26 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 14780

2012, Prioritas Pemerataan Pendidikan

MEDAN-Pemerintah memprioritaskan pembangunan pendidikan tahun 2012 untuk meningkatkan akses dan pemerataan pendidikan yang bermutu dan terjangkau. Kebijakan ini ditempuh untuk semua jenjang pendidikan baik pada jalur formal maupun nonformal.

Ketua Dewan Pendidikan Sumut OK Nazaruddin Hysam menjelaskan, Mendiknas Prof M Nuh sempat mengatakan, anggaran fungsi pendidikan 2012 direncanakan Rp286,6 triliun atau 20,2 persen dari APBN. Sedangkan anggaran Kemdiknas direncanakan Rp57,8 triliun.

“Pendidikan sudah sangat diprioritaskan, maka harus diberikan perhatian khusus. Dan diharapkan pula pengelolaan anggaran dapat seefisien dan setepat mungkin sasarannya,” ujar Hysam, Senin (5/9).
Menurut Hysam, akan lebih baik jika porsi terbesar alokasi anggaran pendidikan 2012 pada penyediaan dana BOS. “Diketahui untuk BOS ini akan dialokasikan sebanyak Rp23,6 triliun bagi seluruh siswa SD dan SMP. Dan anggaran ini naik sebanyak Rp6,8 triliun atau 40,5 persen,” katanya lagi.

Ia menuturkan, pendidikan harus mampu mengeksplorasi seluruh potensi yang dimiliki. Baik potensi manusiawi, potensi budaya, maupun potensi alamnya. “Dalam kerangka itu pendidikan berbasis karakter bisa dicanangkan,” ujar Hysam.
Penyediaan beasiswa bagi siswa miskin pada semua jenjang pendidikan juga dirasa sangat perlu. “Sejauh yang saya ketahui, beasiswa yang diberikan meliputi beasiswa untuk jenjang pendidikan dasar SD dan SMP yang lebih khusus, dan Bidik Misi. Pada jenjang SD dan SMP, pemerintah ingin memastikan siswa yang sudah mendapatkan beasiswa SD, akan mendapatkan beasiswa juga di SMP,” ujar Hysam.

Sementara itu, diketahui kuota beasiswa Bidik Misi pada 2011 ini sebanyak 20 ribu beasiswa. Kemudian, melalui APBN-P 2011 mendapat tambahan sepuluh ribu beasiswa lagi, sehingga totalnya menjadi 30 ribu beasiswa.(saz)

Evaluasi Prodi Lebih Efisien

MEDAN-Evaluasi program studi (prodi) di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dinilai lebih efisien dibandingkan harus melakukan perpanjangan ijin akreditasi. Hal itu diungkapkan Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Sumut Bahdin Nur Tanjung.

Dia mengharapkan birokrasi pengurusan perpanjangan ijin akreditasi lebih dipermudah. “Jangan ada lagi perpanjangan ijin akreditasi, cukup dievaluasi dari prodi saja. Jika setiap tiga tahun sekali harus ada perpanjangan, membuat administrasi dan operasional kampus jadi tak efisien,” ungkapnya, Senin (5/9).

Menurutnya, yang kerap terjadi saat ini adalah adanya PTS yang sudah mendapatkan ijin namun belum ada operasional. “Nah, ini yang perlu ditindak. Seperti memberikan sanksi ditutup atau dicabut ijinnya. Bukan malah mempermasalahkan ijin prodi yang sudah habis sedangkan proses pembelajaran berjalan dengan baik,” tegasnya.

Menurutnya masih ada tiga hal menjadi tantangan besar yang dihadapi PTS. “Ketiga tantangan itu, dihapusnya UU BHP (Badan Hukum Pendidikan, Red), tuntutan masyarakat agar PTS mampu memberikan jaminan kerja kepada lulusannya dan yang terberat yakni bermunculannya Perguruan Tinggi Asing (PTA),” papar Bahdin. Bermunculannya PTA ini, menurut Bahdin memang belum begitu menonjol. “Namun harus kita waspadai juga,” jelasnya.

Bahdin juga berpendapat, PTS yang baik itu harus ada evaluasi. “Data dari prodi saya kira suda valid karena setiap saat harus dilaporkan setiap enam bulan sekali melalui Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri (EPSBED),” tuturnya.
Di luar negeri, jelasnya, ijin diberikan kepada PTS cuma sekali. “Dan tak ada lagi perpanjangan izin,” terang Bahdin lagi. (saz)

Pendapatan Pemprovsu 2010 Surplus Rp218,83 M

Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho menyebutkan realisasai pendapatan belanja selama 2010 mengalami surplus Rp218,93 miliar. Hal itu didapati dari realisasi belanja pada 2010 Rp3,88 triliun dikurangi Rp3,66 triliun.

Demikian disampaikannya dalam sidang paripurna di aula DPRD Sumut, Senin (5/9) di hadapan  anggota DPRD Sumut. Dalam kesempatan itu, mantan ketua DPW PKS Sumut itu mengutarakan, Sisa lebih penggunaan anggaran Pemprovsu tahun 2010 sebesar Rp404,88 miliar. Setara dengan 88,62 persen dari total keseluruhan APBD sebesar Rp4,13 triliun.
Gatot memaparkan, realisasi penerimaan pembiayaan yang bersumber dari Silpa 2009 sebesar Rp346,53 miliar. Sedangkan pada bagian pengeluaran pembiayaan direalisasikan untuk pembayaran utang pokok yang jatuh tempo dan penyertaan modal Rp160,57 miliar.

Dalam pidatonya itu, dia menyebutkan jumlah realisasi pendapatan daerah selama 2010 Rp3,88 triliun atau 2,66 persen kurang dari target Rp3,99 triliun. “Realisasi pendapatan daerah yang bersumber dari lima sumber utama, berkontribusi terhadap pendapatan daerah 57,73 persen,” jelasnya.

Selanjutnya, bagi hasil pajak merupakan dana transfer pemerintah pusat yang kontribusinya 32,34 persen terhadap dana perimbangan atau 10,38 persen terhadap pendapatan daerah. DAU yang merupakan bagian dari dana transfer dari pemerintah pusat memiliki kontribusi 65,12 persen.

