27 C
Medan
Sunday, December 21, 2025
Home Blog Page 14801

Buka Puasa Hingga Sahur On The Road

234 SC Korwil Medan Semarakkan Ramadan

MEDAN- Komunitas 234 Solidarity Community (SC) Kordinator Wilayah (Korwil) Medan tak pernah berhenti dalam meningkatkan kepedulian terhadap sesama, salah satunya yakni dibuktikan lewat pemberian santunan kepada anak yatim piatu dalam acara buka puasa bersama di Hotel Emerald Garden Medan, Sabtu (20/8) lalu.

Selain membuktikan eksistensinya dalam kegiatan olahraga otomotif, 234 SC juga mampu membuktikan eksistensinya dalam kegiatan sosial.

Hal ini disampaikan Sekum 234 SC Medan, Eka Nugraha didampingi Wakil Sekretaris Fahrul Aldy Siregar, dan Humas M Habibi dan Panpel Rivaldy. Dia mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai agenda rutin tahunan, setiap bulan Ramadan.

“Kegiatan ini kami lakukan sebagai bentuk kepedulian dengan sesama khususnya bagi muslim yang kurang mampu dan yatim piatu,” ungkap Eka.Dalam kesempatan yang sama, M Habibi selaku humas 234 SC menambahkan, jika organisasi yang diketuai oleh Ibnu Akbar itu memiliki kenggotaan dari seluruh kalangan baik pengusaha, pehobi olahraga otomotif,  maupun para pelajar dan sebagainya.

Organisasi yang berdiri sejak 2009 lalu di Medan, itu bilang Habibi, kian berkembang seiring perkembangan zaman dan kini memiliki anggota berkisar 200 orang lebih.

Acara ini juga dihadiri pereli Sumut, yang baru saja menjuarai Medan Rally beberapa waktu lalu yakni Dian AP Harahap. Kegiatan yang berlangsung sederhana dan penuh kekeluargaan tersebut mendapat antusias yang tinggi dengan hadirnya puluhan anggota, termasuk tiga Wakil Kordinator Amsar Ramzie, Edwin A Nasution, Febby Rizky, serta bendahara Afif Abdillah dan wakil bendahara Hendy Laksamana.

Setelah sukses melaksanakan acara berbuka dan santunan terhadp anak yatin, SC 234 selanjutnya melaksanakan Sahur On The Road serta mengunjungi panti asuhan.

Al Ustad Mahmud Yunus Daulay, SAG.MA dalam tausiyah Ramadannya, menyebutkan, bentuk kepedulian dan pemberian santunan kepada anak yatim piatu merupakan tindakan terpuji yang dianjurkan oleh Rasullullah SAW. (uma)

Moratorium CPNS, Dicurigai untuk Kepentingan 2014

JAKARTA- Pemerintah dinilai tidak memiliki konsep jelas untuk menyelesaian persoalan kepegawaian. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Yuna Farhan memberi contoh pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 16 Agustus 2011 yang menyebutkan akan menaikkan gaji PNS sebesar 10 persen pada 2012.

Menurut Yuna, pernyataan tersebut bertentangn dengan keluhan SBY sebelumnya mengenai besarnya dana untuk belanja pegawai. “Jadi berbanding terbaik,” ujar Yuna Farhan kepada Sumut Pos di Jakarta, kemarin (23/8). Bagaimana dengan menekan jumlah PNS melalui moratorium penerimaan CPNS? Yuna juga menyebutkan, pemberhentian sementara rekrutmen CPNS sebenarnya bukan solusi untuk mengurangi beban belanja pegawai.

Alasannya, peningkatan jumlah PNS per tahunnya sebenarnya cuman 2 persen. “Sementara, peningkatan belanja pegawai bisa 20 persen per tahun. Jadi, pengaruh moratorium penerimaan CPNS itu tidak signifikan,” kata Yuna. Moratorium penerimaan CPNS tidak terkait dengan urusan penghematan belanja pegawai. Tapi, lebih untuk memberikan waktu bagi pemerintah untuk melakukan penataan pegawai, seperti masalah distribusi yang tidak merata. “Tapi bisa jadi ini juga untuk pencitraan, untuk kepentingan politik pemilu 2014,” ujar Yuna.  Pasalnya, moratorium berakhir 2013. Jika 2013 ada seleksi lagi dan yang lolos diangkat awal 2014, maka ini merupakan  pencitraan.

