26 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 15000

2.650 Calon Mahasiswa Lulus UMB-PT

MEDAN- Universitas Sumatera Utara (USU) mengumumkan hasil Ujian Masuk Bersama Perguruan Tinggi (UMB-PT) melalui website www.penerimaan.spmb.or.id atau www.usu.ac.id, Sabtu (16/7) malam. Sebanyak 2.650 calon mahasiswa yang mengikuti UMB-PTN dinyatakan lulusn

“Untuk dapat melihat pengumuman hasil ujian UMB-PT melalui kedua website tersebut, para peserta harus terlebih dahulu memasukkan nomor ujiannya,” kata Rektor USU Prof Dr dr Syahril Pasaribu DTM&H MSc(CTM) SpA(K) melalui Pembantu Rektor II Prof Dr Ir Armansyah Ginting MEng didampingi Ka Humas USU Bisru Hafi SSos MSi usai menyaksikan pengumuman hasil ujian di kampus USU, Sabtu (16/7) malam.

Jumlah mahasiswa baru yang diterima, kata Bisru, merupakan representasi dari 40 persen daya tampug USU pasca diberlakukannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 yang disusul dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 34 Tahun 2010, tentang Pola Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi yang diselenggarakan pemerintah.

“Sedangkan untuk daya tampung utama sebanyak 60 persen telah dilakukan seleksinya, yaitu melalui pola seleksi SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) yang hasil ujiannya telah diumumkan belum lama ini,” sebutnya.

Seluruh mahasiwa baru tersebut nantiya, menurut Bisru, akan menduduki kursi di 46 program studi S-1 yang berada di 13 fakultas yang ada di USU. Selanjutnya, para peserta yang telah diterima diwajibkan melapor pada 1 Agustus 2011.
Pelaporan dipusatkan di Gelanggang Mahasiswa USU terdiri dari 2 kelompok program studi yaitu untuk kelompok eksakta pukul 09.00 WIB hingga pukul 10.30 WIB, sedangkan untuk kelompok non eksakta pukul 10.30 WIB hingga pukul 12.00 WIB.

“Perihal persyaratan melapor, peserta harus datang sendiri (tidak boleh diwakilkan), berpakaian rapi dengan syarat membawa kartu ujian UMB-PT asli, ijazah asli/SKHU (Surat Keterangan Hasil Ujian) asli yang diterbitkan sekolah asal (dilengkapi pas photo 3×4),” terangnya.

Sedangkan pendaftaran D-3 bagi para peserta yang belum berkesempatan diterima sebagai mahasiswa baru di USU baik melalui jalur SNMPTN ataupun UMB-PT ini, terbuka kesempatan untuk mengikuti SPMPD (Seleksi Penerimaan Mahasiwa Program Diploma).(uma)

Kaget Saat Dicalonkan sebagai Ketum

Djohar Arifin Husin, dari Ketua KONI Sumut Jadi Nakhoda Baru PSSI

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia alias PSSI memiliki nakhoda anyar. Dia adalah Prof Dr Ir Djohar Arifin Husin. Lantas, ke manakah kapal PSSI akan dibawa Djohar?

Awalnya, sosok Djohar Arifin Husin tidak diperhitungkan menjadi orang nomor satu di PSSI. Yang santer disebut bakal menjadi orang nomor satu PSSI adalah George Toisutta. Dua figur calon ketua umum (ketum) PSSI periode 2011-2015 adalah Agusman Effendy dan Achsanul Qosasih.

Namun, Kongres Luar Biasa Solo (KLB) pada 9 Juli lalu menetapkan Djohar Arifin Husin sebagai bos baru PSSI. Pada pemilihan putaran kedua Djohar meraih 61 suara dukungan. Pria kelahiran Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Utara, pada 13 September 1950 itu mengungguli Agusman Effendi yang berada di posisi kedua dengan 38 suara. Sementara Achsanul sudah gembos di putaran pertama dengan hanya kecipratan dua suara.

