27 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 14871

Jaksa Fadil dan Kompol Arafat Sudutkan Cirus

JAKARTA- Cirus Sinaga, terdakwa kasus pemalsuan surat rencana tuntutan Gayus Halomoan Tambunan semakin tersudut. Pasalnya, dalam persidangan lanjutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) kemarin (11/8), saksi-saksi yang dihadirkan mengungkapkan bahwa Cirus adalah otak dihilangkannya pasal korupsi dan ditambahkannya pasal penggelapan untuk Gayus.

Beberapa saksi yang dihadirkan dalam persidangan kemarin diantaranya adalah penyidik Bareskrim Kompol Arafat dan jaksa peneiliti Fadil Regan. Fadil, di depan majelis hakim menceritakan bagaimana peran Cirus dalam menangani perkara tersebut. “Pak Cirus tak mau berkoordinasi dengan bagian pidana khusus,” kata Fadil.

Jadi kata Fadil, perkara tersebut ditangani bagian pidana umum (Pidum). Padahal, lanjutnya dalam surat perintah dimulainya penyidikan (SPDP) dan berkas perkara yang dikirimkan penydik Bareskrim, tertuang jelas bahwa Gayus melakukan tindak pidana korupsi dan pencucian uang.

Menurutnya, Cirus yang saat itu berperan menjadi jaksa peneliti malah mengacuhkan dugaan korupsi dan pencucian uang. “Ah, biarin saja,” ujar Fadil menirukan Cirus kala itu. Fadil pun berkilah bahwa dirinya tidak bereaksi dengan perintah Cirus yang saat itu bertindak sebagai koordinator jaksa peneliti.

Sementara itu, Kompol Arafat yang juga dihadirkan sebagai saksi menerangkan mengapa para penyidik menyerahkan kasus Gayus ke pidum, bukan pidsus. Alasan dia adalah, selama ini, unit money laundering bareskrim selalu bermitra kerja dengan pidum. Jadi meski ada unsur korupsi, penyidi tetap menyerahkannya ke sana, bukan ke pidsus.
Dalam persidangan yang dipimpin Albertina Ho ini, Arafat lalu menerangkan seputar hilangnya pasal korupsi dalam berkas Gayus. Perwira menengah yang juga terdakwa penyuapan Gayus Tambunan ini pun mengaku heran dengan hilangnya korupsi dalam surat P-21 perkara Gayus. Malahan, kata dia, pasal penggelapan tiba-tiba muncul dalam berkas.

Arafat lalu mencoba menghubungi Fadil terkait hilangnya pasal tersebut. Fadil lalu meminta Arafat datang ke kantornya. Nah, setelah datang, Fadil lalu meneruskan pertanyaan Arafat itu kepada Cirus selaku koordinator jaksa peneliti.

“Terus apa maunya Arafat,” kata Cirus yang ditirukan Arafat. Dia pun menjelaskan jika dirinya hanya ingin pasal korupsi dikembalikan ke berkas Gayus. Lalu memutuskan untuk memenuhi keinginan Arafat dan kembali memasang pasal korupsi dalam berkas Gayus.

Nah, karena itulah mau tidak mau Fadil harus menuruti perintah atasannya itu dengan membuat P -21 yang baru. Tapi, konsekuensi dari perubahan itu, tim jaksa peneliti harus memalsukan tanda tangan Direktur Pra Penuntutan JAM Pidum Poltak Manulang.(kuh/jpnn)

Umar Patek Ditahan

JAKARTA- Tokoh terorisme Asia Tenggara Umar Patek sudah berada di Indonesia. Tadi malam, pria alumni kamp Sadda Afghanistan angkatan 1990 itu sudah meringkuk di sel blok A Rutan Mako Brimob,Kelapa Dua, Depok. Umar ditahan secara terpisah dengan istrinya Saudah yang berkebangsaan Filipina.

