24 C
Medan
Sunday, December 21, 2025
Home Blog Page 14942

Ikan di Medan Bebas Formalin

Distanla Sidak ke Pasar Ikan Cemara

MEDAN- Guna memberi rasa nyaman kepada masyarakat dalam mengkonsumsi ikan selama Ramadan, Dinas Pertania dan Kelautan (Distanla) Kota Medan menggelar inspeksi mendadak (Sidak) secara rutin.

Seperti sidak yang dilakukan pada Jumat (29/7) dini hari pukul 04.00 WIB, Kadistanla Ir Wahid memimpin langsung sidak ke Pasar Cemara di Jalan Cemara yang menjadi pasar ikan terbesar di Kota Medan. Dari sidak tersebut, tim dari Distanla tak menemukan adanya ikan berformalin yang dijual pedagang.

“Sidak ini kita lakukan untuk melihat kualitas semua jenis ikan yang akan dipasarkan ke masyarakat. Hasilnya, kualitas ikan yang beredar di pasar layak dikonsumsi dan semuanya bagus, tak ada yang tak bagus,” kata Wahid kepada wartawan di sela-sela sidak.

Dijelaskannya, hal ini diketahui karena mereka langsung melakukan test dengan menggunakan alat PH Meter untuk mengukur kadar keasaman dengan menyuntikkan alat tersebut ke tubuh ikan.

“Tak ada penemuan ikan yang berformalin. Itu terbukti dari alat yang digunakan untuk mengukur tingkat keasamannya. Dari situ kita ketahui ikan tersebut terkena formalin atau tidak.
Ternyata ikan-ikan itu masih sehat. Untuk normalnya, PH ikan mencapai 5-7, sedangkan hasil tes yang kita lakukan, PH nya mencapai 5 hingga 6,1 dari berbagai jenis ikan yang dites. Ini membuktikan kalau ikan di sini masih sehat,” bebernya.

Dalam sidak ini, tim juga mengecek masalah harga ikan di pasar, apakah ada lonjakan atau tidak. “Ternyata, harga ikan masih stabil dan ada sebagian ikan harganya turun dan kualitasnya sangat baik,” ujar Wahid lagi.(adl)

Bina Marga tak Mampu Kelola Anggaran

MEDAN- Dinas Bina Marga mengkalim, proyek APBD 2010 telah terealisasi 90 persen. Namun, untuk Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (silpa) mencapai Rp9 miliar. Besarnya Silpa tersebut, dinilai Komisi D DPRD Kota Medan karena ketidakmampuan Kepala Dinas Bina Marga dalam mengelola anggaran yang telah dialokasikan.

“Kalau ada kelebihan anggaran atau Silpa, berarti kadisnya kurang bagus dalam melakukan kegiatan yang sudah dianggarkan. Ini membuktikan kalau kinerja SKPD tidak maksimal, seharusnya anggaran itu dihabiskan atau digunakan sesuai alokasinya,” kata Deni Ilham Panggabean, anggota Komisi D DPRD Kota Medan dalam pembahasan LPJ 2010 Dinas Bina Marga di ruang Komisi D DPRD Medan, Jumat (29/7).

Sementara Kadis Bina Marga, Gunawan Surya Lubis menjelaskan, tidak ada pilih kasih dalam pembangunan infrastruktur baik jalan maupun drainase di Kota Medan. Justru, dia menilai jika satu wilayah saja yang dilakukan pembangunan jalan dan drainase maka APBD Kota Medan sektor infrastruktur jalan habis.

“Kalau pilih kasih, habisla anggaran kita di satu wilayah itu saja. Tidak ada itu, justru kita ingin melakukan pembangunan merata dengan anggaran yang ada,” jelasnya. (adl)

Misi Revans

Barcelona  Vs Man United

NEW YORK – Siapa yang tak pernah mendengar nama Barcelona dan Manchester United? Pastinya, hampir semua mania bola dunia akrab dengan nama kedua klub raksasa Eropa yang pada 29 Mei lalu berlaga di partai puncak Liga Champions.

