28 C
Medan
Sunday, December 21, 2025
Home Blog Page 14527

Puri Zahara II, Perumahan Bernuansa Islami

Perumahan Puri Zahara II di Jalan Bunga Rinte Raya (Jalan Setia Budi), sudah memulai pembangunannya. Semua tipe bangun di Puri Zahara II mengususng slogan hunian harmonis bernuansa Islami.

Menurut H Agus Purwoko, Direktur Pemasaran Raihan Property pada wartawan Sumut Pos, menuturkan, hingga saat ini sudah 60 % unit rumah di perumahan ini sold out.

“Alhamdulillah tipe VIP saat ini tinggal 1 unit, dan tipe 70 hanya tinggal 1 unit. Namun tipe-tipe lain rata-rata sudah hampir 60 % terjual. Pasalnya, tipe 70 yang paling diminanti, karena tipe ini memiliki 3 kamar dengan harga jual Rp264 juta. Itu pun kami masih kasih hadiah langsung maupun hadiah undian lagi,” ujar pria yang akrab disapa Agus ini.

Dilanjutkannya, perumahan ini juga menawarkan 5 tipe rumah seperti, tipe 45 dengan harga Rp189 juta per unit, dan tipe 60 dengan harga Rp234 juta per unit. Tipe 70 Rp264 juta, tipe vil 100 Rp345 juta, tipe Vila 125 Rp425 juta dan tipe VIP-220 dengan harga Rp750 juta.

Tipe 45 adalah tipe terkecil dengan bangunan 2 kamar dan luas tanah 90 m2. Terkait dengan perkembangan pemasaran proyek di Puri Zahara II ini, Agus menjelaskan, Puri Zahara II progress pemasarannya lebih bagus dari sebelumnya. Pasalnya, sampai dengan akhir tahun 2011 ini, sedikitnya 85 % terjual, terutama untuk tipe-tipe dengan memiliki 1 lantai. “Oleh karena itu, kami sedang mewacanakan untuk membuka lahan pengembangannya,”tambah dia.
Terkait proses pembangunannya, Agus menjelaskan, kendala utama yang dihadapi saat ini ketersediaan tukang yang berkualitas, yang hasil kerjanya rapi.

“Sekarang ini kita sudah kekurangan tukang yang bagus, karena kami tidak mau menggunakan sembarang tukang, sementara volume pekerjaan kami bertambah dan kita berusaha memburu progres karena banyak konsumen yang kepingin masuk rumah sebelum tahun baru tiba. Kendala lainnya terkait kenaikan harga material yang memang mau tidak mau menjadi resiko kami, karena kami tidak mungkin menurunkan spek hanya karena terjadi kenaikan harga material bahan bangunan. Tapi Alhamdulillah, resiko itu tertutupi dengan harga jual kami yang terus mengalami kenaikan,” pungkasnya.(omi)

Nirwan Bakrie Dekati PSMS

MEDAN-PSMS terlihat semakin memperbanyak masalah dalam tubuhnya sendiri. Hal yang sudah seharusnya mudah dan selesai dengan cepat masih juga bertele-tele.

Terpilihnya Ketum PSMS dan telah diberi wewenang oleh konsorsium untuk menentukan sendiri Chief Excecutive Officer (CEO), masih belum juga bisa mereduksi kegelisahan masyarakat Medan sebagai pecinta klub sepak bola berjuluk Ayam Kinantan ini.

Sebelumnya, Ketum PSMS Rahudman Harahap, Jumat (21/10) lalu menyatakan telah mengantongi dua nama calon CEO. “Memang saya yang menentukan siapa CEO PSMS. Tapi itu tetap harus melalui rapat. Senin (24/10) depan sudah ditentukan,” jelasnya saat itu.

Faktanya, hingga Senin (24/10) sore belum ada tindakan sedikitpun mengenai hal ini. Diketahui, Ketum PSMS yang juga merupakan Wali Kota Medan ini ternyata sedang menjalankan agenda protokoler ke Surabaya dengan Kemendagri.
Pelaksana Teknis PSMS Idris menerangkan, terkait CEO sudah dilakukan pembicaraan pada Sabtu (22/10) malam. Tapi, belum ada kesimpulan. “Jadi, kita tunggu saja sampai beliau tiba di Medan pada 27 Oktober 2011 mendatang. Di saat itu kita tuntaskan semuanya,” jelasnya.

