27 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 15212

Anak Wali Kota Jadi Pj Sekcam

Sekda Marah-marah Usai Lantik Pejabat

MEDAN- Sekretaris Daerah (Sekda) Medan Syaiful Bahri marah-marah, bahkan meninggalkan 117 pejabat struktural eselon III dan IV Pemerintah Kota (Pemko) Medan yang baru dilantik, salah satunya anak Walikota Medan Rahudman Harahap, kemarin (31/5). Kemarahan Sekda Medan tersebut, dikarenakan dia merasa tak dihargai para pejabat yang dilantik tersebut.

“Inilah pejabat kampungan. Tak menghargai orang,” ujar Syaiful Bahri dengan nada tinggi yang ditanyai wartawan Sumut Pos, saat mening galkan Gedung Dharma Wanita dan menaiki mobil dinasnya.

Saat ditanya, apakah besok (hari ini, red) akan ada pelantikan lagi dan apakah pejabat eselon II seperti yang diberitakan sebelum-sebelumnya? Mengenai hal itu, masih dengan wajah yang memerah dan hendak menutup pintu mobil dinasnya Syaiful Bahri membenarkannya. “Iya, besok ada pelantikan,” katanya sembari menutup pintu mobil dinasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga Medan Gunawan Surya Lubis yang ditanyai tentang penyebab kemarahann Sekda itu menjelaskan, hal itu dikarenakan para pejabat yang dilantik tersebut heboh dan ribut seolah tak menghargai Sekda Medan.

“Tadi waktu mau salam-salaman ucapan selamat, barisan di belakang ribut kali. Seharusnya sesudah salam-salamanlah, baru kalau mau cerita,” ungkap Gunawan.

Lain halnya dengan salah seorang Kepala Dinas lainnya yang hadir di acara tersebut. Dikatakan kadis yang enggan disebutkan namanya itu, seharusnya Sekda Medan Syaiful Bahri jangan terlalu arogan.
“Dia (Syaiful Bahri, red) sering kali marah-marah. Harusnya jangan begitulah kalau jadi pimpinan. Sikap ini sejak dia jadi Sekda,” ungkap kadis tersebut.

Saat pelantikkan tersebut, juga sempat diwarnai padamnya aliran listrik tepat sekira pukul 15.33 WIB. Dan listrik kembali menyala 7 menit kemudian.

Dari 117 pejabat eselon III dan IV yang dilantik tersebut, enam diantaranya adalah camat yang dirotasi ke dinas. Ke enam camat yang dirotasi ke dinas adalah Mantan Camat Medan Kota Irfan Syarif Siregar, Camat Medan Tuntungan Edward Sembiring, Camat Medan Polonia Ali Nafiah, Camat Medan Timur Rizal, Camat Medan Baru Rislan Indra dan Camat Medan Belawan P Nasution. Satu nama yang mentereng adalah masuknya nama anak Wali Kota Medan Rahudman Harahap yang sebelumnya menjabat sebagai Lurah Petisah Tengah yakni, Dedy Jamin Syahputra Harahap yang naik jabatannya menjadi Pj Sekretaris Camat Medan Tuntungan.(ari)

Kadis TRTB tak Takut Sama Pemilik Nanyang

MEDAN- Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) Kota Medan Syampurno Pohan mengaku tidak takut dengan pemilik Nanyang Internasional School di  Jalan Sriwijaya, Kelurahan Darat, Kecamatan Medan Baru. Namun begitu, dia tetap tak mampu bersikap tegas terhadap bangunan sekolah tersebut.

“Oh nggak ada, mana ada urusannya sama dia (menyebut nama seorang pengusaha, red),” kata Kadis TRTB Syampurno Pohan saatn dikonfirmasi wartawan Sumut Pos usai menghadiri pelantikan dan pengambilan sumpah pejabat struktural eselon III dan IV di Lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Medan, di Gedung Dharma Wanita Jalan Rotan Medan, Selasa (31/5).

Namun saat ditegaskan bahwa, proses pembangunan terus berjalan, sementara sudah ada instruksi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan Syaiful Bahri agar Dinas TRTB melakukan penertiban dan menghentikan pembangunan itu. Syampurno hanya mengatakan, masih akan melakukan pengecekan ulang di lokasi tersebut. “Ya, kita lihat dulu nanti. Kita harus cek lagi,” kilahnya.

