25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 15178

Omset Rp200 Ribu jadi Target Mabes Polri

PONDOK SAYUR- ‘Hebat’ betul pria bernama Monang Sitorus (42) ini. Meski beromset Rp200 ribu, jurtul (juru tulis) togel yang beroperasi di kawasan Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba, Pematangsiantar ini, jadi target operasi Mabes Polri.

Tak pelak, berawal dari SMS (Short Message Service) yang diterima Kapolresta Siantar dari Mabes Polri, warga Jalan Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba, Pematangsiantar ini pun diciduk di rumahnya, Minggu (5/6) pukul 15.00 WIB. Dari tangan pelaku, polisi hanya menyita barang bukti 2 unit HP dan selembar kertas rekap.

Seperti diceritakan Kasat Reskrim Polresta Siantar, AKP Azaruddin, penangkapan berawal saat Kapolresta Siantar AKBP Alberd TB Sianipar SIk MH mendapat perintah dari Mabes Polri melalui pesan singkat (SMS). Dalam pesan itu Polresta Siantar diminta menangkap jurtul togel yang beroperasi di seputaran Jalan Tanjung Pinggir.
Berdasarkan pesan singkat yang dilengkapi identitas tersangka, personel Satreskrim Polresta Siantar pun langsung terjun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan.

“Tadi malam Kapolresta Siantar di SMS dari Mabes Polri meminta supaya pria bernama Monang Pasaribu ditangkap. Berdasarkan SMS tersebut anggota dengan pakaian sipil dikerahkan melakukan penyelidikan di seputaran rumah pelaku,” ujar Kasat Reskrim AKP Azaruddin.

Ketika polisi melakukan penyelidikan, Monang Sitorus keluar dari dalam warung tuak milik marga Gultom yang tak jauh dari rumahnya. Saat berjalan kaki menuju rumahnya, bapak lima orang anak ini langsung disergap. Setelah digeledah, dari saku celana tersangka ditemukan HP Nokia yang berisikan angka tebakan.

Sedangkan saat diinterogasi, tersangka mengaku nomor-nomor tebakan itu nantinya dikirimkan kepada Bandar warga Simpang II.

Kepada METRO SINTAR (grup Sumut Pos), Monang mengaku baru lima bulan menulis togel. Setiap putaran dirinya mendapatkan upah 20 persen dari hasil penjualan. “Omzetku hanya Rp200 ribu sampai Rp500 ribu. Dari situ aku dapat 20 persen,” bilang pria yang juga berprofesi sebagai petani ini. (osi/smg)

Dua Rumah Ludes Terbakar

LANGKAT- Dua rumah milik nelayan di Dusun Sekolah, Desa Pulau Banyak, Kecamatan Tanjung Pura, Langkat ludes terbakar, Minggu (5/6). Diduga sumber api berasal dari puntung rokok yang jatuh ke kasur di dalam rumah milik Amrun (44).

Kobaran api juga membakar habis rumah Udin (43), tetangga sebelah rumahnya. Meskipun tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir ratusan juta rupiah.

Hingga kini, kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kebakaran itu. Petugas pemadam kebakaran mengaku kesulitan menjinakkan api, karena letak rumah antara keduanya berdekatan.

Syamsul (15), anak kandung Amrun saat kejadian berada di dalam kamar sambil merokok. Tanpa disengaja, api rokoknya terjatuh ke kasur. Panik, Syamsul membawa kasur keluar dan segera memadamkan api. Merasa sudah aman, Syamsul kembali membawa kasur ke dalam kamar tidurnya dan keluar kamar. Sialnya, sisa-sisa sumber api masih menempel di kasur dan perlahan membakar habis kasur tersebut hingga membakar rumah.

Akibatnya, kobaran api langsung membakar habis seluruh isi rumah sampai ke atap. Kobaran api terus membesar dan menjalar ke seluruh isi rumah Udin (43), tetangga sebelah dekat rumah.

