27 C
Medan
Sunday, December 21, 2025
Home Blog Page 14505

Jembatan Jamarat Dibatasi, Jamaah Indonesia Untung

MEKKAH-Pembatasan volume lalu lintas pada jembatan Jamarat dinilai menguntungkan jamaah haji Indonesia. Direktur Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Slamet Riyanto, mengungkapkan peraturan tersebut bisa menghindarkan jamaah dari bersesakan di trotoar raksasa itu karena kepadatan jamaah.

“Jamaah negara lain itu kan besar-besar. Kalau tidak dibatasi, kita melempar (jumrah) repot karena badan kita kecil-kecil,” ujar Slamet saat dihubungi Republika, Kamis (27/10).

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi  mengeluarkan kebijakan hanya 300 ribu jamaah saja yang diperbolehkan berjalan kaki melintas jembatan Jamarat per jamnya. “Hal tersebut merupakan bagian dari usaha untuk mengontrol kerumunan manusia pada musim haji kali ini,” kata Asisten Komandan Pasukan Keamanan Haji untuk Organisasi dan Manajemen Pejalan Kaki, Mayor Jenderal Saad Bin Abdullaah Al-Khelaiwi dalam konferensi pers.

Menurut Slamet, pemerintah melalu Petugas Penyelenggara Ibadah Haji dan ketua kloter sudah mengatur jamaah haji Indonesia agar taat terhadap peraturan tersebut. Menurutnya, pembatasan tersebut demi keselamatan para jamaah haji seluruh dunia. “Arab Saudi berkepentingan untuk kelancaraan jamaah dan ibadahnya. Ini sudah diatur. Kita tinggal ikut,” ujarnya.

Sementara itu, janji pemerintah pusat mencairkan bantuan Rp1 miliar kepada Kemenag Sumut per Oktober 2011 ini, belum juga terealisasi. Bantuan itu, sejatinya akan dimanfaatkan untuk merenovasi dan memperbaiki sarana dan prasarana Asrama Haji Embarkasi Medan. Tapi kemungkinan dana tersebut akan disalurkan semakin kecil, mengingat embarkasi lain juga belum mendapatkannya.

“Sebelumnya memang direncanakan akan segera dicairkan pada bulan ini (Oktober 2011, Red). Namun, seluruh embarkasi di Indonesia juga belum menerima bantuan serupa. Ya mudah-mudahan segera terealisasi. Sabar saja,” ungkap Kepala Badan Pengelola Asrama Haji Embarkasi Medan, Abdur Rahman, Kamis (27/10). (rol/saz)

Temukan Arti Hidup di Kota Medan

Baby Rivona, Pengidap HIV/AIDS yang Memiliki Masa Lalu Kelam

Masa lalu yang kelam membuat Baby Rivona terjangkit HIV/AIDS. Namun, itu tak membuat dirinya putus asa. Dia tetap menjalani hidupnya dengan semangat. Dia menikah dengan sesama pengidap HIV dan punya anak. Tapi, berkat upayanya yang gigih, tak satu pun anaknya tertular.

 AGUNG P-THOMAS K, Jakarta

Penampilan Baby tidak seperti mereka yang sedang sakit serius. Pembawaannya riang, ceria, bahkan sering melontarkan guyonan. Rambutnya disemir semu cokelat dengan beberapa gelang dari anyaman tali di pergelangan tangan kanan. Ibu dua anak tersebut tak terlihat sedang menanggung penyakit berat yang bisa melumpuhkan sistem kekebalan tubuh itu.

“Saya ingin memberikan pemahaman bahwa HIV/AIDS tidak akan pernah mencuri semangat hidup kita,” kata Baby saat ditemui di Sekretariat Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPPI) di Menara Topas, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (26/10).

Ruangan IPPI lumayan mungil. Seukuran 4×4 meter persegi. Tapi, ruangan mungil itu tak membuat kiprah organisasi yang didirikan Baby tersebut menjadi terbatas. Dia memiliki jaringan aktivis HIV/AIDS  dari berbagai pelosok daerah. Bahkan, sebelum IPPI, dia mendirikan Permata (Perempuan Medan Tegar) untuk ODHA (orang dengan HIV/AIDS) di kawasan Sumatera Utara.

