24 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 14786

Ber-KB Bukan Cuma Urusan Istri

MEDAN- Program Keluarga Berencana (KB) Nasional diperkenalkan sejak 1970-an. Berdasarkan data, peserta KB sebagian besar hanyalah istri, sedangkan KB untuk suami masih minim. Demikian dikatakan Kasie Advokasi dan KIE Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Sumut Antony, Jumat (26/8).

“Kondom dan vasektomi atau lebih dikenal dengan Medis Operandi Pria (MOP) merupakan KB untuk suami. Tapi pria tidak banyak yang meminati program ini,” ujarnya.

Ditambahkannya, sampai hari ini masih sangat sedikit suami yang mau memakai alat kontrasepsi atau ber-KB. “Alasan mereka, adanya anggapan istri atau suami kalau yang ber-KB adalah urusan perempuan. Jadi istrilah yang harus berKB. Anggapan seperti ini keliru, karena KB bukan urusan perempuan saja tetapi juga urusan suami istri dan harus dipikirkan bersama-sama,” ujarnya.

Menurut Antony, beberapa hal yang perlu disadari dan dipikirkan bagi suami istri yaitu memperoleh dan mewujudkan kebahagiaan merupakan hak keduanya. Jumlah anak yang tidak terencana dapat mengganggu terciptanya keluarga bahagia. “Jadi jumlah anak dan jaraknya harus direncanakan suami istri secara matang. Jangan hanya keinginan satu pihak saja,” tuturnya.(jon)

Sahur Bersama Ketua DPW PKS Sumut, HM Hafez Lc MA

Terkenang Pengalaman di Timur Tengah

Cerdas dan punya banyak pengalaman di Timur Tengah. Itulah kesan yang ditangkap saat sahur bersama HM Hafez Lc MA. Lantas, apa pendapatnya soal konstelasi politik di Sumatera Utara akhir-akhir ini?

CHAIRIL HUDHA-Medan

“Apa kabarnya?” Itulah kata yang pertama diucapkan Hafez kepada Tim Sahur Sumut Pos memasuki rumah Ketua DPW PKS Sumut, HM Hafez Lc MA di Jalan Kenanga Raya, Gang Sosial No 4, Medan, Kamis (25/8) sekira pukul 04.30 WIB.

Di rumah berukuran sekitar 10 x 15 meter itu, tepatnya di ruang tamu, sudah digelar dua ambal berwarna merah. Hafez mempersilakan duduk. Hafez ternyata menghuni rumah kontrakan yang baru empat bulan ini ditempati. Sebelumnya, alumni Usuluddin Al Azhar Kairo itu menumpang di kediaman orangtuanya di Jalan Bromo Medan Di rumah itu, Hafez tinggal bersama istri dan anak-anaknya. “Kami biasa sahur di rumah ini jam setengah lima,” ucap ayah lima anak tersebut.

Itu berarti ada waktu sekitar satu jam untuk berbincang sebelum sahur.
Suami dari Mar’ ah Solichah mengakui, Ramadan kali ini banyak kegiatan yang dilakoninya, Seperti Ssafari Ramadan di seluruh DPD PKS se-Sumut. Namun, puasa dan kegiatan anak-anaknya, tetap dipantau.

“Seperti anak sulung saya, Haritsah Mujahid, adiknya Hanzholah Jundullah, dan Zahrah Elfirdausi. Sedangkan Hamzah Asadullah dan Ukasyah Jundi Rabbani masih kecil, belum berpuasa,” ujarnya.
Setiap Ramadan, Hafes teringat masa-masa di Mesir dulu. Setiap Ramadan, ia rajin mengeliilingi sejumlah masjid di sana. “Bedanya, saat ini saya mendatangi pengurus DPD PKS se-Sumut, dan ujungnya pertemuan di Masjid,” sebutnya.

