25 C
Medan
Tuesday, December 30, 2025
Home Blog Page 14883

Perluasan Kota Medan Deli Serdang Belum Rela

MEDAN- Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan Zulkarnain mengklaim, Pemkab Deli Serdang telah merelakan untuk melepas sebagian wilayahnya yang berbatasan dengan wilayah Kota Medan, sejak beberapa waktu lalu. Namun, Pemkab Deli Serdang terkesan belum rela untuk menyerahkan sebagian wilayahnya untuk perluasan wilayah Kota Medan.
Karenanya, Pemko Medan berharap agar Pemprovsu bisa memfasilitasi rencana perluasan wilayah tersebut, karena hal ini menyangkut masalah lintas daerah.

“Memang kita berharap sangat besar, rencana ini bisa difasilitasi Pemprovsu, kerena inikan menyangkut masalah lintas daerah. Kita juga harus lebih memfokuskan program pokok lintas batas bersama Kabupaten Deli Serdang dan Pemko Binjai,” kata Kepala Bappeda Kota Medan Zulkarnain, Jumat (15/7).

Saat ditanya, apakah upaya memfokuskan program pokok lintas batas tersebut sebagai bentuk Pemko Medan memberikan pilihan atau opsi pada Pemkab Deli Serdang sebagai untuk upaya perluasan Kota Medan, Zulkarnain membantah. Menurutnya, pihaknya tidak memberikan opsi, namun hubungan lintas daerah itu menyangkut kesejahteraan dan dampak sosial ekonomi masyarakat langsung di perbatasan.

“Bukan memberikan opsi, kita kan tetap mengupayakan agar penataan batas-batas administratif Kota Medan dengan maksimal. Jadi, program-program seperti itukan harus ditingkatkan sesama lintas daerah dan harus juga dikerjakan keduanya secara simultan dan bersinergi,” ucapnya.

Zulkarnain menegaskan, kordinasi dengan Kabupaten Deli Serdang termasuk Pemprovsu juga pernah dilakukan untuk membahas persoalan ini dan perlu dioptimalkan lagi. Saat itu, Pemkab Deli Serdang sudah memberikan respon baik dengan adanya rencana Pemko Medan untuk penataan batas-batas administratif Kota Medan.

“Pemkab Deli Serdang juga meresponnya dengan baik dari kebijakan kita ini. Hanya saja perlu dilakukan kordinasi dan konsultasi lebih intensif lagi agar lebih maksimal dan optimal. Termasuk dengan perencanaan yang sedang kita lakukan untuk membuat Peta Geospasial yang bisa diprosesing jadi peta garis dengan keakurasian peta 3 dimensi sangat akurat melalui teknologi Gheografic Information System (GIS),” cetusnya.

Dia juga menuturkan dari perencanaan tersebut, pihaknya juga tengah berencana mengembangkan sejumlah wilayah yang jika nantinya berhasil dalam proses perluasan wilayah Kota Medan dari wilayah Kabupaten Deli Serdang. Perencanaan tersebut sudah tertuang dalam konsep di RTRW Kota Medan 2011-2030 ke depannya.

Sementara, Pemkab Deli Serdang belum memberikan tanggapan terhadap rencana Pemko Medan untuk perluasan wilayah. Wakil Bupati Deli Serdang Zainuddin Mars, ketika dikonfirmasi seputar rencana Pemko Medan untuk perluasan wilayah menjelaskan, sampai saat ini Pemkab Deli Serdang belum pernah memikirkan serta menanggapi wacana pemekaran Kota Medan tersebut. “Kita belum memikirkanya. Meski saat ini Medan sedang membahas Perda RTRW bukan menjadi masalah,” kata Zainuddin.

Namun, ketika ditanya soal Perda RTRW Deli Serdang yang belum ada, Zainuddin belum bisa menjelaskannya. “Iya sedang dibahas,” kilahnya.

Secara terpisah, Kepala Badan Perencanan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Pemkab Deli Serdang Irman DJ Oemar didampinggi Kepala Dinas PU Ir Faisal menambahkan, sampai saat ini, Pemkab Deli Serdang belum berpikir secara lokal tetapi konsep pembangunan Deli Serdang bersifat nasional.

Soal batas wilayah, Deli Serdang juga tetap bersifat fungsional dan terkadang tidak mementingkan diri sendiri. Semisalnya keberadaan Tempat Pembungan Sampah Akhir (TPA) Kota Medan yang berada di Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancurbatu, serta keberadan rencana pembangunan waduk Lau Simeme di Kecamatan Namorambe yang berfungsi sebagai sarana penyuplai air dan pengendali banjir bagi Kota Medan.

