27 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 14870

Usir Bosan, Dengar Ceramah

Rafika Sari Nasution

Mengaji dan mendengarkan ceramah adalah kegiatan yang selalu diikuti Rafika Sari Nasution selama
Ramadan.

“Kalau Ramadan, aku jadi rajin mendengarkan ceramah agama, baik setiap subuh maupun menjelang Salat Tarawih,” ujar gadis manis asal Medan yang juga model iklan produk air mineral ini.

Bungsu dari 3 bersaudara ini mengakui rasa lapar dan haus selama Ramadan sering menimbulkan penyakit malas. Untuk mengakalinya, gadis yang biasa disapa Fika ini lebih sering menghabiskan waktu dengan berdiam diri di rumah. “Puasa lebih sering menghabiskan waktu di rumah, biar lebih tenang menjalani puasanya,” ujar gadis kelahiran Medan 18 Maret 1997 ini.

Saat berdiam di rumah inilah dimanfaatkan Fika untuk mendengar ceramah melalui siaran radio maupun televisi. “Kalau dengarkan ceramah kan bisa menambah ilmu agama, awalnya bosan, apalagi penceramahnya tidak kreatif,” ujarnya.

Siswi SMAN 12 Medan ini juga menggap Ramadan sebagai ajang berkumpul dengan keluarga maupun dengan teman-teman saat berbuka puasa, “Kalau buka, paling suka dengan teman-teman. Tetapi sahur yang paling membuat diri sering merindukan Ramadan, karena bangun pagi untuk sarapan bareng keluarga,” ujar bintang iklan ini.

Cerita makanan saat Ramadan, toge Panyabungan adalah makanan paling favorit dan paling sering di konsumsi saat berbuka. “Toge kan makanan khas Mandailing, lagian makanan ini paling mudah dijumpai saat Ramadan,” ujar Fika.
Selain rasa makanan yang manis, toge juga memiliki berbagai bahan makanan yang lucu, seperti lupis, cendil, pulut dan lainnya, “Lucu lihatnya, berbagai jenis makanan dalam 1 paket,” ucap Fika. (mag-9)

Sadar Hukum, Dirikan Biro Bantuan Hukum

Sahur Bersama Tokoh Pemuda Sumatera Utara, Anuar Shah

Dari petunjuk seorang pemuda, tim ‘Liputan Sahur Bersama Tokoh’ Harian Sumut Pos pun menuju kediaman Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Sumatera Utara Anuar Shah di Jalan Kiwi Gang Pemuda Pancasila No.80 AA Sunggal, Minggu (7/8).

INDRA JULI, Medan

Setelah menjelaskan tujuan kepada petugas, Sumut Pos lalu masuk dan memarkirkan sepedamotor di depan bangunan berlantai dua berwarna hijau. Ada juga bangunan rumah mungil yang berfungsi sebagai mess pribadi. Terlihat sebuah pendopo dari kayu yang biasa digunakan untuk bersantai. Tumbuhan merambat di tiang-tiang menyejukkan udara subuh yang memang sejuk itu.

Anuar Shah sepertinya sudah menunggu. Mengenakan sweeter jingga dan jeans biru muda, ia keluar menyambut tim, Indra Juli sebagai reporter dan Triadi sebagai fotografer. “Baru saya lihat handpone rupanya sudah sampai dari tadi kalian ya. Mungkin yang di depan sedang sahur. Di mana yang lain?” sapanya dengan pertanyaan beruntun.

Tampak anggota keluarga, istri tercinta Mahsariany dan kedua putrinya Masitah (12) dan Fahnishah Maharani (8) saling bersenda-gurau di ruang depan menunggu datangnya waktu sahur. Melalui garasi, tim menuju ruang makan keluarga. Sebuah lukisan pemandangan pedesaan terpajang di dinding, lemari porselin memberi suasana tersendiri, dan sebuah kolam di sisi kiri tertata asri.

