26 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 14999

Dian AP Gondol Tropi Wali Kota

Medan Rally North Sumatera Championship 2011

MEDAN-Dian AP Harahap/Edwin Nasution dari Net Motorsport Sriwijaya Air tampil sebagai kampium pada Medan Rally North Sumatera Rally Championship 2011 yang berakhir di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (17/7)n
Bermain aman di Special Stages (SS) 6 dan SS 7 Sirkuit Cemara Abadi, pasangan Dian/Edwin yang mengandalkan mobil Mitsubishi Evolution VIII di grup N-4 berhasil menjaga selisih jarak dengan dua pesaing, Taufik Harahap dan Marzuki Desky. Di SS 6 keduanya mencatat waktu 7.03 detik dan 7.17 detik di SS 7. Total waktu yang diraih adalah 1.36.39 detik. Dengan demikian Dian AP Harahap/Edwin Nasution berhak atas tropi Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM yang diperebutkan pada Medan Rally North Sumatera Rally Championship 2011 ini. Penghargaan ini melengkapi tropi Bupati Kabupaten Langkat Ngogesa Sitepu pada putaran I yang digelar 9-10 April 2011 lalu.

Kepada Sumut Pos, Dian AP Harahap mengaku puas dengan hasil yang diraih. Begitu pun dirinya tetap mengantisipasi persaingan di serie III mendatang. “Cukup puas ya apalagi tadi nyaris masuk parit waktu melewati lintasan ‘V’. Kita tetap fokus di serie III mengingat banyak kemungkinan yang bisa terjadi. Seperti Marzuki Desky yang di serie I juga sebagai runner up,” ucap Dian AP Harahap.

Tempat kedua diduduki Marzuki Desky/Fakhri Siddik dari BlaBlaBla Motorsport dengan mobil Mitsubishi Evolution IX. Keduanya menoreh catatan waktu 1.38.28 detik. Terpaut 28 detik ada Taufik Harahap/Adi Wibowo dari MMRT Sport 1.39.06 detik. Sebagai pereli termuda di grup N-4, Taufik Harahap yang merupakan putra Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM ini tampil memukau di SS 6 dengan catatan waktu 6.58 detik. Sayang di SS 7 mobil Mitsubishi Evolution IX lepas kontrol dan menabrak beram. Waktu keduanya pun terbuang puluhan detik untuk kembali ke lintasan.

Satu-satunya pereli asal Pulau Jawa, Andri Tanudjaya/Hervian Soejono dari DGF Rally Team berhasil memimpin di Grup GR 2. Mengandalkan mobil Proton Neo, turun di kelas GR 2.1 keduanya mencatat waktu total 1.56.11 detik. Menggantikan posisi Eddy WS/Syariful Adil yang mendominasi di tiga SS awal sebelum mengalami gangguan dan dipaksa absen di SS 4 dan SS 5.

Begitu pun keduanya berhasil finish di urutan ketiga grup setelah melalui Super SS di dua SS tersisa. Mengandalkan mobil Suzuki SX-4, Eddy WS mencatat waktu 7.31 detik di SS 6 dan  7.40 di SS 7. Keduanya pun mencatat waktu total 1.58.28 detik. “Sesuai instruksi, kita memang main habis-habisan tadi. Mengingat hasil kemarin (16/7), kita cukup puas untuk hari ini,” tutur Eddy WS.

Sementara itu M Agha Novrian/Apin yang mengusung bendera Caprindo Bento belum tergoyahkan di Grup N-15. Tidak itu saja, mengandalkan mobil Suzuki Swift keduanya bahkan finish di peringkat tujuh overall. Meninggalkan pereli grup N-4 Benny Lautan/Boy Martadinata dengan mobil Subaru WRX STi di peringkat sembilan. Total waktu keduanya 1.50.31 detik.

Medan Rally North Sumatera Rally Championship 2011 secara resmi ditutup Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro. Dalam sambutannya Kapoldasu berharap ada kelanjutan dari kegiatan tersebut demi kelanjutan pembinaan dan dunia pariwisata Kota Medan pada khususnya dan Sumatera Utara pada umumnya. “Kalah dan menang dalam pertandingan itu biasa. Namun pelaksanaan Medan Rally North Sumatera Rally Championship 2011 ini perlu dibanggakan mengingat serie II ini lebih baik dari serie I dan seri III tentunya harus lebih baik lagi,” tegas Kapoldasu.

