26 C
Medan
Wednesday, December 24, 2025
Home Blog Page 14576

Uji Materi UU Sisdiknas Siap Diajukan

JAKARTA-Sejumlah elemen pemerhati dunia pendidikan tengah menyiapkan materi untuk mengajukan judicial review atas Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas). Kelompok yang menamakan diri Koalisi Pendidikan ini akan mengajukan uji materi terhadap Pasal 50 ayat (3) yang menjadi dasar hukum bertumbuhnya Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI). “Saat ini sudah sampai tahap menyiapkan materi untuk diajukan ke Mahkamah Konstitusi,” ungkap Retno Listyarti, Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) dalam sebuah diskusi di Kedai Tempo, Utan Kayu, Jakarta Timur, Senin (17/10).

Ayat (3) Pasal 50 UU Sisdiknas, lanjut Retno, mewajibkan setiap kabupaten/kota memiliki minimal satu sekolah RSBI. Ia menduga, hal ini merupakan suatu kesengajaan lantaran untuk mencapai taraf tersebut, ada ‘upeti khusus’ yang harus diserahkan sekolah kepada pihak pendidikan nasional.

Sementara dari pihak sekolah, status internasional memungkinkan adanya pungutan yang lebih besar dari murid atau orangtua/wali murid.

“Antara 31 – 50 Juta setahun, tergantung kebijakan sekolah masing-masing,” urai Retno yang juga pengajar di sebuah sekolah berstatus RSBI di Jakarta.

Peserta didik yang kebanyakan dari kalangan berada ikut memeroleh keuntungan dari kehadiran RSBI. Mereka yang nilainya tidak memenuhi syarat untuk masuk sekolah unggulan tetap punya kesempatan masuk sekolah unggulan. Hal yang sama terjadi pada pemilihan jurusan. Siswa yang tidak memenuhi kualifikasi untuk masuk jurusan tertentu akhirnya bisa memilih RSBI sebagai sekolahnya. Pasalnya, syarat untuk menjadi murid RSBI, kata Retno, adalah memenuhi tuntutan keuangan yang diminta pihak sekolah.

Oleh karena itu, ia menegaskan, standar internasional tidak berarti mutunya lebih baik dari sekolah berstandar nasional.

“Kurikulum internasional tidak berarti muridnya lebih baik. Masuknya kan tergantung kemampuan keuangan, bukan murni hasil tes,” ujar Retno.

Ia mencontohkan, beberapa sekolah unggulan di Jakarta yang ternyata bisa dilampaui sekolah nonunggulan dalam Ujian Nasional 2011 . “Buktinya SMA (Negeri) 6, SMA 70, SMA 68, SMA 81, semuanya kalah dari SMA 77 dan SMA 99 dalam UN kemarin. Jadi, status unggulan tidak menunjukkan mutu sekolah lebih baik,” kata dia.
Masalah lain yang muncul dari kehadiran RSBI adalah adanya pengkotak-kotakan dalam pendidikan (Baca: RSBI Ciptakan Kasta Dalam Pendidikan).

Selain Koalisi Pendidikan, tim pengaju judicial review ini terdiri atas Indonesia Corruption Watch (ICW), Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (Elsam), dan tim kuasa hukum dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI). Tim akan menyertakan pula beberapa pakar pendidikan sebagai saksi ahli. (net/jpnn)

Kemendiknas Diubah Jadi Kemendikbud

Soroti Tawuran Pelajar dan Contek Massal

JAKARTA – Sebelum berganti nama menjadi Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), institusi berslogan Tut Wuri Handayani itu bernama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Pasca pengumuman perombakan Kabinet Indonesia Bersatu II yang rencananya digelar hari ini (18/10), Kemendiknas bakal berubah nama kembali menjadi Kemendikbud.

