24 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 14760

Jangan Putuskan Silaturahmi

Silaturahmi adalah kunci terbukanya rahmat dan pertolongan Allah SWT. Dengan terhubungnya silaturahmi, maka ukhuwah Islamiyah akan terjalin dengan baik. Bagaimana pun besarnya umat Islam secara kuantitatif, sama sekali tidak ada artinya bila di dalamnya tidak ada persatuan dan kerja sama untuk taat kepada Allah.

Tahukah kalian tentang sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan ataupun keburukan? “Sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan adalah pahala orang yang berbuat kebaikan dan menghubungkan tali silaturahmi, sedangkan yang paling cepat mendatangkan keburukan ialah siksaan bagi orang yang berbuat jahat dan yang memutuskan tali persaudaraan” (HR. Ibnu Majah).

Silaturahmi tidak sekedar bersentuhan tangan atau memohon maaf belaka. Ada sesuatu yang lebih hakiki dari itu semua, yaitu aspek mental dan keluasan hati.

Hal ini sesuai dengan asal kata dari silaturahmi itu sendiri, yaitu shilat atau washl, yang berarti menyambungkan atau menghimpun, dan ar-rahiim yang berarti kasih sayang. Makna menyambungkan menunjukkan sebuah proses aktif dari sesuatu yang asalnya tidak tersambung. Menghimpun biasanya mengandung makna sesuatu yang tercerai-berai dan berantakan, menjadi sesuatu yang bersatu dan utuh kembali. Tentang hal ini Rasulullah SAW bersabda, “Yang disebut bersilaturahmi itu bukanlah seseorang yang membalas kunjungan atau pemberian, melainkan bersilaturahmi itu ialah menyambungkan apa yang telah putus” (HR. Bukhari).

Kalau orang lain mengunjungi kita dan kita balas mengunjunginya, ini tidak memerlukan kekuatan mental yang tinggi. Boleh jadi kita melakukannya karena merasa malu atau berhutang budi kepada orang tersebut.
Namun, bila ada orang yang tidak pernah bersilaturahmi kepada kita, lalu dengan sengaja kita mengunjunginya walau harus menempuh jarak yang jauh dan melelahkan, maka inilah yang disebut silaturahmi.

Apalagi kalau kita bersilaturahmi kepada orang yang membenci kita, seseorang yang sangat menghindari pertemuan dengan kita, lalu kita mengupayakan diri untuk bertemu dengannya. Inilah silaturahmi yang sebenarnya.
Rasulullah SAW pernah memberikan nasihat kepada para sahabat, “Hendaklah kalian mengharapkan kemuliaan dari Allah”. Para sahabat pun bertanya, “Apakah yang dimaksud itu, ya Rasulullah?” Beliau kemudian bersabda lagi, “Hendaklah kalian suka menghubungkan tali silaturahmi kepada orang yang telah memutuskannya, memberi sesuatu (hadiah) kepada orang yang tidak pernah memberi sesuatu kepada kalian, dan hendaklah kalian bersabar (jangan lekas marah) kepada orang yang menganggap kalian bodoh” (HR. Hakim).
Dalam hadis lain dikisahkan pula, “Maukah kalian aku tunjukkan amal yang lebih besar pahalanya daripada shalat dan shaum?” tanya Rasulullah SAW kepada para sahabat. “Tentu saja,” jawab mereka.
Beliau kemudian menjelaskan, “Engkau damaikan yang bertengkar, menyembungkan persaudaraan yang terputus, mempertemukan kembali saudara-saudara yang terpisah, menjembatani berbagai kelompok dalam Islam, dan mengukuhkan tali persaudaraan di antara mereka adalah amal shalih yang besar pahalanya. Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali silaturahmi” (HR. Bukhari Muslim).(net/jpnn)

Tipikor Polda Siap Usut CBD

Pengemplang Pajak Rp23 M

MEDAN-Manajemen Central Bussines District (CBD) Polonia, Medan Polonia, tak kunjung melunasi tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebesar Rp23.623.617.697 (Rp23,6 miliar). Adapun rinciannya antara lain, PBB sebesar Rp1.941.029.497 dan BPHTB sebesar Rp21.682.588.200.
Terkait penunggakan ini, penyidik Tipikor Polda Sumut menegaskan, siap mengusut kasus ini bila ada yang melaporkan adanya dugaan penyelewengan yang terjadi di proyek CBD tersebut.