“Untuk itu Kota Medan perlu jadwal resmi kegiatan serupa dari Pengprov IMI Sumut yang nantinya dapat mengangkat potensi yang ada dari bidang pariwisata. Semakin banyak investor akan berdampak baik bagi kehidupan masyarakat Sumut itu sendiri,” tambahnya.Sebelumnya Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM menyambut baik pelaksanaan kegiatan. Pada kesempatan itu dirinya menegaskan kesiapan sebagai tuan rumah Asian Pacific Rally Championship (APRC). “Pertambahan peserta dan antusias masyarakat menyaksikan lomba merupakan wujud kecintaan masyarakat terhadap olahraga ini. Untuk itu kiranya semua pihak memberikan dukungan menghadirkan APRC bahkan World Rally Championship (WRC) sebagai kota yang bermartabat dan punya harga diri di mata nasional juga internasional,” ucap Rahudman.

Dalam laporannya Ketua Pelaksana yang juga Ketua Pengprov IMI Sumut H Musa Rajecksah, Medan Rally North Sumatera Rally Championship 2011 merupakan rangkaian dari seri I Langkat dalam memperingati HUT ke-421 Kota Medan. “Seri II ini memperlihatkan antusias yang cukup baik dari insan otomotif Sumatera Utara dengan 34 peserta. Di seri I hanya mencatat 23 peserta. Kita optimis seri III akhir Oktober nanti peserta di atas 45. Beberapa pereli asal Pulau Jawa juga sudah memastikan diri ikut,” tutur pria yang akrab disapa Ijeck ini.

Medan Rally North Sumatera Rally Championship 2011 sendiri digelar dalam tujuh SS dengan total lintasan 115 Kilometer. Dilaksanakan di dua lokasi, Sirkuit Cemara Abadi dan Perkebunan Rambung Sialang Kabupaten Serdang Bedagai. Pelepasan start dilakukan, Jumat (15/7) di Lapangan Merdeka Medan dilanjutkan SS 1 di Sirkuit Cemara Abadi malam harinya. Empat SS digelar di Rambung Sialang dan dua SS kembali di Sirkuit Cemara Abadi. Kegiatan juga diramaikan Slalom Test Eksibition yang digelar di Jalan Pohon Pinang Lapangan Merdeka Medan, Minggu (17/7). (jul)

Defense Mulai Efektif

JAKARTA-Usaha keras tim bola basket putri proyeksi SEA Games XXVI/2011 untuk mendongkrak permainan terus dilakukan. Sekembali melakoni latih tanding di Surabaya pada Rabu (13/7) lalu, mereka kembali menjajal hasil latihan melawan tim Tomang Sakti di lapangan basket Cometa Pluit, Jakarta, kemarin (17/7).

Melawan tim yang bermaterikan beberapa mantan pemain basket putri timnas seperti Agustin, Marina, dan Cecilia Dwimaya., Indonesia berhasil menang dengan skor 64-23. Hasil itu memang belum membuat pelatih Bill McCommon merasa puas dengan penampilan para pemainnya.

Namun, dia menilai anak didiknya mulai bisa memperagakan pola defense yang efektif. Melawan para pemain yang lebih senior dan bisa dikatakan memiliki pengalaman yang lebih, Wulan Ayu Ningrum dkk, ternyata bisa meminimalisir turnover.

“Mereka mulai bisa menampilkan pola bertahan seperti yang saya inginkan walau belum maksimal. Tapi, sepanjang kuarter saya senang karena turnover sudah berkurang. Hasil ini memang bukan tolok ukur karena fisik kami lebih baik, Cuma itu menunjukkan jika anak-anak sudah belajar,” katanya saat ditemui setelah pertandingan.
Menurutnya, peningkatan tak bisa dilepaskan hasil evaluasi setelah bertading melawan tim Pra-PON Jatim di Surabaya. McCommon menganggap konsentrasi pemainnya masih kurang baik. (aam/jpnn)

Meriah dan Sukses

Property Expo Sumut Pos 2011

MEDAN-Property Expo Sumut Pos 2011 berlangsung meriah dan ditutup secara resmi Minggu (17/7). Animo masyarakat menyaksikan pameran yang berlangsung selama lebih kurang lima hari ini, Rabu (13/7) kemarin, sangat tinggi.

