27 C
Medan
Monday, December 29, 2025
Home Blog Page 14875

Pemko Pertegas Batas Wilayah

MEDAN- Keengganan Pemkab Deli Serdang melepas sebagian wilayahnya menjadi bagian dari perluasan Kota Medan, bukan berarti bakal menghambat Pemko Medan melakukan perluasan pembangunan di wilayah-wilayah perbatasan. Apalagi, Pemko Medan mengaku sudah berkordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang untuk mengembangkan wilayah-wilayah perbatasan, baik pembangunan di bidang sosial maupun ekonomi.

“Yang terpenting, kita sudah berkordinasi dengan Kabupaten Deli Serdang untuk secara bersama-sama melakukan perluasan pembangunan dengan mengembangkan wilayah-wilayah perbatasan, baik pembangunan sosial dan ekonomi,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan Zulkarnain, Minggu (17/7)n
Dijelaskannya, kordinasi administratif yang sudah dilakukan Pemko Medan dan Kabupaten Deli Serdang akan lebih dioptimalkan lagi, karena Kota Medan akan menuju kota metropolitan. “Kordinasi dengan Deli Serdang sudah dilakukan, termasuk administratif. Tidak ada yang tidak dikerjakan, semua dikerjakan. Tapi harus lebih dioptimalkan. Dimana, sebagai ciri kota metropolitan adanya pengintegrasian di daerah itu. Sedangkan yang tidak bisa dibatasi, kepentingan sosial yang menyatu,” ucapnya.

Dikatakannya, langkah tekhnis terpenting dalam perluasan pembangunan ini adalah pemetaan geografis Kota Medan. Pasalnya, dari pemetaan geografis, bisa membuat peta garis yang lengkap agar Pemko Medan mengetahui batas administratif wilayahnya secara jelas dan tegas. “Jadi, penataan itu bukan merebut, melainkan karena batas-batasnya kabur. Selama ini masih ada wilayah-wilayah Deli Serdang yang menjorong ke Kota Medan, sehingga secara adminitratif batasnya abu-abu, apakah wilayah Medan atau Deli Serdang,” cetusnya.

Menurutnya, untuk bertambahnya luas wilayah Kota Medan belum bisa dipastikan tanpa berdasarkan peta geospasial yang nantinya akan dimiliki Pemko Medan. Tahun ini, lanjut Zulkarnain, Pemko Medan berusaha mendapatkan peta geospasial yang bisa diproses menjadi peta garis tiga dimensi dengan tingkat akurasinya sangat tinggi, dengan skala 1:1.000. Fungsinya, bisa menghitung kountur tanah, luasan fisik bangunan yang kegunaannya multi fungsi untuk penataan aset dan penjaringan jalan.

“Selain untuk membantu menyusun master plan yang bersifat fisik, peta geosfisial juga membantu membuat informasi GIS untuk sarana pendidikan dan kesehatan. Jadi multi fungsilah,” katanya.

Ditambahkan Zulkarnain, salah satu faktor melakukan penataan ulang batas-batas administratif wilayah adalah untuk kepentingan masyarakat juga. Dimana masyarakat yang tinggal dapat mengerti dengan kinerja pemerintah kabupaten/kota yang bekerja berdasarkan wilayah administratifnya. “Karena ini program pembangunan, diharapkan dapat diapresiasi oleh pemerintah provinsi. Karena yang kita mau infrastrukutr wilayah bisa baik, dengan adanya kordinasi efektif yang tidak semata-mata kordinasi adminitratif, tapi kordinasi yang bisa bekerjasama dengan batas-batas wailayah. Sehingga ada kordinasi pembangunan yang bisa membangun,” pintanya.

Lebih lanjut, Zulkarnain juga sudah mencanangkan program lintas batas yang harus diapresiasi pemerintah provinsi dengan membantu anggarannya. “Diharapkan adanya anggaran dari Pemprovsu. Karena, masalah jalan rusak di perbatasan menjadi kurang perhatian. Karenanya, dengan adanya program ini, pembangunan bisa berjalan di wilayah perbatasan,” bebernya seraya meambahkan kalau perlu penataan batas-batas administrasi wilayah supaya ada batas yang jelas dan tegas untuk disepakati bersama dan mengoptimalkan fungsi struktur ruang karena masalah kordinasi pengerjaan simultan masih kabur.