Nah, secara kebetulan pula, kedua klub ini akan kembali adu kekuatan pada laga ujicoba yang berlangsung di FedEx Field di Landrover, AS, Minggu (31/7) pagi. Karenanya, tak heran bila laga ini disebut sebagai ulangan final Liga Champions.

Meskipun gengsi di pertandingan ini tak sebesar partai di final Liga Champions yang dimenangi Barcelona dengan skor 3-1, namun partai ini patut ditunggu. Sebab laga ini menjadi ajang pembalasan United yang selalu tertunda.

Sayang, peraih dua kali pemain terbaik FIFA, Lionel Messi serta beberapa pemain Barcelona lainnya dikabarkan tak bisa membela Los Blaugranas (julukan Barcelona) sampai akhir bulan ini. Messi dipastikan absen pada tiga laga ujicoba di Amerika Serikat,  termasuk saat ditantang United.
Selain Messi, Barca juga akan memberi  istirahat untuk pemain lainnya, seperti Daniel Alves yang membela Brasil dan Javier Mascherano yang membela Argentina pada Copa Amerika lalu.

Hal serupa juga diberlakukan oleh pemain Barca yang baru saja menandatangani kontrak dengan klub Catalan ini. Alexis Sanchez, striker asal Chili yang musim lalu bermain untuk Udinese juga mendapat kesempatan berlibur lebih lama dan tak perlu buru-buru untuk ikut bergabung bersama tim di kamp latihan mereka di Amerika.

Jadi, besar kemungkinan Pep Guardiola, pelatih Barcelona akan menurunkan tim seperti saat memenangi Audi Cup, Jerman, Selasa (26/7) lalu. Di lini depan Pep menurunkan trio Thiago Alcantara, Ibrahim Afellay , Jonathan dan Andres Iniesta.

Dalam lawatannya ke Amerika kali ini skuad Pep Guardiola akan melakukan tiga laga ujicoba. Manchester United menjadi lawan pertama yang dihadapi di Washington.
Selanjutnya David Villa dkk akan menghadapi Chivas Guadalajara (3/8) di Miami dan Club America di Arlington (6/8).

“Semoga ini menjadi perjalanan yang meninggalkan banyak kesan sebagai modal menatap musim kompetisi mendatang,” harap Pep Guardiola, entrenador Barcelona.
Sementara Manchester United yang sudah lebih dulu berada di Amerika, membawa semua pemain topnya termasuk Wayne Rooney, Luis Nani, pemain muda Chris Smalling, dan Danny Welbeck serta kiper  anyar David De Gea.

Sayangnya, bintang muda Manchester United Javier Hernandes bakal absen karena mengalami gegar otak saat berlatih, Kamis (28/7).  “Chicharito (panggilan akrab Javier Hernadez, Red)  menderita gegar  otak ringan tatkala dirinya menjalani latihan tadi malam,” kata Sir  Alex Ferguson, tactician Manchester United.

Akibat cederanya itu Chicharito diperkirakan absen hingga dua pekan ke depan. “Dia memang tidak disiapkan untuk Barcelona. Ia harus absen sekitar dua pekan. Ia harus beristirahat hingga cederanya pulih,” ujar Ferguson.

Meski tampil tanpa Chicharito, namun Fergie tetap optimis dengan peluang timnya meraih kemenangan atas jagoan asal Spanyol, Barcelona.

“Kami memang kehilangan dia (Chicharito, Red), tapi itu tak lantas membuat kekuatan tim berkurang. Kami akan memenangkan pertandingan itu,” tekad Fergie.
“Barcelona memainkan sepakbola yang fantastis dan menjadi tim terbaik di dunia saat ini. Tapi tim ini memiliki kemampuan untuk merubah keadaan guna menjadi yang terbaik di masa mendatang,” tambah pelatih yang sudah seperempat abad menangani The Red Devils itu
(jun)

Parkir di Ramadan Fair Gratis

Dipungli, Lapor ke Polisi

MEDAN- Demi kenyamanan para pengunjung Ramadan Fair, Pemko Medan akan menggratiskan parkir kendaraan selama kegiatan tersebut berlangsung. Karenanya, guna mengantisipasi terjadinya pungutan liar terhadap pengunjung, Dinas Perhubungan Kota Medan akan memasang pengumuman parkir gratis dan menempatkan sejumlah personelnya di lokasi parkir tersebut.