Panitia juga tak kalah gesit. Pengunjung pameran di pelataran parkir Plaza Millenium Jalan Kapten Muslim ini diberi berbagai doorprize dan undian. Tak heran bila pameran ini medapatkan apresiasi tinggi dari seluruh peserta pameran.
Novi selaku asisten manager Exixtensi Raihan, pengembang Perumahan Puri Zahara, mengaku cukup puas dengan kegiatan yang diikutinya. Perumahan yang ditawarkan Exixtensi Raihan telah laku terjual sebanyak tiga unit.

“Kita cukup puas dengan kegiatan ini, meskipun singkat namun hasil yang sangat memuaskan,” sebutnya.
Ke depan, Exixtensi Raihan akan hadir dengan perumahan berbeda, jika kegiatan ini akan kembali digelar.
Hal senada disampaikan Riyanto Wie. Manajer marketing Griya Tiara Tuntungan ini juga mengaku cukup senang terlibat sebagai peserta. “Sangat baik untuk membangun image positif terhadap masyarakat mengenai property. Kedepannya kita akan terlibat sebagai peserta lagi,” sebutnya.

Mengenai jumlah unit yang telah laku terjual, Riyanto Wiemengaku bangga bisa menjual beberapa unit Griya Tiara Tuntungan meski dalam waktu pameran yang singkatnya.

Manager EO Sumut Pos, Darwin Purba, tak kalah puas dengan keberhasilan dalam menggelar acara pameran perumahan di Kota Medan. Meskipun baru pertama kalinya dilakukan, setidaknya acara tersebut melibatkan 16 stand yang terdiri dari pihak perbankan, material building, dan pengembang.

“Keberhasilan ini berkat kerja keras seluruh tim dan kerjasama yang telah dibangun dengan berbagai pihak,” ungkapnya.

Darwin berniat membicarakan kegiatan ini dengan pihak terkait untuk dijadikan agenda rutin dengan jumlah peserta yang lebih besar lagi. “Kedepan kita tergetkan 30 stand akan terlibat dalam acara pameran perumahan seperti yang telah kita lakukan hari ini,” ungkapnya. (uma)

Mahfud MD: Korupsi Marak Bukti Gagalnya Reformasi

MEDAN-Reformasi bergulir menjatuhkan rezim orde baru ternyata gagal memberantas korupsi kolusi dan nepotisme KKN di Indonesia.

Penegakkan demokrasi, hukum dan hak asasi juga tidak berjalan. Korupsi masih berlangsung bahkan banyak terjadi di Indonesia.

Hal itu disampaikan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Dr. Mohammad Mahfud MD, SH, SU dalam temu wicara dengan para tokoh masyarkat dan guru pendidikan kewarganegaraan di Rahmat Internatoinal Wildfile Museum and Gallery, Jalan S Parman Medan.

“Reformasi belum mampu menghapuskan KKN, menegakkan demokrasi, hukum dan memberikan perlindungan hak asasi,” kata Mahfud yang mengatakan korupsi masih berlangsung di birokrasi pemerintah.

Ada beberapa hal yang mendasar penyebab kegagalan reformasi membangun Indonesia dan memberantas KKN sebagaiamana cita-cita reformasi. Semangat reformasi yang berkobar mampu menggulingkan pemerintahan orde baru.
Namun kenyataanya pemangkasan itu hanya terjadi di tingkat atas, pimpinan. Sedangkan sistem yang dibangun Orba sudah menjalar ke seluruh elemen, sampai ke pemerintahan di tingkat bawah.

“Tidak adanya reformasi di sistem membuat yang terpangkas hanya pada pucuk semata. Sedangkan di bawah. Hal itu belum terjamah. KKN birokrasi terus berlangsung dan semakin banyak kasusnya,” sebutnya.
Korupsi di birokrasi, lanjut Mahfud, menjadi biasa ketika kita mendengar pengusaha urung menginvestasikan modalnya hanya karena birokrasi yang berbelit. “Urusan selesai dengan pengeluaran yang tidak jelas pada itu merupakan bentuk korupsi,” katanya.