Selain aktif memberikan sosialisasi agar masyarakat tidak paranoid dengan HIV/AIDS, Baby getol menyosialisasikan bahwa para ODHA juga bisa memiliki anak yang negatif HIV/AIDS. Caranya, penanganan prakehamilan dan terapi ARV (antiretroviral, obat untuk menekan perkembangan virus HIV pada ODHA). Jika sang ibu tidak mengalami infeksi selama kehamilan, sangat mungkin jabang bayi tidak diwarisi virus tersebut.

Baby mencontohkan pengalaman dirinya. Di tengah aktivitas advokasi ODHA di Medan, dirinya bertemu soulmate-nya di ibu kota Sumatera Utara itu. Dia mengetahui bahwa calon suaminya tersebut positif HIV. Namun, mereka tetap memutuskan untuk menikah pada 2006. “Saat lagi ngobrol-ngobrol itu, kami bercanda gimana ya kalau kita punya anak,” ujarnya lantas terkekeh.

Suami Baby sempat khawatir. Sebab, virus di tubuh mereka bisa ikut bermigrasi kepada anaknya. Sang suami cemas si anak akan kaget dan down begitu lahir membawa virus mematikan tersebut. “Saya justru santai. Di luar negeri, anak-anak positif HIV tetap bisa hidup sampai usia 20-an tahun. Sekarang juga ada ARV yang berbentuk sirup,” jelas lulusan Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) Bandung pada 1994 tersebut.

Mereka berdua akhirnya bersepakat untuk memiliki keturunan. Namun, mereka berusaha agar anaknya tidak ikut-ikutan positif HIV. Sebelum hamil, Baby rutin menjalani terapi ARV. Dia juga terus menjaga kondisi tubuhnya agar terhindar dari penyakit-penyakit yang bisa menimbulkan infeksi.

Akhirnya, suatu ketika dia terlambat haid. Perempuan 43 tahun itu lantas memeriksakan diri ke dokter. Dia khawatir terjadi infeksi pada tubuhnya. Dokter kemudian menyatakan bahwa kandungan Baby sudah berusia tiga bulan. “Saya kaget. Ternyata, becandaan kita jadi beneran,” katanya lantas tersenyum.

Tak ingin jabang bayi mewarisi virus, Baby terus kontrol kesehatan. Dia juga melanjutkan terapi ARV. Jangan sampai konsumsi obat dua kali dalam 24 jam itu terlambat. Sebab, selain jabang bayi bisa terancam, virus tersebut bisa jadi resistan alias kebal terhadap obat-obatan. Akhirnya, pada 2009, bayi cowok tersebut lahir. Yang membuat mereka sangat bahagia, bayi itu ternyata negatif HIV.

Sang suami gembira bukan main. Kekhawatirannya selama ini tidak terbukti. Begitu juga Baby. Memiliki anak negatif HIV dari pernikahan sesama ODHA sangat berarti bagi dirinya. “Anak saya negatif, bagi saya sudah alhamdulillah banget,” katanya.

Saat baru lahir, Baby meminta dokter untuk mengetes anaknya dengan pemeriksaan viral load alias tes HIV RNA. Tes tersebut menguji muatan virus di darah bayi. Hasilnya negatif. Baby sengaja tidak memeriksa anaknya dengan tes HIV ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay) alias tes uji kekebalan tubuh. Untuk bayi di bawah usia 18 bulan, tes tersebut biasanya kurang akurat. Sebab, kekebalan tubuh bayi biasanya masih mengikuti sistem ibu yang mengandung.
“Setelah lebih dari 18 bulan, saya tes pakai ELISA lagi. Ternyata juga negatif. Sebab, setelah lebih dari 18 bulan, sistem kekebalan tubuh mereka sudah mandiri, tidak ikut ibu yang mengandung dia,” jelasnya.