Di temui di markas Kemendiknas, Mendiknas Mohammad Nuh mengatakan besar kemungkinan perubahan Kemendiknas menjadi Kemendikbud. “Kebudayaan itu tidak bisa lepas dari pendidikan,” katanya. Dia mengakui, perubahan nama ini otomatis akan menambah perkejaan. Untuk itu, Presiden SBY menunjuk dua wakil menteri. Yaitu Wakil Menteri Bidang Kebudayaan Wiendhu Nurianti dan Wakil Menteri Bidang Pendidikan Musliar Kasim. Nuh berpendapat, penambahan pos wakil menteri baru ini akan disesuiakan dengan tugas pekerjaan yang tegas. “Dengan dua wakil menteri, diharapkan bisa lebih mengetahui kondisi riil di masyarakat,” jelas Nuh.

Namun, menteri asal Surabaya itu masih enggan menyebut dan memastikan nama-nama wakilnya nanti. “Lebih baik tunggu Selasa (hari ini, red) malam. Rencananya akan diumumkan secara resmi oleh Presiden SBY,” lanjutnya.
Diantara tugas tambahan setelah Kemendiknas berubah menjadi Kemendikbud, papar Nuh, adalah mengangkat kebudayaan dan dibumbui dengan unsur tuntutan yang tidak bisa dilepaskan dari muatan pendidikan. “Upaya ini bukan bentuk pemborosan. Juga bukan karena beberapa kasus yang terjadi akhir-akhir ini,” katanya.   Diantara kasus yang sempat mencuat di dunia pendidikan dan bersinggungan dengan budaya adalah tawuran pelajar dan contek massal. Dia berharap, penggabungan kebudayaan dan pendidikan dalam satu institusi bisa saling berinergi.

Seperti diketahui, selama ini kebudayaan menjadi bidang kerja Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar). Meskipun dalam perjalanannya Kemenbudpar lebih dominan mengurusi bidang pariwisata saja. Kementerian yang dipimpin Jero Wacik ini, berpeluang diganti menjadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
“Kebudayaan bisa dilihat dengan pandangan yang lebih mendalam. Kebudayaan itu ada yang namanya tuntunan dan tontonan,” ungkap mantan rektor ITS itu. Kedepan Nuh mengutarakan jika tuntunan dalam kebudayaan itu terkait dengan nilai dan tidak sesuai jika dikomersilkan.

Meskipun begitu, Nuh mengakui jika ekspresi budaya itu sangat beragam. Jika dimaknai sebagai hiburan, maka bisa digali dan menjadi sumber daya ekonomi. Dengan menggabungkan kebudayaan ini, Nuh bakal terus menggenjot pelaksanan misi pendidikan berkarakter. Nuh masih enggan dimintai keterangan tentang peluangnya masuk gerbong reshuffle. (wan/jpnn)

Pemuda Basis Ekonomi Mikro

Seminar Nasional Kewirausahaan

Sumatera Utara (Sumut) masuk lima besar penyumbang terbesar sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk skala nasional, termasuk di luar Pulau Jawa.

Berkaitan dengan itu Asisten Deputi Kewirausahaan Kemenpora, Drs Ponijan MPD berharap program prekonomian mikro berbasis kerakyatan harus terus digalakan. Terutama melalui UKM.

Itu disampaikan Ponijan usai mengikuti Seminar Nasional Kewirausahaan yang bertemakan, “Membangun Potensi Kemahasiswaan Pemuda Sebagai Basis Ekonomi Mikro Di Universitas” di Universitas Negeri Medan (Unimed), Senin (17/10).

Ponijan memaparkan, Selain Sumut ada lagi yang memiliki potensi besar dsalam menjalankan program prekonomian berbasis kerakyatan seperti Jogjakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. “Lima daerah tersebut dari segi UKM nya memberikan kontribusi besar bagi daerahnya,” jelasnya.

Jika UKM di suatu wilayah bagus bilang Ponijan, maka pertumbuhan ekonomi akan semakin berkembang dan kuat.
Untuk itu, sudut pandang  pemuda saat ini harus diubah, supaya dalam mencari kerja setelah selesai kuliah bisa membuka usaha atau berwirausaha.