Politik Indonesia dibangun dengan dengan megatasnamakan demokrasi. Namun pada kenyataanya, tidak ada seleksi demokrasi di Indonesia, sehingga politikus yang berperan di masa orba kembali mengambil peran di masa reformasi.
Mereka mengalaskan pemikiran perubahan padahal kekuaran orba sudah kental pada dirinya.Hal ini bisa dilihat dengan banyaknya tokoh parpol Orba pindah parpol atau membantuk parpol baru dan menyebutkan tidak terlibat Orba. Kenyataanya, sistem Orba masih berlangsung dan tidak memberikan perubahan.
“Masih sama saat ini dengan masa orde baru. Kebebasan politik tidak memiliki filter sehingga seleksi kepemimpinan tidak terjadi,” katanya.

Mengenai persoalan itu, pertanyaanya, lanjut Mahfud, “Apakah perlu adanya pemangkasan generasi. Sehingga henerasi yang sudah ‘dicekoki’ sistem orba terpangkas?”.

Mahfud mencontohkan negara yang memangkas generasi. Dimana ada hukum yang mengikat jika pemain lama membuat kesalahan akan mendapatkan hukuman pemberhetian. Misalnya terjadi di negara Latvia-Eropa Timur.
Masih mengenai demokrasi, pemain baru di era reformasi tidak memiliki visi yang jelas dan kuat. Dimana korupsi di terjadi mengandung makna ‘bergantian’. “Kini saatnya melakukan korupsi. Dulu saya tidak kebagian,” ucap Mahfud mengutarakan pemikirannya.

Dengan pemikiran itu, dalam mencapai kedudukan politikus melakukan segala cara. “Apapun dilakukan untuk mendapatkan kedudukan. Baik di pemerintahan maupun jabatan politik,” katanya.

Dengan visi dan misi yang tak jelas di era reformasi itu praktik korupsi pun kembali terjadi. Ditambah adanya pengaruh dari pemain lama sehingga korupsi berlangsung turun temurun.

Pun demikian, lanjut Mahfud, masyarkat tidak langsung apatis dengan masih belum berjalannya penegajkkan reformasi sebagaiaman yang dicita-citakan. Pasalnya, Amerika Serikat butuh 200 tahun membangun negaranya. Sedangkan Indonesia masih muda dibadingkan hal itu.

“Bukan berarti seperti Amerika. Perubahan di Indonesia dapat sesegera mungkin jika semua elemen masyarakat dan pemerintah mau bekerjasama dan memiliki mental yang tegas dalam membangun pemerintahan yang bersih,” kata Mahfud.(rud)

Pemko Pertegas Batas Wilayah

MEDAN- Keengganan Pemkab Deli Serdang melepas sebagian wilayahnya menjadi bagian dari perluasan Kota Medan, bukan berarti bakal menghambat Pemko Medan melakukan perluasan pembangunan di wilayah-wilayah perbatasan. Apalagi, Pemko Medan mengaku sudah berkordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang untuk mengembangkan wilayah-wilayah perbatasan, baik pembangunan di bidang sosial maupun ekonomi.

“Yang terpenting, kita sudah berkordinasi dengan Kabupaten Deli Serdang untuk secara bersama-sama melakukan perluasan pembangunan dengan mengembangkan wilayah-wilayah perbatasan, baik pembangunan sosial dan ekonomi,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan Zulkarnain, Minggu (17/7)n
Dijelaskannya, kordinasi administratif yang sudah dilakukan Pemko Medan dan Kabupaten Deli Serdang akan lebih dioptimalkan lagi, karena Kota Medan akan menuju kota metropolitan. “Kordinasi dengan Deli Serdang sudah dilakukan, termasuk administratif. Tidak ada yang tidak dikerjakan, semua dikerjakan. Tapi harus lebih dioptimalkan. Dimana, sebagai ciri kota metropolitan adanya pengintegrasian di daerah itu. Sedangkan yang tidak bisa dibatasi, kepentingan sosial yang menyatu,” ucapnya.

Dikatakannya, langkah tekhnis terpenting dalam perluasan pembangunan ini adalah pemetaan geografis Kota Medan. Pasalnya, dari pemetaan geografis, bisa membuat peta garis yang lengkap agar Pemko Medan mengetahui batas administratif wilayahnya secara jelas dan tegas. “Jadi, penataan itu bukan merebut, melainkan karena batas-batasnya kabur. Selama ini masih ada wilayah-wilayah Deli Serdang yang menjorong ke Kota Medan, sehingga secara adminitratif batasnya abu-abu, apakah wilayah Medan atau Deli Serdang,” cetusnya.

