27 C
Medan
Sunday, December 21, 2025
Home Blog Page 14470

Dihadang Harimau, Dapat Sepeda dari Panglima GAM

Ismail, Pengeliling Indonesia Tiba di Sumut Pos

Mengelilingi Indonesia dengan mengendarai sepeda adalah sebuah usaha yang tidak ringan. Ismail (42) asal Indramayu berhasil melakukannya. Banyak kisah yang dialaminya, mulai dari hadangan harimau Sumatera hingga diberikan sepeda oleh Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Indra Juli-Medan

Begitulah, tiga kali bertemu kawanan harimau Sumatera mewarnai perjalanan Ismail dalam mewujudkan impiannya yakni menjadi pengumpul tanda tangan terbanyak dari bersepeda keliling Indonesia.    “Sempat dihadang kawanan harimau di Tele waktu mau ke Dairi. Waktunya sore gini lah, ada kabut tipis. Ada lima ekor harimau dan saya sendiri. Kalau ada orang masih bisa nangis minta tolong kan,” tutur Ismail saat menyambangi Redaksi Sumut Pos di Gedung Graha Pena Jalan Sisingamangaraja Medan, Rabu (12/10). Kemeja biru dilapis rompi dan topi berwarna krem, celana keper hitam, dan sepatu sport memperlihatkan semangat besar tersimpan dalam tubuh 150 centimeter.

Sebelumnya, Ismail sudah diperingatkan oleh warga yang ditemui di Dolok Sanggul. Bahwa saat itu adalah musim kawin bagi harimau. Hal itu dibuktikan dimana sekelompok harimau berjumlah lima ekor turun melintas dan langsung mengerumuni dirinya. Seekor harimau bahkan menggesek-gesekkan tubuhnya ke sepeda gunung yang ditunggangin
Pria kelahiran Indramayu, 5 Mei 1969, ini pun hanya bisa terdiam. Terlebih saat pandangannya beradu dengan harimau lainnya. Mengantarkan sebuah kesadaran akan hubungan alam dengan kehidupan. “Tanpa sadar, celana saya sudah basah. Saya hanya berpikir positif waktu itu. Dia juga makhluk hidup seperti saya, yang tidak mau mengganggu kalau tidak diganggu. Mungkin karena saya belum mandi sehingga aroma tubuh manusia yang tercium harimau. Sampai setengah hari saya baru bisa ngomong,” kenangnya.

Pertemuan Ismail dengan kawanan harimau sebenarnya bukan yang pertama. Selama melintasi Pulau Sumatera, tercatat tiga kali dirinya dihadang harimau. Pertama terjadi di Nanggroe Aceh Darusallam (NAD) dan saat melintasi perbatasan Sumatera Barat (Sumbar) dengan  Sumatera Utara (Sumut).

Kenangan menyeramkan itu langsung pudar saat menginjakkan kaki di Kota Medan. Suasana penuh keakraban yang dirasakan dari tawaran tempat tinggal di Jalan Utama Medan dari seorang warga yang baru saja dikenalnya. “Saya sempat kaget. Di kota yang majemuk seperti ini justru bisa menerima saya dengan tulus. Saya benar-benar kagum,” aku Ismail.

Keinginan menjadi penjelajah sudah dirasakan saat duduk di kelas IV Sekolah Dasar. Bahkan hal itu menjadi cita-cita putra ketiga dari lima bersaudara ini. Karena tidak mendapat restu, perjalanan yang sempat dimulai harus terhenti di Surabaya. Hingga 20 Juli 1989 saat berusia 20 tahun Ismail mendapatkan izin dan memulai perjalanan resminya. Mengambil start dari Indramayu menuju bagian timur Indonesia.