Namun hal itu lanjutnya, harus didukung oleh pengusaha, pemerintah daerah, dan perguruan tinggi. “Ketiga elemen tersebut harus saling bersinergi, jika tidak, sekuat tenaga apa pun generasi muda melakukan wirausaha akan sia-sia,” terangnya.

Dalam menggeluti dunia usaha, kata Ponijan, seorang pemuda harus memiliki daya saing yang baik pula, dan mampu memenej masa depan dengan rancangan yang baik.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas UKM dan Koperasi, Jonny Pasaribu hadir mewakili Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho. Ia mengatakan, Sumut saat ini sudah memiliki sekitar 2.537.416 unit UKM. Mereka itu dari berbagai bidang usaha.

“Semua itu untuk mendukung pertumbuhan ekonomi secara nasional,” imbuh Jonny.
Sedangkan hambatan yang menekan pertumbuhan UKM menurutnya disebabkan ketersediaan teknologi dan sumber daya manusia yang masih terbatas.
“Pemerintah tetap mendukung dan memfasilitasi program UKM, terutama dalam perm odalan,” katanya.(uma)

UB Buka Kuliah Jarak Jauh Seluruh Indonesia

MALANG-Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, segera membuka program kuliah jarak jauh bagi mahasiswa di seluruh Tanah Air. Rektor Universitas Brawijaya (UB) Malang Prof Dr Yogi Sugito, Senin (17/10) menyatakan, segala persiapan untuk mematangkan konsep program kuliah jarak jauh tersebut sudah dilakukan dan saat ini tinggal membuka pendaftaran saja.

“Semua persiapan terutama yang berkaitan dengan teknologi yang mendukung kuliah jarak jauh bagi mahasiswa sudah dimatangkan, termasuk bagaimana mahasiswa mendapatkan materi kuliah dengan mudah,” katanya.
Menurut dia, materi kuliah jarak jauh tersebut dikirimkan ke masing-masing mahasiswa dengan memanfaatkan jaringan teknologi canggih, sehingga kuliah tidak harus tatap muka (bertemu secara fisik). Cukup dengan memanfaatkan kecanggihan tekonologi saja.

Yogi mengatakan, program kuliah jarak jauh tersebut akan dibuka tahun depan (2012) untuk beberapa jurusan. Sedangkan untuk Fakultas Pertanian program studi agribisnis sudah dimulai tahun ini (2011).
Sebenarnya, kata Yogi, jumlah yang mendaftar cukup banyak, hingga mencapai ratusan. Hanya saja, karena keterbatasan kapasitas yang diterima hanya 30 orang mahasiswa.”Pertemuan (tatap muka) secara fisik cukup satu kali saja dalam satu semester,” ujarnya.

Menyinggung pengembangan kampus di daerah lain, Yogi mengatakan, sedang dalam proses, yakni di Kediri. Namun, proses untuk menyamakan pendapat terkait Permendiknas dan Permendagri juga membutuhkan waktu cukup lama.
Mantan Dekan Fakultas Pertanian itu mengaku, pihaknya siap membeli lahan sesuai kebutuhan seluas 7 hektare yang nantinya dijadikan lahan penelitian bagi mahasiswa pertanian. (net/jpnn)

Andi M Ghalib Pendidikan di India Lebih Murah

DUTA Besar Indonesia untuk India, Andi M. Ghalib, mendorong masyarakat agar melanjutkan studi di India. Sebab, pendidikan di India kompetitif tapi relatif murah.

Karena pesatnya pendidikan di India, pihaknya saat ini berupaya meningkatkan kerja sama antar-negara khususnya di bidang pendidikan dan teknologi informasi sekolah.

“Ini merupakan bagian tindak lanjut nota kesepahaman pengembangan pendidikan antara Indonesia dan India yang disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu,” katanya.