Menurutnya, untuk bertambahnya luas wilayah Kota Medan belum bisa dipastikan tanpa berdasarkan peta geospasial yang nantinya akan dimiliki Pemko Medan. Tahun ini, lanjut Zulkarnain, Pemko Medan berusaha mendapatkan peta geospasial yang bisa diproses menjadi peta garis tiga dimensi dengan tingkat akurasinya sangat tinggi, dengan skala 1:1.000. Fungsinya, bisa menghitung kountur tanah, luasan fisik bangunan yang kegunaannya multi fungsi untuk penataan aset dan penjaringan jalan.

“Selain untuk membantu menyusun master plan yang bersifat fisik, peta geosfisial juga membantu membuat informasi GIS untuk sarana pendidikan dan kesehatan. Jadi multi fungsilah,” katanya.

Ditambahkan Zulkarnain, salah satu faktor melakukan penataan ulang batas-batas administratif wilayah adalah untuk kepentingan masyarakat juga. Dimana masyarakat yang tinggal dapat mengerti dengan kinerja pemerintah kabupaten/kota yang bekerja berdasarkan wilayah administratifnya. “Karena ini program pembangunan, diharapkan dapat diapresiasi oleh pemerintah provinsi. Karena yang kita mau infrastrukutr wilayah bisa baik, dengan adanya kordinasi efektif yang tidak semata-mata kordinasi adminitratif, tapi kordinasi yang bisa bekerjasama dengan batas-batas wailayah. Sehingga ada kordinasi pembangunan yang bisa membangun,” pintanya.

Lebih lanjut, Zulkarnain juga sudah mencanangkan program lintas batas yang harus diapresiasi pemerintah provinsi dengan membantu anggarannya. “Diharapkan adanya anggaran dari Pemprovsu. Karena, masalah jalan rusak di perbatasan menjadi kurang perhatian. Karenanya, dengan adanya program ini, pembangunan bisa berjalan di wilayah perbatasan,” bebernya seraya meambahkan kalau perlu penataan batas-batas administrasi wilayah supaya ada batas yang jelas dan tegas untuk disepakati bersama dan mengoptimalkan fungsi struktur ruang karena masalah kordinasi pengerjaan simultan masih kabur.

Angota komisi D DPRD Kota Medan, Muslim Maksuf menurturkan, kalau perluasan wilayah tidak bisa dimulai dengan melakukan penataan batas wilayah karena semuanya berdasarkan aturan dari Provinsi dan pusat. “Untuk batas wailayah dibuat berdasarkan ketentuan dari provinsi dan pusat. Jadi Pemko Medan perlu melakukan penataan dengan mengusulkannya terlebih dahulu,” ujarnya.(adl)

Dua Korban Masih Kritis, Bangkai Kapal Diangkat

Kapal BC 15001 Meledak

MEDAN-Dua korban selamat dalam peristiwa terbakar kapal Patroli dengan Nomor lambung 15001 milik Bea dan Cukai (BC) Belawan WilayahI Sumatera Utara di Pantai Labu Deli Serdang saat ini sudah sadar dan dalam tahap penyembuhan.

Kapten Kapal, Zulbasrin (54), dan Susanto (ABK) dirawat intensif di Kamar 625 Lantai 6 RS Columbia Asia sejak Sabtu (16/7) dinihari kemarin. “Keduanya masih dalam perawatan tim medis dalam pemulihan kondisi,” kata Humas Bea Cukai Wil I Sumut, Andy Hendratmo yang dihubungi melalui telepon Selular, Minggu (17/7).

Andy Hendratmo belum tahu tindakan medis apa yang akan segera dilakukan untuk membantu percepatan penyembuhan keduanya karena ia sedang berada di Jakarta.

Saat wartawan Sumut Pos menyambangi RSU Colombia Asia Medan, petugas keaman Rumah Sakit tidak memberikan izin untuk melakukan peliputan di areal rumah sakit. Tetapi sumber terpercaya di RSU Columbia Asia Medan mengatakan, kedua pasien ditangani dr Frank Bukhari SpBP. Seorang pasien sudah didegradesmen (dibalut) dan seorang lagi sendang dikonsulkan ke dr Zulfikri SpJ karena ada masalah hipertensi akbat peristiwa tersebut.