Namun, seperti yang diungkapkannya beberapa waktu lalu, Idris terus saja mengatakan, tanpa CEO pun PSMS bisa berjalan. “Konsorsium tidak bisa mendesak, harus sabar. Dalam waktu dekat kita akan hadirkan manajer,” katanya.
Menurut sumber terpercaya, kesulitan penentuan CEO PSMS memang tak jelas sebabnya. Ia mengatakan, Idris cs tak akan gubris desakan konsorsium. Sebab pihak Nirwan Dermawan Bakrie sudah menjanjikan uang senilai Rp75 miliar yang diperuntukkan untuk tiga klub gaweannya, yakni Arema, Pelita Jaya dan PSMS.

Masih dari sumber yang sama, ia menerangkan, PSMS sedang meningkatkan ‘bargaining power’-nya. PSMS gabung ke IPL merupakan bagian dari ‘deal.’ Karena, berdasar statuta FIFA, kompetisi resmi baru bisa dijalankan dengan minimal 10 klub di dalamnya. “Jadi jika PSMS keluar, skenario PSSI akan mengalami kegagalan total. Ini pula yang menjadi konsern pihak konsorsium,” ujarnya.

Namun, saat dikonfirmasi Idris mementahkan pernyataan itu. “Saya tak pernah bicara dengan Bakrie. Apalagi soal uang Rp75 miliar. Bahkan kita siap turun ke Divisi Utama, jika PSSI memang dinilai menabrak statuta terus menerus,” jelasnya.

Pernyataan tersebut mementahkan sendiri pernyataannya pada RUPS PT PSMS di Dhaksina Hotel beberapa waktu lalu. Ia mengatakan, Nirwan Bakrie, Air Asia dan Petronas telah berbicara dengan PSMS, sebagai peluang menjadi sponsor. (saz)

Sumantraji Pimpin ASSBI Sumut

Undang Seluruh SSB Untuk Bergabung

MEDAN-Prestasi dan atensi di dunia pembinaan usia dini membuat pemilik Sekolah Sepak Bola dan Akademi Kurnia H Sumantraji SH dilantik sebagai Ketua Umum Komisariat Daerah (Komda) ASSBI Sumatera Utara, Senin (24/10). Hal ini tertuang dalam Surat Keputusan Pengurus Pusat Asosiasi Sekolah Sepak Bola Indonesia (ASSBI) nomor 001/PP-ASSBI-01/X/2011 tertanggal 4 Oktober 2011.

Atas dasar pengangkatan ini pula, Sumantraji mengundang seluruh pengurus SSB yang ada di Sumatera Utara untuk datang ke Star Futsal Jalan Puri 403 pada  hari Minggu (6/11) pukul 15.00 WIB.

“Kita ingin mensosialisasikan tentang apa itu ASSBI. Pada kesempatan itu juga, kita ingin memaparkan program kerja ASSBI yang berorientasi pada program pembinaan pemain usia muda,” kata Sumantraji.

Menurutnya, selama ini  kegiatan SSB lebih banyak pada konten lokal. Sangat jarang yang berlanjut ke tingkat nasional. Karenanya, degan kehadiran ASSBI diharapkan  menjadi wadah yang akan memutar kompetisi di tiap regional guna mencari SSB terbaik yang akan berlaga di tingkat nasional,” bilang Sumantraji.

“Rencananya, pada bulan Desember mendatang, akan diputar kompetisi U-12 dan U-14 di Sumut,” sambungnya.
Saat ini ASSBI telah berdiri di 8 regional yakni, Jakarta, Banten, Jawa Barat I (Bogor, Depok, Sukabumi, Bekasi), Jawa Barat II (Bandung, Cirebon, Kuningan), Makassar, Surabaya, Papua dan Medan.