Bersantap sahur pun dimulai kala Muhammad Firmanshah (17) yang tahun ini lulus di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) turun untuk bergabung. Tanpa si bungsu Nazuashah Maharani (2) yang masih terlelap dalam tidur. Tidak seperti kemewahan yang nampak dari luar, menu sederhana justru tersaji di meja makan.

Selain nasi putih ada havernut, semacam gandum sebagai santapan Anuar Shah setiap pagi dan sore hari. Sebagai lauk ada ayam goreng, campcai, sambal teri, rendang, telur dadar, kerupuk, dan air putih. “Telur itu makanan yang paling efisien, murah, mudah ditemukan, dan gampang prosesnya namun bergizi,” jelasnya.

Seperti dituturkan, keluarga yang tampak harmonis ini tidak memiliki agenda khusus di bulan Ramadan. Tali silaturahmi terus dibangun dalam kebersamaan. Seperti sahur yang dilaksanakan dengan bersantap di luar. Fahnishah pun tak sungkan untuk bermanja. Bonus Tunjangan Hari Raya (THR) dijadikan motivasi bagi buah hatinya untuk sungguh-sungguh beribadah.

“Anak-anak sangat butuh perhatian kita orangtua. Biarkan mereka mengeluarkan semua unek-uneknya baru kita luruskan apa yang melenceng. Berikan tanggungjawab, mereka akan terbentuk dengan sendirinya. Seperti si sulung itu sekarang mengerti bagaimana menghargai jerih payahnya,” beber Anuar Shah yang tengah menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Amir Hamzah Medan ini.

Menurut pelahap telur ini, pendekatan persuasif dari orangtua, lembaga pendidikan, dan kepolisian melalui penyuluhan, penting dalam mengatasi kegelisahan yang timbul dari kehadiran gank motor belakangan ini. Sebagai pimpinan organisasi kepemudaan, Anuar Shah mengaku siap mendukung keberadaan gank motor yang memiliki kegiatan-kegiatan positif. Terlebih bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

Setelah menyelesaikan santap bersama keluarga, Anuar Shah lalu menemui tim di beranda depan kantor biro bantuan hukum miliknya. Sebuah akuarium terpajang di situ beserta satu meja biliar untuk mengisi waktu luang. Tampak di dinding kantor beberapa kepala rusa terpasang sebagai aksesoris. Dikelilingi dengan foto bersama beberapa tokoh diantaranya Mayjen TNI Purn Tri Tamtomo juga foto-foto saat berburu.

Sembari meneguk juice delima, cerita pun berlanjut dengan pentingnya payung hukum bagi siapa pun dalam sebuah negara. Alasan itu yang mendasarinya mendirikan biro bantuan hukum CV Firman Gemilang. Apa yang juga diterapkan di organisasi kepemudaan dengan kekuatan 8.000 massa yang dipimpinnya saat ini. Diharapkan dengan pemahaman terhadap hukum, keteraturan dapat tercipta di negeri ini.

Meskipun disibukkan dengan berbagai agenda di organisasi dan perusahaan yang dipimpin, tidak mempengaruhi kewajibannya sebagai umat Islam di bulan Ramadan ini. Menjalani seluruh kegiatan dengan ikhlas, Anuar Shah kerap mendapat pengalaman berharga, membuatnya semakin menghargai apa yang sudah ada.

“Setiap salat, dalam doa saya hanya meminta kesehatan, kemudahan hidup, dan rezki untuk membantu orang yang susah. Berbuat baik itu kita mulai dari yang kecil. Kalau berhasil di keluarga, maka ke luar juga pasti berhasil. Yang penting semua pekerjaan dijalani dengan ikhlas,” pungkasnya. (*)

1.365 Lahan Kualanamu Masih Dikuasai PTPN 2

PAKAM-Pembangunan Bandara Internasional Kualanamu masih menyisakan banyak masalah. Selain potensi keterlambatan operasional yang ditarget Oktober 2012 dan pengadaan pasir untuk run way, pembangunan bandara pengganti Polonia Medan itu ternyata masih dibayangi masalah status lahan.

