29 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 14982

Lampu Kuning untuk Aek Latong

Jelang Lebaran, Dishub Sumut tak Mau Kecolongan

Lebaran memang masih cukup lama, sekitar 30 Agustus 2011 mendatang. Tetapi Dinas Perhubungan (Dishub) Sumut tidak mau kecolongan mengantisipasi mudik sebelum dan sesudah lebaran. Satu di antara pembahasan yang menarik adalah soal ditutup atau tidaknya kawasan Aek Latong di Sipirok, Tapanuli Selatan.

Dishub Sumut bersama sejumlah instansi terkait seperti Balai Besar Jalan Nasional, Biro Perekonomian Sumut, Dinas Binamarga, Ditlantas Poldasu dan Jasa Raharja melakukan riset tentang kenyamanan dalam berlalulintas jelang Ramadan dan Idul Fitri mendatang. Hasil riset tersebut baru akan dipublikasikan 5 Agustus mendatang.

“Rencananya hasil riset ini akan diterima Plt Gubsu langsung,” ungkap Kadishub Sumut Rajali didampingi Kabid Perhubungan Darat Darwin Purba, Rabu (20/7). Menurut Rajali, riset yang dilakukan di antaranya mengenai jalan-jalan rusak, daerah rawan longsor, jalur alternatif mudik, berapa personel kepolisian maupun dishub yang akan turun dalam pengamanan dan pemantauan serta lainnya. “Jadi untuk lebih lengkapnya, kita baru bisa paparkan Jumat (5/8),” ungkapnya.

Menurutnya, Dinas Perhubungan bersama instansi-instansi tersebut sedang memantau semua jalan-jalan di Sumut. “Sebelum melakukan ekspos di Kantor Gubsu, kita juga akan melakukan rapat internal pada Senin (25/7) mendatang mengenai hal itu juga,” kata Rajali.

Sedangkan mengenai jalur lalu lintas di Aek Latong, menurut Rajali, jalur tersebut akan tetap digunakan, tapi sesuai situasi dan kondisi yang terjadi saat itu. Dengan kata lain, untuk jalur Aek Latong masih seperti lampu kuning pada traffic light. “Jika kondisi tak memungkinkan, seperti licin karena dibasahi hujan dan sebagainya, maka akan dialihkan ke jalur Gunung Tua Paluta,” katanya.

Rajali juga sempat mengungkapkan, jalur Aek Latong ini sudah disarankan untuk tak lagi digunakan. Namun, masih banyak armada bus yang membandel. “Itu sudah lama kita sarankan, karena kondisi jalan memang sudah sangat tak memungkinkan jika cuaca sedang buruk. Namun, memang kita akui pihak-pihak tertentu tak mau mengindahkan saran kami ini,” ujarnya lagi.

Menurutnya, jalur tersebut sejak 2008 lalu sudah dipasangi portal. “Di Pal-11 sejak 2008 lalu kita sudah memasang portal. Namun, dirusak oleh oknum tak bertanggung jawab. Hingga kini jalur tersebut masih digunakan dan tentunya armada bus harus mengambil risiko terburuk untuk melewati jalur itu saat cuaca buruk,” jelas Rajali.

Terlepas dari itu, jelang Idul Fitri, ternyata Aek Latong menjalani perbaikan pula. Bupati Tapsel Syahrul Pasaribu yang meninjau proses perbaikan jalan Aek Latong didampingi muspida plus, Kamis (14/7) lalu, malah berharap proses perbaikan jalur Aek Latong bisa selesai diperbaiki secepatnya. “Kita harapkan minus 7 sebelum lebaran tidak ada kendala lagi bagi kendaraan untuk melewati jalan tersebut,” harap Syahrul.

Selain kondisi jalan, Pemkab Tapsel pun berusaha membuat Aek Latong tampak nyaman. Salah satu rencananya adalah memasang penerang jalan. Karena itu Syahrul juga berharap peran PLN untuk membuat lampu penerangan di jalan rusak tersebut. “Kita harapkan bisa cepat, sehingga ketika puasa di daerah ini sudah terang, sehingga lebih memudahkan kendaraan untuk melalui jalur tersebut dengan pencahayaan yang cukup,” tukas Syahrul.

Ya, sejak 15 tahun lalu hingga saat ini, kondisi jalan nasional Aek Latong, Sipirok, Tapanuli Selatan, Sumut masih rusak parah. Hampir tidak ada perhatian pemerintah pusat mencari solusi perbaikan jalan lintas barat yang menghubungkan Sumut dengan Sumbar itu.

