27 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 15244

Lewati Rintangan Perdana

(3)Indonesia Vs Malaysia(2)

Indonesia sukses penuhi target. Pasukan Merah Putih mampu menjadi juara grup 1B Piala Sudirman 2011. Itu setelah Adriyanti Firdasari dkk sukses mengganyang Malaysia dengan skor 3-2 pada pertandingan yang digelar di Qingdao Sports Center Gymnasium, Qingdao, Tiongkok, kemarin (25/5).

Indonesia sempat ketinggalan saat pasangan ganda putran
Alvent Yulianto/M. Ahsan tumbang di tangan Koo Kean Keat/Tan Boon Heng 15-21,17-21.

“Untuk di pertandingan kedua pada nomor tunggal putri,” Indonesia berhasil menyamakan kedudukan melalui perjuangan Adriyanti Firdasari yang menundukkan tunggal kedua Malaysia Lydia Cheah Li Ya dalam pertarungan dua game 21-8 21-12.

Kekalahan Malaysia dalam pertandingan tunggal putri ini menjadi blunder mereka karena tidak menurunkan Tee Jing Yi yang pada pertandingan pertama kontra Rusia berhasil menang. Namun, tim negeri jiran mengubah strategi yang akhirnya berbuah kekalahan.

Kemenangan ini sempat membuka harapan Indonesia untuk bisa meraih kemenangan kedua dalam Piala Sudirman kali ini. Sayang, Merah Putih gagal membalikkan keadaan setelah kembali gagal dalam pertandingan ketiga.

“Pada pertarungan ini, Indonesia yang mencoba strategi berbeda dengan menurunkan Dyonisius Hayom Rumbaka sebagai nomor tunggal putra tak bisa meruntuhkan dominasi pebulu tangkis terbaik dunia Lee Chong Wei
Hayom, yang hanya berperingkat 21 dunia, tak bisa berbuat banyak dan hanya kebagian delapan poin dalam pertarungan dua game 8-21, 8-21.

“Keunggulan 2-1 Malaysia atas Indonesia itu ternyata tidak bertahan lama. Ganda putri Meiliana Jauhari/Greysia Polii berhasil kembali menyamakan kedudukan setelah mengalahkan Chin Eei Hui/Wong Pei Tty dengan straight game 23-21, 21-14.

Nah, Indonesia akhirnya berhasil membalik kedudukan dan menutup pertandingan dengan kemenangan dari sektor ganda campuran. Fran Kurniawan/Pia Zebadiah berhasil membuat ganda Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying bertekuk lutut dengan skor 21-18, 21-15.

Keberhasilan Indonesia ini ternyata sesuai dengan prediksi Manajer Tim Piala Sudirman Indonesia Hadi Nasri. Sebelumnya, dia mengincar kemenangan dari sektor tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran mengingat secara kemampuan di atas kertas, Indonesia lebih unggul.

Lelaki 62 tahun tersebut memuji permainan anak asuhnya karena berhasil menunjukkan semangat pantang menyerah dan berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi negara.

“Kami sangat mensyukuri kemenangan ini. Ujian pertama Indonesia telah terlewati. Selanjutnya masih banyak ujian yang akan dihadapi, ini adalah baru awal jadi tidak bisa terlalu berpuas diri,” tegasnya.

Sementara itu, kubu Malaysia tak bisa menyembunyikan kekecewaan. Pebulu tangkis terakhir Malaysia, Goh Liu Ying, yang diwawancarai setelah pertandingan terlihat sangat menyesal.

“Kami nervous karena memang ini pertandingan yang menentukan. Permainan kami tidak bisa bagus dan sering lakukan kesalahan-kesalahan sendiri. Pemain Indonesia juga bermain bagus, setelah ini kami harus bsia bagus,” terangnya.(aam/jpnn)

Ajang Pertarungan Kepentingan

Kosongnya posisi duta besar (Dubes) seperti di Belanda dan Swedia bisa menghambat hubungan diplomatik Indonesia. Penyebabnya bukan karena kurangnya figur seorang diplomat, tapi disebabkan benturan kepentingan.

“Pemilihan Dubes sering kali menjadi ajang pertarungan kepentingan profesional diplomatik dan politisi. Banyak politisi yang menginginkan jabatan Dubes luar negeri,” kata pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Indonesia, Haryadi Wirawan, kemarin.