Dia menjelaskan India saat ini termasuk negara yang tercepat pendidikannya di dunia. Beberapa indikatornya antara lain negara itu dalam satu tahun mampu mencetak satu juta sarjana teknik dan mampu menerbitkan 75 ribu-80 ribu judul buku. Kecenderungan penyelesaian tingkat pendidikan juga sangat positif. Menurutnya, rata-rata orang India berpikir mengambil gelar doktor pada usai 20-an tahun “Mereka negara luar biasa sekarang. Ilmu pengetahuan begitu didorong perkembangannya. Kita juga bisa lihat peran India di dunia internasional dari banyaknya penghargaan Nobel yang didapat oleh ilmuwan dan tokoh-tokoh mereka,” katanya.

Atase Pendidikan Indonesia di India, Son Kuswadi, menambahkan saat ini hanya ada 100 orang mahasiswa asal Indonesia di India. Ia mengakui minimnya masyarakat Indonesia menuntut ilmu di negara tersebut sebab upaya promosi pendidikan India masih kurang. (net/jpnn)

Medan Helvetia Dominasi Cabor Kempo

MEDAN-Kecamatan Medan Helvetia juara umum cabang olahraga Kempo pada Pekan Olahraga Kota (Porkot) Medan III Tahun 2011 dengan meraih 5 emas, 3 perak, dan 7 perunggu.

Sementara tempat kedua diraih Medan perjuangan dengan perolehan 2 emas, 2 perak dan 1 perunggu. Dan tempat ketiga diduduki oleh Medan Johor dengan memperoleh 1 emas, 2 perak, 1 perunggu.

Pelaksanaan Porkot Cabang Olahraga Kempo dilaksanakan di Sekolah Josua Medan, dilaksanakan Sabtu dan Minggu (15 s/d 16/10), dibuka oleh Ketua Umum Perkemi Cabang Medan Budi Siregar yang dalam sambutannya mengatakan pihaknya memberia presiasi yang setinggi-tingginya kepada KONI Medan yang telah menggelar Porkor III tahun 2011.
“Dengan digelarnya Porkot kita dapat menjaring bibit-bibit berbakat yang nantinya akan kita bina untuk menghadapi Porwil dan PON,” ujar Budi Siregar.

Berikut hasil perolehan medali cabang olahraga kempo, nomor randori perseorangan putri kelas 42 kg, medali emas diraih Annisa Mutia (Medan Selayang), perak: Andrea (Medan Helvetia), perunggu: Annisa Risyanti dan Balqis (Medan Helvetia). Randori perseorangan putri 54-58 kg: emas: Syafira Rini (Medan Helvetia), perak: Balqis Carissa (Medan Johor), perunggu: Dea M Ananda Medan Helvetia dan Elsa Winanda (Medan Johor).

Randori perseorangan putra kelas 45-50 kg, emas: Agus Mauladi (Medan Helvetia), perak: M Iqbal (Medan Helvetia), perunggu: Iwan Hasan (Medan Helvetia) dan M Farhandika (Medan Helvetia).

Randori perseorangan putra kelas 55-60 kg, emas: Jhon Piter (Medan Belawan), perak: Suroto (Medan Sunggal), perunggu: Aprizal (Medan Perjuangan) dan M Aditya K (Medan Helvetia).

Randori Perseorangan Putra kelas 65-70 kg, emas: Reza (Medan Helvetia), perak: Rudi K (Medan Perjuangan), perunggu: Firman (Medan Petisah) dan Arfian Arifin (Medan Sunggal).

Embu pasangan putra, emas: Arifin Hafiz/Aditya (Medan Helvetia), perak: Anggota/Doni (Medan Perjuangan), perunggu: Fadli/Mirza (Medan Sunggal).

