26 C
Medan
Wednesday, December 24, 2025
Home Blog Page 14997

Pelti Sumut Gelar Turnamen Sumut Bangkit

MEDAN-Sebagai bentuk kepedulian dan hasrat untuk membawa tenis Sumut ke arah yang lebih baik, maka Pelti Sumut akan menggelar turnamen tenis bertajuk “Turnamen Tenis Remaja Sumut Bangkit”.

Menurut Ketua Pelti Sumut Indra Kelana SH di Sekretariat Pelti Sumut Jalan Sei Belutu Medan, kemarin (18/7), even yang akan berlangsung di Lapangan Tenis Kebun Bunga Medan pada 22-24 Juli itu terkait dengan pengukuhan pengurus provinsi (Pengprov) Pelti Sumut yang berlangsung pada 23 Juli mendatang di Medan Club.

Diungkapkannya bahwa petenis yang diperbolehkan tampil pada even ini berusia tak lebih dari 18 tahun. “Turnamen ini terdaftar sebagai even yang diakui PP Pelti. Karenanya, tak heran bila sejauh ini sudah 41 petenis dari berbagai daerah yang menyatakan ikut serta lewat web PP Pelti,” bilang Indra.

Jumlah di atas masih akan bertambah lagi karena para petenis yang berasal dari Medan atau pun daerah-daerah lainnya yang ada di Sumut belum diregistrasi.

“Yang pasti Sumut akan diperkuat dua petenis andalannya Fernando Bangun dan T M Bintang. Mereka juga didukung beberapa petenis potensial seperti M Yusuf Siahaan dan Chairun Abdi Maulana,” beber Indra.
Selanjutnya Indra mengungkapkan bahwa apa yang dilakukan pihaknya ini adalah upaya untuk menjaring petenis potensial yang nantinya akan dibina secara intensif dan berkesinambungan hingga mampu mengharumkan nama Sumut di tingkat nasional.

“Daripada membeli atlet dengan menghabiskan uang dalam jumlah yang besar, akan lebih baik bila uang itu dipergunakan menggelar turnamen yang berpotensi melahirkan banyak petenis andal,” bilang pria yang juga Ketua  Soksi Sumut itu.
Selain penjaringan atlet seperti yang disebut di atas, Pelti Sumut pun akan memperbanyak Pengcab Pelti yang ada di kota/kabupaten di Sumut.

Turut hadir pada pertemuan kemarin Wakil Ketua V Drs H A Mulyadi, Wakil Sekretaris Ir Azmi A Madjid, Bendahara Sangkot Sirait SSos dan Humas Simon Pramono.  (jun)

68 Tim Berebut Piala Ketua KONI Sumut

MEDAN-Ketua Umum KONI Sumatera Utara Gus Irawan Pasaribu SE Ak MM secara resmi membuka turnamen QS Futsal Competion dan Graffiti Contest memperebutkan Piala Ketua Umum KONI Sumutdi QS Futsal Jalan Bunga Asoka, Senin (18/7).

Even yang berlangsung 18-23 Juli itu diikuti sebanyak 45 tim yang bertanding di kategori umum dan 23 tim bertanding di kelompok SMU/Sederajat yang berasal dari berbagai daerah seperti Medan, Lubuk Pakam, Sei Rampah dll.
Pada saat membuka turnamen kemarin Gus Irawan menambah jumlah hadiah bagi tim yang bertanding di kelompok SMU/Sederajat sebesar Rp5 Juta, sehingga total hadiah yang diperebutkan pada turnamen itu berjumlah Rp21 juta.
Apalagi, masih menurut Gus, sesungguhnya Sumut memiliki potensi untuk menorehkan prestasi di tingkat nasional sebab dari beberapa kesempatan mengikuti even tim-tim asal Sumut, utamanya untuk kelompok pelajar selalu menjadi yang terbaik.

