26 C
Medan
Sunday, December 28, 2025
Home Blog Page 15039

Menang Atau Malu

Argentina Vs Kostarika

CORDOBA – Kemenangan menjadi harga mati bagi timnas Argentina pada pertandingan terakhir grup A Copa America 2011. Masalahnya, bila mereka tergelincir, maka dipastikan mereka tidak bisa mengunci tiket lolos langsung ke perempat final.

Bila melihat reputasi lawannya, maka Argentina punya peluang besar untuk menang. Tapi, seiring dengan performa Kosta Rika yang menjanjikan, tampaknya Argentina harus waspada tatkala bersua besok pagi di Estadio Mario Alberto Kempes.

Argentina memiliki rekor pertemuan yang dominan atas Kosta Rika. Sejak 1951, sudah delapan kali kedua negara bentrok dan hasilnya tujuh kali dimenangkan Argentina serta sekali bermain seri tanpa gol. Masalahnya, seri tanpa gol justru terjadi di bentrok terakhir mereka.

Kosta Rika juga tidak turun dengan kekuatan terbaiknya. Skuad yang mereka bawa adalah tim U-23. Namun, di tangan pelatih asal Argentina Ricardo La Volpe, pasukan muda Kosta Rika mampu menunjukkan perlawanan hebatnya.

Susah payah Kolombia mengalahkan mereka pada pertandingan pertama (2/7).
Kemudian, pada laga kedua, mereka justru mampu melumat Bolivia dengan skor 2-0. Hasil yang membuat kepercayaan diri Kosta Rika menanjak.

Lagipula, mereka punya peluang untuk lolos ke perempat final. Asalkan tidak kalah dari Argentina, mereka dipastikan akan melaju. Itu berbeda dengan Argentina yang harus berjuang keras merebut kemenangan untuk mendapat tiket lolos langsung.

Dengan target harus menang, tactician Argentina Sergio Batista akan melakukan beberapa perubahan. Sejumlah pemain yang penampilannya tidak efektif pada pertandingan pertama dan kedua akan digusur dengan pemain lainnya.

Carlos Tevez dan Ezequiel Lavezzi adalah dua nama yang nyaris dipastikan bakal ditepikan. Batista ingin menjajal skema 4-2-3-1 dengan memasang Gonzalo Higuain sebagai targetman dan ditopang oleh Sergio Aguero, Lionel Messi, dan Angel Di Maria.

Kemudian, di lini tengah, Ever Banega dan Esteban Cambiasso juga akan tersingkir. Batista akan memberikan kepercayaan kepada Javier Mascherano yang ditemani Fernando Gago. Tugas mereka menjaga keseimbangan di lini tengah, karena banyak pemain ofensif diturunkan.
“Saya yakin kami terus melaju ke babak berikutnya. Sekarang mending kami fokus pada pertandingan, ketimbang hal lain,” bilang Messi, seperti dikutip Goal.

Keyakinan juga masih dimiliki Batista. “Saya melihat Argentina akan bermain di final. Saya punya keyakinan yang sama seperti saat turnamen belum berlangsung. Tim ini siap membalikkan keadaan,” ungkap Batista. (ham/jpnn)

Dituduh Rusak Jemuran Tetangga

Gara-gara tiang jemuran, Adelina Siahaan (40), warga Jalan Krakatau Ujung Gang Pagi, Kelurahan Tanjung Mulia, Medan Deli, dipukuli tetangganya Mega Silaban (38). Pasalnya, Adelina dituduh merusak tiang jemuran milik tetangganya itu Akibatnya, Adelina mengalami luka pada bagian wajah dan kepala.

Minggu (10/7) pagi, sekira pukul 08.00 WIB, Adelina baru saja bangun tidur. Begitu dia keluar rumah, tiba-tiba Mega Silaban langsung memarah-marahinya. Mega menuduh Adelina telah merusak jemuran miliknya. Merasa tak merusak jemuran tersebut, Adelina malah balik memarahi Mega. Terjadi cekcok antar tetangga yang bersebelahan rumah ini.

Tak mampu menahan emosinya, Mega langsung menyerang Adelina secara membabi buta. Akibatnya, bagianb wajah Adelina memar. Atas kejadian itu, Adelina membuat pengaduan ke Polsek Medan Labuhan. “Aku tidak terima dipukuli dan dituduh sebagai perusak jemuran, makanya aku melapor ke polisi,” ujarnya. (mag-11)

Cabut Izin Mitra Sejati

Kasus Bayi Tertukar di Rumah Sakit

MEDAN- Dinas Kesehatan Kota Medan diminta untuk mencabut izin Rumah Sakit Umum (RSU) Mitra Sejati. Hal ini terkait kasus tertukarnya bayi Hotmaida br Manalu, warga Pancur Batu, Deli Serdang yang masih dirawat di ruangan bayi lantai II dengan bayi Hotmida br Nababan (26), warga Onan Borbor, Tobasa yang dinyatakan sudah meninggal dunia oleh pihak rumah sakit.