“Kalau ada yang melaporkan, bisa kita tindaklanjuti. Dan laporan itu, ke Direktur. Baru direktur yang memerintahkan saya untuk menindaklanjuti laporan tersebut,” tegas Kasat Tipikor Polda Sumut AKBP Verdy Kalele kepada Sumut Pos, Kamis (8/9).

Mengenai tunggakan PBB dan BPHTB itu, Sekda Medan Syaiful Bahri yang sempat  dikonfirmasi Sumut Pos beberapa waktu lalu menyatakan, berdasarkan perjanjian antara Pemko Medan dan CBD Polonia menyangkut Perda yang diatur dalam UU Nomor 28 tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah.

Berdasarkan Perda tersebut, penagih tunggakan adalah Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Medan.
Ada persoalan lain lagi menyangkut CBD yakni, status tanah pusat bisnis yang memiliki seribu ruko (rumah toko) itu juga tidak jelas. Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Medan, yang ditunjuk memperjelas status tanah tersebut, hanya sebatas mengimbau dan tak bisa memaksa.

Mengenai hal itu, Wali Kota Medan Rahudman Harahap mendapat sorotan tajam pada pemandangan umum DPRD Medan tentang LPJ APBD Pemko Medan 2010. Rahudman menyatakan, tanah yang dibangun oleh PT CBD Polonia sampai saat ini belum memiliki Hak Pengelola Lahan (HPL). Sementara BPHTB dapat tertagih  kalau HPL nya sudah ada.

Ambil Langkah Hukum

Sementara itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan akan mendesak Pemerintah Kota (Pemko) Medan untuk membawa kasus tunggakan menajemen CBD Polonia, Medan Polonia, ke langkah hukum agar menjadi efek jera.
“Hal itu dilakukan sebagai dampak kesadaran pengembang (CBD Polonia) agar menjadi efek jera dengan mengajukannya ke langkah hukum,” ujar Ketua Fraksi PDS Kota Medan, Landen Marbun, Rabu (7/9) siang.

Dikatakannya, keseriusan Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Medan untuk menagih karena itu merupakan bagian kewenangan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Medan. “Ini kan perlaihan dari BPN ke Dispenda untuk menagih agar bisa meminalisir kebocoran-kebocoran yang mungkin terjadi, termasuk tunggakan pajak PBB dan BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) sebesar Rp23.623.617.697 (Rp23,6 miliar). Tunggakan itu masing-masing PBB sebesar Rp1.941.029.497 dan BPHTB sebesar Rp21.682.588.200,”ucapnya.

Landen juga heran dengan CBD Polonia yang bertaraf Internasional bisa nunggak. “Dengan begitu, para pebisnis atau pengembang di CBD Polonia jangan menggunakan metode siasat untuk menghindar dari Pajak.Kita minta kecerdasan dari Dispenda untuk menagih tunggakan pajak PBB dan BPHTB yanbg sangat besar itu,”katanya lagi.

Dengan begitu, lanjut Landen, dikarenakan proyek tersebut meerupakan proyek Properti yang sudah mapan dan sudah menjadi catatan untuk menjadi bahan pembahsan dalam R APBD 2012 di Bulan Oktober.

“Ini merupakan bahagian yang akan menjadi Warning (peringatan) ke Dispenda agar tak ada tunggakan lagi. Kalau Dispenda tak mampu menagihnya, ini membuktikan akan kekhawatiran Sumber Daya Manusia (SDM) lemah adalah benar,”cetusnya lagi.

Dijelaskannya, pusat bisnis yang memiliki 1.000 ruko (rumah toko) itu, status tanahnya juga tidak jelas sudah dilakukan semua pebisnis properti untuk menghindar dari BPHTB. “ Ini siasat dari pengembanga dengan membebankan BPHTB kepada pembeli. Semua pebisnis sudah melakukan hal seperti ini. Ini harus menjadi contoh kepada Pemerintah kita,”ungkapnya.