Masa lalu Baby memang kelam. Dia berasal dari keluarga broken home. Baby bahkan secara satir menyebut dirinya ‘ditakdirkan sebagai pengguna obat-obatan’. “Bayangin aja, kelas 5 SD sudah kenal rokok, SMP sudah tahu alkohol, nge-pil, ekstasi, dan sebagainya,” ungkapnya.

Saat berusia 18 tahun, Baby kawin lari dengan temannya satu SMA pada 1986. Pernikahan tersebut tidak pernah direstui orangtuanya. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai seorang putri manis. Baby sempat bekerja sebagai public relation di sebuah perusahaan. Saat itu pula, kadang-kadang dia menyambi mengonsumsi heroin.

Candu heroin juga membuat rumah tangganya berantakan. Dia sering kedapatan mengonsumsi heroin di depan anaknya. Akhirnya, dia menyerah. Dia tidak ingin putri kesayangannya itu terkena imbas negatif. “Saya bilang kepada suami, saya titip anak. Saya sedang tidak bisa mengontrol diri saya. Saya akan kembali menjemput dia kalau sudah baik,” ungkapnya. Mereka akhirnya bercerai pada 1993.

Awal 2000, pemerintah sedang getol memberantas peredaran narkoba. Baby yang takut bukan kepalang pun kabur ke Medan. Di sana, dia mendaftar ke sebuah perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI). Saat itulah kali terakhir Baby membuang semua perkakas untuk mengonsumsi obat-obatan.

Selama tinggal di asrama PJTKI, Baby mengalami sakauw berat. Dia bahkan jumpalitan tidak keruan. “Saya tidur di pojok sini, tiba-tiba bangun di ujung yang lain. Rasanya mau lompat saja dari lantai tiga,” katanya.

Tapi, sakauw tersebut hanya bertahan seminggu. Dua minggu kemudian, dia mulai bisa tidur nyenyak. Pada minggu ketiga, dia mulai bisa makan teratur. Akhirnya, dia ke Malaysia dan bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) pada 2002. Setahun kemudian, ketika sedang menjalani pemeriksaan kesehatan untuk memperpanjang kontrak kerjanya, baru diketahui bahwa Baby positif HIV.

“Rasanya, saat itu saya merasa besok pasti mati. Setelah bertemu teman-teman aktivis HIV di Medan, saya sadar bahwa kita harus ikhlas menerima situasi apa pun. Tuhan tetap bersama kita selama kita tidak menyalahkan orang-orang dan percaya bahwa ini adalah yang terbaik untuk saya,” katanya.(*)

Luna Maya Tetap Dibidik Polisi

Masih ingat kasus video porno Ariel Peter Pan dengan Luna Maya dan Cut Tari. Kasus yang meledak pada pertengahan 2010 itu telah mengantarkan Ariel ke penjara.

Lantas bagaimana dengan Luna Maya dan Cut Tari yang sudah berstatus tersangka dalam kasus itu?
Sempat beredar kabar bahwa Mabes Polri telah mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) bagi Luna dan Tari.

Namun kabar itu dibantah Mabes Porli. Kadiv Humas Polri Irjen (Pol) Anton Bachrul menyatakan, saat ini kasus yang menyeret dua selebritis itu masih dalam tahap pelengkapan (P19). “Tidak benar (SP3), kasus masih P19,” ujar Anton kepada JPNN, Kamis (27/10).

Bantahan Anton itu untuk menjawab rumor yang berkembang bahwa berkas penyidikan dua sosok yang diduga terlibat dalam skandal video asusila itu telah dihentikan melalui SP3. Pasalnya, hingga kini mereka belum disidang, padahal Nazriel Irham alias Ariel sudah diadili dan kini menjalani masa hukuman di lembaga pemasyarakatan.

Seperti diketahui Juli 2010 lalu, Tari dan Luna telah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik. Polisi menjeratnya dengan pasal kesusilaan pada Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan  UU Pornografi.(zul/jpnn)

Warga Aceh Digelandang ke Rumah Sakit

Bawa 131 Gram Sabu dalam Dubur

MEDAN-Bea Cukai Bandara Polonia Medan berhasil mengagalkan penyelupan narkoba dengan jenis sabu-sabu 131 gram yang disembunyikan dalam dubur, Kamis (27/10) pagi sekitar Pukul 08.30 WIB. Pelaku diketahui bernama Burhanuddin (30).

