27 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 15088

Nelayan Pingsan Dikeroyok Perompak

LANGKAT- Nasib apes dialami Hendi (26), warga Titi Putih, Kelurahan Perdamaian, Kecamatan Stabat, Langkat. Saat mencari ikan dikawasan perairan Kwala Langkat, Hendi dikeroyok 9 orang perompak, Kemarin (2/6).
Keterangan diperoleh di mapolres Langkat menyebutkan, setelah membabak belurkan korban hingga pingsan selama dua jam, para pelaku kemudian menjarah ikan hasil tangkapan korban.

Akibat perompakan dialaminya, korban menderita kerugian Rp1,4 juta. Kini kasus penganiayaan tersebut telah dilaporkan ke Polres Langkat.

Korban saat buat pengaduan didampingi ayahnya, mengaku, salah seorang pelaku berinisial M (45), tekong asal Kwala Serapuh. “Pelakunya berjumlah 9 orang, tapi yang memukuli ku sekitar 7 orang. Waktu itu, mereka langsung merapatkan sampannya ke sampan yang ku naiki. Nggak ada tanya-tanya, meraka langsung main pukul, aku dipukuli dan dikeroyok sejadi-jadinya hingga pingsan dua jam,” ungkap korban saat membuat pengaduan di Mapolres Langkat.(wis/smg)

Rumah Petani Ludes Terbakar

LUBUK PAKAM- Rumah Eston Sitohang (55) di Perumahan Jati Permai Dusun 13, Desa Pagar Jati, Kecamatan Lubuk Pakam, Deliserdang, ludes dilalap Si Jago Merah, Selasa (28/6) sekira pukul 16.00 Wib. Menurut keterangan warga setempat, Boru Tambunan, saat kebakaran itu terjadi, rumah tersebut dalam keadaan kosong.

“Kami memang melihat ada gumpalan asap, kami pikir ada orang yang bakar sampah, rupanya rumah keluarga Sitohang yang kebakaran,” ujarnya. Sontak, warga berbondong-bondong datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk membantu memadamkan api, embari menunggu pemadam kebakaran tiba ke lokasi.

Kapolsek Lubuk Pakam AKP Muhammad Ikhwan Khalik, saat ditemui dilokasi kejaian mengatakan, berdasarkan penyelidikan awal, titik api berasal dari percikan korsleting listrik. Lebih lanjut, Ikhwan menjelaskan, api berhasil dipadamkan sekitar 15 menit setelah 2 unit kendaraan pemadam kebakaran tiba dilokasi.(btr)

Mabes Sebut 25 Kompol, di Poldasu jadi 23

Kenaikan Pangkat Perwira Poldasu

MEDAN- Gelombang kenaikan pangkat di jajaran Poldasu muncul pada triwulan ke dua 2011 ini. Sebanyak 24 Perwira Pertama (Pama) dan 32 Perwira Menengah (Pamen) naik pangkat. Dalam Telegram Rahasia (TR)  itu ada dua versi, Mabes  Polri setujui  9 pamen jadi kompol, namun TR Poldasu  hanya sebut 7 pamen.

Untuk diketahui, 2 orang berpangkat Inspektur Dua (Ipda) naik menjadi Inspektur Satu (Iptu). Pengangkatan dua Pama tersebut berdasarkan No.STR/352/VI/2011 tanggal 27 Juni 2011. Selanjutnya dari pangkat Inspektur Satu (Iptu) ke Ajun Komisaris Polisi (AKP) sebanyak 22 orang, berdasarkan No.STR353/VI/2011 tertanggal 27 Juni 2011 dan kenaikan pangkat dari Ajun Komisaris Polisi (AKP) ke Komisaris Polisi (Kompol) berdasarkan surat No.STR/354/VI/2011 tertanggal 28 Juni 2011 sebanyak 23 orang. Sedangkan kenaikan pangkat dari Komisaris Polisi (Kompol) ke Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) berdasarkan surat No.STR/355/VI/2011 tertanggal 28 Juni 2011 sebanyak 9 orang.

Uniknya, ada perbedaan antara surat pengangkatan dari Markas Besar (Mabes) Polri dengan surat dari Poldasu terkait pengangkatan Pamen itu.  Perbedaannya diketahui surat dari Mabes Polri No.STR/486/VI/2011 tertanggal 27 Juni 2011, jumlah perwira berpangkat AKP naik jadi Kompol sebanyak 25 orang.  Artinya, surat dari Poldasu jumlah perwira yang diangkat kurang dua orang.