Embu pasangan putri: emas: Cut Reza/Khairunnisa (Medan Perjuangan), perak: Elsa W/Rini (Medan Johor), perunggu: Panca Dwita/Andri (Medan Sunggal).

Empu pasangan campuran, emas: Esa/Akbar (Medan Johor), perak: Irma/Rizki (Medan Helvetia), perunggu: Faris/Balqis (Medan Area).

Embu beregu, emas: Adi Nurul Irma/Khairunnisa/Cut Reza/Dita (Medan Perjuangan), perak: Dika Ariyanto,M Afri Angga Kessu/M Aditya Maulana/M Dedi Yusuf (Medan Helvetia), perunggu: Doni S Harefa/George/Franciskus/Edi S Barus (Medan Helvetia). (jun)

Drainase Rata dengan Tanah

081268340xxx

Kepada Bapak Wali Kota. Kami warga Kampung Baru Gang Pemuda dan sekitar Alfalah pinggiran rel Pancur Batu. Setiap kali hujan datang rumah kami pasti banjir karena drainase yang lama sudah tidak berfungsi lagi karena sudah rata dengan tanah tolong Pak dilakukan pengorekan kembali.

Kirim Petugas

Terimakasih untuk informasinya. Mengingat keterbatasan petugas yang ada, penataan drainase ini dilaksanakan sesuai dengan skedul sehingga sedikit lamban. Begitu pun laporan ini akan kami tindaklanjuti dengan mengirim petugas untuk mendapatkan gambaran di lapangan.

Gunawan Surya
Kadis Binamarga Kota Medan

Meriah di Bawah Guyuran Hujan

Minggu Sehat Bersama Sumut Pos

MEDAN-Sumut Pos kembali menggelar acara minggu sehat bersama Sumut Pos yang diikuti para peserta, undangan, pelanggan setia dan kerabat kerja sponsor Minggu pagi (16/10). Kegiatan ini dibuka dengan senam sehat dan dilanjutkan dengan pemeriksaan dan konsultasi kesehatan gratis.

Meskipun diwarnai hujan gerimis tak menyurutkan semangat para peserta untuk tetap mengikuti senam pagi yang berlangsung di lapangan belakang Kantor Wilayah I Dinas Perhubungan Sumut, Jalan Kapten Muslim nomor 80 Medan.

Kegiatan senam sehat ini diisin oleh beberapa instruktur yang tergabung dalam ASIAFI (Asosiasi Senam Instruktruktur Aerobik Fitnes Indonesia). Ratusan peserta dari semua kalangan umur itu terlihat antusias mengikuti kegiatan senam pagi yang juga menyuguhkan doorprize sebagai bentuk apresiasi yang diberikan Sumut Pos terhadap para pembaca dan pelanggan setianya.

“Selain peduli kesehatan, kegiatan ini juga kita lakukan sebagai bentuk kepedulian Sumut Pos terhadap pembaa setianya lewat beberapa kegiatan yang kita lakukan. Selain itu, kegiatan ini merupakan rangkaian dari peringatan ulang tahun Sumut Pos yang ke-10,” sebut Ketua Panitia pelaksana Adnan C Nainggolan.

Dalam kesempatan itu, Lurah Dwikora Kecamatan Medan Helvetia, Nasrudin Hasibuan memberikan apresiasi yang cukup tinggi atas kegiatan ini. Menurutnya selain menyehatkan, bentuk kegiatan yang diberikan itu juga dikonsep dengan sangat bagus.

“Kegiatan ini sangat bagus sekali karena berbentuk sosial yang melibatkan masyarakat. Walaupun diguyur hujan tapi warga kita tetap antusias untuk mengikutinya,” ujar Nasrudin.

Selain itu dia juga mengharapkan kegiatan yang bernilai positif ini bisa terus dilaksanakan secara berkelanjutan. “Saya sangat mendukung kegiatan ini dan diharapkan bisa terus berlanjut,”sebutnya.