Hal yang disayangkan lagi, pemerintah malah menganggap Jalan Aek Latong bukan prioritas. Pemerintah masih mengesampingkan optimialisasi perbaikan jalan itu dan memilih merampungkan sejumlah proyek lainnya yang nilai manfaatnya tidak sebesar manfaat Jalan Aek Latong. Padahal, kecelakaan kerap terjadi dan jika pun berhasil melintasinya, harus dengan bersusah payah. Puncaknya, sebanyak 19 orang tewas dan puluhan luka-luka dalam kecelakaan bus ALS, Minggu (26/6) lalu.

Sebelumnya, setelah tragedi bus ALS di Aek Latong, Plt Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho sempat berjanji akan memperbaiki Jalan Aek Latong yang merupakan jalan lintas provinsi. “Saya berjanji akan memperhatikan dan memperbaiki kondisi jalan Aek Latong yang sangat memprihatinkan,” tukas Gatot.

Masih menurut Gatot, Pemprov Sumut akan mencari solusi untuk perbaikan jalan ini. Termasuk memfungsikan jalan alternatif yang sedang dikerjakan. Menyangkut anggaran biaya pembuatan jalan alternatif ini akan diupayakan secepat mungkin dan disampaikan kepada Kementerian PU di Jakarta.

Menyinggung kapan jalan alternatif ini selesai dibangun, Gatot mengungkapkan, dia sudah memerintahkan agar Kepala Balai Uji Jalan Pemprov Sumut secepatnya menyelesaikan pembangunan jalan tersebut. Karena dikhawatirkan, akan berjatuhan korban-korban yang lain akibat kondisi jalan yang sangat buruk.

Adapun rencana penyelesaian pembangunan jalan alternatif itu, menurut Gatot akan selesai Tahun 2012. “Saya berjanji jalan alternatif tersebut bisa dilintasi pengguna jalan di Tahun 2012,” ujar Gatot. (saz/neo/smg)

Solusi Sementara untuk Aek Latong

  1. Tanah di jalur kanan (jika menuju Tarutung dari Sipirok) akan diturunkan. Caranya, dengan dikorek sekitar 2 meter dengan lebar 5 meter. Sehingga, kendaraan dari arah Tarutung tidak kesulitan menanjak. Sebab, tanjakannya sudah tidak begitu tinggi. Begitu juga dengan sisi kanan (jika arah menuju Tarutung dari Sipirok), permukaan jalan yang penuh bebatuan dan tanah tersebut juga dikorek sekitar 50 centimeter. Tujuannya, agar jalan landai dan mobil yang turun tidak begitu curam saat menurun.
  2. Bagian bawah jalan Aek Latong akan terus ditimbun agar permukaan naik sekitar 1-5 meter dan lebarnya ditambah menjadi 10 meter, sehingga kendaraan yang hendak menanjak tidak begitu kesulitan melewatinya.
  3. Payau yang ada di pinggir jalan ditimbun terus-menerus agar air tidak tergenang lagi.
  4. Membangun sediikitnya 10 titik lampu penerangan di kiri dan kanan badan jalan rusak.

Sumber: Keterangan Pengawas Lapangan Perbaikan Jalan Rusak Aek Latong, Zulmansyah, kepada Metrosiantar (Grup Sumut Pos).

Kebanggaan Chaves

MENDOZA- Meski gagal masuk final, Timnas Venezuela tetap pahlawan bagi negaranya. Bahkan berulang kali sang presiden Hugo Chavez memberi pujian. Semi final Copa America merupakan sejarah bagi negara ini. Maka itu kebanggaan bak telah juara terus dielu-elukan.

“Kami bangga timnas mampu berbicara di ajang itu. Sungguh membanggakan menjadi warga negara Venezuela,” puji Hugo Chavez.

Dan pujian itu menjadi kebanggaan pula bagi anggota skuad. Seperti diutarakan Giancarlo Maldonado. Ia menilai timnya sudah dekat membuat kejutan lolos ke final Copa America, namun harus gagal melalui adu penalti dari Paraguay.

Setelah bermain imbang tanpa gol, laga Paraguay dan Venezuela memang harus ditentukan melalui adu penalti. Paraguay akhirnya lolos ke final setelah menang 5-3.

“Kami bermain lebih baik dari Paraguay dan membuat lebih banyak peluang. Kami memainkan sepak bola yang bagus, tapi kami tak beruntung,” kata Maldonado seperti dilansir AFP. “Tapi kami tetap bangga dengan apa yang telah kami raih dengan masuk semi final,” lanjutnya.

Senada dengan Maldonado, bek Venezuela Gabriel Cichero mengatakan timnya kurang beruntung. “Kami tak mampu mencetak gol meski banyak mendapat peluang. Paraguay beruntung, tapi inilah sepak bola,” katanya.
Namun begitu satu tiket untuk peringkat tiga masih terbuka jika mampu menang lawan Peru. “Benar itulah target kami selanjutnya,” sambung Gabriel.