Di awal perjalanannya, Ismail sempat mengalami pengalaman mendebarkan. Ya, dia sempat hidup bersama salah satu suku asli di Pulau Papua, Madani yang akrab disebut suku Dani. Dimana dirinya menjadi saksi kehidupan suku kanibal. “Saya tahunya waktu pemimpin suku yang disebut ‘Bahorok’ mengundang pada jamuan perayaan ‘menang perang’. Dimana jasad dari pihak lawan dibakar dan dimakan bersama,” bebernya.

Di tengah keberingasan kanibalisme suku Dani berikut keteguhan menjunjung hukum adat, Ismail belajar bahwa komunikasi belum kehilangan peran dalam penyelesaian masalah. Dengan komunikasi tadi dirinya hanya membayar 10 ekor babi dan tiga hari direndam dari yang seharusnya tiga bulan. Kemampuan berbaur membuat dirinya mendapat simpati dari anggota suku. Bahkan, dirinya dihadiahi empat wanita suku Dani untuk dibuahi. Hal itu untuk kenang-kenangan bagi anggota suku saat harus melanjutkan perjalanan. Dari empat wanita tadi, Ismail pun memiliki dua anak.
Kehidupan asmara Ismail ternyata masih berlanjut. Biduk cintanya kembali berlabuh di Kalimantan dengan dara bernama Haun. Panggilan jiwa petualang membuat mahligai rumah tangganya hanya bertahan lima bulan saja. Begitu pun kehadirannya di NAD kembali mengurai kisah bersama seorang dara yang namanya masih tersimpan rapat.
Sumatera Utara sendiri merupakan provinsi ke-29 yang dilalui. Selama itu tandatangan yang terkumpul mencapai empat juta tanda tangan dari berbagai instansi pemerintah, BUMN dan Swasta, juga berbagai lembaga yang ada di daerah yang dilaluinya. “Mungkin saya akan tinggal selama dua minggu di sini. Karena mau bertemu dengan Muspida provinsi dan kota. Sekalipun masih kurang fit, harus dipaksakan untuk mencapai target lima juta tandatangan,” pungkasnya.

Untuk transportasi, Ismail sudah 32 kali ganti sepeda. Sepeda yang ke-33 pun sangat istimewa baginya. Pasalnya sepeda yang penuh dengan stiker komunitas bikers ini merupakan pemberian dari Sofyan Daud, mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM). “Itu pemberian yang sangat saya banggakan,” pungkasnya. (*)

Dari Jepang ke Amerika

Sherina Munaf

Sedikit demi sedikit, langkah Sherina Munaf (21) di dunia hiburan makin mendunia. Bakat dan kemampuannya di bidang seni dipercaya oleh banyak pihak. Banyak hal yang bisa dia lakukan selain bermusik dan berakting
Kemarin (12/10) perempuan kelahiran Bandung itu menandatangani kontrak dengan produsen arloji Casio untuk tahun kedua. Dia kembali dipercaya oleh perusahaan yang berpusat di Tokyo, Jepang, itu untuk menjadi ikon Baby-G dan Sheen.

Tahun lalu dia mendapat kehormatan untuk mendesain jam tangan dengan edisi terbatas.

Tahun ini Sherina menyatakan tidak sabar segera terlibat berbagai kegiatan yang berkaitan dengan tugasnya sebagai ikon itu.

“Sewaktu mendapat kehormatan untuk bikin desain jam, saya suka banget. Meskipun, itu sama sekali bukan bidang saya. Saya sempat pusing karena harus merevisi desain. Kan harus dapat persetujuan dari Tokyo. Sempat dua kali diubah desainnya. Makanya, saya berharap agar diberi kesempatan lagi,” katanya saat ditemui di Velpa Kafe, Gandaria City, Jakarta Selatan.

Dia menegaskan, keinginan membuat desain bukan karena ingin menjadi trendsetter. Menurut dia, menjadi trendsetter adalah accidentally alias kebetulan. “Sebuah kehormatan, menurut saya, kalau apa yang saya buat disukai orang dan menjadi tren, ya, mudah-mudahan. Yang pasti, saya suka melakukan itu,” jelasnya.