Terungkapnya kasus ini berawal dari kecurigaan petugas terhadap tersangka, yang tercatat sebagai penumpang pesawat AirAsia bernomor penerbangan AK 450 dari Kuala Lumpur ke Medan, saat melintas di mesin X-Ray.

Barang haram tersebut tersimpan dalam 3 kapsul karet. Dan pemilik paspor bernomor A1110138 hanya bungkam saat diinterogasi. Namun ia tak lagi bisa berkilah, setelah petugas memastikan benda yang tersembunyi di dalam tubuhnya merupakan sabu-sabu.

Petugas menangkap pelaku serta dilakukan ion scan, terdektesi positif methamphetamine di dalam dubur. Pria yang mengenakan baju kemeja berwarna biru ini digelandang ke RSU Santa Elisabeth untuk proses pengeluaran sabu. Dalam pemeriksaan awal petugas hanya bisa mengeluarkan 2 kapsul karet. Sedangkan satu kapsul lagi terpaksa menggunakan bantuan medis.

“Ya, tadi anggota kita di Bandara Polonia Medan berhasil menggagalkan penyeludupan narkoba dengan jenis sabu-sabu yang dibawa Burhanuddin dari Kuala Lumpur Malaysia. Dan, kita langsung melakukan proses pengeluaran barang bukti yang disembunyikan dalam dubur pelaku,” ujar Agung Kuswandono, Direktur Jendral Bea Cukai, Kamis (27/10).
Agung Kuswandono, menambahkan proses penyelundupan narkoba dari luar negeri ke tanah air, terus meningkat dan bervariasi. Tidak hanya melibatkan kurir dalam negeri, juga melibatkan orang-orang asing dari berbagai negara.
“Kalau dulu melibatkan kurir umumnya orang Indonesia, namun sekarang terus mengalami peningkatan dan lebih variasi. Ada orang Asia, Afrika bahkan Eropa yang sebelumnya tidak pernah kita duga,” terangnya.

Selanjutnya, tersangka beserta barang bukti berupa sabu-sabu seberat 131 gram akan diserahkan kepada Direktorat Narkoba Polisi Daerah (Polda) Sumut untuk diproses. Pelaku dijerat dengan UURI NO 35 Tahun 2009 tentang Narkoba dengan Ancaman Kurungan Penjara selama 20 tahun.(mag-7)

KPK Janji Percepat Proses Hukum JR Saragih

MEDAN- Desakan agar Bupati Simalungun JR Saragih untuk segera diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terus digaungkan.

Heru Herman, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Solidaritas Anak Bangsa (SAB) ketika dikonfirmasi melalui seluler oleh Sumut Pos dari Medan, Kamis (27/10) menyatakan, pihaknya dengan berbagai elemen masyarakat lainnya telah mendatangi dalam rangka melakukan aksi damai ke Kantor KPK, untuk menuntut agar KPK serius menangani kasus-kasus dugaan korupsi, yang dilakukan JR Saragih dan bila perlu KPK menahan JR Saragih.

“Tadi kami diterima oleh Pak Guswanto, Direktur Pengaduan Masyarakat (Dumas) KPK. Saat pertemuan itu, Pak Guswanto mengaku dan berjanji, akan mempercepat proses hukum terhadap semua laporan dugaan korupsi, dugaan suap dan termasuk pula dugaan pengalihan dana insentif guru non PNS yang dialihkan ke pembelian mobil dinas anggota dewan Simalungun. Kita akan mengawal terus janji dari pihak KPK itu,” ungkapnya.

Sebelumnya, ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Berantas Korupsi yang merupakan gabungan dari berbagai elemen antara lain AMPUH, Gerak, dan SAB melakukan aksi di depan kantor KPK dengan menuntut agar KPK segera menangkap dan mengadili Bupati Simalungun JR Saragih dan Ketua DPRD Simalungun Binton Tindaon, atas dugaan beberapa kasus dugaan korupsi.