Kedua sarana tersebut masih masuk wilayah Kabupaten Deli Serdang yang berfungsi sebagai sarana penyangga. “itu tidak pernah dipersoalkan. Deli Serdang sebagai daerah penyangga utama Kota Medan,” tegasnya.

Berbeda dengan Anggota DPRD DeliSerdang Mikail TP Purba, yang menyarankan agar Pemko Medan hendaknya belajar dari negara Singapura kalau hendak mengembankan wilayahnya. “Timbun saja laut Belawan, seperti negara Singapura memperluas daratannya. bukan mengusik Deli Serdang dengan alasan jalan di sini banyak yang berlobang-lobang kemudian mau diambil ahli dengan alasan perluasan wilayah dan sebagainya,” ketusnya. (adl/btr)

Gatot tak Tegas Soal Sekda

Polemik soal Sekretaris Daerah (Sekda) definitif terus bergulir, dan belum melahirkan hasil yang memuaskan. Dengan tidak terselesaikannya masalah ini, banyak pihak menilai Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujo Nugroho tidak tegas. Dengan ketidaktegasannya itu membuat pemerintahan di Sumut tekesan mundur ke belakang.

Hal ini dikarakan anggota Fraksi Demokrat DPRD Sumut Arifin Nainggolan kepada wartawan Harian Sumut Pos Ari Sisworo Jumat (15/7). Berikut petikan wawancaranya.

Apa dampak dari belum terselesaikannya penetapan Sekda Provsu definitif?
Berlarut-larutnya masalah ini, membuat pemerintahan yang berjalan saat ini menjadi mundur. Misalnya, masalah-masalah administrasi dan sebagainya. Kemudian, adanya prokontra terhadap pengangkatan pejabat eselon III beberapa waktu lalu. Artinya, semua pihak tidak menginginkan hal ini terjadi.

Bagaimana dengan tiga nama yang diajukan Plt Gubsu, namun ditolak Kemendagri?
Terkait hal itu, menurut saya sebaiknya Gatot tidak usah lagi beranggapan adanya ajuan calon versi Gubsu nonaktif Syamsul Arifin dan ajuan dirinya. Artinya, Gatot harus legowo menerima itu, dan bahkan ketiga nama ajuan dari Syamsul Arifin telah mengikuti fit and proper test.

Apa yang semestinya dilakukan?
Dalam hal ini, Plt Gubsu harus bijak dan tegas. Bukan masalah lagi mana yang harus dipilih, namun harus tegas untuk mendesak pusat agar segera menentukan siapa Sekda definitif sesungguhnya. Itu saja.

Dari ketiga nama yang telah menjalani fit and profer test, mana yang paling berpeluang?
Terlepas apakah nama-nama itu diusung Gubsu Non Aktif Syamsul Arifin atau bukan. Terpenting adalah yang terpilih menjadi Sekda nantinya orang yang memiliki kapasitas yang pas, memiliki kredibilitas serta kemampuan yang matang terutama lagi yang profesional. Siapapun terserah, namun harus mengedepankan beberapa kriteria tersebut.(*)

Hari Ini, Sasar Bahorok

satu Tahun ROC Sumut

MEDAN- Setahun sudah usia Ruby Owner Club (ROC) Sumut. Klub pemilik dan pencinta motor gede (moge) Ruby ini didirikan pada 17 Juli 2010 silam. Untuk merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-1, hari ini, Sabtu (16/7), ROC Sumut akan menyasar ke Bukit Lawang, Bahorok.

Tak sekadar touring, kegiatan ini akan diisi dengan bakti sosial berupa pembagian sembako kepada warga yang kurang mampu dan membersihkan mesjid di sekitar lokasi wisata itu Ketua ROC Sumut Agus Suherman SE, kepada wartawan koran ini mengatakan, awalnya perayaan satu tahun ROC Sumut akan digelar di Siba Island, Hamparan Perak. Namun karena ada kendala teknis, lokasi dialihkan ke Bahorok. “Jadi kemudian disepakati touring kita alihkan ke Bahorok,” katanya didampingi Bendahara Supran Daulay, Sekretaris Panitia Jambrik Ridwan dan pengurus lainnya di Sekretariat ROC Sumut, Jalan Kapten Sumarsono Medan, Jumat (15/7).