Bisa jadi, setelah jeda penerimaan CPNS, begitu dibuka lagi jumlah CPNS yang diterima begitu banyak. “Moratorium bisa juga untuk pencitraan. Setelah ditutup, dibuka lagi, maka urusannya adalah pencitraan,” duga Yuna.

Dikatakan Yuna, belanja pegawai di tahun depan bakal lebih membengkak lantaran mulai 2012 penerapan remunerasi sudah merambah di sejumlah instansi. “Di 2011 saja belanja pegawai sudah mencapai Rp215 triliun, itu di pusat saja. Tahun depan, gaji PNS naik ditambah remunerasi-remunerasi, ya tambah bengkak. Belum lagi gaji ke-13,” kata Yuna.
Lantas, apa mestinya solusi yang diambil? Menurut Yuna, perlu langkah progresif untuk menciptakan birokrasi yang tidak boros dan tidak korup. Caranya, pejabat dan pegawai-pegawai yang tidak bersih harus disingkirkan. Memangnya gampang?

“Gampang kalau berani. Seperti Gus Dur dulu saat menjadi presiden berani membubarkan Depertemen Penerangan, Departemen Sosial, karena tidak efektif,” jawab Yuna.

Jika solusi itu dianggap ‘berat’, kata Yuna, pemerintah bisa melakukan dari yang kecil-kecil dulu, yakni menertibkan besaran tunjangan pejabat daerah, yang timpang antara satu daerah dengan daerah lain.
Di DKI Jakarta, tunjangan Sekda bisa mencapai Rp50 juta, di daerah lain bisa cuman Rp5 juta. Jika masalah ini ditertibkan, sudah lumayan banyak menekan belanja pegawai.

“Jadi perlu langkah konkrit. Pusat jangan hanya meminta daerah menekan belanja pegawai dan meningkatkan belanja modal, tapi pusat sendiri tidak bisa,” cetus Yuna.

Seperti diberitakan, tiga kementerian terkait sudah sepakat menghentikan sementara alias moratorium penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS), yang berlaku 1 September 2012 hingga 31 DesemberSeptember 2012.
Rencananya, Mendagri Gamawan Fauzi, Menkeu Agus Martowardojo, dan Menpan-RB EE Mangindaan, menandatangani Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang moratorium penerimaan CPNS itu pada 24 Agustus 2011.

Kena Serangan Jantung, Meneg BUMN Masuk ICU

JAKARTA- Serangan jantung membuat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar dilarikan ke rumah sakit. Hingga pukul 20.30 tadi malam, mantan Dirut Bulog ini masih dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan.

Kepala Publikasi Kementerian BUMN Rudi Rusli mengatakan, Mustafa sudah merasakan sakit sejak pukul 03.00 dini hari kemarin, saat menjalankan ibadah makan sahur. Hingga pagi, kondisinya tidak kunjung membaik. ‘Akhirnya pagi hari Beliau dibawa ke Rumah Sakit MMC, namun pada pukul 10 pagi dipindah ke Rumah Sakit Medistra untuk penanganan lebih lanjut,’ ujarnya ketika dihubungi Jawa Pos tadi malam (23/8).

Menurut Rudi, dalam beberapa hari terakhir, Mustafa memang memforsir tenaga, pikiran, dan waktunya untuk mengkoordinir persiapan BUMN dalam menghadapi Lebaran, mulai dari kesiapan BBM, listrik, hingga kesiapan angkutan laut, darat, dan udara. ‘Beliau selalu memantau untuk memastikan bahwa semua BUMN siap,”katanya.

Akibat sakit tersebut, Kementerian BUMN pun terpaksa membatalkan acara-acara Mustafa. Kemarin, pagi hingga siang, Mustafa dijadwalkan untuk rapat internal di Kementerian BUMN. Adapun sore harinya dijadwalkan hadir di acara buka puasa Persatuan Insinyur Indonesia (PII) di Kantor PLN. Hari ini, acara buka puasa seluruh direksi dan komisaris BUMN juga dibatalkan.

Kemarin, beberapa kolega Mustafa sudah tampak berkunjung ke RS Medistra, diantaranya adalah Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad. Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla tadi malam juga menjenguk mantan pelaksana tugas gubernur Nanggroe Aceh Darussalam ini di RS Medistra.