Penyanyi yang pernah diundang Jackie Chan untuk mengisi acara amal menggalang dana untuk korban tsunami Jepang di Victoria Park, Hongkong, itu juga memiliki sederet proyek yang tengah dikerjakan. Di perfilman, dia tengah menyiapkan film musikal. Sherina akan bermain di fim tersebut. Dia juga yang menggarap semua lagu dan liriknya. “Tahun depan semoga bisa rilis filmnya. Lagu-lagu di film tersebut juga menjadi album tersendiri,” bebernya.

Dia juga tengah menyiapkan sebuah kumpulan karya tulisnya dalam sebuah situs yang diberi nama ThumbLip. Semua fiksi, cerita pendek yang pernah dia tulis, akan dikumpulkan menjadi satu. Lalu, untuk anak-anak, Sherina bekerja sama dengan seniman komik sedang menyiapkan komik khusus penanggulangan bencana. “Kenapa komik, supaya lebih mudah diingat oleh anak-anak,” lanjutnya.

Lalu, saat ini dia juga sedang menyongsong ujian yang menentuan apakah pelantun Geregetan itu bisa bersekolah di Amerika Serikat atau tidak. Sherina memutuskan untuk melanjutkan kuliah di AS tahun depan. Dia ingin mengambil ilmu yang berhubungan dengan science. “Doain ya, semoga keinginan saya ini tercapai. Saya mau ambil science,” tuturnya. (jan/ayi)

Silang Pendapat Calhaj Ditahan Imigrasi Arab Saudi

Sekretaris dan Koordinator PPIH Embarkasi Medan

MEDAN-Seorang jamaah calon haji (calhaj) dari Embarkasi Medan dikabarkan tertahan di Imigrasi Arab Saudi. Jamaah tersebut dicurigai pihak berwenang memakai paspor palsu.

Hal ini dibenarkan oleh Sekretaris PPIH Embarkasi Medan Abdul Rahman Harahap. Sayang, meskipun telah dibujuk, Rahman enggan memberikan keterangan lebih lanjut soal calhaj yang bermasalah tersebut. “Setibanya di Jeddah jamaah calhaj ini terhalang oleh pihak Imigrasi. Ini diakibatkan adanya perbedaan foto paspor dengan wajah asli jamaah. Jadi, pihak Imigrasi Saudi Arabia mencurigai keaslian paspor itu,” terang Rahman, Rabu (12/10).

Menurut Rahman, hal ini tak sempat berlarut-larut, karena jamaah akhirnya berhasil melanjutkan perjalanannya untuk beribadah. “Tak ada masalah, cuma tertahan beberapa jam saja,” jelasnya lagi.

Namun, di kesempatan berbeda, Koordinator PPIH Embarkasi Medan Sazli Nasution tak membenarkan adanya kejadian tersebut. “Hal itu tidak benar. Karena komunikasi kami dengan petugas kloter yang berada di Jeddah terus dilakukan dan sejauh ini kami belum mendapat laporan tersebut,” ujarnya.

Sazli juga menjelaskan keterbukaan antara petugas Embarkasi Medan dan petugas yang berada di Jeddah terjalin baik. “Jadi, jika terjadi hal demikian, pasti telah disampaikan dan tidak akan ditutupi keberadaannya,” jelasnya.

Terkait dengan itu, soal jamaah calhaj berisiko tinggi (risti) diharapkan bisa ditemani jamaah yang lebih muda dalam kamarnya. Sehingga dapat membantu mereka melakukan berbagai aktivitasnya.”Nah, karena hal ini maka akan ditemukan jamaah muda yang juga mendapatkan fasilitas kamar seperti jamaah risti,” terangnya.