Angota komisi D DPRD Kota Medan, Muslim Maksuf menurturkan, kalau perluasan wilayah tidak bisa dimulai dengan melakukan penataan batas wilayah karena semuanya berdasarkan aturan dari Provinsi dan pusat. “Untuk batas wailayah dibuat berdasarkan ketentuan dari provinsi dan pusat. Jadi Pemko Medan perlu melakukan penataan dengan mengusulkannya terlebih dahulu,” ujarnya.(adl)

Dua Korban Masih Kritis, Bangkai Kapal Diangkat

Kapal BC 15001 Meledak

MEDAN-Dua korban selamat dalam peristiwa terbakar kapal Patroli dengan Nomor lambung 15001 milik Bea dan Cukai (BC) Belawan WilayahI Sumatera Utara di Pantai Labu Deli Serdang saat ini sudah sadar dan dalam tahap penyembuhan.

Kapten Kapal, Zulbasrin (54), dan Susanto (ABK) dirawat intensif di Kamar 625 Lantai 6 RS Columbia Asia sejak Sabtu (16/7) dinihari kemarin. “Keduanya masih dalam perawatan tim medis dalam pemulihan kondisi,” kata Humas Bea Cukai Wil I Sumut, Andy Hendratmo yang dihubungi melalui telepon Selular, Minggu (17/7).

Andy Hendratmo belum tahu tindakan medis apa yang akan segera dilakukan untuk membantu percepatan penyembuhan keduanya karena ia sedang berada di Jakarta.

Saat wartawan Sumut Pos menyambangi RSU Colombia Asia Medan, petugas keaman Rumah Sakit tidak memberikan izin untuk melakukan peliputan di areal rumah sakit. Tetapi sumber terpercaya di RSU Columbia Asia Medan mengatakan, kedua pasien ditangani dr Frank Bukhari SpBP. Seorang pasien sudah didegradesmen (dibalut) dan seorang lagi sendang dikonsulkan ke dr Zulfikri SpJ karena ada masalah hipertensi akbat peristiwa tersebut.

Kepolisian Daerah Sumatra Utara hingga saat ini masih melakukan penyelidikan meledaknya kapal patroli Bea Cukai (BC) dengan nomor lambung 15001. Peyidik tengah memeriksa puing-puing kapal yang meledak Jumat (15/7 lalu di perairan Pantai Labu, Deli Serdang. Penyidik dari Dit Polair Polda Sumut bersama Tim Labfor cabang Medan yang dibackup Dit Reskrim Poldasu, bersama Direktorat Bea dan Cukai berencana mengangkat bangkai kapal yang meledak hingga menewaskan tujuh orang.

“Kita melakukan penyelidikannya, tetapi yang menangani Dit Polair bersama Tim Labfor di Beckup Dit Reskrim. Dugaan sementara, karena genset kapal meledak,” ujar Kabid Humas Poldasu, AKBP Raden Heru Prakoso, kemarin.
Dijelaskan Heru, Dit Polair yang sudah berkordinasi juga sudah menyiapkan alat-alat untuk mengangkat kapal patroli milik Dit Bea dan Cukai. “Alat-alatnya sudah disiapkan, karena kedalaman kapal tenggelam hanya 7-10 meter,” bebernya. Heru belum memastikan waktu yang dibutuhkan untuk mengevakuasi kapal.

Hasil penyelidikan sementara, jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimasus), menduga penyebab meledaknya kapal tersebut akibat arus pendek listrik lalu menimbulkan kebakaran. Dugaan itu didapatkan dari keterangan Susanto, petugas patroli BC Susanto yang selamat. “Sebelum terjadi ledakan, Susanto dan rekannya melego jangkar di perairan Pantai Labu karena akan melaksanakan Salat Magrib,” tegas Heru Prakoso.

Ketika menghidupkan genset kapal, muncul ledakan yang membakar kapal patroli milik Kanwil BC Sumut tersebut.
“Polda Sumatra Utara belum dapat meminta keterangan lebih jauh karena Susanto harus segera mendapat perawatan medis. Polisi juga belum dapat menginterogasi Zulbasrin karena mengalami luka serius,” tegas Humas Poldasu.
Untuk kepentingan penyelidikan, penyidik akan memintai keterangan salah seorang nelayan Pantai Labu bernama Amsi yang ikut menolong korban. “Dia (Amsi, Red) ikut memberikan bantuan sekitar satu jam setelah ledakan. Dalam beberapa hari ini kita akan memanggil saksi nelayan ini,” tegas Heru lagi.