Dijelaskannya, touring kali ini bakal diikuti sedikitnya 30 peserta ROC, karena tak semua anggota ROC bisa ikut serta karena berbagai kesibukan. “Kepada semua anggota telah diberi tahu agar sudah berada di titik kumpul, PRSU, Jalan Jalan Gatot Subroto pada pukul 13.00 WIB,” ujarnya.

Start peserta akan dilakukan Ketua Pengprov Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sumut, Drs Musa Rajekshah M Hum atau yang populer dipanggil Ijeck. “Touring besok (hari ini, Red) juga akan dihadiri Sekjen ROC Pusat, Dedi Setiawan,” tambahnya.

Sejak eksis setahun lalu, ROC Sumut telah menjamah berbagai daerah. Antara lain menembus titik nol nusantara di Kota Sabang, touring ke Berastagi, Sibolga, Padangsidimpuan, Tanjung Balai dan berbagai daerah lainnya. “ROC Sumut juga selalu share ke berbagai pengurus ROC yang ada di Indonesia, juga dengan Ketua ROC Pusat, Marsma H Mardiono Mkes,” jelasnya.

Terkait keberangkatan ke Bukit Lawang, Ketua Pengprov IMI Sumut Drs Musa Rajekshah M Hum mengaku sangat bangga dengan keberadaan ROC Sumut dan segala kegiatannya. Ijeck juga berpesan kepada para riders ROC Sumut agar selalu mematuhi peraturan lalu lintas. “Mudah-mudahan perjalanan ROC Sumut ke Bukit Lawang dapat berjalan lancar dan diberikan kemudahan serta jaya selalu,” ujarnya.(omi)

Petani Jual Sabu

Umumnya, petani menjual padi. Tapi, Ibnu Hajar (35), warga Dusun IV, Desa Lama, Kecamatan Hamparn Perak, yang sehari-hari bekerja sebagai petani, malah menjual sabu-sabu. Akibatnya, dia ditangkap polisi saat menunggu calon pembeli di rumahnya, Jumat (15/7).

Tertangkapnya Ibnu berdasarkan informasi dari masyarakatn kepada polisi yang merasa curiga dengan gerak-gerik Ibnu selama ini. Lantas, informasi tersebut ditindaklanjuti polisi dengan melakukan penyelidikan. Polisi pun menyaru sebagai pembeli.

Setelah saling kontak dan berjanji melakukan transaksi, polisi yang menyaru sebagai pembeli tadi langsung mendatangi rumah Ibnu. Tanpa curiga, Ibnu pun menyerahkan sabu-sabu yang dipesan polisi tadi. Melihat barang bukti tersebut, polisi yang menyaru tersebut langsung meringkus Ibnu.
Dari rumah Ibnu, polisi berhasil mengamankan satu paket sabu-sabu, dua blok plastic kecil dan satu botol bertutup hitam tempat menyimpan sabu-sabu.

“Tersangka memang sudah menjadi target kita. Saat ini tersangka mendekam di sel Polsek Hamparan Perak,” ujar Kanit Reskrim Polsek Hamparan Perak, AKP Irsol.(mag-11)

Sumut Pos Masuk 3 Nominasi Rida Award 2011

MEDAN-Sumut Pos masuk tiga nominasi Rida Award 2011 dan berpeluang meraih penghargaan tertinggi karya jurnalistik Riau Pos Group yang digelar setiap tahun itu Ketiga nominasi masing-masing kategori karya tulis jurnalistik dengan judul ‘Jelang Ajal, Ibu Renta Rindukan Anak Kembarnya karya Handani dan kawan-kawan, karya foto dengan judul ‘Pengungsi Letusan Sinabung’ karya fotografer Andri Ginting, serta perwajahan koran umum edisi 7 Januari 2011.

Dewan juri Rida Award 2011 terdiri dari Rida K Liamsi, ketua merangkap anggota, Darmawi Kahar, anggota serta Amzar, anggota terlebih dahulu menyeleksi semua karya yang masuk, dan kemudian memilihnya untuk menempatkan karya-karya tersebut dalam kelompok karya-karya pilihan Rida Award 2011.

Untuk kelompok karya tulis jurnalistik dipilih 21 karya tulis, 10 karya foto jurnalistik, 9 perwajahan koran umum dan 8 perwajahan koran metro. Dari karya-karya pilihan tersebut kemudian ditetapkan karya-karya nominator yang terdiri dari 10 nominator karya tulis jurnalistik, 6 karya foto jurnalistik, 5 perwajahan koran umum, dan 4 perwajahan koran metro.

