25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14852

Rusdianto Simangunsong: Kami Pasti Dendam

Keluarga Almarhumah Wahyuni Simangunsong meminta polisi untuk menegakkan hukum seadil-adilnya atas pelaku pelaku perampokan dan pembunuhan putri keempat dari lima bersaudara itu. Saat ditemui di rumah paman Wahyuni di Jalan Medan-Binjai Km 10, Desa Paya Geli, Kecamatan Sunggal, Deli Serdang, orangtua Wahyuni, Rusdianto Simangunsong pun angkat bicara.

“Kami hanya berharap keadilan pada aparat kepolisian. Kami minta pelaku pembunuhan terhadap anak kami ini diadili seadil-adilnya dan menghukum pelakun seberat-beratnya,” ujar Rusdianto.

Saat disinggung apakah ada rasa dendam terhadap pelaku? “Kami saat ini masih berduka. Kalau dikatakan dendam sudah pasti. Karena pelaku sudah menghilangkan nyawa anak kami. Namun biarkan saja hukum yang memprosesnya. Kami hanya minta pada aparat kepolisian untuk bertindak adil,” tegas pria berambut ikal itu.

Menurutnya, mereka memang berniat menemui para pelaku di Mapolresta Medan, Sabtu (13/8). Namun Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga meminta agar menyerahkan sepenuhnya pada aparat kepolisian.

“Memang kami kemarin berniat melihat wajah pelaku. Namun atas pertimbangan Kapolresta Medan, maka niat itu nggak jadi mungkin ada pertimbangan lain dari polisi. Kami juga meminta aparat kepolisian mengungkap pelaku lainnya kalau memang ada,” ujar pria paruh baya itu.

Sebelumnya, anggota keluarga Wahyuni Simangunsong, sudah mendatangi Mapolresta Medan setelah mengetahui pelaku tertangkap. Anggota keluarga korban berkumpul di depan Aula Satuan Reskrim Polresta Medan, untuk mengetahui hasil pemeriksaan petugas terhadap kawanan pelaku yang berjumlah empat. Setelah menunggu sekian lama, Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga menganjurkan keluarga korban untuk pulang dan memberikan kesempatan kepada petugas untuk melanjutkan pemeriksaan.

“Pihak keluarga beristirahat saja. Biarkan polisi bekerja,” katanya.
Salah seorang keluarga mengatakan, mereka datang untuk mengetahui wajah pelaku kejahatan yang telah memberikan luka mendalam kepada pihak keluarga. Pihaknya berkeinginan untuk menyampaikan harapan agar kawanan pelaku tersebut mendapatkan hukuman yang sangat berat karena telah melakukan kejahatan yang bukan hanya membuat keluarga korban menderita, tetapi juga meresahkan masyarakat.

Kapolresta Medan menyatakan, keluarga korban dapat menyaksikan kawanan pelaku ketika kasusnya disidangkan di pengadilan yang diperkirakan akan terbuka untuk umum. Sedangkan mengenai hukuman yang akan dijatuhkan, semuanya tergantung penilaian majelis hakim karena pihak kepolisian selaku penyidik hanya akan menyiapkan berkas pemeriksaan untuk bahan persidangan guna pertanggungjawaban secara hukum. “Yang berhak menghukum berat adalah hakim,” katanya. (rud)

Bolton Puncaki Klasemen

LONDON-Kesebelasan Bolton Wanderers berhasil memuncaki klasemen pekan pertama English Premier League (EPL) setelah mengalahkan tuan rumah Queen Park rangers dengan skor 4-0.

Pada pertandingan yang berlangsung di Loftus Road Stadium — London, kemarin (13/8) Bolton unggul berkat gol yang dilesakkan Gary Cahill (45’), Ivan Klasnic (70’), Fabrice Muamba (79’) serta datu gol bunuh diri yang dilakukan pemain Queen Park Rangers Gabbidon (67’).

Hasil apik yang diraih Bolton ini tidak mampu diikuti tim unggulan Liverpool, yang dihadapan pendukungnya sendiri dipaksa bermain imbang 1-1 atas tamunya Sunderland.
Penampilan Liverpool di menit-menit awal tampak menjanjikan. Selain terlihat penuh determinasi, pola serangan juga variatif.

