26 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 14765

IPSI Medan Berikan TC

MEDAN- Pengurus Cabang Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Medan melakukan Training Center (TC) terhadap 21 atlet, setiap hari Senin dan Sabtu  mulai Pukul 15.00 WIB sampai Pukul 18.00 WIB di Aula Bengra Paldam 1/BB Jalan Gaperta Ujung Medan.

Tujuan dilakukan TC terhadap 21 pesilat tersebut untuk membina para atlet, supaya mempunyai kemampuan yang baik bila berlaga di event-event lainnya.

“Selain itu TC tersebut juga merupakan program KONI Medan dengan jangka panjang,” bilang Ketua lembaga pelatih IPSI Medan, Miskad Pribadi pada wartawan koran ini, Kamis (8/9).

Ditambahkannya, bahwa 21 atlet yang di TC terdiri dari kategori kelas tanding putra 9 orang seperti Asseng S, Rinaldi, Ahmad Rifai, R Fahmi, Bayu Ramadhani, Azam R, muhammad Iqbal, Alam Alfain, Muhammad Fahrozi. Lalu, di kelas tanding putri 8 orang yakni F Nur Khadijah, Mawaddah Akhiyar, Lisgiyanti, Ulan Sari Buang, Windi Karina, Mira Lestari, Gladis Afelin, dan Eka Julita. Sedangkan untuk kategori tunggal putra Muhammad Halim dan Tunggal putri Adinda Mawaddah.

Namun untuk katagori kelas regu putra yakni Azam Rusli, dan Fandi,dan Fajar. Sedangkan katagori regu putri adalah Sunita Indrayani, Qori Inovi Fasa, dan Dinda Nur Mawar.

Untuk bahan materi yang diberikan terhadap atlet yang di TC seperti materi latihan dan materi teknik. Materi Fisik berupa mengajarkan anak-anak untuk melatih fisik dengan cara lari beberapa putaran aula. “ Biasanya atlet yang kita berikan TC tersebut selalu mencermatinya,” terang Miskad.

Lebih lanjut, Miskad berpesan kepada anak-anak untuk selalu menjaga stamina dan terus giat berlatihan. (omi)

Menanti Pertarungan Klasik

WOKING –Sirkuit Monza bak surga bagi pecinta balapan, melihat fasilitas dan trek balapan terlihat begitu memukai bagi pembalap. Bahkan Ceo McLaren Martin Whitmarsh memuji sirkuit Monza merupakan tempat yang sempurna untuk menantang pembalap Formula One (F1) mencapai yang terbaik. Selain itu, dia juga berharap sirkuit ini akan selalu menyajikan pertarungan klasik.

Monza, sejak dimulai pada tahun 1922, trek yang terletak di sebuah taman bekas kerajaan di pinggiran Milan itu, telah mengalami perubahan sedikit dalam kurun waktu 89 tahun digelar.

Ada pembalasan dan ada juga lahir pembalap baru di sini, terutama terk dengan kecepatan tinggi. Sirkuit ini tetap tercepat di kalender F1, dengan kecepatan rata-rata 158 mph dalam 53 lap dan 190 mil dilalui dalam waktu 75 menit.
“Mungkin itu agak terlalu dini untuk membahas kembalinya ‘Monza slipstreamer’. Tapi saya pikir seluruh tim tertarik ke Italia untuk melihat GP yang menarik dan sulit diduga ini,” ucap Whitmarsh, seperti dikutip Skysports, Kamis (8/9).
“Paling tidak, ke Monza selalu menjadi kesempatan yang sangat menggugah dan bersejarah. Mungkin lebih dari sirkuit lain, Anda bisa merasakan olahraga masa lalu di sini, dan itu menjadi tempat yang sempurna,” sambungnya.

Selain itu, Whitmarsh mengaku Monza merupakan sirkuit yang sangat penting, selain Spa-Francochamps dan Monaco. “Walaupun sudah tua, Monza tentu tidak pernah lebih mudah, sehingga bermanfaat untuk mengetahui bahwa sirkuit ini sebagai tantangan yang luar biasa,” pungkas Whitmarsh.

