28 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 15362

Pembalasan Klaten di Sritex Arena

Honda DBL 2011

SOLO – Pertandingan superketat mewarnai final Honda Development Basketball League (DBL) 2011 seri Jawa Tengah – South Region, di Sritex Arena Solo, Rabu (6/4) lalu. Tim putri SMA Padmawijaya Klaten berhasil mengalahkan SMA Regina Pacis Solo dengan skor 65-63.

Bagi tim asal Klaten tersebut, hasil ini merupakan pembalasan dari kekecewaan tahun lalu. Waktu itu, juga di final South Region, tim putri Regina Pacis yang menang 57-54.

Di final putra malam harinya, juara bertahan juga tumbang. Tim putra SMAN 3 Solo kemarin tak mampu membendung SMA Kalam Kudus Sukoharjo, kalah 43-51.

Dengan hasil ini, para SMA Padmawijaya Klaten dan SMA Kalam Kudus Sukoharjo sukses melangkah ke babak final Jawa Tengah, melawan tim putri dan putra SMA Karangturi Semarang, jawara North Region.
Laga final itu digelar Sabtu akhir pekan ini, 9 April, di Sritex Arena Solo. Bagi wakil South Region, kesempatan ini merupakan tantangan superberat. Tahun lalu, meski bermain di Solo, gelar juara Jateng disapu oleh tim-tim dari Semarang.

Usai final South Region kemarin, pasukan Klaten mengaku optimistis. “Kegagalan tahun lalu kami jadikan pelajaran penting. Skill dan mental anak-anak makin berkembang. Kami yakin tahun ini bisa memboyong gelar juara DBL Jawa Tengah,” tandas Kristianto Dono Prabowo, pelatih Padmawijaya Klaten.

Serunya final putri kemarin benar-benar menghibur ribuan penonton yang bergantian memadati tribun Sritex Arena. Total lebih dari 6.000 penonton menyaksikan dua laga kemarin, hampir menyamai total penonton tahun lalu.
“Dalam jumlah penonton, dari tahun lalu di Solo selalu lebih banyak dari Semarang. Ini salah satu kota terbesar Honda DBL di seluruh Indonesia. Padahal juara Jateng masih milik tim-tim Semarang. Antusiasme di sini memang luar biasa,” kata Masany Audri, general manager DBL Indonesia sebagai penyelenggara, di Solo kemarin.
“DBL ini konsisten ramai. Final tahun lalu dan tahun ini sama penuhnya. Sukses DBL mengundang kompetisi lain untuk tumbuh. Kami sangat bangga kalau pada tahun-tahun mendatang, DBL terus diselenggarakan di Sritex Arena,” tambah Megawati Budiono, penasihat Sritex Arena, yang menjadi partner penyelenggara Honda DBL 2011 di Kota Solo.

Menurut Anthony Christianto, ketua Perbasi Solo, dengan antusiasme seperti ini, gelar juara tinggal menunggu waktu. “Saya menaruh harapan besar pada final Jateng nanti. Semoga juara dari Solo bisa jadi juara DBL Jateng,” ucapnya. (nor/jpnn)

Futsal Pra PON Geber Fighting Spirit

MEDAN-Tim Futsal Pra PON Sumut yang dipersiapkan untuk menghadapi kualifikasi pada PON XVIII, diharapkan memiliki fighting spirit atau jiwa petarung, sehingga tidak
kalah sebelum bertanding.

“Tim Pra PON Futsal Sumut dapat memiliki skill yang baik dalam berlaga di PON nantinya,” Bilang Manajer tim futsal Sumut Zulham Effendi Siregar di Lapangan Futsal Disporasu Jalan Pancing Medan, Kamis (7/4).
Dilanjutkan Zulham, Tim Pra PON futsal Sumut lebih dahulu akan mengikuti Piala Emas Futsal Indonesia yang berlangsung di GOR  Ciracas Jakarta Timur pada 15-21 April 2011 nanti.