Liverpool memiliki kesempatan untuk memimpin ketika pertandingan baru berjalan lima menit. Pelanggaran Kieran Richardson di kotak 12 pas terhadap Luis Suarez memaksa wasit menunjuk titik putih penalti.
Namun, Suarez yang mengambil eksekusi penalti gagal menjalankan tugasnya dengan baik karena bola hasil tendangannya melambung jauh dari gawang.

Suarez baru bisa menjebol gawang Simon Mignolet di menit pada menit ke-12 setelah mendapat umpan Charlie Adam. (bbs/jpnn)

Milik Tamu

West Bromwich vs Man United

MANCHESTER-Dengan banyak menurunkan pemain muda, Sir Alex Ferguson menorehkan hasil maksimal pada sejumlah laga persahabatan.

Klub raksasa asal Spanyol yang juga juara Liga Champions Barcelona, berhasil mereka tekuk dengan skor 2-1.
Tak sampai di situ, klub asal Kota Manchester yang sedang getol-getolnya membangun kekuatan Manchester City juga berhasil mereka jinakkan dengan skor 3-2.

Nah, malam ini klub berjuluk The Red Devils itu akan melakoni laga perdana di ajang Premier League saat bertandang ke markas West bromwich Albion di Stadion The Hawthorns.

Menatap laga ini Fergie tetap yakin dengan sekumpulan anak muda dalam timnya. Sebut saja nama-nama seperti Phil Jones, winger Ashley Young, kiper David De Gea, Tom Cleverley, Danny Welbeck dan Chris Smalling. Seluruh pemain ini telah memperlihatkan penampilan impresifnya di ajang Community Shield, pekan lalu.

Walau para pemain muda dapat diturunkan, namun pada pertandingan nanti The Red Devils terancam tak dapat menurunkan winger asal Prancis Patrice Evra. Evra mengalami masalah dengan lututnya.
Lutut Evra bermasalah saat The Red Devils bertemu Manchester City di ajang Community Shield di Wembley, akhir pekan lalu.

“Kami akan memberinya waktu sampai besok, tapi dia diragukan,” ucap manajer United , Sir Alex Ferguson, sebagaimana dilansir Reuters.

Selain Evra, satu pemain lainnya yang juga absen adalah Javier “Chicharito” Hernandez akibat menderita gegar otak dalam tur pra-musim United di Amerika Serikat.

“Saya bilang Chicharito masih 10 hari lagi tidak terlibat dalam aktivitas sepakbola. Ini bukan masalah, hanya tindakan pencegahan mengingat dia pernah gegar otak beberapa tahun yang lalu,” lanjut Ferguson.
Walau United lebih diunggulklan pada pertandingan ini, namun jangan pernah meremehkan kekuatan West Bromwich yang kini dibesut pelatih senior Roy Hodgson.

Pengalaman serta kepiawaian Hodgson tatkala menerapkan strategi di lapangan merupakan nilai plus yang harus diwaspadai kubu The Red Devils.

Jika tidak, maka torehan apik yang mereka lakukan atas West Bromwich selama ini akan terhapus begitu saja.
Terakhkir kali West Bromwich mengalahkan Manchester United adalah pada 31 Maret 1984. Pada pertandingan di kancah Division One kala itu West Bromwich menang dengan skor 2-0.
Artinya, sudah 27 tahun lamanya West Bromwich tak pernah mengalahkan The Red Devils. Pertanyaannya, dengan semua fakta di atas, masihkah Roy Hodgson berharap anak asuhnya mencuri kemenangan atas juara Premier League musim lalu itu? (jun)

Tak Mau Mendewakan Orang

Indayati Oetomo

Indayati Oetomo Internasional Director John Robert Powers Indonesia ini memiliki sifat disiplin dan perfectionis dalam menjalani kehidupannya, baik sebagai pengusaha maupun sebagai ibu rumah tangga.

Karena sifatnya inilah yang mengantarkannya sebagai salah satu wanita sukses di Indonesia yang mendapatkan penghargaan baik untuk tingkat nasional maupun tingkat internasional.

Indayati Oetomo, Internasional Director John Robert Powers (JRP) Indonesia ini merupakan nenek dengan 2 orang cucu. Wanita kelahiran Surabaya 1965 ini telah mengabdikan hidupnya untuk keluarga dan pekerjaannya sebagai pengajar di JRP. “Sudah 19 tahun saya sudah di JRP, berbagai macam manusia dengan kualitas yang berbeda telah saya temui. Dan pelajaran yang saya petik dari dunia saya ini adalah jangan mendewakan seseorang,” ujarnya.