Heru Prakoso menyatakan polisi serius melakukan penyelidikan atas ledakan kapal patroli BC itu. “Kita telah menugaskan Polres Deli Serdang dan Direktorat Polisi Air (Polair) Polda Sumut untuk menangani kasusnya,” tegas Prakoso.(mag-7/adl/rud)

Deli Serdang Dukung Mebidangro

Wacana perluasan wilayah Kota Medan yang dihembuskan Pemko Medan kurang direspon para pejabat Pemkab Deli Serdang. Pada akhir pekan silam, wartawan Sumut Pos berkesempatan mewawancarai Kepala Badan Perencanan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemkab Deli Serdang Irman DJ Oemar.

Pada kesempatan itu, Irman menerangkan keberadaan Kabupaten Deli Serdang sebagai daerah penyangga Kota Medan. Bahkan, hal itu telah tertuang dalam Rencana Tata Ruang Kawasan Medan, Binjai, Deli Serdang dan Karo (Mebidangro)n
Nah, bila nanti terbit Peraturan Presiden (Perpres) tentang Mebidangro, maka Deli Serdang sebagai wilayah utama penyangga, akan menyesuaikan program pembangunannya dengan daerah yang masuk program Mebidangro. Sehingga kondisi ini nantinya sama dengan Ibukota Jakarta dimana beberapa daerah seperti Tangerang, Bekasi, Bogor Bekasi, sebagai daerah penyangganya.

“Jakarta tidak pernah minta perluasan wilayah. Tapi beberapa daerah yang berdampingan saling memberikan kontribusi berupa penyerapan program pembangunan,” jelasnya.
Kemudian, lanjut pria berkulit sawo matang itu, Pemkab Deli Serdang sedang bersiap diri, bila diterbitkannya Perpres Mebidangro tersebut. Tentu banyak persiapan yang akan dilakukan daerah yang masuk dalam program Mebidangro nantinya.

Kepala Dinas PU Pemkab Deli Serdang Ir Faisal juga menjelaskan, perluasan sebuah wilayah membutuhkan perhatian semua pihak. Bahkan yang berwenang nantinya bukan hanya Pemkab Deli Serdang, tapi pihak legislatif Deli Serdang tentunya juga akan terlibat.

Delanjutkanya, setiap tahunnya Pemkab Deli Serdang menargetkan pembangunan ruas jalan sekira 100 kilometer. Bahkan, sejak 2005 hingga 2008, ruas jalan yang dibangun sepanjang 2.700 Km. Padahal, ruas jalan sebelumnya hanya sekira 1.300 Km, sehingga terjadi penambahan ruas jalan sekitar 1.400 Km.
“Tidak benar jalan di wilayah perbatasan tidak pernah disentuh pembangunan. Tetapi kerusakan jalan itu karena digilas truk bertonase berat yang datang dari Medan,” bilangnya.
Soalnya Pemkab Deli Serdang tidak mempunyai kewenangan untuk mencegah truk-truk bertonase berat melintas memasuki wilayah Deli Serdang. Karena umumnya dibatas wilayah banyak berdiri kawasan industri.(btr)

Promosi Baju Muslim

Inneke Koesherawati

Memiliki dua anak, menuntut Inneke Koesherawati mengurangi aktivitasnya di dunia entertain. Tak heran kalau beberapa tahun belakangan, wajahnya jarang muncul di layar kaca. “Selektif (memilih pekerjaan) pasti.

Aku sudah memiliki dua anak, yang satu masih kecil sehingga membutuhkan perhatian ekstra,” katanya di sela pembukaan outlet baju muslim Shasmira di Buah Batu, Bandung, kemarin.

Meski begitu, bukan berarti perempuan kelahiran Jakarta, 13 Desember 1975 itu hanya menghabiskan waktunya di rumah. Saat ini, dia justru sibuk mempromosikan Shasmira yang mendapuknya sebagai brand ambassador. Dan dia kerap membawa kedua buah hatinya saat melakoni tugasnya yang satu itu.

“Basic-nya aku memang memakai busana muslim. Makanya aku merasa nyaman (menjadi ikon busana muslim). Kayak punya sendiri, karena aku bisa mengajukan masukan dan desain juga. Dan pekerjaan ini tidak menyita waktu. Kadang aku bawa anak-anak saat bekerja,” ungkapnya.