Keanehan itu muncul dari TR,  No.STR/354/VI/2011 tertanggal 28 Juni 2011 untuk kepangkatan AKP menjadi Kompol, tidak tertera nama Mariyoto dan A Gerhad Ritonga. Padahal surat dari Mabes Polri No.STR/486/VI/2011 tertanggal 27 Juni 2011, nama kedua Pamen tersebut tertera.

Menjawab itu, Kasubid Pengelola Informasi dan Data Humas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan menjelaskan, ketiadaan nama dari dua perwira tersebut di surat kenaikan pangkat dari Poldasu bukan berarti ada surat yang salah. Ada kemungkinan dua nama itu belum jadi diangkat atau ada hal lain. “Dua nama itu, mungkin ada masalah teknis yang belum selesai atau sebagainya,” ungkapnya.

Nainggolan menjelaskan, penerbitan TR tersebut merupakan tindaklanjut TR Kapolri Jenderal Pol Timor Pradopo. Kenaikan pangkat  merupakan agenda tetap tiap tahunnya di internal Polri.  (ari)

PNS Ngaku Diperas Debt Colector

LUBUK PAKAM- Oknum debt colector berinisial AM, memaksa konsumen membayar cicilan serta mengambil biaya penarikan sepeda motor sebesar Rp300 ribu kepada Kumpul Simbolon, warga Dusun I Desa Marindal II, Kecamatan Patumbak, Selasa (27/6).

Dikatakan Kumpul, awalnya dia menunggak cicilan sepeda motor selama 6 bulan. Kemudian AM mendatanginya dan memaksa menandatangani biaya penarikan sepeda motor di atas materai.

Selanjutnya, kata PNS di Kantor Camat Medan Amplas ini, meski dia sudah berjanji akan membayar cicilan itu, namun debt colektor salah satu leasing sepeda motor ini, selalu mengejarnya untuk membayar tagihan.

“Padahal saya sudah berjanji membayar anggsuran Senin (27/6) lalu, tapi debt colektor itu meminta biaya penarikan Rp300 ribu diatas materai, sementara biaya tersebut tidak ada tertuang pada perjanjian awal pengambilan sepeda motor,” keluh korban.

Ketika dikonfirmasi, AM mengatakan, biaya yang ditarik dari Kumpul sebesar Rp300 ribu itu, telah disetor dan menjadi pendapatan kas kantornya.(btr)

Warnet jadi Tempat Mesum

081361165xxx

Yth Bapak Kapolresta Medan, tolonglah bapak perintahkan para Kapolsek untuk menertibkan warung internet (warnet) yang beroperasi pakai bilik, karena sudah menjadi tempat berbuat  mesum. Jangan izinkan warnet memiliki bilik/ruangan tertutup terima kasih.

Kami Teruskan

Terima kasih sarannya, kami akan koordinasikan ke Polresta Medan untuk menindak lanjutinya. Selanjutnya kami akan lakukan razia untuk menertibkan warnet yang dijadikan tempat mesum.

Kemudian kami mengimbau kepada pemilik warnet untuk tetap melaksanakan usahanya di jalaur yang sesuai aturan yang berlaku.

Sebab, apabila ditemukan petugas kami akan memberikan sanksi yang sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.

AKBP Raden Heru Prakoso
Kabid Humas Poldasu

Sebutkan Nama Warnetnya

Terima kasih informasinya, kami dari jajaran Pemko Medan akan memberikan sanksi yang setimpal jikalau ada ditemukan usaha warnet menjadi tempat mesum. Kami berharap warga bisa menyebutkan nama warnetnya, sehingga kami bisa menindak lanjutinya untuk langsung datang ke lokasi tersebut. Karena usaha warnet itu dijadikan tempat bermain internet, bukan sebagai tempat mesum.

Arfan Harahap
Kabid ODTW Disbudpar Medan

Jaringan Narkoba Asal Aceh Dibongkar

200 Gram Sabu-sabu Disita

MEDAN- Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut membekuk tiga orang jaringan pengedar narkoba jenis sabu-sabu seberat 200 gram lebih dari Aceh, Minggu (26/6) kemarin. Ketiga orang tersebut yakni, Martunis alias Tuni (33) warga Desa Ketapang, Kecamatan Indra Jaya, Aceh Pidie, Marwan alias Iwan (36), warga Desa Paru Keudeu, Bandarbaru, Pidie Jaya dan Darkasyi alias Nadar (33), warga Desa Buket Jerat Manyang, Tanah Jambu Aye, Aceh Utara.