M Dori Lubis, seorang peserta yang berhasil mendapatkan hadiah doorprize sebuah T-Shirt Sumut Pos mengaku sangat senang. “Selama tiga kali digelar saya tidak pernah absen dan selalu hadir untuk mengikuti kegiatan senam sehat ini. Acaranya juga cukup menarik terlihat dari jumlah peserta yang cukup banyak meskipun cuaca hujan,” ungkapnya. (uma)

Bapak, Anak, dan Ponakan Terbakar dalam Kamar

Api Lahap 8 Unit Rumah di Medan Labuhan, 3 Tewas

MEDAN-Minggu (16/10) siang sekitar pukul 13.30 WIB, warga Jalan Pancing III Gang Mesjid Lingkungan V Kel Besar Medan Labuhan dikejutkan oleh suara ledakan. Asal ledakan tak lain dari rumah Rudi Sinaga (39), seorang karyawan di PT Canang Indah, Belawan.

Tak hanya sampai di situ, ledakan yang diduga dari tabung gas 3 kg itu langsung menyemburkan api hingga menghanguskan delapan rumah. Dari kebakaran tersebut, Rudi sang pemilik rumah beserta anaknya, anaknya Riska Sinaga (5) serta keponakannya Rose Tarihoran (9) ditemukan tewas di kamar tidur belakang. Sementara istri Rudi Sinaga, yakni  Juliana Manurung, mengalami luka bakar parah dan langsung dilarikan ke RS Martha Friska, Jalan Yos Sudarso Medan, sekitar lima kilometer dari lokasi kejadian.

Saat ledakan Rudi sedang istirahat di kamar belakang pada rumahnya yang berukuran 10 x 5 meter. Rudi memang dalam keadaan kurang sehat. Dirinya baru saja keluar dari rumah sakit setelah dirawat selama 7 hari karena mengidap typus. Bersama Rudi, Riska dan Rose pun tiduran di kamar belakang tersebut.

Karena itu, saat warga yang melakukan evakuasi, jasad ketiga korban sudah hangus dan susah dikenali. Menurut warga, saat ditemukan ketiganya dalam posisi telentang di dalam kamar. Ketiga jenazah akhirnya dibawa ke RS Pirngadi untuk di outopsi. “Aku baru sekitar setengah jam dari situ,” ujar adik ipar Rudi, Ramlan Manurung (37), ketika ditemui di instalasi jenazah RS Pirngadi, Minggu (16/10).

Dia juga menuturkan, saat dirinya datang api masih marak dan rumahnya sudah roboh. “Pukul 3 api udah dipadamkan,” tambah Ramlan.

Muhammad Idris (44) tetangga korban saat dikonfirmasi Sumut Pos di lokasi kejadian menuturkan api berasal dari ledakkan tabung gas dari rumah Rudi Sinaga.

“Saya saat itu mendengar ledakkan seperti tabung gas, saya keluar sudah mengepul asap dari rumah Rudi Sinaga,” ujarnya.

Namun warga tidak bisa menyelamatkan Rudi, Riska dan Rose. “Anna (Juliana Manurung; istri Rudi, Red) saat saya tolong sempat menolong suami, anak dan keponakkannya di dalam kamar. Namun api sudah membesar dan seng rumahnya sudah berjatuhan. Saya lihat membahayakan diri, saya dan warga langsung mengangkatnya, sehingga kulit tangan terbakat terkupas,” jelas Idris sembari menjelaskan anak Anna yang selamat adalah Joahanes (9) dan Tasya (7).
Anna saat ditemukan warga dengan kondisi mengenaskan. Baju dan celana Anna sudah tidak berbentuk lagi karena ikut terbakar. “Tinggal BH dan celana dalam yang tidak terbakar” ungkapnya.

Menurut Idris, Rudi sekeluarga baru menempati rumahnya sekitar 4 tahun belakangan ini.
“Rudi bersama anak dan keponakkan saat kejadian sedang tidur siang. Anak-anak mereka bandel dan tidak mau tidur siang, Anna mengkunci kamar dari luar,” ungkapnya.

