25 C
Medan
Sunday, December 28, 2025
Home Blog Page 15267

250 Pemain Lolos Seleksi Tahap II

MEDAN-Sejumlah 250 pesepakbola muda usia 10-16 tahun asal Kota Medan dan sekitarnya terpilih untuk mengikuti seleksi tahap kedua Indonesia All Star Team Challenge powered by the AC Milan Junior Camp di Stadion Teladan Medan, Sabtu (21/5).

Seleksi tahap kedua akan digelar di tempat yang sama pada Minggu (22/5) ini, untuk selanjutnya menentukan enam pemain terbaik yang berhak mengikuti program AC Milan Junior Camp di Bali selama kurang lebih dua minggu.
“Secara keseluruhan tidak kurang dari 800 anak ikut serta dalam proses seleksi tahap pertama. Jumlah ini sangat fantastis. Tetapi setelah melalui proses seleksi, kita hanya meloloskan 250 peserta untuk mengikuti seleksi tahap kedua,” ujar Indria Jamil, Managing Director PT Asia Sports Development (ASD).

Hadi Rahmaddani, anggota tim talent scouting yang berasal dari Universitas Negeri Jakarta mengatakan bahwa materi seleksi tahap pertama menitikberatkan pada uji skill individu seprti passing, juggling, shooting ke gawang, hingga lompatan. “Tinggi dan berat badan pemain juga turut menentukan pada seleksi tahap pertama,” katanya.
Lebih lanjut Hadi mengatakan, untuk seleksi tahap kedua, 250 pemain akan diuji dalam games, termasuk uji stamina. “Seleksi tahap kedua ini akan menentukan enam pemain yang benar-benar layak untuk mengikuti program AC Milan Junior Camp di Bali,” ucapnya.

Pantauan di lapangan, ratusan anak terlihat begitu antusias mengikuti tahap demi tahapan seleksi. Bahkan saat panas mulai terik, mereka tetap saja berusaha mengeluarkan seluruh kemampuan terbaiknya. “Ini kesempatan langka, jadi saya harus semangat dan muda-mudahan terpilih,” ucap Andi, salah satu peserta dari Medan.

Hal senada diungkapkan Petrus, remaja 16 tahun asal Deliserdang ini mengaku tetap semangat meski harus menjalani proses seleksi yang baginya lumayan memelahkan.

“Aku berharap bisa menjadi salah satu dari enam permain yang nantinya berhak mengikuti  AC Milan Junior Camp di Bali,” katanya.

Seperti diketahui, Indonesia All Star Team Challenge powered by The AC Milan Junior Camp merupakan program yang dirintis Asia Sports Development (ASD) sebagai pemegang lisensi eksklusif Milan Junior Camp di Indonesia dengan didukung Pertamina.

Program ini bertujuan menjaring 60 pemain muda melalui tahapan seleksi di 10 kota besar di Indonesia yang selanjutnya berhak mengikuti Milan Junior Camp di Bali selama dua minggu.

Dalam program AC Milan Junior ini juga disediakan program pendaftaran regular untuk 90 anak yang tertarik berpartisipasi di AC Milan Junior Camp, atau total keseluruhan 150 anak.

Nantinya, 18 peserta terbaik akan menjadi bagian Indonesian All Star Team Challenge 2011 dan bersaing di turnamen internasional tahunan yang digelar AC Milan-Intesa San Paolo Italia, Oktober mendatang. (jun)

PBVSI Sumut Jaring 16 Pemain

MEDAN- Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Sumatera Utara mengumumkan 16 pemain yang akan berlaga pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) yang berlangsung pada Oktober 2011 nanti.

Keenam belas atlet tersebut adalah Dian Wijayanti (Ragunan), Sheila Mualidina (Medan), Sheili Mualidini (Medan), Dina Juita Sari (Medan), Ferina Safitri (Medan), Marisa (Medan), Lismini Rambe (Medan), Leni Maelan (Asahan), Zuisvatania (Asahan), Fitri Ariska (Tebing Tinggi), Inten Eliza (Pematang Siantar), Tennissa F (Pematang Siantar), Dina Ayu Dita (Deli Serdang), Nadya Safitri (Deli Serdang), Sri Astuti (Deli Serdang), dan Siti Rawina Ramadhani (Binjai).
Menurut Sugianto Asfa, pelatih kepala tim Sumut, rencananya para pemain akan dipanggil mengikuti pemusatan latihan yang berlangsung di Lapangan Bola Voli TVRI pada 1 Juni 2011 mendatang.

“Saat pemusatan latihan nanti kita akan memilih 12 pemain. Diharapkan para pemain terpilih mampu berbuat banyak pada gelaran Popnas nanti, sebab kita menerapkan penjaringan yang ketat saat pemusatan latihan,” beber Sugianto.
Diungkapkan Sugianto, awalnya seleksi pembentukan tim bola voli Sumut diikuti 42 pemain. Seluruh pemain ini terjaring lewat seleksi yang berlangsung di Langkat pada 30 April-1 Mei 2011.

