24 C
Medan
Thursday, January 1, 2026
Home Blog Page 15399

Sepakat Bertemu di Phnom Penh

Thailand-Kamboja Berdamai

PHNOM PENH- Perselisihan dua negara bertetangga, Kamboja dan Thailand belum memasuki masa surut. Masa depan perselisihan ini akan ditentukan dari pertemuan kedua Menteri Pertahanan tersebut di Phnom Penh. Demikian sumber AFP, Selasa (26/4) melaporkan.

Kementerian Pertahanan Kamboja dalam sebuah pernyataan menyampaikan, menteri Pertahanan Kamboja, Tea Banh, telah setuju untuk bertemu dengan mitranya dari Thailand di Phnom Penh, untuk membahas gencatan senjata antara kedua negara.

Persetujuan itu pun disambut setuju oleh Menteri Pertahanan Thailand, Jenderal Prawit Wongsuwon.
“Kami akan memiliki kesempatan untuk berbicara dan tidak akan ada masalah. Saya pikir situasinya akan mereda dalam beberapa hari,” tegasnya kepada para wartawan di Thailand dalam kunjungan ke daerah perbatasan.
Munculnya sikap keduanya ingin bertemu, Indonesia selaku Ketua ASEAN menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas berlanjutnya permusuhan antara Thailand dan Kamboja pada wilayah perbatasan kedua negara.
Penghentian saling serang antara kedua negara yang terjadi akhir-akhir ini harus terus diupayakan untuk mencegah jatuhnya korban jiwa lebih jauh lagi, kerusakan material, dan penderitaan pengungsi warga sipil.

Sebagai ketua ASEAN, Kementerian Luar Negeri Indonesia, mengingatkan pihak Kamboja dan Thailand agar menyelesaikan permasalahan melalui upaya diplomasi.

Lebih lanjut, Kementrian Luar Negeri juga mengumumkan bahwa perselisihan antara kedua negara ini juga akan dibahas dalam Konfrensi Tingkat Tinggi ASEAN di Indonesia dalam waktu dekat.

Sementara itu, posisi Indonesia untuk mendamaikan Thailand-Kamboja mendapat dukungan Amerika Serikat (AS) untuk menyelesaikan kasus bentrokan antara militer di perbatasan kedua negara tersebut.

Pemerintah AS menegaskan dukungannya bagi Indonesia -yang saat ini sedang memimpin ASEAN- untuk membantu upaya menyelesaikan konflik Thailand dan Kamboja. “Kami mendesak kedua belah pihak (Thailand dan Kamboja, red) untuk menahan diri, tidak melakukan aksi-aksi provokatif, serta segera menjalankan langkah-langkah untuk mengurangi ketegangan dan menghindarkan konflik lebih jauh,” demikian dinyatakan Menteri Luar Negeri AS, Hillary Rodham Clinton, di Washington DC.

Dalam insiden bentrok itu, tujuh tentara Kamboja dan lima serdadu Thailand tewas dalam baku tembak. Seorang tentara Kamboja lainnya hilang sejak Jumat. Sekitar 20.000 warga sipil telah mengungsi ke 16 kamp di dalam perbatasan Thailand dan sekitar 17.000 orang diungsikan dari desa-desa Kamboja. (bbs/jpnn)

Diancam Teroris

Pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton

Jelang resepsi pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton, 29 April mendatang. Inggris telah menghabiskan anggaran ratusan miliar rupiah. Anggaran itu hanya untuk mengantisipasi
kemungkinan adanya serangan teror.

Seperti dilansir dari laman Time, Selasa (26/4) kepolisian London, Scotland Yard, dan badan intelijen Inggris, M15, telah melancarkan operasi pengamanan pernikahan William-Kate yang memakan biaya hingga Dolar US 33 juta atau sekitar Rp285 miliar. Biaya ini dikeluarkan setelah berbulan-bulan Scotland Yard dan M15 merinci berbagai skenario teror.

Salah satu skenarionya adalah ledakan bom di tengah iring-iringan calon mempelai dari Westminster Abbey. Jika ini terjadi, puluhan sniper yang ditempatkan di atap gedung langsung menarget orang-orang yang dicurigai sebagai teroris. Para warga yang menonton akan langsung digiring menuju tempat evakuasi yang telah disiapkan polisi, ambulans dan tim medis akan langsung membawa para korban ke rumah sakit.