Sementara itu, Sekretaris Komisi D DPRD Medan Muslim Maksum yang dimintai komentarnya mengenai Nanyang Internasional School menjawab, Komisi D telah mengagendakan akan memanggil pihak-pihak terkait yakni, Dinas TRTB, pengelola sekolah serta Pemko Medan. “Itu sudah kita agendakan dalam waktu dekat ini, dan memanggil semua pihak terkait. Kita akan memperjelas duduk permasalahannya,” jawabnya.

Seperti diketahui, pada Senin (23/5) lalu, tim terpadu Dinas TRTB Kota Medan dibantu Denpom, Koramil dan Polsek setempat melakukan pembongkaran terhadap bangunan sekolah tersebut. Alasan pembongkaran itu, karena perluasan satu unit bangunan menyimpang dari Surat Izin Mendirikan Bangunan (SIMB) yang telah dikelurkan.
Namun sayangnya, saat pembongkaran itu, Dinas TRTB terkesan tidak banyak berbuat. Menurut Kabid Pemanfaatan dan Penataan Tata Ruang Dinas TRTB Drs Ahmad Basaruddin MSi, pembongkaran dihentikan setelah pemilik sekolah berjanji akan membongkar sendiri bangunan yang menyimpang.

Bahkan, seakan tak mengindahkan status stanvas dan pembongkaran yang dilakukan Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) Kota Medan, pemilik Nanyang Internasional School tetap saja melanjutkan pembangunan.
Seperti yang terlihat di lokasi pembangunan pada Jumat (27/5) lalu, bangunan sekolah yang terletak di Jalan Sriwijaya itu masih berlanjut. Tiang pondasi dan dinding yang sudah dibongkar Dinas TRTB, malah sudah dibangun lagi. Bukan itu saja, di lahan perbatasan dengan rumah warga yang dianggap bermasalah, malah dibangun tangga ke lantai 2.(ari)

Beban APBN Bengkak Rp2,72 T

Jika Kuota BBM Ditambah

JAKARTA- Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengasumsikan akan terjadi penambahan beban di APBN sebesar Rp2,72 triliun, jika kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi menjadi 40,2 juta kiloliter (kl).

Sebelumnya, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengungkapkan prognosa kuota BBM bersubsidi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2011 mengalami perubahan angka. Dari kuota sebelumnya sebesar 38,59 juta menjadi 40,2 juta kiloliter (KL).

Kepala BKF Bambang PS Brojonegoro menjelaskan, tiap penambahan satu juta kiloliter BBM bersubsidi maka akan menambah beban APBN sebesar Rp1,7 triliun. “Setiap tambahan satu juta KL berpotensi menambah subsidi Rp1,7 triliun,” ujar Bambang di Jakarta, Selasa (31/5).

Dengan demikian, jika permintaan BPH Migas menambah kuota 1,6 juta kl akan berpotensi menyebabkan tekanan pada APBN naik sebesar Rp2,72 triliun.

Namun demikian dia enggan mengungkapkan apakah akan dilakukan pengubahan pada APBNP terkait dengan permintaan BPH migas ini. “Kita lihat saja waktu pembahasan APBNP Juli nanti,” tegasnya.

Sedangkan Kementerian Keuangan secara tegas menolak usulan agar pemerintah menambah kuota volume bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. “Kami harus jaga untuk hidup dan melaksanakan anggaran yang ada, jangan sampai lebih 38,6 juta KL,” kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo di Jakarta, Selasa, (31/5).

Menurut Agus, pihaknya sangat berharap agar kuota BBM bersubsidi tidak akan bertambah. Bahkan, dia meminta agar kementerian dan lembaga berupaya untuk melaksanakan anggaran yang ada dan disiplin dengan alokasi yang disediakan. “Kami tentu fokusnya adalah ingin menjaga supaya tidak terlampaui,” kata dia.
Mengenai usulan beberapa pihak agar pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Hal itu dimungkinkan ditempuh sesuai dengan Undang-Undang APBN. Namun, tidak diungkapkan apakah opsi tersebut akan ditempuh (net/jpnn)

Industri Masih Enggan Terapkan SNI

JAKARTA- Beberapa sektor industri nasional masih enggan untuk menerapkan standar nasional Indonesia (SNI) meski pemerintah telah menetapkannya sebagai SNI wajib.

