24 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 15177

Diguyur Hujan, Singapura Banjir

SINGAPURA – Siapa bilang banjir hanya melanda Indonesia, terutama Jakarta. Negara termaju di Asia Tenggara, Singapura ternyata masih dilanda Banjir.

Hujan lebat yang mengguyur beberapa kota sejak Minggu (5/6) pagi, membuat beberapa kawasan di Singapura terkena banjir. Daerah yang terkena banjir termasuk Sennett Estate dekat Potong Pasir, MacPherson, Toa Payoh, dan area Balestier.

“(Karena banjir) mustahil untuk keluar rumah,” kata seorang warga Sennett Estate, Pearlene Han, sebagaimana dilansir media lokal Singapura, The Straits Times, Minggu (5/6).
Warga lainnya, Michael Ng, menuturkan banjir juga terpantau di Jalan Mandalay kawasan Balestier.
“Jalanan terlihat seperti sungai. Banyak mobil di kondominium Mandalay Heights yang tersangkut di pintu masuknya,” ujarnya.

Banjir juga menyebabkan kendaraan macet di MacPherson Lane pada Minggu pagi.
“Pada 08:45, saya sedang dalam perjalanan keluar. Saya sangat terkejut ada banjir di MacPherson Lane. Banyak mobil berhenti di tengah jalan. Saya sangat kecewa dengan sistem drainase di MacPherson dan berharap pihak berwenang akan melakukan sesuatu,” curhat Kom yang ditulisnya pada website citizen journalism, STOPM.
Sampai saat ini belum ada laporan mengenai kerugian ataupun kerusakan yang terjadi akibat banjir lebat hari ini sebagiamana yang terjadi di pusat bisnis dan wisata belanja Singapura, Orchard Road, tahun lalu. (yan/jpnn)

Kelompok Istri Anjurkan Layani Suami Bak Pelacur

KUALA LUMPUR – Sekelompok warga Malaysia yang dinamakan “Klub Istri Penurut” (Obedient Wives Club/OWC) menganjurkan para istri untuk melayani suaminya seperti ‘pelacur kelas atas’. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah para suami selingkuh dan terjadi penyakit sosial yang lebih besar.

Kelompok itu diluncurkan di Kuala Lumpur, Sabtu (4/6) sebagai jawaban atas masalah sosial, seperti pelacuran, perselingkuhan, kekerasan domestik, dan penelantaran bayi-bayi. Para anggota OWC menilai masalah seperti itu muncul akibat kurangnya keimanan dan kegagalan para istri memuaskan suaminya.

Wakil Presiden OWC Internasional, Dr Rohaya Mohamed mengatakan istri terkadang melupakan tugasnya sebagai seorang istri, termasuk memuaskan suami di ranjang. Sekarang ini ada persepsi di masyarakat bahwa tugas istri, termasuk memasak dengan baik, mencuci, dan menjadi ibu. Tetapi, ada penekanan yang kurang terkait masalah seks.
“Suami yang menikahi istri yang sebaik atau lebih baik dari pelacur di ranjang tidak akan punya alasan untuk selingkuh,” tambah Rohaya kepada wartawan usai peluncuran OWC.

Rohaya mengatakan klub yang terbuka bagi seluruh wanita dari berbagai macam agama dan ras ini bakal melakukan serangkaian seminar dengan topik menjadi istri yang baik. Klub tersebut menyediakan sesi penyuluhan bagi individu-individu maupun suami-istri untuk melanggengkan pernikahan mereka.

“Wanita yang gagal memenuhi kebutuhan suaminya membuat pernikahan rentan retak. Karena itu, banyak pria punya pacar, selingkuhan, dan mengunjungi pelacuran,” tambahnya. (bbs/jpnn)

Mantan Menkeu Mesir Dihukum 30 Tahun

KAIRO – Mantan Menteri Keuangan (Menkeu) Mesir, Youssef Boutros Ghali dihukuman 30 tahun penjara. Boutros Ghali diputus bersalah atas korupsi dan memperkaya diri sendiri selama menjabat sebagai menteri di era pemerintahan presiden Husni Mubarak.

Ghali menjabat menteri keuangan dari 2004 sampai Januari 2011, selain itu dia juga menduduki jabatan tinggi selama bertahun-tahun di IMF. Dia sama sekali tidak hadir selama proses persidangan. Karena sejak dipecat telah menghilang. Selain hukuman itu, Ghali harus membayar denda 3,5 juta euro.