Pemberlakuan dua zona Drag Reduction System (DRS) akan diberlakukan tahun ini. Maka itu aksi saling susul dalam balapan diprediksi kian banyak. Melihat kondisi itu, para pembalap akan diperkenankan memakai sayap bergerak di mobil mereka di dua tempat, yakni di garis start/finis dengan titik mulai di tikungan Parabolica serta antara tikungan Lesmo sampai ke chicane Ascari dengan titik mulai di Lesmo.

Jelas, gabungan karakter asli Monza yang cepat dan aturan zona DRS itu diperkirakan akan menambah serunya aksi saling susul dalam lomba yang bakal digelar akhir pekan ini. “Saya pikir kita akan melihat banyak aksi saling susul,” komentar pembalap Ferrari, Felipe Massa, seperti dilansir Planet F1.

Massa bahkan berani mengatakan bahwa pertarungan akan berlangsung hingga saat-saat akhir bila ada dua pembalap terdepan dengan selisih waktu yang ketat. “Saya tidak bilang jadi nomor dua akan lebih menguntungkan ketika masuk ke Parabolica di lap terakhir agar bisa menyalip pembalap terdepan. Karena bila mobilmu bagus, maka strategi yang lebih baik adalah menyalip sebelum di sana dan mengembangkan jarak sampai lebih dari satu detik,” urai Massa.
“Meski begitu, bila Anda bertarung hingga lap terakhir, maka akan tercipta sebuah balapan yang sangat seru,” tuntasnya. (net/jpnn)

Danielle Lloyd Pamer Mobil Baru

LAMA tidak beredar pasca kelahiran anak keduanya, model seksi Danielle Lloyd kembali muncul di hadapan publik. Kekasih pesepakbola Jamie O’Hara itu tampil glamor dengan mobil Ferrari terbaru F430.

Aksi bekas model Majalah Playboy itu langsung menjadi perhatian banyak orang. Lloyd yang baru saja melahirkan anak keduanya secara premature terlihat sumeringah saat turun dari mobil ‘Kuda Jingkrak’ tersebut.

Kabarnya, mobil yang berharga lebih dari satu miliar itu adalah kado istimewa dari sang kekasih atas kelahiran anaknya, Harry O’Hara yang baru berusia dua bulan.

Melalui akun Twitter miliknya, Lloyd mengaku gembira atas kado yang diberikan Jamie. “Hanya menjajal mobil baru, saya sangat menyukainya. Ini membuatku bersemangat mieohara sangat memanjaku,” tulisnya.
Seperti diketahui, dua bulan terakhir Lloyd harus bulakbalik ke rumah sakit untuk mengurus persalinan anak keduanya yang lahir prematur. Kini, setelah dinyatakan sehat, Harry akhirnya diperbolehkan tim dokter meninggalkan rumah sakit untuk menemui sang kakak Archie O’Hara.

Pada saat itu, Danielle menulis: “Harry sudah berada di rumah! Tidak bisa percaya, lima minggu yang panjang dan kita semua memiliki keluarga lengkap kami sangat berterima ka­sih atas semua dukungan Anda! Dia adalah anugrah yang menakjubkan,” kicaunya. (net/jpnn)

Pemain Unggulan Kecewa

Rafael Nadal sangat kecewa dengan sikap panitia Amerika Serikat (AS) Terbuka, yang memaksakan pertandingan, padahal kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk bertanding di lapangan Arthur Ashe Stadium, Kamis (8/9).
Seperti diketahui, pertandingan antara Nadal melawan Gilles Mueller hanya dapat berlangsung selama 15 menit. Pasalnya hujan turun sangat deras. Insiden seperti ini baru terjadi lagi sejak 2006 yang lalu. Nadal terlihat sangat kesal.

Pasalnya, petenis tangan kidal ini dipaksa untuk melanjutkan pertandingan, meski lapangan Arthur Ashe Stadium masih basah akibat diguyur hujan deras. Bersama Andy Murray dan Andy Roddick, dia komplain hal ini ke wasit Brian Earley. “Kami tidak mau bermain di lapangan jika masih hujan. Saya rasa ini sangat tidak adil,” demikian kata peraih 10 gelar juara Grand Slam itu, mengenai kondisi lapangan yang tidak memungkinkan untuk bertanding.