Piala Emas Futsal Indonesia tersebut nantinya akan diikuti 20 peserta, yakni dari tim Pra PON Sumbar, Pra PON Bengkulu, Pra PON Sumsel, Pra PON Jateng, Pra PON Papua dan Pra PON Sumut. Sedangkan tim lainnya seperti Cosmo FC, Gading Kusuma FC, Riska FC, Jakarta Corner FC, My Futsal, Bank Papua Kaimana, Futsal 35 Bandung, Surabaya FC, Kenambi Umbai FC, Himalaya FC, Papua Junior, Arena Futsal Malang dan Riau Futsal.

“Event Futsal Piala Emas nantinya merupakan kesempatan kepada tim futsal Pra PON Sumut untuk menjajal kemampuan.Oleh sebab itu, Saya harap pemain jangan cepat merasa puas dengan hasil yang sudah diperoleh sekarang ini saat berlaga uji coba dengan tim futsal yang ada di Sumut,” pesan Zulham.

Zulham yang juga Ketua KNPI Kota Medan, menekankan kepada pemain untuk meningkatkan disiplin diri sendiri dan kompak.

“Kalian sudah membawa nama Sumatera Utara, jadi jangan kecewakan masyarakat Sumatera Utara,” terangnya. (omi/uma)

Asa Tiga Terbaik

MEDAN- Kans PSMS finish di peringkat dua Klasemen Divisi Utama Wilayah I sudah tertutup. Satu-satunya harapan adalah menyodok ke peringkat tiga dan membuka peluang lolos ke babak delapan besar.

Meski ada harapan namun upaya duduk ke peringkat tiga bakal sulit. Pasalnya persaingan antara PSMS-Persih-Persipasi-Persita masih ketat. PSMS saat ini duduk di peringkat tiga dengan raihan 36 poin disusul Persipasi di peringkat lima dengan poin 34. Selanjutnya ada Persita di peringkat enam dengan poin 33 angka. PSMS-Persipasi dan Persita masih melakoni 20 laga, sedangkan Persih di peringkat tiga sudah menjalani 21 laga dengan kumpulan poin 37.

Sesuai regulasi pelaksanaan kompetisi divisi utama musim ini, babak delapan besar akan diisi klub yang berhasil finish di peringkat 1 dan 2 setiap grup. Divisi Utama punya tiga grup, jadi enam tim dengan peringkat terbaik otomatis lolos. Dua tim sisa untuk menggenapi delapan tim diambil dari posisi tiga terbaik. Dari tiga wilayah berarti hanya akan diambil dua tim.

Memasuki pekan ke 21, posisi tiga terbaik masing-masing tim masih cukup berimbang. Artinya peringkat tiga setiap wilayah masih punya kesempatan. Di wilayah I sejauh ini dihuni Persih dengan raihan 37 angka. Persih rawan terkudeta oleh skuad Ayam Kinantan sebab hanya selisih satu poin dan Persih sudah melakoni satu laga lebih banyak. Sedangkan di wilayah II, posisi tiga dihuni Gresik United dengan torehan 33 angka. Namun Gresik tak sendirian mengumpulkan poin 33. Di bawahnya ada Perseman dan PSIM yang mengumpulkan nilai sama dan mengekor di peringkat empat dan lima, tapi kalah selisih gol. Dan ketiga klub tersebut sudah melakoni 21 laga.
Di wilayah III, posisi tiga dihuni oleh PSBI Blitar dengan raihan 35 angka dari 20 kali tanding. PSBI relatif aman sebab peringkat empat yang dihuni Persebaya baru mengumpulkan 30 angka dari 19 kali main. Sesuai hitung-hitungan awal sampai pekan 21 ini, maka yang paling berpeluang lolos ke delapan besar adalah PSAP, Persiraja, Mitra Kukar, Persiram, Persidafon dan Persiba Bantul. Dan pendampingnya dari posisi tiga terbaik sejauh ini kandidat kuatnya adalah Persih dan PSBI Blitar.

Lalu bagaimana dengan PSMS? Tenang. Jalan ke delapan besar masih terbuka. Saratnya seluruh laga sisa harus disapu bersih, sembari berharap Persih-Persipasi-Persita tergelincir. Dengan demikian, posisi tiga besar bisa jadi milik PSMS.