Kepala Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim, dan Mutu Industri Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Arryanto Sagala mengatakan, saat ini, jumlah SNI wajib telah mencapai 73 SNI, atau bertambah lima SNI dari Maret 2011 yang masih sekira 68 SNI. Menurutnya, penambahan tersebut berasal dari produk berbasis logam.

Kemenperin mencatat, telah mengusulkan 21 SNI wajib meliputi persyaratan keselamatan dan kerja lampu swa ballast, pengondisian udara, lemari pendingin, dan mesin cuci.

SNI wajib juga diusulkan untuk produk sektor tekstil dan aneka mainan terkait keamanan yang bersifat fisik dan mekanis, mudah terbakar, maupun migrasi unsur tertentu. SNI wajib juga diusulkan untuk persyaratan zat warna dan kadar formaldehida pada kain untuk pakaian bayi dan anak.

Kemenperin juga mengusulkan pemberlakuan SNI wajib untuk ayunan, seluncuran, dan mainan indoor dan outdoor. SNI serupa juga akan berlaku pada baja batangan untuk keperluan umum (BKU), pipa baja lapis seng untuk saluran air, detergen bubuk dan sorbitol cair.

Terkait kendaraan bermotor, SNI wajib diusulkan untuk baterai sepeda motor, kaca spion untuk kendaraan bermotor kategori M, N, dan L, aki kendaraan roda empat atau lebih, serta untuk keselamatan sepeda motor roda tiga. Adapun, SNI wajib untuk industri maritim dan kedirgantaraan diusulkan untuk pelampung dan jaket keselamatan.
Jumlah SNI sektor industri yang sudah diterapkan pemerintah baik yang bersifat sukarela maupun wajib kini telah mencapai 3.969 SNI. SNI diterapkan terhadap enam kelompok industri, yaitu industri padat karya 433 SNI, industri kecil menengah (IKM) 189 SNI, industri barang modal 693 SNI, industri berbasis sumber daya alam 843 SNI, industri pertumbuhan tinggi 358 SNI, dan industri prioritas khusus 146 SNI.

Arryanto menjelaskan, pada prinsipnya, penetapan sebagai SNI wajib berarti produk yang diproduksi industri dalam negeri dan juga produk impor harus mematuhi standar tersebut. Hal itu, katanya, karena penerapan SNI wajib merupakan bagian dari perlindungan terhadap konsumen, selain juga masalah perlindungan terhadap keberadaan industri nasional.

Kenyataannya, katanya, sebagian besar industri nasional merupakan industri skala menengah dan kecil. Kondisi tersebut menjadikan pemerintah dalam posisi dilematis dengan dampak penerapan SNI tersebut terhadap kinerja industri. (net/jpnn)

Garmen dan Elektronik Cina Rajai Sumut

MEDAN- Saat ini produk asal Cina yang masuk ke Sumut sudah merajai pasar. Padahal dari data BPS (Badan Pusat Statistik) Sumatera Utara, neraca perdagangan pada bulan Maret 2011 Sumut dan Cina mengalami surplus, atau nilai ekspor lebih besar dari pada impor.

Neraca perdagangan hingga Maret 2011 antara Sumut dan Cina selisih 29259 ton. Atau nilai Ekspor 79131 ton dan Impor 4 9873 ton. Hal ini tidak berlaku bila secara nasional atau neraca perdagangan Sumut-Cina mengalami surplus, tetapi nasional defisit (impor lebih besar dibandingkan dengan ekspor).

Kepala Seksi Ekspor Hail Pertanian dan Pertambangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut Fitra Kurnia mengatakan, produk garmen dan elektronik masih yang terbesar dalam nilai impor Sumut.
Sementara untuk nasional, ekspor bahan baku dan barang setengah jadi masih menjadi produk unggulan ekspor Indonesia ke Cina. sementara untuk Impor, Indonesia mengimpor konsumsi dan barang modal dan produk lainnya dari Cina.

Walaupun menurun neraca perdagangan Sumut-Cina, tetapi bila diperhatikan dipasaran produk Cina masih merajai pasaran. “Tak terkatakan lagi banyaknya produk Cina dan produk kita kalah bersaing,” ujar Fitra.
Selain dengan Cina, ASEAN juga bekerja sama dengan India terkait dengan pajak bea masuk Ekspor-Impor. Biaya PPN sebesar 10 persen,” ujar Fitra. Untuk India sendiri, neraca perdagangan Sumut-India hingga Maret 2011 mengalami defisit, nilai Ekspor 34418 ton, Impor 51248 ton, selisih 16830 ton.