Sebelum bekerja di JRP, wanita yang mengambil gelar MBA di Universitas Gajayana Malang ini awalnya bekerja sebagai Account Executive di PT Tiga Sosro Sakti. Walaupun tamatan bisnis, tetapi tidak membuat dirinya nyaman.
Karena itu, sejak tahun 1992, wanita berkacamata ini memutuskan untuk berhenti bekerja di dunia bisnis dan mengabdikan dirinya di JRP. “Dunia bisnis tidak membuat saya nyaman, karena menghalalkan semua cara untuk mendapatkan sesuatu. Sementara idealisme saya justru bagaimana untuk bisa memiliki SDM yang berkualitas,” ujarnya.

Bekerja dari JRP juga memberikan makna baginya dalam menjalani hidup, salah satunya bagaimana menghadapi orang lain. Dari JRP inilah, Indayati tidak mau mendewakan seseorang dalam berbagai hal agar dirinya tidak merasakan kehilangan seseorang saat seseorang itu harus meninggalkannya.

“Dalam pekerjaan saya, orang selalu berganti, datang dan pergi. Untuk mecegah datangnya rasa sedih dan sakit hati, saya memilih untuk bertumpu pada diri saya sendiri dan Tuhan tentunya,” ujar wanita yang mendapat penghargaan Asean Development Citra Award 2004-2005 ini.

Dia bercerita, awalnya menjalani hidup sebagai seorang istri dan juga wanita karir, tidak mudahnya. Apalagi pada awal masa perkawinannya, ia dan suami masih tinggal serumah dengan sang mertua. Tetapi hal ini tidak mempersulit langkahnya untuk menjadi istri dan menantu yang baik. “Kalau kita menganggap suatu masalah itu berat, maka akan berat terasa, tetapi bila kita santai, kita jalani juga santai,” ujarnya wanita yang memiliki 2 putra ini mengenang.
Karena itu, pada awal perkawinan wanita tamatan dari Akademi Perusahaan Universitas Widya Karya Malang ini mulai berkompromi terhadap perkawinannya. “Pada masa ini saya baru menyadari perkawinan adalah sebuah kompromi,” ujar wanita yang telah menghasilkan beberapa buku ini.

Baginya, segala sesuatu dalam hidup ini memiliki makna baik dan buruknya. Hanya saja tinggal bagaimana dapat mengecilkan buruknya dan mengambil yang baiknya. Makanya, walaupun sudah nenek-nenek, tetapi wanita yang berusia 55 tahun ini masih terlihat segar dan muda. Ini karena pekerjaan dan sebagai ucapan rasa syukurnya kepada Tuhan. “Kita telah diberikan nikmat berupa fisik yang baik. Jadi sebagai rasa syukur, saya menjaga nikmat ini sebaik mungkin, salah satunya dengan olah raga dan menjaga asupan makanan yang masuk ke tubuh,” ujarnya.

Sebagai wanita multi-tasking, baginya tak sulit untuk menjaga waktu agar tak terbuang sia-sai. “Setiap orang dan wanita diberi waktu yang sama, yaitu 24 jam. Sekarang bagaimana kita mengalokasikan waktu tersebut  sesuai dengan kebutuhan, jangan sampai yang lain terlalai karena dan alasan lain,” ujar Indayati pernah mendapatkan penghargaan Achievement Award for the “Most Outstdanding Performance” Boston Internasional tahun1992-1993 ini. (mag-9)

Universiade Jadi Ajang Ujicoba

JAKARTA – Langkah PB PASI untuk memaksimalkan kemampuan atlet nomor lintasan terus dilakukan. Salah satunya dengan mengirimkan lima atletnya mengikuti kejuaraan Universiade di Shenzen, Tiongkok, pada 14-23 Agustus mendatang.

Kelima atlet yang bakal dikirimkan ke Negeri Panda  (sebutan Tiongkok) adalah Farrel Oktaviandi (200 meter putra), Fernando Lumain (200 meter putra), Serafi Anelis Unani (100 meter putri), Triyaningsih (5000 meter putri), dan Agustina Bawele (lari gawang 100 meter putri).