Meski pemilihan Dubes merupakan hak prerogratif Menteri Luar Negeri, dosen dari Universitas Indonesia ini mengungkapkan pemilihan Dubes tersebut terkesan bertele-tele karena adanya campur tangan kalangan parlemen yang melakukan fit and propert test.

“Fit and propert test juga sarat dengan kepentingan politik, ini yang membuat prosedur pemilihannya terkesan lamban, sehingga menimbulkan kecurigaan negara lain bahwa Indonesia tidak serius memilih Dubes dan menjalin hubungan diplomasi,”tegasnya. (rm/jpnn)

Kurangi Anggaran Daerah Jika tak Hapus Retribusi Nelayan

Top Event Gathering Anniversary ke-15 Smart FM Network Indonesia

Menteri Kelautan dan Perikanan RI Fadel Muhammad, menegaskan akan mengurangi anggaran jika daerah masih memberlakukan retribusi bagi nelayan.

AL itu disampaikan dalam acara Top Event Gathering Anniversary ke-15 Smart FM Network Indonesia yang diselenggarakan di Ballroom Hotel Aryaduta Medan, Senin (23/5) lalu.

Penghapusan retribusi itu sendiri sudah diberlakukan sejak Ia menjabat tiga minggu sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. “Kalau retribusi untuk nelayan masih ada, sanksinya anggaran akan dikurangi,” tegasnya.

Penghapusan retribusi sudah disampaikan melalui surat edaran dari Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang disampaikan ke provinsi dan kabupaten/kota. Fadel juga menjelaskan, pihaknya sudah memanggil Dirjen Tangkap KKP agar menghapuskan retribusi yang tertuang dalam PHP sebesar 114 persen.

Turut hadir dalam acara tersebut, akademisi dan praktisi bisnis asal Indonesia yang juga guru besar bidang Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Rhenald Kasali, Plt Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho dan Wakil Wali Kota Medan Dzulmi Eldin.

Berdasar laporan dari nelayan, dengan dihapusnya retribusi itu para nelayan bisa menghemat Rp2 juta per bulan. “Selain itu, pemerintah akan menganggarkan Rp1 miliar untuk kesejahteraan pada 2012 yang digunakan untuk pemberian beasiswa kepada anak para nelayan dan perbaikan kapal nelayan yang memiliki kapasitas minimal 30 ton, perbaikan rumah nelayan dan lainnya,” paparnya.

Pemerintah juga akan meningkatkan produksi ikan yang akhirnya meningkatkan income buat nelayan. “Saat ini target produksi ikan secara nasional pada 2012 sebanyak 12,2 juta ton. Jika dibanding tahun sebelumnya, produksi ikan pada 2010 tercatat 10,83 juta ton dan pada 2009 sebanyak 10,65 juta ton. Sementara nilai ekspor ikan pada 2010 mencapai US$2,66 miliar atau naik dibanding 2009 yang hanya US$2,46 miliar atau mencapai 8,05 persen. Pemasaran ekspor terbaru akan dilakukan ke Timur Tengah,” jelas Fadel.

Sementara Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Medan Zulfahri Siagian saat sesi tanya jawab menyatakan, di Medan masih ada retribusi yang diberlakukan untuk nelayan. Retribusi yang diberlakukan berupa PHP sebesar 114 persen untuk nelayan tangkap.

“Saya mendengar masih akan direvisi oleh Dirjen Tangkap KKP, tapi kata menteri tadi sudah dihapus. Kita meminta agar ditindak lebih lanjut,” ujarnya.

Sementara itu, Rhenald Kasali turut menambahkan agar para nelayan dan petani sejahtera, yang harus dilakukan pemerintah yakni meningkatkan income mereka. “Bagi saya, bukan dengan memberikan BLT kepada mereka. Tapi meningkatkan income dengan meningkatkan harga jual,” harapnya. (*)

Hindari Razia, Truk Malah Terbalik

Takut terjaring razia, supir truk BK 8338 KL dari arah Medan menuju ke Belawan mengalami kecelakaan. Truk tersebut terbalikn
saat akan memutar arah untuk menghindari razia yang digelar personel Satlantas Titipapan, Selasa (24/5).

Menurut Teguh (16), warga sekitar, truk tersebut datang dari arah Medan menuju Belawan. Namun saat tiba di Jalan Kolonel Yos Sudarso, tepatnya di depan gudang Coca-Cola, mobil tersebut berhenti mendadak karena ada razia yang digelar Polantas.