Leman (34), warga sekitar, menjelaskan api sulit dijinakkan, karena saat kejadian cuaca panas dan angin berhembus kencang. (mag-1)

Penyelundupan 2 Kg Sabu Digagalkan

TANJUNG BALAI- Petugas Bea Cukai Teluk Nibung dan Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan Teluk Nibung (KPPP) Polres Tanjungbalai menggagalkan penyelundupan sabu-sabu seberat 2,18 kilogram asal Malaysia, Jumat (3/6) malam pukul 21.30 WIB. Selain itu, petugas juga meringkus tersangka Zainuddin (38), warga Kampung Muelum, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Aceh Utara.

Informasi diperoleh, barang haram itu dibawa Z bin MY dari Malaysia menuju Pelabuhan Teluk Nibung. Rencananya akan dibawa ke Medan. Tersangka kemudian menumpang Kapal MV Aero Speed yang berlayar dari Pelabuhan Portklang Malaysia menuju Pelabuhan Teluk Nibung Tanjungbalai.

Namun, ketika tiba di kawasan pelabuhan Teluk Nibung, petugas curiga melihat gerak-gerik tersangka. Dalam mesin compresor (tabung angin, red) yang dibawa tersangka, ditemukan tujuh bungkus plastik kristal putih yang dibalut alumunium foil.  Petugas menduga bahwa serbuk putih itu narkoba jenis sabu-sabu yang dibawa tersangka dari Malaysia.

“Kita heran kenapa di tabung compresor ada isinya. Karena curiga, maka sisi atas compresor itu kita belah. Ternyata memang ada serbuk putih diduga sabu,” ujar seorang petugas.

Dari pengakuan Z bin MY, barang compresor yang dibawanya itu merupakan titipan dari seorang pria di Malaysia untuk dibawa ke Pondok Kelapa, Kecamatan Medan Sunggal, Medan. Jika sampai di Medan, barang tersebut akan diletakkan di salah satu tempat, selanjutnya akan dijemput oleh suruhan pria di Malaysia yang tidak dikenal tersangka.

Lebih lanjut dikatakan Z bin MY, dirinya memperoleh imbalan Rp1 juta atas jasa membawa compressor yang berisi kristal putih itu.

“Aku tidak tahu isi compressor itu. Tugasku hanya membawa dan mengantarkannya ke Pondok Kelapa Medan,” ungkapnya.

Kapolres Tanjungbalai AKBP Puja Laksana ketika dikonfirmasi melalui Kasubbag Humas Polres Tanjungbalai AKP Y Sinulingga, kemarin (5/6) mengatakan, serbuk kristal putih tersebut masih dalam pemeriksaan laboratorium di Medan.  “Jadi belum bisa dipastikan sabu-sabu atau tidak. Sebab hasilnya belum diketahui,” ujarnya singkat.  Sementara Kapos KPPP Polres Tanjungbalai Ipda P Sihombing ketika dikonfirmasi mengatakan, saat ini Z bin MY masih dalam proses pemeriksaan dan penyidikan secara intensif. (sht/smg)

Bentuk Tim Investigasi Pembakaran Barak PT SM

MEDAN- Anggota DPRD Sumut dari Fraksi Partai Demokrat, Tiaisah Ritonga meminta pimpinan DPRD Sumut segera membentuk tim investigasi, guna mengungkap kasus kerusuhan dan penembakan di kawasan barak Sihayo II PT Sorikmas Mining (SM) Desa Hutagodang Muda, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina).

“Hal ini diperlukan guna mengungkap fakta sebenarnya yang terjadi dalam kerusuhan dan penembakan tersebut,” kata Tiaisah Ritonga kepada wartawan melalui telepon selularnya di sela-sela mengikuti kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) ke-VII Parsadaan Ritonga Dohot Boruna di Padang Sidempuan, kemarin.