“Kami akan pasang pengumuman parkir gratis dan menempatkan personel untuk pencegahan terjadinya pengutipan liar,” kata Kabid Parkir Dinas Perhubungan Kota Medan Pahmi Harahap, Jumat (29/7). Dijelaskan Pahmi, kawasann parkir Ramadan Fair yakni di Jalan Sisingamangaraja depan Kolam Deli atau masih di kawasan kegiatan dan mulai dari Kantor Badan Pertahanan Nasional (BPN) Sumut sampai perpustakaan. Dengan catatan di badan jalan, bukan di dalam rumah masyarakat.

Dikatakanya, pihaknya hanya menempatkan beberapa personel di kawasan itu untuk menjamin tidak adanya kutipan yang dilakukan oknum-oknum tak bertanggung jawab. Namun, apabila tetap juga dilakukan, maka pengunjung berhak melaporkannya kepada pihak berwajib. “Bila dikutip juga, laporkan sama kami dan pihak berwajib. Sebab, itu bisa ditindak karena termasuk pungutan liar,” ucapnya.

Ditambahkannya, pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dalam menanagani masalah ini. Selain itu, Pahmi juga menjamin personelnya tidak akan melakukan pengutipan di lapangan. “Kalau petugas kami, saya jamin tidak melakukan kutipan. Bila tetap melakukan, maka ditindak tegas,” ucapnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Medan Dzulmi Eldin menegaskan, pihak Dishub dan Satpol PP Kota Medan harus berupaya mengamankan lokasi parkir. Jangan sampai didominasi masyarakat umum. Untuk Ramadan Fair tidak ada lokasi parkir yang dikuasai masyarakat umum. Tidak ada alasan untuk memberikan kesempatan atau kewenangan kepada masyarakat mengelolanya.

“Tempatkan beberapa personil mengamankan areal parkir. Jangan dikuasai masyarakat umum. Bila tetap dilakukan, laporkan biar diamankan. Dishub yang menguasai parkir di lokasi itu, bukan masyarakat umum,” tegas Eldin dalam rapat persiapan akhir Ramadan Fair di Ruang Rapat III Kantor Wali Kota Medan.(adl)

Pasien Jamkesmas Dikutip Biaya

Melahirkan di Rumah Sakit Mitra Sejati

MEDAN- Pasien Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dikenakan biaya pasca persalinan oleh seorang oknum di RSU Mitra Sejati, Jalan AH Nasution, Jumat (29/7). Pasien tersebut, Dina Sulistyaningsih (21), warga Jalan Air Bersih, Medan, yang melahirkan anak pertamanya dengan kondisi premature seberat 2 Kg, Kamis (28/7) pukul 02.00 WIB.

Suaminya, Oki Afrizal (23), mengaku, usai operasi caesar anak pertamanya, dia diminta bayaran untuk jahitan isterinya sebesar Rp500.000. Selain itu, biaya perawatan anaknya diinkubator dan konsultasi dokter sebesar Rp150.000 per malam. “Ada oknum laki-laki yang katanya orang rumah sakit, meminta saya membayar biaya jahitan bekas operasi istri saya dan anak saya di inkubator. Walau belum saya bayar, tapi katanya pembayaran jahitannya harus hari ini (29/7),” kata Oki, Jumat (29/7) siang di Lantai III Ruang 322 rumah sakit tersebut.

Oki mengaku, sebelumnya dia diminta menandatangani surat persetujuan untuk pembayaran biaya anaknya di inkubator. “Sudah saya tanda tangani surat persetujuannya tadi malam dan biayanya bisa berubah (bisa berkurang dan bertambah). Katanya harus dibayar saat keluar dari rumah sakit,” ucapnya.