“Saya ingat beberapa waktu lalu SMA Muli menjadi juara nasional sebanyak dua kali berturut-turut. Selain itu, tahun lalu SMAN 1 Medan juga mampu menempati peringkat ketiga. Ini menjadi suatu bukti bahwa futsal memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang ke arah yang lebih baik,” tambah Gus.

Terkait prestasi tim futsal Sumut pada babak Pra PON lalu Gus mengatakan bangga jika futsal lolos ke PON XVIII. Namun Gus mengingatkan segenap pengurus untutk tidak berpuas diri, melainkan secepatnya melakukan evaluasi.
“Kita lolos setelah menempati peringkat ketiga di bawah Sumsel dan Sumbar. Jadi, jika tidak ada perbaikan, bisa dibayangkan akan berada di peringkat ke berapa Sumut pada PON nantinya,” imbuh Gus.

Hal senada juga diungkapkan oleh Wakil Sekretaris KONI Sumut Irwan Pulungan dan IPTEK Olahraga KONI Sumut Dr Riyadh Ikhsan. Bahkan secara tegas keduanya berharap agar even yang digelar menjadi momentum kebangkitan futsal Sumut ke arah yang lebih baik. (jun)

K-40 Dukung Darwin

MEDAN- Kelompok yang menamakan diri K-40 yang diketuai Syawal Rifai, Senin (18/7) siang mendatangi Kantor Pengcab PSSI Medan di Jalan Timor untuk mengutarakan dukungan kepada Ketua PSSI Medan Drs H Darwin Syamsul untuk maju di pemilihan PSSI Sumut.

Didampingi Wakil Ketua I Nunuk Sanhaji, Wakil Ketua II Sugeng Rahayu, Sekretaris Lintong Sitanggang, Bendahara Binsar S dan Wakil Bendahara Asrul Batubara, Syawal mengungkapkan bahwa bentuk dukungan tertulis yang disampaikan kepada Darwin Syamsul adalah sebagai wujud kepedulian K-40 terhadap sepak bola Sumut.
K-40 sendiri merupakan gabungan pemilik suara yang terdiri dari Pengcab PSSI dan Klub yang ada di Sumut.
“Menurut K-40, sosok Darwin Syamsul yang maju menjadi salah satu calon Ketua Pengprov PSSI Sumut adalah yang paling tepat dibanding calon-calon yang ada saat ini, dan kita siap memenangkannya” jelas Syawal.
Apabila Darwin terpilih menjadi Ketua, maka diharapkan bisa melakukan pembaharuan serta pembenahan di dalam tubuh Pengprov PSSI Sumut.

“Lihat saja, saat ini terdapat kubu-kubu dalam kepengurusan Pengprov PSSI Sumut. Sosok Darwin sangat tepat untuk melakukan pembenahan dari sisi organisasi, sehingga nantinya sepak bola Sumut bisa berkembang,” sambungnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Nunuk Sanhaji juga menyampaikan bahwa dipilihnya sosok Darwin untuk didukung tak lain karena kinerja yang sudah terbukti. “Kita memilih saudara Darwin juga karena telah terbukti hasil kerja kerasnya dalam memajukan Pengcab PSSI Medan,” kata Nunuk. (ful)

Deli Serdang tak Perlu Dilibatkan

Perluasan Wilayah Kota Medan

MEDAN- Pansus Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kota Medan menilai, peran Deli Serdang tidak terlalu penting dalam perluasan wilayah Kota Medan. Pasalnya, Pemprovsu lebih memahami persoalan perluasan wilayah Kota Medan, khususnya daerah-daerah kecil milik Kota Medan yang sering terabaikan. Selain itu, Pansus juga, menilai rencana perluasan ini tidak perlu dipertanyakan kepada Pemkab Deli Serdang, karena hanya perlu ke Pemprovsu dan Pemerintah Pusat.