Sazli menerangkan, petugas akomodasi merupakan pihak yang menentukan nomor kamar dan jenis kamar para jamaah calhaj. Dengan begitu Sazli meminta para petugas tersebut bisa lebih teliti memberikan dan menetapkan di kamar mana jamaah harus ditempatkan. “Karena para petugas juga akan dinilai kinerjanya oleh pihak PPIH Embarkasi Medan. Jika terbukti melakukan pelanggaran maka petugas akan diberikan sanksi oleh PPIH Embarkasi Medan,” tegasnya.

Ia juga mengatakan, kloter pertama dan kedua situasi kamar tempat tinggal jamaah calhaj masih sesuai. Situasi yang tak sesuai bisa terjadi jika jumlah calhaj risti tak mencukupi dari ruangan yang disediakan. “Artinya ruangan yang diperuntukan kepada jamaah calhaj risti berlebih dan ditempati oleh jamaah lainnya atau barangkali jamaah muda yang ikut tidur di ruangan tersebut sebatas menemani keluarganya yang dinyatakan risti,” tuturnya.

Di tempat terpisah, tercatat 461 calh Kabupaten Langkat bertolak dari Stabat. Rombongan, nantinya terlebih dahulu masuk asrama haji Medan sebelum diberangkatkan ke Jeddah, Kamis (13/10).

Dalam kesempatan ini, Bupati Langkat, H Ngogesa Sitepu, memberikan tali kasih secara pribadi yakni Rp250 ribu per calhaj, ketua regu menerima Rp400 ribu, bagi ketua rombongan Rp500 ribu sedangkan petugas kesehatan serta petugas kelompok terbang (kloter) Rp750 ribu per orangnya.

“Mohon kepada bapak ibu calhaj mendoakan Bumi Langkat senantiasa terpelihara, jagalah kesehatan agar pelaksanaan ibadah dapat sempurna,” kata Ngogesa di Tribun Alun-alun T Amir Hamzah.

Kepala Staf Urusan Haji Kabupaten Langkat, Iwan Zulhami, melaporkan JCH Kabupaten Langkat seluruhnya berjumlah 461 terdiri dari 2 kloter yang tergabung dalam Kloter 11 dan Kloter 19. Untuk Kloter 11 bertolak ke tanah suci pada tanggal 13 Oktober 2011 pukul 09.00 WIB menuju Jeddah, dijadwalkan kembali ke tanah air tanggal 23 Nopember 2011 pukul 03.30 WIB. Sementara Kloter 19 nantinya berangkat menuju Jeddah tanggal 22 Oktober 2011 pukul 07.00 WIB dan kembali ke tanah air direncanakan sesuai jadwal tanggal 02 Desember 2011 pukul 02.35 WIB. (saz/mag-4)

Irham Buana: Honor Saya Rp5 Juta

Soal Draf Anggaran Pilgubsu Rp496 miliar

MEDAN-Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut Irham Buana Nasution terkesan tidak paham dengan draf anggaran Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2013 senilai Rp496 miliar. Salah satu buktinya adalah mengenai honor Ketua KPU Sumut dan empat anggota KPU Sumut lainnya.

Selasa (11/10) lalu, Irham Buana Nasution ketika dikonfirmasi Sumut Pos di salah satu ruang di Dekanat Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) menuturkan, jumlah honor 5 punggawa KPU Sumut masing-masing sebesar Rp2,5 juta.

Namun, dari draft anggaran yang diajukan KPU Sumut ke Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujo Nugroho dan pimpinan DPRD Sumut, ternyata diperoleh data honor Ketua KPU Sumut sebesar Rp5 juta dan empat anggota KPU Sumut masing-masing Rp4 juta per bulannya.

Mengenai hal itu, Irham Buana yang dikonfirmasi Sumut Pos berdalih, dirinya lupa dan yang dikatakannya itu adalah honor pada Pilkada 2008 lalu. “Saya lupa. Itu honor di Pilkada 2008 lalu. Kalau sekarang Rp5 juta, dan anggota Rp4 juta,” kilahnya.

