24 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14447

Uang Kuliah Naik, Mahasiswa-Polisi Bentrok

LONDON – Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Inggris menggelar aksi unjuk rasa untuk memprostes kenaikan biaya kuliah mulai Rabu (9/11) waktu setempat.  Mereka melakukan long march menuju pusat kota London, tapi aksi itu membuah polisi gerah sehingga terjadinya bentrokan antara polisi dan mahasiswa.

Dalam pernyataan sikapnya saat long march, ribuan mahasiswa menyebutkan mulai tahun ajaran 2012, biaya kuliah di Inggris naik hingga 9 ribu poundsterling setara Rp12,9 juta setiap tahun.

Ketika demonstran melakukan long march menuju pusat kota, sejumlah insiden terjadi dengan aparat kepolisian. Para demonstran, yang sempat mendirikan kemah di Trafalgar Square, tapi mereka bisa dipindahkan dengan cepat oleh aparat kepolisian.

Dalam aksi ini, Kamis (10/11)  kepolisian menahan 20 orang dari sekira10 ribu peserta demonstransi. Scotland Yard menurunkan 4 ribu personel menjaga aksi tersebut.

Para pengunjuk rasa membawa kertas bertuliskan “Batalkan Uang Kuliah” dan “Pendidikan Gratis”. Mereka meneriakkan, “Tidak ada jika, atau tetapi, tidak ada pemotongan anggaran pendidikan”. Selain itu, mereka meneriakkan “David Cameron (PM Inggris) – kembalilah ke Eton”.

Helikopter polisi berputar-putar untuk memantau long march, yang dipimpin polisi berkuda. Mahasiswa dari universitas di Liverpool mengatakan kecewa karena jumlah yang sedikit karena taktik intimidasi dari kepolisian.
Juru Bicara Scotland Yard mengatakan, sebanyak tiga orang ditangkap karena melanggar ketertiban umum. Kemudian satu orang ditangkap karena memiliki senjata ofensif dan 12 orang pelanggaran perdamaian. Sementara satu orang yang ditangkap karena wajahnya ditutupi. (net/jpnn)

4 Petugas P2TL Jadi Tersangka

Buntut Penindakan Pencurian Arus Listrik di Rumah Wakil Rakyat

MEDAN-Pemutusan pencurian arus listrik di rumah Ketua DPRD Kabupaten Langkat, Rudi Hartono Bangun, di Komplek Mutiara Indah Jalan Kapten Muslim Dalam No 3 Kelurahan Dwikora Kecamatan Medan Helvetia, berbuntut tragis. Empat petugas Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) Medan  yang melakukan tugas memutus arus listrik, ditetapkan sebagai tersangka oleh Polresta Medan. Keempat petugas P2TL itu Hesdin Sinaga, Irwan Sumansyah Harahap, Muhammad Sanny, dan Eva Sartika.

Demikian dikatakan Kasat Reskrim Polresta Medan AKP M Yoris Marzuki Sik SH kepada Sejumlah wartawan Kamis (10/11). Menurut Yoris, keempat tersangka dijerat pasal 167 ayat 1 KUHP Junto Pasal 551 KUHP.
“Keempat tersangka dijerat karena melanggar tindak pidana barang siapa dengan melawan hak berada di rumah, ruangan tertutup, pekarangan rumah serta tidak dengan segera pergi dari tempat itu atas permintaaan orang yang berhak atau atas nama orang yang berhak dan atau memasuki pekarangan rumah milik orang lain tanpa izin pemiliknya,” jelas Yoris.

Penetapan tersangka atas keempatnya berawal dari pengaduan Rudi dengan Nomor LP/2204/VIII/2011/SU per tanggal 17 Agustus silam. Setelah itu, petugas yang menerima laporan kemudian melakukan pemeriksaan terhadap korban dan saksi-saksi hingga menetapkan keempatnya yang terbukti melakukan pemutusan listrik dirumah Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Langkat ini sebagai tersangka. Namun, lanjut Yoris, pihaknya masih akan memeriksa dua saksi kunci lainnya untuk proses selanjutnya dan mempertajam pemeriksaan terhadap keempatnya.
Sementara itu, Manager PLN (Persero) Medan Wahyu Bintoro yang dikonfirmasi koran ini mengatakan, penangkapan yang dilakukan Polresta Medan sangat tidak adil.