Nadal pantas sangat kecewa. Kondisi lapangan yang licin membuatnya tampil tidak maksimal. Hasilnya, petenis asal Spanyol itu tertinggal 0-3 dari Muller. “Ini sebuah cerita yang sama, yang Anda pedulikan hanya uang,” cetus Nadal.
“Kami sama sekali tidak dilindungi. Banyak sekali uang yang bisa didapat di Grand Slam, tapi kami (pemain-red) bagian dari acara ini. Mereka hanya bekerja untuk itu dan bukan buat kami,” sesal mantan petenis nomor wahid itu.
“Hujan masih turun ketika mereka memanggil kami masuk ke lapangan. Hujan tidak pernah berhenti total, lapangan tidak kering. Saya tahu banyak fans di sana, tapi kesehatan pemain lebih penting,” tandasnya dalam wawancara dengan ESPN.

Sebelumnya, kondisi sama menimpa dua petenis papan atas, Novak Djokovic dan Roger Federer. Alhasil laga keduanya dibatalkan.

Panitia penyelenggara sudah mencoba menggelar sejumlah pertandingan sesi pagi, yakni tiga partai babak keempat tunggal putra. Namun baru berjalan beberapa game, hujan membuatnya terhenti. Melalui situs resmi turnamen, Asosiasi Tenis AS (USTA) kemudian mengumumkan bahwa seluruh pertandingan sesi siang ditunda dan cuma akan menggelar pertandingan sesi malam.

Untuk sesi malam, panitia menjadwalkan untuk menggelar empat partai perempatfinal tunggal putri, yakni Caroline Wozniacki versus Andrea Petkovic; Serena Williams versus Anastasia Pavlyuchenkova, Angelique Kerber versus Flavia Pennetta dan Samantha Stosur versus Vera Zvonareva.

Konsekuensi logisnya, tiga partai tunggal putra di atas, plus dua partai perempatfinal antara Novak Djokovic kontra Janko Tipsarevic dan Roger Federer versus Jo-Wilfried Tsonga, tidak bisa dipertandingkan.(net/jpnn)

Seleksi Gagal

MEDAN- Seleksi pembentukan kerangka tim PSMS kembali gagal. Direncanakan awalnya digelar Rabu (7/9), seleksi sempat ditunda menjadi Kamis (8/9) kemarin. Namun rencana itu kembali gagal karena jumlah pemain yang akan diseleksi masih kurang dari ketentuan.

Pihak PSMS baru akan menggelar seleksi jika pemain yang ikuti seleksi berjumlah minimal 15 pemain. Hal itu diutarakan langsung calon pelatih PSMS, Abdul Rahman Gurning. Gurning juga tak bisa memastikan kapan seleksi baru bisa digelar.

“Tidak tahu pasti, tapi besok (hari ini) kemungkinan juga belum bisa digelar. Paling sedikit harus ada 15 pemain yang bergabung baru seleksi bisa dilakukan,” bebernya.

Namun dia menjamin, semua pemain yang bergabung selain pemain rekomendasinya, harus melewati tahapan seleksi teknis lantaran dia mengaku belum mengetahui pasti kemampuan pilar-pilar yang diproyeksikan pengurus.
“Selain pemain rekomendasi saya seperti Dedi Gusmawan dan Fajar Handika yang otomatis lolos seleksi teknis karena mereka sudah tiga tahun bersama saya,  pemain lain harus diseleksi kemampuannya. Saya belum tahu kemampuannya, apalagi mereka kebanyakan pemain Divisi Utama,” tegas mantan pelatih  PSPS Pekanbaru itu.

Masalah tampaknya akan kembali menghantui PSMS. Soal persiapan, jangka waktu satu bulan dirasa sangat kurang untuk membentuk tim yang solid. “Satu bulan masa persiapan tidak akan cukup untuk membentuk tim yang solid. Jadi kalau bisa secepatnya, apalagi penentuan pemain akan dilakukan dengan jalan seleksi,” pungkasnya.