Ketua Komisi A DPRD Deli Serdang Benhur Silitongga, membeberkan fakta mengejutkan kepada media. Setelah lahan Kualanamu diganti rugi selama 1995-1997, ternyata sekitar 1.365 hektare (ha) masih tecatat sebagai aset PTPN 2 dengan status lahan hak guna usaha (HGU) Hal itu dinyatakan dengan terbitnya SK No 42 /HGU BPN 2002.
Hal ini diketahui dalam pertemuan DPRD Deliserdang dengan direksi PTPN 2 yang diwakili Direktur SDM PTPN 2, Tambak Karo-Karo, di kantor direksi PTPN 2 Tanjung Morawa, Kamis (11/8).

Dikatakannya, terbitnya SK HGU lahan atas nama PTPN II tersebut dikeluarkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Pusat yang kembali memasukkan lokasi Bandara Kualanamu ke peta bidang HGU PTPN 2 pada tahun 2002 silam. Bila merujuk terhadap peraturan yang ada, masa berlaku HGU tersebut selama 20 tahun. Lahan yang ada sekarang sewaktu-waktu dapat dibersihkan (diokupasi) pihak PTPN 2 untuk kepentingan penanam kembali (replanting). Artinya, bila kondisi ini tidak segera diperjelas maka pembebasan untuk kebutuhan lahan Bandara Kualanamu baru boleh dilakukan tahun 2023 mendatang.

Benhur Silitongga menuding BPN pusat tidak serius mengurus administrasi pertanahan di Indonesia hingga menimbulkan kerancuan penerbitan hak atas tanah dimaksud.

“Jangan-jangan BPN tidak mencek ke lapangan ketika hendak penerbitan SK HGU PTPN 2. Atau ketika diusulkan kembali diduga ada korupsi di sana. Kalau begitu, bubarkan saja BPN. Biarkan daerah yang mengurusnya,” kecamnya.
Terpisah, Kepala Project Implementation Unit (PIU) Satker AP II Joko Waskito ketika dikonfirmasi menyatakan, lahan Bandara Kualanamu sudah memiliki sertifikat. Bahkan lahan Bandara sekitar 1.365 Ha merupakan sebagian lahan PTPN 2, sebagian lagi lahan milik warga yang dilepaskan, Puskopat serta PT Serdang Hilir.

Ketika ditanyakan apakah pihaknya mengetahui PTPN 2 masih mendaftarkan lahan bandara ke dalam HGU No 42, Joko Waskito menyatakan pihaknya tidak mengetahui itu. Bahkan kalaupun terjadi demikian, kemungkinan BPN pusat lupa. “Sertifikatnya sudah ada. Soal ganti rugi lahan PTPN 2 kan kementrian BUMN yang lebih kerkompeten disitu,” tandasnya.

Mebidangro Dukung Kualanamu

Di sisi lain, upaya percepatan penyelesaian pembangunan Bandara Internasional Kualanamu akan berpengaruh pada rencana tata ruang wilayah di sekitar bandara. Dengan demikian, hal ini menjadi tanggung jawab bersama pemerintah provinsi dan pemkab Deliserdang.

Pengamat Otda asal USU Ridwan Rangkuti menjelaskan, untuk merencanakan tata ruang satu wilayah harus mengacu kepada pemerintah pusat yang terlebih dahulu diusulkan pemerintah provinsi.

“Setelah mendapat legalisasi dari pusat, pemerintah provinsi yang menjadi acuan, mengkoordinasikannya ke Pemkab untuk lebih memperinci tentang perencanaan tata ruang dan wilayah itu,” terangnya, Kamis (11/8).
Tata ruang dan wilayah juga harus sejalan dengan pembangunan daerah. “Maka, untuk pembangunan makro harus dikoordinatori oleh Pemprovsu. Karena pemerintah provinsi hanya memiliki dua sifat, sebagai koordinator di daerah otonom dan menjadi wakil pusat di provinsi,” katanya lagi.