Menurut Landen, Pemerintah Kota Medan tidak serta merta harus memberikan seluruh izin pembangunan tersebut. Seharusnya, begitu selesai melakukan peralihan hak antara CBD dengan Pemko harus melunasi BPHTBnya dahulu.
“Hal ini membuktikan kalau semua perizinan akan berdampak. Dengan begitu, kita juga menghimbau kepada pembeli untuk membeli rumah sesuai dengan proses yang bena,r”bebernya mengakhiri. (ari/adl)

Kepala Daerah Diminta Bayar Sendiri Gaji Honorer

JAKARTA-Pemerintah tetap berkomitmen mengangkat sisa tenaga honorer menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang tercatat sudah bekerja sebelum 1 Januari 2005. Terhadap tenaga honorer yang direkrut pemerintah daerah setelah tanggal itu, pemerintah pusat menegaskan tidak akan mengurusinya.

Mendagri Gamawan Fauzi menjelaskan, sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor PP 48 Tahun 2005 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer, setelah Januari 2005 pemda dilarang merekrut tenaga honorer.

Namun, yang membuat Gamawan jengkel, faktanya masih saja di banyak daerah dilakukan rekrutmen tenaga honorer. Kata Gamawan, mereka tidak akan diangkat menjadi CPNS, dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemda, dalam hal ini kepala daearahnya.

Rekrutmen tenaga honorer yang sulit dihentikan ini ikut membebani keuangan daerah, karena harus dibayarkan honor mereka. Pusat tak mau mengeluarkan uang untuk membayar honorer yang diangkat pasca 2005.

“Karena pusat sudah melarangnya, dengan PP 48, sudah dilarang mengangkat honorer. Mungkin kepala daerahnya merasa punya uang banyak, ya bayar sendiri (tenaga honorer itu, red). Daerah yang bertanggung jawab, bukan tanggung jawab pusat, karena sudah kita larang,” cetus Gamawan Fauzi di kantornya, kemarin.

Dikatakannya, ada kalanya di suatu daerah, bupatinya sudah tidak merekrut tenaga honorer karena patuh pada aturan PP 48. Hanya saja, begitu ada bupati baru, direkrut lagi tenaga honorer. “Nah, bayar sendiri lah,” imbuhnya.
Menurut Gamawan, jika keinginan daerah yang terus-terusan merekrut honorer dituruti, yakni agar mereka diangkat jadi CPNS, maka upaya penataan pegawai tidak akan kelar. “Capek angkat-angkat terus. Bisa nggak jadi penataan pegawai itu,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, jumlah tenaga honorer naik dari 197.687 menjadi 370 ribu. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu menyebut, dalam periode pertama pemerintahannya, telah melakukan pengangkatan CPNS dari tenaga honorer mencapai lebih dari satu juta pegawai.

Sedang Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi EE. Mangindaan belum memastikan jumlah pegawai yang akan diangkat menjadi PNS. Pasalnya, masih menunggu laporan lengkap dari hasil verifikasi.
Dia mengakui, ada jumlah ratusan ribu yang didaftar dalam proses verifikasi itu. Pengangkatan juga diprioritaskan pada honorer yang tercatat sebelum 2005. “Jadi sebelum 2005 itu yang kita angkat yang memenuhi syarat. Sesudah itu tidak ada honorer lagi,” katanya.

Kabid Pengadaan dan Pembinaan BKD Provsu Kaiman Turnip menjelaskan, di unit Setda Provsu ada sedikitnya 223 tenaga honorer. “Namun, yang 223 orang ini merupakan tenaga honorer yang diangkat sebelum diterbitkannya PP No48/2005 itu. Jadi mereka masih digaji melalui APBD maupun APBN. Dan mereka juga masih bisa diusulkan untuk menjadi PNS,” katanya, kemarin (8/9).

Menurutnya, di berbagai daerah maupun SKPD tak ada lagi yang mengajukan tenaga honorer. “Namun, sebagian daerah dan SKPD masih ada yang mengangkat tenaga honorer. Tapi mereka menyebutnya bukan lagi tenaga honorer, melainkan tenaga bantu atau pun outsourching. Dan data itu ada tembusannya ke kami (BKD, Red),” terang Kaiman.
Lantas, saat wartawan menanyakan, bagaimana daerah atau SKPD menggaji tenaga bantu yang mereka angkat tersebut? Kaiman menuturkan, kebanyakan daerah dan SKPD menggaji melalui dana operasional. “Namun, secara teknisnya saya juga tak begitu paham, karena itu sudah menjadi tanggung jawab masing-masing. Di PP No 48/2005 sudah jelas ditegaskan, tak dibenarkan untuk mengangkat tenaga honorer atau sejenisnya. Jika daerah atau SKPD masih mengangkat tenaga honorer atau sejenis maka harus ditanggung sendiri. Nah, cara pembayaran gaji tentunya diterapkan oleh daerah dan SKPD masing-masing,” jelasnya.