Asisten komisaris polisi Lynne Owens mengatakan bahwa terdapat 35 anjing pelacak yang diturunkan. Anjing ini dapat mencium bahan peledak hingga jarak 100 meter jauhnya. Selain itu, polisi juga mengerahkan 5000 pasukannya yang berpakaian preman di tengah-tengah warga. Tugas mereka adalah menggambarkan situasi dan melihat sesuatu yang mencurigakan.

Polisi juga telah menugaskan 80 orang pasukan khusus untuk menjaga para tamu VIP, termasuk diantaranya adalah 50 kepala pemerintahan. Ribuan kamera CCTV dan tiga helikopter patroli juga telah disiagakan.

Resepsi pernikahan William dan Kate ini disebut sebagai respsi pernikahan terbesar pada abad ini, kemudian ditargetkan akan menaikkan rating televisi di seluruh dunia. Pernikahan antara calon raja dengan warga biasa inilah yang menjadi hal fenomenal. Tak hanya itu, dalam resepsi ini juga akan dihadiri sebanyak 1.900 undangan dari seluruh penjuru dunia dan sejumlah tamu kerajaan lainnya. Tapi, disisi lainnya disiapkannya anggaran pengamanan hingga ratusan miliar ini hanya dikarenakan akan adanya ancaman dari pihak radikal.

Seperti Kepolisian London, Inggris menolak memberikan izin protes kepada Muslims Against Crusades (MAC) tepat pada pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton.

Sebelumnya, MAC permohonan izin protes diminta English Defense League (EDL). Polisi menolak permintaan izin protes dari EDL tersebut. “Hari itu adalah hari perayaan dan kami ingin memfokuskan diri pada perayaan tersebut (untuk memberikan pengamanan ketat),” ungkap Wakil Kepala Polisi London seperti dikutip Lynne Owens seperti dikutip Sky News.

MAC sendiri memang berniat untuk mengganggu pesta pernikahan yang akan berlangsung pada 29 April mendatang.  “Kami sadar salah satu pendukung imperialisme Inggris, Pangeran William akan mengadakan pesta pernikahan yang mewah yang tentunya menggunakan uang pajak yang dibayar oleh rakyat,” pernyataan MAC lewat websitenya.
MAC mengancam, bila permintaan izin protes ditolak maka hari pernikahan Pangeran William akan berakhir pada dalam sebuah mimpi buruk. (bbs/jpnn)

500 Aktivis Anti Pemerintah Ditangkap

BEIRUT – Krisis politik di Syria semakin parah. Tak sekedar merepresi oposisi yang terus mendesak Presiden Bashar al-Assad mundur, pasukan pemerintah pun menangkapi demonstran. Kemarin (26/4), tak kurang dari 500 aktivis anti pemerintah diciduk dari Kota Damaskus dan sekitarnya sampai Kota Jableh di pesisir pantai utara.
Sawasiah, organisasi pembela HAM di Syria, melaporkan bahwa pasukan pemerintah menangkap sekitar 500 aktivis prodemokrasi setelah bentrok berdarah Senin lalu (25/4). Kepada Reuters, jubir Sawasiah di Kota Damaskus mengatakan, penangkapan itu terjadi di beberapa kota. Terutama di Kota Daraa (Deraa) yang menjadi pusat bentrok aparat dan demonstran beberapa hari terakhir.

“Kami tidak bisa memastikan jumlah aktivis yang ditangkap. Sangat sulit mengonfirmasikan berita tersebut karena jaringan telpon diputus,” ungkap pimpinan Syrian Observatory for Human Rights, Rami Abdul-Rahman.

Hingga kemarin, mayat para korban tewas masih dibiarkan tergeletak di pinggir jalan. “Tak ada seorang pun yang berani menyentuh mayat-mayat itu. Kami menjadi korban pembantaian. Anak-anak kami ketakutan,” kata salah seorang warga Daraa. Warga sipil yang menjadi korban kepentingan politik rezim Assad dan oposisi pun harus bertahan tanpa listrik dan air bersih di kota tersebut.

Penangkapan aktivis prodemokrasi yang diawali dengan baku tembak di beberapa kota itu mengundang keprihatinan Amnesti Internasional (AI). “Dengan meminjam tangan militer dalam merepresi oposisi, pemerintah Syria telah membulatkan tekad mereka untuk membungkam suara para aktivis damai negeri itu,” sesal Malcolm Smart, direktur AI untuk Timur Tengah dan Afrika Utara.