Mengenai perencanaan tata ruang dan wilayah untuk pendukung penyelesaian Bandara Internasional Kualanamu yang terletak di Deliserdang, bukanlah semata-mata tanggung jawab daerah tersebut (Deliserdang, Red). “Pemprovsu juga harus ikut pro aktif di dalamnya, jangan hanya mengimbau tapi juga ikut memfasilitasi,” tegas Ridwan.

Sementara itu, mengenai konsolidasi antar beberapa daerah di Sumut seperti Medan, Binjai, Deliserdang dan Karo (Mebidangro), Ridwan menegaskan, tak perlu ijin atau mandat dari presiden atau pusat hanya untuk mengkoordinasikan Mebidangro dalam membangun serta mengembangkan wilayah strategik nasional yang saling berhubungan dengan beberapa daerah tersebut.

Dasar pernyataan tersebut dikutip dari UU Nomor 32 Tahun 2004. “Menurut UU itu, untuk mengkoordinasikan beberapa daerah seperti Mebidangro tadi, hanya perlu persetujuan dan koordinasi antar kepala daerah saja. Makanya harus banyak belajar dengan melakukan studi banding, jangan hanya plesiran,” ujar Ridwan.

Sudah banyak contoh, sambungnya, seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Cianjur (Jabodetabekjur) juga Gresik, Jombang, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan (Gerbang Kertosusila). “Dan untuk membentuk itu hanya diperlukan koordinasi antar kepala daerah saja. Seperti Jabodetabekjur itu tak memerlukan ijin dari Pemerintah DKI Jakarta untuk membentuknya, hanya koordinasi antar kepala daerah,” tuturnya lagi.

Nah, lanjut Ridwan, begitu pula seharusnya yang dilakukan terhadap Mebidangro. “Perwujudan Mebidangro ini juga diharapkan untuk mempercepat penyelesaian Bandara Internasional Kualanamu. Dengan berkoordinasinya Mebidangro, maka penyelesaian bandara ini diharapkan juga bisa selesai sesuai jadwal yang beroperasi pada 2012 mendatang,” jelasnya.

Di permasalahan ini, katanya lagi, Pemprovsu harusnya bisa menjadi fasilitator dan mengkoordinasikan Mebidangro agar bisa sejalan. “Bukan membiarkan daerah bekerja sendiri-sendiri,” tegas Ridwan. (btr/saz)

Sebelumnya Kepala Bappeda Sumut Riadil Akhir Lubis sempat menerangkan, pihaknya sudah mendesak Pemkab Deliserdang untuk segera merencanakan dan membuat Perda tentang tata ruang di sekitar bandara.
Menurut Riadil, pihaknya juga sudah mengajukan pembentukan konsep kerjasama antara Medan, Binjai, Deliserdang dan Karo (Mebidangro) ke masing-masing pemkab/pemko tersebut. “Kita berharap Pemkab/Pemko Mebidangro bisa mengemukakan kerjasama pembangunan kawasan strategik nasional, dalam hal ini daerah sekitar Bandara Internasional Kualanamu. Seperti mendukung pembangunan jalan tol, non tol, arteri maupun pelabuhan,” tuturnya.
Lebih lanjut ia juga menjelaskan, untuk mendukung hal ini pula, pihak Pemprov sudah mengajukan rancangan aturan pembentukan kerjasama Mebidangro ini ke Presiden. “Rancangannya sudah di pusat, tepatnya sudah di Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional (BKPRN). Dan ini sudah memasuki tahap finalisasi, diharapkan dengan terbentuknya konsep ini, pembangunan dan pengembangan kawasan-kawasan strategik nasional bisa menjadi prioritas nantinya,” ujar Riadil. (btr/saz)

Putri Miliarder Ikut Menjarah

Polisi Inggris Razia Perusuh, PM Cameron Ditekan

LONDON – Penambahan jumlah personel polisi di berbagai kota dan kematian tiga warga Birmingham berperan besar menurunkan tensi kerusuhan dan penjarahan di Inggris. Sepanjang hari kemarin, kondisi kota-kota yang mulai Minggu (7/8) hingga Rabu (10/8) lalu diguncang amuk massa relatif tenang.