“Saya rasa jangan diangkat dari Pemkab Deli Serdangnya. Pastimereka tidak akan mau melepaskan ini, karena mereka pasti akan menilai negatif terhadap rencana perluasan atau penyesuaian wilayah Kota Medan ini. Mereka (Pemkab) pasti menafsirkan dampak perluasan ini, kalau dilepaskan maka PAD mereka pasti berkurang, padahal kan tidak,” ujar Sekretaris Pansus RTRW Kota Medan Aripay Tambunan, Senin (18/7).

Politisi PAN ini menilai, solusinya dan yang harus ditempuh Pemko Medan adalah dengan melakukan pengajuan rencana perluasan dan konsultasi pada Pemprovsu dan Pemerintah Pusat.

“Sebenarnya, Deli Serdang kan tidak perlu terlibat. Karena solusinya ini pada Pemprovsu dan Pemerintah Pusat. Pansus membuat rekomendasi dan Pemko harus melanjutkannya, karena tidak mungkin selamanya beban sosial ini kita (Kota Medan, Red) terus yang menanggungnya,” ucapnya. Menurutnya, Pemprovsu jugan harus cepat dan responsif menangani persoalan ini. Sebab, saat ini yang perlu dipikirkan adalah bagaimana menimalkan dampak sosial dan mengatasi beban sosial ekonomi yang tidak mungkin ditanggung Kota Medan selamanya. “Pemprov harus lebih paham dampak sosial yang diakibatkan Deli Serdang. Jadi, Deli Serdang tak perlu diajak, karena provinsi yang menanganinya. Temuan kita juga di lapangan, banyak warga Deli Serdang yang mau menjadi warga Kota Medan dan ingin wilayahnya menjadi Kota Medan,” ungkapnya.

Ditambahkannya, jika upaya dari solusi Kementrian PU ditempuh, maka pasti Pemko Medan akan meraih wilayah Deli Serdang itu. Namun, hal itu dihindarkan dan alternatifnya, Pansus mengarahkan Pemko Medan untuk melalui jalur birokrasi saja. “Bisa saja itu kita tempuh, dan pasti berhasil. Tapi kan kita tidak mau, karena kemungkinan besar akan menimbulkan beragam konflik sosial dan politik. Lebih baik dari jalur birokrasi tadi saja, seperti ke Pemprovsu dan Pemerintah Pusat. Ini kan persoalan pemerataan pembangunan karena banyak jalan yang tidak terawat di Deliserdang,” jelasnya.

Aripay juga menegaskan persoalan ini perlu diluruskan. Sebab, dengan adanya rekomendasi perluasan wilayah Kota Medan dari daerah-daerah terpencil milik Deli Serdang di inti kota Medan sudah dipandang negatif. “Perluasan Kota Medan ini bisa saja hanya di beberapa kecamatan seperti Medan Marelan, Medan Labuhan, Medan Denai, Medan Tembung hingga Medan Perjuangan, namun di kecamatan lainnya ada yang dikecilkan wilayah Kota Medan. Ya kita bilanglah seperti kecamatan Medan Denai, kalau nanti batas wilayah ditetapkan sungai maka kawasan Jalan Menteng dan Jalan Bajak di Denai itu bisa masuk ke Deli Serdang,” tegasnya.

Sementara, Wakil Bupati Deli Serdang Zainuddin Mars menegaskan, hingga kini Pemkab Deli Serdang tidak akan melepaskan wilayahnya menjadi bagian Kota Medan. Meski alasannya untuk perluasan Kota Medan sebagai kota metropolis.