“Sehingga kontribusi seluruhnya terhadap pendapatan menunjukkan angka yang cukup tinggi, yakni 20,91 persen,” ujarnya.

Dia menyatakan neraca daerah Pemprovsu 2010 menggambarkan equitas dana yang terdiri dari equitas dana lancar dan equitas dana investasi berjumlah Rp10,04 triliun. Utang jangka pendek maupun utang  jangka panjang Rp389,41 miliar. Nilai asset, baik berupa aset lancar, investasi permanen, aset tetap dan aset lain sebesar Rp10,42 triliun.
“Arus kas bersih dari aktivitas operasi Rp935,86 miliar, arus kas bersih dari aktivitas investasi minus sebesar Rp716,93 miliar. Arus kas bersih dari aktivitas pembiayaan minus sebesar Rp160,57 miliar dan arus kas bersih dari aktivitas non aggaran sebesar Rp1,96 miliar,” laporkannya.

Seusai membaca laporan, Plt Gubsu menyerahkan Ranperda tentang pertanggung jawaban APBD 2010 kepada pimpinan DPRD Sumut.

Pada paripurna itu, rapat paripurna dipimpin Wakil Ketua DPRD Sumut M Affan didampingi seluruh unsur pimpinan Dewan. Rapat dimulai pukul 10.30 WIB. (saz)

Lebaran Makin Gemuk

Niken Anjani

Lebaran memang identik dengan berbagai hidangan yang menggugah selera. Banyak menyantap makanan enak, aktris Niken Anjani pun mengaku berat badannya naik 2 kg dalam waktu dua hari.

“Dalam waktu dua hari Lebaran, berat badan aku naik dua kilo. Padahal pas puasa aku kurusan,” ujarnya ketika dihubungi, Sabtu (3/9).

Bintang Di Bawah Lindungan Ka’bah itu mengaku Lebaran kali ini dilaluinya dengan seru. Walau capek, ia mengaku senang lantaran bisa ikut membantu memasak sendiri berbagai kuliner khas lebaran.

“Capek ya ternyata bikin opor, ketupat, gulai dan teman-temannya kalau bikinnya porsinya segambreng. Tapi seru sih,” ungkapnya.

Perempuan kelahiran 18 Agustus 1987 itu harus terlibat pula dalam membersihkan rumah karena sang pembantu mudik. Meskipun begitu ia mengaku menikmatinya.

“Habis ini harus ikut bersihin rumah gara-gara pembantu pada mudik. Tapi nggak masalah sih, emang dasar aku juga hobi beres-beres,” tandasnya. (net/jpnn)

Perbedaan, Sikap Kita dan Kenisbian

Kembali Berlebaran di Makkah (2)

INILAH tempat yang orangnya tidak saling menyalahkan. Inilah tempat yang orangnya tidak mempersoalkan Anda penganut Islam aliran yang mana. Inilah tempat yangg di pintu masuknya tidak ada yang bertanya NU-kah Anda atau Muhammadiyah, Wahabikah Anda atau Ahmadiyah, Ahlussunnahkah Anda atau Syi’ah, Hisbuttahrirkah Anda atau Ikhwanulmuslimin, Jamaah Tablighkah Anda atau Islam Jamaah.

Inilah tempat yang pintunya hampir 100 buah, melebihi jumlah aliran yang ada. Inilah tempat yang halamannya seluas dada ummatnya. Inilah rumah Tuhan untuk orang Islam yang mana saja dari mana saja.

Ada yang sembahyang dengan celana digulung sampai mata kaki tanpa mencela mereka yang celananya dibiarkan panjang sampai menyentuh lantai. Ada yang pakai jubah serba tertutup tanpa menghiraukan yang hanya pakai kaus lengan pendek. Ada yang sembahyang dengan pakai sarung tanpa mencela yang pakai kaus sepakbola Barcelona dengan nama Messinya atau kaus Arsenal dengan nama Fabregasnya.

Inilah masjid yang orangnya sembahyang dengan bermacam-macam gerakan tanpa ada yang merasa salah atau disalahkan. Ada yang ketika takbiratul ikram mengangkat tangannya sampai menyentuh telinganya tanpa menghiraukan jemaah di sebelahnya yang tidak melakukan gerakan tangan apa-apa. Ada yang tangannya konsisten bersedekap di dada tanpa mempersoalkan orang yang tangannya begitu sering masuk ke saku jubahnya seperti sedang mencari-cari benda yang hilang. Ada yang sambil sembahyang matanya terpejam tanpa menegur sebelahnya yang sibuk mematikan handphone-nya tiba-tiba berdering.

Inilah tempat yang jemaahnya tidak mempersoalkan mengapa ada yang dapat tempat sembahyang di dekat Ka’bah dan ada yang hanya dapat tempat di pinggir jalan atau di tangga atau bahkan harus sembahyang di atas pagar yang lebarnya hanya setapak. Inilah tempat yang orangnya hanya konsentrasi memikirkan bagaimana agar dirinya sendiri bisa diterima menghadap Tuhannya tanpa peduli apakah Tuhan juga menerima penghadapan yang lain.

Inilah tempat yang semua orangnya ingin mendapat tempat yang terdekat dengan Tuhan tanpa perlu melarang atau menyingkirkan atau membunuh orang lain yang juga menginginkan posisi yang terdekat dengan Tuhan. Inilah tempat sembahyang Muslim yang bersejud di aspal sama nikmatnya dengan bersujud di permadani tebal.

Inilah tempat yang orangnya tidak mempermasalahkan apakah tempat sembahyang bagi wanita harus disembunyikan di balik dinding atau di balik tabir. Ada yang sembahyang berkelompok sesama wanita dengan pembatas kain rendah tanpa menyalahkan wanita yang sembahyangnya tercampur dengan pria. Ada tempat sembahyang khusus laki-laki tanpa menganggap tidak sah beberapa laki-laki yang sembahyang di tengah-tengah jemaah wanita bahkan dengan posisi berdempetan dengan wanita di sebelahnya itu.

Inilah tempat yang membuat saya termenung lama mengapa jutaan manusia yang datang ke tempat ini tidak mempersoalkan aliran orang lain sebagaimana kalau mereka berada di tempat asal mereka. Mungkinkah karena begitu egoisnya mereka yang datang? Mungkinkah begitu individualistisnya mereka yang ke tanah haram” Mungkinkah muncul kesadaran bahwa pada akhirnya Tuhanlah yg memutuskan siapa yg berhak dekat denganNya dari mana pun alirannya?