Beredar luasnya gambar kebrutalan pasukan pemerintah itu mengundang reaksi keras Gedung Putih. Kemarin, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengecam pemerintahan Assad. “Tindakan seperti ini sama sekali tak bisa dibenarkan,” tandas pemimpin 49 tahun tersebut. Konon, negara yang dibenci Assad itu tengah mempersiapkan sanksi untuk menghentikan kebrutalan militer Syria. (ap/afp/rtr/hep/jpnn)

Istri Presiden Prancis Hamil

PARIS – Akhirnya istri ketiga Presiden Prancis Nicolas Sarkozy, Carla Bruni dikabarkan hamil tiga minggu. Praktis, kehamilan ini merupakan anak pertama pasangan yang baru melangsungkan pernikahan tiga tahun lalu.

Hingga berita ini dilansir majalah Prancis, Closer dengan berita utama bertema ‘Pregnant at Last’ atau akhirnya hamil tidak ada konfirmasi atau bantahan dari Istana Kepresidenan, Elsee Palace maupun dari para menteri.

Carla Bruni saat ini telah berusia 43 tahun, sedangkan Nicolas Sarkozy berusia 56 tahun. Carla sebelum menikah dengan Presiden Prancis merupakan model kenamaan di negara tersebut. Dengan mengandungnya Bruni ini, diprediksi anak tersebut akan lahir sebelum pemilu Prancis dilangsungkan. Sebagaimana diketahui, Sarkozy berniat mencalonkan kembali dirinya untuk periode kedua.

Jika benar hamil, bayi itu merupakan anak kedua Bruni setelah Aurelien yang lahir 2001. Aurelien merupakan buah hatinya dari hubungannya dengan filsuf Prancis,  Raphael Enthoven. Bagi Sarkozy, bayi ini menjadi anak keempatnya. (bbs/jpnn)

Kadhafi Diultimatum Menyerah atau Mati

LONDON – Pemimpin Libya, Muammar Kadhafi diultimatum Menteri Pertahanan Inggris, Liam Fox. Kadhafi diultimatum, menyerah atau mati!

“Jika rezim Libya terus berperang melawan rakyatnya sendiri, mereka yang terlibat dalam komando dan kendali ini akan kami anggap sebagai target,” ujarnya sesaat akan berangkat menghadiri komandan-komandan Amerika di Wahington untuk membahas tahap akhir rencana mengakhiri kekuasaan Kadhafi.

Fox menyabutkan, siapa saja yang mengendalikan aktivitas rezim terhadap rakyatnya sendiri akan segera mengetahui resikonya, jika berada di tempat itu saat serangan udara NATO. “Di Libya, Kolonel Khadafi adalah satu-satunya penghalang perdamaian,” sebutnya.

Fox akan menemui Jendral David Richards, Kepala Staf Pertahanan. Mereka akan berbincang dengan para petinggi Pentagon seperti Menteri Pertahanan Robert Gates dan Laks mana Mike Mullen, Kepala Staf Gabungan.

Kemungkinan besar, mereka akan membahas rencana untuk memperluas jangkauan serangan udara dari pesawat NATO. Termasuk diantaranya, para pemimpin rezim Libya saat ini. Kemarin, serangan udara NATO mengenai kompleks kepresidenan Libya. Belum adanya hasil upaya yang dilakukan NATO, Italia turut berpartisipasi dalam misi serangan udara ke Libya. Selama ini kelompok opisisi di Libya mengeluh bahwa serangan udara NATO belum mampu melumpuhkan pasukan rezim Kadhafi.

Menurut kantor berita Associated Press, partisipasi Italia itu diumumkan Perdana Menteri Silvio Berlusconi, Senin (25/4). Sebelumnya, Berlusconi sudah berkonsultasi dengan Presiden AS, Barack Obama. Berlusconi membicarakan langkah terbaru Italia itu dengan Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy di Roma. (bbs/jpnn)

Mantan Bupati Nias Selatan Tersangka

Dugaan Suap Penyelenggara Pemilukada Rp100 Juta

JAKARTA- Daftar kepala daerah atau mantan kepala daerah di wilayah Sumut yang terjerat kasus korupsi kian panjang. Kemarin (26/4), secara resmi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan mantan Bupati Nias Selatan, Fahuwusa Laia sebagai tersangka.