Pria yang 11 tahun tinggal di Mesir ini kemudian bertutur sejumlah kenangan yang dilalui di negeri pyramid itu. Mulai diawasi intelijen Hosni Mubarak saat membuat diskusi di masjid dan di kampus, hingga ikut aksi demonstrasi menolak sejumlah kebijakan duta besar Indonesia yang hendak membatasi jumlah pelajar Indonesia.

Berbicara kepemimpinan Hosni Mubarak, Hafez membenarkan kalau tokoh itu memang dikenal warga negara setempat sangat dictator. Kebijakan itu, katanya, malah membuat banyak warga Mesir menjadi gelandangan dan miskin.

Tapi dulu Hosni berhasil merarik simpati rakyatnya dengan menjaga harga bahan pokok tetap murah. “Makanan di Mesir dengan menu roti gandum ditambah selai kacang hanya seharga Rp500. Jadi kalau makan makanan tiga kali di Mesir itu cukup Rp1.500, sangat murahkan kehidupan di Mesir 10 tahun lalu,” ucapnya.

Hafez mengakui rakyat Mesir suka membantu mahasiswa asal Asia. Bahkan, mahasiswa Indonesia banyak yang memiliki bapak angkat di Mesir. Ketika masa krisis moneter, saat itu dolar US tak boleh masuk ke Mesir jadi mahasiswa kesulitan untuk pembiayaan kuliah.

“Saya sempat mengajukan beberapa proposal bantuan uang kuliah ke negara teluk, tapi semuanya menolak. Alhasil, kami diarahkan ke sejumlah warga Mesir, tukang foto copy membantu memfoto copy buku, penjual makanan memberikan makanan gratis, begitulah seterusnya sampai boleh dolar US masuk ke Mesir,” bebernya. “Saya salut dengan masyarakat Mesir,” tambahnya.

Berbeda dengan Libya. Negara yang dimpimpin Muammar Kadhafi itu merupakan negara kaya dengan sumber daya alamnya. Tapi, karena banyaknya kepentingan luar negeri, khususnya Amerika Serikat, negara itupun digoyang  hingga. “Memang sudah ada amanatnya, Timur Tengah itu terus digerakkan (digoyang) oleh Amerika. Siapa bilang Iran itu bersebrangan dengan Amerika, justru dibalik itulah semuanya bisa diungkap,” sebut mantan dosen di berbagai perguruan tinggi swasta di Kota Medan.

Setelah berbicara tentang keunikan Timur Tengah, sebagai Ketua DPW PKS Sumut dia menilai persoalan politik Sumut. Menurutnya, masih banyak yang perlu dibenahi. Bila sekarang ini kader PKS yang menjadi pemimpin Sumut, justru menambah kesibukan baru untuk tetap menjaga eksistensinya.

Seperti kemarin, paparnya, hak interplasi yang diajukan sejumlah anggota legislatif di Sumut. Tentunya, partai dan kader yang duduk di kursi legislatif tak boleh diam. Semuanya harus bisa bergerak untuk menggagalkan hak interplasi itu. Akhirnya berhasil, semuanya bisa diredam.
“Jadi anggota legislatif  yang ada di DPRD Sumut harus bisa menekan dan meredam setiap isu politik yang memojokkan Pemprovsu, kader harus berjuang untuk kepentingan umat,” tambahnya.

Tak terasa waktu yang ditetapkan untuk sahur telah tiba. Dia menyampaikan untuk menu makanan sahur, biasanya ala kadarnya. Seperti sambal teri kacang mengingatkan masa di pesantren dulu, ikan bakar, ayam gulai dan sayur rebung. “Nah penutup makanannya, jeruk,” katanya.