Sementara Pelatih Venezuela Cesar Farias mengaku sulit bagi timnya untuk menghadapi kekalahan dari Paraguay. Venezuela mampu mendominasi pertandingan, bahkan tiga peluang emas Claudio Maldonado dkk membentur tiang gawang Paraguay.

Saat adu penalti, kiper Paraguay Justo Villar kembali menjadi pahlawan Albiroja saat menggagalkan tendangan penalti Franklin Lucena.  “Saya tak ingin membuat pemain kecewa, tapi Paraguay memang benar-benar beruntung,” ujar Farias.

“Peluang kami tiga kali membentur tiang, kami juga lebih banyak menciptakan peluang. Kami seharusnya bisa menang, tapi kami tak mendapatkannya. Tapi kami tetap pulang dengan kepala tegak,” tegas Farias.
Wajarlah jika akhirnya segenap rakyat Venezuela bangga setengah mati. Sepanjang kompetisi Copa America 2011 ini, Venezuela juga tercatat sebagai tim yang tak terkalahkan. Mereka menahan imbang Brasil dan Paraguay, serta mengalahkan Ekuador dan Kolombia. (ful/bbs)

Jelang Ramadan, Pemadaman Harus Diatasi

Menjelang Ramadan listrik di daerah Medan dan sekitarnya mengkhawatirkan. Pasalnya, beberapa minggu terakhir perusahaan listrik tersebut kembali berulah dengan melakukan pemadaman bergilir hampir di semua wilayah. Padahal baru beberapa waktu saja warga menikmati listrik dengan pemadaman teratur, kini harus dihadapkan lagi dengan listrik padam lagin Berikut petikan wawancara wartawan Sumut Pos Ari Sisworo dengan Direktur LAPK Farid Wajdi.
Apa pendapat Anda mengenai padamnya listrik di Medan belakangan ini?

Kondisi seperti ini membuat warga Medan menjadi khawatir. Apalagi dalam jangka waktu dekat, kita akan melaksanaka ibadah puasa di bulan Suci Ramadan. Kita ketahui, terakhir pada Selasa malam (19/7) listrik padam di beberapa tempat, termasuk kawasan Medan Timur, Medan Perjuangan, Medan Amplas dan beberapa kawasan lain. Listrik padam tidak hanya pada malam hari. Dipastikan banyak aktifitas akan terganggu dengan pemadaman listrik.

Apa seharusnya yang mesti dibuat oleh PLN?

Terlepas dari ada atau tidak ada penjelasan di media massa, selayaknya masalah listrik sebagai salah satu kebutuhan dasar harus segera teratasi, apalagi menjelang bulan Suci Ramadan. Listrik padam di bulan Suci Ramadan dipastikan akan mengganggu kekhusyukan umat dalam menjalani prosesi keagamaan yang begitu sakral. Sebagai kota metropolitan, sudah semestinya kebutuhan dasar listrik dapat terpenuhi tanpa ada pemadaman. Masyarakat berharap agar persoalan ini tidak berlarut-larut tanpa kejelasan. Pasalnya, beberapa minggu terakhir perusahaan listrik tersebut kembali berulah dengan melakukan pemadaman bergilir hampir di semua wilayah. Padahal baru beberapa bulan saja warga menikmati listrik dengan pemadaman teratur, kini harus dihadapi lagi dengan listrik padam lagi.

Apa dampak negatif yang akan muncul?
Guna mengatasi masalah ini harusnya PLN lebih cekatan dan terampil dalam mengelola aliran listrik di daerah ini. Tak kalah penting pula dukungan listrik yang memadai di bidang iklim investasi. Listrik padam lagi, sekali lagi jelas mengusik ketenangan dan ketentraman masyarakat. Karena itu petinggi PLN harus lebih memahami suasana psikologis publik. Kesulitan ekonomi dan berbagai masalah sosial yang kurang kondusif bisa memantik kegaduhan sosial, dan salah satunya dari kondisi buruk pelayanan listrik ini. Kalau tidak sangat mungkin lembaga konsumen mengambil inisiasi untuk menuntut masalah ini melalui jalur hukum. Kontrol pelayanan atas pelayanan perusahaan plat merah di bidang energi listrik dapat dilakukan UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, disemangati Pasal 46 yang membuka peluang gugatan hukum yang diajukan oleh sekelompok konsumen, lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat dan pemerintah.