Mengenai efisiensi, lanjut Irham, pada prinsipnya untuk masalah honor ketua dan anggota KPU, tidak masalah bila mesti disederhanakan. Namun pada prinsipnya, tidak terlalu signifikan bila masalah honor yang diefisiensikan.
Sementara itu, anggota DPRD Sumut Arifin Nainggolan yang dimintai pendapatnya mengenai jumlah anggaran Pilgubsu 2013 sebesar Rp496 miliar, merupakan nilai yang tidak rasional dan relevan. Karena nilai yang hampir mencapai setengah triliun tersebut, terlalu besar. “Itu tidak rasional lagi. Itu terlalu besar,” katanya.

Apakah pihak anggota DPRD Sumut bersedia untuk berdiskusi atau duduk bersama dengan anggota KPU Sumut serta unsur Muspida Plus lainnya, guna membahas mengenai anggaran tersebut?

Terkait hal itu, politisi Fraksi Demokrat Sumut ini menyatakan, pada prinsipnya persoalan dana tersebut harus dikaji dan ditelaah lebih dalam dan lebih detil oleh pihak KPU Sumut. Artinya, dengan penelaahan dan pengkajian itu, semestinya ada anggaran-anggaran yang tidak terlalu tinggi.

Kendati demikian, dalam konteks Pilgubsu dan pilkada-pilkada lainnya, pihak DPRD Sumut tengah menunggu hasil revisi UU 32 Tahun 2004 tentang pemilihan kepala daerah. “Revisi UU tentang pemilihan kepala daerah telah diserahkan ke DPR RI. Dan kita masih menunggu hasil pembahasan dari DPR RI itu. Kalau nantinya disahkan, maka Pilgubsu 2013 akan dilakukan oleh DPRD Sumut. Jadi, anggaran sebesar yang diajukan KPU Sumut bisa tidak diterima. Artinya, bisa terjadi efisiensi dalam Pilgubsu 2013,” tegasnya.(ari)

Yingluck dan Abhisit Kompak Tuntaskan Banjir Thailand

BANGKOK- Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra kompak dengan pemimpin kubu oposisi, Abhisit Vejjajiva dalam mengatasi banjir yang melanda negeri gajah putih itu sejak dua bulan ini. Keduanya bertukar pikiran guna membawa Thailand terbebas dari banjir.

Menurut harian The Nation, Yingluck dan Abhisit serta para pejabat terkait, Selasa (11/10) sempat bertukar pikiran mengenai upaya mengatasi banjir, yang telah melanda bagian utara Thailand dan kini mengancam ibu kota Thailand, Bangkok dan sekitarnya. Mereka bertemu di Pusat Penanggulangan Banjir Nasional, yang berlokasi di Bandara Don Mueang.

Abhisit menyarankan kepada pemerintah agar evakuasi dan bantuan darurat dilaksanakan sejenak di sejumlah penampungan. Mantan perdana menteri Thailand itu mengusulkan kepada PM Yingluck agar menggunakan area kargo di bandara Don Mueang sebagai tempat penampungan baru bagi para pengungsi korban banjir.

Selain mengutarakan sejumlah ide, Abhisit bersama Partai Demokrat menyalurkan bantuan darurat dan keuangan ke para korban banjir. Mereka membantu pemerintah dalam menyalurkan bantuan.  Ide dari oposisi itu disambut baik pemerintah. Bahkan kakak Yingluck yang berstatus mantan perdana menteri, Thaksin Shinawatra, menyambut baik kerjasama antara pemerintah dan oposisi. (net/jpnn)

4 WNI Terjaring Razia di Kairo

KAIRO –  Sebanyak empat warga negara Indonesia (WNI), yang berstatus mahasiswa terjaring patroli keamanan Mesir yang memperketat keamanan dan melancarkan razia terhadap warga asing.
Demikian disampaikan Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir, Abu Nashar Buchari, Rabu (12/10).