Sementara karya terbaik penerima Rida Award 2011 akan diumumkan pada malam acara Anugerah Rida Award 2011, Minggu (17/7) malam di Batam. Rida Award 2011 dibagi dalam 4 katagori yakni karya tulis jurnalistik, karya foto jurnalistik, perwajahan koran umum dan perwajahan koran metro. (fal/jpnn)

30 Ormas Minta Masjid Al-Ikhlas Dibangun Lagi

MEDAN- Ratusan umat Muslim yang tergabung dalam 30 ormas menggelar aksi di halaman Balai Kota Medan, Jumat (15/7) siang. Mereka meminta Wali Kota Medan Rahudman Harahap untuk membangun kembali masjid Al Ikhlas di lahan semula.

“Kami katakan tidak untuk relokasi. Hanya satu solusi, bangun kembali masjid di lahan semula. Wali kota sudah tidak peduli kepada kami, siapa lagi yang peduli kepada kami?” kata koordinator aksi Hery Adlin di.

Dalam orasi tersebut, Hery mengatakan, Wali Kota Medan Rahudman Harahap terkesan tidak peduli terhadap umat Muslim di Kota Medan karena tidak berani menyelesaikan masalah penghancuran rumah ibadah di Kota Medan untuk pembangunan perumahan, termasuk perubuhan Masjid Al-Ikhlas di Jalan Timor, Kecamatan Medan Timur.

“Di mana kepedulian Bapak Wali Kota Medan terhadap umat Muslim di Kota Medan? Seperti apa yang dijanjikan pada saat kampanye Pilkada Kota Medan lalu, kemenangan Rahudman menjadi wali kota tidak terlepas dari suara umat Muslim. Tapi apa, saat Masjid Al-ikhlas dirubukan, wali kota terkesan hanya berdiam diri,” ucapnya.

Dijelaskan Hery, perubuhan Masjid Al-Ikhlas telah melanggar Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 dan UU Wakaf tahun 2004, dimana disebutkan, tanah wakaf tidak dapat dipindahkan atau diperjualbelikan untuk kepentingan apapun.

“Untuk itu, kita mendesak Wali Kota Medan untuk membangun kembali Masjid Al-Ikhlas serta tidak mengeluarkan IMB untuk pembangunan fisik yang dilakukan pengembang di area lahan masjid,” kata Hery yang juga pengurus MUI Sumut.(adl)

Pembunuhan Pratu Surya Darma Direkonstruksi

MEDAN- Polsek Medan Sunggal menggelar rekonstruksi tewasnya Pratu Surya Darma Nasution (35), anggota TNI AD yang berdinas di Kesdam Kodam I/BB, karena kedapatan mencuri di kamar kos mahasiswa USU pada 10 April 2011 lalu. Rekosntruksi yang digelar di halaman Mapolsek Medan Sunggal, Jumat (15/7) sore ini terdiri dari 21 adegan.

Azizah Boru Marpaung (29), istri Pratu Surya Darma, yang menyaksikan rekontruksi tersebut tak sanggup menahan air matanya. Tak tahan melihat adegan suaminya yang diperankan petugas kepolisian dimassa, Azizah pun terduduk di depan ruangan juper yang berjarak kurang lebih 15 meter dari lokasi rekonstruksi.

Begitu rekonstruksi selesai, polisi langsung membawa kelima tersangka pembunuhan Pratu Surya Darma ini ke ruang juper langsung diikuti Azizah dari belakang.
Di ruangan juru periksa itu, Azizah langsung histeris dan berusaha memukuli Abdul Yakub Harahap yang dipegang Polisi.

“Kau bunuh suamiku. Biar tahu kau, harta warisan kami banyak. Sawit kami luas di kampung sana. Jangan kau bilang suamiku pencuri,” teriak Azizah.  (mag-7)

Jalimsu Dukung Gatot Mutasi Pejabat

MEDAN- DPRD Sumut harus serius membela kepentingan rakyat, bukan justru merugikan rakyat. Jangan melulu meributkan pergantian pejabat, karena masih banyak persoalan lainnya yang lebih menyentuh masyarakat.

Itulah desakan yang disampaikan puluhan massa yang tergabung dalam Jaringan Lintas Mahasiswa Sumatera Utara (Jalimsu), ketika menyampaikan aspirasi di gedung DPRD Sumut dan Kantor Gubernur Sumut, Jumat (15/7).