Bisa dibilang tokoh olahraga asal Sumatera Utara ini ketiban ‘durian runtuh’ bisa menduduki kursi PSSI 1. Bagaimana tidak, pria yang sebelumnya menjabat sebagai staf ahli Menpora itu hanya diusulkan satu pemilik suara untuk menjadi calon Ketum PSSI 2011-2015. Yaitu PS Madina Medan Jaya. Djohar dipasangkan dengan Nirwan Dermawan Bakrie sebagai wakil ketua umum.

“Untuk turut memberi sumbangsih memajukan sepak bola kita, didukung beberapa kawan saya memang merancang ikut pemilihan anggota Exco. Tidak untuk posisi Ketum,” ujar Djohar ketika ditemui di kantor PSSI.

“Saya benar-benar tidak tahu jika ada  yang mencalonkan saya sebagai calon Ketum. Saya kaget. Ketika diminta untuk melengkapi persyaratan, saya lakukan  itu hanya untuk menghargai yang mencalonkan saja. Sebab, saya tahu diri. Tidak mungkin bisa bersaing dengan beberapa calon yang jauh lebih siap,” lanjutnya.

Terpilihnya Djohar tak lepas dari hasil sidang Komite Darurat FIFA pada 4 Juli yang memutuskan boleh tidaknya duet George Toisutta-Arifin Panigoro dicalonkan. Tapi keputusan yang lahir ternyata FIFA tetap melarang GT-AP (George Toisutta- Arifin Panigoro).

“Saat itu kelompok yang mendukung Pak George dan Pak Arifin sudah berpikir memunculkan calon alternatif. Sebab, kita semua sudah sepakat KLB di Solo harus sukses dan menghasilkan kepengurusan baru. Dan nama Djohar Arifin-Farid Rahman adalah satu-satunya pilihan yang disiapkan,” jelas Djohar.

Saat keputusan Komite Darurat  keluar, George Toisutta sedang berada di Korea Selatan dan Arifin Panigoro di Paris, Prancis. Baru pada Jumat (8/7) rencana dimatangkan. George dan Arifin mengumpulkan 53 voters di Hotel Sheraton Jogjakarta dan semua sepakat di KLB keesokan harinya semua harus satu suara memilih Djohar-Farid.

Kenapa nama Djohar yang dipilih kelompok pendukung GT-AP untuk menjadi calon Ketum ? “Itu tak lepas dari kesamaan visi misi saya dengan Pak George, Pak Arifin, dan mayoritas pemilik suara. Saya sudah lama bersama-sama mereka merancang-rencana memperbaiki persepakbolaan kita yang semua tahu bagaimana kondisinya. Termasuk dalam pembuatan Buku Putih Reformasi Sepak Bola Indonesia dan lainnya,” papar Djohar.

Selama ini Djohar memang dikenal sebagai salah satu tim sukses GT-AP. Karena sudah menyiapkan rancangan matang bagaimana mereformasi sepak bola tanah air Djohar dan jajaran Exco terpilih tak butuh waktu lama untuk mengaplikaiskan program kerja ke depan.

“Semua sudah ada. Sekarang tinggal menjalankannya sambil mencari figur-figur tepat untuk masuk kabinet saya dan membantu mengaplikasikan program  yang sudah ada,” lanjutnya.

Di antara program unggulan yang akan dijalankan PSSI di bawah komando Djohar Arifin adalah membentuk tujuh timnas. Mulai U-16 sampai timnas senior. “Kami ada program tujuh timnas dari U-16, 17, 18, 19, 20, 21, dan 23. Puncaknya adalah timnas senior. Nanti, semua punya pelatih, dan dikoordinasi dengan pelatih senior. Tahun ini juga kami akan memulainya Dengan begitu akan ada persiapan berjenjang dan terarah untuk membentuk tim senior yang hebat,” urainya.