Hal lainnya, Jaksa penuntut di Kairo ingin menuntut 48 orang yang diduga terlibat aksi kekerasan antara muslim dan nasrani awal Mei lalu. Para tersangka tersebut terdiri dari muslim dan nasrani, Sabtu (4/6). (bbs/jpnn)

 

Mesin Kanada, Baling-baling Buatan Amerika

Kontroversi pesawat Ma-60 buatan China

JAKARTA- Kabar bahwa MA-60 tidak disertifikasi FAA (Federal Aviation Administration) juga menjadi pembahasan dalam kesempatan audiensi antara Xian Aircraft International Corporation (XAIC) dan rombongan dari Indonesia.
XAIC membenarkan bahwa pesawat produk mereka yang lebih banyak dimanfaatkan maskapai lokal Tiongkok itu tidak disertifikasi oleh lembaga otoritas penerbangan Amerika tersebut.

Menurut Presiden Direktur XAIC Gang Shao Hua Gang, pihaknya merasa tidak perlu melakukannya. “Kami (Tiongkok) mempunyai standardisasi keselamatan penerbangan dan otoritas sertifikasi sendiri (CCAR). MA-60 juga telah didaftarkan untuk diuji oleh otoritas Indonesia (DKU PPU) sebelum meneken kontrak dengan Merpati.

Hasilnya, pesawat tersebut layak terbang dan” beroperasi sesuai dengan standar keamanan Indonesia,” tegasnya.
Menurut Gang, sebuah pesawat perlu disertifikasi oleh FAA”hanya ketika akan memasuki pasar Amerika. Sedangkan MA-60 belum memasuki pasar negeri adidaya itu. Selain konsumen dalam negeri, peminat pesawat yang diproduksi sejak 1997 tersebut kebanyakan negara berkembang, seperti Indonesia, Laos, Filipina, Bolivia, dan Zimbabwe.
“Kami belum menjual produk tersebut (MA-60) ke Eropa dan Amerika. Ketika masuk pasar di sana, pasti kami menyertifikasikannya ke FAA. Ini karena mereka otoritasnya,” tegasnya.

XAIC juga menjelaskan, sebagian besar komponen MA-60 diimpor dari Barat, yang notabene perusahaan-perusahaan tersebut telah mengantongi sertifikat FAA. Misalnya, mesin MA-60 menggunakan PW-127 J turbo propeller buatan Pratt & Whitney, Kanada.

Baling-balingnya menggunakan 247F-3 buatan Hamilton Sundstrand, Amerika. Tugas pabrikan XAIC “hanya” membuat badan pesawat yang diadaptasi dari pesawat tempur Antonov buatan Rusia.
Pernyataan tersebut diamini Dirut Merpati Sardjono Jhony Tjitrokusumo. Menurut dia, yang perlu disertifikasi FAA adalah pesawat yang akan digunakan di Amerika. “Coba saya tanya, apa ada pesawat Rusia yang disertifikasi FAA,” katanya.

Meski demikian, mantan Presiden B.J. Jusuf Habibie kukuh menilai bahwa pesawat MA-60 yang jatuh di Teluk Kaimana tidak layak terbang dan tetap mengimbau agar mendapatkan sertifikasi FAA.

Pesawat yang digunakan Merpati Nusantara itu diyakini tidak lolos uji sertifikasi yang mensyaratkan bebas retak struktural setelah digunakan 100 ribu kali penerbangan. “Pesawat (MA-60) itu ada yang baru beberapa kali terbang sudah retak. Anda sendiri bisa menyimpulkan layak terbang atau tidak,” ujar pakar keretakan pesawat yang dijuluki Mr Crack itu ketika mengunjungi pabrik tekstil PT Sritex di Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat lalu (27/5).
Satu kali penerbangan diukur dari pesawat lepas landas hingga mendarat. Dengan asumsi pesawat terbang empat kali sehari, pesawat harus terbang dengan selamat tanpa keretakan selama 25 ribu hari. “Jika seribu hari dihitung sama dengan tiga tahun, pesawat tersebut harus terbang setara dengan 75 tahun tanpa keretakan,” papar Habibie.
seperti dilansir Jawa Pos (28/5).

Dua unit pesawat MA-60 yang didatangkan Merpati pada 8 Mei dan 12 Agustus 2009 diketahui mengalami keretakan di bagian rudder atau ekor vertikal pesawat. Merpati mengklaim keretakan tersebut sebagai baby sickness atau sekadar rewel, bukan kerusakan yang membahayakan. Material dua unit pesawat tersebut juga telah diganti oleh pabrikan.