Mustafa yang saat ini berusia 61 tahun, dilahirkan di Pidie, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) pada 15 Oktober 1949. Sebelum menjabat sebagai Menteri BUMN, Mustafa pernah menjabat sebagai Plt Gubernur NAD ketika Abdullah Puteh dipenjara. Terakhir, Mustafa menjabat sebagai Dirut Bulog.(Owi/jpnn)

Tukar Uang, Warga Serbu Bank Sumut

SERGAI- Sepekan menjelang hari raya Idul Fitri 1432 Hijriah, warga rela mengantri untuk menukar uang pecahan di Bank Sumut Sei Rampah. Bahkan antrian warga meluber hingga ke luar kantor bank tersebut, Selasa (23/8).

Menurut sejumlah warga yang melakukan penukaran uang mengaku, mereka menukar uang untuk keperluan lebaran.
“Uang baru ini dibagi-bagi untuk anak-anak dan sebagian lagi untuk sedekah,” kata Abdul Malik, warga Desa Nagakisar, Pantai Cermin. Dia sengaja menukarkan uang Rp1 juta dengan pecahan seribu, dua ribu dan lima ribu. Begitu juga dengan warga lainnya, yang sejak pagi rela mengantri untuk menukarkan uang pecahan.

Pimpinan Cabang Bank Sumut Sei Rampah T Ade Maulanza, ketika dikonfirmasi Sumut Pos mengatakan, pihaknya memang telah menyiapkan uang pecahan bagi warga yang ingin menukar uang menjelang lebaran. “Kita telah menyiapkan uang pecahan seperti tahun sebelumnya,” kata Ade.(mag-15)

Tak Terima IMB Dicabut, Warga Blokir Jalinsum

LUBUK PAKAM- Tak terima bangunan miliknya ditertibkan, Nurbaya Sianipar (48) memblokir Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Km 25 (Medan-Lubuk Pakam), Kelurahan Petapahan, Kecamatan Lubuk Pakam, Selasa (23/8). Akibatnya kemacetan sepanjang 100 meter tak terhindarkan.

Aksi main blokir jalan lintas provinsi itu, dilakoninya bersama 50 orang warga setempat untuk memprotes kebijakan Bupati Deli Serdang Amri Tambunan, yang dinilai semena-mena mencabut izin mendirikan bangunan (IMB) atas namannya Nurbaya Sianipar No. 503.648/3790/BG yang diterbitkan Dinas Cipta Karya 6 Juni 2011 lalu.
Bupati Deli Serdang Amri Tambunan melalui suratnya menyatakan, mencabut IMB No. 503.648/5456 yang disampaikan kepada pemilik bangunan tertanggal 22 Agustus 2011 kemarin, sekira pukul 20.00 WIB.

Alasan pencabutan IMB itu, telah terjadi pelanggaran ketentuan izin mendirikan bangunan antara lain, pelaksanakan pembangunan tidak berpedoman kepada gambar teknik yang telah disetujui dan disahkan oleh Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Pemkab Deli Serdang. Pelaksanaan pembangunan tidak berpedoman kepada ketentuan yang telah diatur dalam surat Keterangan Situasi Bangunan (KSB).

Padahal kenyatannya, bangunan yang telah dalam pengerjaan itu, tidak ada melanggar ketentuan yang telah disepakati. Bahkan suami korban, Hotler Sitorus mengatakan, tindakan Pemkab Deli Serdang menertibakan bangunan miliknya terkesan pilih kasih.

“Kenapa kantor security RSU Grand Medistra dan Apotik Mulya Farma tak ditertibkan. Kedua bangunan itu sudah berdiri duluan dan melanggar peraturan Rencana Umum Tata Ruang Kota Lubuk Pakam yang berlaku tahun 1999 – 2006, ini tindakan pilih kasih,” kecamnya.

Tindakan diskriminasi yang dirasakan Hotler Sitorus, adalah pihaknya telah membayar Perda Restribusi IMB sekitar Rp 2 juta. Namun, IMB yang dimiliknya tetap dicabut.

Kepala Seksi Perizinan Bangunan Kantor Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Pemkab Deli Serdang Asnan Nasution mengaku, pihaknya hanya menerapkan Perda No 14/2006 serta menegakkan RUTRK yang ada. Bahkan Asnan mengakui pihaknya telah menerbitakan SIMB atas nama pemohon Nurbaya Sianipar. Tetapi izin tersebut dapat saja dicabut kembali apabila melanggar ketentuan yang ada.