Kepala Fungsi Protokol dan Konsuler (Protkons) KBRI Kairo, Muhammad Abdullah yang dikonfirmasi membenarkan penjaringan WNI tersebut.

“Ya, ada empat WNI ditahan, yaitu AR, NS, FH dan DS, dua orang di antaranya telah dibebaskan dan dua orang lagi sudah tidak aktif kuliah sehingga akan dipulangkan ke Indonesia,” katanya.

Dia menjelaskan, empat mahasiswa tersebut masing-masing AR masih memiliki izin tinggal dan tercatat sebagai mahasiswa tingkat empat Fakultas Syariah Universitas Al Azhar, NS mahasiswa program S-2 Institut Zamalek, sementara dua orang lainnya yaitu FH sudah tidak aktif lagi kuliah, dan DS sudah lulus S-1 dan dalam proses program S-2 di Al Azhar.

Staf Fungsi Protkons KBRI Kairo, Ali Andika Wardhanamengungkapkan mereka ditahan, Minggu (9/10) saat razia di jalanan Distrik Madinat Nasr karena tak bawa paspor.

Razia itu bertujuan melakukan penertiban terhadap warga negara asing yang tidak memiliki dokumen keimigrasian dan melanggar aturan keimigrasian setempat.

Sementara itu, pihak KBRI, Senin (10/10) menemui Wakil Direktur Kantor Urusan Warga Negara Asing, Abdul Hakim Saad dan Amru Ghabasyi untuk menyelesaikan permasalahan WNI yang ditahan.

Dari hasil pembicaraan itu diperoleh penjelasan bahwa dua dari empat WNI harus dipulangkan ke Indonesia karena melanggar imigrasi. Demi menghindari penahanan yang terlalu lama, pihak Mesir menyarankan agar kedua WNI itu segera disiapkan tiket pulang ke Indonesia, dan disanggupi untuk dipulangkan, deportasi yang dilakukan tidak dibiayai oleh pemerintah Mesir melainkan oleh individu atau perwakilan negara masing-masing.

Sebelumnya KBRI Kairo telah melakukan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesadaran WNI mengenai perkembangan situasi terkini di Mesir serta kewajiban sebagai warga negara asing terkait masalah keimigrasian.
Pasca turunnya  Hosni Mubarak, setidaknya ada 24 orang tewas dalam bentrokan antara demonstran dan pasukan keamanan di ibukota Mesir, Kairo. (bbs/jpnn) . (bbs/jpnn)

6 Bulan di Malaysia

6 Nelayan Asal Langkat Dihukum

JAKARTA- Sedikitnya enam nelayan tradisional Indonesia asal Langkat, Sumatera Utara, menjalani hukuman 5-6 bulan penjara di Malaysia karena divonis bersalah melakukan praktik pencurian ikan ilegal.

Staf Divisi Hukum Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) Indonesia, Ahmad Marthin Hadiwinata menyebutkan dalam putusan itu, pengadilan Malaysia tidak mempertimbangkan faktor kecelakaan melaut yang dialami nelayan tradisional serta tidak adanya upaya maksimal dalam bantuan hukum yang diberikan Pemerintah Indonesia.  “Putusannya sudah dibacakan di pengadilan Malaysia, Jumat (7/10),” katanya, Rabu (12/10).

Dia menyebutkan, Nota protes yang dikirimkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kepada Pemerintah Malaysia bukanlah bentuk perlindungan negara terhadap para nelayan itu. “Pada konteks ini KKP gagal melakukan perlindungan bagi nelayan tradisional di wilayah perbatasan,” lanjut Ahmad.