Penahanan Umar Patek di Jakarta ini justru menimbulkan kekhawatiran sejumlah kalangan peneliti dan pemerhati terorisme. Umar yang ahli meracik bom itu bisa membangkitkan jaringan teror di Indonesia yang sudah mati suri.
“Saya heran dengan rencana Polri membawa Umar ke Indonesia. Ini seperti membangkitkan macan tidur,” kata peneliti terorisme Mardigu Wowiek Prasantyo saat dihubungi Jawa Pos (grup Sumut Pos) kemarin (11/08).

Setelah tokoh-tokoh sekelas Noordin dan Dulmatin tewas di tangan aparat Densus 88, jaringan teror kehilangan patron. “Sekarang, ketika dia pulang ke Indonesia, seperti ada pahlawan yang baru datang. Ini justru berbahaya,” kata Mardigu.

Umar Patek dideportasi ke Jakarta bersama istrinya kemarin pagi pukul 6.45 WIB. Umar datang menggunakan pesawat carter yang mendarat di bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur. Darisana, Umar dan istrinya langsung dibawa ke Mako Brimob.

Kadivhumas Polri Irjen Anton Bachrul Alam menjelaskan, pemulangan Patek dilakukan secara rahasia dengan pengamanan tingkat tinggi. “Dia ini teroris kakap, kelas tinggi. Entu, kewaspadaan kita ekstra hati-hati,” katanya.
Dikatakan Anton, Patek telah ditetapkan sebagai tersangka dengan jeratan KUHP.
Patek diduga terlibat kasus bom malam Natal tahun 2000 dan bom Bali I tahun 2002. Patek tak bisa dijerat dengan UU Terorisme 2003 karena UU itu tidak berlaku surut. (rdl/jpnn)

Puting Beliung Rusak Rumah Warga

KARO- Hujan deras disertai angin puting beliung menerpa kawasan kota Kabanjahe, Kamis (11/8) sekitar pukul 13.00 WIB.

Tidak ada kor ban jiwa, namun dalam pe ristiwa  kema rin, dua rumah warga Jalan Samura gang Nuri, milik Pa Teger  Bangun dan Heskia Sinuraya mengalami rusak berat. Sementara  puluhan rumah lainnya rusak ringan.
Selain merusak pemukiman penduduk, hantaman badai tersebut juga menumbangkan sejumlah pepohonan disekitar kediaman masyarakat dan di jalan raya pusat kota.

Bahkan akibat tumbangnya sejumlah pohon yang membentangi badan jalan, arus lalu lintas sempat mengalami kemacetan cukup serius.

Sesuai keterangan Kepala Lingkungan (Kepling) Gung Negri Yakin Sembiring, kepada war tawan pasca ben cana, rumah kedua warganya yang dihantam badai, mengalami rusak berat di bagian atas. Bahkan kedua rumah itu, dapat dikatakan tidak beratap seratus persen, karena diterbangkan angin. Bahkan isi perabotan rumah tangga, dipastikan banyak mengalami kerusakan karena terpaan air hujan.

“Setelah hujan reda, warga  berdatangan memberikan pertolongan dan mengevakuasi barang-barang milik korban ke rumah tetangga. Untuk sementara, warga yang rumahnya mengalami kerusakan serius, tinggal menumpang bersama keluarga terdekat,” ujar Kepling. (wan)

Kabiro Umum: Bukan Masa Saya

Gaji Puluhan Honorer Pemprovsu Tertunggak Empat Bulan

MEDAN- Terkait adanya temuan tunggakan pembayaran puluhan gaji pegawai honorer Bagian Kemotoran di Jajaran Pemprovsu disikapi dingin oleh Kepala Biro Umum Setda Provsu Hj Nurlela. Ia mengatakan, ‘itu dosa yang lalu’.
Menurut puluhan pegawai honorer tersebut, gaji yang tertunggak ini menjadi sangat penting bagi mereka. Mengingat kebutuhan saat Ramadan dan menjelang Idul Fitri yang semakin banyak dan meningkat baik dari segi harga maupun kuantitasnya.