“Dalam memilih pemain seluruhnya dipercayakan kepada pelatih dan tanpa intervensi dari pihak mana pun,” pungkas pria yang akrab disapa Yance itu. (omi)

Jojo Bangga Mewakili Sumut

TEBING TINGGI- Muhammad Jodi Azhar alias Jojo, bocah berusia 13 tahun, yang merupakan buah hati pasangan Ade Zulkarnaen dan Linda Suriyani mengaku bangga menjadi duta Sumatera Utara untuk berlaga pada  Turnamen Sepakbola Yamaha Cup U-13 yang berlangsung 3-6 Juni 2011 mendatang.

Ade Zulkarnaen, ayah Jojo saat ditemui Sumut Pos di rumahnya Jalan Antur Mangan No. 95, Kota Tebing Tinggi, Kamis (19/5) sore menuturkan bahwa Jojo telah berlatih sepak bola sejak kelas 2 Sekolah Dasar (SD).
Diungkapkannya, sejak pertama mengenal sepak bola hingga sekarang sudah cukup banyak prestasi yang berhasil diraih Jojo, seperti membaw asekolahnya tampil sebagai juara dua turnamen futsal tingkat SD, serta meraih gelar topskor Piala Wali Kota.

Selanjutnya terpilih mengikuti olimpiade sepak bola tingkat SD tahun 2008 dan membawa SMP Negeri I Tebing Tinggi menjadi juara pertama turnamen sepak bola Griya Prima.

“Kepada saya Jojo telah mengatakan tekadnya untuk menjadi pemain nasional. Karenanya, saya akan berusaha semaksimal agar dapat membantu cita-citanya itu,” ungkap Ade.
Terpisah, Jajo mengatakan bahwa dirinya sangat bangga menjadi satu-satunya putera Kota Tebing Tinggi yang terpilih mewakili tim Sumut saat berlaga di tingkat nasional nanti . “Saya mohon do’a resti teman-teman serta masyarakat Kota Tebing sehingga saya mampu mengharumkan nama Kota Tebing Tinggi di tingkat nasional,” bilang Jojo.
Terpisah, Kadis Porabudpar Kota Tebing Tinggi, Azhar Efendi Lubis SE mengatakan bahwa apa yang diraih Jojo kali ini harus mampu memotivasi pemain lainnya agar dapat melakukan hal yang sama.

Sementara itu Ketua Pengcab PSSI Kota Tebing Tinggi, dr Irvan Delimunthe berharap agar keberadaan Jojo di tim Sumut menjadi momentum kebangkitan sepak bola Tebing Tinggi. (mag-3)

Yakin Atasi Cendrawasih Papua

Bintang Medan yakin bisa meraih tiga angka dalam lawatan ke markas Cendrawasih Papua Minggu (22/5). Absennya beberapa pilar utama tidak menyurutkan langkah Bintang Medan gapai target tersebut.
Steve Pantelidis, Ahn Hyo Yoen, Gutti Ribeiro dan Ruslan Samuel dipastikan absen saat menghadapi tim besutan Uwe Erkenbrecher tersebut.

“Memang kami sadar, saat ini, kami tidak akan bertempur dengan kekuatan penuh karena ada beberapa pemain yang tidak turun seperti Ahn dan Steve. Selain itu, kekalahan tim lawan juga biasanya selisih golnya tidak terlalu besar yang menunjukkan mereka bukan lawan yang bisa dianggap enteng. Tapi kami optimis tetap bisa meraih angka penuh besok,” kata Arsitek Bintang Medan Michael Feichtenbeiner yang dikonfirmasi kemarin.

Optimisme Feichtenbeiner beralasan. Pasalnya beberapa pemain lawan juga tidak akan bisa turun lantaran mendapat sanksi dari manajemen. Bek Daniel Wilkinson, pemain tengah Patrick Ghigani dan Fred Agius dan striker Marcio Francisco da Silva tidak bisa turun.

Bagi Bintang Medan, kemenangan diperlukan sebagai pengobat hasil tidak maksimal di dua laga kandang sebelumnya, ditahan imbang Bali Devata FC 2-2 dan ditaklukkan Batavia FC 1-2.
“Paling tidak, hasil maksimal di dua laga penutup ini sedikit memperbaiki posisi kami di klasemen, itu harapan kami dan kami harap pemain bisa mengaplikasikannya,” lanjut pria asal Jerman itu. (ful)

Suatu Malam di Rumah Tuan Ruffel

Cerpen  Delvi Yandra

Lilian tidak menyangka peristiwa itu akan terjadi. Noki dan gerombolannya telah berencana mencuri wadah porselen ajaib yang konon dapat membuat seseorang menjadi lebih dewasa dan tampan. Wadah porselen itu tersimpan rapi di rumah Tuan Ruffel. Tetapi, hanya sedikit orang yang tahu keajaiban wadah porselen itu.