Tiaisah Ritonga yang juga anggota DPRD Sumut dari daerah pemilihan Sumut 6 meliputi Kabupaten Madina, Tapsel, Paluta, Palas dan Kota Padangsidempuan ini menilai, perlunya pimpinan dewan membentuk tim investigasi dalam mengungkap kasus kerusuhan di PT SM, mengingat persoalan tersebut menyangkut pekerjaan atau tugas dari lintas komisi di DPRD Sumut yakni Komisi A, B dan D.

Sehingga untuk menyelesaikan persoalan tersebut dibutuhkan pembentukan tim dari berbagai anggota komisi.
Dia menilai, kerusuhan yang terjadi di PT SM ini disinyalir akibat terjadinya kesalahpahaman antara kedua belah pihak, yakni warga dengan pihak perusahaan.  Untuk itu, Tiaisah Ritonga berharap kepada semua pihak agar jangan terlalu cepat menyimpulkan, apalagi menuding salah satu pihak yang bersalah dan bertanggungjawab dalam kerusuhan tersebut.

“Kita berharap semua pihak jangan saling menyalahkan dalam kasus tersebut, sebelum diketahui fakta atau titik persoalan sesungguhnya. Ini perlu ditekankan, agar persoalan yang ada saat ini tidak semakin meruncing dan membuat persoalan baru nantinya,” sebut anggota Komisi B DPRD Sumut ini.

Tiaisah juga berharap kepada kepolisian agar tidak terlalu cepat melakukan penangkapan terhadap warga dalam menanggapi kerusuhan di PT SM ini. Hal ini diperlukan agar masyarakat tidak merasa disudutkan, sehingga bisa berakibat memunculkan kembali emosi dan kemarahan warga.

Di lain pihak, Tiaisah juga mengingatkan kepada warga di sekitar PT SM, untuk tetap tenang dan tidak kembali melakukan tindakan anarkis yang melanggar hukum. “Masyarakat kita harapkan agar dapat menjaga suasana kondusif di daerahnya. Apalagi yang terpenting, masyarakat jangan sampai terprovokasi untuk melakukan tindakan yang dapat merugikan, sehingga dapat menimbulkan suasana yang tidak kondusif di Kabupaten Madina,” imbau Tiaisah. (ade)

Tewas Disambar Petir Saat Memanen Padi

LINTONGNIHUTA- Seorang ibu, Ratna br Sibarani (51), tewas  disambar petir saat memanen padi miliknya di Desa Pargaulan, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan. Akibat fenomena alam ini, bagian dada Ratna menderita luka memar dan rambut terbakar.

Sihombing (53), suami korban, ketika ditemui sejumlah wartawan, Sabtu (4/6) di rumah kediamanya, tampak masih terlihat sangat berduka atas kejadian yang menimpa isterinya itu.

Kepada wartawan, Sihombing menuturkan, musibah tersebut berawal saat dia dan isterinya sedang panen di sawah, Jumat (3/6). Dimana, kondisi cuaca pada saat itu sangat mendung dan disertai suara gemuruh.
Menurut Sihombing, akibat kondisi cuaca tersebut, ia dan istrinya memutuskan untuk pulang ke rumah sembari makan siang. Namun, sekitar pukul 16.00 WIB, isterinya kembali berangkat ke sawah dengan maksud mengumpulkan padi yang sudah dipotong.

“Saat itu saya mempersilahkan istri saya duluan ke sawah. Namun berselang beberapa waktu setelah isterinya tiba di sawah. Tiba-tiba saya mendengar suara petir yang sangat menggelegar. Waktu itu, saya langsung berpikir ke istri saya. Kemudian saya menyusul ke sawah, ternyata istri saya sudah meninggal,” tutur Sihombing.

Di lokasi kejadian, Sihombing mengisahkan, melihat isterinya sudah tidak bernyawa dengan posisi kedua tangannya masih memeluk jerami yang hendak dikumpulkan almarhum.