“Saya imbaukan kepada pihak keluarga untuk menuntut RSU Mitra Sejati. Keluarga bisa mempidanakan manajemen RSU Mitra Sejati. Saya juga akan meminta kepada Dinas Kesehatan Kota Medan untuk mencabut izin RS Mitra Sejati,” kata Anggota Komisi B DPRD Kota Medan Salman Alfarisi kepada wartawan Sumut Pos, Minggu 910/7).

Apalagi, tambah Salman, pihak RS Mitra Sejati tidak transparan kepada keluarga yang sudah membawa bayi tersebut ke luar dari RS Mitra Sejati menuju ke Pancur Batu untuk dikebumikann
“Kita juga meminta Dinkes Medan mengevaluasi izin operasional RS Mitra Sejati. Kita dari Komisi B akan berkordinasi guna membahas ini. Bila ada intimidasi terhadap pasien, kita siap mengadvokasikannya dan memediasikannya,” tegas politisi PKS ini.

Salman juga mengungkapkan, selama ini Komisi B DPRD Kota Medan banyak menerima pengaduan masyarakat terkait buruknya pelayanan yang diberikan pihak RSU Mitra sejati. Bahkan kata Salman, Komisi B juga pernah melakukan kunjungan kerja ke rumah sakit tersebut.

“Saya melihat pelayanan yang mereka berikan kepada pasien tidak maksimal. Saat membawa bayi, perawat tidak melakukan dengan cara yang baik. Selang oksigen saja bisa tercabut dan didiamkan oleh perawat,” ucapnya lagi.

Sementara, Lia boru Panjaitan yang merupakan bibi Hotmida, saat ditemui wartawan koran ini di rumahnya Jalan Pintu Air, Gang Gabe Tua, Kelurahan Siti Rejo, Kecamatan Medan Kota, mengaku akan melanjutkan masalah ini ke penegak hukum bila RSU Mitra Sejati tidak memberikan ganti rugi atas kejadian ini.

“Kami akan meminta ganti rugi kepada pihak RS Mitra Sejati, tetapi ganti rugi yang dibuat akan kita rembukkan bersama keluarga untuk mencari kesepakatan. Bila tidak ada solusinya, kami akan melaporkannya ke Polisi,” cetusnya.

Ketua PERSI Sumut dr Sjahrial R Anas menganggap kejadian tersebut sebuah ketoledoran administrasi yang telah dilakukan pihak rumah sakit. Menurutnya, setiap rumah sakit harusnya memahami prosuder tetap (Protap) mengenai pemberian tanda terhadap bayi yang baru dilahirkan.
“Setiap prosedur bayi yang lahir pastinya diberikan tanda (panning) agar bayi tidak tertukar. Jika hal ini telah dilakukan dan masih juga terjadi kesalahan, secara administrasi ini adalah sebuah keteledoran rumah sakit,” ujarnya.

Sesuai data yang ada, lanjut Sjahrial, dari 178 rumah sakit yang ada di Sumut, baru 30 persen yang telah terakreditasi, dan 10 persen lagi dalam pengajuan.  Sedangkan RS Mitra Sejati sendiri, merupakan salah satu rumah sakit yang belum terakreditasi dan hanya memiliki batas waktu beroperasi hingga 2013.
“2013 tidak boleh ada lagi rumah sakit yang tidak memiliki akreditas, karena tidak akan diperkenankan untuk beroperasi,” sebutnya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan, Edwin Effendi MSc saat dikonfirmasi menyebutkan, belum bisa memastikan sanksi yang akan diterima RSU Mitra Sejati atas kesalahan yang sudah dilakukan.
“Kita telah mengirimkan tim ke RS Mitra Sejati, dan kita masih melihat dulu bentuk kesalahan yang sudah mereka buat. Apakah persoalan personal atau sistem, setelah itu baru bisa ditentukan ,” tegasnya. (adl/uma)

Merdeka Walk Pengemplang Pajak

MEDAN- Ketua Komisi C DPRD Kota Medan Jumadi kembali mendesak Pemko Medan untuk menagih kembali tunggakan retribusi Merdeka Walk kepada PT Orange Indonesia Mandiri (OIM) selaku pengelola. Jika tetap membandel, berarti Merdeka Walk merupakan ‘pengemplang pajak’ dan harus ditindak.