“Ini tidak adil karena laporan PLN sampai saat ini tidak ditangani, bahkan untuk dimintai keteranganpun tidak ada. Ini malah laporan Hartono Bangun cepat ditanggapi. Ini ada  apa?” kesal Wahyu. Meski demikian, wahyu mengaku tidak tinggal diam. “Jangan sampai petugas P2TL kita masuk penjara, saya tidak tinggal diam. PLN Medan akan mempersiapankan langkah-langkah selanjutnya,” tegas Wahyu.(mag-7/ila)

Professor pun Geleng-geleng Kepala

Presentasi Memukau Anak Indonesia di Harvard University

Prestasi peserta Outstanding Student For The World Kemlu 2011 memang tak bisa dipandang enteng. Kemarin (10/11 WIB) mereka sukses presentasi di Harvard Universiy.

Siswa-siswa SMA Indonesia bisa membuat para professor dan mahasiswa di universitas paling bergengsi di dunia itu geleng-geleng kepala. Presentasi dilakukan dengan bahasa Inggris di gedung Harvard Kennedy School of Government, salah satu bagian dari Harvard University yang terletak di sudut kampus. Tim pertama yang beraksi adalah peraih spesial award olimpiade robot di Australia. Mereka adalah Aldino Jasmi, Ag nes Pingkan dan Aisyah Ativa.

“Robot kami ada dua yang pertama Banyu-Bot dan Talo,” ujar Aldino, siswa SMAN 28 Jakarta. Banyu Bot berasal dari kata Banyu yang bermakna air. Robot seberat 40 kilogram itu mampu melakukan filtrasi (penyaringan ) air limbah menjadi air minum di lokasi-lokasi yang sulit dijangkau manusia.

Lalu, Aisyah memeragakan cara mengoperasikan Talo. Robot Talo singkatan dari Tanah Longsor. “Jika ada tanah longsor, robot ini dalam hitungan setengah menit bisa bersuara dan menjadi deteksi dini agar warga menyingkir,” kata Aisyah, siswi kelas tiga SMAN 28 yang berjilbab ini.

Presentasi kedua dari para pelajar pemenang International Exhibition For Young Inventor Vietnam 2010. Ada Safira dari SMA Sampoerna Bogor yang menemukan cara mencharger ponsel dari sepatu.  Lalu, Reijefki Simbolon dari SMAN 17 Palembang yang menemukan penyemprot hama hemat energi untuk kebun kelapa sawit. Juga, Agatha Ninan dari SMA Stella Duce Jogjakarta yang menemukan alat penghemat cat tembok.

Usai presentasi yang dibantu tampilan audiovisual, tepuk tangan riuh membahana di auditorium. “Benar-benar mengagumkan. Presiden SBY sudah pernah memberikan ceramah disini (Harvard, red) dan sekarang adik-adik ini juga. Membanggakan,” kata Professor Elizabeth Osborn dari Harvard Kennedy School yang juga ikut mendengarkan paparan siswa-siswa itu.

Beberapa mahasiswa Harvard yang berasal dari Indonesia juga datang. Mereka adalah Panji Hadi Soemarto PhD Candidate in Global Health and Population, Harvard School of Public Health, Kuriakin Zeng (Undergraduates  in Computer Science, Harvard), Denny Eryastha (Master Candidate in Public Administration/International Development, HKS),  Rezy Pradipta (PhD Candidate in Nuclear Science and Engineering, MIT), dan Nelden Djakababa (Indonesia Research Fellow).

Elizabeth yang akrab dipanggil Prof Betsy ini meminta anggota Outstanding Student For The World untuk bersiap masuk Harvard. “Jangan khawatir dengan biayanya. Yang paling penting melamar dulu, soal beasiswa nanti ada banyak sekali,” katanya.

Betsy optimistis pelajar Indonesia akan semakin banyak yang bisa berkulaih di Harvard. “Kuncinya adalah belajar tekun, pahami minat, dan lamar. Jangan takut untuk melamar ke Harvard,” katanya.

Usai dari Harvard, tim OSTW juga berkesempatan mengunjungi Massachusets Institute of Technology (MIT) yang terkenal sebagai kampus paling wahid di bidang sains dan teknologi.