“Kami berusaha mematangkan apa yang telah dicapai anak-anak. Peluang mereka untuk bisa meraih prestasi terbaik di SEA Games 2011 masih terbuka. Mereka masih bisa memperbaiki catatannya,” kata manajer tim pelatnas Atletik Paulus Lay, kemarin (12/8).

Paulus menyatakan bahwa harapan Indonesia untuk bisa meraih emas dalam ajang SEA Games XXVI/2011 paling besar adalah di nomor lintasan. Karena itu, dari beberapa kali tryo ut yang diprogramkan bagi atlet pelatnas, lebih banyak difokuskan untuk mereka yang tampil di nomor lintasan.

Paulus menilai hal itu sebagai sesuatu yang wajar karena pihaknya harus mulai realistis melihat peluang medali bagi Indonesia. Apalagi, lawan yang akan dihadapi seperti Thailand dan Malaysia juga terus menggembleng atletnya di kejuaraan-kejuaraan terbuka di Negara lain.

“Meskipun ini seperti olimpiadenya mahasiswa, kualitasnya tak perlu diragukan. Selain pesertanya berasal dari seluruh dunia, mereka yang tampil juga rata-rata atlet kelas dunia yang kebetulan masih mahasiswa,” terang lelaki berkacamata tersebut.

Even Universide itu juga menjadi uji coba positif karena selama ini beberapa atlet yang sedang melaksanakan ibadah puasa tidak berlatih seperti hari-hari biasa. Dengan demikian, kemampuan yang dimiliki sampai awal puasa dahulu tetap terjaga.
“Saya optimistis dengan terus diikutkan kompetisi, catatan waktu anak-anak akan konsisten. Soalnya mereka terus dipaksa untuk kompetitif,” tandasnya. (aam/aww/jpnn)

Fisik Pemain Timnas Memang Parah

SOLO – Gerak cepat dilakukan oleh Timnas Indonesia jelang laga penyisihan Pra Piala Dunia (PPD) 2014 melawan Iran, 2 September mendatang.

Pelatih fisik gress, Raymond Verheyen langsung terjun dalam latihan rutin yang diglar di Stadion Manahan, kemarin sore (13/8). Padahal, pelatih fisik asal Belanda tersebut baru tiba di kota Bengawan kemarin pagi.

Dijumpai usai latihan rutin kemarin, media officer Timnas Indonesia, Dessy Christian menjelaskan bahwa kondisi fisik Firman Utina dkk memang dalam fase yang kurang menggembirakan. Nah, untuk meningkatkan stamina pemain jelang lawan Iran, Raymond langsung ditugaskan untuk menangani tim meski baru beberapa saat tiba di Solo.
“Semua orang tahu, fisik pemain kita kurang bagus. Setelah tiba di Solo pagi tadi (kemarin), Raymond langsung diberi mandat untuk melatih hari ini,” kata Dessy kepada Radar Solo (Grup Sumut Pos) .

Sesi latihan rutin kemarin sore didominasi dengan program peningkatan fisik pemain. Bahkan, latihan itu juga diselingi dengan game ringan. Meski sebagian besar pemain menjalani ibadah puasa, namun sama sekali tidak tampak raut kelelahan. Semua pemain tampak enjoy dan melakoni seluruh sesi latihan dengan ceria.

Kondisi ini tentu membuat Raymond terkejut. Mantan pelatih fisik Timnas Welles tersebut sama sekali tidak menyangka pemain Timnas bisa melakni seluruh sesi latihan meski sebagian besar pemain menjalani ibadah puasa.
“Saya sangat terkejut dengan pemain Indonesia. Banyak yang bilang bahwa fisik pemain payah. Tapi setelah menjalani latihan, pemain sangat enjoy dan cepat beradaptasi. Mereka lapar untuk buat sejarah bagi negara ini. Mereka merasa bisa memberikan yang spesial. Saya seratus persen yakin tim ini bisa berbuat banyak dan bermain bagus,” tutur Raymond.

Kebutuhan akan pelatih fisik bagi tim Garuda “ julukan Timnas Indonesia “ memang sangat mendesak sekali. Sebagaimana diketahui, fisik para pemain timnas langsung drop, terutama di 10 menit akhir saat meladeni Turkmenistan, beberapa waktu lalu.

