30 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Silang Pendapat Calhaj Ditahan Imigrasi Arab Saudi

Sekretaris dan Koordinator PPIH Embarkasi Medan

MEDAN-Seorang jamaah calon haji (calhaj) dari Embarkasi Medan dikabarkan tertahan di Imigrasi Arab Saudi. Jamaah tersebut dicurigai pihak berwenang memakai paspor palsu.

Hal ini dibenarkan oleh Sekretaris PPIH Embarkasi Medan Abdul Rahman Harahap. Sayang, meskipun telah dibujuk, Rahman enggan memberikan keterangan lebih lanjut soal calhaj yang bermasalah tersebut. “Setibanya di Jeddah jamaah calhaj ini terhalang oleh pihak Imigrasi. Ini diakibatkan adanya perbedaan foto paspor dengan wajah asli jamaah. Jadi, pihak Imigrasi Saudi Arabia mencurigai keaslian paspor itu,” terang Rahman, Rabu (12/10).

Menurut Rahman, hal ini tak sempat berlarut-larut, karena jamaah akhirnya berhasil melanjutkan perjalanannya untuk beribadah. “Tak ada masalah, cuma tertahan beberapa jam saja,” jelasnya lagi.

Namun, di kesempatan berbeda, Koordinator PPIH Embarkasi Medan Sazli Nasution tak membenarkan adanya kejadian tersebut. “Hal itu tidak benar. Karena komunikasi kami dengan petugas kloter yang berada di Jeddah terus dilakukan dan sejauh ini kami belum mendapat laporan tersebut,” ujarnya.

Sazli juga menjelaskan keterbukaan antara petugas Embarkasi Medan dan petugas yang berada di Jeddah terjalin baik. “Jadi, jika terjadi hal demikian, pasti telah disampaikan dan tidak akan ditutupi keberadaannya,” jelasnya.

Terkait dengan itu, soal jamaah calhaj berisiko tinggi (risti) diharapkan bisa ditemani jamaah yang lebih muda dalam kamarnya. Sehingga dapat membantu mereka melakukan berbagai aktivitasnya.”Nah, karena hal ini maka akan ditemukan jamaah muda yang juga mendapatkan fasilitas kamar seperti jamaah risti,” terangnya.

Sazli menerangkan, petugas akomodasi merupakan pihak yang menentukan nomor kamar dan jenis kamar para jamaah calhaj. Dengan begitu Sazli meminta para petugas tersebut bisa lebih teliti memberikan dan menetapkan di kamar mana jamaah harus ditempatkan. “Karena para petugas juga akan dinilai kinerjanya oleh pihak PPIH Embarkasi Medan. Jika terbukti melakukan pelanggaran maka petugas akan diberikan sanksi oleh PPIH Embarkasi Medan,” tegasnya.

Ia juga mengatakan, kloter pertama dan kedua situasi kamar tempat tinggal jamaah calhaj masih sesuai. Situasi yang tak sesuai bisa terjadi jika jumlah calhaj risti tak mencukupi dari ruangan yang disediakan. “Artinya ruangan yang diperuntukan kepada jamaah calhaj risti berlebih dan ditempati oleh jamaah lainnya atau barangkali jamaah muda yang ikut tidur di ruangan tersebut sebatas menemani keluarganya yang dinyatakan risti,” tuturnya.

Di tempat terpisah, tercatat 461 calh Kabupaten Langkat bertolak dari Stabat. Rombongan, nantinya terlebih dahulu masuk asrama haji Medan sebelum diberangkatkan ke Jeddah, Kamis (13/10).

Dalam kesempatan ini, Bupati Langkat, H Ngogesa Sitepu, memberikan tali kasih secara pribadi yakni Rp250 ribu per calhaj, ketua regu menerima Rp400 ribu, bagi ketua rombongan Rp500 ribu sedangkan petugas kesehatan serta petugas kelompok terbang (kloter) Rp750 ribu per orangnya.

“Mohon kepada bapak ibu calhaj mendoakan Bumi Langkat senantiasa terpelihara, jagalah kesehatan agar pelaksanaan ibadah dapat sempurna,” kata Ngogesa di Tribun Alun-alun T Amir Hamzah.

Kepala Staf Urusan Haji Kabupaten Langkat, Iwan Zulhami, melaporkan JCH Kabupaten Langkat seluruhnya berjumlah 461 terdiri dari 2 kloter yang tergabung dalam Kloter 11 dan Kloter 19. Untuk Kloter 11 bertolak ke tanah suci pada tanggal 13 Oktober 2011 pukul 09.00 WIB menuju Jeddah, dijadwalkan kembali ke tanah air tanggal 23 Nopember 2011 pukul 03.30 WIB. Sementara Kloter 19 nantinya berangkat menuju Jeddah tanggal 22 Oktober 2011 pukul 07.00 WIB dan kembali ke tanah air direncanakan sesuai jadwal tanggal 02 Desember 2011 pukul 02.35 WIB. (saz/mag-4)

Sekretaris dan Koordinator PPIH Embarkasi Medan

MEDAN-Seorang jamaah calon haji (calhaj) dari Embarkasi Medan dikabarkan tertahan di Imigrasi Arab Saudi. Jamaah tersebut dicurigai pihak berwenang memakai paspor palsu.