“Tidak sejengkalpun wilayah Deli Serdang dilepas untuk daerah lain,” kata Zainuddin Mars. Bahkan, orang nomor dua di jajaran Pemkab Deli Serdang itu, menambahkan, sampai saat ini belum ada peraturan yang menyebutkan perluasan sebuah wilayah ditentukan pemerintah pusat tanpa melibatkan pihak eksekutif dan legislatif di daerah bersangkutan.
Apalagi, saat ini sistem pemerintah daerah menganut sistem desentranisasi. Karenanya untuk perluasan sebuah daerah, akan melibatkan daerah tetangganya yang bersinggungan langsung dengan daerah yang rencana bakal diluaskan. “Tidak ada alasan untuk menyerahkan wilayah Deli Serdang ke daerah lain,” tegasnya lagi.

Dilanjutkanya, hingga kini Pemkab Deli Serdang sedang membahas rencana Perda Tata Ruang dan Tata Wilayah (RTRW) untuk diajukan ke DPRD Deli Serdang. Di sana disebutkan tidak ada rencana memberikan sebagian wilayah Deli Serdang kepada daerah lain.

Untuk pembangunan Kabupaten Deli Serdang, sesuai Perda Rencana Pembangunan Jangka Menegah (RPJM) Deli Serdang yang telah disahkan DPRD Deli Serdang. Bahkan dalam pelaksana  pembangunan tersebut, Pemkab Deli Serdang selalu beriringan dengan “Tiga Pilar” yang meliputi kekuatan pemerintah, kerjasama dengan pihak swasta dan dukungan masyarakat.

Melalui program pembangunan tiga pilar tersebut. Pelaksanan pembangunan berjalan lancar diseluruh wilayah Deli Serdang. Sehingga banyak bermunculan ucapan terima kasih berasal dari masyarakat kepada Dinas PU.
Secara terpisah, anggota Komisi A DPRD Deli Serdang Mikail PT Purba menegaskan, saat ini zamannya otonomi daerah. Bukan daerah tidak patuh dengan pemerintah pusat. Tetapi bila sebuah rencana hendak dibuat sebuah daerah, pemerintah pusat akan melibatkan Pemkab serta anggota DPRD setempat.

“Bukan main tunjuk saja. Kan semua ada aturan mainnya. Wali Kota Medan itu hendaknya membaca undang-undang lah baru bisa bicara perluasan wilayahnya. Jangan-jangan mau minta perluasan daerah. Kalau itu boleh,” ucapnya. (adl/btr)

Lagi, Warga Segel Nanyang

MEDAN- Puluhan warga Jalan Tomat, yang tinggal berdekatan dengan Nanyang International School di Jalan Sriwijaya, Kecamatan Medan Baru, kembali berunjuk rasa dengan menyegel sekolah tersebut, Senin (18/7) pagi. Mereka juga memasang poster di pagar sekolah yang bertuliskan ungkapan kekecewaan terhadap pembangunan sekolah Nanyang yang meresahkan mereka.

“Kami sudah kecewa dan disengsarakan dengan pembangunan sekolah Nanyang. Dengan ini kami lakukan penyegelan agar orangtua murid yang mengantar anaknya tahu kalau pembangunan sekolah ini bermasalah,” ujar Risman Tarigan, perwakilan warga.

Namun sayang, ternyata kemarin belum semua orangtua siswa mengantar anaknya sekolah. Pasalnya, Sekolah Nanyang belum memulai kegiatan belajar mengajar. “Memang ada juga orangtua muridn yang datang, tapi sedikit. Makanya, besok pagi kami akan melakukan aksi kembali agar orangtua murid mengetahui kalau Sekolah Nanyang ini tidak memiliki rasa toleransi terhadap warga sekitar,” ucapnya.