Masih dijelaskannya, bangunan milik Nurbaya Sianipar melanggar ketentuan Garis Sepadan Bangunan (GSB) sejauh 12 meter dari sisi jalan umum yang dan itu tidak dibenarkan ada pembangunan di atasnya.(btr)

Pakaian Bekas Asal Malaysia Diamankan

SERGAI- Sebanyak 53 bal pakaian bekas (monza) asal Malaysia tanpa dokumen resmi  (ilegal) yang diangkut truk Toyota Dina BK 8505 VN diamankan Sat Intelkam Polres Sergai, saat melintas di Jalan Lintas Sumetara (Jalinsum) KM 58-59, tepatnya di Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah, Selasa (23/8) sekitar  pukul 05.30 WIB.

Keterangan yang diperoleh Sumut Pos, sebelumnya Sat Intel Polres Sergai mendapat informasi bakal melintas truk pengangkut pakaian bekas ilegal asal Malaysia dari Tanjung Balai. Selanjutnya petugas menghentikan laju truk berisi pakaian bekas yang dikemudikan Agus Barimbing (39) dan kernetnya Jahot Purba (46), keduanya warga Jalan S Parman, Tanjung Balai .(mag-15)

Pos Pengamanan Mudik Ditinjau

TEBING TINGGI- Waka Polres Tebing Tinggi Kom pol Safwan Khayat, melakukan sidak di empat titik Pos Pam Operasi Ketupat tahun 2011, Selasa (23/8)  Sidak dilakukan untuk memeriksa kesiapan petugas dilapangan serta peralatan yang mendukung dalam kegiatan operasi ketupat.

“Kita lihat kesiapan aparat yang bertugas di Pos Pam serta peralatan pendukung yang sangat penting dalam melakukan oprasi,”jelas Kompol Safwan Khayat.

Sementara Wakil Bupati Langkat Budiono, menuturkan, agar pemudik lebih konsentrasi melalui jalur mudik di Langkat, sebaiknya lebih waspada terhadap infrastruktur yang keseluruhannya belum tersentuh perbaikan. (mag-3/mag-4)

Kesurupan, Mantan Kepsek Benturkan Kepala ke Meja

BINJAI- Mutasi yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Binjai beberapa waktu lalu, menyisakan luka mendalam bagi sejumlah Kepala Sekalah (Kepsek) yang dimutasi. Bahkan, akibat tak tahan menanggung kepedihan, seorang mantan Kepsek Nureda Br Ginting ‘stres’ dan bertingkah seperti orang kesurupan. Dia nekat menghantamkan kepalanya sendiri ke meja kaca hingga meja tersebut pecah, Selasa (23/8).

Peristiwa itu terjadi di Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan, Jalan Cut Nyak Din, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Binjai Timur. Ironinya, kejadian itu berlangsung dihadapan Kepala UPT Dinas Pendidikan Emi Sutrisna Wati.

Nureda Br Ginting, saat masih berada di kantor UPT Dinas Pendidikan, terlihat menangis dan stres. Bahkan, ketika keluarganya ingin membawanya pulang, dia tetap meronta. “Apa salahku?,” teriak Nureda Br Ginting histeris.
Keterangan yang dihimpun wartawan Sumut Pos di lokasi kejadian menyebutkan, peristiwa itu terjadi saat Nureda Br Ginting datang ke Kantor UPT Dinas Pendidikan untuk menyampaikan kepada Kepala UPT Dinas Pendidikan, kalau dia belum siap menjadi guru biasa. Setelah itu, Nureda duduk di sebuah ruangan yang memiliki meja kaca di depannya.
Tanpa sadar, Nureda Br Ginting menghantamkan kepalanya ke meja kaca tersebut sampai kaca itu pecah. Tak sampai disitu, Nureda terus meronta seperti orang kesurupan dan sejumlah staf UPT Dinas Pendidikan mencoba merangkul Nureda agar tidak menghantamkan kepalanya ke meja dan benda keras lainnya.

Setelah Nureda tenang, keluarganya datang guna menjemputnya, dan dengan tangisan sambil meronta Nureda akhirnya dibawa keluarganya pulang ke rumah dengan menggunakan becak bermotor (betor).