Kembali wartawan menyatakan, jika digaji melalui dana operasional, tentunya hal tersebut masih menggunakan APBD atau pun APBN. Menjawab hal tersebut, ia menerangkan, itu menjadi tanggung jawab kepala daerah mau pun kepala SKPD masing-masing. “Nantinya akan ada audit, maka itu harus bisa dipertanggung jawabkan nanti,” ujar Kaiman lagi. (sam/saz)

Gizi Buruk Tinggi, Klinik Khusus Disiapkan

MEDAN- Untuk mewujudkan Medan bebas gizi buruk tahun 2015, Pemko Medan akan merealisasikan klinik khusus penanganan gizi buruk 2012 mendatang. Hal itu diucapkan Wali Kota Medan Rahudman Harahap, saat acara halal bihalal jajaran kesehatan di kediaman Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Kamis (8/9) pagi.

Rahudman Harahap mengaku, klinik gizi buruk ini akan direalisasikan mengingat banyaknya kasus gizi buruk ditemui. Lebih lanjut, ditambahkan Rahudman Harahap, rencana pembangunannya pun sudah ditanda tangani dalam MoU pencanangan Kota Medan bebas gizi buruk beberapa waktu lalu.

“Seperti kasus yang sering dijumpai, adanya penderita gizi buruk yang ibunya lagi ke Malaysia, bapaknya ke Singapura. Nah, kasus seperti itulah nanti yang akan ditangani klinik khusus tersebut. Mengenai lokasinya belum tahu dimana, tapi pasti 2012 sudah direalisasikan,” katanya usai acara.

Selain itu, terang Rahudman, revitalisasi posyandu di Kota Medan juga harus sudah dilaksanakan pada 2012 mendatang, dimana hal itu untuk menjaring anak-anak yang menderita gizi buruk. “Perlu juga kerja sama antara sektor terkait seperti, Badan Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian untuk atasi gizi buruk,” terangnya.

Untuk kedepannya, tambah Rahudman, akan dipikirkan juga kesejahteraan tenaga kesehatan dalam rangka mempersiapkan pelayanan kesehatan yang maksimal, karena tuntutan masyarakat pasti lebih banyak kedepannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan dr Edwin Effendi mengatakan, pada prinsipnya, klinik khusus penanganan gizi buruk itu sebagai upaya untuk memaksimalkan pengentasan gizi buruk mulai penjaringan, pemulihan hingga penanganannya. “Semuanya disesuaikan dengan keperluan, apakah nantinya memang perlu dirawat dipanti khusus atau kalau punya keluarga, bisa dibina keluarganya,” ujarnya.

Sepanjang 2011, disebutkan Edwin,  kasus gizi buruk sebanyak 108 kasus. Menurutnya, gizi buruk terjadi karena kurangnya asupan gizi, pola asuh dan faktor ekonomi yang lemah. “Penyebab utama dan terbanyak karena faktor ekonomi, sehingga kekurangan asupan gizi,”ucapnya. (jon)

Sumut Utus 47 Pelajar Ikuti OSN

MEDAN- Pemprovsu mengutus 47 pelajar pilihan mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) di Manado, Sulawesi Utara pada 11-16 September 2011 dan mengikuti Lomba Cerdas Cermat (LCC) di Gedung MPR-RI Jakarta pada 15-23 September 2011 mendatang. Ke-47 duta Sumut itu merupakan pelajar dari tingkat SD, SLB, SMALB, dan SMA.