Selain itu, lanjut Risman, hari ini mereka juga akan kembali mendatangi kantor DPRD Medan untuk membicarakan masalah sekolah Nanyang kepada anggota dewan. “Besok (hari ini, Red), usai melakukan aksi, kami akan mendatangi kantor DPRD Medan lagi. Kami sudah sangat menderita dan sengsara atas pembangunan Sekolah Nanyang,” bebernya.
Sementara Ketua Komisi D DPRD Kota Medan, Parlaungan Simangungsong meminta kepada Dinas TRTB dan pemilik Nanyang membuat pernyataan tertulis yang disampaikan kepada dewan atas kesepakatan yang telah mereka capai agar diketahui masyarakat. “Seharusnya mereka (Nanyang dan Dinas TRTB, Red) menyampaikan apa yang telah mereka sepakati kepada dewan, karena ini menyangkut publik. Dengan begitu kita akan mencari solusi ke depannya terhadap warga sekitar yang sudah sengsara akibat pembangunan sekolah Nanyang,” cetusnya.

Dijelaskan Parlaungan, setelah dua kali sekolah Nanyang dibongkar cantik oleh Dinas TRTB. Pembangunan tersebut distanvaskan, namun nyatanya pembangunan tetap berlanjut. “Dimana ketegasan Dinas TRTB? Mengapa tidak melakukan pembongkaran sendiri? Kami meminta ketegasan Wali Kota Medan Rahudman Harahap untuk menginstruksikan Dinas TRTB melakukan pembongkaran sebagai bentuk solusi terhadap masyarakat,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kadis TRTB Kota Medan Syampurno Pohan mengungkapkan, berdasarkan kesepakatan, pemilik sekolah Nanyang berjanji akan membongkar sendiri bangunannya yang menyalahi izin. “Pemilik Nanyang telah memenuhi panggilan Dinas TRTB bersama konsultannya, Senin (11/7) lalu. Mereka berjanji akan membongkar bangunannya sendiri yang menyalahi izin,” ujar Syampurno Pohan. (adl)

Ingin Lebih Bermanfaat bagi Masyarakat

HUT ke-3 RSU, Yayasan Sinar Husni Gelar Zikir Akbar dan Khitanan Massal

Sebagai bentuk syukur atas peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-3 Rumah Sakit Umum (RSU) Sinar Husni, Yayasan Sinar Husni menggelar zikir dan khitanan massal din Masjid Sinar Husni Jalan Helvetia Medan, Sabtu (16/7).

Pada acara itu, terlihat hadir Ketua Yayasan Sinar Husni Drs H M Arif Husni MPd, Direktur rumah sakit Sinar Husni dr H Soufi Rijal Husni Mars, Ir H Agus Husni pengurus yayasan, Kadis Kesehatan Deli Serdang yang juga mewakili dari Bupati, Drs H Masdulhak Siregar, Perwakilan dari kesehatan Sumut Drs H Zulfan, dan Al Ustad H.M Saleh Daulay serta para tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya Drs H M Arif Husni MPd mengatakan, sebanyak 500 jemaah mengikuti zikir akbar, sedangkan kegiatan khitanan massal diikuti 150 anak dari keluarga kurang mampu. “Mudahan-mudahan tahun ini, Yayasan Sinar Husni dapat terus berkembang labih maju dan bermanfaat bagi masyarakat,” harap Arif Husni.

Diungkapkannya, Yayasan Sinar Husni kini telah memiliki perguruan tinggi, sekolah mulai SD hingga SMA, serta rumah sakit. Hal ini diharapkan dapat terus berkembang dan bermaanfaat bagi masyarakat. Khusus RSU Sinar Husni, saat ini telah terdapat berbagai alat  seperti pemeriksaan kehamilan (USG), Kadar Gula Darah (KGD), serta ruang pasien yang akan rawat inap. “Ini semua kita lakukan untuk membantu masyarakat kurang mampu,” tambah Arif.

Untuk itu, Arif berharap, pada tahun depan Insya Allah Sinar Husni akan mendirikan Akademi Kebidanan. “Mudahan-mudahan Akademi Kebidanan dapat terwujud,” ujar Arif.