Adapun susunan kepengurusan ASSBI Sumut: Penasehat: Prof Dr Ir H Djohar Arifin Husin, Dr M Nur Trasyid Lubis, Sp B, FinaCS, Ir h Isman Nuriadi. Pembina: Ir H Kamaluddin Harahap MSi, Wahyu Wahab, H Erwis Edi Fauza Lubis SH MAP, Drs H Zulhifzi Lubis. Ketua: H Sumantraji, Wakil: Drs Azam Nasution MAP, Hery Riyanto SE, Indra SH MAP, Sekretaris: Suhada Felayudha SE, Wakil: M Nasir Harahap, Helmi Yusuf, Muhammad. Bendahara: Rosa Indah Siregar SPd, Wakil: Taufik Ghazali, Suryadi SE, Sri Radrida Lubis. Bid Pemandu Bakat dan Pembinaan Usia Dini: Marzuki Harahap, Yunus Saragih, M Agung, Sutrisno. Bid Kesehatan: Dr Fidel Ganis Siregar, Dr Rizki Harahap, Dr Sri Harningsih. Bid Kompetisi dan Perwasitan: M Syarif, Drs Irianto, Drs Jhoni Rakasiwi, Hasanuddin Uyung, M Ishak Siregar. Humas dan Marketing: Iwan Junaidi, Said Harahap, Habibul Chair, Yonan Febrian, Dedi. (ful)

Persaingan Makin Ketat

North Sumatera Rally Championship 2011

MEDAN-Unggul delapan poin dari rivalnya menjadi ujian berat bagi pereli Net Motorsport Dian AP Harahap/Edwin Nasution di partai final North Sumatera Rally Championship (NSRC) 2011 di Medan, 28-30 Oktober nanti.
Tak pelak, Dian AP Harahap sampai menghentikan kesibukannya sepekan ke depan untuk menggelar persiapan. “Baru kemarin kita sempat survei. Yah, sepertinya seminggu ini harus bisa dimaksimalkan. Saya sendiri mau fokus untuk persiapan,” ucap Dian AP Harahap melalui seluler, Senin (24/10).

Dari dua serie sebelumnya, Dian AP Harahap/Edwin Nasution berhasil finish tercepat. Sementara ini, keduanya memimpin dengan 40 poin. Meski hanya membutuhkan finish ketiga, gelar Juara Umum masih belum aman.
Di urutan kedua Marzuki Desky/Fakhri Siddik dari BlaBlaBla Motorsport menempel ketat dengan 32 poin. Menunggu kesalahan kecil untuk mengambil alih tampuk pimpinan.

“Kita akan mengantisipasi untuk tidak melakukan kesalahan sekecil apa pun dengan tetap tampil maksimal. Mungkin lebih pada persiapan mental ya. Karena mempertahankan lebih berat dari meraih gelar,” tambahnya.

Hal itu pun dibenarkan sang navigator Edwin Nasution yang ditemui, Minggu (23/10). “Sejauh ini kerjasama dengan Dian cukup baik. Tidak ada masalah. Begitu pun kita harus bisa tetap fokus pada lomba nanti. Beban di partai final ini justru lebih berat,” ucapnya.

Ya, selain tantangan untuk mempertahankan posisi saat ini, Dian AP Harahap/Edwin Nasution yang mengandalkan mobil Mitsubishi Evo VIII di Grup N harus menghadapi pereli nasional yang kabarnya turut meramaikan partai final NSRC 2011 ini. Diantaranya Subhan Aksa (Ubang) dan Akbar Hadianto.

Untuk itu, keduanya berharap dukungan dari masyarakat Sumut demi meraih hasil terbaik. (jul)

Achmad Kurniawan Batal Gabung

MEDAN-Achmad Kurniawan (AK) yang sempat dikabarkan pelaksana teknis Benny Tomasoa akan memperkuat PSMS musim mendatang ternyata tak jadi merapat. Pasalnya, AK juga berpendapat PSMS saat ini juga masih dalam status yang tak jelas.