Di kandang, PSMS masih akan melakoni laga kontra PSAP dan Persiraja. Diharapkan dua laga ini bisa dimenangi. Dengan tambahan dua kemenangan tersebut maka PSMS akan mengumpulkan 40 poin. Selanjutnya klub asuhan Suharto ini akan tandang ke markas Persikabo dan Persitara. Di atas kertas PSMS bakal sulit mengumpulkan poin penuh dari dua laga itu. Kalau  dari dua lawatan itu PSMS bisa mencuri dua angka, maka nilai akhir PSMS musim ini adalah 42 poin. Poin yang cukup mengantarkan PSMS duduk di peringkat tiga terbaik di bawah PSAP dan Persiraja yang kini mengumpulkan 44 angka.  (ful)

Yosefh Ostanika Ditinggal

Bintang Medan membawa 17 pemain untuk melakoni laga tandang menghadapi Bandung FC Sabtu (9/4). Striker lokal andalan Bintang Medan, Yosefh Ostanika tak dibawa serta karena masih dibalut cedera.

Semula, 18 pemain direncanakan dibawa pada lawatan ke Bandung, namun, belum pulihnya cedera pemain yang akrab disapa Nico itu membuat pelatih Michael Feichtenbeiner hanya membawa 17 pemain untuk melakoni laga di Stadion Mashud Wisnusaputra, Kuningan itu. “Kami berharap Yoseph bisa sembuh. Tetapi hingga hari ini (kemarin), dia belum pulih, jadi tidak dibawa,” tandasnya.

Yoseph Ostanika memang baru menciptakan dua gol namun, kecepatannya dibutuhkan tim.  “Rekor tandang tidak bagus. Kami ingin memperbaikinya,” ujar Feichtenbeiner sebelum berangkat kemarin.

Soal strategi Feichtenbeiner berencana menerapkan pola defensif. “Untuk pertandingan nanti, kami akan mengintensifkan pola bertahan dengan counter attack, baru babak kedua menyerang. Ketika tim  menyerang sejak awal dan kebobolan lebih dulu, mental akan dop,” sebut pria 50 tahun itu. (ful)

Akibat Ngaku Wartawan

MEDAN-Apes menimpa M Abdi Royan Lubis SH. Pria berusia 33 tahun itu terpaksa harus berurusan dengan polisi. Warga Jalan Brigjend Katamso itu babak belur dihajar massa dan diserahkan ke Mapolresta Medan, karena ketahuan menipu Elmi Lubis (33), warga Jalan Medan Area Selatan, dengan mengaku-ngaku wartawan satu stasiun televisi swasta, Rabu (7/4) sekitar pukul 02.00 WIB dinihari.

Keterangan yang dihimpun, kepada korban, Abdi mengaku bisa mengurus tersangka Budi (37), yang merupakan saudara kandung Elmi Lubis yang ditangkap oleh Unit Narkoba Polda Sumut dari rumahnya, beberapa waktu lalu. Asalkan, Elmi bisa memberikan sejumlah uang.

“Dia bilang sama aku bisa membebaskan abang saya dari tahanan Narkoba Poldasu dan dia meminta uang Rp16.750.000 sama saya,” kata Elmi.

Semula, Elmi tak curiga dan telah memberikan uang kepada Abdi dalam lima tahap. Tahap pertama Rp1 juta, tahap kedua Rp2.250.000, tahap ketiga Rp10 juta, tahap keempat Rp 2.500.000 dan tahap kelima Rp1 juta. Ada lagi perjanjian, Elmi akan memberikan uang Rp30 juta setelah berhasil bebas.

Dikatakannya, kecurigaannya timbul setelah pelaku meminta uang tahap kelima sebesar Rp1 juta.
“Ya, aku curiga sama dia setelah dia meminta uang yang kelima kalinya. Kok terus-terusan ya minta uang sudah pemerasan pikirku. Bahkan istriku juga mau ditidurinya,” kata Elmi.

Dijelaskannya, usai memberikan uang yang kelima kepada pelaku, korban langsung memberitahukan kepada pihak televisi. “Ya setelah dia minta uang yang kelima langsung aja aku telepon kantor televisi itu, setelah aku telepon wartawan yang asli langsung datang dan langsung memboyongnya,” jelasnya.