Penjarahan dalam skala kecil memang dilaporkan masih terjadi di Birmingham dan Liverpool. Tetapi, secara keseluruhan, aparat keamanan bisa menguasai keadaan. Kondisi itu dimanfaatkan betul oleh polisi demi melancarkan serangan.

Berdasar data dan rekaman yang mereka miliki, polisi bersenjata pentungan di berbagai kota merazia secara door-to-door para penjarah dan perusuh. Di London dengan diawali penangkapan seorang pria penjarah di Brixton, total 100 orang ditangkap sepanjang hari kemarin karena diduga terlibat penjarahan dan kerusuhan. Dengan penambahan itu, berarti Kepolisian Metropolitan London telah menangkap 888 orang sejak kerusuhan pertama meletus di Tottenham, London Utara, pada Sabtu malam lalu (6/8).

Dari jumlah sebanyak itu, 371 di antaranya ditetapkan sebagai tersangka. “Kami akan terus memburu mereka yang menjarah dan mengacau. Terutama, di wilayah-wilayah tingkat kerusuhannya paling parah,” ujar seorang sumber di Kepolisian Metropolitan London kepada Daily Mail.

Seorang buyung dan upik yang sama-sama berusia 11 tahun serta tiga remaja pria berusia 14 tahun juga diringkus Kepolisian Nottinghamshire yang membawahi Nottingham. Mereka ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus percobaan perbuatan kriminal. Secara keseluruhan, seratusan orang ditahan di wilayah itu.

Dari proses pengadilan kilat yang dihelat di berbagai kota, latar belakang para penjarah dan perusuh yang terlibat dalam kerusuhan terburuk di Inggris selama tiga dekade terakhir itu sangat beragam. Ada mahasiswa, guru, penjaga pantai, juru masak, penata rambut, dan tukang pos.

Di London bahkan ada putri seorang pengusaha kaya, Laura Johnson, yang ikut diciduk karena tertangkap basah di Charlton, London Tenggara, menggondol barang-barang elektronik, rokok, dan alkohol seharga total 5.500 poundsterling (sekitar Rp76 juta) di mobilnya. Padahal, seperti dilansir The Sun, sehari-hari Johnson tinggal bersama orang tuanya di sebuah rumah yang ditaksir berharga 1 juta poundsterling (sekitar Rp13,8 miliar).

Keberanian polisi bertindak tegas di berbagai kota itu tak lepas dari penambahan personel. Di London saja ada tambahan 16 ribu personel. Di Nottingham ada 800 petugas, sedangkan Kepolisian West Midland bertanggung jawab atas keamanan di Birmingham, West Bromwich, dan Wolverhampton, memiliki tambahan tenaga 600 polisi.
Namun, tak sedikit polisi yang agak kecewa dengan ringannya hukuman yang dijatuhkan kepada para perusuh dan pen jarah. Rata-rata mereka hanya didakwa melakukan tindak pidana ringan.

“Ringannya hukuman itu yang menjadi keprihatinan saya dan rekan-rekan. Kami sudah menyampaikan keluhan ini kepada pihak berwenang,” kata Deputi Komisioner Kepolisian Metropolitan London Stephen Kavanagh kepada BBC.
Wali Kota London Boris Johnson yang juga dari Partai Konservatif, misalnya, meminta Cameron membatalkan rencana pemotongan anggaran kepolisian 20 persen. Dengan pemotongan itu, otomatis polisi harus melakukan pengetatan dan pengurangan tenaga.

Apa yang disuarakan Johnson itu mendapat dukungan kepolisian dan pemadam kebakaran, dua pihak yang berada di garis depan dalam mengatasi kerusuhan selama beberapa hari ini.

Dalam tulisannya di The Independent, Sir Hugh Orde, presiden Asosiasi Perwira Kepolisian  menyebut Inggris bakal menghadapi ancaman besar kalau sampai terjadi pemotongan anggaran.