“Ya Allah, perkenankan aku sekolah disini ya, – ujar Rakhmat Irham Triaji , salah satu peserta sambil sujud syukur saat menapaki kampus MIT. (rdl/jpnn)

Peraih Pengakuan dari Harvard

1. Aldino Jasmi, Agnes Pingkan dan Aisyah Ativa (SMAN 28 Jakarta)
Prestasi: Peraih spesial award olimpiade robot di Australia

Penemuan:

  1. Robot Banyu-Bot: Mampu melakukan filtrasi (penyaringan ) air limbah menjadi air minum di lokasi-lokasi yang sulit dijangkau manusia.
  2. Robot Talo: Saat terjadi longsor, dalam hitungan setengah menit robot bisa bersuara dan menjadi deteksi dini agar warga menyingkir

2. Safira (SMA Sampoerna Bogor)
Prestasi: Pemenang International Exhibition For Young Inventor Vietnam 2010
Penemuan: Mencharger ponsel dari sepatu.

3. Reijefki Simbolon (SMAN 17 Palembang)
Penemuan: Penyemprot hama hemat energi untuk kebun kelapa sawit.

4. Agatha Ninan (SMA Stella Duce Jogjakarta)
Penemuan: Alat penghemat cat tembok.

4 Petugas P2TL Jadi Tersangka

Puntut Penindakan Pencurian Arus Listrik di Rumah Wakil Rakyat

MEDAN-Pemutusan pencurian arus listrik di rumah Ketua DPRD Kabupaten Langkat, Rudi Hartono Bangun, di Komplek Mutiara Indah Jalan Kapten Muslim Dalam No 3 Kelurahan Dwikora Kecamatan Medan Helvetia, berbuntut tragis. Empat petugas Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) Medan  yang melakukan tugas memutus arus listrik, ditetapkan sebagai tersangka oleh Polresta Medan. Keempat petugas P2TL itu Hesdin Sinaga, Irwan Sumansyah Harahap, Muhammad Sanny, dan Eva Sartika.

Demikian dikatakan Kasat Reskrim Polresta Medan AKP M Yoris Marzuki Sik SH kepada Sejumlah wartawan Kamis (10/11). Menurut Yoris, keempat tersangka dijerat pasal 167 ayat 1 KUHP Junto Pasal 551 KUHP.

“Keempat tersangka dijerat karena melanggar tindak pidana barang siapa dengan melawan hak berada di rumah, ruangan tertutup, pekarangan rumah serta tidak dengan segera pergi dari tempat itu atas permintaaan orang yang berhak atau atas nama orang yang berhak dan atau memasuki pekarangan rumah milik orang lain tanpa izin pemiliknya,” jelas Yoris.

Penetapan tersangka atas keempatnya berawal dari pengaduan Rudi dengan Nomor LP/2204/VIII/2011/SU per tanggal 17 Agustus silam. Setelah itu, petugas yang menerima laporan kemudian melakukan pemeriksaan terhadap korban dan saksi-saksi hingga menetapkan keempatnya yang terbukti melakukan pemutusan listrik dirumah Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Langkat ini sebagai tersangka. Namun, lanjut Yoris, pihaknya masih akan memeriksa dua saksi kunci lainnya untuk proses selanjutnya dan mempertajam pemeriksaan terhadap keempatnya.

Sementara itu, Manager PLN (Persero) Medan Wahyu Bintoro yang dikonfirmasi koran ini mengatakan, penangkapan yang dilakukan Polresta Medan sangat tidak adil.

“Ini tidak adil karena laporan PLN sampai saat ini tidak ditangani, bahkan untuk dimintai keteranganpun tidak ada. Ini malah laporan Hartono Bangun cepat ditanggapi. Ini ada  apa?” kesal Wahyu. Meski demikian, wahyu mengaku tidak tinggal diam. “Jangan sampai petugas P2TL kita masuk penjara, saya tidak tinggal diam. PLN Medan akan mempersiapankan langkah-langkah selanjutnya,” tegas Wahyu.(mag-7/ila)

Nasib Honorer I Belum Jelas BKN Garap Honorer II

JAKARTA-Meski Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) yang menjadi dasar hukum pengangkatan honorer ‘tercecer’ belum juga disahkan menjadi PP, Badan Kepegawaian Negara (BKN) mulai menggarap data honorer kategori II. Saat ini BKN telah melakukan konsolidasi dengan seluruh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk kepentingan verifikasi data yang sudah masuk.