Semua berkat ramalan Nyonya Fox dan peta curian. Dan sekarang, mau tidak mau Lilitan harus menyusul ke sana. ke rumah Tuan Ruffel.

Noki dan anak-anak lainnya sangat ingin menjadi dewasa. Semata agar mereka tidak diremehkan oleh orang-orang dewasa. Mereka ingin dapat membeli karcis menonton bioskop kelas atas, menginap di hotel mewah, menyimpan uang di bank, jalan-jalan ke luar kota tanpa ada yang mengawasi, pergi kencan dengan pacar yang montok dan pintar merokok. Keinginan itu terus tak dapat mereka bendung. Menjadi anak-anak sungguh membosankan.
Adalah Tatiana, anak perempuan piatu berusia delapan tahun yang gemar memakai lipstik. Noki menampungnya karena anak itu lihai mencuri perhiasan. Tatiana ingin terlihat dewasa. Dia akan menyayat kulit anak laki-laki dengan pecahan cermin, apabila mereka memanggilnya “Taty Si Cengeng.”

Ketika akhirnya Tatiana tertangkap basah sedang mencuri perhiasan di toko Nyonya Gissele, Noki telah kehilangan orang kepercayaannya. Beberapa bulan kemudian, dia merekrut Lilian dan Si Kecil Sam yang terkantung-katung di kolong jembatan.

Gudang penyimpanan gandum yang tidak terpakai telah menjadi rumah mereka selama dua tahun ini. Ya. Mereka adalah sekelompok anak yatim-piatu yang tidak ingin ditampung di “Rumah Kasih” milik Bibi Esther; rumah yang membuat mereka tidak dapat melakukan permainan-permainan kecil yang menyenangkan. Perempuan tua itu tentu tidak akan peduli dengan kondisi anak-anak. Dia hanya tahu bagaimana sepasang suami istri akan datang dan mengadopsi mereka satu per satu.

Dan Noki telah menemukan tempat persembunyian paling aman di kota. Ya. Gudang penyimpanan gandum.
Aih, tanpa pikir panjang lagi, Lilian bergegas menyusuri jalan yang remang. Sinar bulan melompat di balik pepohonan. Dia tidak memperhatikan langkahnya ketika seekor tikus got seukuran kepalan tangan orang dewasa lewat di depannya. Dia mengendap di gang sempit sebab segerombolan polisi bersepeda sedang melintas. Mereka berpatroli karena telah beberapa minggu ini mencari pelaku pencuri mainan yang belum ditemukan. Padahal Lilian tahu, Noki-lah pelakunya.

Sebenarnya, sejak dua bulan yang lalu Noki telah melakoni pekerjaan ini. tetapi pemilik toko baru tiga Minggu yang lalu memergoki si pelaku sedang beraksi dan melaporkannya ke polisi. Alhasil, Noki pun diburu.
Lilian membiarkan polisi itu menghilang di tikungan, beberapa blok dari gang sempit tempat dia bersembunyi. Dengan dengus nafas terengah, Lilian kembali mempercepat langkahnya sebelum gerombolan polisi itu menemukan Noki dan sekawanan lainnya.

Bruuukkk! Dia meringis kesakitan ketika menabrak tubuh wanita bungkuk di kegelapan. Itu Nyonya Fox, peramal yang menjerat Noki dalam masalah kali ini.

“Hei anak nakal! Mencari Noki ya?” Matanya nyalang menatap Lilian. Dengan sekali ayunan tangan dan gerakan jari telunjuk, Nyonya Fox memberi isyarat arah yang mesti dituju Lilian.

Lilian menunduk sembari meninggalkan Nyonya Fox, menerobos kegelapan.

Langkah Lilian terhenti ketika melihat bayangan gelap sedang mencangkung di atas pagar tembok pembatas rumah Tuan Ruffel. Tepat sekali! Mereka telah merencanakannya.

Dia mendekat perlahan, tersaruk-saruk, sehingga suara langkah kakinya terdengar cukup keras di malam yang sunyi.
“Hei Noki! Di mana Sam? Bukankah sudah kukatakan jangan mengajak Sam!”

Noki tidak peduli. Dengan cekatan laki-laki jangkung berambut merah itu menjulurkan tali agar Lilian segera naik ke atas pagar tembok pembatas. Lilian tak mempunyai pilihan lain sebelum Noki membangunkan semua orang dan akan membuat rencana mereka gagal total.