Inneke menambahkan, dengan melakoni pekerjaan yang tak menyita waktu, membuatnya lebih leluasa dalam mengawasi pertumbuhan kedua buah hatinya. Istri Fahmi Darmawansyah itu, berusaha memproteksi mereka dari pengaruh buruk masuknya budaya asing. “Budaya luar itu luar biasa pengaruhnya. Kalau nggak kita sendiri yang mem-protect, siapa lagi,” imbuhnya. (ash/jpnn)

SMAN 15 Pesta Gol

16 Tim Ramaikan LPI Sumut

MEDAN-Tim SMAN 15 Medan berpesta gol dalam mengawali pertandingan pool B tingkat SLTA Liga Pendidikan Indonesia Sumatera Utara (LPI-Sumut) 2011. Tim SMAN 15 yang merupakan juara di Kota Medan, kemarin (17/7) mengalahkan Humbahas dengan skor 8-0 di lapangan PPLP Sumut, Medan Sunggal.

Dalam pertandingan tersebut, SMAN 15  bermaterikan beberapa pemain yang berguru di PPLP Sumut tampil dominan. Baru lima menit babak pertama, mereka langsung unggul 1-0. Bahkan, sampai turun minum SMAN 15 unggul 4-0.
Begitu pula di babak kedua, SMAN 15 leluasa memainkan bola selama pertandingan. Dan, tim besutan pelatih Supriyono ini menambah empat gol sehingga menjadikan kedudukan 8-0 yang bertahan hingga bubaran.

Untuk tingkat SLTA dibagi dua pool dan dimainkan di lapangan PPLP Sumut, sementara tingkat SLTP dengan dua pool berlangsung di lapangan Dispora Jalan Pancing Medan.

Pool A (SLTA) dihuni, SMAN 5 Padangsidempuan, SMAN 1 Tanjung Morawa Deliserdang, SMAN 1 Perbaungan,Sergai dan SMAN 1 Aek KUD Labura. Pool B, SMAN 1 Humbahas, SMAN 15 Medan,SMAN 1 Sei Suka Batubara dan SMAN 1 Rantau Prapat, Labuhan Batu.

Tingkat SLTP Pool C, Deliserdang, Sergai, Batubara, Humbahas. Pool D, Labura, Padangsidempuan, Medan dan Madina.
Hari pertama masing-masing kategori telah menggelar empat pertandingan. Pada pertandingan pagi hari (17/7) pool A, (SLTA), SMAN 5 Padangsidempuan bermain imbang 1-1 melawan SMAN 1 Tanjung Morawa (Deliserdang). SMAN 1 Perbaungan (Sergai) mengalahkan SMAN 1 Aek KUD Labura, 2-1. Pada sore hari di pertandingan kedua pool B, SMAN 1 Sei Suka Batubara ditahan imbang 2-2 oleh SMAN 1 Rantauprapat,Labuhan Batu.

Sementara di lapangan Dispora Jalan Pancing yang melangsungkan tingkat SLTP pool C, Deliserdang mengalahkan Sergai, 3-0 dan Batubara menang besar 6-0 atas Humbahas.

LPI Sumut berlangsung hingga Jumat (22/7). Pertandingan hari ini (18/7) pool  B (SLTA)  Labuhan Batu vs Humbahas, Medan vs Batubara, Pool A, Labura vs Padangsidempuan, Deliserdang vs Sergai.

Tingkat SLTP (lapangan Dispora), pool D,Madina vs Labura, PSP vs Medan, pool C, Humbahas vs DS, Sergai vs Batubara
Sebelumnya, Liga Pendidikan Indonesia (LPI) tingkat Sumut 2011 dan dibuka Kadisporasu Drs Ristanto melibatkan 8 tim untuk tingkat SLTA dan 8 tim untuk tingkat SLTP.

Pada kesempatan itu Ristanto agar para pemain bisa menunjukkan semangat tinggi dalam pertandingan. “Namun, harus menjaga sportivitas sehingga jalannya pertandingan enak di tonton,” katanya.