Abdul Sufi kepala lingkungan V Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan Menuturkan saat kejadian tersebut Rudi Sinaga, anak dan keponakkannya ditemukan didalam kamar dengan kondisi terpagang di dalam kamar.

“Rudi, anak dan keponakkan sedang tidur siang dan posisi kamar terkunci dari luar, setelah dilakukan evakuasi terhadap korban, ketiga jenazah ini dibawa Ke RS Pirngadi Medan,” ungkapnya.

Menurut Sufi, rumah yang menjadi korban kebakaran berjumlah delapan unit. Kedelapan rumah yang dimaksud dihuni oleh keluarag Rudi Sinaga, Joko, Syahputra, Hendi, Raden Imam Suriono, Johan Sinaga, Gultom, dan Surioyono.
Sufi menjelaskan, setelah mendapatkan laporan warga, mereka langsung menghubungi petugas pemadaman kebakaran Kota Medan. Selang beberapa menit Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran Kota Medan langsung menurunkan 4 unit armadanya untuk menjikkan api di lokasi. Petugas pemadam dibantu warga berhasil menjinakkan api dari 8 rumah yang terbakar dengan menelan waktu sekitar 90 menit.

Sedangkan pihak Kepolisian dari Polres KP3 Belawan melakukan identifikasi di lokasi dan memasang police line. Kebakaran ini membuat warga silih berganti berdatang ke lokasi untuk melihat rumah yang sudah ludes dilalap si jago merah serta menelan korban tewas hingga 3 orang. Kapolres Belawan AKBP Hendro Kiswanto mengungkapkan rumah yang terbakar 8, meninggal 3, luka bakar 2 yaitu Juliana Manurung dan anaknya, Joahanes Sinaga. Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan dan kerugian ditaksir mencapai ratusan juta. (mag-7)

SBY Anugerahi Raja Malaysia Tanda Kehormatan

JAKARTA-Di tengah isu pencaplokan wilayah perbatasan Indonesia oleh Malaysia, pemerintah memberikan bintang kehormatan kepada kepala negara Negeri Jiran itu. Kemarin, Minggu (16/10), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan bintang kehormatan Republik Indonesia Adipurna kepada Yang Dipertuan Agung ke-XIII Malaysia Tuanku Mizan Zainal Abidin di Istana Merdeka.

Pemberian tanda jasa kepada Raja Malaysia itu berdasarkan Keppres Nomor 80/TK/Tahun 2011 bulan Agustus lalu. Sejumlah penerima tanda kehormatan dari dalam negeri sudah lebih dulu disematkan dalam seremonial yang dilakukan beberapa hari jelang peringatan HUT RI. Antara lain Ani Yudhoyono, Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, dan Taufik Kiemas.

Presiden SBY mengatakan, pemberian tanda kehormatan itu karena jasa-jasa yang bersangkutan dalam menjaga hubungan kedua negara. “Jasa-jasa beliau yang sangat besar dalam menjaga dan meningkatkan persahabatan, hubungan baik, dan kerja sama antara Indonesia dan Malaysia,” tutur SBY.

Usai acara, sejumlah menteri enggan berkomentar panjang terkait pemberian tanda kehormatan dengan masalah perbatasan dengan Malaysia. “Pertimbangannya kan tidak hanya itu. Banyak,” kata Menko Polhukam Djoko Suyanto sembari bergegas.

Senada, Menlu Marty Natalegawa juga singkat menanggapi pemberian tanda kehormatan itu. “Saya kira peranan beliau selama ini seperti yang disampaikan bapak presiden tadi,” kata Marty. Menurutnya, ada prosedur dalam pengusulan seseorang mendapatkan tanda kehormatan dari pemerintah. “Ada prosesnya ya,” ucapnya. (fal/nw/jpnn)