Lemahnya fisik pemain juga ditegaskan oleh Raymond. Dalam sesi latihan game ringan kemarin sore, fisik pemain drop saat bermain imbang 0-0. Inilah yang dikhawatirkan tim pelatih jelang partai krusial melawan Iran nanti.
“ Mulai minggu depan sampai lawan Iran, tim fokus di stamina agar pemain mampu menjalani laga penuh. Artinya pemain harus siap tampil hingga 90 menit,” terang Raymond.

Sementara, dua pemain terlihat hanya melakukan sesi latihan ringan.Mereka adalah Gunawan (Sriwijaya FC) dan Ricardo Salampesy (Persipura). Keduanya sengaja menjalani latihan tersendiri karena masih dalam taraf penyembuhan. Gunawan penyembuhan paska tipes, sedangkan Salampesy cidera hamstring kaki kanan. (fer/jpnn)

Sedih Tak Bisa Pakai Baju Loreng Lagi

Sahur Bersama Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Sumut, DR H Asren Nasution

Memasuki pekan kedua Ramadan, Tim Sahur Sumut Pos berkesempatan sahur di rumah Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Sumatera Utara, DR H Asren Nasution di Jalan Eka Suka Kecamatan Medan Johor.

RUDIANSYAH, Medan

Pukul 03.30 WIB Tim Sahur Sumut Pos keliling-keliling mengitari Jalan Eka Suka Medan. Setelah mencari dan mengitari kawasan itu akhirnya Tim Sahur Sumut Pos sampai di rumah Kepala Dinas Infokom Sumut DR H Asren Nasution. Rumah permanen berarsitektur melayu itu berada paling pojok sebelah kanan ujung jalan buntu.

Petugas jaga malam yang sudah menunggu Tim Sahur Sumut Pos mempersilakan naik ke lantai dua. Asren Nasution pun menghampiri Tim Sahur Sumut Pos. Sambil menunggu makan-sahur, Asren Nasution ngobrol dengan Tim Sahur Sumut Pos.

Di ruangan tamu lantai dua berukuran 5X7 meter, ada kursi terbuat dari kayu khas Jawa dan di dinding sebelah kanan terdapat foto Asren Nasution berukuran besar berseragam loreng dan baret hijau. Sedangkan di sisi sebelah kiri terpajang foto ketika Asren Nasution berjabat tangan dengan KASAD yang ketika itu masih dipegang Jenderal TNI George Toisutta.

“Sudah haram saya memakai pakaian loreng dinas TNI, saya sudah tidak anggota TNI lagi. Saya sudah tidak Kolonel lagi. Kalau dilihat-lihat, saya sedih juga sudah tidak bisa lagi memakai seragam TNI. Namun semua itu ada hikmahnya dan ini mungkin sudah kehendak Allah SWT,” katanya. Menurutnya, pilihannya itu sudah direstui oleh KASAD. “Inilah metode Allah mendidik saya belajar menghormati diri orang, yang biasanya diri kita dihormati,” katanya.

Asyik ngobrol, tiba-tiba istri Asren mengajak makan-sahur. Hidangan sederhana berupa telur dadar, sop ikan sambal dan sayur bayam merah serta kurma sudah terhidang di atas meja ruang makan. Hidangan sederhana ini menjadikan cerminan bagi Asren Nasution dalam menjalani hidup sehari-hari. “Beginilah hidangan santapan sahur kita. Tidak ada yang spesial. Kita juga bersyukur dapat menikmati hidangan ini dibandingkan saudara-saudara kita yang nasibnya kurang beruntung,” ujar Buya, panggilan akrab Asren Nasution didampingi istri dan tiga orang putranya.

Sambil makan sahur, Asren melanjutkan cerita, ia harus membiasakan pada keluarga dan anak-anaknya untuk hidup sederhana. “Ini yang saya tekankan pada anak-anak agar mereka bisa hidup sederhana. Saat sahur ataupun berbuka puasa, tidak serta merta menikmati hidangan yang penuh dengan kemewahan yang pada akhirnya mubazir. Di zaman Nabi Muhammad SAW berbuka puasa cukup dengan segelas air putih dan sebiji kurma,” ujar Asren.

Menurutnya, bangun tengah malam menjelang sahur bukan hanya untuk mengisi perut. Tapi bangun tengah malam bisa mengubah atau menempah diri agar tidak melenceng esok harinya.