Sambil melirik ke kiri dan ke kanan, Lilian meraih ujung tali tersebut dan memanjat pagar tembok pembatas yang sama tingginya dengan pohon ek muda. Sesampainya di atas, dia melihat pekarangan yang luas dan mewah. Sebuah maha karya yang ditata rapi oleh pemiliknya. Terdapat sebuah kolam kecil dikelilingi oleh tumbuh-tumbuhan dan bunga yang indah. Lilian melihat ke arah pintu. Terlihat dua sosok kecil di remang cahaya yang memancar dari dalam rumah. Ya. Arnold dan Si Kecil Sam sedang berusaha membuka pintu tersebut.

“Hei, apakah anjing-anjingnya kalian racuni?” Bisik Lilian kepada Noki yang terus mengawasi bagian pekarangan.
“Sejak kami datang memang tidak ada seekor anjing pun.”

“Bagaimana mungkin? Menurut informasi di peta yang kita curi, bukankah ada tiga ekor anjing?”
Noki merapatkan jari telunjuknya ke bibir Lilian, menyuruhnya agar diam dan mengawasi sekitar pekarangan. Sementara, Arnold dan Si Kecil Sam berhasil masuk dan bergegas menuju tangga dapur.

Akhirnya, mereka tiba di suatu tempat, persis di sisi tangga dapur; sebuah gudang penyimpanan barang-barang gerabah dan kerajinan tangan. Barang-barang dari tanah liat tertata rapi di satu tempat; piring, pot, gelas berbagai bentuk, cerek, dan ah tentu saja wadah porselen berbentuk mangkuk yang mereka cari-cari selama ini.
“Kau yakin?” Tanya Si Kecil Sam sambil menaikkan sebelah alis matanya.

“Jangan samakan aku dengan kakakmu yang penuh keraguan itu. Ini sungguh-sungguh wadah porselen yang selama ini kita cari,” sambil meraih wadah porselen berbentuk mangkuk itu, Arnold menyuruh Si Kecil Sam agar mengawasi pintu dan tangga.

Belum sempat Si Kecil Sam menuju pintu, tiba-tiba, di antara bias-bias cahaya muncul Tuan Ruffel dengan moncong senapan di tangannya yang siap membidik kedua bocah ingusan itu.

“Aih, ada tikus-tikus kecil rupanya. Kalian mau mencuri barang-barangku ya?”

Kedua anak itu terkejut, wajah mereka pucat, terutama Si Kecil Sam. Sementara, Arnold meletakkan kembali wadah porselen itu pada tempatnya. Tuan Ruffel menyuruh Arnold agar memanggil teman-temannya yang sedang bersembunyi di pekarangan sebelum kepala Si Kecil Sam tembus oleh peluru panas yang akan meluncur dari moncong senapan.

Lilian dan Noki pasrah. Mereka berempat berkumpul dan duduk di ruang tengah. Sementara, Tuan Ruffel bersandar di pintu dengan senapan di sela-sela ketiaknya sambil menghisap dalam-dalam rokoknya.
“Boleh minta satu?” pinta Noki pada Tuan Ruffel.

“Ah, ini tidak baik untuk kesehatan,” matanya tertuju pada Lilian, “hei, mengapa kalian ingin mencuri wadah porselen itu?”

“Kami ingin cepat dewasa, konon, jika kita meminum air yang dituang pada wadah itu, kita akan tumbuh dengan cepat,” jawab Lilian. Sementara, Si Kecil Sam bersembunyi di punggung kakaknya itu.

Tiba-tiba Tuan Ruffel tertawa terbahak-bahak. Seolah-olah Lilian telah mengatakan hal yang konyol. Serta merta Tuan Ruffel mengatakan bahwa tidak ada benda apapun di dunia ini, termasuk wadah porselen berbentuk mangkuk sekali pun yang dapat mengubah orang menjadi lebih tua atau sebaliknya.

“Itu hanya cerita yang dikarang orang-orang kota. Mereka tidak suka dengan kesuksesanku,” lanjut Tuan Ruffel. Anak-anak tertunduk lesu. Akhirnya, mereka memahami bahwa menjadi anak-anak adalah takdir yang harus dilalui agar kelak menjadi dewasa. Tetapi gambaran itu tidak terlihat pada wajah Noki. Dia tetap percaya ramalan Nyonya Fox.

Tuan Ruffel pun mengajak anak-anak melihat-lihat koleksinya. Mulai dari piring, pot, gelas berbagai bentuk, cerek, dan mangkuk. Sementara Noki tertunduk lesu sambil bersandar di satu sisi dinding ruangan. Menatap kosong ke arah koleksi-koleksi Tuan Ruffel.