Fajar, koordinator dalam aksi tersebut dalam orasinya mengatakan, selama tiga tahun kepemimpinan Syamsul Arifin-Gatot Pujo Nugroho (Syampurno), belum menunjukkan perkembangan dan kemajuan yang signifikan. Terutama dalam mewujudkan visi misi, rakyat tidak bodoh, rakyat tidak sakit, rakyat tidak lapar serta memiliki masa depan.

Menurutnya, upaya mewujudkan visi misi ini terkendala dengan carut-marutnya birokrasi, kemudian banyaknya pejabat-pejabat bermental korup di Sumut. Bukan hanya itu, hal ini juga dikarenakan berbelit-belitnya serta lambannya sistem birokrasi yang ada. “Hal ini bisa dilihat dari evaluasi kinerja SKPD setiap tahunnya dan daya serap APBD yang sangat rendah,” katanya.(ari)

AKP Oktavianus akan Diperiksa

Terkait Pemukulan Wartawan Sumut Pos

MEDAN- Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sumut, segera memanggil Kanit Reskrim Polsekta Medan Labuhan, AKP Oktavianus. Pemanggilan ini untuk menindaklanjuti laporan wartawan Sumut Pos Nopan Hidayat terkait perbuatan yang tidak menyenangkan yang dialaminya saat meliput penangkapan pelaku penggelapan kosmetik oleh Polsek Medan Labuhan, Rabu (13/7) lalu.

“Laporannya telah kita berikan, berbentuk kliping koran. Kita tunggu instruksi pimpinan. Secepatnya nanti akan kita panggil,” ungkap seorang penyidik Bid Propam Polda Sumut kepada wartawan Sumut Pos, Jumat (15/7).
Saat ditanya kapan waktu tepatnya, dia belum bisa memastikan. “Belum bisa dipastikan kapan, terpenting kita usahakan secepatnya,” tuturnya.

Namun diketahui, Kabid Propam Polda Sumut Kombes Pol Edy Napitupulu tengah mengikuti Sekolah Staf Administrasi Tingkat Tinggi Kepolisian Republik Indonesia (Sespati Polri). Mengenai hal itu, penyidik tersebut menuturkan, meskipun Kabid Propam tengah mengikuti pendidikan, bukan berarti laporan tersebut tidak dilanjutkan. “Yang mewakili kabid kan ada, dan sudah ditunjuk sesuai surat perintahnya (Sprint),” jawabnya.

Sementara itu, Kasubbid Pengelola Informasi dan Dokumen (PID) Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan juga mengatakan hal senada. “Itu tetap akan diproses. Kalau soal waktunya kapan, Bidang Propam lah yang bisa menjawabnya,” ungkapnya.

Diketahui, Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan AKP Oktavianus dilaporkan wartawan Sumut Pos Nopan Hodayat terkait perbuatan yang tidak menyenangkan yang dialaminya.

Dimana Nopan mengaku, dirinya sempat dihalang-halangi untuk memberitakan adanya penangkapan terhadap pelaku penggelapan kosmetik oleh pihak Polsek Medan Labuhan beberapa waktu lalu.

Namun, karena hal itu merupakan sebuah berita, maka secara jurnalistik Nopan mengaku, harus memberitakannya. Sayangnya, AKP Oktavianus tetap bersikukuh agar penangkapan pelaku penggelapan kosmetik itu jangan diberitakan.(ari)

Tewas Ditabrak Angkutan Kota

MEDAN- Mula Silaban (83), pria tua warga Jalan Tanggukbongkar III, Medan Denai tewas dalam perjalanan menuju RSU Pirngadi Medan setelah mengalami kecelakaan di Jalan Garuda, tak jauh dari rumahnya, Jumat (15/7).

Adiniama Lauli, seorang keluarga korban saat di RS Pirngadi Medan mengatakan, kejadian berawal saat Mula Silaban berjalan kaki dan menyeberangi jalan. Tiba-tiba sebuah angkot KPUM Lin 63 dengan kecepatan tinggi menabrak korban yang saat itu menyeberang. Mula Silaban yang sudah uzur ini pun terlempar ke badan jalan dan mengalami kepala pecah.

Karena takut dimassa, supir angkot berusaha kabur dengan membelokkan angkotnya. Namun, angkot menabrak tiang listrik dan hampir masuk ke dalam parit. Seketika itu juga penumpang didalam angkot berhamburan keluar dan supirnya melarikan diri.(jon)