Sementara itu Ketua Panitia LPI Sumut Drs Syafei Pilly menyebu jika tim yang tampil di pentas Sumut merupakan jawara di berbagai Kabupaten/Kota. “Yang pasti, kita ingin duta-duta daerah ini memberikan yang terbaik sehingga kiprah Sumut di pentas nasional benar-benar teruji,” ujarnya. (jun)

Kesetrum, Jatuh dari Ketinggian 5 Meter

Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Entah karena kurang hati hati dalam bekerja, atau karena memang sudah naasnya, Hermanto Sianturi (19), warga Jalan Pukat Banting I, Mandala, tersengat listrik saat memasang baliho reklame di Jalan Perintis Kemerdekaan. Bahkan, tubuhnya sempat tergantung beberapa menit di papan reklame tersebut. Untuk menurunkan tubuh Hermanto, petugas PLN harus memadamkan listrik di sekitar lokasi kejadian.

Menurut Herbet Sihombing (24), rekan kerja korban, saat itu mereka bermaksud memasang baliho. Namun, saat berada di atas, korban menyentuh kabel listrik yang saat itu berada di atas kepalanya. Kontan tubuh korban kejang-kejang dan sempat tergantung beberapa menit, sebelum akhirnya terjatuh setelah PLN memadamkan listrik.

Hermanto langsung dilarikan ke IGD RSU Dr Pirngadi Medan untuk mendapatkan pertolongan. “Aku juga sempat kontak, tapi kakiku memijak kayu,” ujar Herbet.

Dari pantaun Sumut Pos di ruang IGD RSU Pirngadi Medan, korban mendapatkan pertolongan medis meronta-ronta kesakitan dan petugas medis harus mengikat kaki dan tangan korban agar mempermudah penangan medis terhadap korban.(mag-7)

2.650 Calon Mahasiswa Lulus UMB-PT

MEDAN- Universitas Sumatera Utara (USU) mengumumkan hasil Ujian Masuk Bersama Perguruan Tinggi (UMB-PT) melalui website www.penerimaan.spmb.or.id atau www.usu.ac.id, Sabtu (16/7) malam. Sebanyak 2.650 calon mahasiswa yang mengikuti UMB-PTN dinyatakan lulusn

“Untuk dapat melihat pengumuman hasil ujian UMB-PT melalui kedua website tersebut, para peserta harus terlebih dahulu memasukkan nomor ujiannya,” kata Rektor USU Prof Dr dr Syahril Pasaribu DTM&H MSc(CTM) SpA(K) melalui Pembantu Rektor II Prof Dr Ir Armansyah Ginting MEng didampingi Ka Humas USU Bisru Hafi SSos MSi usai menyaksikan pengumuman hasil ujian di kampus USU, Sabtu (16/7) malam.

Jumlah mahasiswa baru yang diterima, kata Bisru, merupakan representasi dari 40 persen daya tampug USU pasca diberlakukannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 yang disusul dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 34 Tahun 2010, tentang Pola Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi yang diselenggarakan pemerintah.

“Sedangkan untuk daya tampung utama sebanyak 60 persen telah dilakukan seleksinya, yaitu melalui pola seleksi SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) yang hasil ujiannya telah diumumkan belum lama ini,” sebutnya.

Seluruh mahasiwa baru tersebut nantiya, menurut Bisru, akan menduduki kursi di 46 program studi S-1 yang berada di 13 fakultas yang ada di USU. Selanjutnya, para peserta yang telah diterima diwajibkan melapor pada 1 Agustus 2011.
Pelaporan dipusatkan di Gelanggang Mahasiswa USU terdiri dari 2 kelompok program studi yaitu untuk kelompok eksakta pukul 09.00 WIB hingga pukul 10.30 WIB, sedangkan untuk kelompok non eksakta pukul 10.30 WIB hingga pukul 12.00 WIB.

“Perihal persyaratan melapor, peserta harus datang sendiri (tidak boleh diwakilkan), berpakaian rapi dengan syarat membawa kartu ujian UMB-PT asli, ijazah asli/SKHU (Surat Keterangan Hasil Ujian) asli yang diterbitkan sekolah asal (dilengkapi pas photo 3×4),” terangnya.

Sedangkan pendaftaran D-3 bagi para peserta yang belum berkesempatan diterima sebagai mahasiswa baru di USU baik melalui jalur SNMPTN ataupun UMB-PT ini, terbuka kesempatan untuk mengikuti SPMPD (Seleksi Penerimaan Mahasiwa Program Diploma).(uma)

Kaget Saat Dicalonkan sebagai Ketum

Djohar Arifin Husin, dari Ketua KONI Sumut Jadi Nakhoda Baru PSSI

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia alias PSSI memiliki nakhoda anyar. Dia adalah Prof Dr Ir Djohar Arifin Husin. Lantas, ke manakah kapal PSSI akan dibawa Djohar?