Usai sahur dan Hafez melanjutkan kegiatannya dengan berkeliling setiap salat Subuh. “Saya tak hanya di satu masjid untuk salat Subuh, tapi cendrung berkeliling,” katanya yang telah mengenakan peci dan menaiki mobil Avanza Silver bersama dua anaknya yang ikut sahur. Tim akhirnya pamit meninggalkan rumah itu. (*)

Kasus Dugaan Korupsi di Politeknik Negeri Medan

Hasil Pemeriksaan Saksi Ahli Dirahasiakan

MEDAN- Bagian Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polda Sumut, masih merahasiakan hasil pemeriksaan saksi ahli terkait kasus dugaan korupsi di Pollitenik Negeri Medan (Polmed). Hal itu berdasarkan keterangan yang berbeda, antara Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dir Reskrimsus) Polda Sumut Kombes Pol Sadono Budi Nugroho dengan Kasubdit III/Tipikor Polda Sumut AKBP Verdy Kalele.

Di satu sisi, Kombes Pol Sadono yang dikonfirmasi Sumut Pos, Jum’at (26/8) mengatakan, saat ini dirinya belum bisa memonitor hasil tersebut karena pihak Tipikor tengah dalam perjalanan ke Medan.

“Saya lagi di luar kota. Saya belum memonitor hasil itu, karena masih dalam perjalanan. Tadi belum bisa dihubungi. Coba dengan personel lainnya,” ujarnya.
Namun, Sadono menuturkan, kasus dugaan korupsi di Polmed ini terungkap karena adanya kejanggalan pada proses tender. Dimana, pemenang tender CV Karya Medika tidak melakukan tugasnya melaksanakan proyek secara benar. Panitia juga dinilai melanggar Keputusan Presiden RI nomor 80 tahun 1983.

Berdasarkan hasil audit BPKP Perwakilan Sumut menyatakan, proyek ini mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp2,1 miliar dari total Rp4,5 miliar yang dianggarkan. “Prosesnya terus jalan. Karena terbentur Lebaran ini, maka proses pemeriksaan saksi ahli akan kembali dilakukan 8 September nanti,” cetusnya.

Sementara, Kasubdit III/Tipikor Polda Sumut AKBP Verdy Kalele yang dikonfirmasi, belum bersedia memberitahukan hasil pemeriksaan itu sebelum laporan itu diserahkan ke Dir Reskrimsus. “Belum bisa saya beritahukan, karena harus saya laporkan dulu kepada Pak Dir,” katanya.(ari)

PNS Mangkir Dimaklumi

MEDAN- Hari terakhir kerja menjelang Lebaran, suasana di Kantor Wali Kota Medan sepi, Jumat (26/8). Pegawai Negeri Sipil (PNS) banyak yang tidak masuk kerja dan ada yang pulang lebih cepat. Bahkan, saat apel sore yang biasanya terlihat ramai, kemarin terlihat sepi.

Menurut pantauan wartawan koran ini sekira pukul 08.30 WIB, sejumlah ruangan di Sekretariat Pemko Medan terlihat sepi, banyak yang tidak masuk kerja. Bahkan, setelah ditunggu hingga pukul 10.00 WIB, meja kerja sejumlah pegawai masih kosong.

“Sebagian besar, mereka sudah pamit dan permisi kepada kepala bagian untuk pulang kampung. Ada juga yang tidak bisa masuk kerja dan telah permisi karena pulang kampung. Jadi, sebenarnya tidak ada persoalan, pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya juga sudah diselesaikan semua di hari sebelumnya,” kata seorang PNS yang meminta namanya tidak dikorankan.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Medan Parluhutan Hasibuan yang dikonfirmasi mengaku dapat memaklumi banyaknya PNS yang tidak masuk kerja pada hari terakhir memasuki Lebaran tersebut. Namun begitu, dia tetap akan memantau PNS yang tidak masuk kerja tanpa keterangan.

“Ya, itu masih kita toleransi lah. Kan mereka lagi sibuk persiapan Lebaran. Janganlah dipersoalkan. Mereka kan juga mau mudik, tapi nanti kita cek lagi siapa yang bolos. Ya, sanksinya bisa dipotong uang makan. Nanti kita minta laporannya dari kepala bagian masing-masing, dan biarkan kepala bagiannya juga yang menentukan sanksi apa pada mereka,” katanya.