“Mengapa kau menyimpan benda-benda seperti itu?” Noki berbicara dengan memajukan mulutnya beberapa senti ke depan. Tuan Ruffel tidak menjawab. Dia terus saja memperkenalkan gerabah-gerabah miliknya kepada anak-anak. Sesekali Lilian menatap jenuh ke arah Noki.

“Apa kau kesepian?” Lanjut Noki. Tiba-tiba Tuan Ruffel berbalik dan berkata, “sekali lagi kau melontarkan pertanyaan-pertanyaan konyol maka sebutir peluru akan mendarat di kepalamu.” Noki terdiam, surut.
Menjelang pagi, Tuan Ruffel memberikan beberapa tawaran menarik kepada anak-anak. Tawaran yang akan mengubah hidup mereka selamanya. Katanya, anak-anak boleh tinggal di rumahnya, menempati kamar-kamar kosong dan menjadi bagian dari keluarga Tuan Ruffel. Dia berjanji akan mengajak anak-anak menonton bioskop kelas atas dan jalan-jalan ke luar kota.

Noki hendak menolak tawaran itu tetapi buru-buru Tuan Ruffel melanjutkan percakapan. “Tapi dengan syarat, kalian harus merawat dan memelihara gerabah-gerabahku ini.”

Tak hanya Noki, anak-anak lainnya pun tersenyum licik. Kecuali Lilian.
Layarbiru studio
/ Eureka! 2010-2011

Libatkan Dukun, Investigasi Dimulai

MEDAN– Kasus suap yang diduga mendera sejumlah pemain PSMS saat melawan Persiba Bantul, sudah diinvestigasi oleh manajemen PSMS.

Manajer PSMS Idris yang awalnya tak percaya atas dugaan itu mengaku sudah menunjuk orang-orang berkompeten untuk menyelidiki kasus ini. “Sudah, penyelidikan sudah kita jalankan. Mudah-mudahan hasilnya maksimal dan bisa dibuktikan,” beber Idris.

Untuk kepentingan penyelidikan Idris enggan membeber siapa saja yang ditugaskan. Yang pasti banyak hal bisa dimanfaatkan untuk menggali informasi yang bisa menguatkan bukti-bukti indikasi suap tersebut.

“Penyelidikan akan dilakukan dari semua aspek. Seperti pengecekan rekening pemain, riwayat percakapan telepon, pesan singkat, dan berbagai hal lain untuk memperkuat bukti terlibat atau tidaknya pemain,” sambungnya.
Tidak hanya itu, pihaknya dalam waktu dekat juga akan mengumpulkan pemain sebagai bagian dari proses penyelidikan.  Pertemuan yang dijadwal 25 Mei itu akan  menjadwalkan pertemuan langsung antara manajemen dan pemain. Kata Idris, pemain terduga suap nantinya akan disuruh mengaku lebih dulu.

“Memang sudah ada yang kami curigai. Tapi kami tak ingin membeberkan nama karena alasan asa praduga tak bersalah. Tidak etis dibeberkaan siapa yang kami curigai, tapi rasa curiga tidak salah juga kan,” katanya.
Secara pribadi, dirinya mengaku, sejak awal, dia adalah salah satu orang yang tidak melihat adanya indikasi kecurangan yang dilakukan pemain saat pertandingan berlangsung. Namun, karena masukan dari berbagai pihak yang melihat aroma pengkhianatan, pihaknya baru melakukan upaya ke arah penyelidikan.

“Saya sama sekali tidak ada melihat kecurangan dari pemain waktu pertandingan hari itu, tapi karena adanya informasi dari berbagai pihak, jadi kami tampung dan berupaya melakukan penyelidikan,” katanya lagi.
Di samping itu, upaya mengungkap siapa yang benar-benar menerima suap juga melibatkan jalur gaib alias via perdukunan. Hal ini masih samar namun ada sekelompok orang dan sejumlah pemain yang mencoba mencari tahu ke paranormal.

Hasilnya pun variatif. Ada paranormal yang menyebut ada dua pemain PSMS yang memang kena suap lengkap dengan namanya. Ada juga yang bilang bahwa pemain tertuduh suap ini adalah korban dari keganasan perdukunan saat pertandingan melawan Persiba itu sendiri.

“Kabarnya memang sampai ada yang ke dukun untuk mencari tahu. Tapi itu kan tidak bisa dibuktikan,” kata Nata Simangunsong, Ketua Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan kemarin. (ful)

Menambah Kesan Feminin

Sepeda Motor Matik Bagi Perempuan

Sepeda motor merupakan alat transportasi yang paling banyak di Indonesia termasuk di Kota Medan. Jika dulu, hanya ada motor bebek yang menggunakan transmisi semi-otomatis yang sederhana, kini sudah ada motor dengan transimisi otomatis yang dikenal dengan motor matic. Kaum perempuan termasuk diuntungkan dengan motor matic ini.