Tersangka M Abdi Royan Lubis SH mengaku, dia dapat membebaskan abang korban karena dekat dengan dengan sejumlah juru periksa di Mapolda Sumut. Bahkan pelaku sempat menyebut nama seorang petinggi di Unit Narkoba Polda Sumut.

Dikatakannya, dia berhubungan dengan para juper dan petinggi-petinggi di Mapolda Sumut sejak beberapa tahun lalu.

”Sudah beberapa tahun ini aku kenal dekat dengan mereka di Unit Narkoba Polda Sumut, sehingga aku bisa membantu si Budi untuk bebas,” katanya.

Direktur Narkoba Polda Sumut, Kombes Pol Jhon Thurman Panjaitan saat dikonfirmasi wartawan membantah seorang tersangka kasus narkoba dapat dibebaskan.

”Itu tidak benar bisa dibebaskan, namanya juga wartawan gadungan dia bisa saja bilang ini dan itu, bisa saja dia bilang dia pemilik langit dan bumi ini, apalagi yang dimaksud dapat dibebaskannya itu belum dibebaskan dari tahanan, namun kalau perkataan si wartawan gadunga itu benar maka saya akan hajar semua anggota saya yang membebaskan itu,” katanya.(mag-8)

59 Nama Berebut Jadi Direksi BUMD Medan

MEDAN- Proses penjaringan Direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Medan yakni, Perusahaan Daerah (PD) Pasar, PD Pembangunan dan PD Rumah Potong Hewan (RPH), saat ini telah menghasilkan 59 nama.

Diketahui, dari 59 nama tersebut sebanyak 34 nama yang memperebutkan 4 kursi Direksi PD Pasar, 16 nama memperebutkan 3 kursi di PD Pembangunan dan 9 nama untuk memperebutkan 3 kursi PD Rumah Potong Hewan (RPH).

Artinya, dari 59 nama yang lulus tes penjaringan di Pemerintah Kota (Pemko) Medan akan memperebutkan 10 kursi direksi BUMD Medan.

“Pendaftar sebanyak 65 orang, yang lulus penjaringan sebanyak 59 orang. Nantinya akan dipilih 10 orang, setelah mengikuti beberapa tahapan,” kata Arief Tri Nugraha, Assisten Ekonomi Pembangunan yang ditemui seusai menghadiri rapat pengembangan kawasan minapolitan di Ruang Rapat III Balai Kota Medan, Kamis (7/4).
Dijelaskannya, tahapan-tahapan lainnya yang akan dilaksanakan seperti, fit and profer test, tes penilaian akhir (TPA), dan sejumlah tes lainnya tanpa terkecuali tes kesehatan. Saat ini, pihaknya masih akan melakukan pertemuan dengan pihak Universitas Sumatera Utara (USU) yang menjadi pihak yang berwenang untuk melaksanakan fit and profer test.
“Minggu depan kita akan bertemu dengan pihak USU, untuk menentukan kriteria-kriterianya. Namun dari pihak Pemko Medan hanya memberi kriteria umum saja, selebihnya diserahkan kepada USU. Karena dalam tahapan yang dilakukan USU nantinya, Pemko sedikit pun tidak akan melakukan intervensi. Semuanya kewenangan dari USU,” ungkapnya.

Untuk tes kesehatan, Pemko Medan mempercayakan kepada Rumah Sakit dr Pirngadi Medan.
Mengenai berapa lama tahapan tersebut, Arif mengatakan, kemungkinan tahapan tersebut akan berjalan dalam rentang waktu 27 hari sampai satu bulan. Jadi, untuk awal bulan Mei mendatang sudah diperoleh nama-nama yang akan duduk menjadi direksi PD Pasar, PD Pembangunan dan PD RPH Medan.(ari)

Prioritaskan Perbaikan Sungai

Banjir yang melanda Kota Medan karena perawatan Daerah Aliran Sungai (DAS) tidak berjalan. Berikut wawancara anggota DPRD Sumut, M Natsir dengan wartawan SumutPos, Nopan Hidayat.