Sementara Ir H Agus Husni pengurus yayasan menambahkan, pada 2011 ini, perguruan mulai tingkat SD-SLTA terdapat 2.400 murid siswa baru. Perguruan tinggi masih membuka jurusan Teknik Informatika komputer, Teknik Mesin, dan Elektro. “Untuk pendaftaran perguruan tinggi tersebut telah dbuka mulai Juli hingga akhir September 2011 nanti. Syarat pendaftarannya, membayar administrasi Rp1 juta dan membawa pas photo 3×4 sebanyak 4 lembar,” terangnya.

Pembayaran administrasi Rp1 juta tersebut sudah termasuk baju almamater, dan baju seragam kuliah. Terkait akan didirikannya Akademi Kebidanan di Sinar Husni, Kadis Kesehatan Deli Serdang Drs H Masdulhak Siregar menyebutkan salut terhadap program yang akan dibuat Sinar Husni itu. “Kita ketahui Sinar Husni merupakan yayasan yang mempunyai nilai bagus di mata masyarakat Deli Serdang dan banyak juga melahirkan pelajar yang berkualitas,” pujinya. (tomi sanjaya)

Disdik Bangun Lab IT Percontohan

Sebagai bagian dari program peningkatan mutu pendidikan, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Medan membangun laboratorium sarana pembelajaran berbasis Informasi Teknologi (IT). Seperti apa? Berikut petikan wawancara wartawan Sumut Pos Adlansyah Nasution dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Drs Hasan Basri MM, kemarinn

Bagaimana kualitas pendidikan Kota Medan saat ini?  
Saat ini pendidikan di Medan sudah menuju dunia internasional, sesuai dengan jargon kita ‘PRIMA’ (Prestasi, Iman, Integritas dan Mandiri). Berbagai program sedang kita laksanakan untuk peningkatan mutu relevansi pendidikan seperti pembangunan sarana pembelajaran berbasis IT. Saat ini, kita juga sedang membangun fasilitas Laboraturium IT senilai Rp1,3 miliar di SMAN 3. Laboratorium ini sebagai percontohan pembangunan sarana pembelajaran berbasis IT.

Untuk apa laboratorium itu dibangun?
Gunanya untuk mempermudah masyarakat mendapatkan informasi tentang dunia pendidikan di Kota Medan. Jadi, jika ada masyarakat yang memiliki keluhan atau pertanyaan mengenai apa saja terkait pendidikan, seperti mengurus mutasi sekolah anak dan lain sebagainya, dapat diakses melalui fasilitas IT yang telah dibuat. Jadi, tidak perlu lagi bertanya atau mendengar dari orang lain. Semuanya bisa dilihat langsung pada IT yang sudah tersedia di Disdik Kota Medan. Saat ini sedang dalam proses, kita sudah meminta pada pemerintah pusat untuk bantuan anggaran ke kursusan di Kota Medan dengan anggaran block grant.

Selain itu, apa saja program Disdik ke depan?
Disdik Kota Medan juga sedang memfokuskan program peningkatan kewirausahaan. Untuk itu, jangan heran jika menemukan sekolah, khususnya SMK yang memiliki usaha dan jangan ditafsirkan bahwa sekolah itu berbisnis. SMK sudah kita berikan usaha sebagai tempat praktik. Jadi, jangan nanti dikira kalau sekolah berjualan itu berbisnis. Kita bangun itu karena memang usaha itu menjadi tempat praktik kerja siswa. Karena sekolah harus produktif salah satunya keunggulan SMK. Jadi, sekarang ini kalau kita mau memesan kue, bisa saja kita minta pada sekolah yang sudah menerapkan ini.

Lantas, bagaimana dengan kualitas guru yang ada saat ini?
Saat ini, Disdik Kota Medan terus melakukan pemerataan kualitas guru termasuk dengan tidak adanya lagi guru di Medan yang berpendidikan D3 dan sudah hampir seluruhnya berlatar belakang S1. Selain itu, juga sudah meminta sekolah-sekolah untuk mempromosikan sekolahnya, karena jika SMAN memiliki fasilitas lengkap, namun minim minat murid maka hal itu kesalahan kepala sekolahnya.