Kepala UPT Dinas Pendidikan yang saat itu berada di lokasi, kepada wartawan Sumut Pos mengatakan, Nureda memang ingin menyampaikan kalau dia belum sanggup jadi guru biasa. “Dulunya dia Kepsek di SD di Jalan Imam Bonjol, sekarang ini dia mengajar sebagai guru biasa di SD 026408 Binji Timur. Waktu dia (Nureda-red) meronta, kami kesusahan untuk memeluknya, karena dia seperti orang kesurupan dan kami terpaksa memanggil warga setempat untuk memeganginya,” ungkap Emi.

Dijelaskan Emi, apa yang dipertanyakan olah Nureda itu, tentunya harus dijawab oleh pihak Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P dan P) Binjai. Sebab, penilaian untuk melakukan mutasi dilakukan pihak Dinas.
“Kalau saya hanya menyampaikan SK kepadanya. Walaupun, saya ikut melakukan penilaian, tetapi penilian yang saya lakukan tidak akan lari dari Dinas,” jelasnya.

Setelah Nureda tenang, keluarganya datang guna menjemputnya, dan dengan tangisan sambil meronta Nureda akhirnya dibawa keluarganya pulang ke rumah dengan menggunakan becak bermotor (betor).

Kepala UPT Dinas Pendidikan yang saat itu berada di lokasi, kepada wartawan Sumut Pos mengatakan, Nureda memang ingin menyampaikan kalau dia belum sanggup jadi guru biasa. “Dulunya dia Kepsek di SD di Jalan Imam Bonjol, sekarang ini dia mengajar sebagai guru biasa di SD 026408 Binji Timur. Waktu dia (Nureda-red) meronta, kami kesusahan untuk memeluknya, karena dia seperti orang kesurupan dan kami terpaksa memanggil warga setempat untuk memeganginya,” ungkap Emi.

Dijelaskan Emi, apa yang dipertanyakan olah Nureda itu, tentunya harus dijawab oleh pihak Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P dan P) Binjai. Sebab, penilaian untuk melakukan mutasi dilakukan pihak Dinas. “Kalau saya hanya menyampaikan SK kepadanya. Walaupun, saya ikut melakukan penilaian, tetapi penilian yang saya lakukan tidak akan lari dari Dinas,” jelasnya.(dan)

Ramai-ramai Menahan London Murni

Heboh Harga Emas Menjelang Lebaran

Jelang Perayaan Idul Fitri, harga emas mengalami peningkatan hingga Rp525 per gram. Harga tersebut mengalami peningkatan dari harga sebelumnya yakni Rp520 per gram. Kondisi ini menyebabkan warga bersemangat menjual emas dan pedagang juga tak mau kalah dengan menahan emasnya.

Meningkatnya harga emas ini membuat masyarakatat lebih memilih untuk menjual emas dibandingkan pembelian. Hal ini disampaikan Rudi Faisal Nasution pemilik Toko Mas Berlian HJ Ismalina Siregar Jaya saat ditemui di tokonya di kawasan Pasar Sukaramai, Selasa (23/8). “Naiknya harga emas dan tingginya kebutuhan masyarakat menghadapi hari raya menyebabkan tingginya animo masyarakat di toko kita yang lebih memilih untuk menjual emas dibandingkan membeli,” sebutnya.

Faisal juga mengakui, H-3 jelang idul fitri, diperkirakan  konsumen yang datang untuk menjual emasnya akan mengalami peningkatan. “Seperti biasanya jika harga emas meningkat dan kebutuhan semakin tinggi para konsumen akan lebih banyak yang menjual emas miliknya. Sedangkan tingginya animo masyarakat untuk membeli emas biasanya disaat harga emas mulai mengalami penurunan,” sebutnya.

Kenyataan ini membuat beberapa pedagang khawatir juga. Misalnya Nur, pengelola Toko Mas Harahap di Martubung. Dirinya berpikir untuk menghentikan penjualan emas London Murni (LM). “Tidak berspekulasi. Kita jual hari ini, nanti tidak dapat beli lagi,” ujar Nur.

“Kita lebih baik menerima, jadi emas LM (London Murni) untuk sementara disimpan, yang dipasang hanya emas 22,” timpal Zuhrin, pemilik toko Mas Harahap Martubung.