Ed Milliband, pemimpin Partai Buruh akan memanfaatkan betul kerusuhan dan rencana pemotongan anggaran kepolisian untuk menyerang rezim penguasa.

Sementara itu, Pemimpin Libya Kolonel Muammar Kadhafi mendesak Perdana Menteri Inggris David Cameron agar turun dari jabatannya. (c6/ttg/jpnn)

Pertemuan Bali Abaikan Konflik Thailand-Kamboja

PHNOM PENH – Perdana Menteri Kamboja Hun Sen menyatakan, Kamboja tak akan mengangkat isu konflik perbatasannya dengan Thailand dalam pertemuan ASEAN Summit di Bali, Indonesia pada November mendatang.

“Saya rasa topik sengketa perbatasan Kamboja dan Thailand tak lagi dibahas dalam pertemuan ASEAN, konflik itu tidak akan menjadi beban bagi ASEAN,” ujar Hun Sen, seperti diberitakan Bernama, Kamis (11/8).

Pertemuan ASEAN Summit di Jakarta Mei lalu, Hun Sen mengecam Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva yang diduga memicu konflik perbatasan itu.

“Mulai saat ini, isu Thailand dan Kamboja dalam hal perbatasan tidak lagi dirundingkan dalam pertemuan ASEAN karena Mahkamah Internasional (ICJ) 18 Juli sudah menegaskan, Thailand dan Kamboja harus menarik pasukannya di zona demiliterisasi yang terletak 17 kilometer di sekitar kuil Preah Vihear,” tambahnya.

Kabinet Yingluck sebelumnya menyarankan sang Perdana Menteri wanita itu agar melanjutkan dialog perbatasannya dengan Kamboja. (bbs/jpnn)

Korut: Bukan Suara Ledakan

SEOUL – Korea Utara (Korut) membantah serangan yang dilakukan militernya ke Korea Selatan (Korsel). Suara yang terdengar itu sebenarnya hanya suara konstruksi bangunan. Bukan seperti yang disebutkan Korsel ada tiga tembakan mengarah ke perbatasan Korsel.

“Ledakan itu hal biasa yang terjadi di Provinsi Hwanghae. Karena wilayah itu tengah mengadakan proyek pembangunan sebuah bangunan raksasa meningkatkan standar hidup rakyatnya,” demikian dilaporkan media massa Korut dikutip Reuters, Kamis (11/8).

Namun, pejabat militer Korsel menyatakan, Korut tengah melakukan latihan di pantai yang terletak di wilayah perbatasaan dan beberapa peluru Korut mendarat di wilayah perairan di perbatasan.

Pada November 2009, Korut menyerang Pulau Yeonpeong dan menewaskan empat warga sipil Korsel. Hal itu memicu ketegangan antara kedua negara di Semenanjung Korea itu.

Sementara itu, satuan tugas dari Korut diperintahkan mem bunuh Menteri Pertahanan Korsel. Hal itu karena Korsel melakukan serangan balasan ke Korut. Kini, pengawalan terhadap Menhan Korsel Kim Kwan Jim terus ditingkatkan setelah munculnya ancaman pembunuhan itu.

Korut sebelumnya mengirim agen untuk melakukan pembunuhan itu. (bbs/jpnn)

RE Siahaan Tantang Dikonfrontir dengan Asisten

JAKARTA- Berkas penyidikan mantan Wali Kota Pematang Siantar, RE Siahaan, belum juga dinaikkan ke tahap penuntutan. Kuasa hukum RE Siahaan, Junimart Girsang, menilai, ada sesuatu yang belum klir dalam masa penyidikan perkara dugaan korupsi pengelolaan bantuan sosial APBD 2007 itu.

Junimart menyebut, masalah kwitansi pengeluaran uang sebesar Rp1,5 miliar yang oleh tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dijadikan barang bukti, dibantah mentah-mentah oleh RE Siahaan.
Mantan calon gubernur Sumut itu malah menantang agar dirinya dikonfrontir dengan asisten I, asisten II, dan asisten III Setko Pematang Siantar yang menjabat saat RE Siahaan masih menjadi wali kota.