“Kami sangat membutuhkan gaji itu. Apalagi ini sedang bulan puasa dan mejelang hari raya, tentunya kebutuhan sehari-hari serta kebutuhan keluarga perlu dipenuhi,” ujar seorang pegawai honorer Bagian Kemotoran Pemprovsu yang tak mau namanya disebutkan, Kamis (11/8).

Sementara itu, Kabiro Umum Setda Provsu Hj Nurlela menjelaskan, dia tak tau mengenai hal itu. “Saat ini tubuh Pemprovsu sedang diperiksa pihak inspektorat, kita lihat saja nanti hasilnya. Mengenai gaji pegawai honorer yang tertunggak itu, saya tidak tau, menurut saya itu masalah dari kepemimpinan yang lalu, bukan saya,” katanya.
Ia juga menjelaskan, menurut PP Nomor 48 Tahun 2005, pegawai honorer sejak 2005 lalu tak lagi boleh diangkat alias anggaran pembiayaannya tak lagi masuk dalam APBD. “Namun, sebelum PP itu disahkan, jika ada pegawai honorer yang sudah direkrut tetap boleh dipekerjakan. Dan tentang pegawai honorer di sini yang gajinya tertunggak itu tak lagi tersedia anggaran untuk itu. Dan itu memang dosa dari kepemimpinan yang lalu,” ujarnya.

Saat wartawan membandingkan, pembayaran TPP sejumlah PNS yang baru saja dilunasi oleh Pemprovsu, Nurlela menuturkan, untuk TPP tersebut masih ada sisa dana anggaran di Biro Keuangan Setda Provsu sejumlah Rp500 juta.
“Kita memang sudah melunasi TPP PNS dari bulan Januari hingga Juli 2011 lalu. Gaji dan TPP berbeda, kalau gaji dibayarkan terlebih dahulu, kalau TPP dibayarkan setelah bekerja,” katanya.

Dengan pembayaran TPP yang sebenarnya juga termasuk belum menjadi tanggung jawab Kabiro Umum Setda Provsu yang baru (Nurlela, red), karenanya, jumlah anggaran yang terpakai tersebut nantinya akan diajukan kembali di P-PABD.

“Hingga saat ini belum ada sertijab terhadap jabatan yang saat ini sudah saya duduki. SPJ dari pimpinan yang lama belum juga selesai, namun, saya tetap mengerjakan apa yang bisa saya kerjakan dengan maksimal. Dan saya bersyukur TPP ini nantinya bisa digunakan sebaik-baiknya oleh pegawai,” jelas Nurlela.
Dia juga berharap, kejadian-kejadian seperti tunggakkan gaji pegawai honorer, tak lagi terjadi semasa kepemimpinannya. (saz)

Sejumlah Daerah Gelar OP

Antisipasi Lonjakan Harga Jelang Lebaran

TEBING TINGGI- Pemerintah Kota Tebing Tinggi dalam mengantisipasi kenaikan sejumlah kebutuhan pokok jelang Hari Raya Idul Fitri 1432 H, mengelar oprasi pasar (OP) dan pasar murah mulai 11-21 Agustus 2011 dengan sistem berpindah-pindah dari satu pasar ke pasar lain, termasuk di kecamatan.

Untuk lokasi pertama, operasi pasar digelar di depan Kantor Camat Tebing Tinggi Kota, Kamis (11/8), mulai pagi hingga selesai.

Operasi pasar ini langsung diserbu warga, pasalnya harga yang ditawarkan jauh dibawah harga pasar, sedangkan mutu dan kwalitas barang yang dijual tetap sama.

Wali Kota Tebing Tinggi Umar Zunaidi Hasibuhan, saat meninjau pasar murah mengatakan, untuk meringankan beban sebahagian warga kurang mampu, pihaknya menggelar pasar murah. “ Memang tidak semua warga prasejahtera tersentuh oprasi ini, tapi kedepan, mudah-mudahan lebih baik lagi,” ujar Umar Zunaidi.