Ketiganya ditangkap petugas Dir Narkoba Poldasu yang menyaru menjadi pembeli (under cover buy), di Hotel Candi Jalan Darussalam, Sabtu (25/6). “Mereka ini merupakan jaringan narkoba sabu-sabu Aceh,” ungkap Direktur Narkoba Polda Sumut Kombes Pol Andjar Dewanto dalam paparannya didampingi Kasat Idik II Ditnarkoba Polda Sumut AKBP Andi Rian.

Andjar Dewanto menuturkan, saat akan bertransaksi dengan petugas, ketiganya tersangka mengelabui pihaknya. Tersangka menjanjikan transaksi di Hotel Danau Toba. Bahkan, tersangka meminta dipesankan kamar. Setelah dipenuhi permintaan mereka, tiba-tiba transaksi batal. “Mereka menggelabui petugas saat menjanjikan transaksi. Perjanjian itu pun batal,” ujar Andjar.

Usaha petugas untuk membekuk ketiganya terus dilakukan. Janji transaksi pun dilakukan kembali pada Minggu (26/6) di Jalan Darussalam Hotel Candi. Di sini, dua tersangka, Tunis dan Iwan menggunakan mobil X Trail hitam BK 1727 KO, sebagai tempat transaksi di pelataran parkir hotel. Sedangkan, Nadar menunggu di lobi hotel. Sabu seberat 203,09 gram pun dipesan kepada seseorang dan diantar Rusli (DPO) ke hotel.

Saat barang haram senilai Rp250 juta itu diterima tersangka dari Rusli, petugas kemudian membekuk Iwan dan Tunis. Tak mau tersangka kabur, petugas juga membekuk Nadar. “Rusli masih kita kejar dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO),” tuturnya.

Di hari yang sama, seorang penarik becak bermotor, Elyanto Hasibuan warga Jalan Medan-Binjai Km 13,5 Kecamatan Sunggal, Deli Serdang juga ditangkap Dit Narkoba Poldasu setelah kedapatan membawa ganja kering seberat 9,3 kg di Jalan Gagak Hitam, Medan Sunggal.

Barang haram tersebut dibawa menggunakan kotak karton, dengan 9 bal ganja. “Pengakuan tersangka, ganja itu merupakan milik seorang penumpang yang minta diantar. Tersangka dijanjikan uang Rp3 juta untuk mengantar ganja itu,” pungkas Anjar.

Dalam kasus ini, lanjut Andjar, pihaknya masih melakukan pengembangan terhadap orang yang dimaksud Elyanto. Diketahui, pria tersebut berasal dari Aceh, bernama Edi.
Para tersangka pun harus mendekam disel tahanan untuk proses hukum selanjutnya. Tiga tersangka jaringan sabu-sabu dijerat UU Narkotika Pasal 114. Sedangkan, Elyanto dijerat dengan Pasal 112. Dengan ancaman hukuman kurungan penjara masing-masing minimal 5 tahun.(ari)

Tes Kesehatan Dipercepat

Seleksi Calon Praja IPDN

MEDAN- Pemprovsu mempercepat jadwal tes kesehatan bagi calon Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) asal Sumut. Pasalnya, terlalu banyak calon yang lulus dalam tes psikologi.
Jadwal tes kesehatan itu dipercepat menjadi 30 Juni hingga 5 Juli 2011 mendatang, yang dikhususkan bagi calon praja IPDN asal Kota Medan.

Kasubid Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemprovsu Maksum Syahri Lubis mengatakan, dalam tes psikologi sebelumnya, terdapat 894 calon praja IPDN yang mengikuti seleksi untuk mengetahui kondisi psikologis masing-masing.

“Awalnya, kita memperkirakan jumlah yang lulus tak terlalu banyak atau hanya sekitar 500 orang. Namun hal itu, meleset karena calon praja IPDN asal Sumut yang lulus tes psikologi mencapai 714 orang,” terangnya, Selasa (28/6).
Disebabkan banyaknya calon praja IPDN yang akan mengikuti tahapan selanjutnya yakni tes kesehatan, maka diambil kebijakan untuk mempercepat jadwal tes itu dengan harapan dapat diselesaikan dengan baik dan tak mengganggu tahapan akhir. Yakni tes akademis yang akan dilakukan Kemendagri pada 16 Juli 2011 mendatang.
Tes kesehatan yang akan dilaksanakan di RSU Pirngadi Medan ini akan dimulai pada 30 Juni 2011 untuk calon praja IPDN dari Kota Medan. Dilanjutkan pada 1 Juli 2011 untuk calon praja dari Binjai, Deli Serdang, dan sisa peserta dari Medan yang belum menjalani tes.