Gugatan seperti apa?
Maksudnya masyarakat baik secara individual (pribadi) maupun kelompok masyarakat dapat saja mengajukan gugatan ganti kerugian pada manajemen PT PLN (Persero). Prosedur gugatan dapat dilakukan melalui model gugatan konvensional (perdata biasa) maupun menggunakan class actions (gugatan perwakilan) atau hak gugat lembaga (legal standing NGO’s).  Langkah hukum atas pelayanan PLN memang seperti rem darurat. Boleh digunakan dalam keadaan terdesak. Tetapi sangat mungkin dilakukan manakala listrik bolak-balik byar-pet. Apalagi Ramadan sebagian besar warga sangat berkepentingan listrik bebas dari pemadaman. Ya, itupun sangat tergantung dari niat dan itikad baik dari pengelola kelistrikan di kawasan ini.(*)

Sudah Difitnah Dicekik Pula

Roja alias Harun (43), warga Lingkungan 14 Gang Raya Kelurahan Titipapan, Kecamatan Medan Deli mencekik tetangganya sendiri Dewi Turi (40). Dewi yang tidak terima perbuatan Roja melaparkannya ke Polsek Medan Labuhan, Rabu (20/7).

Informasi yang dihimpun wartawan koran ini di lapangan menyebutkan Dewi memiliki usaha biliar. Usaha itu memang maju. Diduga karena tak senang, Roja menebar fitnah dengan menceritakan prilaku buruk Dewi kepada suaminya. Roja bilang Dewi berselingkuh dengan pemain biliar. Setelah mendengar cerita tersebut, suami Dewi pun langsung marah-marah kepada Dewi.

Dewi yang tahu kemarahan suaminya karena cerita Roja angsung mendatangi Roja. Kedatangan Dewi ke rumah Roja untuk mempertanyakan ucapannya kepada suaminya. Namun, Roja membantahnya dan langsung emosi dengan memukul tubuh dan mencekik leher Dewi. Tidak sedang Dewi melaporkan tetangganya sendiri ke Polsek Medan Labuhan. (mag-11)

Ratusan Juta PAD Melayang

112 Rumah Makan di Ring Road tak Berizin

MEDAN-Sebanyak 112 rumah makan di kawasan Jalan Gagak Hitam dan Ring Road belum ada mengurus izin ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudbar) Kota Medan. Akibatnya, kewajiban retribusi tak dilaksanakan sehingga penerimaan PAD Kota Medan di sektor retribusi Izin Usaha Pariwisata (IUP) menurun.

Kadisbupbar Kota Medan, Musral Manan yang dikonfirmasi wartawan koran ini membenarkan dan sudah memberikan surat peringatan terhadap pemilik rumah makan untuk mengurus izinnya.

“Berdasarkan hasil pendataan petugas di lapangan bahwa 112 usaha rumah makan di Jalan Gagak Hitam dan Ring Road belum memiliki izin. Dengan begitu kita akan mengambil tindakan tegas, “ ujar Musral, Kamis (21/7) siang.
Menurut Musral, berdasarkan Perda No 37 tahun 2002 pasal 4 ayat 1 berbunyi setiap orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan kegiatan usaha pariwisata di daerah, wajib memiliki izin kepala daerah.

“Dengan tak adanya Izin Usaha Pemerintah (IUP) dari Pemko dan tak memenuhi syarat pemanggilan akan diambil tindakan tegas sesuai dengan Perda No 37 tahun 2002 Bab XII pasal 27 ayat 1,” ucap Musral.
Dikatakannya, pemilik rumah makan yang wajib retribusi yang tak melaksanakan kewajibannya dapat merugikan keuangan daerah dan bisa terancam pidana.

“Untuk hukuman kurungan selama 6 bulan dan denda 4 kali  jumlah retribusi yang terhutang,” cetusnya.
Berdasarkan data yang diperoleh wartawan Sumut Pos ke-112 rumah makan yang belum mengurus izi adalah Warung Putri Kembar, RM Warung Kopi Delim Husin, Warkop Kurnia Baru, RM Bunda, The Bead,
Warung Fatimah, RM Khas Aceh Garot Jaya, Kupi Sago Mie Aceh Qataray One Club & Family KTV, Café Soulmate 108, Warkop Wilra, Warkop Sepakat, Kuta Radja, Warung Mie Aceh Bang Jol, RM Putra Melayu. Bakso Bang Ajo, Bakso Granat dan Ayam Penyet, Bakso Iga-iga, Mamak Bakso, MW Restaurant, Kede Nasi Dua Putri Minangn, Ayam Penyet Dapur Kantin, Ayam & Bebek Penyet, Warung Akang, Warung The Mint, Sop Iga Bakar & Ayam Lado Ijo, Clengger Burger, Amaliun Food Court, Parhuta Coffe, Killiney Coffe Tiam, Coffe Toast, Café Pondok Seri terletak di Jalan Gagak Hitam.
Keude Tanyo Ulee Kareng, Sop Kambing Kasmhir, Kare Kambing Taj Mahal, Kerang Rebus Pak Ngah, Mie Ayam Powon Doro, Indonesia Bakso, Nasi Uduk 221, RM Bang Gendut, RM Emank Bandrek, RM Sate Padang Manado, Ayam Presto Cabe Ijo, Warung Bebek Sambal, Nasi Goreng Belut Mas Poer, Soup Saudara Makasar, Sop/Sate Kambing Betawi, Pizza gila, RM Kue D&D Dunkin Donuts, Kedai Kopi, Ikan Bakar Warung Bambu, TST Putri Mania, Masakan Khas Aceh dijalan Ring Road.