Bagaimana kondisi Kota Medan pasca banjir?
Kondisi Kota Medan saat ini sangat memprihatinkan. Meminta kepada pemerintah Kota Medan untuk segera mencari solusi permasalahan banjir yang terus terjadi apabila hujan deras serta memberikan bantuan secara maksimal kepada korban banjir.

Apa penyebab banjir di Kota Medan?
Penyebabnya karena masih adanya penebangan pohon di hulu sungai secara sembarangan. Tidak itu saja, selain itu perawatan Daerah Aliran Sungai (DAS) tidak berjalan. Hal tersebut membuat pendangkalan sungai serta masih banyaknya pemukiman liar di jalur DAS.

Apa solusinya?
Solusinya adalah pemerintah Kota Medan diwajibkan untuk menginventarisir jumlah warga yang bertempat tinggal di jalur DAS seperti di bantaran Sungai Deli, Sungai Babura dan juga Sungai Sunggal. Pemerintah Kota Medan sendiri harus berani bertindak tegas dan mampu menghentikan pertambahan bangunan-bangunan yang berada di bantaran sungai.

Apa upaya yang sudah dilakukan?
Kami dari DPRD Sumut sudah menyampaikan dan mendesak Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumut dan juga Kementrian Bappenas di Jakarta untuk menyediakan anggaran di PAPBN 2011. Hal itu kita sampaikan pada bulan Februari 2011 pasca banjir Kota Medan 6 Januari 2011 lalu. Selain itu, pada acara Musrenbang Provinsi Sumatera Utara. Plt Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho. Yang juga dihadiri Menteri Bappenas yang diwakili  oleh Deputi Pembangunan Daerah, Ir Max Pohan. Dalam kesempatan tersebut Plt Gubsu juga memohon agar perbaikan Sungai Deli, Sungai Babura dan Sungai Sunggal untuk diprioritaskan. (*)

Rahudman Ngaku Pusing

Bongkar Habis Bangunan di DAS

MEDAN- Terus-terusan dijejali pertanyaan mengenai banyaknya bangunan di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Deli dan Babura, Walikota Medan, Rahudman Harahap akhirnya mengaku pusing.

“Saya juga bingung, kenapa bisa keluar izin yang seperti ini. Makanya, kita sekarang sedang melakukan inventarisasi. Kita tegaskan semua bangunan tanpa izin akan kita bongkar habis,” tandas Rahudman saat menjawab pertanyaan wartawan di pendopo rumah dinas, setelah memberikan pengarahan terhadap  lurah yang baru dilantik, Rabu (6/4) malam.

Rahudman kembali menegaskan, bukan hanya bangu-nan yang ada di DAS dan tanpa izin, tapi juga dirinya akan membongkar semua bangun an yang mengganggu jalur drainase. Khususnya bangunan menutup dranase seluruhnya akan dibongkar.

“Akan saya cabut izinnya kalau sempat dikeluarkan. Pokoknya yang mengganggu drainase akan kita bongkar juga,” tandasnya.

Pada kesempatan itu, Rahudman mengakui, memang yang menjadi tumpuan dalam penanganan banjir adalah saluran sungai yang ada. Maka dari itu, untuk ke depan kepada Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) Kota Medan, untuk berhati-hati dalam pengeluaran izin kepada pihak ketiga atau pengembang.
Dengan langkah tersebut, Rahudman menilai, ke depan Kota Medan akan lebih terjaga dari banjir. Selain  itu juga, sambung Rahudman, jika penataan bangunan di Kota Medan dilakukanj secara intensif dan teratur, maka Medan tidak hanya terjaga dari banjir tapi  juga akan memberi peningkatan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Medan.

“Sampai saat ini sudah 37 persen PAD dari dinas TRTB, ini artinya kepala dinas mulai turun ke lapangan, dan memonitor perizinan,” ucapnya.

Bukan itu saja, Rahudman pada kesempatan itu juga mengaku, geram dengan kondisi drainase yang ada di Medan. Dijelaskannya, kondisi drainase yang ada di Medan ternyata banyak drainase-drainase yang ditutup oleh bangunan-bangunan yang ada. Kondisi seperti inilah, yang menjadi satu faktor pendukung terjadinya banjir di Medan. Makanya, dirinya menginstruksikan agar Dinas Bina Marga Medan untuk melakukan pengecekan dan pembongkaran.
“Saya tidak peduli siapa yang punya. Yang penting ini bagi Kota Medan untuk lebih baik lagi,” tegasnya.