Pasalnya, naik motor matic lebih gampang. Tinggal hidupkan motor, putar gas, jalan. Tanpa memindahkan perseneling dan menekan kopling, matic menjadi pilihan utama ibu-ibu, perempuan, bahkan laki-laki juga ikut memakai matic. Tapi awalnya, motor matic didesain khusus untuk wanita.

Nah, sampai saat ini, skutik yang beredar di pasaran masih dikuasai tiga nama. Sebut saja Yamaha Mio, Suzuki Spin, dan Honda Vario. Ketiganya berasal dari pabrikan Jepang. Meski awalnya jenis motor skutik dipelopori Kymco Jetmatic dari Taiwan dan Corza Vespa, tapi tak selaris ketiga merek motor tersebut.

Faktanya, bagi kamu hawa yang menggunakan matic dapat memberikan kemudahan, terutama bagi mereka yang menggunakan sepatu high heels karena dudukan tempat kaki sejajar, jadi tidak membuat kaki harus bekerja keras. Rem pada motor matic berada di dekat tangan, baik sebelah kiri maupun sebelah kanan.

Berbeda dengan motor 4 tak, dimana untuk menggerem harus menggunakan tangan dan juga kaki. Hal inilah yang sangat merepotkan bagi para wanita yang menggunakan high heels dan juga rok. “Lebih enak naik motor metic, apalagi motor matic lebih rendah sehingga membuat kaki tidak jinjit saat cecah ke aspal,” ucap Becky, karyawati CS di bank swasta di Medan.

Gunarko, Promotion Manager CV Indako Trading mengatakan, bagi kaum hawa yang mengendarai motor metic, akan semakin menambah kesan feminim karena motor matic memang awalnya dirancang untuk wanita. “Tapi akhirnya disukai kaum lelaki,” ujarnya.

Menurutnya, kaum hawa yang mengendari motor matic akan semakin kelihat lebih anggun karena body matic yang lebih ramping dan sporty. Sedangkan bagi pria yang menggunakan matic justru akan kelihatan lebih trendy. “Makanya kalau konsumen perempuan hampir semuanya memilih motor matic untuk kendaraannya,” kata Gunarko.
Begitu juga kata Direktur Andika Modelling School, Andika. Kata dia, perempuan yang mengendarai motor metic semakin menambah kesan feminim. “Apalagi kalau si perempuan yang mengendarai motor metic adalah remaja dengan mengenakan kostum yang pas di badan atau dengan blazer, maka akan kelihatan semakin anggun,” kata dia.
Tak bisa dipungkiri kalau kita sendiri sering melihat pengendara motor wanita mengendarai motor matic dibanding motor jenis lainnya di jalanan kota. Jika wanita pengendaranya terkesan feminim, bagaimana penilaian Anda? (mag-9/ila)

Nggak Ribet, Lebih Simpel

Sejak dikeluarkan sepeda motor dengan mesin matic pada tahun 2000-an, sepeda motor yang menggunakan mesin 4 tak dan lainnya kurang diminati oleh masyarakat. Tapi belakangan, sepeda motor yang awalnya dirancang untuk para wanita, semakin digemari wanita bahkan kaum adam.

Motor dengan mesin roda 2 ini awalnya merupakan renovasi dan inovasi dari Vespa, sepeda motor yang sempat booming pada tahun 1970an dan 1980. Tahun yang terus bertambah, teknologi yang semakin canggih menjadikan mesin 2 tak turun pamor. Tapi tak semua orang yang memilih motor ini dengan berbagai alasan. “Harganya lebih mahal, BBM-nya agak boros kalau pakai matic,” ujar ucok pegawai swasta di Medan.

Borosnya BBM pada motor matic tidak dibantah Gunarko, Promotion Manager CV Indako Trading. “Benar kalau matic dari merek apapun lebih boros BBM. Untuk mengakalinya, mengendarainya harus stabil, jangan digas-gas tidak stabil karena akan banyak memakan BBM,” akunya.

Tapi, bagi yang memilih motor matic, juga punya alasan juga. Selain alasan karena bentuk bodynya yang sporty dan trendy, motor matic juga lebih simpel dalam mengendarainya. “Motor matic lebih enak dikendarai, tinggal gas doank,” kata Isna, salah satu pegawai BUMN di Kota Medan.

Memang, untuk mengendarai motor matic, kita tidak perlu memiliki teknis khusus, cukup menstabilkan posisi badan, putar gas, maka motor dapat dijalankan. Kemudahan yang ditawarkan oleh sepeda motor inilah yang membuat kaun hawa lebih memilih matic untuk mengendarainya.  Tetapi bukan berarti motor matic hanya dikhususkan bagi wanita. Sebab kenyataannya, kaum adam banyak yang memilih menggunakannya. “Motor matic lebih simple, bodynya lebih ramping. Tinggal gas aja jadi nggak capek. Apalagi motor matic juga larinya kencang seperti motor lainnya,” ujar Eko, siswa SMA Negeri 1 Medan ini.