Sup Kabing Datuh, Gerobak Kopi, Warung Makan Ibu Midah, Grand Jamee, F 3 Rira, RM Rita Baru, Warkop Cemat, Nasi Soto Sipang Balam, RM Minang Maimbau, Al Barokah, Ayam Penyet Betawi, Kuede Kopi Aceh NM, RM Hj Nadra Sarapan Pagi, Amiego Sea Food, Royal Bakery, RM Putra Melayu, Mie Hijau, Sate Padang Danguah, Kings Sea Food, Baksi Siman, Nero Bistoro, Pempek Pak raden, Pondok Tua Sehati, Mia Ayam Jamur Panjaitan, Martabak Bangka di Jalan Gagak Hitam.

SSC, Ayam Penyet Surabaya, Mie Jogja Pak Karso, Sinar Bulan Martabak, Bakso Iga Khasmir, Lesehan Sekar, Pempek Palembang, Ayam Penyet Khas Suroboyo, Ikan Bakar Gambongan, Viga AL’café, Bakso Gepeng, Aneka Bulan Martabak, Lontong Malam, Nangro Mie Aceh, Kerang Rebus Sumatera, Samudra Kencana Sea Food, Babe Gor Steak, Restu Bundo, Kebab Turki, Soto Rupa-rupa Joko, Dapur Sate Istimewa, Ayam Taliwang si Buncit, Warung Tom Yan Kepiting, Gula Merah Coffe, Bakso Malang, Lontong Malam dan Mie Tiaw bu Ita, Sea Food Titin Jaya 88. Bakso Bang Toyib, Prima Rasa Warung 88 RM Rita Baru, Ai Moka Cake Shop & Catering yang terletak di Jalan gagak Hitam.

Dijelaskan Busral, tidak tertutup kemungkinan ada oknum staf di jajarannya yang terlibat dalam ketiadaan izin 112 restoran ini. Sebab, sejak dia menjabat beberapa bulan silam di Disbudpar Kota Medan restoran ini telah lama berdiri namun tidak pernah tersentuh.

“Indikasinya ini sudah lama berdiri. Tapi kenapa dari pendataan dan validasi baru ditemukan sekarang 112 restoran ini tidak berizin. Ya mungkin juga, ada staf saya yang terlibat. Karena ini seperti dibiarkan, sementara restoran di sana sudah berdiri lama. Ini akan segera kita tertibkan,” jelasnya.

Busral menilai ketiadaan izin tersebut membuat PAD Kota Medan yang ditargetkannya tidak tercapai khususnya di sektor retribusi IUP. Dari sektor itu dinilai sangat berdampak pada penerimaan PAD, sebab 112 restoran itu bernilai ratusan juta rupiah jika seluruhnya memiliki IUP.

“Kita akan tindak tegas dan 112 restoran ini sudah kita berikan peringatan agar mengurus izinnya. Kita akan tindak seluruhnya dengan membentuk tim terpadu bersama Disbudpar Kota Medan. Penindakan akan dilakukan sebelum bulan Ramadan tiba nanti,” ungkapnya.

Ketua Komisi C DPRD Medan Jumadi menilai langkah Busral sangat berani dan akan didukung. Menurutnya, 112 restoran wajib memiliki IUP dan memperpanjangnya jika sudah mati masa berlakunya, karena sangat berdampak pada retribusi untuk penerimaan PAD Kota Medan.“Kita juga akan agendakan dalam waktu dekat sekitar akhir bulan ini untuk melakukan kunjungan kerja ke lokasi rumah makan. Sebab, ini persoalan yang bisa menganggu penerimaan PAD Kota Medan di sektor retribusi. Kita juga meminta pengusaha atau manajemen restoran agar mengurus dan memiliki IUP,” tegasnya. (adl)

Pemko Hanya Minta ‘Pulau’ Milik Deli Serdang

MEDAN-Pemko Medan berharap perluasan wilayah Kota Medan dapat segera terwujud. Segala persiapan menuju ke arah itu telah dilakukan. Namun, langkah lebih lanjut masih menunggu perintah Pemprovsu. Jika usulan perluasan diminta, maka dengan segera Pemko Medan menyampaikan usulan tersebut.