Antara JR Saragih dan Binton Tindaon, disinyalir telah memberi kerugian negara atas APBD Simalungun 2010 sebesar Rp48 miliar lebih. Diantaranya adanya selisih Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp31 miliar lebih, selisih Dana Alokasi Khusus (DAU) sebesar Rp8 miliar lebih, selisih Dana Bagi Hasil (DBH) Pajak sebesar Rp5,9 miliar lebih, tunjangan profesi guru sebanyak 69 orang sebesar Rp1 miliar lebih, dan dugaan pengalihan insentif guru non PNS sebesar Rp1,2 miliar.

Selain itu, massa juga meminta dan menuntut agar KPK juga menyelesaikan kasus-kasus lainnya, yang telah menyeret nama JR Saragih dan sudah dilaporkan ke KPK, dimana sejauh ini belum ada kejelasan atas kasus-kasus tersebut antara lain, kasus dugaan suap terhadap Ketua Pokja KPU Simalungun Robert Ambarita sebesar Rp50 juta, serta kasus dugaan suap ke salah satu hakim Mahkamah Konstitusi (MK).(ari)

Banjir Tambah Parah, Warga Dievakuasi

BANGKOK – Banjir parah yang melanda Thailand telah membuat ribuan warga terusir dari ibu kota negeri tersebut. Genangan air bah mengakibatkan kemacetan di Bangkok karena warga antre untuk mengungsi.

Terminal bus, stasiun kereta, dan sejumlah jalan utama kemarin (27/10) terus dipenuhi oleh warga yang bergegas meninggalkan ibu kota untuk mencari lokasi lebih aman. Warga di sejumlah distrik di utara Kota Bangkok, yang 90 persen wilayahnya terendam air bah, telah diperintahkan untuk dievakuasi segera.

Hingga kemarin, tercatat 360 orang tewas akibat banjir terburuk dan terparah di Thailand selama beberapa dekade terakhir tersebut. Bencana banjir kali ini merupakan ujian awal bagi pemerintahan Perdana Menteri (PM) Yingluck Shinawatra yang menjabat sejak Agustus lalu. Dia dikritik kurang serius dalam menangani banjir parah kali ini.
“(Banjir) ini adalah krisis. Sebab, jika kita melawan air bah ini, yang merupakan kekuatan alam, kita tidak akan menang,” kilah Yingluck. “Tapi, jika kita membiarkannya untuk mengalir dengan bebas, semua warga harus siap,” tambahnya.

Akhir pekan ini banjir yang menenggelamkan sejumlah wilayah di Thailand diperkirakan akan bertambah parah. Hal itu terkait dengan kemungkinan tingginya curah hujan di sebagian wilayah ibu kota.

Pemerintah Thailand telah menerapkan lima hari libur di Bangkok dan 20 provinsi terdampak banjir mulai kemarin. Ketentuan libur itu akan berlangsung hingga Senin (31/10). Waktu libur tersebut digunakan untuk merelokasi warga.
Gubernur Bangkok Sukhumbhand Paribatra juga telah mengeluarkan peringatan evakuasi untuk warga di Distrik Don Mueang, Bang Phlad, dan Thawi Wattana di utara Bangkok.”Ini pertama kalinya saya menggunakan istilah evakuasi. Juga, pertama kalinya saya meminta Anda untuk mengungsi,” ujarnya.

Terminal bus kota di distrik Mo disesaki calon penumpang. Sebagian di antara mereka menunggu berjam-jam menaiki bus meninggalkan Bangkok. Sebagian penduduk dilaporkan pergi ke resor di pesisir selatan dan timur untuk menghindari banjir.

Penerbangan dari Bandara Internasional Suvarnabhumi telah mulai beroperasi normal. Masalah lain juga mulai mengancam Bangkok. Sejumlah toko di kota berpenduduk sembilan juta tersebut dilaporkan mulai kekurangan stok kebutuhan pokok. (afp/ap/cak/dwi/jpnn)

Salju Turun, Ribuan Orang Frustasi

ANKARA- Ribuan keluarga di Turki kehilangan tempat tinggal akibat gempa bumi yang mengguncang negeri itu. Banyak dari mereka yang belum mendapatkan tenda untuk tempat berlindung. Warga frustrasi karena mereka telah lama mengantre.