“Dia (korban, Red) meninggal dengan memeluk jerami padi kami. Mungkin pada saat akan mengumpulkan jerami itulah istri saya tersambar petir,” ungkap Sihombing.(hsl/muh/smg)

Perempuan Lebih Dominan

Ribuan Pengidap Kencing Manis Ditangani RSU dr Pirngadi

Sesuatu yang manis cenderung disukai manusia. Ini tidak berhubungan dengan jenis makanan atau minuman saja. Manis bisa bermakna banyak; baik wajah seseorang dan sebagainya. Pertanyaannya, siapa yang suka kecing manis? Tentunya, manis yang satu akan dijauhi manusia.

Ya, ini tentang penyakit kencing manis atau Diabetes Mellitus (DM). Pengidap penyakit ini ternyata memiliki angka fantastis di Rumah Sakit Umum (RSU) dr Pirngadi Medan. Tercatat, untuk April 2011 saja, 1404 kunjungan dan jumlah kasus baru DM yang ditemukan mencapai 134 orang.

Dikatakan Humas RSU dr Pirngadi Medan, Edison Perangin-angin, jika dilihat dari golongan umur, yang paling banyak menderita penyakit DM dan mendapat perawatan di Pirngadi adalah usia 45-64 tahun yaitu mencapai 82 kasus, usia 25-44 tahun sebanyak 43 kasus dan usia 65 tahun keatas ada 7 kasus.

“Jika dilihat berdasarkan jumlah kasus baru, perempuan lebih dominan menderita DM yaitu 79 orang. Sedangkan untuk laki-laki sebanyak 55 orang dan ini hanya untuk bulan April 2011 saja,” jelasnya, Minggu (5/6).
Tentunya angka tadi cukup memprihatinkan. Pasalnya, DM bukanlah penyakit ringan. Ya, menurut Edison, DM adalah keadaan hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal. “Akibat gangguan hormonal tersebut dapat menimbulkan komplikasi pada mata seperti katarak, ginjal, saraf dan pembuluh darah,” jelasnya.

Sebelumnya, tepatnya pada Januari dan Februari 2011 tercatat penderita kencing manis mencapai 8.462 pasien, dimana 1.251 diantarnya merupakan pasien baru. Secara rinci, untuk pasien rawat jalan di rumah sakit milik Pemko Medan itu sepanjang Januari hingga Februari untuk penderita kencing manis mencapai 2.874 kunjungan dengan kasus baru 529 pasien dan didominasi usia 45 hingga 64 tahun.

Secara umum Indonesia saat ini menjadi negara peringkat empat dengan jumlah penderita diabetes mellitus atau kencing manis terbesar di dunia. Para penderita tersebar mulai dari wilayah perkotaan hingga ke pedesaan.
Total penderita diabetes mellitus di Indonesia berdasar data WHO pada 2010, sekitar 8 juta jiwa, dan diperkirakan jumlahnya melebihi 21 juta jiwa pada 2025 mendatang. Jumlah tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara peringkat keempat penderita diabetes terbesar setelah China, India, dan Amerika. Sementara jumlah penderita diabetes di dunia, mencapai 200 juta jiwa. Diprediksi angka tersebut terus bertambah menjadi 350 juta jiwa pada 2020.

Ancaman ini semakin mengerikan mengingat DM kini telah melawan anggapan khalayak tentangnya. Ya, dahulu ada pandangan bahwa diabetes mengancam orang kota yang suka makan fast food. Orang yang banyak makan karbohidrat sehingga kelebihan kalori hingga kegemukan, inilah yang berisiko terkena diabetes.

Ternyata bukan hanya makanan fast food, makanan standar seperti nasi, jagung, ketela, dan sebagainya yang dimakan dalam jumlah yang cukup banyak cukup menjadi penyebab. Karena itu, yang perlu diperhatikan agar terhindar dari DM, orang harus makan makanan dengan seimbang atau tidak kelebihan kalori.
Terlepas dari itu, Pengamat Kesehatan dr Delyuzar, menjelaskan biasanya pada penderita DM akan mengalami banyak buang air kecil, terutama pada malam hari. Selain itu juga akan merasa cepat lapar dan merasa haus walau belum lama makan dan minum.