Sopir yang ketakutan terjaring razia, memilih memutar arah dengan membelokkan ke arah kanan. Selanjutnya, truk yang dalam keadaan cukup kencang, hilang kendali dan akhirnya truk tersebut terbalik dan tanah yang diangkutnya jatuh ke drainase.

‘’Diduga sopir ketakutan dengan adanya razia tersebut. Padahal truk tersebut cuma membawa empat plastik besar tanah hitam, tapi kenapa sopirnya takut’’ ujar Teguh.

Lebih lanjut, dia menambahkan, setelah mobil truk tersebut terbalik, sopir pun keluar truk dan melarikan diri. ‘’Setelah melihat truk terbalik, polisi yang melakukan razia mendatangi truk tersebut. Namun supirnya sudah keburu melarikan diri,’’ tandasnya.(mag-11)

Musyawarah Pinbuk Sumatera Utara

Tingkatkan Kemitraan dengan Pemerintah Daerah

KARO-Pusat Inkubasi Bisnis Indonesia (PINBUK) wilayah Sumatera Utara, beberapa belum lama ini mengadakan musyawarah wilayah di Kota Berastagi.
Musyawarah  dalam rangka peningkatan kwalitas Pinbuk dan peningkatan SDM serta penyaluran program ini  dibuka langsung oleh Sekjen Pinbuk Indonesia, Andi Estetiono.

Dalam kata sambutannya kepada  utusan Pinbuk Kab/Kota dan sejumlah Baitul Maal Wattamwil (BMT),  yang ada di Sumut, Andi Estetiono mengatakan, Pinbuk Indonesia tetap melangkah menuju target pencapaian.

Target yang hendak diraih sesuai penuturan Sekjen Pinbuk Indonesia tersebut adalah, pencapaian kwalitas Pinbuk provinsi di Indonesia serta target pencapaian pendirian BMT, berikut penguatan  SDM dan penyaluran program yang telah dicanangkan.

Menurut Andi Estetiono,  khusus untuk Sumatera  Utara, Pinbuk berpeluang besar untuk berperan  dan berkembang  sekaligus berpartisipasi dalam pembangunan daerah yang cukup besar. Menurut hematnya, hal itu dapat dilihat dari potensi yang ada di Sumut.

Ditegaskannya, Pinbuk pusat juga siap membantu pergerakan Pinbuk di Sumatera Utara, khusunya terkait penyaluran program Pinbuk pusat ke Pinbuk daerah. Dalam musyawarah tersebut, secara aklamasi terpilih, Khoironi Hasibuan sebagai Direktur Pusat Inkubasi Bisnis Indonesia, Provinsi Sumatera Utara.

Dalam kata sambutannya, Khoironi, yang dikenal  aktif dalam pembinaan UKM dan BMT di Sumatera Utara ini memaparkan rencana kerja kedepannya.

Selaku ketua terpilih ia mengatakan akan membuat sejumlah terobosan baru.
Rencana kerja Pinbuk dibawah kepimimpinannya, ujarnya, akan mensinergikan Visi dan Misi antara Pinbuk dan BMT dalam mewujudkan peran serta Pinbuk dan BMT  sebagai garda terdepan dalam pembinaan UKM khususnya melalui pembinaan dan pembiayaan.

Dikatakannya lebih lanjut, sebagai lembaga yang berperan  ikut  menunjang pembangunan daerah  dalam bidang UKM dan penghentasan  kemiskinan, maka Pinbuk Sumatera  Utara juga akan berupaya bermitra dengan Pemerintah Daerah Sumatera Utara.

Khoironi Hasibuan juga menargetkan, Pinbuk kedepannya bukan hanya melahirkan BMT,  namun bagaimana BMT dapat berkembang dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,  khusunya kalangan menengah kebawah.

Untuk menunjang program tersebut, Khoironi, berharap agar  seluruh BMT mendapat legalisasi tambahan dari Pinbuk untuk  mewujudkan standarisasi pengelolaan. Hal ini  dimaksud untuk penguatan kelembagaan BMT dan peningkatan kepercayaan masyarakat.