“Sampai hari ini konsolidasi telah dilakukan BKN bersama seluruh BKD. Inti konsolidasi adalah memverifikasi data yang masuk. Jadi ketika RPP disahkan, data kategori II sudah siap,” kata Kabag Humas BKN Tumpak Hutabarat yang dihubungi, Kamis (10/11).

Karena masuk verifikasi, BKD diminta menelisik lagi data-data yang sudah dimasukkan ke BKN. Sebab bisa jadi dari data yang ada, banyak palsunya. “Walaupun kategori II harus dites lagi, namun verifikasi data awal tetap dilakukan. Yang lolos saja yang bisa ikut seleksi sesama honorer,” tegasnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, honorer tercecer kategori II yang sudah masuk ke BKN 600 ribu lebih. Kategori II ini merupakan honorer di bawah tahun 2005 yang honornya tidak bersumber dari dana APBN/APBD.

Berbeda dengan kategori I, yang kategori II harus melewati seleksi sesama honorer saat pengadaan CPNS. Mereka tidak dites bersama-sama pelamar umum. Melainkan dites tersendiri dan hanya berlaku sekali tes. Yang lulus diangkat CPNS. Sedangkan yang gagal, diarahkan ke Pegawai Tidak Tetap (PTT) bila instansinya masih membutuhkan. Bila honorernya tidak dibutuhkan lagi, akan diberhentikan dengan atau tanpa kompensasi.

Persoalan di balik berlarutnya pengesahan RPP tentang Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi CPNS terus muncul. Mulai dari ketersediaan anggaran negara untuk gaji, tenaga honorer masuk gerbong moratorium CPNS baru, hingga adanya honorer siluman. BKN menilai segala kabar ini menutupi kepastian pemerintah mengesahkan RPP tadi.

Seperti diberitakan, Kemen PAN dan RB) mencurigai data jumlah tenaga honorer kategori satu (K1) yang dilansir BKN. Sejak pertengahan tahun ini, BKN sudah menegaskan jika tenaga honorer K1 men capai 67.385 orang. Kemen PAN dan RB menilai ada nama-nama honorer siluman dalam daftar ini. (sam/wan/jpnn)

Maling Motor Diselamatkan Korban

MEDAN- Pelaku pencurian sepeda motor, Basrum (45) warga Helvetia babak belur dihajar massa di Jalan Mustafa, Medan Timur.  Anehnya, pelaku diketahui warga mencuri sepeda motor dengan mengendarai mobil Toyota Kijang Kapsul BK 1915 DJ.

Berdasarkan informasi, aksi pencurian sepeda motor Supra X 125 BK 5945 ABK itu diketahui oleh korbannya,  N Sitepu (42) warga Jalan Mustafa. Saat itu, korban sedang berada di depot air minum isi ulang di Jalan Mustafa.
Sitepu mengaku, ketika keluar dari depot air minum, betapa terkejutnya melihat sepeda motornya dikendarai oleh orang yang sama sekali tak dikenalnya. Akibatnya, korban dan pelaku saling tarik menarik.

“Saya lihat kereta (sepeda motor, Red) saya kok mau dibawa sama kawan ini (pelaku, red.),  ya langsung saya tarik lah,” ujarnya.

Akibat adanya aksi tarik menarik tersebut, akhirnya korban kalah kuat dengan tenaga Basrum. Alhasil, korban yang melepaskan tarikannya, sedangkan pelaku terus  memulas gas sepeda motornya. Akibatnya, pelaku terjerembab  masuk ke dalam  parit. Korban pun berteriak maling.

Mendengar teriakan itu, warga sekitar spontan mengejar pelaku dan menangkapnya. Warga meluapkan emosinya dan langsung memberikan pukulan kepada pelaku.

Nemun, karena banyaknya yang memukuli, korban tak tega melihatnya. “Kasian aku melihatnya, makanya aku bawa pelaku ke dalam rumah,” ucapnya.

