kami ingin menang. Kami ingin memenangkan laga kandang terakhir kami di tahun ini. Kebahagiaan kami akan berlipat ganda, jika kami bisa memenangi laga kandang ini melawan Belanda,” ungkap Bierhoff.
Mantan punggawa timnas Jerman ini juga yakin, duel klasik di antaranya akan menyajikan duel yang atraktif dan emosional. Karenanya, Bierhoff mengaku senang, setelah tahu tiket Imtech Arena sudah sold out, untuk laga kontra Belanda ini.

“Memang saya harapkan, publik Hamburg akan memberi dukungan penuh,” bilangnya.
“Belanda adalah tim yang bisa memberi kontribusi pertandingan yang atraktif. Kualitas keduanya akan menggiring suporter ke pertandingan yang menghibur,” pungkasnya. (net/jpnn)

Pulangkan Van Persie demi Gunners

PELATIH  Belanda Bert van Marwijk memberikan izin pulang ke Robin van Persie. Izin diberikan menyusul permintaan dari Arsene Wenger, manajer Arsenal yang merupakan klub tempat Van Persie berlabuh.

Pasca kepergian Samir Nasri dan Cecs Fabregas di awal musim, peran Van Persie bagi ‘Gudang Peluru’ begitu penting. Dengan torehan 13 gol dan empat assist dalam 16 pertandingannya bersama Arsenal di semua ajang jadi bukti kegemilangan penyerang tim nasional Belanda berusia 28 tahun ini.

Dengan penampilan gemilang Van Persie, Wenger jelas berharap agar kaptennya itu terus pada kondisi puncak. Itu mengapa lantas Wenger sempat meminta agar Van Marwijk tidak usah memainkan si penyerang saat menghadapi laga ujicoba kontra Swiss hari Jumat lalu dan Jerman tengah pekan depan.

Pelatih Belanda itu pada prosesnya tidak menuruti keinginan Wenger dan menurunkan Van Persie saat berimbang 0-0 lawan Swiss.

Namun, Van Marwijk bersedia untuk tidak menjadikannya sebagai pilihan untuk laga kontra Jerman.
“Arsene memintaku apa aku bisa tidak memainkan Robin di kedua partai. Aku melakukan pertemuan bagus dengan Wenger dan kami bersepakat hanya akan memainkannya pada hari Jumat. Setelah itu kami akan mengirimnya pulang,” ujar Van Marwijk di Sky Sports.

“Aku tidak akan memainkan Robin saat melawan Jerman. Menurut sejumlah penilaian, Robin sudah berada di ambang batas. Itulah mengapa kami memutuskan untuk memberinya waktu istirahat,” jelasnya. (net/jpnn)

Pulangkan Van Persie demi Gunners

PELATIH  Belanda Bert van Marwijk memberikan izin pulang ke Robin van Persie. Izin diberikan menyusul permintaan dari Arsene Wenger, manajer Arsenal yang merupakan klub tempat Van Persie berlabuh.

Pasca kepergian Samir Nasri dan Cecs Fabregas di awal musim, peran Van Persie bagi ‘Gudang Peluru’ begitu penting. Dengan torehan 13 gol dan empat assist dalam 16 pertandingannya bersama Arsenal di semua ajang jadi bukti kegemilangan penyerang tim nasional Belanda berusia 28 tahun ini.

Dengan penampilan gemilang Van Persie, Wenger jelas berharap agar kaptennya itu terus pada kondisi puncak. Itu mengapa lantas Wenger sempat meminta agar Van Marwijk tidak usah memainkan si penyerang saat menghadapi laga ujicoba kontra Swiss hari Jumat lalu dan Jerman tengah pekan depan.

Pelatih Belanda itu pada prosesnya tidak menuruti keinginan Wenger dan menurunkan Van Persie saat berimbang 0-0 lawan Swiss.

Namun, Van Marwijk bersedia untuk tidak menjadikannya sebagai pilihan untuk laga kontra Jerman.
“Arsene memintaku apa aku bisa tidak memainkan Robin di kedua partai. Aku melakukan pertemuan bagus dengan Wenger dan kami bersepakat hanya akan memainkannya pada hari Jumat. Setelah itu kami akan mengirimnya pulang,” ujar Van Marwijk di Sky Sports.

“Aku tidak akan memainkan Robin saat melawan Jerman. Menurut sejumlah penilaian, Robin sudah berada di ambang batas. Itulah mengapa kami memutuskan untuk memberinya waktu istirahat,” jelasnya. (net/jpnn)