Menurut keterangan, Khoironi, jumlah BMT Kab/Kota yang ada di Sumatera Utara berdasarkan hasil data Pinbuk terakhir, berjumlah 252 BMT. “Beberapa Kab/Kota belum memiliki BMT, namun kita bertekad akan merealisasikannya. Dalam waktu dekat Pinbuk  harus dapat menghadirkan lembaga tersebut kepada masyarakat,” ucapnya yakin. (*/wan)

Kemlu Kurang Sensitif

20 KBRI Terancam tanpa Duta Besar

Pemerintah dan DPR sebaiknya mempersiapkan pejabat-pejabatnya sebagai duta besar (Dubes) di luar negeri.
Pasalnya, tahun ini ada 20 Dubes yang bakal pensiun.

Bahkan untuk kursi Dubes di Belanda, Stockholm, Vatican, Aljazair, dan Italia sudah kosong, tak ada ada Dubesnya. Atas hal ini mitra kerja Kementerian Luar Negeri di DPR mendesak pemerintah segera menyiapkannya.

“Kita sudah meminta agar disiapkan penggantinya. Tapi nggak tahu ada hambatan apa, sampai saat ini nama-namanya belum masuk,” sesal Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq kepada Rakyat Merdeka (grup Sumut Pos), di Jakarta, kemarin.

Anggota Fraksi PKS ini mengungkapkan, sejauh ini ada 12 kedutaan besar yang sudah kosong, dan tahun ini jumlahnya akan bertambah menjadi 18 buah.

Diungkapkan, Dubes yang saat ini sudah kosong di antaranya adalah Stockholm (Swedia), Vatican, Aljazair, Belanda, dan Roma (Italia). Sedangkan Dubes yang akan kosong pada 2011 ini diantaranya adalah Mesir, London (Inggris), Malaysia, Singapura, Rusia, dan New Delhi (India).

“Belum lagi adanya permintaan untuk mengisi kembali kedubes kita di Irak. Pemerintah Irak sudah meminta, dan memberikan jaminan kalau keadan sudah aman. Pemerintah kita belum meresponnya,” ungkapnya.

Anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Barat VIII ini menambahkan, rencananya pekan depan, DPR akan rapat dengan Kementerian Luar Negeri terkait masalah ini. “Kita akan mempertanyakan itu. Karena kan Dubes itu bagian terdepan dalam masalah hubungan luar negeri kita. Jadi harus segera dicari gantinya,” ucapnya.

Wakil Ketua Komisi I, DPR TB Hasanuddin menimpali. Secara prosedural semestinya nama-nama Dubes pengganti tersebut sudah diserahkan kepada DPR pada Juni atau Juli ini. “Masalahnya sampai saat ini belum ada pembicaraan ke arah sana,” tuturnya sambil bertanya-tanya.

Sepengetahuan Hasanuddin, tahun ini ada sekitar 20 kedutaan besar yang kosong. Penyebabnya, karena habis masa jabatan, dan ada yang ditarik untuk posisi lain.

“Misalnya Dubes Italia yang ditarik menjadi Sekretaris Wakil Presiden. Lalu kedubes Malaysia dan Belanda akan kosong karena habis masa jabatannya,” tuturnya.

Anggota Komisi I DPR, Helmi Fauzy menilai, kekosongan jabatan Dubes tersebut akibat kelalaian administrasi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dalam melakukan monitoring. “Ini merupakan  kelalaian dan kelambanan administrasi Kemlu karena pos Dubes di negara Belanda dan Swedia sampai saat ini masih kosong. Padahal kekosongan pos di Swedia sudah berlangsung dua tahun. Dimana tanggung jawab Kemlu,” katanya.

Anggota Fraksi PDIP ini menuding, Kemlu tidak memiliki sensitifitas terhadap hubungan diplomasi antara negara sahabat. “Ini mesti dipertanyakan kepada pemerintah. Bagaimana mungkin hubungan diplomasi kita akan berjalan kalau KBRI tidak berfungsi. Bahkan Kemlu juga belum mengajukan fit and propert test untuk menggantikan kekosongan posisi di dua negara tersebut,” tegasnya.

Dia menambahakan, setidaknya ada 20 lebih Dubes di beberapa negara yang akan mengakhiri masa tugasnya pada tahun ini. “Saya tidak hafal semua namanya, jumlahnya 20 lebih. Di antaranya, Dubes Indonesia untuk India Pak Andi M Ghalib, Dubes RI untuk Swiss Pak Joko Susilo, Dubes RI untuk Inggris Pak Yuri Octavian Thamrin, dan Dubes RI untuk Jerman Pak Eddy Pratomo, serta Dubes RI untuk Chile,” ungkapnya.