Kapolsekta Medan Timur Kompol Patar Silalahi mengatakan kasusnya sedang ditangani, dan saat ini personel sedang melakukan pemeriksaan terhadap mobil yang dipakainya itu. (mag-7)

Anggota Dewan Warning PT CJPF

LUBUK PAKAM-PT Charoen Jaya Pokphand Farm (CJPF) yang berlokasi di Desa Sampecita Kecamatan Kutalimbaru ditengarai tidak memiliki ijin mendiri bangunan (IMB). Hal itu memancing reaksi anggota dewan dari komisi D DPRD Deli Serdang (DS). Mereka meminta kepada PT CJPF untuk segera mengurus IMB dalam waktu 30 hari.  Demikian hasil rapat dengar pendapat yang digelar, di ruang komisi D DPRD Deli Serdang, Kamis (11/11), sekitar pukul 11.30 WIB.

Rapat dengar pendapat tersebut, merupakan lanjutan hasil temuan reses anggota DPRD DS serta Badan Kehormatan (BK) DPRD. Saat berkunjung ke Desa Sampecita Kecamatan Kutalinbaru. Di sana anggota dewan, menemukan adanya bangunan kandang peternakan kandang ayam seluas 36 hektare tidak memiliki IMB serta izin perumahan peruntukan.
“Masak hampir 11 bulan bangunan telah berdiri tidak ada niat baik perusahaan untuk mengurus IMB,” bilang Mbergap Sembiring anggota DPRD DS.

Selain itu, BK menemukan adanya indikasi keterlibatan oknum anggota DPRD dalam pengurusan IMB, tetapi izinnya tidak pernah selesai.

Bahkan, diindikasikan oknum anggota dewan telah menarik sejumlah dana untuk biaya pengurusan IMB.  “Inikan telah menjatuhkan marwah DPRD. Karena oknum men jadi calo mengurus izin,” bilang ketua BK DPRD Deli Serdang Master Sembiring.

Selanjutnya, terkait peringatan yang diberikan selama 30 hari kepada PT CJPF. Kepala Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Haris Panen melalui stafnya Rachmadsyah menegaskan, bahwa pihaknya telah berulang kali mengingatkan PT CJPF agar mengurus IMB serta perizinan lainnya.  Tetapi, peringatan ter sebut tidak digubris. Bahkan terkesan adanya pembiaran dari managemen PT CJPF. Pihaknya kembali melayangkan surat peringatan ke managemen PT CJPF. Dengan batasan, 15 hari pertama dan 15 hari kedua.

“30 hari kedepan PT CJPF harus ada realisasi pengurusannya,” harap Rachmadsyah.
Hal itu, dibenarkan Kepala Bagian Hukum Pemkab Deli Serdang Redwin, bila batas 30 hari tidak ada proses pengurusan izin terlaksanan,  Pemkab Deli Serdang akan membongkar bangunan peternakan itu. “Kita akan bongkar paksa serta menghentikan kegiatan penambangan galian C yang ada di sana,” tegasnya.

Dalam pengurusan IMB serta izin peruntukan tidak ada kata “deal” dengan jumlah angka yang harus dikeluarkan perusahaan. Namun proses pengurusan izin akan segera terlaksana bila berkas serta persyaratan dipenuhi.
Menanggapi adanya warning yang dilayangkan DPRD bersama Pemkab Deli Serdang itu, Sub Legal PT CJPF, Eko Setyono, menyatakan pihaknya akan se gera mengurus IMB serta perizinan lainnya. “Desakan ini akan kami sampaikan ke manajemen, tetapi tolong berikan waktu agar kami dapat mengurus izin yang seharusnya dipenuhi,” katanya. (btr)

Gatot Harus Buka-bukaan

Soal Rekomendasi Izin PLTA Asahan III

MEDAN-Persoalan izin lahan pengerjaan proyek PLTA Asahan III yang nantinya akan menghasilkan energi sebesar 2×87 MW ke seluruh masyarakat Sumatera Utara, hingga saat ini masih terkatung-katung. Pasalnya, Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho belum juga mem berikan izin lahan kepada pihak PT PLN (Persero). Padahal, sesuai Perpres No 4 tahun 2010 dan Permen ESDM No 2 Tahun 2010 menegaskan, bahwa pemerintah menugaskan PLN untuk membangun PLTA Asahan III.

Seperti dikatakan anggota Fraksi PAN Sumut Noerya T Karim, harusnya Gatot berani buka-bukaan dan berterus terang soal rekomendasi izin pengerjaan proyek PLTA Asahan III. “Gatot harus jujur, rekomendasi izinnya di tangan siapa sekarang? Ayolah, buka-bukaan saja. Ini untuk kepentingan masyarakat karena PLN serius menyelesaikan proyek Asahan III,” ujarnya.