Inilah tempat yang membuat saya tertegun sejenak: mungkinkah karena di sini tidak ada yang merasa dominan sebagai mayoritas? Mungkinkah perasaan kehilangan dominasi mayoritas itu yang menyebabkan segala yang minoritas harus disingkirkan” Mungkinkah karena di sini tidak ada yang merasa menjadi tuan rumah sehingga semua orang adalah tamu?

Inilah tempat yang membuat saya berpikir: begitu indahnyakah keberagaman yang seimbang itu?

Inilah tempat yang membuat saya ingat begitu kerasnya persaingan dunia usaha: mungkinkah kedamaian di tempat ini karena masing-masing aliran tidak sedang me-marketing-kan aliran masing-masing” Mungkinkah marketing aliran itu yang membuat terjadinya perebutan pasar sehingga yang minoritas merasa harus meningkatkan market share-nya dan sang market leader mati-matian melawan setiap penggerogotan pasarnya?

Wallahualam. Tuhan bukan pasar dan tidak akan mempedulikan posisi pasar.

Sebagai orang yang sejak kecil berada di lingkungan ahlussunah dan dilatih praktik ibadah ahlussunah dengan gerakan sembahyang yang begitu tertib (sampai posisi jempol kaki saat duduk takhiyat akhir pun dibetulkan dengan keras) di tempat ini ternyata saya juga bukan lagi mayoritas.

Inilah tempat yang membuat saya paham bahwa mayoritas atau minoritas itu ternyata nisbi. Sepenuhnya tergantung tempat dan waktu. (lk)

Dahlan Iskan
CEO PLN

Era Baru Superblok, Mal dan Foodcourt di Ring Satu

Kembali Berlebaran di Makkah (1)

Inilah catatan Dahlan Iskan dari Makkah yang dimuat hari ini dan besok. Sejak 15 tahun lalu, sebagai CEO Jawa Pos, dia sering berlebaran di Makkah, tapi baru sekali ini ke Makkah dalam statusnya sebagai CEO PLN. Apa yang berubah di Makkah?

Telah lahir di Makkah: foodcourt.

Maka, cara makan di sekitar Masjid Al Haram pun mulai berubah. Dari cara lama berdiri bergerombol di depan warung-warung kecil atau makan di lantai, menjadi makan di foodcourt.

Memang, makan cara lama belum hilang, tapi foodcourt-nya juga sudah penuh. Inilah foodcourt pertama dalam skala besar di dekat Masjid Al Haram. Lokasinya di lantai 3 dan 4 superblok baru yg sangat megah.  Superblok ini belum bernama karena memang belum sepenuhnya selesai. Tapi, masyarakat menyebutnya gedung Zam-Zam karena salah satu di antara tujuh hotel di superblok itu adalah hotel Zam-Zam.

Di antara tujuh hotel itu, lima sudah beroperasi, sedangkan yang dua lagi masih diselesaikan. Ada juga yang menyebut superblok ini dengan gedung Menara Jam. Ini karena di puncak superblok ini dibangun menara jam yang besar dan menjulang tinggi. Inilah menara jam terbesar dan tertinggi di dunia. Menara ini juga sangat cantik dan atraktif di waktu malam. Warna layar digitalnya yang hijau dan permainan lampu kristal dan lampu lasernya yang gemerlap membuat daya magnetnya sangat besar.

Ketika hari pertama Lebaran saya ke Padang Arafah sejauh 40 km dari Makkah, saya kaget: menara ini bisa terlihat bahkan dari Arafah. Tentu terlihat juga dari Muzdalifah, apalagi dari Mina. Padahal, Kota Makkah yang berada di lembah itu di kelilingi gunung. Menara ini juga berfungsi sebagai papan informasi.

Menjelang salat Isya 29 Agustus lalu, tiba-tiba di layar digital hijau itu muncul tulisan Arab putih: Ied Mubarak, Kullu Aamin Waantum bil Khair! Ini pertanda bahwa Lebaran telah tiba. Tidak perlu ada salat Tarawih malam itu. Sekitar 2 juta umat yang sudah memadat di Masjid Al Haram dan di seluruh halaman sekelilingnya langsung salat Isya saja.

Dari layar itu juga bisa dibaca bahwa menara ini persembahan dari Al Malik Abdul Azis yg tidak lain adalah almarhum ayahanda Raja Fath. Superblok ini memang menggunakan tanah kerajaan yang dibangun Bin Ladin, konglomerat utama Arab Saudi, dengan sistem bot 25 tahun.

Kehadiran superblok Zam-Zam ini bagi saya yes and no. Yes karena Makkah yang sudah dipenuhi gedung dan hotel-hotel bintang lima kini bertambah-tambah kemegahannya. Juga berarti bertambahnya lebih 10.000 kamar baru berbintang lima di sekeliling Masjid Al Haram. Dengan adanya foodcourt yang sangat luas di dua lantainya berarti soal makan kian mudah.

Begitu luasnya foodcourt ini sampai-sampai dimanfaatkan pula untuk lokasi rekresi: ada kereta-kereta  gantung yang memutar ke seluruh lokasi foodcourt sambil melihat hadirnya jenis makanan apa saja dari seluruh dunia. Foodcourt ini, rasanya,  didesain khusus agar fungsional:  tempat makan sekaligus tempat sembahyang. Karena itu, lantainya dibuat luas dan meja-meja makannya ditata berjauhan.

Orang banyak menunggu datangnya saat berbuka puasa di meja-meja makan, tapi langsung membuat barisan salat begitu saat Magrib tiba. Pemandangan ini menjadi pilihan lain dari pemandangan lama yang masih ada: menggelar plastik di halaman dan di dalam Masjid Al Haram untuk makanan pembuka, lalu menggulungnya sebagai sampah saat waktu salat tiba.

Superblok Zam-Zam ini no bagi saya karena terlalu besar, tinggi, dan dominan. Superblok ini seperti menenggelamkan kemegahan Masjid Al Haram yang anggun itu. Saat malam hari saya sembahyang di dekat Ka’bah, superblok dengan permainan cahayanya itu terasa mendominasi sampai ke dalam masjid. Menara-menara masjid yang dulu terasa cantik dan indah seperti tidak ada artinya lagi.