Sementara itu di Langkat, Komisi II Bidang Kesra DPRD Kabupaten Langkat meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) serta Bahagian Perekonomian Pemkab Langkat, memonitor kondisi pasar, terkait kebutuhan menjelang lebaran sekaligus lonjakan harga. Langkah itu, diprediksi mengantisipasi kenakalan pedagang.
“Idealnya, kedua instansi (Disperindag dan Perekonomian) dengan kewenangan serta tupoksi mereka, melakukan monitoring ke pasar-pasar menjelang perayaan lebaran Idul Fitri 1432 H. Sebab, sekarang ini satu persatu anggota masyarakat sudah mencicil kebutuhan panganan untuk perayaan dimaksud,” kata Ketua Komisi II H Sunarto, di Stabat, Kamis (11/8).

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas (Kadis) Perindag, Zainul, dihubungi secara terpisah mengaku, pihaknya mencanangkan agenda sebagaimana dimaksud dan kemungkinan berlangsung pekan depan.
“Ya, kita memang sudah mencanangkan hal itu dan kemungkinan pekan depan kita action. Namun demikian, segala sesuatu akan kita bahasakan dulu dengan pimpinan,” papar Zainul.(mag-3/mag-4)

Guru Ancam Lapor Polisi

BINJAI- Kasus dugaan jual beli kuris Kepala Sekolah (Kepsek) seharga Rp20 juta per kursi, terus berlanjut. Bahkan, ratusan kepala sekolah mengancam akan melaporkan dugaan praktik jual beli kursi itu ke penyidik Polri.

Ketua Persatuan Guru Republkik Indonesia (PGRI) Kota Binjai Lasiono, saat dikonfirmasi, Kamis (11/8), terkait langkah yang diambil menyikapi praktik jual beli kursi, mengatakan, pihaknya akan membuat pengaduan ke Polresta Binjai.
“Paling tidak Senin (14/8) depan, oknum PNS yang diduga menjadi calo jual beli kursi Kepsek ini, akan kita laporkan ke Polres Binjai. Laporan yang kita lakukan, juga akan membawa rekaman terkait jual beli kursi Kepsek ini,” kata Lasiono.
Sementara itu, kasus dugaan jual beli kursi Kepsek ini, semakin hangat diperbincangkan di jajaran Pemko Binjai, setelah beredarnya rekaman oknum Pegawai Negri Sipil (PNS) yang disebut-sebut orang dekat Wali Kota Binjai, melakukan negosiasi terhadap guru yang ingin menjadi Kepsek.

Dalam rekaman berdurasi dua menit itu, saat diperdengarkan kepada wartawan koran ini, terdengar suara oknum PNS di Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P dan P) Kota Binjai, yang diketahui berinisial B.

Indikasi keterlibatan B, setelah dia menghubungi temannya yang juga seorang guru, memberitahukan adanya kesempatan menjadi Kepsek, tetapi membayar Rp20 juta.

“Udah, jangan kau pikirkan orang lain, yang penting kau dan keluargmu selamat. Kalau orang lain, aku minta Rp25 juta. Karena sama kaunya ini, maka aku minta Rp20 juta,” ujar B dalam rekaman yang beredar di kalangan guru ini.
Selain itu, B juga mengatakan kepada guru tersebut, agar segera menyetorkan uang itu  kepadanya. “Kalau ada teman kamu yang mau jadi Kepsek, jangan bilang kalau kau bayar Rp20 juta ya, tapi kau bilang aja bayar Rp25 juta. Nanti kalau udah ada uangnya, kau setorkan sama aku ya,” kata B lagi dalam rekaman itu.(dan)

Proyek di Dinkes Disoal

LANGKAT- Proses lelang atau tender hingga pengerjaan beberapa proyek di Dinas Kesehatan (Dinkes) Langkat, disayangkan berbagai kalangan. Karena sejumlah proyek diduga pesanan, maka KPPU sudah sepantasnya hadir melakukan penelitian sekaligus pencaharian data.

“Bagaimana mungkin seperti itu, memang sesuai Keppres 80/2003 dan Keppres54/2010 proyek dibawah dua ratus juta dan diatas seratus juta tidak mesti ditenderkan secara formal, namun siapapun boleh mengikutinya. Sekarangkan persoalannya seperti ditutupi, dan diperkirakan pemenangnya sudah ditunjuk tanpa melalui mekanisme,” kata Ernis selaku Direktur CV Pelangi Stabat di Stabat, Kamis (11/8).