Sementara itu, dalam waktu dekat, Indonesia akan mengadakan perdagangan bebas dengan Autralia. “Saat ini dalam waktu lobi terakhir perundingan dengan Australia,” tambah Fitra.

Sementara itu, untuk Sumut sendiri, impor barang konsumsi seperti Daging sapi dan biji aluminium masih sangat tergantung dari Australia. Untuk  ekspor CPO, karet dan Oleo Chemical merupakan produk yang paling sering diekspor Sumut ke Australia. (mag-9)

Subsidi Listrik Rp58,72 Triliun

JAKARTA- Pemerintah mengajukan kenaikan subsidi listrik pada 2012  mencapai Rp 58,72 triliun atau naik 44,28 persen dibandingkan asumsi  dalam APBN 2011 sebesar Rp40,7 triliun. Usulan itu dengan asumsi margin usaha PLN sebesar 8 persen.

Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman mengatakan, margin  diperlukan untuk meningkatkan kemampuan PLN berinvestasi dan meningkatkan efisiensi usaha. ‘Estimasi kebutuhan untuk subsidi listrik 2012 adalah Rp58,72 triliun. Asumsi tersebut berdasarkan penjualan listrik 173,77 TWh (tera Watt hour), susut jaringan 8,90 persen, marjin usaha 8 persen,’ kata Jarman di Jakarta, Selasa (31/5).

Perkiraan subsidi sebesar Rp58,72 triliun itu dengan asumsi nilai tukar Rp9.200 per USD harga minyak mentah Indonesia (Indonesia crude price/ICP) USD 85 per barel, dan susut jaringan 8,9 persen.

Kemampuan investasi PLN itu berupa pendanaaan proyek prioritas khususnya peningkatan rasio elektrifikasi. Untuk kegiatan efisiensi usaha dilakukan melalui optimalisasi pembangkitan listrik dengan peningkatan penggunaan gas, batu bara, dan panas bumi serta penurunan susut jaringan.

Pada 2012, biaya pokok penyediaan (BPP) tenaga listrik direncanakan Rp 988 per kWh atau setara dengan Rp171,67
triliun.”Dengan margin delapan persen, maka perkiraan BPP ditambah margin menjadi Rp 185,41 triliun,” jelasnya.
Sementara, pendapatan penjualan listrik tahun 2012 diproyeksikan mencapai Rp 126,69 triliun, sehingga subsidi yang diperlukan menjadi Rp58,72 triliun.

Sementara, jika dibandingkan dengan asumsi yang dipakai APBN 2011 adalah nilai tukar Rp 9.250 per USD, ICP USD80 per barel, pertumbuhan penjualan listrik 7,4 persen, penjualan listrik 153,85 TWh, dan susut 8,55 persen. Selanjutnya, BPP Rp 920 per kWh atau Rp 141,55 triliun, margin usaha APBN 2011 b 8 persen, BPP ditambah margin Rp 152,87 triliun, dan pendapatan penjualan listrik Rp 112,17 triliun. Sedangkan asumsi tarif tetap Rp 729 per kWh. (lum/jpnn)

Anus Dikorek untuk Keluarkan Tinja

Sejak Lahir tak Pernah Buang Air Besar

Perut Fatimah, bayi berusia 50 hari itu terlihat gembung. Pasalnya, sejak lahir anak dari pasangan Irwanto (40) dan Maruba Silalahi (42), warga Jalan Pelajar Gang Ria ini, belum pernah buang air besar.

Bagus Syahputra, Medan

Resah dengan kondisi anaknya, Maruba lantas membawa bayinya tersebut ke RSU Dr Pirngadi Medan.
“Dari lahir dia tidak pernah buang air besar. Sewaktu lahir, anak saya cuma mencret berwarna hitam, itupun sedikit,” jelas Maruba Menurut Maruba, sejak lahir anaknya hanya diberikan air susu ibu (ASI) saja, tidak pernah yang lain.
“Saya tidak tahu kenapa perutnya  gembung. Sejak lahir, saya lihat memang perutnya gembung.