Dulu saya suka memandang langit dari lokasi di sekitar Ka’bah ini. Sekarang setiap kali ingin menatap keagungan langit, mata tertarik ke puncak menara jam di atas superblok itu. Apalagi arsitektur bagian atas keseluruhan superblok ini memang sangat modern dan indah. Kehadiran superblok baru ini telah mengubah suasana di Masjid Al Haram.

Tidak sama dengan ketika hotel-hotel megah dulu mulai hadir di sekeliling masjid. Superblok, foodcourt, mal, dan arena rekreasi di dalamnya seperti tanda zaman baru Makkah.

Melengkapi zaman baru lainnya: handphone.

Merajalelanya handphone benar-benar mengubah Masjid Al Haram. Memang tidak sampai ada dering telepon yang bersahutan, tapi tidak jarang orang bertawaf (ritual mengelilingi Ka’bah tujuh putaran) sambil menerima telepon. Orang juga saling mencari keluarga yang terpisah melalui telepon. Dan ini yang berubah: saling memotret di dekat Ka’bah.

Dulu memotret dengan kamera dilarang keras. Memasuki pintu masjid diperiksa ketat. Saya pernah memberikan pujian yang tinggi kepada wartawan Jawa Pos Surya Aka yang kala itu berhasil menyelundupkan tustel dan berhasil memotret orang yang lagi tawaf dengan sangat sempurnanya tanpa ketahuan petugas. Kini petugasnya yang kuwalahan karena semua orang punya kamera di handphone mereka.

Petugas kini hanya bisa pasrah. Tulisan dilarang memotret memang masih ada, tapi orang saling berfoto di dekat Ka’bah tak tercegah. Termasuk berfoto di depan petugas itu sendiri. Bahkan, ada yang minta tolong petugas untuk memotretkannya!

Begitu banyak perubahan di Makkah, termasuk perubahan gaya hidupnya. (c1/lk)

Dahlan Iskan
CEO PLN

Akhirnya Saya Lebaran Bersama Keluarga…

TKI Asal Batubara Lolos Hukuman Gantung Tiba di Medan

MEDAN- Husein Sitorus (62), nelayan asal Kabupaten Batubara yang lepas dari hukuman gantung di Malaysia, kembali ke Tanah Air. Kedatangan Husein disambut pelukan bahagia keluarga di pintu kedatangan internasional Bandara Polonia, Medan, Sabtu (27/8) sore.

Warga Dusun IX, Desa Bogak, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara (Sumut) ini tiba di Bandara Polonia Medan bersama Asisten I Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batubara, Zulhendri, Kepala Bidang Hukum, Renold asmara, Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan Kabupaten Batubara, Abdul Ghani, sekitar pukul 16.55 WIB menggunakan pesawat AirAsia AK 454 dari Kuala Lumpur, Malaysia.

Saat tiba di Bandara Polonia Medan, Husein Sitorus, disambut isak tangis bahagia oleh keluarga yang menunggunya. Husein yang menggunakan kursi roda begitu tiba langsung disambut isak tangis sang istri dan anaknya. Aulia Sitorus (9), anak ketujuh Husein, terlihat tidak henti-hentinya menangis dan memeluk Husein yang sejak tujuh tahun tidak pernah dilihatnya.

Aulia berpisah dengan ayahnya, Husein, saat berusia 2 tahun akibat proses hukum yang dialami Husein. Begitu juga dengan istrinya, Khadizah (58), juga terlihat memeluk dan menangis haru dipelukan suaminya.
“Saya mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Pemerintah Indonesia serta semua orang yang membantu saya. Akhirnya saya bisa merayakan lebaran ini bersama dengan keluarga dan sanak famili saya di kampung halaman. Setelah hampir tujuh tahun dijerat hukum, akhirnya saya tidak terbukti bersalah oleh Majelis Banding Malaysia,” kata Husein, saat tiba di Terminal Kedatangan International Bandara Polonia Medan.

Dilanjutkannya, dirinya tidak mengetahui kalau kotak mie instan yang dititipkan temannya yang bernama Sidin berisi ganja.  “Saya tidak tahu kalau yang berada di dalam kardus mie instan itu ganja. Saya hanya dititipi saja,” ujarnya.
Anak tertua Husein, Siti Aisyah dan isteri Husein, Khadizah, juga menyakan terima kasih kepada semua pihak, terutama Pemkab Batubara yang telah berupaya melepaskan Husein dari jeratan hukuman gantung di Malaysia.
“Terima kasih untuk semua pihak yang membantu proses hukum ayah saya. Keluarga bahagia bisa lebaran bersama ayah, karena sebelumnya keluarga telah pasrah akan nasib ayah,” kata Aisyah.

“Semua warga Batubara yang tersangkut masalah hukum di Malaysia telah pulang ke rumahnya masing-masing. Sebelumnya Pemkab Batubara juga membantu proses hukum 14 nelayan yang terjaring di Malaysia,” kata Bupati Batubara, OK Arya.

Husein sendiri ditangkap Polisi Laut Malaysia pada Oktober 2004 lalu. Kapal tongkang yang dinakhodai Husein dari Batubara kedapatan membawa ganja seberat 147 Kg dikemas delapan dus mie instan di Pelabuhan Klang Malaysia.
Akibat kejadian tersebut, Husein divonis hukum gantung sampai mati oleh Mahkamah Tinggi Shah Alam pada 2009 lalu. Namun, pada 25 Agustus 2011 lalu, Majelis Hakim di Mahkamah Banding Malaysia menjatuhkan vonis bebas kepada Husein karena tuduhan jaksa yang menyebutkan ganja tersebut milik Husein, meragukan.

Majelis Hakim Mahkamah Rayuan Patra Jaya, Malaysia, yang diketuai Ramli Ali, menyatakan Husein tidak bersalah, Kamis (25/8) lalu. Sebelumnya, Pengadilan Rayuan Patra Jaya menyatakan Husein bersalah atas kepemilikan 143 kilogram daun ganja kering yang dibawa di kapalnya pada Oktober 2004 lalu.