Noerya menegaskan, harusnya Gatot duduk bersama dewan, pemerintah daerah, PLN maupun pemerintah pusat dalam penyelesaiannya. “PLTA Asahan III tak boleh ditunda-tunda lagi karena mesin pembangkit di Sicanang sudah tua. Harus ada pembangkit pengganti yang bisa mendistribusikan listrik kepada masyarakat agar tidak ada lagi devisit dan pemadaman listrik,” tegasnya.

Bahkan, berdasarkan sumber terpercaya dari petinggi PLN Proyek Induk Pembangkitan dan Jaringan Sumatera Utara dan Aceh membeberkan, Plt Gubsu sendiri sudah menghadiri rapat bersama Wakil Presiden Boediono belum lama ini terkait proyek PLTA Asahan III. “Dalam pertemuan itu dihadiri Mentri BUMN, Mentri ESDM, PLN, Plt Gubsu Gatot dan terkait lainnya. Wapres Boediono langsung menginstruksikan Gatot untuk mendukung dan memfasilitasi PLN dalam melaksanakan keputusan tersebut. Bahkan, masalah izin lokasi dengan PT Badjradaya diinstruksikan Wapres agar diselesaikan dengan baik. Waktu itu pak Gatot patuh,” ujar sumber tersebut.

Manager Proyek Asahan III Robert Aprianto Purba yang dikonfirmasi soal pertemuan dengan Wapres tersebut, tidak menyanggahnya. “Memang benar ada pertemuan itu, tapi isi dari pertemuan itu bukan wewenang saya untuk menjawabnya,” ujarnya.

Namun, Robert menyayangkan sikap Plt Gubsu yang hingga saat ini belum memberikan izin. Padahal, PLN siap untuk dievaluasi Pemprovsu sebagai dasar untuk menerbitkan izin lokasi bila diperlukan. “Pemberian izin lokasi kepada PT Bajradaya Swarna Utama yang keluar tahun 2008 sudah berakhir pada Maret 2011 lalu. Nah, sesuai Perpres No 4 tahun 2010 dan Permen ESDM No 2 Tahun 2010, pemerintah menunjuk PLN langsung untuk membangun PLTA Asahan III. Tapi sampai saat ini, Plt Gubsu Gatot belum juga memberikan izin. Kami tidak tahu apa alasannya. Padahal, PLN telah memberikan surat permohonan izin lokasi PLTA Asahan III kepada Gubsu sebanyak 17 kali, sejak tahun 2004 hingga terakhir pada 28 Maret 2011,” tegas Robert.

Robert meminta kepada anggota dewan Sumut untuk menyuarakan agar amanat Peraturan Presiden RI No 4 Tahun 2010 yang menyatakan PLN ditunjuk sebagai pelaksana pembangunan PLTA Asahan III, dapat dipatuhi Pemprovsu dengan segera menerbitkan izin lokasi kepada PLN. “PLN memprediksi, jika sampai tahun 2015 tidak ada pembangkit listrik yang masuk, maka akan terjadi devisit listrik dan kemungkinan besar terjadi pemadaman bergilir. Sebab, pertumbuhan beban energi semakin bertambah dan tidak bisa dibendung. Jadi, PLN jangan hanya dihujat dan dimaki karena pemadaman saja, karena ketika PLN berupaya membangun jaringan listriknya malah terhalang Pemprovsu,” kata dia.

Robert memaparkan, akan banyak manfaat yang didapat masyarakat Sumut bila PLTA Asahan III beroperasi nantinya. Di antaranya, Pemerintah Kabupaten Asahan, Kabupaten Toba Samosir dan Provinsi Sumatera Utara akan mendapat tambahan penerimaan Pendapatan Asli daerah (PAD) dalam bentuk pendapatan dari pajak air permukaan yang besarnya kira-kira Rp7 miliar per tahun.

“Pada fase operasi PLTA Asahan III pada tahun 2015 dan seterusnya, direncanakan akan dibentuk Perusahaan Patungan (Kerjasama Operasi) antara PT PLN (Persero) dengan Pemprovsu, Pemda Kabupaten Toba Samosir dan Pemda Kabupaten Asahan untuk mengoperasikan dan memelihara PLTA Asahan III. Pembagian saham kepemilikan perusahaan patungan ini akan didiskusikan bersama Direktorat Keuangan PLN dengan pemerintah  daerah terkait,” tambah Robert lagi.

