25 C
Medan
Wednesday, December 24, 2025
Home Blog Page 14775

Krisdayanti-Raul Nervous

Pasangan Krisdayanti dan Raul Lemos terus memamerkan senyum kebahagiaan. Melalui operasi caesar, KD -begitu penyanyi senior tersebut disapa- melahirkan bayi perempuan yang diberi nama Arianna Amora Lemos.
Bayi yang lahir di Rumah Sakit Mitra, Kemayoran, Jakarta, tersebut merupakan anak pertama KD dari pernikahannya dengan Raul. Dari pernikahan sebelumnya, KD dikaruniai seorang putra dan seorang putri.

“Saya dan istri saya serta keluarga besar mengucapkan puji syukur. Kami merasa sangat bersyukur kepada Allah SWT. Kami mengharapkan bantuan dan doa sahabat serta rekan semua, semoga putri kami menjadi anak yang berbakti dan salihah,” ujar Raul saat konferensi pers kemarin (5/9).

Selama memberikan keterangan kepada media, dia terlihat membacakan catatan yang dipersiapkan sebelumnya.
Raul menuturkan, putrinya lahir dalam kondisi sehat dengan berat badan 2,95 kg dan panjang 48 cm. Soal pemilihan nama, pengusaha asal Timor Leste itu menyatakan bahwa nama putrinya berasal dari bahasa Latin dan Portugis. “Arianna itu adalah bagaikan intan. Diambil dari bahasa Latin. Amora itu cinta dari bahasa Portugis,” jelasnya.
Ketika ditanya apakah dirinya nervous, Raul langsung mengangguk. Namun, dia tetap berupaya menemani istrinya hingga proses persalinan selesai. “Nervous sih. Tapi, alhamdulillah, semua berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Hal tersebut dibenarkan kakak KD, Yuni Shara, yang ikut mendampingi Raul dalam konferensi pers tersebut. Menurut Yuni, baru kali ini dirinya melihat muka Raul pucat pasi. “Baru lihat muka Raul pucat. Raul itu senewen ya baru tadi lihatnya. Sebelumnya nggak pernah,” ujarnya.

Selain Raul, dua anak KD dari pernikahan terdahulu, Aurel dan Azriel, juga menemani sang ibunda. Menurut Yuni, dua keponakannya tersebut datang sejak pagi. Mereka terus mendampingi KD hingga proses persalinan selesai.
Menurut Yuni, adiknya yang akrab dia sapa Yanti itu justru menjalani persalinan dengan tenang dan rileks. Namun, saat ini, kondisinya belum pulih sepenuhnya. “Pertimbangannya caesar, karena mengingat usia Yanti (36 tahun). Karena tadi caesar, kondisi Yanti masih lemah. Tapi, proses kelahirannya cepat, sekitar lima belas menit,” jelasnya.

Sebelumnya, KD berkali-kali mengaku agak deg-degan. Sebab, dirinya sudah lupa rasanya melahirkan. Terakhir, KD melakoni proses menjadi seorang ibu 11 tahun lalu kala melahirkan Azriel.
Ketika ditanya wajah Arianna, Yuni menuturkan keponakannya tersebut mirip ayahnya. Menurut Yuni, bibir keponakannya seksi. “Mirip Raul. Anak perempuan memang lebih mirip ayahnya. Lucu sekali. Lihat bibirnya seksi. Aurel dan Azriel juga senang,” ungkapnya.

Soal masa pemulihan KD, dokter Eko yang ikut menangani persalinan KD menjelaskan bahwa mantan istri musisi Anang Hermansyah itu baru bisa pulang beberapa hari lagi. “Karena proses caesar, baru bisa pulang tiga hari lagi,” ujarnya.
KD dan Raul menikah pada Maret 2011. Sebelum menikah, hubungan keduanya diwarnai kontroversi dari mantan istri Raul. Setelah menikah pun, keduanya juga beberapa kali terpaksa meminta maaf di hadapan publik. Salah satunya, mereka dianggap memamerkan kemesraan yang berlebihan saat melangsungkan konferensi pers tentang rencana pernikahannya. (ken/c5/any/jpnn)

Gempa 6,7 SR di Aceh, Warga Medan Ikut Panik

MEDAN-Gempa berkekuatan 6,7 SR menggoyang Aceh. Gempa ini juga terasa hingga ke Medan dan menggoyang berbagai bangunan, terutama gedung tinggi.