Hal senada dikatakan Sekda Kota Medan Syaiful Bahri. Dia masih memberikan toleransi pada pegawai yang tidak masuk kerja di hari terakhir kerja ini. “Itulah efek psikologis yang mau liburan Lebaran. Mereka kan ingin juga cepat-cepat bertemu saudara di kampung halaman,” katanya.(adl)

Ungu ke Mabar, Penonton Membeludak

MABAR- Guyuran hujan tidak menyurutkan antusias warga Mabar untuk menyaksikan penampilan Band Ungu di Ramadhan Fair ke VIII di Lapangan Bola kaki Jalan Manggan Mabar, Medan Deli, Jumat (26/8). Penampilan Band Ungu pun seakan mengguncang warga Mabar yang tumpah ruah dilokasi. Luberan penonton hingga memacetkan Jalan Manggan hingga sekitar 5 kilometer.

Saat Ungu naik panggung,  teriakan ribuan penonton menyambut. Lagu pertama yang dibawakan Ungu adalah Dia Maha Sempurna dan langsung disambut dengan teriakan yang sangat histeris.
Setelah membawakan beberapa lagu, Pasha sang volakis mengajak Wali Kota Medan, Rahudaman Harahap dan Wakil Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin naik ke panggung untuk bernyanyi bersama. Keduanya pun menyambut baik ajakan Pasha dan bernyanyi bersama.

Pasha yang didampingi Rahudaman Harahap dan Dzulmi Eldin menyanyikan lagu Andai ku Tahu.
Ribuan fans ungu atau disebut cliquers semakin gila bergoyang menikmati musik bersama band kesayangan mereka. Ungun melanjutkan penampilan dengan membawakan lagu-lagu seperti Sesungguhnya, Surgaku, Saat Bahagia yang ditutup dengan lagu Cinta Gila.

Sebelum menutup Ramadhan Fair I Mabar, Wali Kota Medan Rahudman Harahap lima menit, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak. “Jika memang nantinya acara sukses maka tahun depan Ramadhan Fair akan tetap kita laksanakan di sini,” tegasnya.

Ketua Panitai Ramadhan Fair, Busral Manan, menjelaskan kalau pasar Ramadhan Fair akan tetap dibuka hingga tanggal 29 mendatang. “Hingga malam takbiran,” ujar Busral yang juga Kadisbudpar Kota Medan itu.

Selama sebulan pelaksanaan Ramadhan Fair di Mabar, transaksi perdagangan sebesar Rp9 miliar. Bila digabungkan dengan Ramadhan Fair di Taman Sri Deli, nilainya mencapai Rp25 miliar.(mag-11)

Pemprov Buka Posko Lebaran

Dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri 1432 Hijriyah, Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho melalui Kepala Diskominfo Sumut H Asren Nasution mengatakan, Pemprovsu membuka Posko Lebaran sejak 22 Agustus hingga 4 September 2011 mendatang. Posko ini bertempat di Kantor Gubsu setiap hari dimulai pukul 09.00-23.00 WIB atau bisa menghubungi 061-4568239.

“Posko Lebaran ini bertujuan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi di daerah-daerah sebelum, saat dan sesudah Lebaran. Seperti permasalahan bidang transportasi darat, laut dan udara, serta bencana alam lainnya,” ujarnya, Jumat (26/8).
Menurut Asren, upaya ini merupakan bagian dari apresiasi Pemprovsu untuk seoptimal mungkin memberikan yang terbaik kepada masyarakat.

Bersamaan dengan itu, Plt Gubsu juga mengimbau kepada masyarakat Sumut agar memanfaatkan posko tersebut untuk mendapatkan informasi tentang pelayanan publik, sehingga masyarakat dapat dengan tenang serta nyaman merayakan Idul Fitri 1432 ini.