Kepolisian Daerah Sumatra Utara hingga saat ini masih melakukan penyelidikan meledaknya kapal patroli Bea Cukai (BC) dengan nomor lambung 15001. Peyidik tengah memeriksa puing-puing kapal yang meledak Jumat (15/7 lalu di perairan Pantai Labu, Deli Serdang. Penyidik dari Dit Polair Polda Sumut bersama Tim Labfor cabang Medan yang dibackup Dit Reskrim Poldasu, bersama Direktorat Bea dan Cukai berencana mengangkat bangkai kapal yang meledak hingga menewaskan tujuh orang.

“Kita melakukan penyelidikannya, tetapi yang menangani Dit Polair bersama Tim Labfor di Beckup Dit Reskrim. Dugaan sementara, karena genset kapal meledak,” ujar Kabid Humas Poldasu, AKBP Raden Heru Prakoso, kemarin.
Dijelaskan Heru, Dit Polair yang sudah berkordinasi juga sudah menyiapkan alat-alat untuk mengangkat kapal patroli milik Dit Bea dan Cukai. “Alat-alatnya sudah disiapkan, karena kedalaman kapal tenggelam hanya 7-10 meter,” bebernya. Heru belum memastikan waktu yang dibutuhkan untuk mengevakuasi kapal.

Hasil penyelidikan sementara, jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimasus), menduga penyebab meledaknya kapal tersebut akibat arus pendek listrik lalu menimbulkan kebakaran. Dugaan itu didapatkan dari keterangan Susanto, petugas patroli BC Susanto yang selamat. “Sebelum terjadi ledakan, Susanto dan rekannya melego jangkar di perairan Pantai Labu karena akan melaksanakan Salat Magrib,” tegas Heru Prakoso.

Ketika menghidupkan genset kapal, muncul ledakan yang membakar kapal patroli milik Kanwil BC Sumut tersebut.
“Polda Sumatra Utara belum dapat meminta keterangan lebih jauh karena Susanto harus segera mendapat perawatan medis. Polisi juga belum dapat menginterogasi Zulbasrin karena mengalami luka serius,” tegas Humas Poldasu.
Untuk kepentingan penyelidikan, penyidik akan memintai keterangan salah seorang nelayan Pantai Labu bernama Amsi yang ikut menolong korban. “Dia (Amsi, Red) ikut memberikan bantuan sekitar satu jam setelah ledakan. Dalam beberapa hari ini kita akan memanggil saksi nelayan ini,” tegas Heru lagi.

Heru Prakoso menyatakan polisi serius melakukan penyelidikan atas ledakan kapal patroli BC itu. “Kita telah menugaskan Polres Deli Serdang dan Direktorat Polisi Air (Polair) Polda Sumut untuk menangani kasusnya,” tegas Prakoso.(mag-7/adl/rud)

Deli Serdang Dukung Mebidangro

Wacana perluasan wilayah Kota Medan yang dihembuskan Pemko Medan kurang direspon para pejabat Pemkab Deli Serdang. Pada akhir pekan silam, wartawan Sumut Pos berkesempatan mewawancarai Kepala Badan Perencanan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemkab Deli Serdang Irman DJ Oemar.

Pada kesempatan itu, Irman menerangkan keberadaan Kabupaten Deli Serdang sebagai daerah penyangga Kota Medan. Bahkan, hal itu telah tertuang dalam Rencana Tata Ruang Kawasan Medan, Binjai, Deli Serdang dan Karo (Mebidangro)n
Nah, bila nanti terbit Peraturan Presiden (Perpres) tentang Mebidangro, maka Deli Serdang sebagai wilayah utama penyangga, akan menyesuaikan program pembangunannya dengan daerah yang masuk program Mebidangro. Sehingga kondisi ini nantinya sama dengan Ibukota Jakarta dimana beberapa daerah seperti Tangerang, Bekasi, Bogor Bekasi, sebagai daerah penyangganya.