Seleksi yang sedianya akan digelar di Stadion Kebun Bunga kemarin hanya dihadiri 12 pemain. Mereka adalah Dede Sulaiman (PSPS Pekanbaru), Simon Kujiro (Semarang United), Ikpefua Osas Marvelous Saha, M Syahbani (kiper), Zulkarnain (gelandang) Mahadi Rais Syahputra (striker), gelandang Ramadhan Saputra (Persita Tangerang), striker Arie Priatna, gelandang Zainal Anwar (Persipasi), gelandang Anton Samba (Persikabo Bogor), Syila Bamba dan eks bek Aceh United Pierre Njangka.

PSMS juga sedang menunggu kedatangan gelandang timnas Kamerun tahun 2008 Alain Mosely N’kong yang sebelumnya memperkuat tim Liga Primer Indonesia (LPI) Aceh United. (ful)

Rahudman Segera Undang Klub Anggota PSMS

Wali Kota Medan Rahudman Harahap mengaku segera mengundang klub anggota PSMS, untuk membahas nasib PSMS ke depannya. Hal itu diutarakan Dirut PT PSMS, Dolly Sirega kemarin.

Hal itu dijelaskan Wali Kota ketika Dolly dan beberapa pengurus klub pemilik PSMS dan mantan pemain seperti Halim Panggabean, Jonny Sembiring, Parlin Siagian dan Sugeng Rahayu menemui Wali Kota di Balai Kota.
Menurut Dolly, Rahudman dalam pertemuan itu cukup antusias untuk memperhatikan PSMS. Bahkan ia dalam waktu dekat ini akan mengundang klub-klub anggota PSMS untuk tatap muka sekaligus meminta memasukkan dari klub-klub anggota PSMS.

“Kami sambut gembira kepedulian Wali Kota. Sebelum dilaksanakan pertemuan kita juga harus satu persepsi antara sesama klub anggota PSMS,” kata Dolly.

Dolly Siregar yang juga pemilik Klub PS Padang Lawas Putera ini mengharapkan kepada Rahudman Harahap sebagai Ketua Umum PSMS agar meluangkan waktu tenaga dan pikiran untuk mengembalikan kejayaan PSMS. (omi)

Mahasiswa Baru Disuguhi Ubi Jalar

Pecahkan Rekor Muri

MEDAN-Ribuan mahasiswa/i baru mengikuti pelaksanaan orientasi studi dan pengenalan kampus (ospek) di Stadion Mini Universitas Sumatera Utara (USU), Kamis (8/9). Mahasiswa/i berbaris dengan kepala plontos dan mengenakan seragam putih hitam diramaikan lagi oleh perlengkapan lain sesuai dengan latar studi yang dipilih. Ada yang mengenakan tali pinggang dari kaleng, tas dari goni plastik, atau rambut yang dikepang dengan pita beraneka warna.
Tampak pancaran kebahagiaan di wajah mereka yang dibariskan menurut 13 jurusan yang ada. Fakultas Kedokteran, Fakultas Hukum, Fakultas Pertanian, Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Parmasi, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Keperawatan.

Aba-aba yang datang dari senior pun disambut dengan penuh semangat. Masing-masing kelompok bekerjasama mengeluarkan suara terkuat saat jurusannya disebut. Semua untuk satu tujuan yaitu memperlihatkan eksistensi sebagai pribadi juga kelompok terbaik. Tidak ada egosentris atau pun kelompok-kelompok dengan hura-hura di kala sebagai pelajar dulu.

Namun ada yang berbeda pada penyambutan mahasiswa baru tahun ini dimana kegiatan tersebut diikuti dengan manggadong. Tradisi dari suku Batak yang membiasakan memakan umbi-umbian sebelum memakan nasi. Gadong sendiri berarti ubi yang dalam kegiatan diaplikasikan sebagai ubi jalar.

Dengan mengenakan kaos yang sudah disediakan, para mahasiswa baru tadi pun dibagikan ubi jalar dalam satu kemasan yang menarik. Sesaat mereka pun tertawa melihat isi kemasan tadi yaitu beberapa buah ubi jalar yang siap untuk dimakan. Tidak sedikit pula yang seperti terkejut dan asing dengan salah satu hasil bumi terbaik di Sumut ini. Tapi bunyi sirena yang diperdengarkan dengan segera menghilangkan keraguan mereka dan dengan lahapnya menyantap ubi jalar tadi.