Pelepasan ke 47 pelajar pilihan Sumut itu, langsung dilakukan Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho didampingi Kepala Disdik Sumut Syaiful Syafri dan sejumlah guru pendamping anak didik di halaman Kantor Gubsu, Kamis (8/9).
“Anak-anak ku semua adalah anak-anak pilihan Sumut yang menjadi duta daerah pada ajang OSN di Manado dan LCC di Jakarta. Karena itu, tak ada yang lebih membanggakan kami, apakah sebagai orangtua atau sebagai pemerintah, kecuali kalian semua bisa merefresentasikan Sumut adalah miniaturnya Indonesia, yang masyarakatnya hidup rukun, damai dan menjunjung tinggi keberagaman dan kekompakkan,” ujar Plt Gubsu.

Ia juga berpesan, agar para pelajar pilihan Sumut tersebut dapat mengubah stigma negatif Sumut selama ini, sebagai daerah ‘Semua Mesti Uang Tunai (Sumut)’ menjadi stigma positif, yakni ‘Semua Urusan Mesti Tuntas (Sumut).’
Plt Gubsu optimis, harapan yang disandarkan kepada 47 pelajar pilihan Sumut itu akan mampu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari di masa depan. Apalagi, dimasa pertumbuhan seperti saat ini, ke 47 pelajar tersebut telah menunjukkan prestasi luar biasa dalam bidang pendidikan. “Yakinlah, generasi seperti kalian inilah yang akan membawa bangsa dan negara ini menjadi bangsa yang besar di masa depan. Karena, dimasa Golden Age seperti saat ini, kalian justru telah menorehkan prestasi luar biasa di bidang pendidikan,” ungkap Gubsu.(saz)

Bank Sumut Gelar Manasik Haji Gratis

Di Asrama Haji 14-17 September 2011

MEDAN-Bank Sumut kembali akan menggelar manasik akbar jamaah calon haji (JCH) secara gratis kepada sekitar 1.300 jamaah JCH nasabah Tabungan Haji Makbul yang akan berangkat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Makkah pada 2011 ini.

Manasik haji akan dilaksanakan di Asrama Haji Medan mulai Rabu, 14 September 2011 sampai Sabtu 17 September 2011.

Direktur Utama Bank Sumut Gus Irawan mengatakan, jumlah peserta manasik haji dari berbagai kabupaten/kota di Sumatera Utara meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan itu terutama dari Medan, Tapanuli Selatan, Madina, Asahan, Labuhan Batu, Deliserdang, Tebingtinggi, Sibolga, Binjai dan Langkat.

“Kecenderungan meningkatnya jumlah calhaj peserta manasik haji tahun ini juga menunjukkan indikasi meningkatnya kepercayaan masyarakat Sumut terhadap Bank Sumut, khususnya produk Tabungan Haji Makbul,” ujar Gus Irawan.
Kordinator Panitia Manasik Haji Tahun 2011, Eddy Azmar, mengatakan peserta manasik haji akan diberikan pembekalan teori dan praktik ibadah haji, serta tips kesehatan selama pelaksanaan ibadah haji. “Tujuan manasik haji ini agar JCH bisa menunaikan ibadah haji secara benar dan khusuk serta dapat menjadi haji yang mabrur,” kata Eddy Azmar.

Dia mengimbau agar setiap peserta manasik akbar mempersiapkan diri untuk menghadiri acara tersebut dengan membawa pakaian ihram dan perlengkapannya guna dipakai pada praktik Thawaf, Sa’i dan melontar jumroh. “Dalam melayani peserta manasik, panitia telah siap memberikan pelayanan secara gratis mulai dari transportasi penjemputan dan kepulangan dari dan ke rumah masing-masing sampai ke Asrama Haji, konsumsi selama dalam perjalanan (bagi peserta dari luar kota) dan selama pelaksanaan manasik haji, penginapan 4 hari 3 malam di Asrama Haji, chek up kesehatan dan sejumlah souvenir yang menarik.

“Berbagai fasilitas dan layanan yang memanjakan JCH nasabah Tabungan Haji Makbul ini merupakan wujud kepedulian Bank Sumut bagi calon tamu-tamu Allah itu,” ujar Eddy Azmar.

Dana Talangan Haji

Sebagaimana diketahui, nasabah Bank Sumut yang selama ini memanfaatkan produk konvensional Tabungan Haji Makbul juga dapat memanfaatkan bantuan pembiayaan syariah iB Talangan Haji dari Unit Usaha Syariah Bank Sumut agar nasabah bisa segera mendapat porsi keberangkatan haji.