“Jakarta tidak pernah minta perluasan wilayah. Tapi beberapa daerah yang berdampingan saling memberikan kontribusi berupa penyerapan program pembangunan,” jelasnya.
Kemudian, lanjut pria berkulit sawo matang itu, Pemkab Deli Serdang sedang bersiap diri, bila diterbitkannya Perpres Mebidangro tersebut. Tentu banyak persiapan yang akan dilakukan daerah yang masuk dalam program Mebidangro nantinya.

Kepala Dinas PU Pemkab Deli Serdang Ir Faisal juga menjelaskan, perluasan sebuah wilayah membutuhkan perhatian semua pihak. Bahkan yang berwenang nantinya bukan hanya Pemkab Deli Serdang, tapi pihak legislatif Deli Serdang tentunya juga akan terlibat.

Delanjutkanya, setiap tahunnya Pemkab Deli Serdang menargetkan pembangunan ruas jalan sekira 100 kilometer. Bahkan, sejak 2005 hingga 2008, ruas jalan yang dibangun sepanjang 2.700 Km. Padahal, ruas jalan sebelumnya hanya sekira 1.300 Km, sehingga terjadi penambahan ruas jalan sekitar 1.400 Km.
“Tidak benar jalan di wilayah perbatasan tidak pernah disentuh pembangunan. Tetapi kerusakan jalan itu karena digilas truk bertonase berat yang datang dari Medan,” bilangnya.
Soalnya Pemkab Deli Serdang tidak mempunyai kewenangan untuk mencegah truk-truk bertonase berat melintas memasuki wilayah Deli Serdang. Karena umumnya dibatas wilayah banyak berdiri kawasan industri.(btr)

Promosi Baju Muslim

Inneke Koesherawati

Memiliki dua anak, menuntut Inneke Koesherawati mengurangi aktivitasnya di dunia entertain. Tak heran kalau beberapa tahun belakangan, wajahnya jarang muncul di layar kaca. “Selektif (memilih pekerjaan) pasti.

Aku sudah memiliki dua anak, yang satu masih kecil sehingga membutuhkan perhatian ekstra,” katanya di sela pembukaan outlet baju muslim Shasmira di Buah Batu, Bandung, kemarin.

Meski begitu, bukan berarti perempuan kelahiran Jakarta, 13 Desember 1975 itu hanya menghabiskan waktunya di rumah. Saat ini, dia justru sibuk mempromosikan Shasmira yang mendapuknya sebagai brand ambassador. Dan dia kerap membawa kedua buah hatinya saat melakoni tugasnya yang satu itu.

“Basic-nya aku memang memakai busana muslim. Makanya aku merasa nyaman (menjadi ikon busana muslim). Kayak punya sendiri, karena aku bisa mengajukan masukan dan desain juga. Dan pekerjaan ini tidak menyita waktu. Kadang aku bawa anak-anak saat bekerja,” ungkapnya.

Inneke menambahkan, dengan melakoni pekerjaan yang tak menyita waktu, membuatnya lebih leluasa dalam mengawasi pertumbuhan kedua buah hatinya. Istri Fahmi Darmawansyah itu, berusaha memproteksi mereka dari pengaruh buruk masuknya budaya asing. “Budaya luar itu luar biasa pengaruhnya. Kalau nggak kita sendiri yang mem-protect, siapa lagi,” imbuhnya. (ash/jpnn)

SMAN 15 Pesta Gol

16 Tim Ramaikan LPI Sumut

MEDAN-Tim SMAN 15 Medan berpesta gol dalam mengawali pertandingan pool B tingkat SLTA Liga Pendidikan Indonesia Sumatera Utara (LPI-Sumut) 2011. Tim SMAN 15 yang merupakan juara di Kota Medan, kemarin (17/7) mengalahkan Humbahas dengan skor 8-0 di lapangan PPLP Sumut, Medan Sunggal.

Dalam pertandingan tersebut, SMAN 15  bermaterikan beberapa pemain yang berguru di PPLP Sumut tampil dominan. Baru lima menit babak pertama, mereka langsung unggul 1-0. Bahkan, sampai turun minum SMAN 15 unggul 4-0.
Begitu pula di babak kedua, SMAN 15 leluasa memainkan bola selama pertandingan. Dan, tim besutan pelatih Supriyono ini menambah empat gol sehingga menjadikan kedudukan 8-0 yang bertahan hingga bubaran.