“Jika diminta Pemprovsu, baru Pemko Medan membuat usulan,” ujar Sekda Medan, Syaiful Bahri, kepada wartawan koran ini, Kamis (21/7). Disebutkannya, perluasan Kota Medan pernah dilakukan pada tahun 1973. Perluasan itu dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No 22/173. Saat itu disebutkan, sebagian wilayah eks perkebunan tembakau menjadi wilayah Kota Medan.

Perluasan itu sendiri masih menyisakan sejumlah wilayah Deli Serdang yang menjorok ke wilayah Kota Medan.
“Kita belajar dari masa lalu. Saat ini sudah otonomi daerah, usulan perluasan untuk pemerataan pembangunan. Batas administrasi Medan-Deli Serdang sudah lama ditetapkan, sudah 30 tahun, dari keputusan itu ditegaskan sebagian wilayah Deli Serdang masuk ke Kota Medan. Namun mengapa saat ini masih ada ‘pulau-pulau’ kecil milik Deli Serdang di dalam wilayah Kota Medan,” katanya.

Contoh ‘pulau-pulau’ kecil milik Deli Serdang adalah kawasan Aksara, tepatnya di Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan, yang wilayahnya berhimpitan dengan Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung. Di kawasan itu ada beberapa hektar wilayah yang jadi pusat bisnis masuk wilayah Deli Serdang. Padahal kawasan itu dikelilingi Jalan Letda Sujono, Jalan Aksara, Jalan Mandailing dan Jalan Mandala by Pass yang merupakan wilayah Kota Medan.
Untuk merealisasikan upaya perluasan Kota Medan, lanjut Syaiful, pihaknya tidak bisa berkaca dengan masa lalu. Perluasan 30 tahun lalu sangat mudah dilakukan, karena saat Orde Baru pemerintahan bersifat sentralistik. “Saat itu pusat yang menentuka segala hal, termasuk daerah. Untuk perluasan wilayah kali ini, berbagai pihak harus pro aktif merealisasikannya. Pemprov dan DPRD Sumut harus aktif,” ungkapnya.

Disebutkannya, diharapkannya Pemprovsu dan DPRD Sumut merespon rencana perluasan Kota Medan.
Di tempat terpisah, Ketua Fraksi PAN, Aripay Tambunan menuturkan, Pansus Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Medan menilai Pemprov dan DPRD Sumut lebih memahami persoalan perluasan wilayah Kota Medan, terutama persoalan ‘pulau-pulau’ kecil milik Deliserdang yang dikelilingi wilayah Kota Medan .

“Untuk solusinya dan yang harus ditempuh Pemko Medan adalah dengan melakukan pengajuan rencana perluasan dan konsultasi pada Pemprovsu dan Pemerintah Pusat. Sebab, dari jalur itu nantinya, pastinya Kota Medan akan mendapatkan restu dan izin berupa Peraturan Pemerintah (PP) dari pemerintah pusat dan tentunya Pemkab Deliserdang akan mempersilahkannya,” katanya.

Pemprovsu juga, lanjut Aripay, harus cepat dan responsif menangani persoalan ini. Sebab, saat ini yang perlu dipikirkan adalah bagaimana meminimalkan dampak sosial dan mengatasi beban sosial ekonomi yang tidak mungkin ditanggung Kota Medan selamanya. (adl)

Tak Perlu Menang untuk Final

Perjalanan Paraguay masuk final Copa America 2011 sungguh luar biasa. Mereka bahkan melakukannya tanpa pernah menang sepanjang 90 menit waktu normal. Giliran adu penalti, tim asuhan Gerardo Martino baru unjuk kebolehan.
Sebelum sampai semifinal lawan Venezuela, perjalanan Paraguay memang kerap diakhiri hasil imbang.
Di babak penyisihan grup, Paraguay mengawali laga lawan Ekuador dan hasilnya imbang 0-0. Selanjutnya ketemu Brasil dan skor imbang lagi 2-2.

Lalu ketemu Venezuela di akhir penyisihan dan hasilnya imbang lagi 3-3. Hasil itu tak cukup baik sehingga Paraguay lolos ke perempat final dengan tiket posisi tiga terbaik.

Sialnya, mereka ketemu Brasil lagi di babak tersebut. Semua memprediksi Paraguay akan tumbang di tangan Brasil. Eh ternyata dugaan itu salah. Paraguay kembali bermain bertahan dan bisa menahan Brasil dengan skor kacamata 0-0. Laga akhirnya mesti dituntaskan lewat penalti. Sial bagi Brasil, empat eksekutornya gagal total.
Alhasil Paraguay masuk semifinal dengan keunggulan 2-0.