“Untuk pengobatannya, bila hasil laboratorium gula darah tidak terlalu jauh dari angka normal, maka dokter akan menganjurkan diet rendah kalori terlebih dahulu dan olahraga secara teratur. Tapi, jika telah melakukan diet dan olahraga kadar gula darah masih juga tinggi, maka biasanya  dokter akan memberikan Oral Anti Diabetes atau OAD,” jelasnya. (mag-7)

Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus (Kencing Manis)
Tanda awal yang dapat diketahui bahwa seseorang menderita Diabetes Mellitus atau kencing manis yaitu dilihat langsung dari efek peningkatan kadar gula darah, dimana peningkatan kadar gula dalam darah mencapai nilai 160 – 180 mg/dL dan air seni (urine) penderita kencing manis yang mengandung gula (glucose), sehingga urine sering dilebung atau dikerubuti semut.

Penderita kencing manis umumnya menampakkan tanda dan gejala dibawah ini meskipun tidak semua dialami oleh penderita:

  1. Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria)
  2. Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia)
  3. Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia)
  4. Frekwensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria)
  5. Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya
  6. Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan & kaki
  7. Cepat lelah dan lemah setiap waktu
  8. Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba
  9. Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhannya
  10. Mudah terkena infeksi terutama pada kulit.

Sumber: infopenyakit.com

Tipe Penyakit Diabetes Mellitus

1. Tipe 1
Diabetes tipe 1 adalah diabetes yang bergantung pada insulin dimana tubuh kekurangan hormon insulin,dikenal dengan istilah Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM). Hal ini disebabkan hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas. Diabetes tipe 1 banyak ditemukan pada balita, anak-anak dan remaja.
Sampai saat ini, Diabetes Mellitus tipe 1 hanya dapat diobati dengan pemberian therapi insulin yang dilakukan secara terus menerus berkesinambungan. Riwayat keluarga, diet dan faktor lingkungan sangat mempengaruhi perawatan penderita diabetes tipe 1.

2. Tipe 2
Diabetes tipe 2 adalah ketika hormon insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan semestinya, dikenal dengan istilah Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM). Hal ini dikarenakan berbagai kemungkinan seperti kecacatan dalam produksi insulin, resistensi terhadap insulin atau berkurangnya sensitifitas (respon) sell dan jaringan tubuh terhadap insulin yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam darah.
Ada beberapa teori yang mengutarakan sebab terjadinya resisten terhadap insulin, diantaranya faktor kegemukan (obesitas). Pada penderita diabetes tipe 2, pengontrolan kadar gula darah dapat dilakukan dengan beberapa tindakan seperti diet, penurunan berat badan, dan pemberian tablet diabetik. Apabila dengan pemberian tablet belum maksimal respon penanganan level gula dalam darah, maka obat suntik mulai dipertimbangkan untuk diberikan.

Sumber: infopenyakit.com

Tak Transparan

Uang Tiket dan Sponsor tak Jelas

MEDAN-Pengurus PSMS hingga kini masih menyimpan dalam-dalam hasil pemasukan dari penjualan tiket satu musim lalu. Nilai kontrak dari sponsor yang masuk di putaran kedua juga tak disebutkan oleh pengurus dan manajemen.

Kondisi ini tentu saja menimbulkan tanda tanya. Dugaan demi dugaan pun bermunculan. Khusus untuk pemasukan tiket, hingga saat ini tidak ada transparansi dari pengurus. Padahal Panitia Pelaksana (Panpel) PSMS mengaku akan memberitahukannya ke publik. Saat itu Julius Raja mewakili panpel mengaku akan segera mengumpulkannya. Namun hingga saat ini hal itu tak terwujud. Alasannya adalah uang hasil tiket tersebut masih dihitung.