Sebenarnya, pentingnya sertifikasi FAA tidak hanya terkait dengan kelaikan pesawat. Sertifikasi oleh lembaga Amerika Serikat tersebut juga terkait dengan asuransi terhadap semua penumpang dan awak pesawat jika terjadi kecelakaan.

Untuk pesawat yang disertifikasi FAA, korbannya mendapat santunan sampai Rp 6 miliar. Misalnya, ketika terjadi kecelakaan Silk Air di Palembang pada 19 Desember 1997. Kapten pilot setidaknya akan menerima USD 200 ribu, kopilot USD 150.000, sedangkan pramugari USD 100 ribu atau lebih. Jumlah yang diterima penumpang sama dengan pramugari.

Karena tekanan kuat dari berbagai pihak tentang pentingnya sertifikasi itulah, Merpati akhirnya mengupayakan agar MA-60 mendapatkannya dari otoritas penerbangan Eropa, IOSA. Sardjono menjelaskan, Merpati dalam proses mengurus IATA Operational Safety Audit (IOSA) untuk MA-60 agar mendapatkan sertifikasi layak terbang.
“IOSA pada saat ini baru sekitar 80 persen prosesnya dan diperkirakan Desember tahun ini selesai,” jelasnya kepada wartawan Kamis (1/6).

Sardjono merencanakan, setelah MA-60 mendapatkan sertifikasi dari IOSA, Merpati akan mengurus sertifikasi dari FAA. “IOSA dulu karena dia yang paling dekat di Eropa, baru setelah itu FAA dari Amerika,” rencananya. (cak/c2/ttg)

Pengadaannya pun Sudah Bermasalah

BUKAN hanya laik-tidaknya MA-60 yang menjadi sorotan luas menyusul kecelakaan di Kaimana. Tapi, juga pengadaannya yang terbilang berbelit dan kontroversial.

Pengadaan 15 unit MA-60 dari Tiongkok itu berawal dari kebutuhan PT Merpati Nusantara menggantikan armada Fokker F-27 yang sudah uzur. Beberapa jenis pesawat pengganti sudah”dijajaki. Termasuk, ATR 42, Bombardier, dan pesawat lokal produksi PT Dirgantara Indonesia (PT DI).

Sayang, kesulitan keuangan membuat Merpati tak mempunyai banyak pilihan. Selain itu, tidak ada perbankan dari dalam dan luar negeri yang mau mendanai pengadaan pesawat tersebut. Kemudian, muncul penawaran menarik dari XAIC, yaitu MA-60 yang cocok dengan kebutuhan Merpati menerbangi banyak rute perintis di Indonesia Timur.
Burung besi berkapasitas 60 orang itu bisa dimodifikasi menjadi 52, 54, atau 56 seater (penumpang).  Sistem pembayarannya pun ringan. Bank Exim Tiongkok menawarkan bunga ringan  3 persen per tahun, selama 15 tahun.(cak/jpnn)g)

Srikandi Hanura Deklarasi, Wiranto Berlibur ke LN

JAKARTA- Ada yang terasa kurang dalam deklarasi Srikandi Hanura, organisasi sayap di internal Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), kemarin (5/6). Acara meriah itu tidak dihadiri Ketua Umum Partai Hanura Wiranto. Padahal sayap baru tersebut diberi target tinggi. Yakni, menggaet suara pemilih perempuan muda dalam rentang umur 17 sampai 40 tahun.

Lantas, kemana perginya Wiranto? “Sedang ke luar negeri, liburan bareng keluarga,” kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Hanura Yuddy Chrisnandi di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, kemarin.
Menurut dia, ketidakhadiran Wiranto tidak menjadi masalah serius. Dia menyatakan banyak pengurus DPP yang datang dan sudah mewakili.