Hal senada juga diungkapkan oleh Lindung, pegawai Toko Mas Bukit yang berada di Pasar Pringgan Medan. “Kita cuma berani menerima emas, tapi kalau jual tidak berani,” ucapnya.

Kenaikan harga emas, tidak menggangu perekonomian masyarakat, karena ini merupakan barang investasi. Sehingga, kebutuhan akan produk ini tidak terlalu dipentingkan oleh masyarakat. Kenaikan emas  ini disinyalir karena perang yang saat ini sedang berkecambuk, yang merupakan salah satu penyebab harga emas dan harga pasar internasional berubah. “Perang Libya merupakan salah satu penyebab naiknya harga emas, padahal untuk kurs, rupiah stabil dengan dollar,” ucap Junaidi Pulungan, pemilik Toko Mas Pulungan Pusat Pasar.

Terkait dengan toko mas yang pada umumnya lebih baik menerima emas daripada menjual emas, menurut Junaidi tergantung dengan nyali si pedagang. “Harga emas kan mengikuti pasar. Nah, kalau kita jual dengan harga hari ini, besok harga sudah berubah dan naik, kan rugi si pedagang,” ucapnya.

Hal lain, Junaidi juga menjelaskan bahwa tren menjelang lebaran dan sesudah lebaran itu selalu sama. “Saat menerima THR, banyak yang membeli emas, sedangkan sesudah lebaran, banyak yang jual emas, kan rugi pedagang,” ucapnya.
Tetapi hal ini tidak terlalu berpengaruh pada emas 22, karena emas yang memiliki 70 persen ini, masih dijual oleh sebagian pedagang, hanya saja tetap yang diutamakan bila dijual. (uma/jon/mag-9)

Tebus dan Langsung Gadai Lagi

Kenaikan harga emas dan kebutuhan masyarakat akan uang tunai membuat tren baru di pengadaian. Kebijakan Pegadaian yang juga menaikan tarif gadai untuk emas membuat masyarakat mengambil sikap untuk menebus emas kemudian digadai kembali. Dan hasilnya, uang tunai dari pegadaian lebih banyak.

“Sekarang harga standar taksiran logam dan permata untuk LM Rp460 ribu per gram, yang dulunya Rp425 ribu per gram,” ucap Humas Pegadaian Sumut NAD, Lintong Panjaitan.

Kenaikan standar taksiran inilah yang dibaca oleh masyarakat, sehingga masyarakat ramai menebus dan menggadai kembali emasnya. “Mulai dari awal Ramadan hingga H-7 ini, antara tebus dan gadai sudah sama, sudah berimbang,” ucap Lintong.

Emas, merupakan produk yang paling dominan dalam Pegadaian, apalagi di saat bulan Ramadan ini. Selain lebih mudah ditaksir, paroduk investasi ini juga lebih gampang untuk dibawa. “Untuk emas lebih banyak jadi barang gadai, walau pada dasarnya, barang elektronik juga dapat dijadikan jaminan, tapi emas lebih banyak dapat uangnya,” ucap Lintong.
Sementara itu, tren yang selalu terjadi di Pengadaian dari tahun ke tahun yaitu menjelang lebaran masyarakat akan menebus emas, sehingga dapat digunakan untuk lebaran. Seminggu setelah lebaran, maka masyarakat akan kembali menggadaikan emas mereka. “Tren ini selalu terjadi, biasanya untuk modal kerja atau untuk mengganti uang yang habis dipakai saat Ramadan dan lebaran,” ucap Lintong.

Menyambut Ramadan dan Idul Fitri 1432 H ini, Pengadaian Sumut-NAD menyiapkan dana sekitar Rp500 hinga Rp700 M, dan lebih dari 50 persen dana tersebut direalisasikan ke masyarakat. “Lebih dari 50 persen dana ini sudah kita berikan ke masyarakat,” ucap Lintong. (mag-9)

Beragam Harga Emas di Medan

  • Emas 999,9 persen  Rp525 ribu/gram
  • Emas 99 persen    Rp515 ribu/gram
  • Emas London jenis A kadar 96 persen Rp500 ribu/gram
  • Emas 24 karat, kadar 90 persen   Rp471 ribu/gram
  • Emas putih 75 persen Rp 393 ribu/gram
  • Emas 22 karat 70 persen  Rp367 ribu/gram

Sumber: Toko Mas Harahap Martubung, Toko Mas Bukit Pringgan, dan Toko Mas Pulungan Pusat Pasar.