Berdasarkan informasi dari Situs Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)  gempa terjadi pukul 00.55 WIB, Selasa (6/9). Koordinat gempa berada di 2,81 LU-97,85 BT
Kabid Data dan Informasi BMKG Wilayah Sumut, Hendra Suwarta menyebutkan pusat gempa berada 59 Km Timur laut Singkil Baru-Aceh. Atau 78 km Barat Daya Kabanjahe, Sumut. Pusat gempa berada di kedalaman 78 Km. BMKG mencatat gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Warga Kota Medan merasakan guncangan yang cukup keras. Di sekitar Gedung Graha Pena Amplas Medan dan Jalan Balai Desa Mariendal II getaran terasa sangat kuat, sehingga warga terlihat berhamburan keluar rumah.

Di Perumnas Namorambe warga juga berhamburan keluar rumah, takut rumahnya roboh. Begitu juga di kawasan Mariendal I, Jalan Medan Tenggara, Simpang Limun, sekitar Medan Baru, Mandala serta Polonia Medan, warga juga berhamburan keluar rumah. Sementara di kawasan Batang Kuis lampu padam.

“Medan diguncang gempa pukul 1 dinihari. Gempa hampir 1 menit,” kata Thalib, (34) warga di Perumnas Namorambe.
Gempa juga terasa hingga daerah Serdang Bedagai, wilayah Tapanuli, Sibolga dan Samosir. Hingga menjelang cetak tidak ada laporan korban jiwa. (fal)

Kejatisu Didesak Serius

Dugaan Korupsi Rp1,8 M di Dinkes Medan

MEDAN-Penyelidikan kasus dugaan korupsi dana rehabilitasi 18 unit puskesmas dan puskesmas pembantu senilai Rp1,8 miliar dari APBD Medan 2010 yang ditangani Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, hingga saat ini tidak jelas. Padahal Bagian Tindak Pindana Khusus (Pidsus) Kejatisu sudah memeriksa sejumlah pejabat di Dinkes Medan untuk diminta keterangannya sebagai saksi.

Penyelidikan kasus dugaan korupsi miliaran ini sudah dilakukan sejak Kajatisu dijabat Sution Usman Adji dan Asisten Tindak Pidana Khusus Kejatisu dijabat Erbindo Saragih SH MH.

Perkembangan penanganan kedua kasus ini seolah tenggelam seiring dimutasinya kedua pejabat tersebut. Untuk itu DPD Lumbung Informasi Rakyat (Lira) Kota Medan, menanyakan pada Kejatisu soal kelanjutan proses hukumnya.
“Kasus itu sudah dilakukan penyelidikannya. Kenapa tidak ada seorang yang diperiksa dijadikan tersangka, ataupun kasusnya sudah peradilan,” ujar Ganda Manurung kepada wartawan di Jalan Sisingangaraja Medan, Senin (5/9).
Walikota Lira Kota Medan ini mensinyalir pejabat di Dinkes Medan memaksa panitia lelang proyek senilai  Rp 1,8 miliar untuk menandatangani penunjukan langsung kontraktor pemenang tender.

Dikatakan Ganda Manurung lagi bahwa proyek pemeliharaan rutin tersebut bersumber dari APBD Kota Medan tahun 2010. “Jadi kita mengharapkan bahwa kasus dugaan korupsi ini harus sampai ke meja peradilan. Kejatisu sebagai ujung tombak penuntasan kasus korupsi di Sumut dan Kota Medan, jangan membuat preseden buruk bagi penegakan hukum di era presiden SBY ini,” tegasnya.

Sementara itu Kasi Penkum Kejatisu Edi Irsan Tarigan SH, mengaku belum tahu perkembangan penyelidikan dugaan korupsi Dinkes Medan soal rehabilitasi puskesmas. “Nanti saya cek dulu kasusnya sampai mana ya.,” ujar Edi Irsan.
Berdasarkan informasi yang didapat, dugaan korupsi dana rehabilitasi dan pemeliharaan 18 puskesmas dengan rincian paket 6 untuk pemeliharaan rutin dan berkala sarana dan prasarana puskesmas pembantu dengan nilai proyek Rp237 juta yang proses lelangnya telah dilaksanakan 27 Juli 2010 diikuti oleh 10 perusahaan.