Ahmed menilai, permasalahan perbatasan menjadi akar terjadinya penangkapan terhadap nelayan Indonesia selama ini. Lemahnya penjagaan di wilayah perairan perbatasan dan minimnya penyedia informasi kepada nelayan terhadap batas perairan Indonesia menjadi sebab ditangkapnya nelayan Indonesia ketika melaut.  (net/jpnn)

Hamas-Israel Sepakati Pertukaran Tahanan

JERUSALEM – Lima tahun berlalu kasus Gilad Shalit, tentara Israel yang ditangkap dan ditahan kelompok Hamas, kembali mengemuka. Selasa malam lalu (11/10), Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa tentara berkewarganegaraan Israel dan Prancis itu segera bebas. Hal itu terjadi setelah dia telah mencapai kesepakatan dengan para pemimpin Hamas soal pertukaran tahanan.

“Kami telah bersepakat dengan Hamas soal pembebasan Gilad Shalit. Dia akan pulang dalam beberapa hari ke depan,” ujar Netanyahu sesaat setelah meneken perjanjian dengan Hamas, seperti diberitakan media kemarin (12/10). Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan sekitar 1.000 tahanan Palestina yang selama ini mendekam di penjara-penjara Negeri Yahudi tersebut.

Tetapi, Netanyahu maupun Hamas masih bungkam soal tanggal pasti pertukaran tersebut. Mereka berjanji untuk merealisasikan pertukaran tahanan dalam waktu dekat. Jika pertukaran tahanan itu nantinya terwujud, berakhir sudah ketidakjelasan nasib Shalit. Sejak ditangkap militan Hamas di Jalur Gaza pada 25 Juni 2006, tak banyak kabar tentang pemuda 25 tahun itu.

Selama lima tahun ini, Shalit menjadi ikon nasional di Israel. Pemerintahan Netanyahu menempuh berbagai cara untuk membebaskan. Termasuk, melibatkan Palang Merah Internasional (ICRC) dan pemerintah Prancis, serta berdialog langsung dengan Hamas. Tapi, tidak satu pun upaya mereka membuahkan hasil.

Israel menyambut positif berita rencana pembebasan Shalit. Begitu mendengar kesepakatan yang dicapai dengan Hamas, Tel Aviv langsung memberikan dukungan penuh. Secara resmi kabinet Israel merestui rancangan Netanyahu melepaskan sekitar 1.000 tahanan Palestina sebagai ganti kebebasan Shalit.

Yang tak kalah riang mendengar berita bebasnya Shalit adalah Noam dan Aviva Shalit. Selama 16 bulan terakhir, orang tua Shalit itu menduduki kediaman resmi Netanyahu. Keduanya mendirikan tenda untuk memperjuangkan kebebasan sang putra.

Pemimpin Hamas Khaled Meshaal membenarkan soal kesepakatan dengan Netanyahu itu. Dari tempat tinggalnya di Damaskus, Syria, dia menegaskan pertukaran akan dilaksanakan dalam waktu dekat. “Hamas dan Israel sepakat membebaskan 1.027 tahanan Palestina, dan 27 di antaranya perempuan,” ujarnya. (afp/ap/hep/dwi/jpnn)

30 Jenderal Polisi Peru Dipecat

LIMA- Guna memerangi korupsi, Presiden Peru, Ollanta Humala membuat gerbarakan di pemerintahannya. Langkah itu dilakukannya dengan membersihkan institusi kepolisian Peru, tak tanggung 30 jenderal polisi diberhentikan.
Seperti dikutip CNN, Rabu (12/10) di kepolisian Peru ada 55 jenderal polisi. Dari 30 jenderal yang diberhentikan, satunya diantaranya yakni Kepala Polisi Peru.

Setelah itu, Humala langsung menunjuk kepala polisi yang baru yakni Raul Salazar. Humala memberi tugas penting kepada Salazar yakni memerangi korupsi. Tidak kurang dari 6 kali disebutkan dalam pidato pelantikan Salazar, agar kepolisian Peru memerangi korupsi.