Dengan adanya rencana membentuk timnas dari semua level usia itu, PSSI juga berencana menggelar kompetisi reguler yang level usia yang sama. Bagaimana hasilnya, kita dukung dan tunggu saja kinerja mantan Ketua Koni Sumut ini.(ali/aww)

Petugas Medis Harus Paham SOP dan SPM

Peristiwa tertukarnya bayi yang telah meninggal dunia dengan bayi yang masih hidup di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati disebabkan kurangnya pemahaman petugas medis terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Standar Pelayanan Medis (SPM) di sebuah rumah sakit. Hal ini disampaikan praktisi kesehatan Dr Delyuzar Sp PA(K) kepada wartawan Sumut Pos Kesuma Ramadhan, Minggu (17/7). Berikut petikan wawancaranya.

Seperti apa Anda menyikapi kasus tertukarnya bayi di RSU Mitra Sejati?
Saya menilai, kasus ini disebabkan kurangnya pemahaman tim medis terhadap SOP dan SPM di rumah sakit tersebut.

Apakah masih banyak petugas medis seperti perawat dan dokter belum memahamai SOP dan SPM?
Saya rasa petugas medis sudah pasti mengetahui SOP dan SPM, karena hal itu telah didapatnya saat pendidikan. Dalam hal ini, pihak rumah sakit juga memiliki peran untuk terus melakukan sosialisasi dalam penerapan SOP dan SPM kepada para petugas medis.

Kapan saja sosialisasi tersebut bisa dilakukan?
Bisa saja dilakukan saat briefing yang dilakukan secara reguler, untuk menentukan bagaimana penanganan yang baik terhadap seorang pasien. Hal ini juga dilakukan dalam bentuk meminimalisasi bentuk kesalahan yang terjadi dalam penanganan medis, serta langkah penanganan efektif yang akan diambil.

Jadi, apa yang seharusnya dilakukan petugas medis dalam meminimalisasi kesalahan yang bisa beraikibat fatal bagi pasien?
Dalam melaksanakan tugasnya, seorang petugas medis harus menjalankan sesuai SOP dan SPM sebuah rumah sakit tadi. Jika seorang dokter ataupun perawat telah bekerja sesuai standar yang ditentukan, namun masih terjadi kesalahan, itu tak terlepas dari sifatnya sebagai manusia yang pastinya pernah melakukan kesalahan.
Hanya saja, ada bentuk pertanggungjawaban profesi yang dimiliki seorang dokter sesuai bentuk kesalahan yang telah dilakukannya.(*)

Tergiur Rp800 Ribu Sehari

Tergiur dengan penghasilan Rp800 ribu per hari, Aika alias Sun Ek (40) warga Jalan Berlian Sari, Medan Johor, nekat banting setir menjadi penjual togel. Akibatnya, dia kini mendekam di sel Polresta Medan.

“Aku tergiur dengan omzet yang besar itu Bang, makanya kutinggalkan pekerjaan ku sebagai man dor kopin
Itu semua kulakukan untuk kebutuhan istri dan kedua anakku,” bebernya kepada wartawan koran ini, Minggu (17/7).
Selain Sun Ek, Unit Judisila Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polresta Medan juga meringkus dua temannya yang sering beraksi di kawasan Titi Kuning, Medan Johor, Sabtu (17/7) siang. Mereka yakni Habib Mansyur Nasution (29) warga Jalan Brigjen Zein Hamid Km 7, Gang Saudara II, Medan Johor dan Sahat Lumban Tobing (45), warga Jalan Karya Jaya, Gang Eka Jaya IV, Medan Johor.

Polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti berupa satu unit HP berisi nomor togel, uang senilai Rp43 ribu dari tangan Habib. Uang senilai Rp285 ribu dan 4 lembar kertas rekapan Togel, 1 buah hp berisi nomor Togel yang sudah dituliskan kedalam buku tulis dari tangan Sun Ek. Kemudian, 1 buah lembar kertas, buku  rekap togel berisikan nomor dan uang tunai Rp62 ribu dari tangan Sahat.(adl)

Nanyang Janji Bongkar Sendiri

MEDAN- Pemilik sekolah Nanyang di Jalan Sriwijaya, Kecamatan Medan Baru, berjanji akan membongkar sendiri bangunannya yang menyalahi izin yang dikeluarkan Dinas TRTB. Hal ini disampaikan Kadis Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) Kota Medan Syampurno Pohan, Minggu (17/7).

“Pemilik sekolah Nanyang yang memenuhi panggilan Dinas TRTB bersama konsultannya, Senin (11/7) lalu. Mereka berjanji akan membongkar bangunannya sendiri yang menyalahi izin,” ujar Syampurno Pohan melalui ponselnya, Minggu (17/7) siang.

Dijelaskannya, untuk membongkar bangunan tersebut, pihak Nanyang harus membuat tiang baru, agar bangunan tersebut tidak rubuh seluruhnya. “Untuk membongkar bangunan yang menyalahi izin itu, mereka harus membuat tiang baru. Kalau tidak, bangunan tersebut akan rubuh semuanya, karena ada kolom yang harus dipotong,” jelasnya.
Menurutnya, bila pemilik sekolah Nanyang sudah membongkar bangunan yang bermasalah tersebut, maka sudah tidak ada lagi persoalan karena tidak ada lagi bangunan yang menyalahi izin. Dia menambahkan, kalau ingin mengetahui peta lokasi bangunan yang dirubuhkan, wartawan koran ini bisa menjumpai Ramadhan, selaku Kabid Perizinan Dinas TRTB Kota Medan.

Menanggapi hal tersebut, Sektretaris Komisi D DPRD Kota Medan Muslim Maksum meminta kepada Dinas TRTB untuk memperjelas batas waktu pembongkaran bangunan Nanyang tersebut. “Kita minta tenggat waktu dari pembongkaran tersebut. Jika tidak ada limit waktu pembongkaran tersebut, dikhawatirkan ada permainan antara Nanyang dan TRTB,” ungkapnya.

Karenanya, dia mendesak Wali Kota Medan Rahudman Harahap untuk mencabut izin operasional pembangunan sekolah Nanyang. Karena masalah ini sudah terlalu lama dan tetap saja begini.(adl)

Unik, Beda dengan Klub Moge Lain

Jelajah ROC Sumut Medan-Baharok

MEDAN- Touring yang digelar Ruby Owner Club (ROC) Sumut dari Medan ke Bahorok, Langkat, berlangsung sukses. Jelajah wilayah sepanjang 78 Km itu berakhir di lokasi wisata Bukit Lawang setelah hampir dua jam menempuh perjalanan yang mengambil titik start di PRSU, Tapian Daya, Jalan Gatot Subroto, Medan. Kemarin, Minggu (17/7), konvoi klub pemilik motor gede (moge) itu kembali ke Medan setelah menggelar acara bakti sosial dan perayaan HUT ke-1 ROC di Bukit Lawang.

Jelajah wilayah kali ini mengundang aplaus dari Pembina ROC Sumut, AKP Akhiruddin Hasibuan yang menyempatkan diri hadir di acara HUT ke-1 ROC, meski dia memiliki banyak kesibukan.
“Ada banyak hal yang membuat saya salut terhadap ROC, klub moge ini unik, berbeda dengan klub moge yang lainnya. Brotherhood (persaudaraan, Red) di ROC sangat baik dalam semangat kebersamaan dan kekeluargaan. Saya lihat tidak ada kasta-kasta di ROC,” katanya dalam sambutannya pada prosesi HUT ke-1 ROC, Minggu dini hari.
Dia berharap, semangat kebersamaan dan kekompakan itu dapat langgeng, bahkan bisa menjadi virus bagi klub moge yang lain.