Fuhuwusa Laia terjerat perkara dugaan suap kepada penyelenggara negara yang terkait dengan penyelenggaraan pemilukada  sekitar Rp100 juta, yang terjadi pada Oktober 2010.  Uang itu sudah disita penyidik KPK.
Juru Bicara KPK Johan Budi tidak mau menyebutkan identitas jelas pihak yang disuap. Johan hanya menjelaskan, kejadian dugaan suap berlangsung Oktober 2010. Jadi, pada waktu tahapan pemilukada masih awal-awalnya. Fuhuwusa yang berpasangan dengan Rahmat Alyakin Dakhi, akhirnya kalah dalam pemilukada.

Pasangan yang diusung Partai Demokrat itu kalah dari pasangan Idealisman Dachi-Huku’asa Nduru. Laia sempat menggugat ke Mahkamah Kodntitusi (MK), Namun MK justru mengukuhkan kemenangan Idealisman-Huku’asa dan sudah dilantik.

Penetapan Fuhuwusa sebagai tersangka seiring dengan naiknya status penyelidikan ke tahap penyidikan perkara ini.
“Setelah melakukan oproses penyelidikkan terhadap dugaan terjadinya tindak pidana suap di Nias Selatan, KPK secara resmi telah menaikkan ke proses penyidikan dengan tersangka FL. Mantan Bupati Nias Selatan FL,” terang Johan Budi di gedung KPK, Selasa (26/4).

“Berdasarkan hasil penyelidikan, ditemukan bahwa pada Oktober 2010, tersangka FL mendatang seseorang penyelenggara negara yang berwenang dalam hal pemilihan kepala daerah di wilayah Sumatera Utara,” papar Johan dalam keterangan resminya.

Modusnya, lanjut Johan, tersangka diduga memberikan sesuatu kepada penyelenggara negara dalam kaitan dengan pemilihan bupati, untuk melakukan dan tidak melakukan sesuatu.

“Hal ini dikarenakan dia meminta bantuan terkait dengan pencalonan dirinya kembali sebagai Bupati Nias Selatan untuk periode 2011-2016,” kata Johan.

Fahuwusa dijerat pasa 5 ayat 1 atau pasal 13 Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Dalam rangka pengembangan kasus ini, kemarin ada empat PNS untuk dimintai keterangan sebagai saksi. Dalam rilis resmi, hanya disebutkan empat PNS KPU. Tidak ada keterangan apakah itu PNS KPU Nisel atau KPU Sumut.  (sam)

Status Syamsul Tak Pengaruhi Rapor Sumut

JAKARTA- Status Gubernur Sumut nonaktif, Syamsul Arifin yang kini menjadi terdakwa perkara korupsi APBD Langkat, sama sekali tidak menjadi faktor penilaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan di Pemprov Sumut.

Dengan demikian, posisi Pemprov Sumut yang masuk 10 besar peringkat kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah, sama sekali tidak ada kaitannya dengan status hukum mantan bupati Langkat itu. Jadi, seandainya pun Syamsul tidak tersangkut kasus hukum, peringkat Sumut ya tetap di urutan ke-10.

Mendagri Gamawan Fauzi menjelaskan, jika seorang kepala daerah tersangkut kasus hukum, maka itu menjadi tanggung jawab pribadinya. Kesalahan yang dilakukan kepala daerah itu tidak akan berpengaruh pada nilai raport kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerahnya.

“Yang salah, ya kepala daerah saja. Nggak ada penurunan nilai, kasihan,” ujar Gamawan Fauzi di kantornya, Selasa (26/4).

Hal ini, lanjutnya, jangan sampai kesalahan individu kepala daerah ditanggung pemda sebagai sebuah institusi. “Yang salah satu, jangan yang kena semuanya. Sanksi ya kepala daerahnya saja. Itu sudah hukuman,” ujar mantan gubernur Sumbar itu.

Pernyataan Gamawan ini sekaligus meluruskan pernyatan Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Kemendagri, Djohermansyah Djohan, Senin (25/4).  Ketika itu, saat ditanya apakah suatu daerah yang kepala daerahnya tersangkut hukum mempengaruhi penilaian, Djohermansyah menjawab, “Ya, karena menyangkut ketaatan terhadap UU, transparansi pengelolaan keuangan,” katanya. (sam)

KPK Dalami Sosok Rosalina

Penyedia Dana Tangalangan Kemenpora

JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami sosok Mirdo Rosalina Manulang alias Rosalina yang menjadi perantara penyuapan Sesmenpora Wafid Muharam dan Mohammad El Idris. Sebab, selain sudah mengenal Wafid sejak lama, perempuan yang disebut-sebut sebagai broker ini  juga banyak berkecimpung dalam proyek-proyek Kemenpora.