Plt Gubsu juga mengingatkan agar umat Islam yang merayakan Idul Fitri agar menunggu pengumuman resmi dari pemerintah melalui Kementerian Agama. Apabila terjadi perbedaan penetapan 1 Syawal umat Islam diharapkan tetap menjaga Ukhuwah Islamiyah. “Umat Islam dalam merayakan Idul Fitri hendaknya tetap mengutamakan kesederhanaan dan memperbanyak silaturrahim dengan saling mengunjungi untuk saling bermaafaan. Dan jangan lupa mengutamakan aspek keamanan, baik di rumah maupun di luar rumah dengan selalu melakukan komunikasi, koordinasi, konsultasi dengan aparat pemerintah serta aparat keamanan setempat,” tuturnya.

Sementara Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara Syariful Mahya Bandar mengeluarkan beberapa imbauan, diantaranya, masyarakat mesti menyambut kedatangan Idul Fitri 1 Syawal 1432 Hijriyah/2011 Masehi dengan mengumandangkan takbir, tahmid dan tasbih mengagungkan, memuji dan membesarkan Asma Allah SWT, serta melaksanakan Sholat Ied di lapangan, masjid pada 1 Syawal 1432 Hijriyah.

“Hal ini merupakan wujud rasa syukur kita terhadap hidayah Allah SWT, karena dengan hidayahnyalah kita dapat melaksanakan ibadah Puasa Ramadan sebulan penuh dengan sebaik-baiknya,” ungkapnya kepada wartawan, Jumat (26/8).

Selain itu, Syariful Mahya Bandar juga mengimbau kepada para khatib dalam khutbah Sholat Ied agar memberikan siraman rohani yang membawa kesejukan sesuai ajaran Islam yang Rahmatan Lil Alamin, meningkatkan ukhuwah, silaturrahim, serta persatuan dan kesatuan umat.(saz/ari)

Petinggi IAIN Sumut Sakit Saat Diperiksa

MEDAN- Karena ada hal non teknis, akhirnya pemeriksaan dua petinggi IAIN Sumut terkait dugaan korupsi di institusi pendidikan itu harus diundur. Pemeriksaan digelar kembali pasca Idul Fitri 1432 H.

Kedua saksi yang diperiksa Bagian Tipikor Polda Sumut, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Moraluddin Harahap dan Kabiro Rektorat  Dra Salmawah Hasibuan.

Untuk Moraluddin Harahap, pemeriksaan oleh Tipikor Polda Sumut dimulai pukul 11.00 WIB, dan dihentikan pukul 17.00 WIB karena Moraluddin mengeluh sakit. “Ada 30 pertanyaan yang diajukan penyidik kita. Namun pukul 17.00 WIB, kita hentikan karena yang bersangkutan sakit. Apalagi dalam keadaan puasa. Ini juga dalam rangka klarifikasi,” terang Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dir Reskrimsus) Polda Sumut Kombes Pol Sadono Budi Nugroho kepada Sumut Pos, Jum’at (26/8).
Rencananya, pemeriksaan terhadap Moraluddin Harahap akan kembali dilanjutkan pada tanggal 11 dan 17 September 2011 mendatang.

Sementara itu, Kepala Biro Rektor IAIN Sumut gara-gara menghadiri rapat dengan Kementerian Agama RI Pusat, akhirnya diundur dan baru akan dilakukan pada 7 atau 8 September 2011. “Yang bersangkutan rapat dengan Kementerian Agama, jadi kita undur tanbggal 7 atau 8 September 2011,” katanya.

Dari pemeriksaan yang telah dilakukan Tipikor Polda Sumut, apakah sudah ada titik terang siapa yang akan bertanggung jawab?

Mengenai pertanyaan itu, Sadono menegaskan, jika nantinya dari hasil klarifikasi dan didukung bukti-bukti yang kuat, serta adanya hasil audit terhadap proyek-proyek tersebut menyatakan adanya penyelewengan, maka bukan mustahil proses penyelidikan yang dilakukan saat ini akan naik ke penyidikan.(ari)

PKL di Gang Langgar Bikin Macet

081263043xxx
Kepada Bapak Camat Medan Area, Satpol PP atau pejabat yang berwenang lainnya. Kami mohon untuk mengatasi pasar atau pedagang di Jalan Bakti Gang Langgar. Tolonglah Pak ditertibkan. Saya dan warga setempat merasa terganggu dan kami berharap Bapak segera menertibkannya sebelum warga yang menertibkannya. Tolong ya Pak, karena persimpangan Gang Langgar sudah nggak bisa dilewati lagi. Terima kasih Sumut Pos.