“Makanya berbuka ataupun sahur saya tidak pernah hura-hura atau seremonial saja. Namun makan sahur menempa jiwa dan roh kita. Inilah yang saya tekankan kepada anak-anak,” kata Asren.

Menurutnya, yang berpuasa itu bukan perut, bukan kerongkongan akan tetapi yang puasa itu jiwa. Nabi Muhammad juga menyatakan, sahur itu juga cukup dengan air putih dan makan dengan apa adanya.

Usai makan sahur Asren Nasution mengajak Tim Sahur Sumut Pos kembali ke ruang tamu untuk menikmati teh manis panas. Tak berselang lama waktu subuh pun tiba, Tim Sahur Sumut Pos pun pamit pulang. (*)

Voli Pantai Rebut Kemenangan Kedua

JAKARTA- KONI/ KOI benar-benar menaruh harapan tinggi pada sembilan cabang yang bertanding di Universiade 2011 di Shenzen, Tiongkok. Ajang yang sejatinya digeber mulai hari ini (14/8) hingga 19 Agustus mendatang diharapkan bakal menjadi titik tolak bagi Indonesia untuk berjaya di level internasional di masa mendatang.

Ketum KONI/ KOI Rita Subowo menyatakan sembilan cabor tersebut bakal menjadi tumpuan untuk mengeruk medali di berbagai even internasional. Cabang-cabang itu ialah atletik, angkat besi, anggar, senam, bulu tangkis, catur tenis, voli pantai serta renang.

“Ke depannya, cabor-cabor yang bertanding di Universiade ini akan menjadi cabang unggulan,” terang Rita.
Persiapan cabor-cabor itu untuk mengikuti Uiversiade juga tak main-main. Renang, misalnya. Mereka menurunkan para perenang terbaiknya untuk tampil di Negeri Panda, nama lain Tiongkok. Mereka di antaranya ialah Glenn Victor, Triadi Fauzi, Akbar Nasution hingga Guntur Pratam Putra.

“Setelah kejuaraan ini, mereka akan kami ikutkan di Kejuaraan Renang Hongkong Open 2011. Ajang itu juga sangat penting mengingat para perenang yang tampil di SEA Games nanti juga ikut bertanding,” ucap Hartadi Nurjojo, pelatih timnas renang Indonesia.

Hal yang sama juga terjadi di sektor angkat besi. PB PABBSI tampaknya tak ingin kehilangan muka di kejuaraan yang diikuti lifter-lifter handal dari 109 negara tersebut. Mereka menurunkan di antaranya Eko Yuli Irawan (62 kg), Triyatno (69 kg) hingga Edy Kurniawan. Dua nama pertama adalah penyumbang medali bagi Indonesia di Asian Games 2010 serta langganan peraih emas di SEA Games.

“Minimal anak-anak harus bisa merebut perunggu,” tegas Lukman, pelatih Timnas angkat besi.
Sementara itu, kemarin tim voli pantai Indonesia membuat langkah bagus. Timnas Indonesia II Ade Chandra/ Fachriansyah mampu menekuk Kostarika dengan skor 2-0 (21-16, 21-12) serta Jerman dengan skor 2-0 (21-18, 21-14). (ru/jpnn)

Jalan Masih Panjang

MEDAN – Isu merger alias penggabungan dua klub antara Bintang Medan dan PSMS sudah hampir pasti terjadi. Namun jalan menuju merger masih panjang, sebab masih banyak poin kesepakatan yang harus disepakati.
Pembicaraan terkait antara kedua pengurus masih akan dilakoni. Ada beberapa strategi yang akan dijalankan untuk memuluskan langkah penggabungan tersebut.

Chief Executive Officer (CEO) Bintang Medan Dityo Pramono mengatakan, pertemuan antara Ketua Umum PSSI Djohar Arifin, Wali Kota Medan Rahudman Harahap dan pihaknya Jumat (12/8) lalu di kantor Wali Kota Medan masih sebagai kesepakatan awal untuk bergabung.