“Lahan Merdeka Walk merupakan aset Pemko dan digunakan untuk bisnis, bukan kepentingan publik. Jadi, Pemko Medan wajib menagih tunggakan tersebut. Bila mereka tidak juga melakukan pembayaran sesuai Pasal 9 ayat 6 huruf A Perda No 21 Tahun 2002, berarti Merdeka Walk merupakan ‘pengemplang pajak’ dan harus ditindak,” kata Jumadi kepada wartawan Sumut Pos, saat dihubungi via ponselnya, Minggu (10/7).

Politisi PKS ini juga mendesak Pemko Medan untuk segera menyelesaikan kesepakatan tentang retribusi dengan PT OIM terkait pasal perda yang digunakan Dimana, retribusi yang ditentukan oleh Pemko Medan dalam Pasal 9 Ayat 6 huruf A Perda No 21 Tahun 2002, namun PT OIM berkeras menggunakan Pasal 9 Ayat 5 Perda No 21 Tahun 2002 yang nilai retribusinya lebih ringan.

Selain itu, Jumadi juga mengatakan,  secara teknis, Dinas Pertamanan lah yang wajib mengutip retribusi Merdeka Walk tersebut. Hal ini juga sesuai dengan Perda Nomor 21 Tahun 2002 yang menyerahkan pengutipan retribusi kepada Dinas Pertamanan.

“ Aturannya memang seperti itu. Tekhnisnya, yang melakukan pengutipan adalah Dinas Pertamanan. Pemko Medan harus memahaminya sehingga tidak ada celah yang terbuka bagi Merdeka Walk untuk mengemplang pajak,” tegas Jumadi lagi.

Sekda Kota Medan, Syaiful Bahri yang dikonfirmasi wartawan koran ini mengatakan, pengutipan retribusi Merdeka Walk akan dilakukan Dinas Pertamanan dan akan disetorkan ke Dispenda. “Jadi, langsung saja ke Kadis Pertamanan, karena yang ngutip itu Kadis Pertamanan,” kata Syaiful Bahri.

Sementara, Kadis Pertamanan Kota Medan Erwin Lubis ketika dikonfirmasi wartawan koran ini mengaku telah menyurati PT OIM untuk segera membayar tunggakan retribusi yang mencapai Rp1,5 miliar tersebut. “Pemko Medan sudah mengambil langkah tegas terhadap Merdeka Walk untuk segera membayar tunggakan retribusi, sesuai Pasal 9 ayat 6 huruf A,” ujar Erwin.

Disebutkannya, pada Kamis (7/7) lalu, Dinas Pertamanan Kota Medan telah menyurati PT OIM untuk segera melakukan pembayaran. “Mengenai tunggakan retribusi, sudah kita surati supaya dibayar segera. Setiap bulan akan kita surati mereka,” ucapnya lagi.

Dijelaskan Erwin, sebenarnya PT OIM terus melakukan pembayaran setiap tahunnya ke Kas Daerah, namun perdemonan pada Pasal 9 Ayat 5 Perda Nomor 21 Tahun 2002. “Karena Merdeka Walk merupakan aset daerah dan dikelola menjadi tempat bisnis. Kita meminta agar pembayarannya sesuai dengan Pasal 9 ayat 6 huruf A,” bebernya lagi. (adl)

Buka Hati Bagi Siapa Saja

Olla Ramlan

Menyandang status janda di negeri ini memang ngeri-ngeri sedap. Sedikit saja salah bersikap, maka gosip menyergap. Menariknya, Olla Ramlan menyikapi hal itu dengan santai. Malah, dia mengatakan hatinya terbuka untuk siapa saja. 

“Apa ya, dalam dunia ini ngomong globalnya tidak ada yang tidak mungkin. Saya buka hati ke siapa saja,” ujar Olla Ramlan saat berada di Cafe Monaco, Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (10/7).

Tapi tunggu dulu, kalimat artis berdarah Dayak ini muncul bukan karena dia siap melepas status jandanya. Pernyataan itu keluar karena keberadaannya di cafe milik mantan suaminya, Alex Tian. Ya, Olla memanfaatkan kafe milik Alexn untuk melakukan syuting video klip. “Aku menggunakan kafenya adalah bentuk hubungan kita baik, tidak masalah. Aku izin ke dia juga. Ini bukti kita masih baik, bisa berteman walau enggak seperti dulu lagi,”ujar finalis Cover Girl Mode 1997 itu.