Menurut kali-kali matematika sederhana, pemasukan dari tiket selama satu musim mencapai Rp1milyar. Hitungan sederhananya adalah harga tiket Rp15 ribu yang paling murah dan Rp10 ribu untuk fans. Setiap pertandingan PSMS musim lalu, rata-rata 10 ribu penonton hadir ke Stadion Teladan. Rp10 ribu dikalikan 10 ribu sama dengan Rp100 juta. Itu satu pertandingan. Dan ingat ada juga harga tiket yang mencapai Rp50 ribu dan Rp25 ribu.

Kalau rata-rata Rp100 juta saja pendapatan tiket satu pertandingan, maka Panpel harusnya menanggok penghasilan satu musim dari 12 partai kandang senilai Rp1,2 milyar. Namun jumlah aslinya tak pernah diberitahukan secara transparan kepada publik. Padahal sebagai klub menuju profesional untung rugi selama satu musim mesti dipaparkan ke publik. Termasuk nilai pendapatan dari kerjasama sponsor, juga harus dipublikasikan.

“Kalau mau jadi klub berprestasi, profesional, harusnya hal-hal seperti itu diumumkan. Jadi publik tak menduga-duga ada tidak unsur korup di kepengurusan PSMS. Kalau diumumkan kan jadi jelas semua. Ini kesannya ditutup-tutupi, jadi semua berpikir negatif terhadap kepengurusan PSMS selama ini,” beber Nata Simangunsong Ketua Suporter Medan Cinta Kinantan (SmeCK ) Hooligan kemarin.

Di samping itu, kepengurusan PSMS pada setengah musim 2009/2010 lalu hingga musim 2010/2011 juga belum melaporkan pertanggungjawaban pemakaian APBD Kota Medan. Padahal ada pengakuan dari salah satu sumber terpercaya koran ini, pihak Kejatisu sudah mulai menyelidiki indikasi kecurangan pemakaian APBD tersebut.
“Lebih baik begitu. Kalau pengurus masih tak transparan, pihak Kejatisu atau Kejari Medan harusnya bertindak untuk mengusut. Harus ada juga audit atas penghasilan musim lalu, termasuk pemakaian APBD tersebut,” pungkas Nata. (ful)

Fokus Urus Usaha, Masih Ikuti PSMS dari Media

Benny Tomasoa

Pasca mundur dari jabatan Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa kini disibukkan aktivitas utamanya sebagai pengusaha.

Namun begitu, kecintaan terhadap sepak bola dan PSMS khususnya, membuat Benny tak pernah melewatkan pemberitaan akan dunia sepak bola dari media massa.

“Mana mungkin saya bisa tutup mata sama sekali dari kabar tentang  PSMS. Meski saya tidak lagi berkecimpung di PSMS secara langsung, tapi saya tetap mengikuti perkembangannya dari media massa. Termasuk dari Harian Sumut Pos,” kata Benny kemarin.

Di samping itu, Benny juga tetap mengikuti jalannya kongres PSSI. Sebab keputusan hasil kongres nanti akan berkaitan dengan kompetisi sepak bola nasional. Dan kompetisi berkaitan dengan nasib PSMS itu sendiri. Kalau sampai gagal, maka kemungkinan besar PSSI akan dibanned oleh FIFA. Dan kalau PSSI dihukum, maka kompetisi tidak bisa berjalan. Dan tamatlah nasib sepak bola nasional sementara waktu.

“Makanya, semua urusan bola masih saya ikuti. Semoga saja kongres berhasil dan FIFA tidak jadi jatuhi hukuman buat PSSI. Kasian klub-klub yang berkompetisi,” sambungnya.