Dengan begitu, Kepala sekolah harus mampu mempromosikan sekolahnya karena itu bagian dari tanggungjawabnya. Saat ini, semua kepala sekolah di Medan memiliki email sendiri. Karena dalam hal surat menyurat saya selalu mengirimkannya melalui email pada mereka semua. Di tahun 2012 juga nantinya, kita akan programkan semua sekolah wajib memiliki website sendiri sebagai sarana mempromosikan keunggulan sekolah masing-masing. (*)

Pencuri Pura-pura Numpang Mandi

Ada-ada saja akal pencuri yang satu ini. Sebelum menjalankan aksinya, dia menggambar lokasi rumah yang bakal menjadi target dengan menumpang mandi di rumah tersebut. Namun sayang, barang yang berhasil dijarahnya hanya satu unit HP dan perhiasan imitasi.

Aksi pencuri yang diketahui bernama Sumardi alias Ado Bower (31) ini terungkap setelah korbannya Arwi (25)
warga Jalan Presia No 8 H Komplek Perumahan Cemara Asri Medan membuat pengaduan ke Polsek Percut Sei Tuan. Berkat laporan tersebut, polisi berhasil meringkus Sumardi dari lokasi persebunyiaannya di kawasan Gang Tawaon, Jalan Sempali Medan, Minggu (17/7) malam pukul 22.00 WIB.

Pada Sabtu (16/7) pagi, Sumardi berpura-pura menumpang mandi di rumah mewah milik Arwi tersebut. Kala itu dia bertemu dengan pembantu Arwi bernama Agus Setiawati (21). Tanpa curiga, Agus mempersilakan Sumardi mandi. Nah, saat itulah Sumardi menggambar lokasi rumah.

Malam harinya, Sumardi menjalankan aksinya, masuk dari samping rumah korban yang kebetulan rumah tersebut kosong. Dari lantai I, pelaku naik ke lantai III rumah kosong tersebut dan melompat ke rumah korban. Saat itu, aksinya ketahuan oleh Agus. Untuk memuluskan aksinya, Sumardi membekuk Agus dan menyekapnya.

Setelah itu, Sumardi pun menggeledah rumah tersebut. Dia berhasil mencuri dua unit telpon genggam dan periasahan imitasi. Takut aksinya diketahui oleh orang lain, pelaku menyimpan HP curiannya itu dengan cara menanamnya di rumah kosong samping rumah korbannya. Sedangkan perhiasan imitasi disimpannya di samping WC rumah kosong tersebut.

“Saya sudah membobolan rumah sebanyak tiga kali. Dua kali saya berhasil mencuri kalung dan gelang emas. Untuk yang kali ini saya belum sempat menjual barang itu, karena saya simpan di samping rumah itu,” tutur Sumardi.
Sementara itu Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Marigan Simanjuntak mengatakan, korban mengalami kerugian sebesar Rp1,8 juta. Sedangkan pelaku nekat melakukan pencurian karena terdesak ekonomi. “Dia bekerja sebagai tukang air, hanya menghasilkan Rp20 ribu per hari, sedangkan ia harus menafkah istri dan keempat anaknya, sehingga dia mencari penghasiln di luar itu dengan cara seperti ini,” ungkapnya. (mag-7)

BAP Salah Ketik

Korban Malpraktek Jadi Tersangka

MEDAN- Elli Muslim Gulo (36), suami Eli Dayani Chaniago (35), korban dugaan malpraktik salah pasang spiral yang dilakukan Klinik Hj Khaifah I di Jalan Menteng II, Simpang Gang Seto, yang mengadu ke Mapolresta Medan dengan nomor pengaduan No Pol:LP/II/2011/SU/Resta Medan, jadi tersangka.