Lawan Venezuela di semifinal, Paraguay lagi-lagi imbang.  Saat adu penalti Paraguay baru bisa menang 5-3.  (ful)

Judi Online Sukaramai Digerebek

MEDAN-Jelang Ramadan tahun ini, Unit Judi Sila Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumut semakin gencar melakukan pemberantasan perjudian. Satu di antara yang berhasil dibongkar adalah praktik perjudian dengan modus game on line di lantai dasar Plaza Yuki Suka Ramai, Kamis dini hari (21/7).

Kasubdit III/Umum Ditreskrimum Polda Sumut, Kompol Andry Setiawan menuturkan, dalam penggrebekan yang dipimpinn langsung Kanit Judi Sila Kompol Saptono tersebut, pihaknya menahan empat orang dan ditetapkan sebagai tersangka. “Dua orang pemain yang kita tahan bernama Cunsen (47) dan Gik Lin alias Lena (45). Sedangkan, dua orang lagi pengelolanya, Acang (32) dan Apo (34). Kita akan terus melakukan hal-hal serupa guna memberantas penyakit masyarakat. Apalagi dalam mendekati bulan puasa yang sebentar lagi ini,” ungkapnya.

Andry menuturkan, penggrebekan tersebut diawali adanya pemantauan oleh pihaknya dalam beberapa hari terakhir. Setelah itu diketahui, ada aktifitas game on line yang terbuka layaknya warung internet (warnet). “Ini memang permainan, tapi dalam bentuk perjudian,” tegasnya.

Dalam hal ini, lanjut Andry, para pemain disediakan jaringan khusus internet untuk melakukan permainan. Poin dari hasil permainan tersebut dapat ditukarkan kepada pengelola untuk mendapatkan voucher yang bisa ditukarkan dengan uang. “Ini disebut untung-untungan. Cara mainnya tidak membutuhkan keahlian khusus. Sedangkan, kalau game itu butuh keahlian khusus. Ini hanya menekan satu atau dua tombol saja,” ungkap Andry.

Dari penggrebekan tersebut, pihaknya menyita 50 set computer, 50 unit card reader dan peralatan pendukung lainnya. Omset yang diraup pengelola mencapai ratusan ribu hingga jutaan. Andry menambahkan, pihaknya masih melakukan pendalaman penyidikan. Pemilik warnet game on line tersebut masih diburu pihaknya. “Kita masih selidiki dari mana asal servernya di Jakarta. Begitu juga pemiliknya Andi di Jakarta,” jelasnya. Penyidik menjerat keempat tersangka dengan Pasal 303 KUHPidana tentang perjudian. Dengan ancaman hukuman kurungan penjara di atas 5 tahun.(ari)

No Final, Cavani!

BUENOS AIRES – Sungguh kurang beruntung nasib Edinson Cavani. Striker Napoli itu diperkirakan tidak bisa turun lapangan pada pertandingan bersejarah ketika Uruguay bertarung melawan Paraguay pada final Copa America 2011, Senin dini hari (25/7).

Cedera lutut yang dialaminya saat menghadapi Cile pada laga kedua grup B (8/7) masih belum pulih. Akibat cedera itu, Cavani absen dalam tiga laga terakhir Uruguay, yakni laga pemungkas grup B melawan Meksiko (12/7), Argentina di perempat final (16/7), dan Peru di semifinal (19/7).

Tentu saja mengecewakan bagi Cavani yang musim lalu tampil hebat bersama Napoli di Serie A Liga Italia. Sebab, dia sangat berharap dapat memberikan kontribusi. Apalagi, mulanya pelatih Uruguay Oscar Washington Tabarez selalu menjadikannya pemain utama.Demi mengakomodasi Cavani, Tabarez mengubah skema 4-4-2 atau 4-4-1-1 yang menjadi andalannya pada Piala Dunia 2010 lalu menjadi 4-3-3 atau 4-3-1-2. Seiring dengan cederanya Cavani, Tabarez kembali ke skema awal 4-4-2 dengan Luis Suarez dan Dirgo Forlan sebagai ujung tombak.Ternyata, tanpa Cavani, permainan Uruguay menjadi lebih luwes. Kegarangan duet Suarez-Forlan kembali tersaji. Tampaknya, dengan kondisi itu Tabarez tidak perlu terlalu khawatir kehilangan Cavani. Asalkan, tidak ada kendalan dengan Suarez atau Forlan.

Lagipula, Napoli juga sudah mewanti-wanti bahwa Uruguay tidak boleh memaksakan kondisi Cavani. Bila memang cedera, sebaiknya Cavani tidak dipaksakan untuk bermain. Sebab, pada akhirnya hanya akan merugikan klub.
“Saya akan membunuh mereka bila mereka merusak Edinson saya,” ancam Aurelio De Laurentiis, presiden Napoli, seperti dilansir Eurosport.