Diduga ada proyek rehabilitasi sedang atau pun yang berat gedung Puskesmas Dinas Kesehatan kota Medan tercantum pada paket 7 dengan nilai proyek Rp440 juta proses lelangnya dilaksanakan 27 Juli 2010 diikuti oleh 11 perusahaan.
Ada juga proyek Peningkatan Pengembangan Pekan Labuhan Dinas Kesehatan Kota Medan, pada paket 8. Dengan nilai proyek Rp 711 juta dan proses lelangnya telah dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2010 diikuti oleh 16 perusahaan.
Proyek peningkatan pengembangan Puskesmas Kelurahan Binjai, Medan Denai di Dinas Kesehatan kota Medan dengan nomor paket 9 anggarannya Rp482,5 juta. proses lelangnya telah dilaksanakan 27 Juli 2010 diikuti 10 perusahaan. Perusahaan pemenang pada paket 6 adalah CV AP (Antratica Pearl). Paket 7 dimenangkan CV Putra Natama Enginering (PNE), paket 8 dimenangkan CV Delapan Jaya (DJ), dan paket 9 dimenangkan CV Delapan Maju (DM), semuanya di bawah PT Tulung Agung (TA) milik FS (Fernandus Silitonga).(rud)

Kapolresta dan Kapolsek Medan Baru tak Setutur

Identitas Perampok Masih Kabur

MEDAN-Kepolisian Resor Kota (Polresta) Medan dan Polsekta Medan Baru telah mengidentifikasi kawanan pelaku perampokan bersenjata api (bersenpi) di perumahan mewah Komplek The Crown Blok A No 9 Jalan S Parman, Minggu (4/9) lalu. Pihaknya Polresta telah membentuk tim untuk melakukan penyelidikan dan pengejaran kawanan pelaku.

“Tim sudah dibentuk, pelaku sudah teridentifikasi,” ujar Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga, Senin (5/9).
Tagam melihat ada kemiripan modus yang dilakukan kawanan pelaku perampokan di wilayah hukum Polsekta Medan Baru ini dengan peristiwa sejenis di wilayah polsekta lainnya. “Modusnya sama dengan yang terjadi di kawasan hukum Medan Barat dan Medan Kota,” jelas Tagam.

Sedangkan penyidik dari Polsekta Medan Baru mengaku masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). “Sudah empat saksi yang diperiksa dan masih dalam penyelidikan,” kata Kapolsekta Medan Baru, AKP Dodi Alexander.

Keempat saksi yakni keluarga korban dan satpam komplek perumahan The Crown. “Belum dapat pelaku, masih diselidiki lebih lanjut,” tambahnya.Hingga sekarang, penyidik Polsekta Medan Baru tengah memeriksa Novita, saksi korban. “Dia sendiri belum bisa mengenali pelaku perampok itu. Karena semua tersangka mengenakan masker sebagai penutup wajah. Dan CCTV juga tidak ada di TKP. Tapi kita akan terus menyelidiki kejadian ini,” ujar Dony.

Bila Kapolresta mengaku pihaknya sudah mengidentifikasi pelaku, Kapolsekta Medan Baru justru belum tahu ciri-ciri empat perampok bersenjata api dan celurit tersebut. “Kalau ciri-cirinya sudah kita ketahui, kemana pun mereka akan kita kejar dan kita tangkap,” ujar Dony.

Seperti diketahui, tiga dari empat kawanan perampok mendatangi rumah took yang saat itu hanya dihuni Novita. Perampokan tejadi sekitar pukul 07.30 WIB saat Novita hendak berangkat sembahyang ke wihara di dekat rumahnya. Korban kemudian bersiapsiap mengeluarkan dan memanasi mobilnya.Saat hendak menutup pintu rumah, tiba-tiba tiga pria mendekatinya dan langsung memaksanya memasuki rumah.

Perampokan di komplek The Crown, Jalan S Parman Medan, Minggu (4/9) pagi menimbulkan tanda tanya, terlebih tentang senjata api yang digunakan pelaku. Terkait hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumut Kombes Pol Raden Heru Prakoso membantah keterlibatan oknum aparat dalam kejadian.

“Itu penanganannya di Polsek setempat dan Polresta Medan. Saya belum ada dapat laporan. Tapi, kalau mengenai senpi itu tidak bisa terus diasumsikan pelakunya adalah oknum aparat. Bisa jadi, itu pistol mainan,” jawabnya. (mag-7/ari)

Hari Sabarno Diancam 20 Tahun Penjara

JAKARTA- Kasus korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran (damkar) yang melibatkan mantan bekas Menteri Dalam Negeri Hari Sabarno akhirnya disidangkan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Dalam sidang perdana itu, Jaksa Penuntut Umum (JPU) mendakwa Hari dengan ancaman  20 tahun penjara.