Sedangkan tenaga kerja untuk mengoperasikan PLTA Asahan III nantinya, sambung Robert, akan diambil dari warga sekitar proyek sebanyak 100 orang tenaga kerja. Bahkan, akan diprioritaskan rekruitmennya dari penduduk setempat tamatan SMU, STM dan SMEA yang akan dilaksanakan proses seleksi dan ujian masuk pegawai PLN sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. “Nanti, bagi anak-anak didik yang lulus ujian dan akan dididik dengan diberikan beasiswa PLN sebelum menjadi tenaga operator PLTA dan posisi lainnya.

Nantinya, energi yang dihasilkan PLTA Asahan III seluruhkan akan disalurkan untuk masyakarat Sumatera Utara karena koneksinya dihubungan ke Gardu Induk Simangkuk di Porsea. Sebanyak 10 MVA akan disalurkan untuk masyarakat sekitar lokasi PLTA, sedangkan 164 MVA untuk masyarakat Sumut melalui Gardu Induk Simangkuk. “Saya tegaskan sekali lagi, seluruh energi listrik PLTA Asahan III disalurkan untuk masyarakat Sumut, bukan kepada Inalum seperti isu yang berkembang saat ini. PLN siap Jadi tidak benar kalau ada isu yang beredar. Jadi PLN mohon dukungannya,” pungkas Robert. (ila)

Malam Ini Haji Kloter 1 Tiba di Polonia

Diprediski Mendarat Pukul 23.15 WIB

MEDAN-Siang ini, jamaah haji yang tergabung dalam kelompok penerbangan (kloter) 01 Debarkasi Medan akan meninggalkan Tanah Suci. Sebanyak 452 jamaah haji yang diangkut pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA3201 ini meninggalkan Bandara King Abdul Aziz (KAA) Jeddah pukul setengah tiga siang atau pukul 10.30 waktu setempat.

Kolter 01 yang berisikan jamaah haji dari Labuhan Batu dan Medan ini dijadwalkan tiba di Bandara Polonia sekitar pukul 23.15 WIB. “Kloter 01 ini akan menjalankan Salat Dzuhur di atas pesawat dengan bertayamum dan dipandu oleh petugas kloter. Sebelumnya mereka sudah mendapat petunjuk tentang pelaksanaan ini karena tidak sempat lagi salat Jumat, jadi diganti dengan salat dhuhur,” kata Humas Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) debarkasi Medan, Sazli Nasution, Kamis (10/11).

Nantinya, kata Sazli, jamaah haji akan disambut oleh Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho didampingi Kakankemenag Sumut Drs HAbdul Rahim serta unsur muspida lainnya. “Dari Polonia jamaah akan diangkut bus yang telah disediakan pihak PPIH menuju Asrama Haji Medan untuk menjalani serangkaian proses seperti pemulangan paspor, pemeriksaan kesehatan, pemberian air zam-zam, dan lainnya. Setelah itu, mereka akan diangkut oleh bus yang telah disediakan oleh Pemko/Pemda masing-masing untuk kembali ke daerah asalnya,” urai Sazli.

Menurutnya, pemulangan jamaah haji akan dilakukan secara bertahap dari 10 November  hingga 10 Desember 2011. Jamaah yang pulang melalui Bandara KAA Jeddah terlebih dulu akan ditampung di hotel transit. Sedangkan kloter 02 Debarkasi Medan dengan 447 jamaah haji asal Padangsidimpuan dan Medan akan dijadwalkan tiba di tanah air pada 13 November mendatang sekitar pukul 00.15 WIB.

“Rata-rata jamaah akan beristirahat selama sehari semalam sebelum menuju bandara untuk proses pemulangan. Jadi, satu hari sebelum jadwal pemulangan ke tanah air, jamaah dari Mekkah sudah bergeser ke Jeddah. Jamaah haji yang pulang dalam minggu ini termasuk dalam gelombang pertama yang telah melakukan salat Arbain di Madinah. Sebelum rangkaian ibadahnya lengkap, jamaah tidak bisa kembali ke tanah air,’ jelas Sazli lagi.