Sebelumnya mereka mendapat penjelasan dari Pelaksana Tugas Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho yang membuka langsung kegiatan Manggadong bersama ini. “Agar pembangunan satu daerah berjalan dengan baik harus ada kerjasama yang baik antara akademi, bisnis, dan government. Sebagai salah satu tradisi, manggadong ini bagian dari kearifan lokal untuk menjawab masalah pangan,” ucapnya.

Untuk itu dengan sosialisasi manggadong ini, ke depannya masyarakat Sumut tidak terlalu bergantung pada makanan pokok sebab sudah beragam pemenuhannya.  Karena sesuai fakta, tingkat ketergantungan konsumsi masyarakat sangat tinggi yakni konsumsi berasa rata-rata Sumatera Utara mencapai 139 kg/kapita per tahunnya dan nasional 120kg/kapita setiap tahunnya.

Gatot lalu menuturkan bagaimana negara maju seperti Amerika Serikat yang sudah menjadikan industri pangan sebagai prioritas dibanding industri lainnya. Selain itu, para ahli gizi Center for Science in Public Interest (CPSI) di Washington DC, juga menempatkan ubi jalar pada posisi nomor satu diantara berbagai jenis pangan berdasarkan kandungan zat gizinya. Indeks glikemik terrendah dengan kecepatan menaikkan kadar gula darah berfungsi untuk mencegah penyakit gula darah (diabetes), anti aging, dan banyak mengandung antioksidan.

Kegiatan yang juga dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Ketua Badan Pertahanan Pangan Sumut, Ir Setio Purwadi MM, Staf Khusus Menteri Pertanian Dr Ir Andi Irawan MSi, dan tokoh masyarakat seperti Prof Dr FG Winarno ini dilaksanakan di berbagai universitas dan sekolah di 23 titik di Kota Medan. Diikuti sebanyak 20 ribu kegiatan pun memecahkan rekor Muri untuk memperkuat ketahanan pangan dan sebagai kearifan local masyarakat Sumatera Utara dengan memakan ubi jalar terbanyak.

Sebanyak 18.829 mahasiswa/i baru memakan ubi jalar sebelum makan nasi. Pencapaian tersebut mampu memecahkan rekor Muri yang pernah dilakukan sebelumnya di Sulawesi dengan jumlah peserta sekitar 10.400 orang.

“Acara ini tidak hanya bertujuan untuk memecahkan rekor Muri saja namun sekaligus mendukung program ketahanan pangan nasional dalam upaya diversifikasi pangan berbasis sumber daya dan budaya lokal. Serta demi terwujudnya membangun kesadaran dan kemauan seluruh elemen masyarakat dalam melaksanakan konsumsi pangan beragam, bergizi dan berimbang,” ujar Ir Setyo Purwadi, MM, Kepala Badan Ketahanan Pangan Provsu.

Sementara itu Rektor USU, Syahril Pasaribu mengakui program pemerintah yang diambil alih oleh ketahanan pangan ini diharapkan mampu mendorong masyarakat khususnya untuk tingkat mahasiswa, untuk membiasakan diri mengkonsumsi ubi sebelum makan.

“Ke depannnya kita berencana akan terus mensosialisasikan Manggandong di setiap kesempatan acara. Dalam hal ini kita bukan menyuruh seluruh mahasiswa untuk Manggandong melainkan untuk memperkenalkan pangan aman konsumsi,” terangnya.

Menurut Syahril, penganekaragaman konsumsi pangan akan memberi dorongan dan intensif pada penyediaan produk pangan yang lebih beragam dan aman untuk dikonsumsi termasuk yang berbasis sumber daya lokal. (jul/uma)

Poldasu Periksa Pejabat Pembuat Komitmen

Kasus Dugaan Korupsi IAIN Sumut Senilai Rp72 Miliar

MEDAN- Bagian Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polda Sumut kembali melakukan pemeriksaan terhadap Moraluddin Harahap, pejabat pembuat komitmen (PPK), salah seorang yang diduga terlibat kasus dugaan korupsi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumut.

“Hari ini kita memeriksa lagi satu orang dalam kasus dugaan korupsi IAIN Sumut, dalam rangka klarifikasi,” terang Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dir Reskrimsus) Polda Sumut, Kombes Pol Sadono Budi Nugroho melalui Kasubbid PID Humas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan kepada Sumut Pos, Kamis (8/9). Pemeriksaan terhadap Moraluddin Harahap merupakan kedua kalinya. Namun, masih dalam satu pemanggilan.