Herannya lagi, sebut Ernis, untuk pelelangan atau tender proyek di Dinkes, baru dibuka pada 8 Agustus 2011 lalu dan ditutup 12 Agustus mendatang. Namun, herannya ada bangunan sudah dikerjakan sebelum dalam kurun tanggal dimaksud seperti penyisipan pagar rumah dinas Kadiskes.

Indikasi lainnya, sambung Ernis, ketika beberapa rekanan berupaya mengikuti pendaftaran lelang beberapa waktu lalu dihadapkan pada beberapa pihak yang menghalang-halangi niatan dimaksud.

“Untuk beberapa proyek itu, kita menduga kuat ada setoran terlebih dahulu dari para rekanan yang dihunjuk setelah memenangkan tender. Sebab, tak jarang permainan seperti itu terjadi yang kita duga juga berlaku di PU. Makanya, KPPU harus ambil langkah cepat jangan terkesan membiarkan,” harap Ernis.

Sekretaris Dinkes Zulkifli, ditemui terpisah mengaku tidak memahami persis pelaksanaan proyek, namun diketahui tendernya masih berjalan. “Sampai saat ini proses tender masih berjalan,” ucapnya.(mag-4)

Korban Longsor Ditemukan

MEDAN- Sugiatno  alias Sugik (46), warga Dusun I Desa Tanjung Anom, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deli Serdang, yang hilang selama lima hari, diduga tertimbun longsor saat memancing di kawasan Sungai Belawan, tepatnya di Namo Gajah (Lubuk Gajah) akhirnya ditemukan dalam kondisi tubuh membengkak, Kamis (11/8) siang.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, Sugik ditemukan di sampah-sampah yang menumpuk di jembatan Pantai Bokek, Sunggal. Kondisinya sangat mem prihatikan, kepalanya tertimbun sampah dan badannya sudah mulai membusuk.

Warga yang mengetahui temuan jasad Sugik, langsung memberitahukan kepada warga lainnya, hingga ratusan warga berbondong-bondong mendatangi tempat penemuan jenazah dan sebagian lagi menghubungi petugas Kepolisian.
Mendapat informasi, Polisi ber ge rak ke lokasi dan langsung mengevakuasi jenazah korban. Begitu mengetahui identitas korban, petugas memboyong jenazah tersebut ke RSUP Adam Malik Medan. Pihak keluarga sudah mem bawa korban ke rumah duka. (mag-3)

Rabbani Keluarkan Kerudung Terbaru

Menyambut Ramadan dan Lebaran tahun ini, Rabbani, salah satu produsen pakaian islami, secara mengejutkan mengeluarkan slogan fantastis berupa larangan belanja bagi pengunjung yang mengenakan kerudung.
Slogan yang memberikan makna negatif bagi pembacanya, merupakan bagian strategi pemasaran menghindari tindak pencurian.

“Belanja di Rabbani, Dilarang Pakai Kerudung’ maksudnya, jangan mencuri apalagi memakai kerudung,” ujar Supervisor Rabbani Sisingamangaraja M Arief.

Dalam slogan itu, ditekankan larangan mencuri di Rabbani, terutama yang memakai kerudung.
Berbicara tentang kerudung, saat ini beberapa produk terbaru kerudung di Rabbani sudah keluar, tetap dengan bahan yang sangat nyaman dipakai.

Dengan menggunakan bahan hyget, selain nyaman digunakan, kerudung juga dingin di kepala sehingga tidak membuat kerudung cepat bau. “Ada 3 produk terbaru untuk kerudung, semuanya dengan bahan yang nyaman untuk para pelanggan,” ujar Arief.