Direktur Utama RSU Mitra Sejati, dr Pram Dhillon MD saat dihubungi mengaku, tidak mengetahui adanya pungutan biaya terhadap pasien Jamkesmasn “Siapa orangnya itu yang mengutip? Akan kita panggil orangnya itu, siapa yang bilang itu,” tanya Dirut RSU Mitra Sejati tersebut.

dr Pram mengatakan, kejadian itu tidak bisa diangkat menjadi suatu berita dengan cara seperti itu. “Saya sudah perintahkan tidak boleh mengutip pembiayaan pasien Jamkesmas. Sekarang begini, siapa nama pasien yang dipungut biaya itu, biar saya tindak sekarang juga pegawai saya itu,” tegasnya.

Dirinya mendesak, agar wartawan menyebutkan nama pasien agar bisa ditindak lanjuti. “Jangan sampai orang lain yang mengaku-ngaku sebagai petugas kita (RSU Mitra Sejati). Tolong beri tahu siapa nama pasiennya dan saya akan klarifikasi hari ini juga,” tandasnya.

Saat itu juga, seorang petugas dari RSU Mitra Sejati menyatakan, belum ada pembayaran atas pungutan tersebut. “Saya akan telusuri ini dan saya sudah tahu siapa orangnya. Saya harus tanya dulu, kan kita juga harus kroscek lagi. Tapi yang jelas, sampai sekarang tidak ada pembayaran apa pun. Sudah kami cek oknum tersebut yang meminta uang, tapi tidak kami dapati oknum yang meminta biaya tersebut,” pungkasnya.

Secara terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Jamkesmas Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Alexander Gultom menjelaskan, pasien yang terdaftar di Jamkesmas, seluruh pembiayaannya ditanggung oleh negara. “Tidak ada dipungut bayaran apa pun. Kalau ada seperti itu dan ada buktinya, laporkan saja ke polisi,” ucapnya. (jon/uma)

Propam Poldasu Segera Periksa AKP Oktavianus

MEDAN- Penyidik Unit Operasi Internal (Opsnal) Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Sumut AKP Jasmoro berjanji akan menuntaskan kasus perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan AKP Oktavianus, terhadap wartawan Harian Sumut Pos Nopan Hidayat.

“Akan kita proses. Kalau nantinya terbukti akan diproses. Kita lihat, apakah diproses dalam kaitan etika atau disiplin,” ujar AKP Jasmoro yang ditemui wartawan Sumut Pos di ruang kerjanya, Jum’at (29/7) Saat ditanya kapan akan dilakukan pemeriksaan, AKP Jasmoro hanya menyatakan akan dilakukan secepatnya. “Kalau kami akan melakukan penyelidikan, sementara yang melakukan pemeriksaannya adalah bagian Provostnya. Dari kasus ini, menjurus pada perbuatan tidak menyenangkan. Kemudian, untuk menentukan sanksi dan sebagainya itu nantinya diserahkan kepada pimpinan,” terangnya.

AKP Jasmoro juga menjelaskan, dalam proses penyelidikan terhadap AKP Oktavianus nantinya juga, pihaknya akan menyelidiki mengenai penyebab perlakukan tidak menyenangkan terhadap wartawan Sumut Pos yakni, mengenai sejauh mana penanganan penangkapan pelaku penggelapan kosmetik tersebut.

“Pertama kita akan melihat kasus terhadap penangkapan penggelapan kosmetik itu sudah sejauh mana. Dan kasus yang dilakukan oknum Kanit Reksrim Polsek Medan Labuhan juga dijalankan,” tambahnya.

Dikatakannya, dalam kasus yang menimpa wartawan Harian Sumut Pos Nopan Hidayat tersebut, bisa juga dikaitkan terhadap tindak pidana. Pasal yang bisa disangkakan kepada Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan tersebut adalah Pasal 335 KUHP. “Itu juga bisa dikenakan unsur tindak pidana dengan pasal 335 KUHP,” cetusnya.(ari)

PT KAI Siagakan 178 Personel Keamanan

MEDAN- Menghadapi mudik Lebaran, PT Kerata Api Indonesia (KAI) Divre I Sumut menyiagakan 178 personel keamanan di sejumlah stasiun dan di atas kereta api. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan rasa aman pada penumpang selama dalam perjalanan mudik.