“Saya lihat setiap ROC menggelar touring, ibu-ibu dan anak-anak pasti turut serta. Ini artinya hobi ini didukung oleh keluarga. Ini sesuatu hal yang paling unik, yang mungkin hanya di dimilik ROC,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Akhiruddin juga meminta semua anggota ROC Sumut tetap mematuhi peraturan lalulintas, bahkan menjadi riders yang bisa dicontoh oleh pengguna jalan lainnya.

Sementara itu, Ketua ROC Sumut, Agus Suherman mengatakan, keberadaan ROC Sumut sudah diperhitungkan oleh ROC seluruh Indonesia. Di berbagai ajang nasional, ROC tak pernah ketinggalan dan selalu berperan aktif.
“Sejak kemarin sampai hari ini sudah 27 pengurus ROC se-Indonesia yang mengucapkan selamat ulang tahun yang pertama kepada ROC Sumut,” ucapnya. Sesuai arahan AKP Akhiruddin Hasibuan, lanjutnya, Agus Suherman memastikan semua anggota ROC akan menjadi contoh sebagai riders yang baik dan selalu mematuhi peraturan lalulintas. (her)

Tukang Becak Perkosa Anak Tiri

MEDAN- Buyung (45), warga Jalan Bromo, Gang Azizah, diringkus petugas karena diduga telah memperkosa anak tirinya, Sabtu (16/7) malam. Penangkapan tersebut berkat laporan istrinya, Tia (43) yang tak senang anaknya diperkosa.

Kasus pemerkosaan ini terbongkar ketika Tia curiga melihat perubahan pada anaknya, sebut saja Bunga (15). Saat ditanya, awalnya Bunga menolak menceritakan perkosaan yang dialaminya. Karena terus dipaksa, akhirnya Bunga mengaku kalau dirinya telah berulang kali diperkosa Buyung yang merupakan ayah tirinya, saat Tia sedang tidak di rumah.

Mendengar pengakuan itu, Tia emosi dan melaporkan hal itu ke Polsek Medan Area. Mendapat laporan tersebut, petugas langsung menangkap Buyung yang sehari-hari bekerja sebagai tukang becak dari rumahnya, tanpa perlawanan.
Kapolsek Medan Area Kompol Aries Setyoningsih, saat dikonfirmasi melalui Kanit Reskrim AKP Jonser Banjarnahor membenarkan penangkapan tersangka yang diduga melakukan pemerkosaan terhadap anak tirinya.(mag-7)

Warga Belawan Bentrok Lagi

BELAWAN- Bentrokan antar warga kembali terjadi di kawasan Belawan. Kali ini melibatkan warga Lorong Papan, Lingkungan 28, dengan warga Gudang Arang di Jalan Taman Makam Pahlawan, Kelurahan Belawan I, Medan Belawan. Namun, tidak ada korban jiwa dalam bentrokan tersebut.

Bentrok tersebut terjadi pada Minggu (17/7) dini hari pukul 02.00 WIB. Belum diketahui secara pasti apa penyebab terjadinya bentrokan tersebut. “Saya tidak tahu apa penyebab bentrokan, namun kedua pemuda dari lorong tersebut saling lempar,” ujar warga yang namanya tidak mau dikorankan.

Selanjut, kepolisian dari Polsek Belawan yang mendapatkan informasi tersebut langsung turun ke lokasi untuk melakukan pengamanan dan juga membubarkan warga yang terlibat bentrokan tersebut.