Hari yang pagi kemarin mendatangi sidang dengan kemeja hitam dengan motif bintik putih tampak percaya diri saat JPU membacakan dakwaan. Termasuk saat Jaksa Ketut Sumedana menjelaskan tindakannya dalam pengadaan 22 mobil damkar di 22 provinsi. “Terdakwa merugikan keuangan negara Rp27 miliar,” ujarnya.

Atas perbuatannya, ancaman pidananya diatur dalam UU No. 20 tahun 2001 tentang perubahan UU No 31 tentang pemberantasan korupsi Jo pasal 55 (1) ke 1 KUH Pidana Subsider. “Secara sendiri atau bersama dengan Oentarto Sindung dan Hengky Samuel memperkaya diri sendiri, orang lain atau korporasi,” imbuhnya.

Kasus Hari sendiri bermula saat bekas Direktur Jenderal Otonomi Daerah Departemen Dalam Negeri Oentarto membuat radiogram nomor 027/1496/OTDA tertanggal 12 Desember 2002. Isinya adalah sebuah perintah untuk pengadaan mobil pemadam kebakaran. Namun, diarahkan mengambil mobil milik PT Istana Sarana Raya milik Hengky.
Jaksa menjelaskan, radiogram itu juga mencantumkan spesifikasi damkar type V 80 ASM. Gara-gara radiogram itu, perusahaan milik Hengky akhirnya menjadi agen tunggal penyedia barang untuk pengadaan tersebut. Kecurangan lainnya, disetujuinya pembebasan bea masuk untuk pemadam kebakaran merek Morita yang diimpor dari mendiang Hengky.

“Seolah-olah pengimpornya Departemen Dalam Negeri, padahal pengimpor sebenarnya adalah Hengky,” jelasnya. Kasus tersebut sebenarnya sudah menjatuhkan vonis terhadap Oentarto dan Almarhum Hengky. Oentarto yang saat itu menjabat Dirjen Otonomi Daerah Departemen Dalam Negeri dijatuhi hukuman tiga tahun penjara. Selain memperkaya diri sendiri, jenderal bintang empat kelahiran Solo 12 Agustus 1944 itu juga menguntungkan Oentarto Sindung Mawardi. Disebutkan, Oentarto mendapat keuntungan sebesar Rp200 juta. Nah, Radiogram itu telah menguntungkan Hengky  Rp97,026 miliar.

Kasus damkar itu juga menyeret beberapa nama kepala daerah. Mulai eks Gubernur Kepulauan Riau Ismet Abdullah, eks Gubernur Riau Saleh Djasit, eks Wali Kota Makassar Baso Amiruddin Maula, eks Wali Kota Medan Abdillah dan wakilnya, Ramli juga telah diseret ke penjara.

Seperti terdakwa lainnya, usai sidang Hari juga menampik segala tudingan JPU. Dia mengatakan di 2005 dirinya sudah tidak menjabat sebagai menteri, sehingga apa yang disampaikan JPU sulit untuk dia lakukan. Selain itu, pengadaan mobil dilakukan oleh Otorita Batam yang tidak terkait dengan struktur Depdagri.(dim/jpnn)

Manajer Diskotek Super Tersangka

MEDAN-Polresta Medan menetapkan tiga tersangka, satu di antaranya manajer Diskotek Super bernama Ganda, terkait tewasnya pengusaha rental mobil asal Rantau Prapat, Arfansyah Effendi Haisbuan (49), yang mayatnya ditemukan di tepi Sungai Kuta Belin, Dusun IV, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Pancur Batu, Deli Serdang, Sabtu (3/9), akibat over dosis (OD).

“Sudah ditetapkan tiga orang tersangka,” tegas Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga, kepada sejumlah wartawan, Senin (5/9). Dikatakannya, Ganda terlibat dalam upaya menyembunyikan mayat dengan cara membuang mayatnya ke sungai di kawasan Pancur Batu. Selain itu, polisi juga sudah menetapkan dua orang temannya menjadi tersangka yakni supir korban Ramadani, (25), warga  Jalan Teuku Cik Di Tiro, Kec Rantau Utara, Labuhan Batu dan Dalimunthe (48) yang bersama korban saat berada di Diskotek Super. (mag-7)

30 Lapak Kumuh Ludes Terbakar

Jakarta- Kebakaran di Kawasan Semanggi membesar. 30 Lapak kumuh yang berada di samping Apartemen Aston, ludes terbakar. Lokasi kebakaran berada di RT 4 RW 5 Kelurahan Karet Semanggi, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan. Banyak pemilik lapak yang masih mudik sehingga tidak ada pencegahan sama sekali saat api membesar.
“Saat habis magrib, ada asap masuk ke kamar, baunya tidak enak. Saya lihat ada api, saya keluar. Saya di atas. Banyak yang belum datang, hanya baru 6 orangan,” ujar Umar Faruk, seorang yang menunggui lapak milik temannya, di lokasi, Senin (5/9).