“Pertemuan itu hanya MoU dulu bahwa kita sepakat bergabung. Untuk detailnya masih  akan dibicarakan lebih jauh lagi. Apa yag bisa diambil dari sana (PSMS) dan apa yang bisa kami berikan untuk PSMS. Kalau dilakukan intensif memang saya yakin akan cepat selesai, yang penting ada keinginan untuk satu tujuan,” terang Dityo kemarin.
Diakuinya, penyatuan kesepakatan antara pihak PSMS dan Bintang Medan tersebut bukan pekerjaan yang mudah. Namun, dengan niat untuk mengembalikan nama Medan dan Sumatera Utara sebagai salah satu barometer sepak bola nasional, dia ber harap perundingan akan menemui kata sepakat. Tidak hanya bergabung, segala aspek seperti bisnis sepak bola mandiri seperti di daratan Eropa harus bisa dilaksanakan.

“Kalau bergabung nantinya juga bukan sekedar bergabung. Saat ini sepak bola bicara bisnis dan tentunya harus dalam pola pikir berbisnis. Apalagi kita harusnya sadar bahwa bola ini harus hidup dari kemandirian dan bukan dari APBD. Perusahaan harus betul-betul bisa mengelola dan mandiri. Dan Bintang Medan siap untuk berunding ke arah perubahan positif itu,” sebut mantan Manajer PSPS Pekan baru itu.

Ganjalan utama yang mungkin terjadi adalah soal pembagian wilayah kerja. Keinginan menduduki satu posisi bisa jadi perebutan.  Namun menurut Dityo, asal dilaksanakan dengan baik semua masalah bisa diselesaikan.
“Masing-masing mungkin tahu kelemahan dan kemampuan masing-masing, jadi
dengan begitu bisa saling mengisi,” paparnya.

Penolakan juga bisa saja akan datang dari 40 klub anggota PSMS yang menentang penggabungan tersebut. Ditanya hal itu, Dityo menyatakan, Soal 40 klub itu merupakan wewenang PSMS. Jika ada penolakan ataupun masalah, PSMS diminta lebih dulu menyelesaikan.
“Itu tugas PSMS bukan tugas Bintang Medan. Kalau kondisinya seperti ini, wajar kalau melihatnya dari satu sisi saja, kan tidak mungkin saya yang menyelesaikan. Sebaiknya PSMS menyelesaikan itu dulu baru berunding bersama kami,” ungkapnya.

Dityo juga memastikan, pasca penggabungan, nama PSMS tidak akan mengalami perubahan sedikitpun mengingat sejarah panjang klub tersebut. (ful)

Rajin Tadarus

Anggia Nur Zaitun Harahap

Sejak kecil Anggia Nur Zaitun Harahap selalu membiasakan tadarus setiap bulan Ramadan. Sehingga puasa lebih terasa bermakna.

“Kalau Ramadan saya selalu melakukan tadarus,” ujar Zaza, panggilan akrab Anggia Nur Zaitun Harahap itun
Pemenang MTQ Kota Medan tahun 2008 yang punya keahlian membaca Al Quran itu mengaku selalu menyempatkan diri untuk membaca Al Quran di sela-sela kesibukannya sebagai pelajar.

“Sejak kecil saya sudah diajarkan untuk membaca Al-Quran makanya membaca Al Quran itu sudah menjadi kebutuhan,” ujar cewek yang tinggal di Jalan Pendidikan Pasar II Tembung itu.

Bungsu dari 6 bersaudara itu mengaku, selain tadarus kebiasaan lain yang biasanya dilakukan adalah makan kolak dan makanan yang manis. Menurutnya dapat membuat dirinya segar dan kenyang saat berpuasa.
“Kolak makanan favorit saya walaupun biasa dijumpai di hari biasa, tetapi kalau makan saat puasa rasanya segar banget, jadi kenyang,” ujarnya.

Bagi Zaza, puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi harus berusaha untuk memahami makna kesusahan orang lain.

“Aku dikasih keluarga yang Alhamdulillah dapat mencukupi kebutuhan aku, jadi puasa membayangkan orang yang tidak mampu makan karena tidak ada duit, bahkan berhari-hari tidak makan,” ujar pemenang The Best Catwalk Triguna Darma tahun 2011 itu.

Cewek kelahiran Medan 23 Desember 1996 itu juga menambahkan keluarganya memang sudah menanamkan agama sejak kecil. “Sejak kecil orangtua selalu menanamkan pendidikan agama untuk kita sekeluarga,” pungkasnya. (mag-9)