Kejadian ini sempat menghembuskan kabar Olla akan rujuk dengan Alex. Namun, bintang sinetron Nada Cinta ini berkali-kali membantah kemungkinan itu. “Bagaimana pun kita punya anak di sini. Tapi untuk rujuk belum ada pembicaraan saat ini,” tegasnya.

Bintang film Suami-suami Takut Istri ini sudah terlanjur menikmati hidup sendiri meski kadang sering merasa kesepian hidup tanpa suami.  (bbs/jpnn)

Jual Togel, Ibu Rumah Tangga Ditangkap

MEDAN- Unit Vice Control Kepolisian Resort Kota (Polresta) Medan membekuk seorang ibu rumah tangga karena menjual togel beromset jutaan di rumahnya, Jalan Sei Silo Melintang I No 28, Kecamatan Medan Baru, Sabtu (9/10) pukul 16.00 WIB.

Dari tangan tersangka Umin alias Lena (46) tersebut, polisi mengamankan baarang bukti satu unit hanphone berisikan angka pasangan togel sebesar Rp94 ribu.
Dari kasus ini, Polresta Medan akan terus mengembangkan kasus ini karena terindikasi, bandar togel yang berada di atas Umin alias Lena masih berkeliaran.

“Tersangka ini sebenaranya adalah sub agen. Namun, omsetnya lumayan besar. Diperhitungkan tersangka mendapatkan keuntungan 20 persen dari hasil penjualan togel itu. Saat ini, masih terus kita kembangkan,” kata Kanit Vice Control Polresta Medan AKP Hartono kepada Sumut Pos, Minggu (10/7).

Diungkapkannya lagi, sub-sub agen di bawah agen yang sebenarnya diperkirakan masih banyak dan terus beroperasi. Makanya, selain agen yang sesungguhnya, para sub-sub agen tersebut juga menjadi target operasi yang akan dilakukan Unit Vice Control Polresta Medan.(ari)

Kapoldasu Prioritaskan Kasus Penipuan DA

MEDAN- Dugaan penipuan yang dilakukan Dewi Astati, terhadap puluhan orang dengan total kerugian di atas Rp40 miliar membuat Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat buka suara. Kapolda meminta kasus ini segera diselesaikan karena telah cukup meresahkan warga Medan dan Sumut.

“Arahan Pak Kapolda, kasus ini harus segera diselesaikan,” ungkap Dir Reskrimum Polda Sumut Kombes Pol Agus Andrianto kepada Sumut Pos, Minggu (10/7). Dijelaskannya, korban yang melaporkan ke Polda Sumut, ternyata hanya satu dari enam orang yang datang ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sumut Rabu (6/7), dengan No Pol TBL/429/VII/2011/SPKT II.

Diketahui, enam orang yang mengaku korban tersebut antara lain, Ida, Richa, Nanggal, Ibu Purba dan Juli serta Aminuddin Harahap. “Yang melapor cuma satu orang saja ke Polda. Jadi, kita tidak bisa mengatakan jumlahnya mencapai Rp40 miliar. Kami polisi, tidak bisa melakukan pemeriksaan kalau menggunakan istilah katanya-katanya. Karena dari enam orang yang datang ke Polda, ternyata laporannya hanya satu.

Masalah ini juga, ada yang melapor ke Polresta Medan. Kalau nantinya yang menangkap Polresta Medan, penanganannya dilimpahkan ke Polresta Medan dan sebaliknya, kalau nantinya yang nangkap Poldasu maka penanganannya ke Poldasu. Dan mekanisme yang akan dijalankan adalah cek and balance. Artinya, jika nantinya siapa yang nangkap maka akan ketahuan yang kerja siapa,” tegasnya.(ari)

Pria Asal Palembang Gantung Diri

MEDAN-Diduga depresi, seorang pria ditemukan tewas tergantung di pohon Akasia seputaran Simpang Sei Sikambing Medan, Minggu (10/7) malam. Aksi tersebut kontan membuat warga heboh dan arus lalulintas macat. Data yang didapat dari Polsek Sunggal, pria yang tewas mengenaskan itu bernama Adiridin (31), warga Rawang Empat Bandar Pelalawan Palembang dengan status menikah. Sementara itu menurut tukang becak yang sering mangkal di simpang Sei Sikambing, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 18.40 WIB.