Awalnya, sosok Djohar Arifin Husin tidak diperhitungkan menjadi orang nomor satu di PSSI. Yang santer disebut bakal menjadi orang nomor satu PSSI adalah George Toisutta. Dua figur calon ketua umum (ketum) PSSI periode 2011-2015 adalah Agusman Effendy dan Achsanul Qosasih.

Namun, Kongres Luar Biasa Solo (KLB) pada 9 Juli lalu menetapkan Djohar Arifin Husin sebagai bos baru PSSI. Pada pemilihan putaran kedua Djohar meraih 61 suara dukungan. Pria kelahiran Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Utara, pada 13 September 1950 itu mengungguli Agusman Effendi yang berada di posisi kedua dengan 38 suara. Sementara Achsanul sudah gembos di putaran pertama dengan hanya kecipratan dua suara.

Bisa dibilang tokoh olahraga asal Sumatera Utara ini ketiban ‘durian runtuh’ bisa menduduki kursi PSSI 1. Bagaimana tidak, pria yang sebelumnya menjabat sebagai staf ahli Menpora itu hanya diusulkan satu pemilik suara untuk menjadi calon Ketum PSSI 2011-2015. Yaitu PS Madina Medan Jaya. Djohar dipasangkan dengan Nirwan Dermawan Bakrie sebagai wakil ketua umum.

“Untuk turut memberi sumbangsih memajukan sepak bola kita, didukung beberapa kawan saya memang merancang ikut pemilihan anggota Exco. Tidak untuk posisi Ketum,” ujar Djohar ketika ditemui di kantor PSSI.

“Saya benar-benar tidak tahu jika ada  yang mencalonkan saya sebagai calon Ketum. Saya kaget. Ketika diminta untuk melengkapi persyaratan, saya lakukan  itu hanya untuk menghargai yang mencalonkan saja. Sebab, saya tahu diri. Tidak mungkin bisa bersaing dengan beberapa calon yang jauh lebih siap,” lanjutnya.

Terpilihnya Djohar tak lepas dari hasil sidang Komite Darurat FIFA pada 4 Juli yang memutuskan boleh tidaknya duet George Toisutta-Arifin Panigoro dicalonkan. Tapi keputusan yang lahir ternyata FIFA tetap melarang GT-AP (George Toisutta- Arifin Panigoro).

“Saat itu kelompok yang mendukung Pak George dan Pak Arifin sudah berpikir memunculkan calon alternatif. Sebab, kita semua sudah sepakat KLB di Solo harus sukses dan menghasilkan kepengurusan baru. Dan nama Djohar Arifin-Farid Rahman adalah satu-satunya pilihan yang disiapkan,” jelas Djohar.

Saat keputusan Komite Darurat  keluar, George Toisutta sedang berada di Korea Selatan dan Arifin Panigoro di Paris, Prancis. Baru pada Jumat (8/7) rencana dimatangkan. George dan Arifin mengumpulkan 53 voters di Hotel Sheraton Jogjakarta dan semua sepakat di KLB keesokan harinya semua harus satu suara memilih Djohar-Farid.

Kenapa nama Djohar yang dipilih kelompok pendukung GT-AP untuk menjadi calon Ketum ? “Itu tak lepas dari kesamaan visi misi saya dengan Pak George, Pak Arifin, dan mayoritas pemilik suara. Saya sudah lama bersama-sama mereka merancang-rencana memperbaiki persepakbolaan kita yang semua tahu bagaimana kondisinya. Termasuk dalam pembuatan Buku Putih Reformasi Sepak Bola Indonesia dan lainnya,” papar Djohar.

Selama ini Djohar memang dikenal sebagai salah satu tim sukses GT-AP. Karena sudah menyiapkan rancangan matang bagaimana mereformasi sepak bola tanah air Djohar dan jajaran Exco terpilih tak butuh waktu lama untuk mengaplikaiskan program kerja ke depan.

“Semua sudah ada. Sekarang tinggal menjalankannya sambil mencari figur-figur tepat untuk masuk kabinet saya dan membantu mengaplikasikan program  yang sudah ada,” lanjutnya.