Kecepatan yang dimiliki oleh matic juga dapat mengalahkan kecepatan sepeda motor dengan mesin 4 tak, bahkan 2 tak sekaligus. Makanya motyor metic semakin digemari. Apalagi, motor matic sangat mudah dimodifikasi.
“Untuk modif matic tidak terlalu susah, kita hanya harus mengenal alat yang cocok baik ukuran maupun kegunaan. Tapi memang butuh biaya yang mahal untuk memodifikasinya sampai pada pengecatan body,” kata Tigor dari konumitas motor matic di Medan ini. (mag-9)

Atasi Perompak, Pasukan Combined Task Force Diaktifkan

Masalah perompak di perairan Somalia juga menjadi perhatian para menteri pertahanan se-ASEAN yang baru saja mengadakan pertemuan di Jakarta. Saat ini tengah dirumuskan solusi yang tepat untuk keamanan setiap kapal yang melintas di perairan tersebut.

“Kita sedang pikirkan bagaimana caranya (mengantisipasi aksi perompak),” kata Menhan Purnomo Yusgiantoro.
Menurut dia, ada beberapa bentuk pengamanan yang bisa diberikan terhadap kapal-kapal dari gangguan para perompak.

Misalnya dengan mengirimkan kapal khusus untuk bertugas di perairan rawan gangguan perompak. “Atau bisa bentuknya di kapal itu sendiri ditempatkan petugas keamanan,” tutur Purnomo.
Dia menyebutkan, memang sudah ada satuan tugas yang memberikan pengamanan di wilayah perairan Somalia. Yakni Combined Task Force (CTF) 151, yang beranggotakan pasukan dari Amerikan dan negara-negara NATO. “Tapi kan kita harus lihat juga efektivitasnya,” katanya.

Selain itu, ada task force yang Tiongkok yang disebutnya cukup kuat di sekitar Teluk Aden. Menurut Purnomo, sama dengan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah memprioritaskan keselamatan awak kapal.
Persoalan perompak di perairan Somalia memang seperti tak ada habisnya. Setelah kasus pembajakan kapal MV Sinar Kudus dengan awak kapal warga negara Indonesia, saat ini ada kapal MT Gemini yang juga disandera perompak.
Meski berbendera Singapura, namun kapal itu juga berisi awak kapal dari Indonesia yang berjumlah 13 orang.
Selain itu, ABK lainnya adalah 5 warga Tiongkok, 4 warga Korea Selatan, dan 3 warga Myanmar. Kapal Gemini memuat 28 ribu ton minyak sawit mentah dari Indonesia.

Purnomo mengaku mendapatkan informasi bahwa awak kapal dalam kondisi baik.
Namun terkait upaya pembebasan, menunggu kerjasama dengan Singapura sebagai pemilik kapal. “Pemerintah Singapura sudah kita tawari bantuan,” katanya.(fal/jpnn)

Perluas Ruang Gerak Untuk Perempuan

Bukan zamannya lagi kedudukan perempuan di bawah pria. Apalagi, di jaman serba maju seperti ini, perempuan selayaknya sejajar dengan pria seperti yang diperjuangkan RA Kartini dulu. Begitulah kata Ketua Badan Pengurus Kontras Sumut Diah Susilowati SH.

“Perempuan tidak selamanya harus berada di dapur dan di rumah saja. Tapi sayangnya masih banyak perempuan terganjal dalam hal karier karena masih berlakunya budaya Patriarki (budaya pria masih mendominasi perempuan). Tidak hanya itu, budaya Patriaki ini masih kental sehingga perempuan masih di nomor 2 dalam segala hal,” kata perempuan kelahiran Kudus-Jawa Timur, 15 Maret 1974 silam ini.

Maka jangan heran, lanjut ibu dari 3 anak ini, akibatnya masih banyak dijumpai kekerasan yang menimpa kaum perempuan. Dan paling banyak adalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). “Ini akibat perempuan di nomor duakan. Ini karena stigmasisasi dan Sub Ordinasi terhadap perempuan masih juga terjadi sehingga perempuan susah untuk mengekspresikan dirinya,” bilang anak ke-8 dari 9 bersaudara ini.

Tidak hanya itu, sambung Diah, masih banyaknya dijumpai kasus perempuan yang dijadikan sebagai pemuas nafsu seks semata. “Kasus perdagangan kaum perempuan masih banyak kita jumpai di lapangan. Kemudian banyak kekerasan seksual atau perkosaan yang dialami para Tenaga Kerja Indonesia (perempuan) yang bekerja di Malaysia dan Arab Saudi. Begitu mereka pulang, mereka membawa anak dari  akibat perkosaan yang dialami di luar negeri,” tambahnya.