“Rosalina memang sudah mengenal Wafid lebih dulu. Dia juga yang memperkenalkan Wafid dengan Idris,” kata juru bicara KPK Johan Budi di kantornya kemarin. Namun Johan enggan mengungkap lebih dalam siapa sebenarnya sosok Rosalina.

Kata dia, pihaknya masih fokus pada verifikasi dokumen-dokumen yang disita dalam kasus tersebut. Termasuk dokumen-dokumen yang terkait dengan Rosalina. “Yang jelas, hingga kini kami masih menemukan fakta bahwa Rosalina yang memperkenalkan, tapi apa kaitannya belum tahu,” imbuhnya.

Di bagian lain, Herman Usman, salah satu kuasa hukum Wafid mengakui kliennya sudah mengenal sosok Rosalina sebelum ditangkap KPK. Kata dia, hubungan antara Wafid dan Rosalina hanya sebatas hubungan pekerjaan.
Menurut Herman, beberapa kali Rosalina memberikan bantuan dana sebagai bentuk talangan terhadap proyek di Kemenpora. Namun dia juga tidak menjelakan proyek apa saja yang pernah ditalangi Rosalina. (kuh/jpnn)

Mantan Satpol PP Ditangkap Miliki Ratusan Butir Ekstasi

Pekanbaru- Direktorat Serse Narkoba Polda Riau menggerebek lokasi tempat pembuatan pil ekstasi. Ratusan butir pil setan ini berhasil diamankan.

Satu orang mantan Satpol PP Pemkot Pekanbaru ditetapkan sebagai tersangka pemilik barang haram tersebut. Penggerebekan ini dilaksanakan, Selasa (26/4) di Jalan Lokomotif, Kelurahan Sekip Kecamatan Limpuluh, Pekanbaru. Penggerebekan industri rumahan ekstasi ini ternyata melibatkan seorang oknum anggota Polri. Sayangnya, saat tim tiba di lokasi, oknum polisi berhasil melarikan diri.

“Kita masih akan mengembangkan kasus penggerebakan tempat ekstasi ini. Begitu juga kita akan menyelidiki dugaan keterlibatan oknum Polri,” kata Direktur Serse Narkoba Polda Riau, Kombes Pol Jhoni Zumhana kepada wartawan di lokasi penggerebekan.

Dari rumah tersebut, pihak Polda Riau berhasil menyita mesin cetak pembuat pil ekstasi sekaligus mengamankan ratusan butir barang haram tersebut. Di samping itu juga mengamakan bahan baku yang dijadikan pil ekstasi tersebut. Pembuatan barang narkoba ini berada di rumah petak yang dibuat di bagian kamar belakang.“Rumah petak ini baru disewa selama tiga bulan oleh tersangka Farizal,” kata Jhoni. (net/jpnn)

Eksekutor Awie Warga Negara Asing

MEDAN-Hasil penyelidikan polisi pelaku penembak Kho Wie To alias A Wie (34) dan istrinya Lim Chi Chi alias Dora Halim (30), merupakan warga negara asing (WNA).

“Eksekutor merupakan orang asing, keyakinan tersebut berasal dari keterangan dua tersangka yang merupakan otak pelaku yang ditangkap sebelumnya,” ujar Direktur Reskrim Polda Sumut, Kombes Pol Agus Andrianto, usai sertijab sejumlah perwira menengah (pamen) di Aula Kamtibmas Mapolda Sumut, Selasa (26/4).

Dijelaskan Agus, untuk menangkapnya polisi memerlukan data dan kepastian akurat karena menyangkut warga negara asing. Untuk itu perlu kerjasama dengan interpol. Dimana, jika terjadi kesalahan penangkapan terhadap warga negara asing bisa-bisa Polri dituntut.

“Jadi tidak gampang untuk meringkusnya, Tim yang memburu memerlukan data yang lengkap untuk memburunya,” beber Agus. Sebelumnya, Kapolresta Medan, Kombes Pol Tagam Sinaga mengatakan, senjata api yang digunakan eksekutor untuk menembak korban dibawa eksekutor sendiri. “Dalam hal ini eksekutor dua orang dan dua orang lagi berperan membantu. Senjata apinya dari eksekutor,” cetus Tagam.(adl)