Selain salju turun, hujan deras turun, Rabu (26/10) malam waktu setempat dan diikuti dengan turunnya salju pada Kamis pagi waktu setempat. “Semua orang jatuh sakit dan kedinginan. Kami mengantre selama empat hari seperti ini dan masih belum mendapatkan (tenda). Saat tiba giliran kami, mereka bilang mereka kehabisan tenda,” cetus Fetih Zengin yang rumahnya rusak parah akibat gempa.

Dia mengaku tidur di bawah plastik yang direntangkan di beberapa batang kayu. Selanjutnya, 10 anak dalam keluarganya sekarang sakit. “Kami kekurangan alas tidur, anak-anak saya jatuh sakit,” kata pria berumur 38 tahun itu seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (27/10).

Fetih menambahkan, kini semua orang membutuhkan tenda, salju sudah datang. Hal inilah yang semakin menyulitkan bagi warga di Kota Ercis, kota berpenduduk 100 ribu jiwa yang paling parah terkena gempa.

Pemerintah Turki telah meminta bantuan kepada sejumlah negara untuk menyediakan tenda-tenda dan rumah-rumah mobile untuk para korban gempa. Sementara operasi pencarian korban terus dilakukan meski harapan untuk menemukan korban selamat semakin tipis.

Sejauh ini, korban tewas akibat gempa tercatat sebanyak 523 orang dan jumlah korban luka-luka mencapai 1.650 orang. Jumlah korban tewas masih akan terus bertambah mengingat masih banyak warga yang belum ditemukan. Gempa terjadi, Minggu (23/10) berkekuatan 7,2 Skala Richter dan merupakan gempa terdahsyat di Turki selama lebih dari satu dekade. (net/jpnn)

Semur Diklaim Berasal dari Malaysia

JAKARTA – Setelah rendang diklaim sebagai masakan khas Malasyia, kini giliran masakan semur mulai dilirik negeri Jiran itu. Bukti semur mulai dilirik terekam dalam dua buku yang diterbitkan negara itu.

Demikian disampaikan Anggota Komunitas Kuliner, Arie Parikesit, Kamis (27/10). Dia menyebutkan dua judul buku itu adalah Flavour of Malaysia dan Complete Asian Cookbook. Kedua bukut itu merupakan buku masak yang mencantumkan resep masakan semur.

Dia mengungkapkan kondisi ini perlu mendapat perhatian dari masyarakat Indonesia. Sebab, jangan sampai Semur diklaim asli Malaysia. Hal inilah yang semestinya diantisipasi bukan hanya sekedar rasa emosional saja, tetapi perlu langkah konkrit dari seluruh masyarakat Indonesia.

Arie mengajak, masyarakat Indonesia sebaiknya jangan memunculkan rasa emosional, melainkan harus melahirkan langkah konkrit yang dimaksud yakni menyebarkan informasi tentang semur sebagai identitas nasional.
“Biarkan Malaysia mengenalkan semur sebagai masakannya, tapi yang namanya pecinta kuliner tentu akan mencari tahu asal muasal semur itu,” paparnya.

Tugas masyarakat Indonesia, lanjut dia, menyiapkan informasi utuh tentang semur. Misalnya, bumbu-bumbunya, bagaimana ragam semur di daerah-daerah dan informasi lainnya. Dengan demikian, pecinta kuliner mancanegara akan menyimpulkan bahwa semur merupakan khas masakan Indonesia. (bbs/jpnn)

Tentara Bayaran Afsel Jaga Putra Kadhafi

JOHANNESBURG – Meski berstatus buron dan berada dalam pelarian, putra kedua mantan pemimpin Libya Muammar Kadhafi, Saif al-Islam (39), tetap mendapat perlindungan ketat. Sejumlah tentara bayaran asal Afrika Selatan (Afsel) diduga membantu upaya pelarian Kadhafi, sebelum tewas di Kota Sirte, dilaporkan terus mengawal dan melindungi pria berkepala pelontos tersebut.