Umar menjelaskan tidak sempat menyelamatkan barang-barangnya. Dia hanya pasrah melihat harta bendanya yang tidak seberapa ludes dilalap api.
Dia menduga awal kebakaran dari rumah Torikun, salah satu pemulung. Sebagian besar warga di sana memang berprofesi pemulung dan pengemis.(net/jpnn)

Hanya Tiga Partai Baru Lolos Verifikasi

JAKARTA- Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia masih melakukan verifikasi terhadap 14 partai politik baru yang mendaftar. Dari 14 partai itu, Kementerian menyatakan hanya tiga partai yang kemungkinan lolos verifikasi.
Informasi yang dihimpun ketiga parpol itu adalah Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) dan Partai Kemakmuran Bangsa Nusantara (PKBN) yang dimotori Yenny Wahid.

“Dari partai baru itu kemungkinan yang lolos paling banter tiga. Tidak lebih dari tiga dari 14 itu,” ujar Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum, Aidir Amin Daud, di kantornya, Jakarta, Senin (5/9). “Kita lihat ada tiga parpol yang punya setitik harapan,” katanya.

Aidir menjelaskan, kebanyakan partai yang mendaftar gagal melengkapi administrasi yang diperlukan untuk bisa lolos untuk berbadan hukum.(net/jpnn)

Kabut Asap Kiriman Selimuti Pekanbaru

PEKANBARU-Kota Pekanbaru kembali diselimuti kabut asap (smoke) sisa dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi dibeberapa wilayah di pulau Sumatera. Namun kabut asap yang menyelimuti Kota Pekanbaru saat ini merupakan kabut asap kiriman dari provinsi tetangga, meski demikian kabut asap itu disebut masih tipis, dan tidak mengganggu penerbangan.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) 6stasiun Pekanbaru, Philip Mustamu melalui staf analisa Slamet Riyadi kepada Riau Pos, Senin (5/9). Dikatakannya kabut asap yang terjadi ini murni merupakan dari kebakaran hutan dan lahan.

‘’Yang terjadi saat ini dan menutupi kota itu merupakan kabut asap akibat kebekaran hutan, namun yang menimpa kota Pekanbaru merupakan asap kiriman dari daerah lain. Soalnya untuk Riau Sendiri titik api sangat minim, baik sebelumnya maunpun saat ini,” jelas Slamet.(gus/rpg)

Lalai, Saipul Jamil Tersangka

JAKARTA-Kepolisian telah menetapkan pedangdut Saipul Jamil sebagai tersangka dalam kecelakaan maut yang menewaskan istrinya, Virginia Anggraeni, di tol Cipularang, Sabtu lalu.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ketut Untung Yoga mengatakan penetapan tersangka terhadap pria yang biasa disapa Ipul saat setelah kejadian. “Iya, begitu ada yang meninggal itu (tersangka),” ujar Ketut Yoga saat dihubungi wartawan, Senin (5/9).

Dia mengatakan hal tersebut tetap berlaku walaupun yang meninggal istrinya. “Orang tidak berniat jahat, tapi lalai menyebabkan meninggal, secara otomatis tersangka,” tegasnya.

Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Polisi Anton Bachrul Alam mengatakan pedangdut Saipul Jamil harus bertanggungjawab atas kecelakaan di Tol Cipularang yang mengakibatkan isterinya, Virginia Anggreani tewas. Menurutnya, Saipul harus menjalani proses hukum lantaran melanggar Undang-undang Lalulintas Jalan Nomor 22 tahun 2009 dan terancam penjara.

“Pak Saipul harus tanggung jawab, karena dia yang bawa mobil. Karena ini masalah kelalaian, maka bisa dikaitkan dengan Undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang lalulintas jalan,” kata Anton.
Saipul Jamil mengaku siap memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa. “Saya jelaskan apa adanya nanti seperti apa, kalau ditanya ya saya apa adanya. Saya bahkan intinya saya enggak mau memancing di air keruh begitu. Insya Allah siap,” ujar Saipul saat dihubungi lewat telepon, Senin (5/9).

Saipul mengaku heran dengan statusnya sebagai tersangka karena belum menjalani pemeriksaan apapun di kepolisian. (nat/net/jpnn)