Juru Bicara Kemlu Michael Tene membenarkan, ada beberapa Dubes yang akan pensiun pada tahun ini, hanya saja dia tidak tahu jumlahnya secara persis. “Saya lupa dan tidak hafal secara pasti jumlahnya, tapi memang ada yang akan berakhir,” katanya.

Anak buah Marty M Natalegawa ini juga mengakui, pos Dubes Belanda dan Swedia memang kosong karena Dubes yang bersangkutan sudah habis masa jabatannya.

Meski demikian, Michael mengatakan, kekosongan tersebut tidak akan mempengaruhi hubungan diplomatik dengan Indonesia dalam jangka pendek. Tentunya akan segera disiapkan penggantinya. “Pos kedua negara tersebut memang kosong, tapi tidak akan berpengaruh karena ada Kuasa Usaha Ad Interin (KUAI) di negara tersebut dan kedutaan tetap berfungsi,” jelasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Dubes Indonesia untuk India Andi Muhammad Ghalib membenarkan, selain dirinya setidaknya ada 19 Dubes yang akan pensiun pada tahun ini. “Jumlahnya mencapai 20 lebih, termasuk saya yang akan berakhir masa jabatannya pada Oktober 2011 nanti. Selebihnya saya tidak hafal,” katanya.

Meski akan mengakhiri jabatannya, Ghalib  mengaku  senang bisa ditugaskan di negara India dan tidak mempermasalahkan jika posisinya digantikan orang lain. Soal perpanjangan jabatan, bekas Jaksa Agung ini menyerahkan semua prosesnya kepada Presiden dan Menteri Luar Negeri. Makanya, Andi berpesan kepada orang yang nanti menggantikan jabatannya untuk selalu menjaga nama baik bangsa dan membela kepentingan Indonesia. (rm/jpnn)

Kantor Wali Kota Diteror Bom

Dua Garuda ’Selamat’ dari Ledakan di Udara

MEDAN-Dua peristiwa teror bom terjadi di dua tempat berbeda, kemarin (25/5). Teror pertama menggegerkan kantor wali kota Medan di Jalan Kapten Maulana Lubis pukul 17.15 WIB. Kondisi tegang berhasil dicairkan saat tim penjinak bahan peledak (Jihandak) dari Gegana Brimob Polda Sumut mengamankan tas hitam diduga berisi bom dan membawanya ke labotorium Gegana Brimob Polda Sumut.

Teror kedua terjadi di Bandara Juanda, Surabaya. Dua pesawat Garuda yang akan diterbangkan dari Surabaya ke Jakarta, diancam diledakkan di udara.

Tas hitam di kantor wali kota Medan yang dicurigai berisi bom ditemukan Dapotan Tambunan, petugas Linmas, di belakang Masjid Al-Musaabiqin dikawasan kantor yang dipimpin Rahudman Harahap itu. Tas yang tidak diketahui siapa pemilkinya tersebut ditemukan Pukul 17.15 WIB, Rabu (25/5). Dapot langsung melaporkan penemuan  tersebut kepada komandan Linmas Pemko Medan, Kasihrun Kasihrun langsung menghubungi Mapolresta Medan, pada Pukul 18.00 WIB Tim penjinakan bahan peledak (Jihandak)

dari Gegana Brimob Polda Sumut. Pukul 19.35 WIB tas tersebut diamankan dan tidak diledakkan dilokasi penemuan, selanjutnya tas tersebut dibawa langsung Tim Gegana Polda Sumut untuk penyelidikkan lebih lanjut.

Pihak Gegana Brimob Polda Sumut belum bisa memastikan  apakah tas tersebut berisi peledak atau bukan. “Untuk sementara ini kita amankan dulu ke labotorium untuk diselediki. Kalau sudah dibuka dan diketahui apa isinya, kita akan beritahukan kepada kawan-kawan media,” ujar Wakil Kepala Detasmen Gegana Brimob Polda Sumut, AKP Adam Malik Lubis di lokasi.