Pada 2 Juli 2011 untuk calon praja dari Serdang Bedagai, Tebing Tinggi, Pematangsiantar, Karo, Tapanuli Selatan, Toba Samosir, Sibolga dan sisa dari Deli Serdang yang belum menjalani tes.

Kemudian, pada 3 Juli, dilanjutkan tes untuk calon praja dari Labuhanbatu, Pakpak Bharat, Humbang Hasundutan, Asahan, Mandailing Natal, Samosir, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Dairi, Tanjung Balai, dan sisa peserta dari Sibolga yang belum menjalani tes.Sedangkan tes kesehatan terakhir dilaksanakan pada 5 Juli 2011 untuk peserta dari Nias, Padang Sidimpuan, Nias Selatan, Simalungun, Batubara, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Labuhan Batu Selatan, Labuhan Batu Utara, Nias Utara, Nias barat, Gunung Sitoli, dan sisa dari Tanjung Balai yang belum menjalani tes.
Kembali Maksum mengatakan, didahulukannya tes kesehatan bagi calon praja IPDN dari Kota Medan disebabkan lebih cepat mendapatkan informasi mengenai percepatan tes tersebut.

“Selain melalui media massa, kita juga mengumumkan percepatan
tes kesehatan itu melalui website www.sumutprov.go.id dan ke BKD kabupaten/kota. Semua media dimanfaatkan. Jadi, tidak ada alasan tak mengetahuinya,” tegasnya.

Peserta yang lulus dalam tes kesehatan itu akan diumumkan pada 6 dan 7 Juli 2011 guna mengikuti ujian selanjutnya yakni tes kesamaptaan pada 8 dan 9 Juli 2011 di Fakultas Ilmu Olahraga Unimed.
Setelah itu, sambungnya, peserta akan mengikuti ujian berupa tes akademis pada 16 Juli 2011 yang akan diselenggarakan Kemendagri yang difasilitasi Pemprovsu. (saz)

Pasang Air, Dipungli

081375673xxx

Yth Dirut PDAM Tirtanadi Sumut tolong ditindak lanjuti pungli di PDAM Denai beberapa bulan lalu saya mengajukan pasang baru meteran air sudah di bayar lunas sampai 4 bulan, belum juga dipasang berkali-kali saya datang berbagai alasannya di sampaikan belum ada balasan dari pusat, alatnya tidak ada dan lain-lain ujung-ujungnya minta uang pelancar setelah dikasih baru dikerjakan apa memang sistemnya seperti itu. Kalau benar buat saja ketetapan jangan orang dipermainkan untuk apa dibuat slogan lebih baik urus sendiri daripada dengan calo kalau toh dipersulit juga.

Lampirkan Bukti

Terima kasih informasinya, kami sampaikan kepada pengirim SMS ini untuk menyebutkan nama oknum yang meminta uang tersebut. Karena setiap pengurusan pemasangan baru tak dianjurkan membayar biaya pelancar lainnya. Semua pembayaran dicatat sesuai dengan kwitansi resmi. Kami sangat berharap kepada pengirim SMS ini agar bisa mengirimkan namanya beserta bukti yang telah dibayarkannya.

Selanjutnya, kami mengimbau kepada konsumen PDAM Tirtanadi untuk membayar rekening air tepat waktu. Selanjutnya, bagi warga yang hendak memasang baru lebih baik mengajukan pemasangan sendiri ke kantor pelayanan terdekat.

Zaman Karya Mendrofa
Humas PDAM Tirtanadi

Bekali Siswa dengan Iptek dan Imtaq

SD Panca Budi

Kelengkapan fasilitas yang dimiliki SD Panca Budi Jalan Gatot Subroto Medan menjadi pendukung keberhasilan alumninya. Terbukti sekolah yang berdiri tahun 1970 ini selalu menamatkan seluruh siswa yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dan memiliki keimanan dan ketaqwaan (imtaq).

Prama Ansyar, PKS 3 Bidang Kesiswaan SD Panca Budi mengatakan sejak awal berdiri hingga saat ini seluruh siswanya mampu lulus dalam tiap ujian yang diikutinya.