“Fasilitas talangan haji diberikan maksimal Rp20 juta  per orang dengan jangka waktu pinjaman selama tiga tahun. Produk iB Talangan Haji ini kami berikan untuk membantu umat Islam yang berkeinginan segera mungkin menunaikan ibadah haji dengan mendapatkan nomor porsi keberangkatan haji,” jelas Pemimpin Divisi Syariah Bank Sumut Didi Duharsa.

Khusus kepada nasabah yang memanfaatkan paket talangan haji, pihak Bank Sumut Syariah hanya mengenakan “ujroh” (fee) yang jumlahnya dinilai relatif lebih rendah dibanding suku bunga pinjaman bank-bank konvensional lainnya. (rel/mag-9)

Bank Sumut Kembali Memanjakan Nasabahnya
Dengan Manasik Akbar Calhaj
Dilaksanakan pada 14-17 September 2011

Penjaga Grosir Curi Tabung Gas

MEDAN- Penjaga grosir, nekat mencuri tabung gas majikannya Jhon Fried Purba (33) warga Jalan Pasar III Kelurahan Tegal Rejo, Medan Perjuang.

Atas perbuatannya, Iwan dilaporkan majikannya dan kini meringkuk di sel tahanan Polsekta Medan, Kamis (8/9).
Kepada Sumut Pos, Iwan mengaku, saat itu dia sedang butuh uang untuk pegangannya sehari-hari. Niat jahatnya timbul saat melihat tabung gas yang ada di grosir majikannya.

Tidak pikir panjang, dia kemudian mengangkat tabung gas satu persatu dan memindahkan kerumah salah satu tetangganya. Lalu Iwan kembali berkerja seperti biasa.

Awalnya, Jhon tidak tahu kalau tabung gas dagangannya hilang, namun lama kelamaan, Jhon sadar tabung gas miliknya hilang. Awalnya, Jhon tidak menaruh curiga dengan karyawannya (Iwan, Red) itu, lantaran mendengar bisik-bisik tetangganya, Jhon akhirnya yakin. Keyakinan Jhon bertambah mengingat HP milik anggota keluarganya juga pernah dicuri Iwan.(mag-7)

Tunda Kuliah Akting

Poppy Bunga

Pendidikan belum menjadi prioritas utama bagi Poppy Bunga. Artis 20 tahun itu belum berencana melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi karena kesibukannya berakting. Dia baru kuliah sekitar tiga tahun mendatang.
“Belum mau kuliah karena masih belum yakin lah. Capek syuting, masih sibuk sinetron juga. Jadi, terpaksa di-pending dulu keinginan untuk kuliah,” jelas Poppy saat ditemui di Senayan City Mall kemarin (8/9).

Poppy menuturkan, dirinya takut sakit jika dipaksakan untuk menjalani aktivitas kuliah dan akting. Meski begitu, artis hitam manis itu sudah memiliki pilihan jurusan yang akan diambil saat kuliah. Poppy tertarik akan dua bidang: psikologi dan fashion design. “Pengin-nya psikolog. Misalnya, sekolah psikolog karena aku suka memperhatikan karakter orang. Terus, aku juga tertarik fashion design. Aku suka style gitu,” jelasnya.

Selain kuliah, Poppy ternyata berniat berbisnis. Sesuai dengan kecintaan kepada fashion, Poppy ingin membuka sebuah butik. Tidak hanya itu, Poppy juga memiliki keinginan bisa membuka bisnis di bidang properti. Menurut dia, bidang bisnis tersebut cukup menjanjikan dan membawa keuntungan jangka panjang. Apalagi, sang ayah juga berkecimpung di dunia properti.

“Pengin banget punya butik dan bisnis properti. Aku belajar dari Papa. Menurut aku, bisnis itu untungnya lumayan dan jangka panjangnya bagus banget. Aku lagi mencari orang kepercayaan yang bisa dampingin aku,” jelasnya. (ken/c4/ayi/jpnn)

Distanla-Satpol PP Buang Badan

MEDAN- Dinas Perikanan dan Kelautan (Distanla) Kota Medan, mengelak kalau pihaknya lebih berperan dalam penertiban kaki empat di Kota Medan. Pasalnya, Satpol PP lebih berperan secara tekhnis terkait penertiban di lapangan. Dimana, Distanla hannya bekerja sesuai tupoksinya sebagai penanggung jawab. Sedangkan Satpol PP bertindak sebagai Ketua Tim Pelaksana penertiban ternak kaki empat.