Sementara itu Dapotan Tambunan kepada Sumut Pos menuturkan, saat itu dia dia bertugas menjaga keamanan di areal kantor wali kota Medan. “Saya sedang memeriksa keadaan sekitar kantor wali kota. Tas itu saya temukan di belakang masjid Al-Musaabaqin lalu saya melapor kepada komandan saya, Kasihrun,” katanya.

Kepala Satuan Polisi Pamongpraja (Satpol PP) Kota Medan mengatakan, kejadian ini mendorong pihaknya untuk memprketat pengamanan sekitar kantor pemerintahan kota Medan. “Tiap pengunjung dan tamu akan diberikan identitas khusus,” tegasnya.

Kriswan tak ingin, teror bom yang sudah dua kali terjadi I areal kantor wali kota. Pada 2003 silam, di masa kepimpinan Abdillah, kantor wali kota diteror bom sepeda. “Meledak tetapi tidak ada korban,” ujarnya.

Dari Pantauan Sumut Pos, Atas penemuan Tas yang dicurigai menyimpan bahan peledak tersebut membuat kepanikkan sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) yang bertugas dikantor Walikota Medan dan menjadi pusat perhatian, namun pelaksanaan salat Maghrib berjamaah tetap terlaksana seperti biasanya.

Di sisi lain, penelitian dilakukan petugas di laboratorium di Mako Brimobdasu. Setelah tas diledakkan, ternyata isinya hanya kaset video model lama. (mag-7)

500 Jamaah Ikuti Zikir Akbar

DELI SERDANG : Sekitar 500 – an jamaah yang terdiri dari kaum bapak, ibu-ibu dan remaja putra-putri mengikuti acara  zikir akbar yang diselenggarakan pengurus cabang Ikadi  Kecamatan Beringin,  pengurus  cabang  Salimah Kecamatan Beringin dan Remaja Masjid Desa Sidodadi Ramunia Kecamatan Beringin.

Zikir akbar yang digelar di lapangan bola Desa Sidodadi Ramunia Kecamatan Beringin pada (22/5) ini juga dihadiri  Wakil Ketua DPRD Deli Serdang  H. Dwi Andi Syahputra Lubis, Lc dan Bapak Camat Beringin Batara Rival Harahap, S. Sos.

Pada kesempatan itu Wakil Ketua DPRD H. Dwi Andi Syahputra Lubis, Lc dalam kata sambutannya menyampaikan bahwa ada 4 hal yang selalu mengelilingi umat. Yaitu; syetan yang menggoda, nafsu yang membara, munafik yang membenci dan orang-orang yang dengki. Dengan zikir ini diharapkan dapat mengimbangi ini semua.

Sedangkan Camat Beringin Batara Rival Harahap, S. Sos dalam kata sambutannya mengatakan, dalam kehidupan, dalam diri kita ada pemikiran, ada emosi, ada nafsu.

Tiga hal ini, jika kita tidak berusaha menjaga atau mengendalikan maka berakibat buruk bagi diri sendiri. Pengendalinya adalah hati. ‘’Semoga dengan zikir yang kita lakukan dapat menjadi pengendali dari pemikiran, emosi, dan nafsu yang kita miliki,”ujarnya.

Dalam tausiahnya  Ust H. Marajaksa Harahap, S. Ag  mengajak agar umat Islam senantiasa mengikatkan diri kepada Allah SWT, karena dengan kedekatan diri kepada Allah, dengan keterikatan diri dengan Sang Pencipta maka akan diperoleh ketenangan dan kebahagiaan hidup.

Selesai acara H. Marajaksa Harahap, pengurus Ikadi dan Salimah  memberi apresiasi kepada Bapak Camat Beringin  atas kehadiran serta dukungan yang diberikan hingga terselenggara acara zikir akbar tersebut dengan  cukup sukses.  (*/btr)

2012, Semua Harus Bersertifikat

Lebih dari 200 aset Pemko Medan belum memiliki sertifikat. Hal ini berpotensi diserobot oleh oknum yang ingin menguasai aset milik Pemko Medan tersebut.

Karenanya Pemko Medan harus secepatnya mengurus sertifikat aset tersebut dan memperjuangkan aset-aset yang telah dikliam masyarakat. Demikian dikatakan Anggota Komisi A yang juga Wakil Ketua Pansus Aset DPRD Kota Medan Aripay Tambunan kepada wartawan Sumut Pos, Juli Ramadhani Rambe, Selasa (24/5). Berikut petikan wawancaranya.