Kapolsek Belawan A H Pulungan mengatakan, pihaknya terus melakukan pengamanan di daerah tersebut. “Sudah sering terjadi bentrok di situ tanpa tahu penyebabnya. Namun kami terus melakukan pengamanan selama 24 jam dengan menurunkan petugas kami untuk berjaga,” ujarnya. (mag-11)

STIKes Mutiara Indonesia Gelar Seminar Motivasi

MEDAN- Sebagai bangsa yang besar, Indonesia memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak, yakni 237.641.326 jiwa (sesuai data BPS, 2010). Dimana 40,40 persen dari jumlah itu, berada pada rentang usia muda (20-44 tahun).
Rentang usia ini merupakan masa dimana seseorang harus mengisi dirinya dengan ilmu, pengalaman dan semangat tinggi untuk dapat berkreasi, berinovasi dan mengembangkan diri. Karenanya, kaum muda perlu mendapat motivasi sehingga dapat menjalani kehidupan dan menata masa depan dengan lebih baik dan akhirnya akan menghasilkan sebuah kesuksesan.

Berkaca dari hal tersebut, untuk menumbuhkan semangat dalam mencapai sukses di usia muda, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Mutiara Indonesia Medan menggelar seminar motivasi bertajuk ‘Sukses di Usia Muda’ dengan pembicara tunggal tokoh motivator terkenal dari Jakarta, Mario Teguh. Hal tersebut disampaikan Ketua STIKes Mutiara Indonesia Medan, Dr Dra Ivan Elisabeth Purba Mkes, kemarin.

Lebih lanjut Ketua Panitia sekaligus Ketua Bidang Kemahasiswaan STIKes Mutiara Indonesia, Marlis Ronitua Siregar SKM menjelaskan, seminar ini akan diselenggarakan di Balai Raya Tiara Convention Centre Jalan Cut Mutia Medan, Selasa (19/7) pukul 14.00 WIB. Seminar ini terbuka untuk umum dengan biaya Rp400 ribu dan bagi mahasiswa atau pelajar sebesar Rp200 ribu, sudah termasuk seminar kit, sertifikat dan pin.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti seminar ini dapat menghubungi Kantor STIKes Mutiara Indonesia Medan di Jalan Kapten Muslim No 79 Telp (061) 8476769 Medan atau melalui Marlis Ronitua Siregar SKM dengan nomor ponsel 0812 6446 037 dan ibu Idawati Purba melalui nomor ponselk 0812 6316 8121.(*/sih)

Gaji ke-13 Belum Dibayar

085361647xxx

Yth Bupati Deli Serdang, kapan dibayarkannya gaji 13 kepada PNS Pemkab Deli Serdang?

081263421xxx

Kepada redaksi Sumut Pos, tolong ditanyakan kapan gaji ke 13 di Pemkab Deli Serdang, insentif dari Gubernur dan insentif dari Presiden dapat kami terima dari guru-guru yang tidak diperhatikan.

Minggu Ini Cair

Terima kasih, sesuai informasi yang diterima dan berdasarkan hasil rapat. Gaji ke-13 di Pemkab Deli Serdang dibayarkan (cair, Red) pada minggu ini kepada seluruh PNS hingga ke guru-guru yang ada di Deli Serdang. Karena gaji ke13 itu hak yang telah diatur dalam peraturan yang ada.

Umar Sitorus
Kabid Humas Dinas
Infokom Deli Serdang

Buat Laporan Tertulis

Terima kasih, kami akan teruskan laporan para guru ini kepada instansi yang berwenang. Kami juga meminta guru membuat laporan tertulis, sehingga kami bisa menindak lanjutinya dengan melakukan mediasi dengan instansi terkait maupun ke instansi lainnya yang berwenang.

Dian Tito
Humas Pimpinan

Segera Bayarkan Hak PNS

Setiap hak seseorang tak dibenarkan dipotong ataupun tak diberikan, sama halnya dengan gaji ke-13 PNS yang tak dibayarkan sampai saat ini. Sudah seharusnya pihak eksekutif di Deli Serdang tak lagi menunda-nunda pembayaran, karena gaji ke-13 PNS itu sudah dibayarkan di daerah lain.

Kemudian kami juga meminta agar pihak eksekutif Deli Serdang untuk memenuhi hak para PNS secara keseluruhan tanpa ada pengecualian.

Dwi Andi Syahputra
Wakil Ketua DPRD
Deli Serdang