Selain kloter 01 Debarkasi Medan, 13 kloter debarkasi lain pun dikabarkan tiba di Tanah Air (lihat grafis). Sementara itu, dari Tanah Suci, gelombang ke- II setelah puncak haji akan bergeser ke Madinah mulai 13 November mendatang. Sebanyak 225 personel Daker  Jeddah telah disiapkan untuk membantu proses pemulangan jamaah. (mag-11)

Makin Tua Makin Menarik

Sepeda Motor BMW R-27

Makin tua makin menjadi. Begitulah sepeda motor BMW R-27 prodak Jerman tahun 1966. Kendati telah berusia setengah abad motor milik Waka Polres Tebing Tinggi itu masih mengungguli sepeda motor tua lainnya.
Penahbisan motor BMW-27 sebagai motor yang terkeren diantara motor tua lainnya saat digelarnya ulang tahun Bikers Owner Motor Siantar (BOMS) kelima di lapangan Meredeka Adam Malik, Siantar pekan lalu. Dalam acara itu disaksikan ratusan mata komunitas sepeda motor tua yang ada di seluruh Sumatera Utara. “Ternyata sepeda motor milik saya bisa keluar sebagai pemenang dari ratusan pencinta sepeda motor tua se Sumatera Utara,” kata Kompol Drs Safwan Khayat MHum saat ditanya di ruang kerjanya di Mapolres Tebing Tinggi.

Menurut pendiri Bikers Mitra Polri (BMP) ini, motor meraih juara pertama untuk kategori sepeda motor tua originil. Ia tak menyangka motor yang baru beberapa bulan dimilikinya itu mendominasi motor tua lainnya.”Sempat tak menyangka bakal juara tapi ini merupakan raihan yang tak terlupkan,” tutur ayah tiga anak ini.

Kendati begitu Safwan tetap tidak berbesar hati. Menurutnya, juara sebenarnya bukanlah tujuan utama untuk mengikuti kompetisi motor tua ini. Melalui kegiatan ulang tahun BOMS kelima, mantan Kasat Lantas Poltabes Medan (sekaran Polresta Medan) ini berharap bisa mempersatukan pencinta komunitas sepeda motor tua se Sumatera Utara.
“Disinilah terjalin hubungan tali silaturahmi antara sesama bikers untuk mempersatukan bahwa komunitas sepeda motor tua bisa menjalin kekompakan dengan baik. Bukan itu saja, tetapi ini sebagai tempat sarana berkumpulnya pencinta sepeda motor tua untuk menyalurkan hobi yang positip serta juga memberikan contoh teladan kepada masyarakat tentang mentaati peraturan lalulintas di jalana raya,” terangnya.

Menurut Safwan, ajang kumpul bareng bersama para rekan bikers baik pencinta sepeda motor tua atau klub-klub sepeda motor lainnya bisa menggalang rasa percaya masyarakat bahwa komunitas sepeda motor itu bukan identik dengan perkumpulan geng motor liar.

“Dalam kumpul bareng seperti ini, kita tetap mensosialisasikan kepada masyarakat pengguna jalan raya atapun klub-klub motor yang ada agar memberikan contoh teladan yang baik kepada orang lain, seperti memakai helm standar SNI, melengakapi surat-surat kendaraan juga memberi tahu bahayanya kumpulan geng-geng motor liar yang meresahkan masyarakat pengguna jalan,” serunya.

Keluar sebagai juara kedua diraih oleh pemilik sepeda motor asal Kota Tebing Tinggi, Muhammad Daud dengan nama sepeda motor Puch buatan tahun 1950 asli prodak Jerman yang masih original mulai dari perlengkapan peralatan hingga cat.

Sementara Ketua BOMS dan sekaligus pengurus klub motor tua BCA Kota Pematang Siantar, Rizal Ginting mengatakan bahwa acara ulang tahun ini dilakukan untuk mengumpulkan pencinta sepeda motor tua se Sumut menjadi suatu ikatan antar-bikers untuk menjalin kerjasama baik antar sesama club motor yang ada.

“Kedepan agenda ini akan terus akan dilaksanakan, dengan begini kita bisa menjadi banyak mengenal teman dari berbagai daerah lain untuk menjadi satu ikatan silatuhrami,” ucap Rizal. (mag3)