Ada berapa banyak aset Pemko Medan yang belum bersertifikat?
Banyak, lebih dari 200 aset yang masih dalam proses pembuatan sertifikat. 175 aset telah diusulkan, dan 152 aset berupa tanah masih akan diusulkan untuk di sertifikatkan. Sementara, sekitar 15 kasus sengketa masih dalam PK (Peninjauan Kembali). Karena masih ada sengketa antara pemko dengan warga yang mengaku pemilik tanah. Itulah yang sedang diperjuangkan agar kembali ke pemko.

Kenapa aset-aset tersebut belum bersertifikat?
Begini. Pada awalnya, ketika Kota Medan mengalami pelebaran wilayah, sejumlah aset diserahkan PTPN 2 kepada pemko. Saat itu, aset-aset yang diserahkan tersebut masih dalam keadaan kosong atau tidak bersertifikat. Nah, sesuai dengan perkembangan, tanah tersebut digarap masyarakat. Agar alas haknya kuat, ada juga masyarakat yang mengurus SK Camat. Nah, ini jugalah yang mempersulit langkah kita untuk mengambil kembali aset tersebut.

Seperti sengketa Lapangan Gajah Mada di Jalan Krakatau, pemko sudah memberikan dan membayar ganti rugi kepada pemilik tanah sebesar Rp500 juta ke kuasa hukumnya, tetapi belum sampai ke pihak ahli waris. Berdasarkan keputusan MA, tanah tersebut masih milik ahli waris. Nah inilah yang menjadi sengketa.

Jadi apa desakan untuk pemko?
Ya, supaya pemko perhatian dengan masalah ini. Mengingat aset tersebut sangat penting bagi masyarakat. Selain itu, kita juga berharap agar 2011 ini, aset yang belum memiliki sertifikasi agar segera diterbitkan, agar tidak mengulang kerja yang sama. Setidaknya, pada 2012 mendatang semua tanah yang menjadi aset pemko sudah memiliki sertifikat. Jadi, tidak ada masalah ganti rugi dan lainnya.

Apakah aset tersebut akan dialih fungsikan?
Tidak, semua tanah tersebut tidak akan berubah fungsi, kita usahakan agar fungsinya tetap sama seperti sebelumnya. Karena masyarakat saat ini membutuhkan sekali tanah kosong untuk dapat dimanfaatkan sebagai sarana publik.(mag-9)

LEMPAR, Murni Lembaga Independen

MEDAN- Ketua LSM Lembaga Penyalur Aspirasi Rakyat (LEMPAR), Fadli Pardede membantah isu yang beredar adanya klaim pejabat tertentu sebagai sponsor dalam pergerakan lembaganya yang terus menyoroti dugaan korupsi di Sumatera Utara.

“Hingga kini LEMPAR masih murni sebagai lembaga yang independen menyalurkan aspirasi rakyat. Kita membantah semua isu yang mengatakan lembaga kita disponsori oleh pejabat di Pemko Medan, Pempropsu maupun pengusaha,” ucap Fadli kepada wartawan, Senin (23/05) di Medan.

Dengan tegas Fadli mengatakan, isu yang beredar merupakan upaya pembunuhan karakter terhadap lembaga dan dirinya yang telah puluhan kali melakukan aksi damai di Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara. Aksi yang dilakukan selama ini, katanya merupakan aspirasi yang dirinya dan rekan-rekan di LEMPAR terhadap pemberantasan korupsi di Sumut.

“Dari laporan tim investigasi LEMPAR, telah terjadi isu tak mengenakan. Dengan ini kami bantah semua itu, dan kami ingin oknum-oknum tak bertanggungjawab yang menyebarkan isu tersebut buka telinga dengan bantahan kami ini,” tegas Fadli di dampingi koordinator Syawal Harahap dan Anugrah Mulia Tampubolon.

Fadli membeberkan, sejumlah kasus dugaan korupsi yang menjadi prioritas aksi dama yang dilakukan dirinya dan rekan-rekan di LEMPAR, diantaranya Kasus dugaan korupsi pengemplangan pajak reklame di Dinas Pertamanan Medan, Sebesar Rp18,6 miliar, dugaan korupsi di Humas Pemko Medan sebesar Rp2,09 miliar, dugaan korupsi dana Bansos Pempropsu sebesar Rp215 miliar dan lainnya.(*/ari)