“Semula saat saya mau tanda tangan, saya lihat suratnya sebagai tersangka jadi saya nggak mau tanda tangan, dibilang penyidiknya tandatangani. Setelah itu, diubah menjadi saksi tapi dihapus pakai stipo, bukan diketik ulang tapi saya tandatangani juga,” jelas Eli Muslim Gulo, Senin (18/7).

Dalam surat pemeriksaan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang dilakukan juru periksa atas nama Aipda F Tampubolon, penyidik Unit Judisila Polresta Medan, Elli Muslim Gulo dikenakan Pasal 360 KUHPidana atau Pasal 361 KUHPidana, karena kelalaiannya menyebabkan orang luka berat dalam menjalankan sesuatu jabatan atau malpraktek.
“Padahal yang seharusnya kena pasal itu terlapor, bidannya Hj Khalifah, bukan malah saya yang melaporkan,” ujarnya.
Kasat Reskrim Polresta Medan AKP M Yoris Marzuki mengaku, akan melihat proses penanganannya. “Iya, nanti coba akan saya cek lagi sudah sampai dimana pemeriksaan BAP kasusnya,” ujar Yoris.

Kemarin (18/7), polisi juga memeriksa dan meminta keterangan Eli Dayani Chaniago yang dirawat di lantai III RS dr Pirngadi Medan. Polisi enggan berkomentar saat ditanyai tentang hasil pemeriksaan. Dua petugas penyidik hanya berlalu meninggalkan ruamh sakit.

Suami Eli, Muslim Gulo (36) menuturkan, bahwa berkas pengaduan mereka P19 karena tidak lengkap bukti-buktinya.
“Kata polisi berkasnya P19 dan kurang lengkap, kata petugas kurang lengkap saksi-saksi saat pengambilan dan pengeluaran spiral KB dari dalam rahim istri saya. Sementara yang ada saat operasi itu kan bidan itu bersama dengan perawat-perawat yang ada di dalam ruangan,” cetusnya.(jon/mag-7)

Donor Darah Harus Jadi Life Style

MEDAN- Donor darah harus menjadi life style atau gaya hidup, sehingga tak ada lagi antre darah, apalagi calo darah. Karena menurut Ketua Umum PMI Pusat HM Yusuf Kalla, darah melalui calo tak terjamin kesehatannya.

Kalla juga mengatakan, PMI merupakan markas yang berbeda dengan kantor. “Karena kantor punya jam kerja sedangkan markas PMI harus siap setiap saat sama dengan Markas TNI dan Markas Kepolisisan,” ungkapnya pada Pelantikan Pengurus PMI Provsu periode 2011-2016 di Medan Club, Senin (18/7). Sementara itu, Ketua PMI Provsu Rahmat Shah mengatakan, sekarang ini perlu ada transpansi.

“Yang baik diteruskan dan yang kurang baik diperbaiki serta yang tidak baik ditinggalkan,” katanya.
Menurutnya, cita-cita pengurus yang baru menjadikan PMI yang terbaik. “Kita juga berharap dapat melakukan kebaikan sekecil apapun kepada siapapun dan kapanpun,” jelasnya.

Plt Gubsu juga menuturkan, kegiatan donor darah merupakan investasi di dunia dan akhirat. “Karenanya, dengan adanya persediaan darah yang cukup, dari operasional TNI-AD di mall dari waktu ke waktu kekurangan semakin teratasi,” ujarnya.

Pada pelantikan tersebut, pengurus terpilih yakni sebagai Pelindung Plt Gubsu, Ketua Rahmat Shah, Sekretaris Zulkifli dan Bendahara Halim. Sedangkan Dewan Kehormatan terdiri dari Abdul Wahab Dalimunthe, H Anif, RE Nainggolan, Kasim Siyo dan Indra Wahidin. Pada pelantikan tersebut hadir Dubes Turki untuk Indonesia, Konsul Jenderal Amerika, Konsul Jenderal Jepang dan lainnya. (saz/jon)