Waktu itu, saya hanya menggosokkan minyak kayu putih ke perutnya dan terkadang saya hanya memanaskan daun jarak dan mengoleskan ke perutnya. Habis dioles, biasanya langsung kempesnya, tapi ini tidak,” jelasnya.
Saat ditanya penyebab anaknya tidak bisa buang air besar, Maruba mengaku tidak tahu. “Saya tidak tahu kok bisa begini. Waktu saya mengandung Fatimah, asupan makan saya normal, sering makan makanan yang bergizi serta melakukan kontrol kandungan di bidan dekat rumah,” bebernya.

Maruba juga mengaku tidak memiliki biaya jika bayi perempuannya itu harus dioperasi. Pasalnya, suaminya Irwanto, hanya bekerja sebagai tukang memungut barang-barang bekas (butut) yang sekarang berada di Rantauperapat. “Saya hanya bekerja sebagai tukang cuci dan setiap empat hari suami saya pulang. Uang yang kami dapat hanya bisa mencukupi hidup sehari-hari saja,” ungkapnya.

Sementara, di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSU Dr Pirngadi Medan, Fatimah langsung mendapat perawatan dari tim medis. Lubang anus Fatimah dikorek. Pasalnya, lubang anus yang dimilki fatimah kecil sehingga tidak bisa mengeluarkan kotoran. Pengorekan lubang anus tersebut dilakukan agar Fatimah dapat mengeluarkan kotoran dari perutnya tanpa melalui proses operasi.

Fatimah sempat mendapat penanganan selama empat jam oleh ti medis.
“Lubang anus anak perempuan ini kecil, jadi penanganan cepat yang kita lakukan adalah pengorekan agar dia bisa mengeluarkan kotoron dari perutnya,” kata perawat yang menangani Fatimah.
Kini Fatimah berada di lantai empat RSU dr Pirngadi Medan. Keadaan bayi tersebut saat ini pucat dan lemas. “Tadi kata perawatnya, anak saya ini mau dikorek lagi lubang anusnya, agar kotorannya keluar lagi,” tandasnya.(*)

Mengaku Seperti Sampah

Mike Tyson

Michael ‘Mike’ Gerard Tyson, setelah pensiun dari dunia tinju semakin bersahaja. Mantan petinju yang dikenal dengan Tyson kini hanya ingin memikirkan untuk membahagiakan keluarga dan mengubur masa lalunya
yang kelam.

Masa kejayaannya sebagai ‘The Baddest Man on the Planet’ (Manusia penuh masalah di planet) itu ingin dikubur dalam-dalam dan tak ingin diingat lagi. Kini Tyson tak ingin kembali ke ring tinju baik sebagai petarung maupun pelatih atau promotor layaknya Oscar De La Hoya.

Dia lebih memilih berkarier di dunia selebritis. Baru-baru ini saja dia menyelesaikan film terbarunya, ‘The Hangover II’.

Pria yang dijuluki si Leher Beton ini lebih mudah tersenyum dan menikmati hidup. Tak mau lagi segarang dahulu. Istri dan anak ditengarai menjadi penyebab Tyson tak ingin dekat-dekat lagi dengan dunia tinju.
Semua yang pernah diraihnya kini tak penting lagi. Bahkan dia menyebut berbagai sabuk juara yang dia pernah raih merupakan sampah belaka. “Saya memiliki anak dan istri. Saya juga sudah punya sejumlah kenikmatan yang dapat Anda semua berikan,” tutur Tyson pada CBS Selasa (31/5).

“Semua itu sampah. Dapat saya katakan saya pernah bertarung mati-matian untuk sampah. Pada suatu saat memang semua gelar itu sangat berarti, ketika Anda masih sangat muda, gelar merupakan yang terpenting,” tambah pria berusia 44 tahun tersebut.

“Tapi kemudian Anda menyadari prioritas anda berubah. Dan Anda hanya ingin membahagiakan anak-anak anda dan melakukan hal-hal baik yang membuat Anda bahagia. Gelar-gelar tersebut bukan apa-apa sekarang,” lanjut pria yang punya nama muslim Malik Abdul Aziz ini.