Untuk kontribusi perempuan dalam hal politik, kata Diah, masih mendapat batasan. Porsi atau jatah perempuan di panggung politik tak sebanding dengan laki-laki. Kalaupun diberikan jatah 30 persen, namun hal tersebut hanya politik pencitraan semata dan minim implementasinya. Adapun jumlah politisi perempuan yang duduk di DPR sendiri sangatlah bervariasi tergantung partainya.  “Pendidikan politik sangat penting diberikan kepada perempuan agar dalam panggung politik perempuan bisa lebih maju lagi dalam mengemukakan pendapat ketika ada sidang dan porsi perempuan untuk ikut politik juga bisa bertambah,” cetusnya.

Diucapkan Diah, ruang gerak dan ruang lingkup perempuan itu sendiri juga harus diberikan dan jangan ada pembatasan. “Kalau bisa ruang gerak dan ruang lingkup dari perempuan itu harus dibukakan lagi. Jangan sampai ruang gerak dan ruang lingkup dari perempuan itu tertutup dalam segala aspek. Saya tidak setuju kalau perempuan itu di dapur dan di rumah saja. Itu perempuan jaman dulu kala. Perempuan sekarang harus mandiri, tidak boleh bodoh, harus maju dan setara dengan pria,” tegasnya.

Dia bilang, perempuan adalah mahkluk kuat dan tangguh karena mampu berperan sebagai ibu rumah tangga dan juga berkarir. “Perempuan itu sangat kuat, mampu berkarir dan berperan sebagai ibu rumah tangga yang baik. Bahkan, perempuan lebih tangguh dalam menghadapi persoalan yang menimpanya,” kata Diah.

Begitu juga dengan Diah, sebagai perempuan dan sebagai ibu bagi tiga anaknya,  dia tidak pernah melupakan kodratnya untuk mengurus anak-anak dan rumah tangganya.

“Saya mengimbau kepada kaum perempuan di seluruh Indonesia, sudah selayaknya mendapatkan dorongan dan pendidikan dalam semua hal. Marilah kita para perempuan menumbuhkan kesadaran di dalam diri kita bahwa kita sejajar dengan pria, jangan terapkan patriarki. Perempuan harus tetap optimis, jangan pernah pesimis,” imbaunya. (jon)

Kelurahan Sei Rengas I Tampung Aspirasi Warga

MEDAN- Dalam rangka pemberdayaan kelurahan, membangun kebersamaan antara pemerintah dengan warga masyarakat untuk menumbuhkembangkan rasa kegotongroyongan, Kecamatan Medan Kota melakukan upaya penyerapan aspirasi masyarakat dengan cara sosialisasi yang digelar di aula Kelurahan Sei Rengas 1 Jalan Kalianda, Rabu malam (18/5).

Kegiatan tersebut  bertujuan  melakukan penataan kebersihan dengan cara pembenahan Tempat Pembuangan Sampah (TPS), pembuatan batas-batas kelurahan, pembuatan taman-taman kelurahan, perbaikan drainase, pendataan penduduk dan peningkatan pelayanan publik lainnya, guna merespon dan menjalankan visi dan misi Wali Kota Medan sesuai motto Kota Medan “Hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok lebih cerah dari hari ini”.

“Dalam pertemuan itu, kami selaku pemerintahan kelurahan berupaya menyerap aspirasi dan keinginan masyarakat untuk mewujudkan cita-cita pembangunan di Medan yang sejalan dengan itu, menjalankan visi misi Kota Medan dalam pembangunan yang lebih baik lagi,” ujar Lurah Sei Rengas 1 Fariz Haholongan Hutagalung kepada Sumut Pos.

Dijelaskannya, saat ini beberapa hal atau program yang telah dilakukan Kelurahan Sei Rengas 1 adalah melakukan sosialisasi kepada masyarakat, untuk tidak lagi membuang sampah setelah waktu penyisiran sampah berlalu yakni, pada pukul 07.00 WIB dan pukul 18.00 WIB. Selain itu, pihak kelurahan juga melakukan pendataan kepada warga setempat, khususnya warga yang kos dengan cara menerbitkan surat mandah yang bisa diperpanjang per tiga bulan. Ini demi mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Sedangkan itu, Camat Medan Kota H Irfan Syarif Siregar Msi menjelaskan, kegiatan tersebut didasarkan surat yang dikeluarkannya yakni, No.414.4/08/SK/MK/IV/2011 tentang pembentukan tim monitoring penilaian pemberdayaan kelurahan bidang kebersihan, keamanan, ketertiban dan pemberdayaan masyarakat di Kecamatan Medan Kota. (*/ari)