Terkait hal masalah banjir, di tempat yang sama Sekretaris Daerah Kota Medan, Syaiful Bahri menyatakan, segala bangunan yang tidak memiliki izin jelas di Kota Medan akan dilakukan penertiban. Termasuk Akbid Senior yang runtuh di Padangbulan beberapa waktu lalu. Namun, itu akan terlebih dahulu dilakukan pengecekan. Nah, ketika ada buktinya bahwa tidak ada izinnya, maka yang akan dilakukan adalah pembongkaran.

“Itukan sudah dilarang dari  dulu, kalau tidak punya izin ya Akbid Senior akan dibongkar,”tegasnya.
Kenapa sikap itu baru diambil sekarang, sehingga terkesan Pemko Medan tidak tegas dan membiarkan bangunan-bangunan tanpa izin berdiri bebas dan bahkan mengambil tempat di bantaran sungai?

Mengenai hal ini, Syaiful Bahri mengaku tidak mengetahuinya. “Saya tidak tahu, sebab pada saat itu,  saya tidak menjabat di bidang itu,” ucapnya.(ari)

Warga Sari Rejo Gelar Doa Bersama

MEDAN-Masyarakat Sari Rejo Medan kemarin (7/4), mengirimkan surat kepada Wali Kota Medan Rahudman Harahap ke Pemerintah Kota Medan dengan No Surat 0155/Formas/III/2011, tanggal 6 Desember 2011.

Dalam surat itu, pihak masyarakat Sari Rejo melalui Formas berkeinginan bertemu langsung dengan Wali Kota Medan, Rahudman Harahap, untuk meminta penjelesan langsung terhadap perkembangan sengketa tanah Sari Rejo.
“Surat itu bertujuan untuk bertemu langsung dengan wali kota dalam membahas sudah sampai sejauhn mana perkembangan tanah kami ini. Kami juga akan mempertanyakan kenapa selama ini rapat-rapat yang ada terkesan tertutup.

Kami hanya mengetahui dari media saja, maka dari itu kami ingin bertemu langsung,” tegas Ketua Formas, Riwayat Pakpahan kepada Sumut Pos, Kamis (7/4).

Terkait hal itu, Wali Kota Medan Rahudman Harahap yang ditemui Sumut Pos ketika meninjau Taman Beringin di Jalan Sudirman menyatakan, dirinya akan segera mengagendakan pertemuan dengan pihak masyarakat Sari Rejo dalam jangka waktu dekat ini.

“Kita akan upayakan secepatnya. Kita usahakan dalam bulan ini sudah kita agendakan,” cetusnya.
Rahudman menambahkan, dalam pertemuan nantinya, Rahudman mengharapkan bukan hanya dari Formas saja yang hadir, melainkan juga dari pihak masyarakat Sari Rejo lainnya. Hal ini agar, semua masyarakat Sari Rejo mendapat informasi secara keseluruhan dan merata.

“Kita harapkan 40 orang nanti yang berdialog, jadi agar informasi menyebar secara keseluruhan,’ tegasnya.
Riwayat Pakpahan sendiri kembali menuturkan, dalam upaya agar sengketa tanah ini segera terselesaikan, berdasarkan rapat di kediamannya Jalan Teratai No 45 Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia, Selasa malam (5/4) lalu, sejak pukul 20.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB, selain membahas rencana aksi yang akan dilakukan awal Mei mendatang, tapi juga membahas bahwa masyarakat Sari Rejo sama-sama akan memberlakukan doa bersama setiap hari. Dan itu akan dilakukan bukan hanya di masjid, tapi juga di gereja dan kuil-kuil yang ada di Sari Rejo.
“Mulai do’a bersamanya sejak malam ini (kemarin malam, Red). Dan besok juga saat pengajian-pengajian. Dan itu akan diberlakukan juag di gereja-gereja serta kuil berdasarkan agamanya masing-masing. Ini demi persoalan ini bisa segera terselesaikan,” tutur Riwayat.(ari)

5 Menit Mapolsek Hamparan Perak Porak-poranda

MEDAN-Sidang kasus perampokan Bank CIMB Niaga dan penyerangan Mapolsekta Hamparan Perak di Pengadilan Negeri Medan, Kamis (6/4), sudah memasuki tahap pemeriksaan saksi. Secara umum para saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum di persidangan mengaku tidak kenal dengan  masing-masing terdakwa, hingga mereka tidak bisa menjelaskan sejauhmana keterlibatan para terdakwa.