Menurut Humas PT KAI Divre I Sumut Irwan, 178 personel yang disiagakan tersebut terdiri dari 89 personel Polisi Khusus Kereta Api (Polsus KA), 60 personel kepolisian dan TNI serta 39 sekuritin
“Ini merupakan wujud pelayanan kita kepada penumpang agar mereka saat melakukan mudik merasa nyaman dan terhindar dari ancaman kejahatan seperti pencopetan, pencurian dan sebagainya,” ujar Irwan kepada wartawan koran ini, kemarin.

Lebih lanjut Irwan menjelaskan, adapun tugas personel keamanan tersebut yakni untuk menekan tindak kriminal seperti pencopetan dan pencurian barang, menseterilkan pedagang asongan di atas kereta api, mengawasi penumpang yang tidak memiliki tiket dan melarang penumpang yang berada di lokomotif dan sambungan kereta. “Pengamanan ini berjalan efektif pada H-5 sampai H+11,” bebernya.

Selain itu, kata Irwan, PT KAI Divre I Sumut juga akan mendirikan posko kesehatan di sejumlah stasiun besar dan kecil. Bahkan untuk menghadapi lebaran tahun ini, Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA) Divre I Sumut bekerja sama dengan Federasi Transportasi Internasional (ITF) menggelar penyuluhan kesehatan kepada karyawan kereta api di kantor PT KAI Divre I Sumut.

Dalam penyuluhan tersebut, dr Dewi Aryanti sebagai narasumber mengatakan, penyakit yang rentan dialami para masinis adalah infeksi paru-paru. Hal itu disebabkan jam kerja mereka yang sampai malam, bahkan hingga pagi hari. “Kita mengharapkan agar para masinis benar-benar memanfaatkan waktu istirahatnya dan mengkonsumsi makanan yang bergizi serta tidak kalah pentingnya senantiasa memeriksa kondisi kesehatannya,” ujarnya.(jon)

Niat ke Salon, Malah ke Kantor Polisi

Kiki Maria wanita belia warga Jalan PWS, Gang Setia, hendak mempercantik diri ke salon yang tak jauh dari rumahnya. Namun naas, HP Blackberry miliknya dirampas dua pria tak dikenal. Akhirnya, niat ke salon pun beralih menjadi ke kantor polisi.

Ceritanya, pada Selasa (29/7) siang sekira pukul 12.15 WIB, Kiki berjalan kaki menuju salon tak jauh dari rumahnya. Namun, saat itu ponselnya berdering dan dia pun mengangkat ponselnya.
Tengah asyik bercerita dengan temannya via ponsel, tiba-tiba dua pemuda yang diketahui bernama Riki Yanto (22), dan Azhari Azah (20), warga Jalan Perjuangan, yang mengendarai sepeda motor Jupiter MX memepet Kiki dari belakang.

Begitu dekat, Riki yang berada di boncengan langsung turun dan menempelkan sebilah pisau ke pinggang Kiki. Lelaki berbadan kurus ini pun langsung mengancam wanita berambut lurus sebahu ini agar menyerahkan HP nya sembari mengancam akan menghujamkan pisau itu ke perut Kiki.
Mendapat ancaman itu, Kiki langsung mematikan HP nya dan menyerahkan kepada penodong itu. Setelah mendapatkan HP tersebut, Riki dan Azhari melarikan diri dengan sepeda motornya. Namun baru sekira 2 meter berlalu, Kiki langsung berteriak sekuat-kuatnya sehingga mengundang perhatian warga.

Mendengar jeritan itu, warga langsung beraksi dan menendang sepeda motor yang ditunggangi kedua pelaku. Begitu terjatuh, kedua pelaku langsung dihajar beramai-ramai.
Untungnya, polisi melintas di TKP dan mengamankan Riki dan Azhari ke Mapolsekta Medan Baru. Di ruang Reskrim Mapolsekta Medan Baru, Riki mengaku baru kali ini melakukan penodongan. “Sumpah, baru pertama kali ini kami seperti ini, uangnya untuk sekadar foya-foya saja untuk besok malam,” ujarnya.(mag-7)

Pemko tak Mampu Tertibkan Ternak Babi

Penertiban ternak babi di Kota Medan, baik di Medan Belawan, Medan Labuhan Medan Tuntungan, Medan Johor dan Medan Denai sepertinya tidak akan terealisasi. Buktinya, hingga kini belum terlihat adanya action yang dilakukan oleh Pemko Medan dalam menertibkan ternak tersebut.