Hal ini dinyatakan langsung oleh AK melalui Benny yang memang sudah sempat melakukan perbincangan ke arah sana. Benny mengatakan, ketidakjelasan status PSMS memang menjadi alasan utama. “AK batal bergabung. Dia bilang karena status PSMS masih belum jelas akan bermain dimana,” ungkapnya, Senin (24/10).

Padahal sebelumnya, AK dikabarkan tengah dalam proses negosiasi dengan PSMS. Tapi, perkembangan kompetisi sepak bola di tanah air yang semakin jelas menuju dualisme membuat eks kiper Arema dan Persita itu berpikir ulang. PSMS yang awalnya berkomitmen ikut Liga Prima Indonesia (LPI), kini juga berpeluang bermain di Indonesia Super League (ISL), karena masuk daftar cadangan ISL. “Dia sudah punya nama. Tentu akan banyak klub yang berminat. Kemungkinan dia bergabung ke Persela,” kata Benny.

Untuk menggantikannya, nama yang sempat diajukan bakal pelatih kiper Sugihar yakni Dedi Iman menjadi satu sasaran incaran PSMS saat ini. Mantan kiper Persema ini juga memang sudah masuk daftar kiper jika nantinya AK batal gabung.
“Dedi jadi prioritas karena dia orang Medan. Semua juga sudah tau kualitasnya dan kita juga sudah melakukan pembicaraan dengannya. Jika memang AK batal bergabung, kemungkinan dia calon kuat penggantinya,” jelas Benny lagi.
Sebelumnya PSMS mendatangkan mantan kiper Bontang FC Edi Kurnia. Edi tampil cukup bagus saat PSMS melakukan ujicoba dengan PS Kwarta, Sabtu (22/4) lalu.  (saz)

BFD Sumut Gelar Liga Futsal Amatir ke- II

MEDAN –  Badan Futsal Daerah (BFD) Sumatera Utara akan menggelar kembali Liga Futsal Amatir ke II Pada Desember 2011 mendatang.

Dikatakan Ketua BFD Rafriandi Nasution, Senin (24/10) bahwa gelaran kali ini pihaknya mempertandingkan empat kategori, yakni antar klub, liga futsal wanita, liga futsal pelajar serta liga futsal eksekutif.

“Ini sebuah upaya yang kita lakukan agar olahraga futsal ini tumbuh dan kian berkembang secara sistematis tanpa harus melupakan etika dan nilai-nilai sportifitas. Terlebih tahun ini liga futsal amatir akan mempertandingkan liga futsal wanita. Tahun lalu kita tidak menggelar liga futsal wanita. Nah, event kali ini kita memberikan kesempatan bahwa olahraga futsal tidak hanya digandrungi oleh laki-laki saja,” bilang Rafriandi.

Dia menambahkan, pada kategori kalangan pelajar tahun 2010 tercatat sebanyak 26 tim yang ambil bagian dalam liga futsal amatir. Kali ini akan menargetkan 10 tim pelajar lagi yang akan tampil. Begitu juga pada kategori lainnya diharapkan akan terus bertambah setiap tahunnya.

Menyinggung soal tempat akan digelar liga futsal amatir ini, Rafriandi mengatakan, panitia pelaksana saat ini masih mencari tempat yang refresentatif.

“Kita terus mengupayakan untuk mencari venue agar suasana liga futsal ini semakin menarik dan bisa terjangkau oleh para tim yang akan tampil,” katanya. (omi)

Hari Ini DBL All-Star Hadapi Lawan Berat

SURABAYA – Dua laga pemanasan telah dilakoni oleh tim Development Basketball League (DBL) Indonesia All-Star 2011. Itu belum cukup. Hari ini, para pemain terbaik hasil dari kompetisi basket pelajar terbesar se-Indonesia, Honda DBL, itu akan kembali menguji kemampuan. Hanya, lawan kali ini bakal lebih berat.

Tim putra DBL All-Star akan berhadapan dengan kontestan National Basketball League (NBL) Indonesia, Pacific Caesar Surabaya. Sedangkan tim putri akan melawan tim yang masuk final four Liga Bola Basket Mahasiswa Nasional 2010, Universitas Surabaya (Ubaya).