“Sebelum jam tujuh tadi itu kejadiannya. Waktu yang macat-macat itulah. Tapi herannya tidak ada yang melihat dia naik ke atas pohon itu,” ucap tukang becak yang tak ingin namanya dikorankan kepada Sumut Pos.

Dari video yang direkam seorang warga, Adiridin mengenakan kaos merah dan jeans biru tiba-tiba tergantung di salah satu pohon akasia berhadapan dengan Hotel Lida di Jalan Gatot Subroto Medan. Adiridin menggunakan bahan spanduk untuk mengakhiri hidupnya di ketinggian sekitar 10 meter itu.
Namun informasi lain menyebut, sejak Sabtu (9/7), Adiridin memperlihatkan gelagat depresi.

Seorang pedagang makanan di seputaran tempat kejadian bahkan melihat Adiridin mencoba mengakhiri hidupnya. Namun hal itu baru kesampaian pada Minggu (10/7) petang. Oleh petugas, jenazah Adiridin pun diturunkan untuk dibawa ke  RSUP Adam Malik untuk divisum. (jul)

Warga Ancam Demo Dinas TRTB

MEDAN- Kecewa karena aspirasi mereka belum juga ditanggapi Dinas TRTB Kota Medan, warga di Jalan Tomat, Medan Baru, berencana melakukan aksi di kantor Dinas TRTB. Mereka mendesak Dinas TRTB untuk segera membongkar bangunan Nanyang International School karena telah melanggar izin yang dikeluarkan.

“Besok (hari ini (11/7), Red), kita akan melakukan aksi. Rencananya kita akan melakukan aksi ke Dinas TRTB, karena tidak berani membongkar sekolah Nanyang,” ujar seorang warga yang mengaku bernama Lansia, Minggu (10/7) siang.

Menurutnya, selain melakukan aksi ke Dinas TRTB, mereka juga akan kembali menyegel sekolah Nanyang. Mereka akan memasang spanduk di pintu gerbang sekolah yang berada di Jalan Sriwijaya tersebut.

“Warga yang keberatan akan terus berjuang agar kita diperhatikan. Jangan sekolah Nanyang memandang rendah kami, seperti tidak punya harga diri,” ucapnya lagi.

Ditambahakannya, selama ini mereka sudah sangat resah dengan pembangunan gedung sekolah tersebut. “Seorang warga terpaksa pindah ke tempat keluarganya untuk mencari aman, karena atap rumahnya hampir setiap hari tertimpa bahan bangunan yang berjatuhan,” katanya lagi.

Angota Komisi D, Juliandi Siregar yang dikonfirmasi wartawan koran ini mengaku mendukung aksi yang dilakukan warga yang menuntut ketegasan Dinas TRTB Kota Medan terhadap pembangunan sekolah Nanyang tersebut. Namun, dia juga meminta kepada warga agar memperhatikan juga para siswa yang bersekolah di sana.

“Saya sangat berharap kepada warga, untuk memikirkan juga anak-anak yang sekolah. Karena sekolah mereka akan terganggu,” pintanya.(adl)

Satukan Clubbers Medan

DJ Milinca Radisic

MEDAN- Lahan parkir di Lantai IV Uniland Building, Jalan MT Haryono Medan, disulap menjadi arena pesta bagi ratusan clubbers Medan, Sabtu (9/7) malam. Selain menghadirkan belasan DJ lokal, even disponsori PT NTI Indonesia Medan bekerja sama dengan MG Creative menghadirkan DJ papan atas tanah air diantaranya DJ Milinca Radisic.

DJ wanita keturunan Serbia, Ambon dan Aceh, kelahiran Jakarta, 10 November 1978 itu ingin selalu menciptakan clubbers menjadi satu, dengan menghipnotis para clubers yang sebelumnya mendapat kehangatan penampilan DJ asal Medan.

“Untuk kesekian kalinya saya tampil di Medan dan saya sangat suka, karena para clubbers Medan itu asyik-asyik tidak jaga image,” ujar DJ Milinca mengaku sudah 5 tahun menjadi DJ.

Dengan suasana yang berbeda tanpa atap, hanya lighting yang terus berpancar di seluruh lokasi, diiringi dentuman musik yang ngebeat. Clubers yang didominasi kaum muda itu cukup menikmati, mereka mengikuti aksi DJ Milinca Radisic yang terus beraksi.

Sulianto, Branch Manager PT NTI Indonesia Medan dan Mursal AdiNagara, Directour MG Creative mengatakan, tim mencoba menghibur clubbers dengan nuansa yang berbeda.  (adl)