“Pak RE Siahaan tidak tahu soal kwitansi uang Rp1,5 miliar itu. Kita sudah minta agar asisten I, asisten II, dan asisten III dimintai keterangan. Kalau perlu, konfrontir langsung dengan keterangan Pak RE Siahaan,” ujar Junimart Girsang kepada koran ini di Jakarta, Kamis (11/8).

Dijelaskan saudara kandung Juniver Girsang itu, pihaknya sudah menyampaikan ke penyidik, baik secara lisan maupun tertulis, agar para asisten itu dimintai keterangan terkait dana Rp1,5 miliar itu. “Tapi sampai sekarang belum ada tanggapan dari penyidik KPK,” ujarnya. Bagaimana jika penyidik menolak permintaan itu? Junimart mengatakan, jika ketiga asisten itu tak dimintai keterangan, berarti berita acara pemeriksaan (BAP) lemah. “Ya silakan kalau KPK berani menaikkan perkara ini ke penuntutan. Masih sangat lemah,” ujarnya.

Sebelumnya, usai menjalani pemeriksaan di KPK pada 1 Juli 2011, anggota kuasa hukum RE SIihaan, Hor Agusmen Girsang, mengatakan bahwa kliennya itu membantah telah mengetahui isi sebuah dokumen yang diperlihatkan penyidik kepadanya. “Klien saya kemudian menolak pemeriksaan dilanjutkan jika penyidik masih menanyakan soal dokumen itu. Kalau isi dokumennya saya belum tahu pasti. Yang jelas dokumen itu menurut klien saya, tidak pernah ditandatanganinya,” kata Hor.

Mantan orang nomor satu di Pemko Pematang Siantar itu ditahan KPK pada 8 Juni 2011, setelah berstatus sebagai sebagai tersangka sejak 6 Pebruari 2011. Ketua DPC Partai Demokrat Pematangsiantar itu ditahan di Lapas Cipinang, Jakarta Timur. RE Siahaan disangkakan melanggar Pasal 2 ayat (1) dan atau Pasal 3 dan atau pasal 5 dan atau pasal 9 dan atau pasal 11 Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 Tentang Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan atas UU Nomor 31 tahun 199 tentang Tindak Pidana Korupsi.(sam)

Wanita Penjual Sabu Palsu Tewas Dipalu

MEDAN-Warga di kawasan Sungai Tembung digegerkan dengan temuan wayat seorang wanita, Kamis (11/8). Wanita yang belakangan diketahui bernama Lisa (26) itu ditemukan warga sekitar pukul 08.00 WIB.

Saat ditemukan warga, korban yang diketahui merupakan warga Jalan Bromo Gang Ikhlas ini ditemukan tewas dengan memar dan luka pada sekujur tubuhnya. Tak berselang lama, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Medan melalui  Unit Kejahatan dan Kekerasan (Jahtanras) berhasil mengamankan dua orang pelakunya.

Korban merupakan kurir sabu-sabu. Pembunuhan ini diduga akibat korban menjual sabu-sabu palsu kepada kedua tersangka. Akibatnya kedua tersangka marah dan menghabisi korban.

Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan AKP Faidir Chan mengatakan, kedua tersangka adalah Dedi (27) warga Jalan Menteng VII Gang Jamik, Kecamatan Medan Area dan Fahri (20) warga Siantar.  “Pembuhunan itu dilakukan dua tersangka pada Rabu malam (10/8) sekira pukul 23.00 WIB,” ujarnya

Kanit Reskrim Polsekta Medan Area AKP Jonser Banjarnahor menuturkan, kedua tersangka diamankan di kawasan Jalan Menteng VII Kecamatan Medan Area. “Tersangka yang pertama diamankan yaitu Dedi di kawasan Jalan Menteng VII. Setelah dilakukan pengembangan, maka seorang tersangka lagi yaitu Fahri berhasil diamankan tanpa ada perlawanan” ujarnya.