SD Panca Budi yang memiliki kelas bilingual dan kelas regular ini juga memiliki seabreg kegiatan ekstrakurikuler.
“Pembentukan karakter dalam mendukung program menteri pendidikan salah satunya kita terapkan lewat kegiatan ekstrakurikuler. Selain diharapkan mampu meningkatkan kreatifitas siswa  didik, kita juga diharapkan mampu membentuk prilaku mandiri sejak dasar,” ucapnya.

Beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang disediakan SD Panca Budi adalah pramuka, bola kaki, melukis, mewarnai, seni musik, renang, karate, kids camp, vocal, MC, kerajinan tangan dan pengembangan diri.

Selain itu kegiatan ekstrakurikuler di bidang agama juga menjadi keimuwan sendiri yang dimiliki SD Panca Budi.
Ini dibuktikan dengan kegiatan keagamaan berupa manasik haji dan hataman Al-Quran.

Untuk mendukung seluruh kegiatan ekstrakurikuler itu sendiri, lanjut Prama  berbagai sarana olah raga dan program keagamaan juga disiapkan. “Seluruh sarana olah raga dan kegiatan agama telah kita siapkan sejak awal, diantaranya lapangan bola kaki, badminton, basket, futsal, vollli, Islamic Spiritual Building, pengajian atau khatam Al-Quran, pesantren kilat maupun kegiatan peduli umat,”sebutnya.

Dengan keseriusan tersebut, penigkatan kualitas dalam pelaksanaan administrasi, kreatif, inovatif dan mampu meluluskan seluruh siswa dalan ujian nasional sesuai misi SD Panca Budi bisa berjalan selaras.(uma)

Agustus, Jalur Aek Latong Dibangun

Jalan Rusak, Supir Bus Nginap di Hutan

SIPIROK- Dua Kecelakaan lalulintas yang terjadi di Sumatera Utara dalam waktu sekitar 24 jam dan menewaskan 22 orang, menegaskan kembali betapa buruknya sarana dan prasarana sejumlah ruas jalan di Provinsi Sumatera Utara. Kejadian bus ALS yang masuk telaga di Aek Latong dan menewaskan 19 penumpangnya Minggu (19/6) dan minibus Daihatsu Xenia yang masuk jurang 100 meter dan menewaskan 3 penumpang dan dua lainnya kritis di Kabupaen Karo, tersebut diharapkan tidak terulang.

Karenanya, sejumlah pihak meminta perhatian piha-pihak terkait, di kabupaten, provinsi dan pemerintah pusat untuk membenahi sarana dan prasarana tersebut.

Salah satu ruas jalan yang segera mendapat perbaikan adalah ruas jalan di Aek Latong. Bupati Tapsel Syahrul Pasaribu bersama anggota Komisi C DPR-RI Ir Ali Wongso menyebutkan, proses pembangunan jalur alternatif Aek Latong di Kecamatan Sipirok, sudah ditenderkan. Saat ini memasuki tahap evaluasi penawaran.

Ini sesuai Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri Cq Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta, Senin (27/6) lalu.

Informasi formal yang diperoleh dari Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terkait penanganan pembangunan jalan negara Aek Latong sebesar Rp65 miliar dan sistem multi years sepanjang sekitar 2,9 kilometer. Sementara penanganan jalan lama agar tetap fungsional sepanjang 1,1 kilometer ditangani dengan pemeliharaan rutin.

“Hasil konfirmasi kita dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah I Sumut perwakilan Kementerian PU di Sumut, diperkirakan pembangunannya mulai di lapangan awal Agustus,” ucap Syahrul Selasa (28/6).
Syahrul menambahkan, pihaknya berupaya agar pembangunan jalan negara Aek Latong dapat diwujudnyatakan sesegera mungkin. “Alhamdulillah upaya kita bersama kabupaten/kota di Tapanuli Selatan sudah mulai menunjukkan hasil dengan anggaran yang telah dialokasikan sebesar Rp65 miliar tersebut,” sebut Syahrul.