“Kita harus berani mengungkap kasus korupsi yang menodai nama kepolisian. Dari yang paling kecil sampai yang paling penting, itu tidak masalah,” tegasnya seraya menyebut, perang terhadap narkoba akan menjadi prioritas utamanya.  (net/jpnn)

Langkah Humala itu menuai kritik dari kalangan oposisi. Humala dinilai hendak menyiapkan orang-orang yang loyal kepadanya. Tapi, kritik itu segera disanggah Menteri Dalam Negeri Peru, Oscar Valdes.
Dia menilai kebijakan Presiden Humala sebagai upaya melakukan reorganisasi di tubuh kepolisian Peru. Sebelum ada kebijakan pemberhentian, Kepolisian Peru memiliki 55 jenderal dan 900 perwira berpangkat kolonel.(net/jpnn)

Serial Komik Muslim Terobos Amerika

DETROIT – Tragedi serangan 11 September 2001 atau 9/11 menumbuhkan ide di benak Naif Al-Mutawa untuk membuat buku. Bukan novel atau dongeng, melainkan komik. Melalui perusahaan penerbitan yang didirikannya, Teshkeel Comics, pada 2006 Mutawa menciptakan komik heroik atau superhero berjudul “The 99” yang bernuansa Islam.

Tetapi, memasarkan komik semacam itu tak semudah seperti membuatnya. Pria berdarah Kuwait itu berjuang keras agar komik karyanya bersama dua penulis lain, Stuart Moore dan John McCrea, tersebut bisa diapresiasi masyarakat umum. Karena banyak mengadopsi nilai-nilai Islami dari Alquran, Mutawa yakin komiknya disambut dengan tangan terbuka di Arab Saudi. Di luar dugaan, pemerintah negara monarki itu mencekal. Komik Mutawa terkena sensor.
Upaya memasarkan The 99 di AS juga tidak mudah. Tetapi, pengalaman buruk di Arab Saudi membuat Mutawa menaruh harapan di AS. Dia meyakini negara maju yang selalu mengedepankan kebebasan berekspresi itu pasti akan lebih terbuka menyambut komiknya. Dugaannya ternyata meleset. Tragedi 9/11 telah mengubah persepsi masyarakat Negeri Paman Sam itu terhadap segala hal yang berbau Islam.

Meski berupaya mengangkat nilai-nilai universal, The 99 tak mendapatkan sambutan hangat di AS.
“Hal itulah yang membuat saya terpukul di awal upaya untuk mengenalkan karya saya. Di tempat kelahiran Islam dan di tempat kelahiran demokrasi, karya saya sama-sama tidak diterima,” ungkap penggemar komik Batman dan Superman tersebut. Tapi, pencekalan dan sentimen negatif tak membuat dia patah semangat. Muntawa tetap mencari cara untuk memopulerkan komiknya.

Kerja kerasnya akhirnya membuahkan hasil. Pada tahun sama, The 99 diangkat ke dalam serial animasi. Dalam tiap seri, versi animasi itu menonjolkan nilai positif The 99 yang selaras dengan ajaran Alquran. Misalnya, keberanian, kekuatan, kebijaksanaan, kemurahan, hati dan kesabaran. Kini, The 99 telah menjelma menjadi serial animasi televisi dengan durasi 30 menit per episode.

Selain serial animasi televisi, The 99 diangkat ke layar tiga dimensi (3D). Rencananya, versi 3D akan dirilisi awal tahun depan di 50 negara. “Komik itu memang berkiblat pada Alquran, seperti Batman dan Superman yang terilhami Alkitab dan keyakinan Kristen-Yahudi. Tapi, sama seperti Batman dan Superman, komik tersebut bisa dinikmati siapa saja,” paparnya.

Bapak lima anak itu menegaskan bahwa tiap karya sastra yang terinspirasi dari salah satu agama atau keyakinan tidak perlu diidentikkan dengan agama atau keyakinan tersebut. “Hanya orang-orang dengan niat tidak baik yang sengaja menggunakan media massa sebagai sarana untuk memberi pengaruh salah satu agama atau keyakinan terhadap masyarakat,” katanya. (ap/hep/dwi/jpnn)