Kepada petugas tersangka mengatakan melakukan pembunuhan karena geram pada saat membeli sabu-sabu satu paket kecil ternyata palsu. “Mereka geram, ternyata sabu yang mereka beli ternyata palsu,” jelas Jonser.

Ceritanya, karena geram ditipu oleh korban maka kedua tersangka mendatangi korban di rumahnya. Setelah jumpa, tanpa basa basi kedua tersangka melampiaskan kemarahannya dengan memukuli korban dengan palu dan menikam korban berkali-kali hingga tewas seketika. Untuk menghilangkan jejak, kedua tersangka membuang mayat korban ke Sungai Tembung.

Selain mengamankan kedua tersangka, Polisi juga menyita barang bukti satu buah palu, sebilah pisau, satu potong celana panjang milik tersangka, sepeda motor, dompet, dan sandal milik korban. Kanit Jahtanras Polresta Medan AKP Yudi Frianto saat dikonfirmasi melalui telepon selularnya mengatakan saat ini kedua tersangka masih menjalani pemeriksaan untuk pengembangan kasus.

Humor Ala Anas

 Anas Urbaningrum

Di balik penampilannya yang dingin dan terkesan serius, Anas Urbaningrum memiliki sisi-sisi humor tinggi. Kepada wartawan yang tengah memburunya untuk meminta statemen terkait tudingan-tudingan M Nazaruddin, Anas menyapa dengan penuh kelakar.

“Sudah makan siang,” sapa Anas kepada puluhan wartawan yang telah menunggunya sedari tadi di ruang konfrensi pers, Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (11/8). Wartawan yang mendengar candaan Anas kontan tertawa. Suasana politik dan hukum yang tengah panas saat ini seolah menjadi sejuk. Anas ke BEI untuk turut memantau pergerakan saham. Dia didampingi Edhie ‘Ibas’ Baskoro Yudhoyono, Sutan Bhatoegana dan Ihsan Mojo.

Pada kesempatan itu Anas sempat menyindir Sutan yang duduk disebelah kanannya. “Pak sutan memang lihat saham tapi tidak beli saham. Ada memang SSS tapi bukan Sutan melainkan Syariah,” kelakar Anas yang disambut tawa.(net/jpnn)

Polisi Bongkar 180 Kg Ganja

BOGOR- Jelang Lebaran, ratusan kilo gram daun ganja kering asal Aceh yang memilki kwalitas istimewa siap edar berhasil disita Jajaran Polres Bogor Kota dan dan Polres Bogor. Penggerbekan ratusan kilo daun haram tersebut yang pertama berhasil dingkap oleh jajaran Satuan Narkoba Polres Bogor Kota yang berhasil menyita sebanyak 180 kilogram ganja asal Aceh, senilai Rp 700 juta dari seorang bandar bernama Iin Solihin (33).

Sementara itu jajran satuan Narkoba Polres Bogor berhasil menyita sebanyak 201 kilogram ganja di sebuah kontrakan di Kampung/Desa Cipambuan RT 2/3 kecamatan Babakanmadang Kabupaten Bogor yang diketahui meruapakn lokasi bendah kampung yang diresmikan oleh Presiden SBY . Bahkan polisi juga berhasil mengamankan empat pelaku yakni Rendi (26), Regina (23) Malik (31) dan Jenal (28).

Kapolres Bogor Kota AKBP Hilman dalam keterangan persnya mengatakan, terbongkarnya sindikat ganja dengan jumlah cukup besar itu bermula dari penyelidikan yang dilakukan petugas Satuan Narkoba Polres Bogor Kota. “Selama satu minggu kita lakukan penyelidikan, sampai akhirnya kita berhasil membongkar sindikat ganja ini,” ujar Hilman kepada wartawan, Kamis (11/8) petang. Dalam mengungkap kasus ganja ini, petugas melakukan berbagai upaya, salah satunya under cover buy.(sdk/jpnn)