Tyson mengaku tak mau lagi disebut si Leher Beton atau, ‘The Baddest Man on the Planet’ lagi.  Sudah merasa tak mampu memikul masa kelam yang demikian.
“Saya tak bisa lagi menjadi orang itu. Anda tahu, orang itu merupakan rekayasa. ‘Iron Mike’, ‘The Baddest Man on the Planet’, tak ada satu pun orang seperti itu. Orang seperti itu tak nyata. Saya terlalu takabur dan bodoh pernah mengatakannya di masa lalu,” tutup mantan dua kali juara dunia kelas berat ini. (net/jpnn)

Pemerintah Kaji Bentuk Lain Royalti Film

Pemerintah mengkaji alternatif lain pajak atas royalti film. Pajak royalti yang berlaku saat ini tengah dikaji efektivitasnya. “Kementerian Keuangan serta Kementerian Budaya dan Pariwisata sedang mengkaji bagaimana bentuk lain yang sama-sama efektif pengelolaannya,” kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo di Jakarta, Selasa (31/5).

Menurut dia, pengkajian itu belum final. Saat ini, pemerintah masih menunggu itikad baik importir film untuk menyelesaikan kewajibannya. Satu dari tiga importir telah membayar tunggakan, sehingga dapat melakukan importasi film lagi.

Sementara itu, terkait dugaan Motion Picture Association of America (MPAA) hanya bersedia bekerja sama dengan tiga importir film, Agus justru mempertanyakan hal itu. Ia menilai jika MPAA ingin bekerja sama dengan importir yang memiliki masalah pajak, MPAA memiliki catatan tidak baik. “Apa betul demikian, tidak bisa seperti itu,” kata dia.
Sebelumnya, keran film asing terbuka kembali setelah satu importir bermasalah membayar pokok tagihannya. Dirjen Bea Cukai, Agung Kuswandono, mengatakan satu perusahaan membayar tagihan sekitar Rp9 miliar.

Agung menjelaskan, tiga importir itu sebelumnya melakukan banding. Hasilnya, mereka diharuskan membayar denda. Menurut dia, tiga importir film itu memiliki pasar sangat besar yaitu 90-95 persen sehingga terlihat menonjol.
Kementerian Keuangan juga pernah mengungkapkan kekurangan tambahan bea masuk yang harus dibayarkan importir film asing selama dua tahun terakhir mencapai Rp30 miliar berasal dari 1.759 copy film. Namun, tambahan kekurangan itu belum termasuk denda yang harus dibayar antara 100-1.000 persen. (net/jpnn)

Turnamen Voli Ibu-ibu Ramaikan HUT Kota Medan

MEDAN-Untuk memerihakan HUT ke-421 Kota Medan, Dispora Medan bekerjasama dengan PT Jamsostek menggelar turnamen bola voli khusus ibu-ibu pada pertengahan Juni 2011.

Kadispora Medan Drs Hanas Hasibuan MAP didampingi Ketua Panitia Yosef Rizal dan Ketua Bidang Pertandingan Jhoni Rakasiwi mengatakan bahwa pihaknya merasa yakin jika turnamen bola voli khusus ibu-ibu ini bakal mendapat sambutan antusias dari masyarakat.

“Even ini sebagai ajang pembuktian bahwa ibu-ibu bukan hanya bisa memasak saja. Sejatinya status ibu-ibu takkan menjadi penghalang untuk meraih prestasi,” bilang Hanas.

Rencananya even ini akan berlangsung di Lapangan Bola Voli Sejati Pratama Jalan Titi Kuning Medan. Bagi tim bola voli yang ingin berpartisipasi dapat mendaftar di Kantor Lurah Pangkalan Masyur Medan Johor sejak tanggal 1 sampai 14 Juni.

Panitia juga menerima pendaftaran di Kantor PT Jamsostek Cabang Medan Jalan Kapt Patimura No. 334 Medan. “Terpenting seluruh tim harus mengikuti aturan yang berlaku. Kalau masalah persyaratan tidak perlu repot-repot. Cukup membawa fotokopi KTP dan kartu rumah tangga,” bilang Hanas.

Sementara itu Kepala Jamsostek Kota Medan Drs Pengarapen Sinulingga SH mengungkapkan bahwa kerjasama yang dijalin dengan Dispora Medan ini sebagai bukti bahwa PT Jamsostek peduli pembinaan olah raga Kota Medan.
“Kita akan selalu mendukung segala kegiatan positif yang bertujuan meningkatkan kesehatan serta sumber daya manusia, karena ini sesuai degnan moto kami yaitu menjadi pelindung pekerja dan mitra bagi pengusaha,” bilang Pangarapen. (jun)