Laga pemanasan ini menjadi ujian yang bagus bagi DBL All-Star sebelum melakoni International Game melawan tim asal Australia, Gold Coast Scody Junior All-Stars, pada Kamis (27/10) dan Sabtu (29/10) mendatang. Juga sebagai modal menuju Seattle, Amerika Serikat (AS).

Kemarin para penggawa DBL All-Star melakukan latihan sore hari selama hampir dua jam. Pagi harinya, ke-24 pemain harus menjalani program bersekolah di SMAN 15 Surabaya dan SMA Frateran Surabaya.

Tim putra DBL All-Star berlatih di Sports Hall SMA Katolik Santa Agnes. Kelemahan saat kalah oleh Universitas Airlangga (Unair) dan menang atas Universitas Brawijaya (UB) menjadi bahan evaluasi. Kecepatan eksekusi di bawah ring dan akurasi tembakan juga mendapatkan porsi besar pada latihan.

“Saya sangat senang melawan Pacific. Ini menjadi ujian sebenarnya bagi kami. Anak-anak nggak boleh lengah. Saya ingin mereka main enjoy saja,” kata pelatih kepala tim putra DBL All-Star Koo Sri Padma Olanda.
“Kami memang kalah di atas kertas. Namun, permainan basket itu bukan di atas kertas, tetapi di atas lapangan,” lanjut pelatih tim putra Aditya Krisnha.

Sementara itu, pelatih tim putri DBL All-Star Xaverius Wiwit Agus Cahyono mengaku senang dengan kesempatan menghadapi Ubaya. Sebab, Ubaya adalah salah satu tim yang disegani di level perguruan tinggi.
Pelatih asal SMA Tri Tunggal Semarang itu menegaskan, Ubaya memiliki beberapa big man yang tangguh. Hal itu justru sangat bagus bagi DBL All-Star. Sebab, pada dua pertandingan sebelumnya, big man DBL All-Star yakni center Susilawati, Lophy Mora Christya, dan Atrillia belum mendapatkan perlawanan berarti.”

“Saya akan mencoba banyak pemain sebelum menghadapi tim asal Australia itu. Tim pelatih menekankan pentingnya komunikasi antarpemain. Ini yang belum tampak pada dua pertandingan awal,” kata Wiwit.
“Lawan Ubaya besok (hari ini, red) anak-anak harus bermain dengan chemistry yang erat. Ubaya tim bagus dan sarat dengan pengalaman. Ini tantangan besar bagi kami,” imbuhnya. (nur/ca/jpnn)

Motivasi Pengusaha Kecil dan Menengah Melalui KUR

Raker PT Bank Sumut dengan Menteri Koperasi dan UKM

Pada 2012 mendatang, sedikitnya Rp30 triliun anggaran untuk kredit usaha rakyat (KUR) akan dikucurkan Pemerintah. Hal ini dimaksudkan untuk memotivasi usaha kecil dan menengah (UKM) agar lebih semangat berwirausaha, dan menciptakan lapangan pekerjaan.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Koperasi dan UKM H Syarief Hasan pada Rapat Kerja (Raker) PT Bank Sumut di Ball Room Lantai X Bank Sumut Jalan Imam Bonjol Medan, Senin (24/10). Rapat itu dihadiri Dirut Bank Sumut H Gus Irawan Pasaribu serta para pimpinan divisi dan seluruh pimpinan cabang bank tersebut.

Syarief yang didampingi Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumut Jhoni Pasaribu juga menerangkan dari jumlah anggaran yang ada 2011 ini yakni Rp20 triliun, telah disalurkan dengan taksasi realisasi sudah mencapai Rp23 triliun. “Artinya, kebutuhan memang cukup besar. Untuk itu, pada 2012 kita programkan untuk mendongkrak KUR ini hingga Rp30 triliun. Kita harap dengan ada program peningkatan ini, akan semakin banyak UKM yang terbantu dan naik derajatnya secara bertahap,” jelasnya.