Hal ini dibenarkan oleh Sekretaris PPIH Embarkasi Medan Abdul Rahman Harahap. Sayang, meskipun telah dibujuk, Rahman enggan memberikan keterangan lebih lanjut soal calhaj yang bermasalah tersebut. “Setibanya di Jeddah jamaah calhaj ini terhalang oleh pihak Imigrasi. Ini diakibatkan adanya perbedaan foto paspor dengan wajah asli jamaah. Jadi, pihak Imigrasi Saudi Arabia mencurigai keaslian paspor itu,” terang Rahman, Rabu (12/10).

Menurut Rahman, hal ini tak sempat berlarut-larut, karena jamaah akhirnya berhasil melanjutkan perjalanannya untuk beribadah. “Tak ada masalah, cuma tertahan beberapa jam saja,” jelasnya lagi.

Namun, di kesempatan berbeda, Koordinator PPIH Embarkasi Medan Sazli Nasution tak membenarkan adanya kejadian tersebut. “Hal itu tidak benar. Karena komunikasi kami dengan petugas kloter yang berada di Jeddah terus dilakukan dan sejauh ini kami belum mendapat laporan tersebut,” ujarnya.

Sazli juga menjelaskan keterbukaan antara petugas Embarkasi Medan dan petugas yang berada di Jeddah terjalin baik. “Jadi, jika terjadi hal demikian, pasti telah disampaikan dan tidak akan ditutupi keberadaannya,” jelasnya.

Terkait dengan itu, soal jamaah calhaj berisiko tinggi (risti) diharapkan bisa ditemani jamaah yang lebih muda dalam kamarnya. Sehingga dapat membantu mereka melakukan berbagai aktivitasnya.”Nah, karena hal ini maka akan ditemukan jamaah muda yang juga mendapatkan fasilitas kamar seperti jamaah risti,” terangnya.

Sazli menerangkan, petugas akomodasi merupakan pihak yang menentukan nomor kamar dan jenis kamar para jamaah calhaj. Dengan begitu Sazli meminta para petugas tersebut bisa lebih teliti memberikan dan menetapkan di kamar mana jamaah harus ditempatkan. “Karena para petugas juga akan dinilai kinerjanya oleh pihak PPIH Embarkasi Medan. Jika terbukti melakukan pelanggaran maka petugas akan diberikan sanksi oleh PPIH Embarkasi Medan,” tegasnya.

Ia juga mengatakan, kloter pertama dan kedua situasi kamar tempat tinggal jamaah calhaj masih sesuai. Situasi yang tak sesuai bisa terjadi jika jumlah calhaj risti tak mencukupi dari ruangan yang disediakan. “Artinya ruangan yang diperuntukan kepada jamaah calhaj risti berlebih dan ditempati oleh jamaah lainnya atau barangkali jamaah muda yang ikut tidur di ruangan tersebut sebatas menemani keluarganya yang dinyatakan risti,” tuturnya.

Di tempat terpisah, tercatat 461 calh Kabupaten Langkat bertolak dari Stabat. Rombongan, nantinya terlebih dahulu masuk asrama haji Medan sebelum diberangkatkan ke Jeddah, Kamis (13/10).

Dalam kesempatan ini, Bupati Langkat, H Ngogesa Sitepu, memberikan tali kasih secara pribadi yakni Rp250 ribu per calhaj, ketua regu menerima Rp400 ribu, bagi ketua rombongan Rp500 ribu sedangkan petugas kesehatan serta petugas kelompok terbang (kloter) Rp750 ribu per orangnya.

“Mohon kepada bapak ibu calhaj mendoakan Bumi Langkat senantiasa terpelihara, jagalah kesehatan agar pelaksanaan ibadah dapat sempurna,” kata Ngogesa di Tribun Alun-alun T Amir Hamzah.

Kepala Staf Urusan Haji Kabupaten Langkat, Iwan Zulhami, melaporkan JCH Kabupaten Langkat seluruhnya berjumlah 461 terdiri dari 2 kloter yang tergabung dalam Kloter 11 dan Kloter 19. Untuk Kloter 11 bertolak ke tanah suci pada tanggal 13 Oktober 2011 pukul 09.00 WIB menuju Jeddah, dijadwalkan kembali ke tanah air tanggal 23 Nopember 2011 pukul 03.30 WIB. Sementara Kloter 19 nantinya berangkat menuju Jeddah tanggal 22 Oktober 2011 pukul 07.00 WIB dan kembali ke tanah air direncanakan sesuai jadwal tanggal 02 Desember 2011 pukul 02.35 WIB. (saz/mag-4)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/