Sudah Ditertibkan
Terima kasih atas informasi dan laporannya. Dapat saya sampaikan, kita sudah sering menertibkan para pedgaang yang berjualan di sana. Bahkan, saat ini kami bersama Dishub dan Polantas sudah mendirikan posko terpadu di kawasan itu untuk menjaga ketertiban dan kelancaran arus lalulintas di sana.

Namun, karena saat ini menjelang Lebaran, volume kendaraan juga sangat padat, ditambah lagi dengan pasar tumpah. Untuk itu, kami harap masyarakat dapat memakluminya. Namun usai lebaran nanti, kita akan kembali melakukan penertiban terhadap pedagang di sana, sehingga masyarakat setempat dan pengguna jalan tidak merasa terganggu.

Aidal Fitra, Camat Medan Area

Truk Angkut Tanah Timbun Merusak Jalan

08126547xxx
Sumut Pos yang terhormat, tolong sampaikan keluhan kami ini kepada Bapak Bupati c/q Kadishub Deli Serdang. Tolong tertibkan truk yang keluar masuk di depan Jalan Sari Pasar VI dan Jalan Karya Pasar V Mariendal yang mengangkat tanah timbun, batu koral dan pasir. Masalahnya, truk-truk itu membuat jalan kami berlubang dan hancur. Jalan keluar masuk truk itu dari Delitua menuju Simpang Mariendal, anehnya aparat pemerintah dapat setoran dari pengusaha. Sebab truk tersebut melalui depan kantor Kepala Desa, kalau bapak tidak percaya coba bapak lihat langsung ke TKP benar atau tidak informasi saya ini. Kami tunggu tindakan tegas bapak!

Kami Cek Dulu
Terima kasih informasinya, kami akan cek terkait prilaku oknum pemerintah yang disebutkan. Bila benar informasinya, kami akan koordinasikan dengan inspektorat Pemkab Deli Serdang. Karena apabila ada oknum PNS yang mengambil setoran ditindak dan disidang oleh inspektorat.
Terkait dengan kerusakan infrastruktur jalan, kami teruskan ke instansi terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Perhubungan. Kedua instansi tersebut akan berkoordinasi untuk mencari solusi atas kawasan tersebut. (*)

Umar Sitorus, Kabid Humas Dinas
Infokom Deli Serdang

Tertibkan Preman di Tol Belawan

0819878xxx
Yang terhormat Bapak Kapolres KP3 Belawan, tolong diamankan preman tanggung di Kampung Kurnia, Jalan Tol Belawan. Truk ikan kami sering dilempar, kalau tidak kasih uang Rp2.000 setiap lewat. Mohon perhatian Bapak Kapolres, karena kami para supir cukup resah.

Kami Koordinasikan
Terima kasih informasinya, kami akan teruskan laporan ini ke Polres KP3 Belawan. Karena tindakan seseorang yang merugikan orang lain bisa dihukum, apalagi sampai meresahkan warga.
Selanjutnya kami sarankan kepada warga untuk membuat laporan ke Polres KP3 Belawan terkait pemalakkan dan perusakan itu. Dengan adanya laporan itu bisa dilakukan penindakan dan memberi sanksi terhadap pelaku.

Kami juga menyampaikan kepada warga, di jajaran Poldasu sudah ada satuan Tim Penertiban Premen (TPP). Tim tersebut selalu mengitari lingkungan sekitar, selanjutnya ada lagi polisi desa (Poldes), di mana setiap desa dan kelurahan ada satu petugas polisi yang ditugaskan. (*)

Kombes Pol Raden Heru Prakoso
Kabid Humas Poldasu