Seperti pada persidangan kemarin, terdakwa Beben, dua kepala lingkungan (kepling) Medan Sunggal yang dihadirkan Jaksa Sani Sianturi ke persidangan mengaku tidak kenal dengan terdakwa dan tidak tahu siapan
pelaku perampokan di Warnet Yaunet Sunggal miliki Kalpin.

“Saya tidak tahu siapa pelaku perampokan itu Pak Hakim,“ kata Kepling Lingkungan XII, Azwansyah menjawab Majelis Hakim Karto Sirait, jaksa dan tim advokasi terdakwa, Mahmud Irsad Lubis.

Bahkan, Azwansyah mengaku, tidak melihat peristiwa itu.”Saya tidak lihat kejadiannya Pak, Bu, saya tahu ada perampokan esok paginya dari warga,“ katanya. Dia hanya mengatakan, akibat kejadian itu, warganya sedikit khawatir, namun sekarang sudah kembali normal.

Hal serupa disampaikan, Kepling Lingkungan XI, Isniyanti. Ia mengaku saat kejadian tidak berada di tempat. ”Saya tahu peristiwa itu dari warga beberapa hari kemudian, dan mereka juga tidak tahu siapa pelakunya,“ ujarnya.
Menurut jaksa dan kuasa hukum terdakwa, pertanyaan itu diajukan kepada saksi karena selinan didakwa kasus perampokan CIMB dan penyerangan ke Mapolsekta Hamparan Perak, Beben juga dituduh terlibat perampokan Warnet di Sunggal.
”Jadi pemeriksaan perkara terdakwa ini diawali dari perampokan warnet itu,“ tegas Mahmud Irsad.
Namun, tambah Irsad, keterangan saksi tidak ada yang komperhensif. ”Kalau semua saksi keterangan seperti ini kami yakin, klien kami bebas, sebab tidak ada yang mengetahui siapa pelaku perampokan itu,“ tegasnya.
Sementara pada persidangan terdakwa Surpriyadi, jaksa Nilma menghadirkan seorang saksi anggota Polsekta Hamparan Perak, Bripka M Barimbang.
”Saya menyaksikan peristiwa penyerangan itu karena saat itu saya piket Pak,“ kata Barimbing.
Barimbing menjelaskan, sekitar pukul 12.30,WIB, enam sepedamotor masing-masing ditumpangi dua orang. Jumlah keseluruhaan pelaku 12 orang. Diantaranya ada membawa senjata api laras panjang. Namun, saksi mengaku tidak kenal dengan pelaku karena mereka saat beraksi memakai sebo (penutup wajah).
Barimbing menjelaskan, selain menembak mati tiga rekannya, B Sinulingga, Riswandi, dan H Depo, para pelaku juga membakar kantor dan mobil dinas Mapolsekta Hamparan Perak serta menembaki gedung dan kaca
kantor.
”Peristiwa itu begitu singkat hanya sekitar lima menit,“ beber Barimbing menjawab majelis hakim diketuai, Ahmad Guntur, jaksa dan tim advokasi terdakwa. Barimbing mengaku tidak tahu apa motif dari penyerangan itu.
“Pastinya akibat dari peristiwa banyak anggota yang trauma dan mengusulkan pindah tugas, “ tegasnya. Usai mendengarkan
keterangan saksi, sidang dilanjutkan minggu depan. Selain kedua terdakwa diatas, Majelis Hakim PN Medan juga menggelar sidang sejumlah terdakwa seperti Marwan alias Wakgeng dan  Nibras. Agendanya ada yang eksepsi ada juga pemeriksaan saksi. Sementara pengamanan masih seperti sidang sebelumnya. (rud)