Menurut Syahrul, jauh sebelumnya telah beberapa kali dilaporkan dan diusulkan penanganan jalan negara Aek Latong sesuai dengan surat Bupati Nomor 620/5962/2010 tanggal 6 September 2010 perihal Usulan Penanganan Jalan Nasional. Nomor 620/6186/2010 tanggal 20 September 2010 perihal Permohonan Jalan Nasional di Kabupaten Tapsel. Nomor 620/557/2011 tanggal 26 Januari 2011 perihal Susulan Permohonan Jalan Nasional di Kabupaten Tapsel, serta surat terakhir tanggal 4 Mei 2011 ditandatangani oleh bupati/wali kota serta masing-masing Ketua DPRD dari Pemkab Tapsel, Madina, Paluta dan Palas, serta Pemko Psp bermohon kepada Menteri PU, agar jalan negara Trans Sumatera Lintas Tengah khususnya yang melewati Desa Aek Latong mendapat perhatian penanganan yang khusus atau prioritas dengan mengalokasikan anggaran perbaikannya pada APBN Perubahan Tahun Anggaran (TA) 2011 dan APBN TA 2012.

Sebelumnya, atas musibah yang merenggut belasan jiwa penumpang bus ALS tersebut, Syahrul Pasaribu atas nama pribadi dan Pemkab Tapsel menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada seluruh keluarga korban.
“Kepada keluarga yang tertimpa musibah kiranya tabah dan sabar dalam cobaan ini, dan tetap dalam bimbingan Allah SWT,” ujar Bupati.

Sementara itu, aparat Polres Tapsel, Selasa (28/6), secara resmi mengakhiri pencarian korban bus ALS yang terjun bebas ke telaga Aek Latong, Kecamatan Sipirok, Minggu (26/6) dini hari lalu. “Tidak ada lagi keluarga atau penumpang bus ALS yang menyatakan kehilangan keluarganya maka proses pencarian kita hentikan,” tegas Kapolres Tapsel AKBP Subandriya melalui Kasatlantas AKP SL Widodo, Selasa (28/6).

Jumlah keseluruhan korban tewas mencapai 19 orang. Rinciannya, perempuan dewasa tujuh orang dan laki-laki satu orang, anak-anak perempuan delapan orang dan laki-laki tiga  orang.
“Korban tewas merupakan satu keluarga dan hanya satu penumpang yang sendirian, tidak ada keluarganya atas nama Dedi,” jelasnya.

Sementara itu, di Kabupaten Karo dengan medan berbukit, buruknya sarana dan prasarana jalan sudah kerap dikeluhkan. Salah satu pihak yang paling merasakan buruknya sarana dan prasarana jalan ini adalah para supir. Seperti yang diutarakan Arman (32), supir antar kota dalam provinsi trayek Kabupaten Dairi-Medan. Ditemui di kawasan Terminal Kabanjahe, Arman menegaskan kembali gangguan akibat rusaknya kondisi jalan. Diutarakannya, tidak jarang supir lintas harus menginap seorang diri di tengah hutan menunggu mekanik dan kiriman suku cadang kendaraan yang rusak.

“Sewa terpaksa dioper ke mobil lain, sementara supir menunggu seorang  diri,” ujarnya kesal.
Pihak pengusaha angkutan darat (ekspedisi), juga merasakan dampak paling berat atas kondisi kerusakan jalan serta minimnya fasilitas pendukung di jalan lintas negara di  Kabupaten Karo. P Karo-karo (52), pengusaha ekspedisi yang bermukim di kawasan kota Kabanjahe,  mengatakan, kenaikan harga ongkos angkut terpaksa dilakukan guna mengimbangi pengeluaran tak terduga selama pengangkutan.

“Siapa saja tahu kalau jalan berlubang mempercepat kerusakan kenderaan. Apalagi kenderaan muatan berat melewati hampir 70 persen jalan rusak. Apabila tidak ada kenaikan ongkos, maka dapat dipastikan seluruh pengusaha ekspedisi akan gulung tikar,” ujarnya.

Perjuangan perbaikan sarana dan prasarana transportasi darat di wilayah Kabupaten Karo pun terus disuarakan. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Karo, Ferianta Purba SE, berjani bersama anggota dewan lain akan mendesak Pemprovsu segera minta pemerintah pusat melakukan pembenahan dan perbaikan. “Cukup kemarin yang terakhir terjadi akibat buruknya sarana prasarana jalan. Jangan setelah banyak korban jiwa baru ada perhatian,” ujarnya tegas.

Pemerintah Kabupaten Karo melalui, Kabid Humas Pemkab Karo, Jhonson Tarigan, juga menyatakan hal senada. Selain itu, Pemkab akan mendesak pemprov secepatnya melengkapi penerangan jalan, rambu lalu lintas serta marka jalan. (wan/sam/phn/neo/smg)