Kesibukan Benny saat ini adalah mengurusi dua usahanya, PT Yedija Jaya Pratama dan PT gracia Pratama Internasional. Usaha tersebut bergerak di bidang fumigasi dan survey untuk kebutuhan ekspor-impor. Di samping itu ada juga usaha bidang pest control dan termite control dan suplier. “Usaha saya memang sedang butuh perhatian. Selama saya vakum dari PSMS, saya memang lebih fokus mengurus usaha saja,”  pungkasnya. (ful)

Sempat Ditawari Rp300 Juta

PSMS sempat ditawari bantuan dana untuk mengarungi kompetisi Divisi Utama 2010/2011 lalu oleh Nurdin Halid senilai Rp300 juta. Bantuan itu ditawarkan ketika kompetisi memasuki putaran kedua.

Ada indikasi bantuan itu awalnya untuk merekrut dukungan bagi masing-masing klub agar mendukung Nurdin tetap duduk di PSSI. Namun janji itu tak sempat diterima PSMS, karena kondisi PSSI lebih dulu kacau dan Nurdin pun memutuskan mundur.

“Memang PSMS sempat ditawari bantuan dari orang Nurdin. Saat itu kita ditawari Rp300 juta untuk putaran kedua. Tapi itu hanya janji dan tak pernah kita terima karena akhirnya Nurdin pun mundur,” terang mantan Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa kemarin.

Dengan demikian, PSMS pun hanya mengandalkan kucuran dana dari APBD Kota Medan untuk mengarungi kompetisi. Namun ada juga pemasukan dari sponsor yang jumlahnya dirahasiakan pengurus.

Kondisi serupa juga dialami Persires Rengat, yang berada satu grup dengan PSMS di wilayah I Divisi Utama. Persires bahkan ditawari Rp600 juta. Tapi Persires ditawari bantuan oleh PT Liga Indonesia.

Tim yang bermarkas di stadion Narasinga, Rengat, Pekanbaru tersebut mengungkapkan, jika PT LI pernah menjanjikan bantuan dana sebesar Rp600 juta bagi tim yang tampil di Divisi Utama musim kompetisi 2010/2011.
“Sampai kompetisi berakhir, janji tersebut tidak kunjung terealisasi,” terang Ketua Umum sekaligus manager Persires, Zulfahmi Adrian. Karena janji yang tidak mampu dipenuhi oleh PT LI tersebut, Persires pun mengaku sangat kecewa. (ful/jpnn)

Mencuri untuk Foya-foya

Tak punya uang untuk berfoya-foya bersama teman di pemandian alam Sembahe, Rahmadsyah (36), warga Jalan Krakatau, Kelurahan Belawan Bahari, Medan Belawan, nekat mencuri uang milik H Muhammad Nasir Said (50), warga Jalann Young Panah Hijau, Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Labuhan. Aksi ini terbongkar Jumat (3/6), ketika abangnya curiga, Rahmad memiliki uang yang cukup banyak.

Setelah diinterogasi abangnya, Rahmad mengaku, uang tersebut dicurinya dari rumah H Muhammad Nasir Said yang akrab disapa Pak Haji. Mendengar pengakuan itu, abangnya melaporkan kejadian itu kepada Pak Haji. Tak senang, Pak Haji pun melaporkan Rahmad ke polisi.

Menurut Rahmad, aksi itu dilakukannya dengan cara memanjat tembok pagar rumah dan naik ke atas genteng. Selanjutnya dia masuk ke rumah melalui langit-langit dan memecahkan asbes kamar korban. Setelah masuk ke kamar, dia mengambil celengan Pak Haji dan memecahkannya. Semua isi celengan tersebut disikatnya dan dia pergi lewat pintu depan.

Berbekal uang curian tersebut, dia pergi tamasya bersama teman-temannya ke pemandian alam Sembahe. Di sana dia berfoya-foya dengan uang yang dicurinya dari celengan Pak Haji tersebut.

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Hamam membenarkan penangkapan tersebut. Dia mengatakan, saat ini tersangka masih dalam pemeriksaan. (mag-11)