Kerudung Everest, memiliki motif akar berwarna tanah yang akan memberikan kesan etnik, gaya dan elegan pada si pemakai. Pada kerudung ini juga, ditambah dengan hiasan kancing tempurung kelapa berukuran besar pada bagian bahu. Kerudung ini sangat cocok digunakan untuk acara formal maupun nonformal. “Harga kerudung ini Rp60.500, dan beda ukuran dihitung perseribu rupiah,” ujar Arief.

Kerudung Triptonic, salah satu jenis kerudung terbaru dari Rabbani berbahan Corduroy, dengan aplikasi dan cutting unik dengan hiasan embroidery, memiliki 5 pilihan motif berwarna kontras pada  bagian depan kerudung. Ini akan mempercantik dan menambah keunikan kerudung. Kerudung ini sangat cocok digunakan remaja putri dalam acara formal dan nonformal. Harga kerudung ini berkisar Rp81.500.

Kerudung Auly Hy, dengan bahan hyget yang nyaman dipakai dan dingin, memiliki motif bordir bagian depan kerudung, sehingga lebih memperindah dan mempercantik kerudung. Selian itu, bagian depan dan belakang kerudung yang berbentuk segitiga, memberikan kesan unik pada kerudung. Harga kerudung yang memiliki 30 pilihan warna ini, berkisar Rp48.500.

“Selain berbagai produk baru, saat ini Rabbani juga sedang menggelar promo berupa potongan harga hingga 50 persen, baik untuk baju muslimah maupun muslimin,” ujar Arief. Selama Ramadan, T-shirt dan setelan item tertentu akan mendapatkan potongan harga mulai 25 persen hingga 50 persen. Sedangkan untuk beberapa produk kerudung dengan beberapa item tertentu, akan mendapatkan potongan harga mulai dari 25 hingga 50 persen. (mag-9)

Sophie the Giraffe Mainan Aman bagi Baby

Produsen produk bayi, balita dan anak-anak, Sophie & Friends melirik Indonesia. Kini, produk bayi termasuk mainan karet untuk bayi yang baru tumbuh gigi itu, hadir di Indonesia.

Sophie the Giraffe dari Perancis, mainan karet berbentuk jerapah ini, bisa didapatkan di berbagai gerai Mothercare di Indonesia, dengan harga ritel Rp289 ribu. Mainan karet ini bisa digunakan untuk bayi mulai usia tiga bulan.
Sophie the Giraffe hadir untuk membantu ibu juga bayi mengatasi bayi yang rewel saat tumbuh gigi. Pertumbuhan gigi pada bayi kerap kali membuat bayi tak nyaman, dan cenderung memasukkan benda ke mulutnya dan menggigitnya.
Untuk mengurangi kekhawatiran orangtua, mainan bayi yang aman menjadi jawabnya.

Sejak kehadirannya pada 1961 lalu, Sophie the Giraffe menjadi mainan bayi andalan dan dipercaya para orangtua. Sejumlah selebriti dunia juga memercayakan Sophie the Giraffe untuk si kecil.

Mainan bayi berbentuk jerapah ini merupakan buatan tangan hasil karya perajin di Pegunungan Alpen Perancis. Sophie the Giraffe terbuat dari bahan karet berasal dari pohon Hevea.

Dekorasi mainan karet ini menggunakan cat makanan tidak beracun. Ukuran mainan karet ini juga dirancang sesuai tangan kecil bayi sehingga mudah digenggam. Bayi bebas dan aman menggigit bagian telinga, kaki, tubuh boneka karet jerapah ini.

Maklum, gigi barunya yang tumbuh menimbulkan rasa gatal dan memicunya untuk menggigit setiap benda yang menarik perhatian bayi.

Level keamanan mainan karet untuk bayi ini teruji dan memenuhi standar keamanan Amerika Serikat, ASTM F-963, serta standar Eropa, EN-71. Mainan karet ini diklaim aman dari zat kimia Bisphenol-A dan Phthalates.
Jika ditekan, mainan karet jerapah ini juga mengeluarkan suara yang menghibur bayi. Untuk memastikan kualitas dan keamanan, Sophie the Giraffe masih diproduksi secara tradisional oleh Vulli, berbasis di daerah Haute-Savoie, Perancis.(net/jpnn)