Padahal, Pemko Medan melalui Wali Kota Medan Rahudman Harahap serta Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan (Kadis Tanla) Kota Medan Ir Wahid pernah berjanjin  penertiban ternak babi akan selesai sebelum Ramadan tiba. Nah, hari ini tepat dua hari lagi menjelang Bulan Ramadan, namun belum terlihat upaya penertiban tersebut.

Apakah ini bentuk ketidakmampuan Pemko Medan? Berikut petikan wawancara wartawan Harian Sumut Pos Ari Sisworo dengan Anggota DPRD Sumut dari Daerah Pemilihan (Dapil) Medan Muhammad Nasir.

Menurut Anda, mengapa penertiban ternak babi di Medan belum terealisasi?
Menurut penilaian saya, ada beberapa hal yang melatarbelakangi kenapa penertiban ternak babi urung dilakukan oleh Pemko Medan. Pertama, belum adanya kesadaran dari para peternak kaki empat. Kedua, Pemko Medan belum tegas sehingga rencana penertiban hewan berkaki empat ini menjadi berlarut-larut.

Apakah ini bentuk ketidakmampuan Wali Kota Medan Rahudman Harahap?
Secara kasat mata seperti itu. Anggaran ada dan sudah ada yang diserahkan, personel ada seperti Satpol PP Kota Medan, personel polisi juga selalu siap sedia dimintai bantuannya. Namun, Wali Kota Medan tidak bereaksi sama sekali. Harusnya Wali Kota Medan menyahuti hal ini, karena ini bukan hanya kepentingan Umat Islam, tapi secara keseluruhan masyarakat Kota Medan. Dan ini menunjukkan kelemahan lainnya dari seorang Wali Kota Medan.

Maksudnya, kelemahan seperti apa?
Secara fisik dan beberapa kebijakan dari Wali Kota Medan terkesan garang, dan tanpa tedeng aling-aling. Namun, ketika berhadapan dengan persoalan ini Wali Kota Medan terkesan sangat melempem dan tidak berani bertindak tegas serta seolah tidak punya kekuatan.

Bagaimana dengan pihak yang bersinggungan secara langsung, yakni Kadis Pertanian dan Kelautan Kota Medan?
Dalam hal ini, Rahudman juga harus punya kesensitifitasan. Dengan kenyataan yang ada, telah menunjukkan bahwa pihak terkait dalam hal ini pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait lamban dan tidak punya motivasi. Hal ini harusnya dijadikan bahan rujukan agar Wali Kota Medan mengevaluasi kadisnya, bahkan bila perlu dicopot dari jabatannya dan digantikan dengan orang yang benar-benar mampu menangani hal ini.(*)

Medan Ngotot, Deli Serdang Tak Rela

Rencana Perluasan Wilayah Perbatasan

MEDAN- Wali Kota Medan Rahudman Harahap sudah membentuk tim khusus yang akan bertugas melakukan pendataan dan pemetaan (maping) terhadap wilayah Kota Medan yang akan diluaskan. Pembentukan tim dinilai akan mempercepat proses perluasan Kota Medan menjadi segiempat atau lingkaran,  tidak seperti saat ini tidak beraturan.
“Kita akan membentuk tim untuk menangani perluasan wilayah Kota Medan dari Deli Serdang yang menjorok ke Kota Medan,” ujar Wali Kota Medan Rahudman Harahap, usai mengikuti rapat paripurna pengesahan Laporan Pertanggungjawaban (LPj) APBD 2010 di Gedung DPRD Medan, Senin (25/7).

Menurut Rahudman, tim ini akan bertugas melakukan pendataan sekaligus pemetaan terhadap titik-titikn

koordinat Kota Medan dari wilayah Deli Serdang yang menjorok. Selain itu, tim juga bertugas untuk melakukan koordinasi dengan Kabupaten Deliserdang terkait rencana perluasan yang diambil Pemko Medan.
“Tim ini juga akan berkoordinasi dengan Deli Serdang sesuai dengan pengesahan RTRW Kota Medan yang baru disahkan DPRD Medan,”  cetusnya.