Untuk tingkat SLTA dibagi dua pool dan dimainkan di lapangan PPLP Sumut, sementara tingkat SLTP dengan dua pool berlangsung di lapangan Dispora Jalan Pancing Medan.

Pool A (SLTA) dihuni, SMAN 5 Padangsidempuan, SMAN 1 Tanjung Morawa Deliserdang, SMAN 1 Perbaungan,Sergai dan SMAN 1 Aek KUD Labura. Pool B, SMAN 1 Humbahas, SMAN 15 Medan,SMAN 1 Sei Suka Batubara dan SMAN 1 Rantau Prapat, Labuhan Batu.

Tingkat SLTP Pool C, Deliserdang, Sergai, Batubara, Humbahas. Pool D, Labura, Padangsidempuan, Medan dan Madina.
Hari pertama masing-masing kategori telah menggelar empat pertandingan. Pada pertandingan pagi hari (17/7) pool A, (SLTA), SMAN 5 Padangsidempuan bermain imbang 1-1 melawan SMAN 1 Tanjung Morawa (Deliserdang). SMAN 1 Perbaungan (Sergai) mengalahkan SMAN 1 Aek KUD Labura, 2-1. Pada sore hari di pertandingan kedua pool B, SMAN 1 Sei Suka Batubara ditahan imbang 2-2 oleh SMAN 1 Rantauprapat,Labuhan Batu.

Sementara di lapangan Dispora Jalan Pancing yang melangsungkan tingkat SLTP pool C, Deliserdang mengalahkan Sergai, 3-0 dan Batubara menang besar 6-0 atas Humbahas.

LPI Sumut berlangsung hingga Jumat (22/7). Pertandingan hari ini (18/7) pool  B (SLTA)  Labuhan Batu vs Humbahas, Medan vs Batubara, Pool A, Labura vs Padangsidempuan, Deliserdang vs Sergai.

Tingkat SLTP (lapangan Dispora), pool D,Madina vs Labura, PSP vs Medan, pool C, Humbahas vs DS, Sergai vs Batubara
Sebelumnya, Liga Pendidikan Indonesia (LPI) tingkat Sumut 2011 dan dibuka Kadisporasu Drs Ristanto melibatkan 8 tim untuk tingkat SLTA dan 8 tim untuk tingkat SLTP.

Pada kesempatan itu Ristanto agar para pemain bisa menunjukkan semangat tinggi dalam pertandingan. “Namun, harus menjaga sportivitas sehingga jalannya pertandingan enak di tonton,” katanya.

Sementara itu Ketua Panitia LPI Sumut Drs Syafei Pilly menyebu jika tim yang tampil di pentas Sumut merupakan jawara di berbagai Kabupaten/Kota. “Yang pasti, kita ingin duta-duta daerah ini memberikan yang terbaik sehingga kiprah Sumut di pentas nasional benar-benar teruji,” ujarnya. (jun)

Kesetrum, Jatuh dari Ketinggian 5 Meter

Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Entah karena kurang hati hati dalam bekerja, atau karena memang sudah naasnya, Hermanto Sianturi (19), warga Jalan Pukat Banting I, Mandala, tersengat listrik saat memasang baliho reklame di Jalan Perintis Kemerdekaan. Bahkan, tubuhnya sempat tergantung beberapa menit di papan reklame tersebut. Untuk menurunkan tubuh Hermanto, petugas PLN harus memadamkan listrik di sekitar lokasi kejadian.

Menurut Herbet Sihombing (24), rekan kerja korban, saat itu mereka bermaksud memasang baliho. Namun, saat berada di atas, korban menyentuh kabel listrik yang saat itu berada di atas kepalanya. Kontan tubuh korban kejang-kejang dan sempat tergantung beberapa menit, sebelum akhirnya terjatuh setelah PLN memadamkan listrik.

Hermanto langsung dilarikan ke IGD RSU Dr Pirngadi Medan untuk mendapatkan pertolongan. “Aku juga sempat kontak, tapi kakiku memijak kayu,” ujar Herbet.

Dari pantaun Sumut Pos di ruang IGD RSU Pirngadi Medan, korban mendapatkan pertolongan medis meronta-ronta kesakitan dan petugas medis harus mengikat kaki dan tangan korban agar mempermudah penangan medis terhadap korban.(mag-7)