Hal itu disebabkan, saat pemeriksaan pertama yakni, Kamis (25/8) lalu, Moraluddin Harahap mengalami sakit dan ditambah lagi saat itu dalam kondisi berpuasa, jadi pemeriksaan terhadap dirinya ditunda.

Sementara itu, Kepala Biro Rektor IAIN Sumut Dra Salmawah Hasibuan saat itu juga tidak hadir pada rencana pemeriksaan dirinya oleh Tipikor Polda Sumut pekan ini.

“Waktu itu, yang bersangkutan sakit dan dalam keadaan berpuasa. Sehingga pemeriksaan waktu itu hanya sampai sore saja sekitar, pukul 16.00 WIB atau pukul 17.00 WIB. Jadi, kita lanjutkan hari ini untuk memintai keterangan dalam kasus yang kita tangani,” terangnya.

Mengenai Kepala Biro Rektor IAIN Sumut tersebut, MP Nainggolan kembali menegaskan, pemanggilan dan pemeriksaan terhadap Kepala Biro Rektor IAIN Sumut tetap akan dilakukan.

“Tetap akan dilakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan. Karena pada laporan yang telah kita terima, yang bersangkutan itu salah seorang yang mengetahui persoalan ini. Waktunya nanti kita beritahukan,” jawabnya.

Bagaimana dengan kehadiran Kapolda Sumut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro ke Kampus IAIN Sumut yang diterima Rektor IAIN Sumut Prof Nur Ahmad Fadli Lubis. Apakah ada hubungannya dengan kasus ini? Dir Reskrimsus Polda Sumut Kombes Pol Sadono Budi Nugroho melalui Kasubbid PID Humas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan menegaskan, kunjungan Kapoldasu ke IAIN Sumut adalah kunjungan silaturahmi. Tidak ada kaitannya dengan penanganan kasus dugaan korupsi yang ditangani Tipikor Polda Sumut.

“Ya itu kan silaturahmi. Tidak ada hubungannya dengan penanganan kasus ini. Silaturahmi adalah silaturahmi, proses hukum terhadap kasus dugaan korupsi tersebut tetap jalan,” tegasnya.

Menyikapi kunjungan Kapolda Sumut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro ke IAIN Sumut yang diterima Rektor IAIN Sumut Prof Nur Ahmad Fadil, Ketua Umum (Ketum) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Angkatan Muda Advokasi Hukum Indonesia (AMDHI) Muhammad Azmi Hadli  menyatakan, diharapkan pertemuan antara Kapolda Sumut dan Rektor IAIN Sumut tersebut tidak ada tendensi apa pun yang berhubungan dengan kasus dugaan korupsi yang ditangani Tipikor Polda Sumut.

Diharapkan Kapolda Sumut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro harus bersikap profesional. Hal yang sama juga diharapkan kepada Rektor IAIN Sumut Prof Nur Ahmad Fadil, untuk kiranya mendukung proses hukum yang tengah berjalan di Tipikor Polda Sumut.

“Kita berharap, baik Kapolda maupun Rektor IAIN professional dan mendukung proses hukum terhadap kasus dugaan korupsi IAIN Sumut yang ditangani Tipikor Polda Sumut,” tegasnya.

Kasus ini mencuat setelah pada Senin (8/8) lalu, ketika Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Angkatan Muda Advokasi Hukum Indonesia (AMDHI) dan Forum Mahasiswa Peduli IAIN Sumatera Utara (Formalin) membuat laporan ke Polda atas dugaan korupsi senilai Rp72 miliar pada Tahun Anggaran 2010.(ari)

Bangunan Milik Pemerintah Saja Tak Ada IMB

Pengawasan yang dilakukan Dinas Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) terhadap bangunan liar  di Kota Medan sangat lemah. Pasalnya, banyak bangunan milik pemerintah maupun bangunan tanpa memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) tidak ditindak tegas.

Kenapa? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos, Adlansyah Nasution dengan Anggota Komisi D DPRD Medan, Juliandi.