Rahudman menyatakan akan memulai perluasan wilayah Kota Medan secara efektif tahun 2012 mendatang dengan terlebih dulu memulai pemekaran kelurahan dan kecamatan di Kota Medan. Pemekaran itu akan dilakukan untuk meningkatkan pelayanan publik dan kinerja aparatur perangkat kecamatan di Kota Medan.

Sebab, sampai saat ini masih terdapat kelurahan dan kecamatan yang memiliki jumlah penduduk besar yang seharusnya layak dipecah menjadi dua kelurahan atau dua kecamatan. Apalagi nantinya Kualanamu sudah menjadi bandara internasional.

“Dengan begitu Kota Medan akan diarahkan menjadi kota dasar, kota perdagangan dan kota pemukiman yang nyaman bagi masyarakat,” ucapnya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan Zulkarnain menyatakan, upaya perluasan yang akan dilakukan Pemko Medan dari wilayah Deli Serdang memulai dari pemasangan teknologi Gheografic Information System (GIS) yakni peta digital 3 dimensi.

Dengan GIS yang akan terealisasi di tahun 2011 ini dimanfaatkan untuk mematok wilayah Kota Medan secara pasti sekaligus menentukan titik koordinat yang layak diperluas dari wilayah Deli Serdang ke Kota Medan.

Setelah itu, pihaknya akan melakukan studi kasus atas dampak sosial ekonomi yang ditanggung Pemko Medan selama ini dari wilayah Deli Serdang yang berada di tengah Kota Medan. “Ya upaya itu akan kita tempuh dengan konsultasi ke Kemendagri setelah kita lakukan dan tentukan titik kordinatnya,” tegasnya.

Apakah perluasan itu karena Pemko Medan mengincar sejumlah titik untuk dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)? Zulkarnain membantahnya.

“Memang kita kembangkan KEK dan termasuk di dalamnya KIM. Tapi KEK itu kita kembangkan di wilayah kita seluruhnya, tidak menggunakan wilayah Deli Serdang. Jangan dikembangkan sampai sejauh itu, kita fokuskan dulu pada tim yang sedang dibentuk sesuai perintah Pak Wali Kota. Jangan kita kembangkan sampai sejauh itu. Kita jalankan saja dulu perencanaan penataan (perluasan) wilayah Kota Medan,” jelas Zulkarnain.

Apa kata Pemkab Deli Serdang? Wakil Bupati Deli Serdang Zainuddin Mars menegaskan, Pemkab Deli Serdang akan melepaskan wilayahnya menjadi bagian Kota Medan. “Tidak sejengkalpun wilayah Deli Serdang dilepas untuk daerah lain,” bilangnya.

Menurutnya, sampai saat ini belum ada peraturan yang menyebutkan perluasan sebuah wilayah ditentukan pemerintah pusat tanpa melibatkan eksekutif dan legislatif di daerah yang bersangkutan. Sedangkan pembangunan Kabupaten Deli Serdang sesuai Perda Rencana Pembangunan Jangka Menegah (RPJM) Deli Serdang yang telah disahkan oleh DPRD Deli Serdang.
Ketua Komisi A DPRD Deli Serdang Benhur Silitonga menyatakan, sebenarnya wilayah Kota Medan yang sebagian menjorok ke wilayah Deli Serdang seperti di Medan Tembung, Medan Sunggal, Labuhan Deli. Ironisnya Dinas Perhubungan Pemko Medan malah berani melakukan pengutipan restribusi di daerah kawasan KIM I yang masih wilayah Deli Serdang.
“Apa karena adanya peluang PAD di wilayah Deli Serdang, kemudian Medan mengajukan perluasan wilayah. Itu namanya mau ‘merampok’,” bilang Benhur.
“Karena kurang lahan daerah lain didesak untuk dicaplok. Jangan gunakan alasan mempertegas batas wialyah lah. Soalnya bila pansus RTRW Medan jernih banyak wilayah Deli Serdang diduduki aparat Pemko Medan dengan melakukan pengutipan restribusi. Silakan saja nilai mana yang salah,” tegasnya. (adl/btr)