Kemarin, Husein pun langsung diboyong ke kampung halamannya di Desa Bogak, Kecamatan Tanjung Tiram, Batubara, dengan menggunakan mobil dinas Pemkab Batubara. (jon)

 

Diboyong Konvoi Enam Mobil Lapis Baja

Kadhafi Diduga Menyeberang ke Aljazair

TRIPOLI-Pemimpin Libya yang di ujung tanduk kekuasaan, Muammar Kadhafi, dikabarkan menyeberang ke negara tetangga, Aljazair, Jumat lalu (26/8). Rombongan pria 69 tahun itu diboyong konvoi enam mobil Mercedes Benz berlapis baja.

Kabar tersebut bersumber dari Kantor Berita Mesir MENA yang mengutip sumber di kalangann pemberontak Libya yang berjaga di Ghadamis, kota perbatasan Libya-Aljazair, kemarin (27/8). Selain Kadhafi, di dalam rombongan itu diduga juga ada pejabat-pejabat senior negeri bekas jajahan Italia itu dan juga putra-putra sang kolonel.

Sayang, seperti dilansir Reuters, tak satu pun otoritas Aljazair bersedia merespons kabar itu. Upaya kantor berita Tiongkok, Xinhua, menelpon pejabat Kementerian Luar Negeri Aljazair tak ditanggapi.

Begitu pula ketika Xinhua mengontak klepala bagian humas kementerian yang sama. Juga belum ada respons yang terdengar dari Dewan Transisi Nasional (NTC), organisasi yang memayungi pemberontak Libya.

Menurut MENA, konvoi enam mobil itu dilindungi seorang komandan militer suku gurun pasir setempat yang dikenal dekat dengan Kadhafi. Sedangkan pemberontak gagal mengejar dan menghentikan rombongan tersebut.

Kalau berita itu benar, berarti Kadhafi bergerak dari Sabha, kota di Gurun Sahara, tempat asal leluhurnya. Kota tersebut bisa dijangkau lewat terowongan bawah tanah yang berpusat di bawah kompleks kediamannya, Bab Al Aziziya.
Kadhafi memiliki pendukung luas di kota itu, terutama dari suku-suku setempat. Selain ke Aljazair yang terletak di sebelah barat Libya, Kadhafi juga bisa dengan gampang menyeberang ke Chad atau Niger yang berada di sebelah selatan. Kebetulan, negeri-negeri itu belum mengakui kepemimpinan NTC.

Jumat lalu (26/8), Kementerian Luar Negeri Aljazair menepis rumor yang mengatakan kalau negeri bekas jajahan Aljazair itu baru akan mengakui NTC kalau ada jaminan organisa tersebut bakal turut memberantas kelompok militan Islam radikal yang selama ini kerap menganggu Aljazair.

Sementara itu, seiring runtuhnya kekuasaan yang dipegangnya selama 42 tahun, satu per satu kebohongan Muammar Kadhafi terbongkar. Yang terbaru sekaligus mungkin juga paling mengejutkan, Hana, putri angkat yang disebutnya tewas akibat serangan udara Amerika Serikat ke Tripoli pada Mei 1986, diduga kuat masih hidup.

Itu berdasar temuan wartawan Irish Times Mary Fitzgerald yang ikut blusukan ke Bab Al Aziziya setelah kompleks kediaman Kadhafi itu jatuh ke tangan pemberontak pada Jumat lalu (26/8). Sebagaimana dikutip The Guardian, di bekas kamar yang diyakini bekas kamar Hana ditemukan ijazah fakultas kedokteran atas nama Hana Kadhafi dalam bahasa Arab.

Selain itu, ditemukan sertifikat kursus bahasa Inggris dari British Council dengan grade A juga atas nama Hana Kadhafi yang di dokumen resmi tertulis dilahirkan pada 11 November 1985. Ada  pula foto paspor perempuan yang diduga sebagai Hanna serta foto perempuan yang sama bersama Aisha, putri kandung Kadhafi. Temuan lain di kamar tersebut adalah satu set DVD serial TV Sex and the City dan CD Backstreet Boys di kamar tersebut.

Sayang, British Council di Tripoli sudah ditutup dan ditinggalkan para stafnya sejak konflik Libya meletus pada Februari lalu. Semua dokumen tentang siapa saja yang pernah kursus di sana tersimpan di dalam kantor itu.

Tapi, seorang juru bicaranya yang pernah bekerja di Tripoli dan dikontak The Guardian di London yakin bahwa memang dulu ada murid bernama Hana Kadhafi. “Saat itu kami beranggapan bahwa Hana Kadhafi yang kursus di British Council itu merupakan Hana yang lain yang diadopsi Kolonel Kadhafi sebagai penghormatan kepada Hana Kadhafi yang diklaim tewas. Sudah pasti tak ada kemungkinan bagi kami untuk memverifikasi,” kata sang juru bicara.

Kadhafi meraup banyak simpati dari rakyatnya setelah menyatakan bahwa Hana tewas akibat serangan udara AS pada Mei 1986 itu. Sang kolonel juga mendirikan sebuah monumen untuk menghormati sang anak angkat di dalam kompleks kediamannya.

Serangan tersebut dilancarkan AS yang ketika itu dipimpin Ronald Reagan sebagai balasan atas pengeboman di sebuah kelab malam di Berlin, Jerman, beberapa waktu sebelumnya yang dilakukan warga Libya. Namun, “kematian” Hana membuat Negeri Paman Sam itu menuai banyak kecaman.

Bukti-bukti yang ditemukan Fitzgerald memperkuat laporan yang diturunkan koran Jerman Die Welt pada awal tahun ini. Die Welt menulis bahwa Hana berprofesi sebagai dokter dan sangat berpengaruh dalam asosiasi dokter di Libya. “Sejumlah rumah sakit juga berada di bawah arahannya,” tulis Die Welt tentang Hana yang lancar berbicara bahasa Inggris dan rutin belanja ke London itu.

Die Welt juga menyertakan dokumen yang terkait pembekuan aset Kadhafi di Swiss pada Februari lalu. Ada 23 nama anggota keluarga sang kolonel yang tertulis di sana, termasuk Hana Kadhafi. Ada pula file laporan dari kantor berita Tiongkok Xinhua pada 1999 tentang jamuan makan siang bagi Nelson Mandela di Tripoli. Dalam kesempatan tersebut, istri Kadhafi yang menjamu Mandela didampingi dua putrinya, Aisha dan Hana.