Bem Kota Medan Santuni 200 Anak Yatim

MEDAN- Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kota Medan menggelar acara buka bersama dengan anak yatim dan fakir miskin. Acara ini diadakan di Masjid Al Quba Jalan Denai, Minggu (21/8) kemarin.

Saat bersamaan Aliansi BEM Kota Medan ini juga membagikan 200 bingkisan berupa sarung dan uang santunan kepada anak yatim dan fakir miskin yang hadir saat buka  puasa tersebut.

Salah seorang tokoh masyarakat Sumut, H Tengku Erry Nuradi, dalam sambutannya mengatakan, pada bulan Ramadan ibadah harus lebih ditingkatkan. Sebab pada bulan ini pahala ibadah dilipat gandakan. Erry yang juga menjabat Bupati Serdang Bedagai itu juga menyambut baik kegiatan yang diadakan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Kota Medan tersebut.

“Kegiatan ini sangat baik sekali. Dalam ajaran agama Islam, memberikan santunan pada yang membutuhkan sangat dianjurkan. Nabi Muhammad juga sangat cinta kasihnya pada anak yatim,” ujarnya.
Dia mensupport anak yatim agar tak putus asa, namun harus terus berprestasi untuk mencapai kesuksesan dunia akhirat.

“Nabi Muhammad juga sejak kecil sebagai anak yatim. Kalian harus bisa mencontoh nabi, walaupun tak seratus persen, minimal mendekati,” kata Erry.

Lebih lanjut digambarkannya, banyak pula pejabat-pejabat di negeri ini berasal dari keluarga duafah dan yatim piatu.
“Tapi mereka belajar gigih, punya kemauan besar, hingga mengantarkan mereka sukses. Makanya, dalam bergaul jangan sampai terpengaruh dengan pergaulan bebas. Jangan diikuti dan didekati hal bersifat negatif,” ingatnya.
Sementara itu, mewakili Aliansi BEM Kota Medan, Ari Sugana dari BEM UISU didampingi kerabatnya Muhammad Isya BEM Universitas Amir Hamzah, Irwan Lubis Senat Unimed, Cinur Ali Kaban BEM Al-Azhar mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan semata-mata untuk meningkatkan rasa cinta dan ketakwaan kepada Allah SWT. “Bekal keimanan dan ketakwaan harus ditanamkan sejak dini terhadap generasi muda. Supaya usia remaja tidak digunakan kepada hal-hal negatif,” katanya.

Ari menyebutkan, kegiatan buka puasa bersama ini melibatkan 12 BEM di Kota Medan, diantaranya dari Unimed, UMSU, UISU, AL-Azhar, Amir Hamzah, IAIN dan Panca Budi. Ketua BEM Amir Hamzah M Isya menambahkan, kedepan acara seperti itu akan lebih mereka tingkatkan lagi. Ia juga berharap agar Aliansi BEM Kota Medan lebih solid dan akrab dalam mengadakan bakti sosial seperti ini.

Sebelumnya, Ustad Parman Siagian SAg dalam tausyiahnya menegaskan Aliansi BEM Kota Medan tidak harus berbangga hati dengan pemberian santunan yang diberikan pada anak yatim.

“Adek-adek BEM jangan sok pendekar, dengan memberikan santunan. Supaya masuk koran, masuk Radio dan TV. Sebab santunan yang diberikan harus ikhlas, tanpa embel-embel apapun, agar kegiatan ini menjadi amal ibadah disisi Allah SWT,” ungkap Parman yang dosen IAIN itu.

Menurutnya, langkah yang dilakukan Aliansi BEM yang notabene masih berstatus mahasiswa sangat tepat. Sebab, diusia mudanya sudah membiasakan diri berbagi antar sesama. “Karena orang yang bisa berbagi rasa adalah bukan orang merasa pintar dan berkelebihan harta. Tetapi orang yang bisa merasakan penderitaan orang lain,” tutur Parman. Dalam kesempatan tersebut, H Tengku Erry Nuradi dipersilahkan Aliansi BEM Kota Medan menyerahkan santunan.(ari)
berupa bingkisan secara simbolis pada tiga anak yatim yang ada. Kemudian dilanjutkan pembagian bingkisan oleh Aliansi BEM Kota Medan dibantu dengan pengurus kenaziran setempat.(ari)