De Laurentiis tidak ingin merugi karena harus mengistirahatkan Canani pada awal musim. “Saya tidak peduli dengan pertandingan internasional, tapi saya hanya meminta kepada Uruguay agar menjaganya baik-baik. Kalau dia tidak fit, maka jangan dimainkan,” lanjutnya.

Tidak hanya sampai di situ saja ancaman De Laurentiis. “Kalau Uruguay tidak berhati-hati, maka saya akan mempersoalkan masalah itu tanpa akhir,” jelas produser film ternama Italia itu.
Wajar bila De Laurentiis khawatir akan kondisi pemainnya. Sebab, musim lalu Cavani merupakan pemain andalan utama bersama Marek Hamsik dan Ezequeil Lavezzi. Cavani mencetak 33 gol di seluruh kompetisi musim lalu.
Adapun Tabarez sendiri sebelumnya sudah menyatakan bahwa cedera Cavani tidak terlalu parah. Di hanya butuh istirahat dan Uruguay juga tidak akan memaksakan bila dia belum siap turun lapangan. “Kami juga berharap dia cepat pulih,” kata Tabarez. (ham/jpnn)

Tersangka Ngaku Stres

Polisi Ditodong Pakai Pistol

MEDAN-Polisi masih terus memeriksa tersangka Muhammad Ghazali SH (37), warga Jalan Gedung Arca No 23 Medan, yang diamankan polisi dari kediamannya, karena mengancam seorang anggota polisi Briptu Ronald Sianturi, di Jalan SM Raja simpang Jalan Tritura, Rabu (20/7), dengan menggunakan pistol air soft gun.

Kasat Reskrim Polresta Medan, AKP M Yoris Marzuki melalui Kanit Jahtanras Polresta Medan AKP Yudi Prianto mengatakan, pihaknya telah menahan dan menetapkan Ghazali menjadi tersangka. “Kita masih mendalami pemeriksaan, untuk itu pelaku telah ditetapkan menjadi tersangka,” ujarnya.

Dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh polisi, hingga kini belum diketahui apakah tersangka terlibat tindak kejahatan lain.

“Sampai kini kita periksa belum ada mengarah ke sana,” ujarnya. Dijelaskannya, polisi masih memeriksa mengenai plat kendaraan palsu dan motif penodongan senjata kepada personel polisi.

Dari hasil pemeriksaan, tersangka mengaku motif menodongkan senjata api karena sedang stres. “Dari keterangannya, ia mengaku lagi stres ketika melakukan penodongan kepada polisi, namun penyidik menganggap keterangannya itu tidak masuk akal, makanya kami masih memperdalam kasus ini,” ujar Yudi.

Menurutnya, tersangka Ghazali tidak ada hubungan dengan Istana Kepresidenan Republik Indonesia. “Sama sekali tidak ada hubungannya, ia mendapatkan atribut topi istana kepresidenan RI dan atribut lainnya dari temannya yang di Jakarta,” tandasnya.

Seperti diberitakan, Muhammada Ghazali (37) terpaksa  mendekam dalam sel tahan Mapolresta Medan. Pasalnya, dia menodongkan senjata api jenis air soft gun ke arah personel Sat Lantas Polsek Patumbak yang sedang bertugas, Rabu (20/7) sekitar pukul 13.00 WIB.

Insiden itu terjadi di persimpangan lampu merah Jalan Tritura, Simpang Marendal, Medan. Senpi jenis air soft gun diacungkan Muhammada Gazali ke kepala Briptu Renold Sianturi.

Awalnya, Briptu Renold Sianturi mencurigai mobil BMW bernomor polisi B 7474 yangdikendari Gazali. Rasa penasaran membuat Briptu Renold menghentikan laju mobil yang dikemudikan pria yang kos di Jalan Halat, Simpang Jalan Ismaliyah Medan itu. Entah apa yang dibenak Gazali, tiba-tiba Gazali mengacungkan senpi ke arah Briptu Ronald, spontan Briptu Ronald terkejut dan melompat.

Selanjutnya, Gazali kabur, dalam hitungan detik, mobil yang digunakan Gazali tak terlihat lagi. Kajadian tersebut langsung dilaporkan Briptu Ronald ke Unit Jahtanras Polresta Medan. Laporan tersebut ditindaklanjuti, petugas lantas meyisir areal lokasi kejadian hingga ke seluruh suduk kota Medan dan mengecek kepemilikan mobil BMW B 7474 tersebut ke Mabes Polri.

Setelah ditelusuri ke Mabes polri, mobil B 7474 tersebut terdaftar atas nama Prima Yudes Febrianti dengan jenis mobil Hyundai Trajet warna cokelat. (mag-7)