Daily Telegraph yang menyambangi bekas Kedubes Libya di London juga mendapat dokumen yang menyebutkan bahwa pada 2008, seorang dokter gigi Inggris diterbangkan ke Tripoli untuk merawat Hana Kadhafi. Tapi, sang dokter yang tak disebutkan namanya itu menolak berbicara ke media.

Sementara itu, pemberontak meneruskan upaya perburuan Kadhafi dengan menyiapkan serangan besar-besaran ke Sirte yang berada di timur Tripoli. Di kota kelahirannya itulah, pria 69 tahun tersebut saat ini diduga bersembunyi.
NATO sebelumnya telah melancarkan serangan udara ke kota terbesar kedua di Libya itu untuk melemahkan kekuatan loyalis sang kolonel. Pemberontak juga beruntung mendapat tambahan persenjataan dari tank, peluncur roket, serta artileri berat lainnya milik pasukan Kadhafi yang ditinggalkan begitu saja di sepanjang jalur Tripoli”Sirte.

Dengan bantuan koordinasi dari pasukan elite Inggris dan Prancis, Sirte akan dikepung dari dua sisi, barat dan timur. Dari barat, pasukan dari Tripoli sudah sampai Misrata, kota tetangga Sirte. Sedangkan dari timur, pejuang anti-Kadhafi bergerak dari markas besar mereka di Benghazi.

Menaklukkan Sirte dan menangkap Kadhafi sangat penting artinya bagi Dewan Transisi Nasional, organisasi yang memayungi pemberontak, agar bisa sepenuhnya mendapat pengakuan internasional. Hingga kini, lebih dari 30 negara memang sudah mengakui mereka, tapi tidak demikian halnya dengan Uni Afrika, organisasi berpengaruh di Benua Hitam tersebut.

Selain itu, kalau Sirte bisa ditaklukkan, berarti jalur antara Tripoli di barat dan Benghazi di timur sepenuhnya di tangan pemberontak. Jalur itu merupakan urat nadi perekonomian Libya.

“Saya tidak akan berhenti berjuang hingga Kadhafi tertangkap,” kata Abdullah Maiteeg, seorang mantan insinyur perminyakan yang kini menjadi tentara pemberontak kepada Daily Telegraph.

Di saat persembunyian Kadhafi tak kunjung diketahui, krisis kemanusiaan semakin menghantui Libya. Di rumah sakit di Abu Salim, pinggiran Tripoli, Daily Telegraph kemarin melaporkan adanya 80 jenazah tak terurus. Suplai listrik, air bersih, dan obat-obatan juga kian minim. (c4/ttg/jpnn)

Hari Ini, Puncak Arus Mudik

Transportasi Darat dan Udara Diserbu

MEDAN- Memasuki H-3 Lebaran pemudik mulai memadati terminal-terminal bus, bandara dan stasiun kereta api dan bandara. Di Bandara Polonia Medan, jumlah penumpang yang berangkat maupun tiba melalui terminal domestik (dalam negeri) dan terminal internasional (luar negeri) sudah mencapai 31.908 orang, Sabtu (27/8)

Ketua Posko Mudik di Bandara Polonia Medan Ali Sofian mengatakan, bila dilihat secara persentase antara tahun ini dengan tahun sebelumnya, maka jumlah penumpang dengan tujuan dalam negeri lebih banyak, mencapai 13.303 orang, sementara di tahun 2010 hanya 11.673 orang.

“Diperkirakan mengalami kenaikan tetapi kenaikan saat ini tidak begitu drastis,” katanya.
Untuk penumpang ke mancanegara pada liburan lebaran nanti juga diperkirakan akan mengalami peningkatan. Sejauh ini pihak PT Angkasa Pura (AP) II Bandara Polonia Medan telah menyiapkan 26 penerbangan tambahan (ekstra flight) ke luar negeri.

Sedang jurusan domestik (dalam negeri) masih tetap. Berdasarkan jadwal rencana ekstra flight untuk jurusan internasional memang sudah terlihat, maskapai yang baru mengajukan penerbangan Firefly (FY), Silk Air (MI) dan Malaysia Airline (MH).

“Penambahan jadwal penerbangan (ekstra flight) pada tahun ini berkisar 30-35 persen, baik jurusan internasional maupun domestik. Sebagai bentuk antisipasi, PT Angkasa Pura II menyediakan posko mudik yang dimulai pada H-7, dan berakhir pada H+7 Idul Fitri di kantor Airport Duty Manager (OIC) Bandara Polonia Medan,” kata Humas Bandara Polonia Medan, Firdaus.

Menurutnya, selain menyediakan posko lebaran juga ada posko kesehatan.
“Demi pengamanan, di bandara telah ditambah empat kamera CCTV yang sempat rusak dan penambahan personel petugas keamanan. Kurang lebih jumlah keseluruhannya saat ini ada 30 CCTV,” ujarnya.
Untuk kelancaran, Firdaus menegaskan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan semua pihak. “Sebelum itu kita sudah lakukan rapat koordinasi dengan beberapa instansi terkait mulai dari maskapai penerbangan, Pertamina, dan lainnya untuk persiapan lebaran dan pada hari H-nya nanti,” jelasnya.
“Kita berharap, pada saat penumpang membeludak tidak sampai terjadi penumpukan slot time. Kita juga berharap masing-masing maskapai penerbangan bisa mengaturnya dengan baik dan tidak ada penundaan terbang (delay) saat lebaran nanti,” ungkapnya.

Dilanjutkannya, antisipasi terjadinya penjualan tiket dengan tarif terlampau mahal karena ulah para calo, pihak Angkasa Pura (AP) II Bandara Polonia bersama Adbandara melakukan sweeping rutin. “Kita melakukan razia dan pemeriksaan rutin terhadap para calo. Bila ada calo yang ketahuan dan ketangkap akan diberikan sanksi teguran,” tuturnya.

Sementara itu di Stasiun Besar Kereta Api (KA) Medan sejak H-10 hingga H-3, rata-rata mengalami peningkatan sebesar 30-35 persen. Humas PT KAI Divre I Sumut, Irwan mengatakan ada peningkatan kenaikan 30 persen dibanding tahun lalu.