Syarief memberikan apresiasi dan menilai sangat tepat pilihan Bank Sumut menjadikan UMKM sebagai pilar utama aktivitasnya dengan berbagai produk seperti Program Kredit Sumut Sejahtera 1 dan 2.

Tentang kinerja Bank Sumut yang menyalurkan pembiayaan kepada ratusan pelaku UKM di Sumut yang mencapai Rp197 miliar Syarief berharap dapat terus dikembangkan, karena sektor UMKM inilah yang diharapkan akan menjadi sokoguru perekonomian kerakyatan.

Di sela-sela kegiatan tersebut Bank Sumut juga memberikan reward kepada dua karyawan yang sudah menunjukkan kinerja terbaiknya selama tiga bulan berturut-turut.

Adapun yang pertama yakni seorang satpam dari KCP Panglima Polim Jakarta, Dony Fortuna. Dengan kinerjanya itu, ia berhak mendapatkan liburan ke Bali selama tiga hari dua malam bersama keluarga. Termasuk seorang teller Lisa Afriyani dari Kantor Cabang Jakarta. (*)

Antrean e-KTP Melelahkan

MEDAN- Warga Kecamatan Medan Polonia mengeluhkan antrean panjang dalam pengurusan Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) di kantor kecamatan tersebut. Pasalnya, warga harus menunggu hingga sembilan jam untuk dapat mengantri data mereka.

Selain melelahkan, antrean panjang ini juga telah mengganggu aktivtas warega, terutama bagi yang bekerja. Seperti yang dialami Ahmad Rinaldi, warga Jalan Masjid, Gang A, Medan Polonia. Dia mengaku sangat kelelahan, karena harus menunggu antrean pengurusan e-KTP sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 15.30 WIB.

“Pukul 08.00 WIB saya sudah menunggu di kantor camat, namun baru pukul 15.30 WIB baru saya dilayani,” ujar Ahmad kepada wartawan koran ini, Senin (24/10).

Karena harus mengantre cukup lama di kantor camat, dia terpaksa tidak masuk kerja. “Jadi, bukan cuma lelah menunggu, tapi juga nggak bisa kerja.

Bagaimana lagi, kalau ditinggal nanti nama kita dipanggil, kalau sudah dipanggil dan kita tidak ada di lokasi, nanti kita harus menunggu lagi hingga semua nama di hari itu selesai baru bisa kita dipanggil lagi. Kalau entry datanya memang tidak lama, sekitar lima menitlah,” jelasnya sambil berlalu.

Menanggapi keluhan warga terkait lamanya antrean saat mengurus e-KTP di kantor camat, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Darussalam Pohan mengakui hal itu memang kerap terjadi. “Itu memang kita akui, ada antrean hingga delapan sampai sembilan jam. Itu terjadi karena warga memang harus menunggu namanya dipanggil sesuai dengan nomor antreannya,” sebut Darussalam.

Untuk sementara, kata Darusalam, pihaknya belum menemukan formula yang baik untuk mengatasi antrean yang melelahkan itu. “Pernah kita atur waktunya, sekian warga mengurus dari jam 8 pagi hingga jam 10, dan sekian warga kita buat dari jam 10 hingga jam 12. Tapi di saat jam 8 hingga jam 10 warga yang datang justeru hanya dua orang, jadi pelayanan kita di jam itu menjadi sia-sia. Justeru di jam 12 warga membeludak. Jadi, diatur waktunya juga sulit,” sebut Darussalam.

Dikatakannya, saat ini proses entri data e-KTP masih membutuhkan waktu paling lama lima menit per orang. Dalam sehari, kantor camat dapat melayani sebanyak 300 hingga 400 masyarakat. Pelayanan juga dilakukan hingga pukul 23.00 WIB. “Memang saat ini masyarakat yang akan mengentri data masih antre, karena kita belum bisa menyesuaikan waktu masyarakat jam per jam. Kita undang masyarakat di hari tertentu, dan masyarakat wajib datang di hari tersebut. Kalau ditentukan jamnya kita khawatir ada masyarakat yang tidak bisa mengakibatkan di saat jam tersebut layanan kita kosong, makanya saat ini masyarakat yang akan mengurus e-KTP harus antre dulu,” terangnya.