Kenapa Dinas TRTB dinilai sangat lemah?
Sebab banyak bangunan milik pemerintah maupun bangunan tanpa IMB yang tidak ditindak tegas. Saat ini ada beberapa bangunan milik Pemko Medan tanpa izin berdiri bebas tanpa ada teguran. Seperti Kantor Camat Medan Kota, Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, Kantor Dinas Kominfo Medan, dan Gedung Dharma Wanita. Semuanya pengerjaan penambahan ruangan hampir rampung. Padahal dalam aturan tidak ada bangunan kantor pemerintah bebas dari IMB.

Apa yang seharusnya dilakukan Dinas TRTB?
Bagian pengawasan di Dinas TRTB selaku pihak yang bertanggungjawab tidak bekerja maksimal. Banyak bangunan liar bertumbuhan tanpa ada tindakan tegas. Penindakan hanya mengandalkan laporan dari masyarakat saja. Ini membuktikan kalau pengawasan tidak bergerak, seharusnya mereka turun langsung ke lapangan.

Apakah kantor instansi pemerintah harus memiliki IMB?
Seharusnya kantor instansi pemerintah harus memiliki IMB sebagai contoh kepada masyarakat. Bagaimana masyarakat mengurus izin sementara punya Pemko saja tidak ada IMB. Contohnya saja, banyak bangunan masyarakat tidak punya IMB karena pemerintahnya tidak menujukkan contoh yang baik. Harusnya ini ditindak tegas. Jangan bangunan masyarakat baru berdiri setengah dinding tanpa IMB langsung dibongkar.

Bagaimana dengan hasil PAD ?
Seharusnya kondisi ini tidak luput dari perhatian instansi tersebut yang tengah menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup besar. Apabila akhir tahun ini PAD yang ditargetkan cukup besar tidak terpenuhi kita meminta kepada Wali Kota Medan mengevaluasi kinerja kepala dinas TRTB. Saat ini kami minta peningkatan pengawasan harus dilakukan.

Apa tindakan dewan?
Akan kita laporkan kepada Komisi D untuk menjadwalkan kunjungan ke lapangan dalam waktu dekat ini. Untuk memastikan kondisi sebenarnya.(*)

Curi Besi Tua Untuk Beli Rokok

Aksi yang dilakukan dua pelajar STM Bina Taruna, Amsal Sibuea (16) dan Alponso Sinaga (15), tak pantas ditiru. Pasalnya, kedua warga Pekan Labuhan itu nekat mencuri besi tua di gudang milik Budi Panjaitan (48), di Jalan KL Yos Sudarso Km 20, Pekan Labuhan hanya untuk membeli rokok.

Tapi, aksi keduanya ketahuan oleh warga hingga keduanya babak belur dihajar warga dan diserahkan ke Polsek Medan Labuhan, Rabu (7/9).Keterangan yang dihimpun, keduanya datang ke gudang tersebut dengan mengendarai becak bermotor. Setelah sampai di gudang, keduanya menghentikan laju becak bermotornya. Setelah keadaan benar-benar aman, keduanya masuk ke dalam gudang yang sudah lama kosong tersebut.

Kemudian, keduanya masuk dan mengambil besi tua bekas seksi-seksi mobil yang sudah tidak dipakai. Namun, pada saat mengangkat besi tersebut ke betornya, salah seorang warga, Haris Siagian (39) memergoki mereka dari atas loteng rumahnya. Kemudian, dia langsung meneriaki maling. Keduanya, yang sudah ketahuan langsung melarikan diri dengan betor dan besi curiannya. Haris Siagian pun langsung turun dari loteng rumahnya dan mengejar kedua pelaku sambil terus meneriaki maling.

“Tadi saya lihat mereka masuk gudang dan mengambil besi tua, kemudian saya langsung berteriak maling,”ujar Haris Siagian.

Warga yang mendengar teriak Haris langsung menangkap kedua pelaku dan mengahajar keduanya hingga babak belur. Kemudian, warga memberitahukan kepada polisi. Tak lama berselang polisi datang ke lokasi, langsung membawa kedua pelaku dan juga barang bukti berupa betor dan besi yang mereka curi. Saat ini kedua pelaku mendekam di sel tahanan Polsekta Medan Labuhan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. (mag-11)