“Dari H-10 hingga H-3 terjadi peningkatan lebih dari 30-35 persen dibandingkan dengan tahun 2010 lalu. Dari catatan pada H-10 hingga H-5 tahun 2010 total penumpang yang keluar dari Medan sebanyak 12.313 penumpang. Sementara pada tahun ini pada waktu yang sama tercatat sekitar 16.000 hingga 17.366 penumpang,” katanya.
Meskipun jumlah penumpang KA mengalami kenaikan, lanjut Irwan, pihak PT KA tetap meningkatkan dan tidak mengabaikan pelayanan terhadap konsumen.

“Pihak PT KAI memberi batasan terhadap muatan kereta ekonomi maksimal 150 penumpang dan KA Bisnis menambah 25 persen dari jumlah normal yaitu 64 penumpang,” ujarnya kembali.

Ditambahkannya, PT KAI hanya mengangkut penumpang semampunya saja, karenanya jika persediaan tiket habis silakan cari alternatif angkutan lain dan jangan memaksakan untuk tetap naik kereta yang berakibat berdesak-desakan.
“Upaya PT KAI kedepannya akan mengedepankan pelayanan dan kenyamanan konsumen. Ini dapat dilihat dari ditiadakannya tiket peron yang selama ini dijual PT KAI untuk para pengantar seharga Rp2.500,” pungkasnya.

Di terminal Amplas juga sudah dipadati para pemudik yang ingin pulang ke kampung halaman.  Salah satunya di Terminal Bus Antar Lintas Sumatera (ALS), Makmur dan bus-bus untuk jurusan ke Aceh. Terlihat calon penumpang yang ingin mudik sudah antre sejak pukul 09.00 WIB untuk menunggu bus.

Kepala Dinas Perhubungan Sumatera Utara Razali memprediksi puncak arus mudik terjadi Minggu (28/8) hari ini.
“Arus mudik puncaknya di perkirakan pada Minggu pagi hingga malam, calon penumpang akan terus memadati terminal bus, dimana seminggu sebelum lebaran bahkan ada yang lebih calon pemudik sudah memesan (booking) tiket untuk berbagai tujuan,” tegas Razali.

Menurut Razali, terminal bus yang dipadati calon pemudik ini bukan hanya bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) akan tetapi untuk jurusan pendek dan sedang, Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) juga tidak luput diserbu calon pemudik.
Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho menginstruksikan kepada pihak pengelola angkutan lebaran untuk lebih memprioritaskan kenyamanan penumpang. Hal ini, katanya, bisa dilakukan dengan memaksimalkan pelayanan dan memberdayakan seluruh sarana prasarana pendukung untuk memperlancar arus mudik.

“Dari tinjauan hari ini (kemarin, Red) meski arus mudik belum sampai pada puncaknya, namun terlihat para pengelola transportasi telah mempersiapkan diri secara baik, sehingga penumpang tetap merasa aman,” kata Gatot, usai meninjau sejumlah titik arus mudik di Kota Medan, Sabtu (27/8). Tinjauan tersebut dimulai dari Bandara Polonia Medan, Stasiun Kereta Api Medan dan Terminal Terpadu Amplas.

Dalam tinjauannya di Bandara Polonia Medan, Plt Gubsu yang didampingi Kepala Dinas Perhubungan Rajali, Kepala Diskominfo Asren Nasution, Kepala Dinas Kesehatan Chandra Syafi’i dan sejumlah jajaran pengelola Bandara Polonia Medan, pertama kali mendatangi terminal keberangkatan domestik, setelah sebelumnya sempat mampir di VIP room. Di terminal kedatangan ini, Gatot sempat berdialog dengan petugas penjual tiket di sejumlah loket maskapai penerbangan, pada dialog tersebut petugas loket menuturkan penumpang masih terkendali dan terlayani dengan baik.
Selanjutnya, Plt Gubsu bersama rombongan melanjutkan tinjauan ke ruang tunggu keberangkatan domestik. Dalam kesempatan tersebut, Plt Gubsu juga menyempatkan diri berdialog dengan para penumpang yang akan berangkat dan mempertanyakan terkait pelayanan yang mereka rasakan di bandara tersebut. Hal yang sama juga dilakukan Plt Gubsu saat menyambangi terminal keberangkatan luar negeri.

“Sejauh ini para penumpang mengaku masih merasa nyaman, ini tentu patut diapresiasi, mengingat Bandara Polonia Medan pada saat ini telah over capacity, apalagi diperkirakan akan terjadi lonjakan penumpang pada akhir tahun ini, sehubungan momen Lebaran, Natal, Tahun Baru, Cheng Beng dan Imlek. Bahkan, diperkirakan bisa mencapai 7 juta penumpang dari kapasitas hanya 900.000 penumpang,” sebutnya.

Setelah meninjau kesiapan arus mudik di Bandara Polonia Medan, Plt Gubsu dan rombongan melanjutkan tinjauan ke Stasiun Kereta Api Medan. Pada kesempatan ini, Plt Gubsu juga menyempatkan diri berdialog dengan para penumpang dan mendapatkan informasi dari penumpang tersebut, jika mereka masih merasa nyaman. Dalam tinjauan di Stasiun Kereta Api, Plt Gubsu juga menyempatkan diri memberangkatkan Kereta Api Sri Bilah tujuan Rantau Parapat.
Sementara itu di Terminal Terpadu Amplas, Plt Gubsu mengecek kesiapan sejumlah bus yang sedang terparkir di terminal tersebut. Selanjutnya, mengecek posko-posko pemeriksaan kesehatan yang disiapkan untuk memeriksa kesehatan setiap penumpang bus yang akan mudik.

“Harapan kami dan kita semua tentunya kenyamanan penumpang ini bisa terjaga tidak hanya pada saat mudik maupun arus balik, tetapi setiap saat. Sehingga kenyamanan transportasi bisa terwujudu di Sumut,” ujar Gatot, usai tinjauan tersebut.

Kapolda Sumut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro beserta rombongan melakukan sidak ke sejumlah Pos Pam di jajaran Polres Karo. Di Pos Pam Tugu Perjuangan Berastagi, Kapoldasu melakukan pemeriksaan kelengkapan pos dan personel, Sabtu (27/8) siang.