Disebutkannya, hingga saat ini pelayanan e-KTP sudah menembus di 15 kecamatan dari 21 kecamatan se Kota Medan. Jadi, hanya tinggal 6 kecamatan lagi yang belum dapat melayani karena masih terkendala koneksi jaringan ke pusat. “Saat ini sudah ada 15 kecamatan yang melayani dan tinggal 6 kecamatan lagi. Hasil dari 15 kecamatan ini sudah mencapai 50.378 pada 18 Oktober lalu,” kata Darussalam.

Darussalam mengatakan, sampai akhir bulan ini seluruh kecamatan di Medan akan bisa melayani e-KTP. Karenanya, pihaknya terus berupaya koordinasi dengan pusat untuk pelayanan e-KTP. “Target kita akhir bulan ini seluruh kecamatan di Medan sudah dapat melayani e-KTP hanya saja kalau peralatannya sudah ada, kalau belum kita belum dapat menuntaskan layanan e-ktp ini hingga akhir tahun,” jelas Darussalam.(adl)

Pemko Ancam Putuskan Kerjasama

Tunggakan Retribusi Merdeka Walk

MEDAN- Tenggat waktu pelunasan tunggakan retribusi Merdeka Walk telah lewat, namun Pemko Medan belum juga melakukan tindakan apapun terhadap Orange Indonesia Mandiri (OIM) selaku pengelola. Namun, Sekda Kota Medan Syaiful Bahri saat dikonfirmasi kembali melayangkan ancaman akan membawa persoalan ini ke ranah hukum dan akan memutus kerjasama dengan PT OIM.

“Tenggat waktu yang kita berikan hingga September, memang telah lewat. Tapi kita tetap melakukan musyawarah dalam menagih tunggakan tersebut. Namun jika tetap tak dibayar, kita tempuh jalur hukum,” kata Sekda Kota Medan Syaiful Bahri kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (24/10).

Selain itu, kata Syaiful, pemko juga masih menunggu perkembangan selanjutnya sembari menunggu Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) 2011.

“Jadi, kita tunggu saja LHP BPK 2011. Pemko Medan akan melihat hasil rekomendasi dari BPK untuk tindaklanjutnya, apakah memang harus memutus hubungan kerjasama tersebut,” cetusnya. Sedangkan mengenai proses hukum yangn
rencananya akan ditempuh Pemko Medan, menurut Syaiful, bila PT OIM tetap tak membayar tunggakan retrtibusi, Pemko Medan akan menempuh cara itu. “Bila tetap tak mau juga membayar, akan kita laporkan ke penegak hukum. Kalau perlu kita putus hubungan kerjasamanya. Kita suruh dia angkat barang-barangnya,” ungkapnya lagi.

Sementara, Ketua Komisi C DPRD Medan Jumadi mengaku sangat sepakat dengan usulan Pemko Medan yang akan menempuh jalur hukum. Menurutnya, PT OIM harus membayar tunggakannya sesuai dengan aturan Dinas Pertamanan yang diatur dalam Pasal 9 ayat 6, karena Merdeka Walk dijadikan tempat bisnis.

Jumadi juga mengungkapkan, dalam kunjungan kerja Komisi C DPRD Medan ke PT OIM di kawasan Lapangan Merdeka beberapa waktu lalu, mereka mendapatkan informasi dari managemen PT OIM bahwa mereka juga akan membawa persoalan ini ke jalur hukum. Menurut Jumadi, langkah hukum ini diambil PT OIM terkait klausul kerjasama mana yang harus dipakai dalam pembayaran retribusi tersebut.

“Kalau untuk klausul pertama, PT OIM sudah membayarnya. Tapi dengan adanya dua klausul, PT OIM akan ajukan ke hukum untuk menentukan klausul yang harus dipakai. Jadi kita juga mau lihat keseriusan PT OIM apakah sudah didaftarkannya,” ungkap politisi PKS ini. (adl)