“Tidak semua kegiatan partai harus dihadiri Ketum. Dalam suatu organisasi modern, kegiatan harus bisa berjalan tanpa selalu bergantung pada Ketum,” ujar Yuddy yang hijrah dari Golkar ke Hanura pada Pemilu 2009 tersebut.
Selain Yuddy, memang tampak para ketua DPP. Di antaranya, Fuad Bawazier (bidang fiskal dan moneter), Elza Syarief (bidang hukum), Jafar Badjeber (bidang politik), dan Wisnu Dewanto (bidang pemuda). Ada pula Sekjen Partai Hanura Dosi Iskandar. Yuddy memastikan, para deklarator dan pengurus Srikandi Hanura yang baru dikukuhkan tidak berkecil hati atas absennya Wiranto. Kehadiran Srikandi harapkan bisa mendongkrak popularitas partai. (pri/c5/jpnn)

Niat Pelaku Balas Dendam

PALU – Motif penembakan sadis terhadap polisi di pos penjagaan BCA Cabang Palu, 25 Mei 2011 lalu, terungkap. Salah satu penyebab aksi nekat tersebut adalah dendam lama. Seorang pelaku, Harianto, mengaku pernah menjadi korban pelakuan kasar oknum polisi.

Pengakuan itu terungkap dalam video amatir sesaat setelah Harianto ditangkap di Palolo, Kabupaten Sigi. Dalam video berdurasi sekitar tujuh menit itu terlihat pelaku berada di tahanan dan hanya mengenakan celana dalam. Harianto mengaku menjadi korban tabrakan oknum polisi pada 20 Januari 2007 di Jalan Kebun Kopi. Saat dimintai pertanggungjawaban, oknum polisi tersebut menolak.  “Saya dendam sama polisi Pak karena saya pernah ditabrak sampai patah tulang. Bapak lihat sendiri ini bekas patah,” ujarnya dalam video tersebut.  Harianto juga pernah melihat tetangganya ditabrak oknum polisi.(ron/jpnn)

Polisi Tembak Oknum Tentara

MAKASSAR- Oknum anggota TNI mengalami penembakan di bagian dada, Minggu dini hari, 5 Juni. Pelaku penembakan merupakan anggota polisi yang bertugas di Kepolisian Sektor (Polsek) Pangkajene.

Salah seorang saksi yang juga warga Pangkajene bernama Adnan, mengungkapkan, kronologis kejadian bermula saat salah seorang anak anggota DPRD Pangkep Rezky bersama rekan-rekannya melintas di Pasar Sentral Pangkep menggunakan mobil Nissan Terano DD 99 HG. Saat pulang, ungkap Adnan, Rezky melintas di sekumpulan pemuda yang diduga sedang menenggak minuman keras (miras). Mobil yang ditumpangi lantas ditahan.   Tak terima melaporkannya ke Polsek Pangkajene. Lalu polisi datang, dan bertemu dengan seseorang yang mengaku tentara. Terjadi aksi perkelahian hingga akhirnya polisi tersebut menembak oknum tentara.(zak/jpnn)

Jenderal Tanpa Angkatan

Eddie Nalapraya

Kisah hidup mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Eddie M Nalapraya dibukukan dalam sebuah otobiografi. Buku berjudul “Jendral Tanpa Angkatan” setebal 268 halaman yang diluncurkan di Balaikota DKI, Minggu (5/6) itu mengisahkan perjalanan tokoh Betawi tersebut.

Sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 1984-1987, Eddie dikenal sebagai sosok yang tidak mudah dilupakan. Ia merupakan salah satu tokoh Betawi yang juga ikut melestarikan kebudayaan Betawi, yakni pencak silat.
“Kisah hidup yang saya sajikan dalam sebuah buku ini saya persembahkan kepada seluruh rakyat Indonesia, untuk memberi semangat juang, spirit, motivasi, dan inspirasi,” kata Eddie.

Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo,  menilai sosok Eddie banyak membuat teladan dan inspirasi bagi banyak orang. (net/jpnn)

Konser Band Geisha Ricuh

BINJAI- Ribuan masyarakat dari berbagai penjuru tumpah di tengah lapangan merdeka Kota Binjai. Kemeriahan masyarakat itu, guna menyaksikan konser grub band Geisha, Sabtu (4/6) malam.

Sayangnya, saat konser  suasana tak kondisif. Dimana, sesama penonton saling lempar botol minuman mineral yang diisi pasir.  Bahkan, Geisha sendiri nyaris terkena lemparan dari penonton.

Begitu juga dengan sejumlah wartawan yang sedang melakukan liputan. Tak sampai di situ, ketika konser Geisha berlangsung, sejumlah kelompok Anak Baru Gede (ABG), juga saling kejar. Kejadian itu disebabkan, karena sejumlah ABG saling ejek satu sama lain.