“Jadi, untuk penertiban kaki empat, lebih berperan Satpol PP. Karena mereka (Satpol PP) lebih kepada tekhnis penertiban di lapangan. Kita kan hanya penanggung jawab pelaksana, sedangkan Ketua Tim penertiban Satpol PP,” ujar Kadistanla Kota Medan Wahid, saat halal bihalal di pendopo Lapangan Merdeka Medan, Kamis (8/9).

Dengan begitu, lanjut Wahid, pihaknya bersama Satpol PP akan melakukan rapat evaluasi yang akan diadakan minggu depan di Balai Kota. Hal itu dilakukan untuk melakukan persiapan selama melakukan penertiban dilapangan dengan berkordinasi dengan Sekda Pemko Medan, Sayiful Bahri.

Sedangkan untuk kendala, lanjut Wahid, para pemilik ternak tak mau dipindahkan. “Sebenarnya tak ada masalah, hanya pemilik ternak tak mau dipindahkan,” katanya.

Kasatpol PP Medan,Kriswan, ketika dikonfirmasi wartawan koran ini menuturkan, pihaknya terlebih dahulu akan melakukan koordinasi dengan Distanla. Dimana, pihaknya tak bisa bekerja sendiri tanpam ada arahan dari Distanla Kota Medan.  “Karena, Distanla yang mentukan waktu penertiban. Kalau kita, sudah siap dengan menurunkan personel melakukan eksen,” kata Kriswan.(adl)

Marhaban Ya Syawal

Setelah melewati bulan Ramadan, kita memasuki bulan Syawal, bulan kesepuluh dalam penanggalan hijriyah. Nyaris tidak ada penyambutan terhadap datangnya bulan syawal. Berbeda dengan ketika menyambut Ramadan, biasanya kita mengucapkan Marhaban Ya Ramadan! Tapi untuk bulan Syawal, tidak pernah kita mendengar orang mengucapkan Marhaban Ya Syawal! Padahal, Syawal juga bulan istimewa dan memiliki keutamaan. Inilah beberapa keistimewaan bulan Syawal.

Bulan Kembali ke Fitrah
Syawal adalah bulan kembalinya umat Islam kepada fitrahnya, diampuni semua dosanya, setelah melakukan ibadah Ramadan sebulan penuh. Paling tidak, tanggal 1 Syawal umat Islam “kembali makan pagi” dan diharamkan berpuasa pada hari itu.

Ketibaan Syawal membawa kemenangan bagi mereka yang berjaya menjalani ibadah puasa sepanjang Ramadan. Ia merupakan lambang kemenangan umat Islam hasil dari “peperangan” menentang musuh dalam jiwa yang terbesar, yaitu hawa nafsu.

Bulan Takbir
Tanggal 1 Syawal, Idul Fitri, seluruh umat Islam di berbagai belahan mengumandangkan takbir. Maka, bulan Syawal pun merupakan bulan dikumandangkannya takbir oleh seluruh umat Islam secara serentak, paling tidak satu malam, yakni begitu malam memasuki tanggal 1 Syawal alias Malam Takbiran, menjelang Shalat Idul Fitri.
Kumandang takbir merupakan ungkapan rasa syukur atas keberhasilan ibadah Ramadan selama sebulan penuh. Kemenangan yang diraih itu tidak akan tercapai, kecuali dengan pertolongan-Nya. Maka umat Islam pun memperbanyakkan dzikir, takbir, tahmid, dan tasbih. “Dan agar kamu membesarkan Allah atas apa-apa yang telah Ia memberi petunjuk kepada kamu, dan agar kamu bersyukur atas nikmat-nikmat yang telah diberikan” (QS. Al-Baqarah: 185).