Harian Beeld melaporkan kemarin (27/10) bahwa tentara bayaran Afsel itu sengaja disewa perusahaan yang selama ini dekat dengan Kadhafi. Perusahaan tersebut melatih para pengawal dan menangani sejumlah perdagangan yang bergerak di bidang kelautan milik Kadhafi.

Surat kabar berbahasa Afrikan itu menulis para tentara bayaran tersebut membantu memindahkan harta Kadhafi (dalam bentuk seperti emas, berlian, dan mata uang asing) ke Niger atau negara tetangga di selatan Libya. Mereka membantu pelarian Safia Farkash, istri kedua Kadhafi; adik perempuan Saif, Aisha; serta putra Kadhafi yang lainnya, Hannibal dan Mohammed, dari Tripoli.

Beberapa pesawat sengaja menunggu di bandara Johannesburg dan Sharha di Uni Emirat Arab (UEA) untuk menerbangkan tentara bayaran Afsel itu dari Libya. Para centeng asal Afrika Selatan tersebut terdiri dari mantan tentara dan polisi. Beberapa di antara mereka ikut tewas dalam sebuah serangan pasukan pemerintahan sementara Libya (NTC) terhadap konvoi kendaraan di Kota Sirte, yang akhirnya menewaskan Kadhafi pada 20 Oktober lalu.
“Mereka adalah tentara asing musiman dan sepertinya hanya bekerja atas permintaan pihak-pihak  tertentu dengan bayaran dolar Amerika dalam jumlah sangat besar,” tulis Beeld. (afp/rtr/cak/dwi/jpnn).

Bisnis Online Makan Korban

Ratusan Juta Uang Member Dibawa Kabur

MEDAN-Empat warga mengaku jadi korban penipuan bisnis online masing-masing Tina, Nurbakti, Fatma Nur dan Arya melaporkan Amarianto, warga Perumahan Royal Sumatera di Jalan Jamin Ginting Medan ke Polda Sumut, Kamis (27/10).

Keterangan para korban saat ditemui Sumut Pos di gedung Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Sumut mengatakan, Amarianto merupakan orang yang pertama kali mempromosikan bisnis online bernama Speed Returns.
Mereka menjelaskan awal terjerumusnya mereka di bisnis ini berawal pada bulan Juli lalu. Amarianto menjanjikan keuntungan 8 persen per hari dari modal yang ditanamkan. Amarianto juga menjanjikan bagi para member yang bisa mendapatkan anggota yang mau bergabung menanamkan modal juga diberi komisi 10 persen.

“Dengan iming-iming janji tersebut, ditambah dengan adanya situs Speed Returns di internet. Membuat peminat yang mau menanamkan modal makin banyak hingga ratusan juta,” terang Nurbakti yang mengaku telah menanam modal Rp42 juta.

Namun, katanya, selang waktu berjalan, tanpa ada pemberitahuan ke para member, Amarianto mulai membuat ulah. Keuntungan komisi yang sebelumnya dijanjikan 8 persen hanya boleh  ditarik nasabah 4 persen dan Amarianto pun sudah mulai mengelak setiap para member mau mempertanyakan tentang pencairan uang.

Para member yang juga memiliki beberapa anggota member yang ikut menanam modal bersama korban pun menuduh korban melakukan penipuan. “ Kami bingung soalnya member yang ikut menanamkan modal melalui saya menuduh saya yang macam-macam. Jadi saya membuat laporan ke polisi supaya Amarianto ditangkap,” terang Fat ma yang mengaku menanam modal hingga Rp800 juta.

Yang membuat para member cemas Amarianto tak bisa lagi dihubungi. Para korban mencoba mendatangi rumahnya di Royal Sumatera, namun rumah tersebut sudah kosong.

Menurut mereka, setiap mengumpulkan uang dari para member yang mau menanamkan modal, Amirianto selalu mengajak bertemu di hotel. Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Heru Prakoso mengaku pihaknya akan serius menanggapi laporan dari para korban penipuan bisnis online. (mag-5)