Saling kejar sejumlah kelompok ABG ini, tak hayal membuat petugas keamanan dari Detasmen A Brimob Binjai, Polsek Binjai Kota, dan Polres Binjai, menjadi kewalahan menghalau ABG yang saling kejar. Apalagi, kelompok yang saling kejar terdapat di beberapa lokasi, ada yang di tengah Jalan Veteran, di Jalan Jenderal Sudirman, dan ada juga yang berkelahi di tengah lapangan merdeka Binjai.

Atas aksi dari kelompok ABG ini, petugas juga sempat mengamankan sejumlah ABG yang dianggap sebagai provokator.
Usai konser Geisha, kelompok ABG ini membubarkan diri masing-masing. Namun, sebelum bubar, sejumlah ABG tampak duduk-duduk di pinggiran jalan. Bahkan, petugas keamanan terpaksa meng halau ABG itu agar membubarkan diri.

Kapolsek Binjai Kota, AKP ZA Harahap mengatakan, pihaknya sempat mengamankan sejumlah ABG yang dianggap sebagai propokator. “Tapi anak-anak itu sudah kita bebaskan, setelah terlebih dahulu kita berikan arahan,” ujar ZA  Harahap.(dan)

Perampokan Gaji Pensiunan PNS

Keterlibatan Orang Dalam Dicurigai

KISARAN- Perampokan dana pensiunan PNS dari mobil milik PT Pos Indonesia Cabang Kisaran, Jumat (3/6) kemarin meninggalkan tanda tanya. Ada beberapa hal, yang terbilang janggal, hingga memunculkan dugaan keterlibatan orang dalam. Kepolisian sendiri, terus bekerja keras, untuk mengungkap kasus tersebut.

Informasi yang dihimpun dari sejumlah sumber, Sabtu (4/6) kemarin, menjelang tengah hari pada hari naas itu, PT Pos Indonesia Cabang Kisaran, juga mendistribusikan uang pembayaran gaji pensiunan PNS ke daerah Bandar Pulau sebesar Rp2,5 miliar.

Dengan kata lain, pada hari itu, PT Pos Indonesia, menurunkan 2 tim pegawainya, untuk mendistribusikan gaji pensiunan PNS. Hal ini pun dibenarkan pihak kantor Pos. Sumber di Kantor Pos Cabang Kisaran kepada wartawan menuturkan, dalam melakukan distribusi uang, khususnya uang gaji pensiunan PNS, sejak 8 bulan silam memang dilakukan pegawai kantor pos, tanpa melibatkan aparat keamanan seperti polisi. Dan selama rentang waktu itu, katanya, tidak pernah ada masalah yang terjadi.

Proses distribusi, setiap bulannya dilakukan orang yang berbeda, dan dengan kendaraan yang berbeda, dan jam berangkat yang berbeda pula. Sehingga, terkesan aneh, jika ada pihak luar yang tahu mobil kijang Kapsul B 7637 PL berangkat dari kantor pos dengan membawa uang.  “Anehnya, kenapa ada orang luar yang tahu mobil itu bawa uang,” ujar sumber ini, lantas meminta namanya tak dikorankan dengan alasan menghindarkan munculnya polemik.
Sementara itu, kemarin petang, puluhan personel polisi dari Satreskrim Polres Asahan yang dipimpin Kasatreskrim AKP M Yoris Marzuki SIk, didampingi rekannya Pjs Kasatreskrim AKP H Tambunan ‘menggeledah’ kantor pos cabang Kisaran.

Polisi berada di kantor itu, untuk mencari keterangan dari pihak kantor, tentang sistem pendistribusian uang, berikut hal-hal lainnya, yang dianggap dapat membantu proses pengusutan. “Doakan saja. Kita akan berupaya sekuat tenaga, untuk mengungkap kasus ini,” ujar M Yoris, yang dikenal sebagai salah seorang perwira polisi yang memiliki keahlian khusus di bidang teknologi informasi (IT) ini.

Sebelumnya, di Mapolres Asahan, Kapolres Asahan AKBP Drs Marzuki MM, memimpin rapat tertutup dengan sejumlah jajarannya, untuk membahas kasus perampokan tersebut. Rapat yang dimulai sejak pukul 10.00 WIB itu, baru berakhir sekitar pukul 15.30 WIB petang kemarin. Akan tetapi, tak banyak bocoran yang berhasil diperoleh mengenai hasil rapat tersebut. Kasubag Humasy AKP R Berutu, yang ditemui di Mapolres kemarin petang, hanya bersedia membenarkan pihaknya menggelar rapat membahas persoalan perampokan itu, tanpa bersedia merinci materi yang menjadi pembahasan.(ing/smg)