Bulan Silaturahmi
Dibandingkan bulan-bulan lainnya, pada bulan inilah umat Islam sangat banyak melakukan amaliah silaturahmi, mulai mudik ke kampung halaman, saling bermaafan dengan teman atau tetangga, hala bihalal, kirim SMS dan telepon, dan sebagainya. Betapa Syawal pun menjadi bulan penuh berkah, rahmat, dan ampunan Allah karena umat Islam menguatkan tali silaturahmi dan ukhuwah Islamiyah.
Bulan Ceria

Syawal adalah bulan penuh ceria. Di Indonesia bahkan identik dengan hal yang serba baru-baju baru, sepatu baru, perabot rumah tangga baru, dan lain-lain. Orang-orang bersuka cita, bersalaman, berpelukan, bertangis bahagia, mengucap syukur yang agung, meminta maaf, memaafkan yang bersalah.
Begitu banyak doa terlempar di udara. Begitu banyak cinta kasih saling diberikan antar seluruh umat manusia. Aura maaf tersebar di seluruh penjuru bumi, nuansa peleburan dosa, nuansa pencarian makna baru dalam hidup.
Puasa Satu Tahun
Amaliah yang ditentukan Rasulullah SAW pada bulan Syawal adalah puasa sunah selama enam hari, sebagai kelanjutan puasa Ramadan.
“Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan lalu diiringinya dengan puasa enam hari bulan Syawal, berarti ia telah berpuasa setahun penuh” (H.R Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i dan Ibnu Majah)
“Allah telah melipatgandakan setiap kebaikan dengan sepuluh kali lipat. Puasa bulan Ramadhan setara dengan berpuasa sebanyak sepuluh bulan. Dan puasa enam hari bulan Syawal yang menggenapkannya satu tahun” (HR An-Nasa’i dan Ibnu Majah dan dicantumkan dalam Shahih AT-Targhib).
Bulan Nikah
Syawal adalah bulan yang baik untuk menikah. Hal ini sekaligus mendobrak khurafat, yakni pemikiran dan tradisi jahiliyah yang tidak mau melakukan pernikahan pada bulan Syawal karena takut terjadi malapetaka. Budaya jahiliyah itu muncul disebabkan pada suatu tahun, tepatnya bulan Syawal, Allah Swt menurunkan wabah penyakit, sehingga banyak orang mati termasuk beberapa pasangan pengantin. Maka sejak itu, a kaum jahiliah tidak mau melangsungkan pernikahan pada bulan Syawal.
Khurafat itu didobrak oleh Islam. Rasulullah Saw menunjukkan sendiri bahwa bulan Syawal baik untuk menikah. Siti Aisyah menegaskan: “Rasulullah SAW menikahi saya pada bulan Syawal, berkumpul (membina rumah tangga) dengan saya pada bulan Syawal, maka siapakah dari isteri beliau yang lebih beruntung daripada saya?”. Selain dengan Siti Aisyah, Rasul juga menikahi Ummu Salamah juga pada bulan Syawal.
Menurut Imam An-Nawawi, hadits tersebut berisi anjuran menikah pada bulan Syawal. ‘Aisyah bermaksud, dengan ucapannya ini, untuk menolak tradisi jahiliah dan anggapan mereka bahwa menikah pada bulan Syawal tidak baik.
Bulan Peningkatan
Inilah keistimewaan bulan Syawal yang paling utama. Syawal adalah bulan “peningkatan” kualitas dan kuantitas ibadah. Syawal sendiri, secara harfiyah, artinya “peningkatan”, yakni peningkatan ibadah sebagai hasil training selama bulan Ramadhan. Umat Islam diharapkan mampu meningkatkan amal kebaikannya pada bulan ini, bukannya malah menurun atau kembali ke “watak” semula yang jauh dari Islam. Na’udzubillah.
Bulan Pembuktian Takwa
Inilah makna terpenting bulan Syawal. Setelah Ramadhan berlalu, pada bulan Syawal-lah “pembuktian” berhasil-tidaknya ibadah Ramadhan, utamanya puasa, yang bertujuan meraih derajat takwa.
Jika tujuan itu tercapai, sudah tentu seorang Muslim menjadi lebih baik kehidupannya, lebih saleh perbuatannya, lebih dermawan, lebih bermanfaat bagi sesama, lebih khusyu’ ibadahnya, dan seterusnya. Paling tidak, semangat beribadah dan dakwah tidak menurun setelah Ramadan. Wallahu a’lam.(net/jpnn)