Di antara program unggulan yang akan dijalankan PSSI di bawah komando Djohar Arifin adalah membentuk tujuh timnas. Mulai U-16 sampai timnas senior. “Kami ada program tujuh timnas dari U-16, 17, 18, 19, 20, 21, dan 23. Puncaknya adalah timnas senior. Nanti, semua punya pelatih, dan dikoordinasi dengan pelatih senior. Tahun ini juga kami akan memulainya Dengan begitu akan ada persiapan berjenjang dan terarah untuk membentuk tim senior yang hebat,” urainya.

Dengan adanya rencana membentuk timnas dari semua level usia itu, PSSI juga berencana menggelar kompetisi reguler yang level usia yang sama. Bagaimana hasilnya, kita dukung dan tunggu saja kinerja mantan Ketua Koni Sumut ini.(ali/aww)

Petugas Medis Harus Paham SOP dan SPM

Peristiwa tertukarnya bayi yang telah meninggal dunia dengan bayi yang masih hidup di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati disebabkan kurangnya pemahaman petugas medis terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Standar Pelayanan Medis (SPM) di sebuah rumah sakit. Hal ini disampaikan praktisi kesehatan Dr Delyuzar Sp PA(K) kepada wartawan Sumut Pos Kesuma Ramadhan, Minggu (17/7). Berikut petikan wawancaranya.

Seperti apa Anda menyikapi kasus tertukarnya bayi di RSU Mitra Sejati?
Saya menilai, kasus ini disebabkan kurangnya pemahaman tim medis terhadap SOP dan SPM di rumah sakit tersebut.

Apakah masih banyak petugas medis seperti perawat dan dokter belum memahamai SOP dan SPM?
Saya rasa petugas medis sudah pasti mengetahui SOP dan SPM, karena hal itu telah didapatnya saat pendidikan. Dalam hal ini, pihak rumah sakit juga memiliki peran untuk terus melakukan sosialisasi dalam penerapan SOP dan SPM kepada para petugas medis.

Kapan saja sosialisasi tersebut bisa dilakukan?
Bisa saja dilakukan saat briefing yang dilakukan secara reguler, untuk menentukan bagaimana penanganan yang baik terhadap seorang pasien. Hal ini juga dilakukan dalam bentuk meminimalisasi bentuk kesalahan yang terjadi dalam penanganan medis, serta langkah penanganan efektif yang akan diambil.

Jadi, apa yang seharusnya dilakukan petugas medis dalam meminimalisasi kesalahan yang bisa beraikibat fatal bagi pasien?
Dalam melaksanakan tugasnya, seorang petugas medis harus menjalankan sesuai SOP dan SPM sebuah rumah sakit tadi. Jika seorang dokter ataupun perawat telah bekerja sesuai standar yang ditentukan, namun masih terjadi kesalahan, itu tak terlepas dari sifatnya sebagai manusia yang pastinya pernah melakukan kesalahan.
Hanya saja, ada bentuk pertanggungjawaban profesi yang dimiliki seorang dokter sesuai bentuk kesalahan yang telah dilakukannya.(*)

Tergiur Rp800 Ribu Sehari

Tergiur dengan penghasilan Rp800 ribu per hari, Aika alias Sun Ek (40) warga Jalan Berlian Sari, Medan Johor, nekat banting setir menjadi penjual togel. Akibatnya, dia kini mendekam di sel Polresta Medan.

“Aku tergiur dengan omzet yang besar itu Bang, makanya kutinggalkan pekerjaan ku sebagai man dor kopin
Itu semua kulakukan untuk kebutuhan istri dan kedua anakku,” bebernya kepada wartawan koran ini, Minggu (17/7).
Selain Sun Ek, Unit Judisila Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polresta Medan juga meringkus dua temannya yang sering beraksi di kawasan Titi Kuning, Medan Johor, Sabtu (17/7) siang. Mereka yakni Habib Mansyur Nasution (29) warga Jalan Brigjen Zein Hamid Km 7, Gang Saudara II, Medan Johor dan Sahat Lumban Tobing (45), warga Jalan Karya Jaya, Gang Eka Jaya IV, Medan Johor.

Polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti berupa satu unit HP berisi nomor togel, uang senilai Rp43 ribu dari tangan Habib. Uang senilai Rp285 ribu dan 4 lembar kertas rekapan Togel, 1 buah hp berisi nomor Togel yang sudah dituliskan kedalam buku tulis dari tangan Sun Ek. Kemudian, 1 buah lembar kertas, buku  rekap togel berisikan nomor dan uang tunai Rp62 ribu dari tangan Sahat.(adl)