Usai melakukan pemeriksaan,  Jenderal bintang dua itu memberikan arahan dan bimbingan kepada petugas gabungan di pos pengamanan dan selanjutnya melakukan Salat Zuhur di Mesjid Istihrar Berastagi.
Dalam arahannya singkatnya , Wisjnu memerintahkan seluruh personel yang bertugas dalam Pam Ops Ketupat 2011, agar dapat menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat secara optimal, sehingga dapat memberi rasa aman dan nyaman.

Curi Sepeda Motor Untuk Lebaran

Sementara Tengku Ahmad Arifin  (44),warga Jalan Kepodang II Perumnas Mandala Medan, ditangkap polisi karena mencuri sepeda motor di rumah Ridamsyah (30), di Jalan Bantan Medan Tembung, Jumat (26/8) sekitar pukul 22.00 WIB.

Menurut keterangan saat tersangka melintas di depan rumah korban, dia melihat sepeda motor Yamaha Mio BK 6805 OJ terparkir dengan kunci masih lengket di sepeda motor.

Niat tersangka pun muncul untuk membawa lari sepeda motor korban. Tersangka pun melarikan sepeda motor korban. Naas tak sampai 10 meter dari rumah korban, tersangka menabrak dua pengendara. Meski tak terluka parah warga sekitar berkeluaran termasuk korban. Dia kaget melihat sepeda motornya ternyata sudah di tangan orang lain. Tanpa ragu lagi korban meneriaki tersangka maling, akibatnya tersangka hampir menjadi bulan-bulanan warga sekitar. Beruntung polisi yang melakukan patroli langsung mengamankan tersangka untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dari tangan tersangka polisi mengamankan barang bukti berupa sepeda motor Yamaha Mio warna Silver, tiga lembar STNK dengan nama yang berbeda, satu kunci pas, dan dua kunci T.

Tersangka  mengaku terpaksa mencuri sepeda motor untuk memenuhi kebutuhan lebaran. “Saya mencuri untuk memenuhi kebutuhan lebaran, ya mau gimana lagi saya pengangguran kebetulan pas saya melintas kunci sepeda motornya masih lengket,” katanya. Sebelumnya ia mengaku juga pernah masuk penjara pada tahun 2002 dalam kasus pencurian.

Kanit Reskrim Polsekta Percut Seituan AKP Faidir Chan membenarkan penangkapan ini. Faidir mengatakan tersangka merupakan residivis tahun 2002. (mag-7/wan/saz/rud/jon/uma)

Berpotensi Berbeda dengan Muhammadiyah

Besok, Pemerintah Tetapkan 1 Syawal

JAKARTA- Lebaran tahun ini berpotensi berbeda. Ormas Muhammadiyah sudah menetapkan 1 Syawal 1432 H jatuh pada 30 Agustus 2011. Perhitungan ini merujuk pada konsep wujudul hilal atau hisab. Sementara Nahdlatul Ulama yang kerap sejalan dengan kebijakan pemerintah, berpotensi berlebaran pada 31 Agustus 2011.

Lapan memprediksi mekanisme Imkanul Rukyah (visibilitas hilal) yang bakal dilakukan dengan sidang isbat Senin besok (29/8) tidak akan melihat hilal. Hasilnya, Ramadan digenapkan menjadi 30 hari.

Perhitungan dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) melansir jika bakal muncul dua versi perayaan 1 Syawal 1432 H. Lapan memprediksi mekanisme Imkanul Rukyah (visibilitas hilal) yang bakal dilakukan dengan sidang isbat Senin depan (29/8) tidak akan melihat hilal. Hasilnya, Ramadan digenapkan menjadi 30 hari.

Peniliti senior Lapan Thomas Djamaluddin di Jakarta kemarin (26/8) menuturkan, pihaknya memprediksi jika tinggi hilal pada 29 Agustus kurang dari 2 derajat. “Bahkan di beberapa kawasan di Indonesia, tinggi hilal lebih rendah lagi,” ujar dia. Dengan kondisi ini, mustahil hilal bisa terlihat saat sidang isbat nanti.
Jika dalam sidang isbat yang dipimpin Menag SDA nanti ada laporan tim pemantau yang melihat hilal, Thomas berani mempertanyakan hasil pengamatan tersebut. “Hasil itu sudah pasti salah,” kata dia. Thomas menjelaskan, dari pengalamannya, tinggi hilal yang bisa terlihat rata-rata 4 derajat ke atas.

Selain melansir potensi perbedaan penetapan 1 Syawal 1432 H, Thomas juga mengatakan jika 1 Ramadan 1433 H, 1434 H, dan 1435 H bakal berbeda. Ormas yang menggunakan perhitungan hisab, bakal menjalankan ibadah puasa lebih dulu. Sedangkan ormas yang memakai imkanul rukyah, berpuasa menyusul satu hari kemudian. Perbedaan juga bakal terjadi pada penetapan Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijah 1435.

Thomas sendiri mengaku perbedaan dalam penetapan tanggal perhitungan Islam ini harus diselesaikan secepatnya. Dia mengatakan, pemerintah harus bisa mengambil jalan tengah untuk menghitung penetapan awal bulan di kalender Islam yang berpatokan pada bulan.

Dia mengusulkan, opsi paten untuk menetapkan awal bulan kalender Islam. Yaitu, apabalika ketinggian bulan sudah 4 derajat lebih tinggi dari matahari. Kriteria berikutnya adalah, jika jarak bulan dan matahari 6,4 derajat. “Perbedaan penetapan hari-hari besar Islam sering terjadi. Kondisi ini bisa berpotensi menimbulkan keresahan umat,” pungkasnya.

Di bagian lain, Kasubdit Pembinaan Syariah dan Hisab Rukyah Kemenag Muhyiddin membenarkan jika sidang isbat digelar Senin 29 Agustus depan. Dia juga tidak menampik bakal terjadi perbedaan dalam penetapan 1 Syawal 1432 H. “Pemerintah memang memimpin sidang isbat. Tapi tidak bisa memaksakan hasil sidah itu ke seluruh masyarakat,” jelasnya. Untuk itu, dia berpesan jika masyarakat bisa menerima perbedaan penetapan ini dengan arif. (wan/fal/jpnn)